Você está na página 1de 8

INSPIRASI MAHASISWA

Minggu, 28 September 2014


WEDA. Kitab Suci Agama Hindu

KATA PENGANTAR

Om Swastyastu
Rasa angayu bhagya penulis persembahkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa / Ida
Sang Hyang Widhi Wasa, oleh karena atas asung kerta wara nugraha-Nya, maka penulis
dapat mempersembahkan makalah yang berjudul Etika dalam kitab Suci
Sarasamuccayamakalah ini merupakan suatu upaya untuk memenuhi suatu etika yang terpuji
di dalam masyarakat dan dapat dijadikan acuan berpijak dalam menginterprestasikan ajaran-
ajaran agama.
Makalah ini menguraikan tentang ajaran kitab suci beserta isinya dan agar bisa di
aplikasikan di dalam masyarakat, semoga para insan yang telah mengaplikasikan bisa
menambah suatu pengalaman yang baik di dalam masyarakat dan mentaatti aturan-aturan
agama.
Akhir kata penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dan membimbing sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Semoga makalah ini memiliki
nilai guna bagi para insan hindu.

Om Santuh, Santih, Santih, Om

Singaraja, 9 juni 2014

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang . iii
1.2 Rumusan Masalah iii
1.3 Tujuan Makalah ... iii
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Kitab Suci sruti . 1
3.1 Kitab Suci smerti .. 3
4.1 Wedangga . 5
BAB III PENUTUP
5.1 Kesimpulan .. 7
6.1 Saran .... 7
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Agama yang diyakini oleh Negara yaitu agama yang memiliki kitab suci dan memiliki
suatu kepercayaan dan keyakinan di dalam Beragama, agama hindu memiliki kitab suci yang
namaya weda dan ajaran yang ada di dalam dunia ini semunya datangnya dari kitab suci
weda. Nama agama hindu atau hindu dharma ini sedemikian rupa berkembang dan bahkan
diberikan oleh orang barat yang datang ke india. Hindu dharma dewasa ini mengacu berbagai
sumber baik tradisi maupun utamanya adalah kitab suci weda. Tradisi agama yang tersimpan
dalam itihasa dan purana dikenal adanya murti (arca) dan mandir (pura). Upacar weda hingga
kiniberlangsung dalam bentuk yang berbeda-beda. Namun dalam kenyataannya tradisi
upacar korban Nampak pengaruh local.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Jelaskan definisi kitab-kitab suci dalam agama hindu ?
1.2.2 Isi dalam kitab suci yang ada di dalam agama hindu ?

1.3 Tujuan Makalah


1.3.1 Untuk mengetahui definisi kitab suci dalam agama hindu.
1.3.2 Untuk mengetahui isi yang ada di dalam kitab suci.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Kitab Suci Sruti


Sruti berarti yang didengar atau wahyu, kitab suci sruti yang diberikan dengan
cara mendengarkan atau didengar oleh para penerima wahyu, Yang tergolong kitab Sruti
adalah kitab-kitab yang ditulis berdasarkan wahyu Tuhan.

