Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
api tahan api yang berhubungan langsung perusahaan terhadap raw material
delivery
Certifikat Of Analisis (COA) Dan untuk proses menaruh bundle
Jenis material, nomor lot, tanggal ingot, disesuaikan dengan tempat dan
masking sesui standart jenis ingot harus sesuai dengan material ingot
dan ikatan kuat tidak longgar serta yang akan di Charging. Perbadingan
antara ingot dan scrap adalah ingot : Menggunakan flux yang
scrap = 40 % : 60 % direkomendasikan,
dimasukkan ke dalam holding
melting.
Temperatur pada saat fluxing
700 750 C
Diaduk selama 15 20 menit
Gambar 3.8 a) Scrap, over flow
i) Holding Transfer.
Proses dimana operator mesin mengambil
dan membersihkan dross dengan skimer lalu
meletakannya pada ladel dross.
Gambar 3.17 Holding supply
3. Proses Pengujian
Prosedur pengujian uji test piece
spectrometer :
1. Periksa tekanan Gas Argon UHP (
standar 30 40 bar )
Gambar 3.30 Pemasangan test piece
2. Temperatur ruangan 17 23 C
3. Preassure 1,5 bar
4. Supply argon 1-1,5 bar
5. Setting program untuk jenis penembakan
atau Spec dari uji test piece tersebut.
6. Buka pintu test piece dan perhatikan
lubang sparking harus tertutup oleh Gambar 3.31 Penutupan pintu test piece,
bagian yang tepat dan permukaan sample Tunggu hingga molten membeku dan
tidak goyang pada saat pengujian karena mengeras 60 detik, lalu buka dan
apabila sample tidak rata maka hasil keluarkan dengan tang (pendinginan
Gambar 3.55 Cetakan k-mold arah anak panah dengan spidol, lalu di
patahkan dengan menggunakan palu yang
Setelah gayung tadi di panaskan dan Cek secara visual keadaan patahan k-
sesuai dengan temperatur moten, maka mold. Karena kotoran yang terkandung
dilakukan pengambilan dan penuangan molten dalam ingot secara periodik dan dicek oleh
dan langsung di tuangkan pada cetakan test Quality Testing dengan metode patah. Test
piece yang telah tercoating, dilakukan masing- ini juga untuk melihat besar butiran ingot.
masing 2 kali pengambilan molten untuk Ingot Setelah selesai patahan tersebut di
PEMBAHASAN CH
Simbol Al Cu Mg Si Fe Mn
Pada bab ini akan di bahas mengenai
0.25 6.5
hasil-hasil dari percobaan dan pengujian yang AC 4 0.1 0.2 0.1
Remainder ~ ~
telah dilakukan antara lain uji test piece CH Max Max Max
0.45 7.5
spectrometer, uji tarik, uji kekerasan, uji test
piece density dan uji struktur mikro. Ni Zn Pb Sn Ti Cr Referensi
Uji test piece spectrometer 0.05 0.1 0.05 0.05 0.2 0.05 JIS H
Pada setiap benda uji test piece Max Max Max Max Max Max 5202
menggunakan mesin spectrometer dengan
bantuan gas argon untuk penembakan 12 unsur Tabel 4.3 Standart komposisi kimia HD 4
yang telah di setting dalam mesin spectrometer. Simbol Al Cu Mg Si Fe Mn
Biasanya di lakukan penembakan sebanyak 1 0.1 4.0~ 0.5~ 0.5 ~ 0.5~
HD 4 Remainder
kali di area sparkling. Max 5.5 1.1 0.8 0.8
Ni Zn Pb Sn Ti Cr Referensi
1.5
ADC 0.3 9.6 ~ 1.3 0.5
Remainder ~
12 Max 12.0 Max Max
3.5
Ni Zn Pb Sn Ti Cr Referensi
Dari hasil pengujian kekerasan Brinell yang dilakukan terhadap sample uji tarik dari tabel
4.15 dan kemudian dari tabel di plot ke dalam grafik di bawah ini.
