Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
3. Fisiologi Kehamilan
a. Proses kehamilan
Proses kehamilan merupakan mata rantai yang berkesinambungan dan
terdiri dari :
Ovulasi
Ovulasi adalah proses pelepasan ovum yang dipengaruhi oleh system
hormonal yang kompleks.
Proses pembuahan ovum (oogenesis) asalnya dari Epital
germinal,oogenium,folikel primer, lalu mengalami proses pematangan.
Dengan pengaruh FSH, folikel primer mengalami pembuahan dan terjadi
folikel degraaf menuju ke permukaan ovarium disertai pembentukan
cairan liquir folikuli. Desakan folikel degraaf ke permukaan menyebabkan
penipisan dan disertai devaskularisasi. Selama pertumbuhan menjadi
folikel degraaf ovarium mengeluarkan hormon yang dapat mempengaruhi
gerakan tuba yang makin mendekati ovarium, gerakan sel rambut tuba
yang semakin tinggi, peristaltic tuba yang makin aktif. Ketiga faktor ini
menyebabkan aliran cairan dalam tuba makin deras menuju uterus.
Cengan pengeruh LH yang makin besar dan fliktuasi yang mendadak,
terjadi proses pelepasan ovum yang disebut ovulasi. Dengan gerakan aktif
gerak tuba yang mempunyai umbai (fimbriae) maka ovum yang telah
dilepaskan segera ditangkap oleh fimbriae tuba. Proses penangkapan ini
disebut ovum pick up mechanism. Ovum yang tertangkap terus berjalan
mengikuti tuba menuju uetrus, dalam bentuk pematangan pertama telah
siap untuk dibuahi.
2) Spermatozoa
Proses pembentukan spermatozoa merupakan proses
yang
Sprmatogenium berasal dari sel primitive tubulus
Menjadi spermatosit pertama
Menjadi spermatosit kedua
Menjadi spermatid
Akhirnya spermatozoa
Bentuk spermatozoa seperti kecebong, yang terdiri atas kepala, leher dan
ekor. sebagian besar spermatozoa mengalami kematian dan hanya
beberapa ratus yang dapat mencapai tuba fallopi. spermatozoa yang
masuk kedalam alat ganitalia wanita dapat hidup selama 3 hari, seningga
cukup waktu untuk mengadakan konsepsi.
3) Konsepsi
Pertemuan antara sel ovum dan inti spermatozoa disebut konsepsi atau
fertilisasi dan membentuk zigot.
4) Proses nidasi atau implantasi
Proses penanam blastula disebut nidasi atau implantasi terjadi pada hari
ke-6 sampai hari ke-7 setelah konsepsi. Pada saat tertanamnya blastula
kedalam endometrium, mungkin tejadi perdarahan yang disebut tanda
hartman.
5) Pembentukan Plasenta
Nidasi atau implantasi terjadi pada bagian fundus uteri dinding depan
maupun belakang. Pada bastula penyebarab sel trofoblas mendestruksi
endometrium sampai terjadi pembentukan plasenta yang berasal dari
primer vili korealis
7. Penilaian Klinik
Pada setiap kunjungan antenatal, petugas mengumpulkan dan
menganalisis data mengenai kondisi ibu melalui anamnesis dan
pemeriksaan fisik, untuk mendapatkan diagnosis serta ada tidaknya
komplikasi.
a. Anamnesis
Anamnesis meliputi :
- Identitas pasien
- Keluhan utama
- Riwayat kehamilan sekarang (utamanya HPHT)
- Riwayat obstetrik lalu
- Riwayat penyakit
- Riwayat sosial ekonomi
b. Pemeriksaan
1) Pemeriksaan fisik umum
- Kesan umum : Compesmentis, tampak sakit
- Pemeriksaan : TD, nadi,pernapasan, suhu, TB, BB,
dan hal lain
9. Asuhan antenatal
- Sapa ibu (dan juga keluarganya) dan membuatnya merasa
nyaman
- Mendapatka riwayat kehamilan ibu dengan mendengarkan
dengan teliti apa yang akan diceritakan ibu
- Melakukan pemeriksaan fisik
- Melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik dan laboratorium
untuk menilai apakah kehamilanya normal.
