Você está na página 1de 16

a. Apa saja yang terdapat pada laporan PWS KIA?

3 11
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak)
Pemantauan wilayah setempat kesehatan ibu dan anak (PWS-KIA) adalah alat
manajemen program KIA untuk memantau cakupan pelayanan KIA di suatu wilayah
(puskesmas/kecamatan) secara terus menerus, agar dapat dilakukan tindak lanjut yang
cepat dan tepat terhadap desa yang cakupan pelayanan KIA-nya masih rendah
(Depkes, 1994).
TUJUAN :
Tujuan Umum : meningkatkan jangkauan dan mutu pelayanan KIA di wilayah
kerja puskesmas, melalui pemantauan cakupan pelayanan KIA di tiap desa secara terus
menerus.
Tujuan Khusus :
Memantau cakupan pelayanan KIA yang dipilih sebagai indikator, secara teratur
(bulanan) dan berkesinambungan (terus menerus) untuk tiap desa.
Menilai kesenjangan antara target yang ditetapkan dan pencapaian sebenarnya untuk
tiap desa.
Menentukan urutan desa prioritas yang akan ditangani secara intensif berdasarkan
kan besarnya kesenjangan antara target dan pencapaian.
Merencanakan tindak lanjut dengan menggunakan sumber daya yang tersida dan
yang dapat digali.
Membangkitkan peran pamong setempat dalam penggerakan sasaran dan mobilisasi
sumber daya.
BATASAN DAN INDIKATOR PEMANTAUAN
Batasan Indikator yaitu :
Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga profesional untuk ibu
selama masa kehamilannya sesuai standar 7T
Deteksi dini kehamilan beresiko.
Bertujuan untuk menemukan bumil beresiko yang dapat dilakukan oleh kader, dukun
bayi dan tenaga kesehatan.
Kunjungan bumil
Kontak ibu hamil dengan tenaga profesional untuk mendapatkan pelayanan antenatal
sesuai standar yang ditetapkan.
K1
Adakah kunjungan baru bumil yang pertama kali pada masa kehamilan.
K4
Adalah kontak bumil dengan nakes yang ke-4 atau lebih.
Kunjungan Neonatal (KN)
Kontak neonatal dengan nakes min 2X untuk mendapatkan pelayanan dan
pemeriksaan kesehatan neonatal baik di dalam maupun diluar gedung puskesmas.
KF
Adalah kunjungan bufas dengan tenaga kesehatan minimal 3X untuk mendapatkan
pelayanan dan pemeriksaan kesehatan bufas baik di dalam maupun di luar gedung
puskesmas, dengan ketentuan sbb :
- Kunjungan pertama kali ( hari 1-7 hari PP )
- Kunjungan kedua kali pada hari ( 8 -28 hari PP )
- Kunjungan ketiga kali pada hari ( 29 -42 hari PP )
Sasaran ibu hamil
Adalah jumlah semua ibu hamil di suatu wilayah dalam kurun waktu 1 tahun.
Ibu hamil beresiko
Adalah bumil yang mempunyai faktor resiko tinggi.