2.1.1 Kitab Suci Weda

Kitab suci agama Hindu disebut Weda. Adapun kata Weda ini berasal dari bahasa
Sanskerta dari akar kata "Wid" berkembang menjadi kata WEDA atau WIDYA yang berarti
pengetahuan. Sebagai kitab suci kata Weda mengandung pengertian himpunan ilmu
pengetahuan suci yang bersumber dari Sang Hyang Widhi Wasa diterima atau didengar oleh
para Maha Resi dalam keadaan samadhi. Oleh karena itu disebut juga Sruti yang berarti
Sabda suci yang didengar (wahyu). Jadi Weda merupakan himpunan wahyu- wahyu Tuhan.
Kitab suci weda berisikan tentang ajaran-ajaran agama hindu baik maupun buruk, dan ajaran
tentang yang ada di alam bhuana agung ini.
2.1.2 Kitab Suci Rgweda
Rgweda berasal dari kata rig yang berarti memuji, dan weda artinya pengetahuan
jadi Rgweda pengetahuan puji-pujian kepada para dewa dalam bentuk kidung yang di
nyayikan oleh para seke santi setiap ada acara keagamaan. Kitab suci Rig Weda berisikan
nyayian-nyayian pujaan suci yang terdiri dari 10.552 mantra, dan seluruhnya terbagi dalam
10 mandala mandala II sampai dengan mandala VII, disamping menguraikan tentang wahyu
juga menyebutkan sapta rsi sebagai penerima wahyu, wahyu rgweda dikumpulkan atau
dihimpun oleh rsi pulaha. (I ketut pasek gunawan. 2013.49)
2.1.3 Kitab Suci Yajurweda
Yayurveda berasal dari akar kata yajus "pengorbanan", veda "pengetahuan", jadi
yajurveda adalah penetahuan yang memplajari suatu pengorbanan suci terhadap tuhan yang
maha esa baik itu dalam bentuk sesajen maupun dengan cara ngayah di pura. Apabila kita
tidak mempunyai harta yang banyak kita bisa dengan cara ngayah dengan secara tulus iklas
tanpa pemrih. Salah satu isi dari Yajurweda ialah memuat sastra suci yang terfokus pada
ritual dan korban suci, dan berisikan tentang mantra-mantra yang di ucapkan dalam upacara-
upacara kecil.
2.1.4 Kitab Suci Samaweda
Samaveda berakar dari kata sman "irama" + veda "pengetahuan") tidak lain adalah
himpunan mantra-mantra yang diberi tanda nada untuk berbagai irama samaweda terdiri dari
1.875 mantra. Samaveda merupakan bagian dari catur veda yang disebut juga "Nyanyian
Veda Suci. Samaveda memuat 1875 mantram, dan dimana 1800 mantram merupakan
pengulangan daripada Rgveda dan 75 mantram yang lain memang disusun dan dimuat dalam
sastra ini.
2.1.5 Kitab Suci Atharwaweda
Atharwaweda adalah golongan pendeta tersendiri. Didalam kitab suci ini ada
kumpulan mantra-mantra yang memuat ajaran bersifat magis, yang terdiri dari 5.987 mantra
yang juga banyak berasal dari rgveda. Dalam Weda ini dijumpai lagi kidung-kidung yang
harus diucapkan pada waktu mempersembahkan Soma (sarana upacara ). Atharwa Weda
berupa mantra-mantra magis dan doa-doa yang bunyi dan artinya sendiri sudah dianggap
sudah memiliki kekuatan.
2.1.6 Kitab Suci Bhagawad Gita
Bhagawad Gita adalah sebagai pancamo veda yang bersifat suplemen. Penggunaan
istilah Upanisad pada beberapa bab di dalam bhagawad gita menunjukkan bahwa bhagawad
gita adalah sebuah upanisad dan sebuah upanisad itu sendiari adalah veda yang tergolong
sruti, dengan penunjukkan itu tidaklah kliru menyimpulkan beberapa pemikir hindu yang
mengatakan bhagawad gita adalah veda ke-5. ( pudja. 2003. xiii) Bhagawad Gita berisikan
tentang percakapan sri kresna dengan arjuna menjelang perang Bharatayudha terjadi.

3.1 Kitab Suci Smerti

Smerti berarti yang diingat atau tradisi Yang tergolong kitab Smerti adalah kitab-
kitab yang tidak memuat wahyu Tuhan, melainkan kitab yang ditulis berdasarkan pemikiran
dan renungan manusia.

3.1.1 Kitab Suci Purana


Kata purana berarti sejarah kuno atau cerita kuno jadi purana merupakan suatu
ajaran yang menceritakan terciptanya alam semesta beserta isinya dan mengenai ajaran-ajaran
yang ada di dalam agama hindu seperti halnya cara untuk memuja tuhan dan yang lainnya, di
dalam kitb suci purana juga ada kumpulan cerita-cerita kuno yang menyangkut penciptaan
dunia. Purana berisikan cerita mengenai silsilah keturunan dan dinasti Suryawangsa dan
Candrawangsa serta memuat cerita-cerita yang menggambarkan pembuktian-pembuktian
hokum yang pernah di jalankan.(I Ketut pasek gunawan.2013.55)

3.1.2 Kitab Suci Itihasa


Itihasa berasal dari kata iti, ha, dan asa yang artinya sesungguhnya kejadian itu
begitulanh nyatanya tanpa ada suatu perubahan ataupun tambahan. Yang artinya tidak di
perbarui lagi suatu cerita tersebut hanya saja penampilan tempatnaya saja yang berbeda.
Kitab itihasa berisikan tentang suatu bagian dari kesusastraan Hindu yang menceritakan kisah
kepahlawanan para raja dan kesatria Hindu di masa lampau dan dikombinasikan dengan
filsafat agama, mitologi, dan seperti cerita Ramayana dan Mahabharata.