TD dibawah 140/90 mmHg
Oedema hanya ada ekstrimitas
Bertambahnya BB minimal 8 Kg elama kehamilan
TFU dalam m atau menggunakan jari-jari tangan sesuai
dengan UK
DJJ 120-160 denyut / menit
Gerakan anin terasa setelah 18-20 minggu hingga
melahirkan
- Mendiskusikan dengan ibu dan keluarga mengenai
rencana dan persiapan persalinan
- Memberikan konseling
Gizi; peningkatan konsumsi makanan hingga 300 kalori
perhari, mengkonsumsi makanan, yang mengandung
protein, zat besi, minum cukup cairan (menu seimbang).
Latihan; normal tidak berlebih jika istrahat lelah
Perubahan fisiologi; tambah BB, perubahan payudara,
tingkat tenaga bisa menurun, mual selama triwulan
pertama, rasa panas, dan atau varices, hubungan suami
istri boleh dilajutka selama kehamilan (dianjurkan memakai
kondom)
Menasehati ibu untuk mencari pertolongan segera ika ibu
mendapati tanda-tanda bahaya ;
Perdarahan pervaginam
Sakit kepala berlebihan
Gangguan penglihatan
Pembengkakan pada wajah / tangan
Nyeri abdomen (epigastrik)
Janin tidak bergerak sebanyak biasa
Merencanakan dan mempersiapkan kelahiran
yang bersih dan aman
Personal hygiene
Menjelaskan cara perawatan payudara terutama
pada ibu yang mempunyai putting susu rata
atau masuk ke dalam
Memberikan zat besi mulai 90 hari mulai minggu
ke 20
Memberikan imunisasi TT 0,5 %
Menjadwalkan kunjungan berikutnya
mendokumentasikan kunjungan tersebut.
b. Persalinan Buatan
Persalinan yang berakhir dengan bantuan atau tenaga atau
diakhiri dengan suatu tindakan.
c. Persalinan Anjuran
Kekuatan persalinan ditimbulkan dengan
rangsangan dari luar.
7. Fisiologi Persalinan
a. Fisiologi kala I
Partus dimulai dimulai bila ada his dan pelepasan lender
bercampur darah
1) Fase laten
- Pembukaan 0 3 cm
- Berlangsung lebih lama 8 10 jam
- Kontraksi uterus ringan, frekwensi 515 menit, lamanya 10 -
30 detik
2) Fase aktif
- Pembukaan 3 10 cm
- Kurang lebih berlangsung dan jam lebih cepat
- Kontraksi uterus baik, agak teratur :
Intertval 2 3 menit
Lamanya 15 30 menit
b. Fisiologi kala II
1) His lebih kuat dan cepat, interval 2 3 menit
2) Tiap his disertai rasa ingin mengedan karena kepala sudah
masuk dan tekanan otot otot dasar panggul, karena tekanan
pada rectum.
3) Perineum meregang dan anus membuka
4) Labia mulai membuka, kepala janin nampak di vulva dengan
bagian hipomoglion dan sub occiput di bawah symphisis, maka
lahirlah berturut- turut ubun ubun kecil, ubun ubun besar,
dahi, muka, hidung, mulut dan dagu melalui perineum disusul
badan dan anggota gerak
8. Partograf
Partograf dipakai untuk memantau kemajuan persalinan
dan membantu petugas kesehatan dalam mengambil
keputusan dalam penatalaksanaan. partograf dimulai pada
pembukaan 4 cm (fase aktif). partograf sebaiknya dibuat
untuk setiap ibu yang bersalin, tanpa menghiraukan apakah
persalinan tersebit normak atau dengan komplikasi.
Petugas harus mencatat kondisi ibu dan janian sebagai berikut
:
a. Denyut jantung janin, catat setiap 1 jam
b. Air ketuban, catat warna setiap melakukan pemeriksaan
vagina
- U : selaput utuh
- J : selaput pecah, air ketuban
jernih
- M: air ketuban bercampur
mekoneum
- D : air ketuban bernoda darah
- K : tidak ada ketuban / kering
c. Perubahan bentuk kepala janin (molding atau molase)
- 0: sutura terpisah
- 1: sutura (pertemuan 2 tulang
tengkorak) yang tepat /bersesuaian
- 2 : sutura tumpang tindih tetapi
dapat diperbaiki
- 3 : sutura tumpang tindih dan
tidak dapat diperbaiki
d. Pembukaan mulut rahim (serviks).