Kekerasan Brinell Ingot ADC 12
89
88 88.0
87.5
87 87.2
86 Kekerasan Brinell Ingot
85.3 ADC 12
85
84.4
84
83
82
1 2 3 4 5
75
74 73.8
73 72.9
72 Kekerasan Brinell
71.6
71 71.1 Ingot HD 4
70.4
70
69
68
1 2 3 4 5
Dari gambar 4.19 menunjukkan bahwa kekerasan ingot HD 4 yang tertinggi adalah 73.8
HRB yang terdapat pada sample uji tarik 6 di mana bila di ambil rata-rata uji kekerasan Brinell
Ingot HD 4 berada dikisaran 71.96 HRB masih lebih rendah dibandingkan ingot ADC 12.
Dari hasil pengujian kekerasan Brinell yang dilakukan terhadap sample uji tarik dari tabel
4.17 dan kemudian dari tabel di plot ke dalam grafik di bawah ini.
Kekerasan Brinell Ingot AC 4 CH
65
64.4
64 63.9
63.4
63
62
61.5 Kekerasan Brinell
61
Ingot AC 4 CH
60 60.1
59
58
57
1 2 3 4 5
Matrix Al-Si
Silicon (Si)
Gambar 4.30 menunjukkan struktur mikro Al-Si dimana matrik Al-Si cukup merata dan
terdapat butir Si halus.
Matrix
Magnesium (Mg)
Silicon halus
Butir Si
Si
Matrix
Gambar 4.32 menunjukkan struktur mikro Al-Si dimana pendistribusian matrik cukup
merata dan terdapat gumpalan butir Si.
KESIMPULAN
Dari penelitian yang dilakukan dan temperatur 800 C pada
hasil yang diperoleh maka didapat tiap-tiap Mesin Striko 1 dan
kesimpulan dan saran sebagai berikut : Striko 2.
Kesimpulan 3. Pada area Grafity, temperatur
Beberapa kesimpulan yang dapat harus selalu di jaga sesuai
diambil dari hasil penelitian yang telah standart pada temperatur
dilakukan adalah : 750 C.
1. Pada proses Melting sering
menggunakan bahan baku Ingot, DAFTAR PUSTAKA
oleh karena itu Ingot yang akan di 1. Surdia Tata, Saito Shinroku,
lebur harus sesuai dengan standart Pengetahuan Bahan Teknik. PT
Nusa Metal. Di mana untuk Ingot Pradnya Paramita, edisi Keenam,
ADC 12 memiliki Alloy Series Al- Jakarta 2005.
Si-Cu, AC 4 CH, Al-Si-Mg dan 2. Prayitno Dody, Pengenalan
untuk HD 4 Al-Mg. Untuk hasil uji Pengecoran Modern, Universitas
kekerasan di dapatkan bahwa ADC Trisakti, Jakarta 2006.
12 memiliki tingkat kekerasan 3. Van Vlack, L. H., Elemen of
sebesar 88,0 HRB dengan rata-rata Materials Science and
86,4 HRB. Engineering, University of
Untuk uji tarik di dapatkan hasil Michigan, Erlangga, Jakarta
yang berbeda-beda karena pada tiap- 1985.
tiap ingot memiliki standart yang 4. Niemann, G., Elemen Mesin,
berbeda-beda, dimana Ingot yang (terjemahan Anton Budiman dan
memiliki tingkat kekerasan yang Bambang Priambodo), edisi
lebih baik yaitu AC 4 CH. Kedua Erlangga, Jakarta, 1999.
2. Pada proses pencampuran Ingot 5. Hand Book JIS., Non-Ferrous
harus di perhatikan perbandingan Metal dan Metallurgy, 1998.
pencampuran antara Ingot, Scrap 6. Situs internet :
dan Over flow dan harus menjaga 7. http://www.convertworld.com/id/
24 September 2009.