3.1.3 Kitab Suci Siwa Siddhanta


Kata Saiva disini bermakna paham Siva, Sedangkan kata Siddhanta bermakna ajaran
agama. Kata siva juga berarti suatu keberuntungan (kerahayuan), yang baik hati, ramah, suka
memaafkan, menyenagkan, memberberi banyak harapan, yang tenang, membahagiakan dan
sejenisnya (Monier. 1990. 1074) Sang haying siva di dalam meggerakkan hukum
kemahakuasaan-nya didukung oleh saktinya dewi durga atau parvati. ( I Ketut Gunawan.
2012. 209) Jadi Saiva Siddhanta adalah paham yang berisikan ajaran ajaran dari Tuhan
Siva. Adapun inti sari dari paham Saiva Siddhanta adalah Saiva sebagai realitas tertinggi,
jiva atau roh pribadi adalah intisari yang sama dengan Saiva, walaupun tidak identik. Juga
ada Pati (Tuhan), pacea (pengikat), serta beberapa ajaran yang tersurat dalam tattva sebagai
prinsip dalam kesemestaan yang realita.

3.1.4 Kitab Suci Nitisastra


Kata nitisastra berasal dari bahasa sansekerta yaitu Niti berarti
kemudi,pemimpin,politik dan sosial etik,pertimbangan,kebijakan. Sedangkan kata sastra
berarti perintah, ajaran, nasehat, aturan teori, tulisan ilmiah. Nitisastra berarti ajaran
pemimpin. Kata Nitisastra dapat juga diartikan ilmu yang bertujuan untuk membangun suatu
Negara yang baik dari segi tata negara, tata pemerintah maupun tata masyarakat. (K.M.
Suhardana.2008.5.) Nitisastra berisikan tentang ilmu kepemimpinan atau managemet
berdasarkan agama hindu.

3.1.5 Kitab Suci Manawadharmasatra


Manawadharmashastra adalah satu kitab hukum Hindu yang paling populer dan
(masih) paling banyak diacu oleh umat hindu, disamping kitab-kitab Smrti lainnya. Karena
itu, kitab Smrti juga disebut sebagai Dharmashastra. Dalam hal ini, Dharma berarti hukum
dan Shastra berarti ilmu. Manawadharmasatra yang berisikan sebuah tata aturan yang
membahas aspek kehidupan manusia secara menyeluruh yang menyangkut tata keagamaan,
mengatur hak dan kewajiban manusia baik sebagai individumaupun sebagai mahluk sosial,
dan aturan manusia sebagai warga negara ( tata negara ), Hukum Hindu juga berarti
perundang- undangan yang merupakan bagian terpenting dari kehidupan beragama dan
bermasyarakat, ada kode etik yang harus dihayati dan diamalkan sehingga menjadi
kebiasaan- kebiasaan yang hidup dalam masyarakat.

3.1.6 Kitab Suci Darsana


Kata Darsana berasal dari urat kata drs yang berarti melihat, menjadi kata darsana
(kata benda) artinya penglihatan atau pandangan. Kata darsana dalam hubungan ini berarti
pandangan tentang kebenaran (filsafat). Darsana berisikan tentang ilmu suatu kebenaran
tentang ciptaan tuhan yang dapat di pandang oleh manusia.

3.1.7 Kitab Suci Sarasamuccaya


Kkitab sarasamuccaya suatu bagian dari kitab suci smerti yang membahas suatu
ajaran yang mengenai etika di dalam kehidupan beragama, yang mana ada di dalam suatu
kisah Mahabaratha dan Ramayana. Jadi, Kitab Sarasamuccaya adalah merupakan salah satu
kitab suci kelompok nibanda yang membahas tentang ajaran susila dharma untuk mencapai
tujuan hidup manusia yaitu, Dharma, Artha, Kama, dan Moksa.(I Nyoman Kajeng.1997.i)
Kitab sarasamuccya berisikan tentang suatu cerita Mahabaratha dan Ramayana dan di dalam
cerita itu memberikan suatu ajaran tentang kebaikan.