Dinilai setiap 4 jam dan
beri tanda silang (x )
e. Penurunan
Mengacu pada bagian kepala (dibagi 5 bagian) yang teraba
(pada pemeriksaan abdomen/luar) di atas simfisis pubis; catat
dengan tanda lingkaran (0) pada setiap pemeriksaan dalam.
pada posisi 0/5, sinsiput (s) atau paruh atas kepala berada di
simfisis pubis.
f. Waktu, menyatakan berapa jam waktu yang sudah dijalani
sesudah pasien di terima.
g. Jam, catat jam sesungguhnya
h. Kontraksi, catat setiap setengah jam; lakukan palpasi untuk
menghitung banyaknya kontraksi dalam hitungan detik:
- kurang dari 20 detik
- antara 20 -40 detik
- lebih dari 40 detik
i.Oksitosin, jika memakai oksitosin, catatlah banyaknya
oksitosin per volume cairan infuse dan dalam tetesan
per menit.
j.Obat yang diberikan, catat semua obat lain yang diberikan.
k. Nadi,catatlah setiap 30-60 mnt dan tandai dengan
sebuah titik besar (.)
l.Tekanan darah, catatlah setiap 4 jam dan tandai dengan
anak panah.
m. Suhu badan, catatlah setiap dua jam.
n. Protein, aseton, dan volume urine. catatlah setiap kali
ibu berkemih.
- Vaksinasi
- Buang air kecil / besar
d). Gizi
Ibu menyusui harus :
- Mengkonsumsi tambahan 500 kalori tiap hari
- Makan dengan diet berimbang untuk mendapatkan protein,
mineral dan vitamin yang cukup.
- Minum sedikitnya 3 liter air setiap hari (anjurkan ibu untuk
minum setiap kali menyusui)
- Pil zat besi harus diminum untuk menambah zat gizi setidaknya
selama 40 hari pasca bersalin.
- Minum kapsul vitamin A (200.000 unit) agar bisa memberikan vitamin
A kepada bayinya melalui Asinya.
e). Perawatan payudara
- Menjaga payudara tetap bersih dan kering
- Menggunakan BH yang menyokong payudara
- Apabila putting susu lecet oleskan kolestrum atau ASI yang
keluar pada sekitar putting susu pada setiap kali selesai menyusui.
Menyusui tetap dilakukan dari putting susu yang tidak lecet.
- Apabila lecet sangat berat dapat diistirahatkan selama 24 jam.
ASI dikeluarkan dan diminumkan dengan menggunakan sendok.
- Untuk menghilangkan nyeri dapat minum parasetamol 1 tablet
setiap 4 - 6 jam.
Apabila payudara bengkak akibat pembendungan ASI lakukan:
Pengompresan payudara dengan menggunakan kain basah dan hangat
selama lamanya 5 menit.
Urut payudara dari arah pangkal menuju putting atau gunakan sisir
untuk mengurut payudara dengan arah Z menuju putting.
Keluarkan ASI sebagian dari bagian depan payudara sehingga putting
susu menjadi lunak.
Letakkan kain dingin pada payudara setelah menyusui
Payudara dikeringkan
f). Hubungan Perkawinan / Rumah Tangga
- Secara fisik aman untuk memuli hubungan suami istri
begitu darah merah berhenti dan ibu dapat memasukkan satu atau
dua jarinya kedalam vagina tanpa rasa nyeri, begitu darah merah
berhenti dan dia tidak merasakan ketidaknyamanan, aman untuk
memulai melakukan hubungan suami istri kapa saja, ibu siap.
- Banyak budaya yang mempunyai tradisi menunda
hubungan suami sitri sampai masa waktu tertentu misalnya setelah
40 hari atau 6 minggu setelah persalinan keputusan tergantung pada
pasangan yang bersangkutan.
g). Keluarga Berencana
- Idealnya pasangan harus menunggu sekurang-kurangnya 2
tahun sebelum ibu hamil kembali. Setiap pasangan harus menentukan
sendiri kapan dan bagaimana mereka ingin merencanakan tentang
keluarganya. Namun petugas kesehatan dapat membatu
merencanakan keluarganya dengan mengajarkan kepada mereka
tentang cara mencegah kehamilan yang tidak diinginkan.
- Biasanya wanita tidak akan menghasilkan telur (ovulasi) sebelum
ia mendapatkan lagi haidnya selama meneteki. Oleh karena itu,
metoda amenore laktasi dapat dipakai sebelum haid pertama kali
untuk mencegah terjadinya kehamilan baru. Risiko cara ini ialah 2 %
kehamilan.
- Meskipun beberapa metoda KB mengandung Risiko,
menggunakan kontrasepsi tetap lebih aman, terutama apabila ibu
sudah haid lagi.
- Sebelum menggunakan metoda KB, hal-hal berikut
sebaiknya dijelaskan dahulu kepada ibu.
Bagaimana metoda ini dapat mencegah kehamilan dan efektivitasnya.
Kelebihan / Keuntungannya
Kekurangannya
Efek samping
Bagaimana menggunakan metoda ini
Kapan metoda ini dapat mulai digunakan untuk wanita pasca salin
yang menyusui.
- Jika seorang ibu / pasangan telah memilih KB tertentu, ada
baiknya untuk bertemu dengannya lagi dalam 2 minggu untuk
mengetahui apakah ada yang ingin ditanyakan oleh ibu / pasangan
itu dan untuk melihat apakah metoda tersebut bekerja dengan baik.
Pernapasan pertama pada bayi baru lahir menjadi normal dalam waktu 30
detik setelah kelahiran, tekanan rongga pada bayi pada saat melalui alan
lahir pervaginam mengakibatkan cairan paru-paru (pada bayi normal
jumlahnya 80 sampai 100 ml) kehilangan 1/3 dari jumlah cairan
tersebut,sehingga cairan yang hilang diganti dengan udara.
Paru-paru berkembang sehingga rongga dada kembali pada bentuk
semula. Pernapasan pada neonatus terutama pernapasan diafragmatik
dan abdominal dan biasanya masih tidak teratur rekwensi dan dalam
pernapasannya.
d. Perubahan Sirkulasi
Dengan perkembangan paru-paru mengakibatkan tekanan O2 meningkat
dan tekanan CO2 menurun, hal ini mengakibatkan turunnya resistensi
pembuluh darah dari artei pulmonalis mengalir ke paru-paru dan ductus
arteriosis menutup.
Dengan mencuitnya artiri dan vena umbilikalis kemudian tali psat di
potong. Aliran darah dari plasenta melalui vena cava inferior dan voramen
ovale terhenti. Sirulasi janin sekarang berunah menjadi sirkulasi bayi yang
hidup diluar badan ibu.
e. Perubahan alat-alat pencernaan hati ginjal dan alat lainnya mulai
berfungsi.
4. Asuhan Bayi Baru Lahir Normal
a. Asuhan Segera Bayi Baru lahir
Asuhan segera pada bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada
bayi tersebut selama jam pertama setelah kelahiran. Sebagian bayi yang
baru lahir akan menunjukan usaha pernapasan spontan dengan sedikit
bantuan atau gangguan.
Periksa tali pusat setiap 15 menit. Apabila sudah masih terjadi perdarahan
dilakukan pengikatan ulang yang lebih ketat.
Menjaga bayi agar tetap hangat
Memastikan bayi tetap hangat dan terjadi kontak antara kulit bayi dengan
kulit ibu.
Megganti handuk atau kain yang basah, dan bayi dibungkus dengan selimut
untuk mencegah keluarnya panas tubuh
Memastikan bayi tetap hangat dengan memeriksa telapak kaki bayi setiap
15 menit
Apabila telapak kaki bayi terasa dingin, periksa suhu aksila bayi
Apabila suhu bayi kurang dari 36,5 0C bayi segera dihangatkan
Kontak dengan ibu
Bayi diberikan kepada ibunya secepat mungkin, kontak dini antara ibu dan
bayi penting untuk :
- Kehangatan mempertahankan panas bayi yang benar pada bayi baru
lahir.
- Ikatan batin pemberian ASI
- Mendorong ibu untuk menyusui bayinya apabila bayi telah siap (degan
menunjukan refleks rooting).