4.1 Wedangga
Kelompok Wedangga Yang terdiri dari enam bidang yaitu (I ketut pasek gunawan.2013.64) :
4.1.1 Siksa (phonetika)
Yang berisikan tentang cara yang tepat dalam pengucapan mantra serta tinggi
rendahnya tekanan suara yang di sebut pratisakya yang terdiri dari Rg Wedapraktiyasa,
Taittiriyapratikyasa dari krisna (hitam) yajurweda, Wajasaneyipratikya, dari sukla (putih
Yajurweda), samapratiaksaya untuk samaweda dan Atarwawedapratiasa untuk kitab
Atarwaweda.

4.1.2 Wyakarana (tatabahasa)


Yang digunakan untuk dapat memahami dan menghayati isi weda dengan mengerti
bahasa yang benar.

4.1.3 Chanda (lagu)


Yang membahas ikatan bahasa yang disebut lagu agar mudah diingat bukunya yaitu
nidanasutra dan chandasutra yang dihimpun oleh bhagawan pinggala. Adalah cabang weda
yang khusus membahas aspek ikatan bahasa yang disebut lagu. Sejak dari sejarah penulisan
weda, peranan chanda sangat penting. Karena dengan chanda itu, semua ayat-ayat itu dapat
dipelihara turun temurun seperti nyayian yang mudah diingat.

4.1.4 Nirukta
Yang memuat tentang penafsiran autansik mengenai kata-kata yang terdapat dalam
weda. Kitab ini ditulis dengan oleh bhagawan yaska pada tahun 800 Sm yang membahas 3
masalah yaitu pertama memuat kata-kata yang sama artinya, kedua memuat kata-kata berate
ganda dan ketiga menghimpun nama dewa yang diangkasa, bumi dan surga.

4.1.5 Jyotisa (astronomi)


Yang memuat tentang pokok-pokok ajaran astronomi sebagai pedoman melakukan
yadnya, membahas tentang tatasurya, bulan dan benda antariksa. Merupakan pelengkap weda
yang yang isinya memuat pokok-pokok ajaran astronomi yang diperlukan untuk pedoman
dalam melakukan yadnya, isinya adalah membahas tatasurya, bulan dan badan angkasa lainya
yang dianggap mempunyai pengaruh di dalam pelaksanaan yadnya.

4.1.6 Kalpa
Yang terdiri dari bidang srauta tentang ajaran mengenai tata cara melakukan yadnya,
penebusan dosa. Bidang Grhya tentang ajaran peraturan pelaksaan yadnya yang dilakukan
orang yang berkeluarga. Bidang dharma tentang aspek peraturan hidup masyarakat dan
bernegara yang ditulis oleh bhagawan manu, apastamba, bhudayana, harita, wisnu, wasista,
waikanasa, sankha, yajnawaklya dan parasara.

BAB III
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Agama hindu banyak memiliki kitab suci tapi yang pertam ialah kitab suci weda dan
ada beberapa kitab yang yang isinya di ambil dari kitab suci weda, Weda merupakan
himpunan wahyu- wahyu Tuhan. Kitab suci weda berisikan tentang ajaran-ajaran agama
hindu baik maupun buruk, dan ajaran tentang yang ada di alam bhuana agung ini. purana
merupakan suatu ajaran yang menceritakan terciptanya alam semesta beserta isinya dan
mengenai ajaran-ajaran yang ada di dalam agama hindu seperti halnya cara untuk memuja
tuhan dan yang lainnya, di dalam kitb suci purana juga ada kumpulan cerita-cerita kuno yang
menyangkut penciptaan dunia.
6.1 Saran
Apabila didalam pembuatan makalah ini ada kalimat yang sama dengan karya ilmiah
orang lain dan belum dicantumkan nama pengarang penulis mohon maaf, dan penulis mohon
kritik dan saran dari yang membaca.

DAFTAR PUSTAKA

Ma, G. Pudja. 2003. Bhagawad Gita. Surabaya: Paramita.

Lad Vasant, Dr. dkk. 2007. Ayurveda. Surabaya: Paramita.


Suhardana, K.M. Drs. 2008. Niti Sastra. Surabaya: Paramita.
Kajeng, I Nyoman, dkk. 1997. Sarasamuccaya. Surabaya: Paramita.
Pasek Gunawan I Ketut. 2013. Bahan Ajar veda I. Tanpa Penerbit

Você também pode gostar