Pernapasan
Sebagian besar bayi akan bernapas secara spontan. Pernapasan bayi
sebaiknya diperiksa secara teratur untuk mengetahui adanya masalah
Penapasan dan warna kulit diperiksa setiap 5 menit
Jika bayi tidak segera bernapas dilakukan hal-hal berikut :
- Keringkan bayi dengan selimut atau handuk hangat
- Punggung bayi digosok dengan lembut
- Beri tahu orang tua agar merujuk bayi segera untuk perawatan lebih
lanjut jika ditemui tanda bahaya berikut :
Pernapasan sulit atau lebih dari 60 kali / menit
o Kehangatan terlalu panas ( > 38 0C atau terlalu dingin < 36 0C )
o Warna kuning (terutama 24 jam pertama), iru pucat memar
o Pemberian makanan : hisap lemah, mengantuk berlebihan banyak muntah
o Tali pusat : merah, bengkak, keluar cairan bau busuk, berdarah
o Infeksi : Suhu meningkat, mertah, bengkak, keluar cairan (nanah) bau
busuk, pernapasan sulit
o Tinja / kemih : tidak berkemih dalam 24 jam, tinja cair sering, warna hijau
tua, ada lendir atau darah pada tinja
o Aktifitas : menggigil atau tangis tidak bisa, sangat mudah tersinggung,
lemas atau terlalu mengantuk, lunglai, atau kejang-kejang halus, tidak
bisa tenang, menangis terus menerus
Mengajarkan pada orang tua cara merawat bayi mereka dan perawatan
harian untuk bayi baru lahir
- Memberi Asi sesuai dengan kebutuhan setiap 2-3 jam (paling sedikit
setiap 4 jam) mulai dari pertama
- Pertahankan agar bayi selalu dengan ibunya
- Jaga bayi dalam keadaan bersih, hangat dan kering dengan mengganti
popok dan selimut sesuai dengan keperluan. Pastikan bayi tidak terlalu
panas dan tidak terlalu dingin
- Jaga tali pusat dalam keadaan baik dan kering
- Awasi masalah dan kesulitan pada bayi dan minta bantuan jika perlu
- Pegangklah sayangi dan nikmati kehidupan nrrtsama bayi
- Jaga keamanan bayi terhadap trauma dan penyakit infeksi
- Ukur suhu tubuh bayi.
BAB III
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN
PADA ANC, INC, dan PNC
A. PENGKAJIAN
1. Biodata (Data Subjektif)
Nama Ibu : Ny.S
Umur : 27 Tahun
Suku/Kebangsaan : Kaili/Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : URT
Alamat Rumah : jl.garuda
No.125 58
B. Anamnesa :
yang lalu
3. Riwayat menstruasi
a. Menarche : 13 th
b. Siklus : 28 30 hr
c. Lamanya : 7 hari
f. Dismenerhoe : Kadang-kadang
4. Riwayat perkawinan
Kawin 1 kali
b. Golongan darah : O
c. Riwayat persalinan
n an
1. Aterm SPT 2600 gr Bidan,
2. Hamil
sekarang
- HPHT : 20 03 2010
a. Nutrisi
b. Pola Eliminasi
BAK : 6x sehari
BAB : 1 x sehari
c. Pola istirahat
d. Hygiene perorangan
2. Tanda-tanda vital
- Pernafasan : 20 x/mnt
- Suhu tubuh : 36 oC
- TB : 155 cm
- BB : 63 kg
- LILA : 26 cm
3. Muka
7. Jantung : Normal
8. Paru : Normal
9. Payudara
- Pembesaran : Ada
- Simetris : Ya
rasa nyeri
gravidarum
13. Abdomen :
Palpasi
- Leopold II: PU Ka
- Leopold IV:
Auskultasi
- BJF : Ada
- Teratur/tidak : Teratur
D. Pemeriksaan Laboratorium
Hb : 10,4 gr %
memeriksakan kehamilannya
minggu
- Palpasi
Leopold II : PU Ka
Leopold IV :
- Auskultasi
BJF : Ada
Teratur/tidak : teratur
Dasar :
Kebutuhan :
Tidak ada
Masalah potensial :
Tidak ada
Tidak ada
V. RENCANA :
2. Dengarkan DJJ
4. Beri HE dan motivasi agar ibu dapat melakukan ANC secara teratur
selama hamil
hamil
C atau jeruk
VI. IMPLEMENTASI :
2. Mendengarkan DJJ
4. Memberi HE dan motivasi agar ibu dapat melakukan ANC secara teratur
selama hamil.
selama hamil
7. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi tablet Fe bersamaan dengan
Antacid 3 x 1
Vit B6 3 x 1
Vit Bcomp 3 x 1
Calk 1 x 1
VII. EVALUASI
2. TTV Ibu
N : 84 x/menit R : 20 x/menit
Palpasi
Leopold II : PU Ka
Leopold IV :