INDIKATOR PEMANTAUAN
a. Indikator pemantauan tehnisi
1. Akses pelayanan antenatal ( cakupan K1 )
Digunakan untuk mengetahui jangkauan pelayanan antenatal serta kemampuan
progam dalam menggerakkan masyarakat. Dengan rumus :
Rumus : Jumlah kunjungan baru (K1) bumil X 100%
Jumlah sasaran bumil dalam 1 th
Ket : jumlah sasaran ibu hamil dalam 1th dihitung berdasarkan jumlah perkiraan bumil
dalam 1 wilayah tertentu,
2. Cakupan K4
Dengan indikator ini dapat diketahui cakupan antenatal secara lengkap yang
menggambarkan tingkat perlindungan bumil di suatu wilayah.
Rumus : jumlah kunjungan bumil ke-4 (K4) X100%
Jumlah sasaran bumil dalam 1 th
3. Cakupan persalinan oleh nakes
Dapat di perkirakan proporsi persalinan yang ditangani oleh tenaga kesehatan, serta
menggambarkan kemampuan managemen progam KIA dalam pertolongan persalinan
secara profesional.
Rumus : jumlah persalinan oleh nakes X100%
Jumah sasaran persalinan dalam 1 th
4. Deteksi bumil oleh masyarakat
Untuk mengukur tingkat kemampuan dan peran serta masyaraka dalam mendeteksi
dini bumil beresiko di suatu wilayah.
Rumus :
Jumlah bumil yang dirujuk oleh dukun bayi/kader ke nakes X100%
15 20 % jumlah sasaran bumil dalam 1 th
5. Deteksi bumil beresiko tinggi oleh nakes
Dapat diperkirakan besarnya masalah yang dihadapi oleh program KIA dan harus di
tindak lanjuti dengan intervensi secara intensif.
Rumus : jumlah ibu hamil baru dengan faktor resiko X100%
Jumlah semua bumil dalam 1 th
6. Cakupan pelayanan neonatus (KN) oleh nakes
Dapat di ketahui jangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan neonatal serta
kemampuan dalam menggerakkan masyarakat untuk melakukan rujukan neonatal.

Rumus :
Jml. Kunj bayi umur <1bulan mendapat pelyn oleh nakes X100%
Juml. Sasaran bayi dlm 1 th
7. Cakupan pelayanan nifas oleh nakes
Dapat diketahui jangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan ibu nifas.
Rumus : juml. Pely ibu nifas oleh nakes min 3x X100%
Jumlah sasaran ibu bersalin dlm 1 th
8. Penanganan komplikasi obstetri
Dapat menunjukkan kemampuan sarana pelayanan kesehatan menangani kasus-kasus
kegawat daruratan obstetri pada ibu bersalin yangkemudian ditindak lanjuti dengan
kewenangan/dirujuk ketingkat pelayanan yang lebih tinggi.

Rumus : juml. Kasus kegawat daruratan yg ditangani X100%


15-20% jumlah sasaran ibu bersalin dlm 1 th
9. Penanganan komplikasi neonatal
Kemampuan sarana pelayanan kesehatan dala menangani kasus kasus kegawat
daruratan neonatal, yang kemudian di tindak lanjuti sesuai kewnanganannya/dirujuk
keyingkat pelayanan yang lebih tinggi.
10. Cakupan pelayanan neonatus pertama (KN1)
Adalah persentase neonatus yang mendapatkan peayanan sesuai standar pada 6- 24
jam setelah lahir pada satu wlayah kerja dan kurun waktu tertentu.
Rumus :
Neonatus yg mendapatkan pely. 6-24 jam setelah lahir sesuai standar X100%
Jumlah sasaran bayi dlm 1 th
11. Cakupan pelayanan kesehatan neonatus 0-28 hari (KN lengkap)
Adalah presentase neonatus yang mendapatkan pelayanan yang sesuai standar
sedikitnya 3X yaitu KN1,KN2,KN3 pada satu wilayah kerja atau kuru waktu tertentu.
Rumus :
Juml. Neonatus yg mendapatkan KN1,KN2,KN3 sesuai standar X100%
Jumlah sasaran bayi dalam 1 th
12. Cakupan anak balita (12-59 bulan)
Adalah presentase anak balita yang memperoleh pelayanan sesuai standar.
Rumus : cakupan pelayanan anak balita X100%
Julah anak balita dalam 1 th
13. Pelayanan kesehatan anak balita sakit
Rumus :
jml. Anak balita yg sakit yg mendapatkan pelayanan sesuai standar X100%
jumlah anak nbalita dalam 1 th
14. Cakupan pelayanan kesehatan bayi 29 hari- 12 bulan(kunjungan bayi)
Adalah prosentase bayi yang mendapatkan pelayanan paripurna sesuai standar pada 1
wilayah kerja dan kurun waktu tertentu.
Rumus :
Jml. Bayi yg mendapatkan kunjungan bayi 1,2,3,4 sesuai standar X100%
Jumlah anak balita dalam 1 th
15. Peserta KB aktif
adalah peserta KB baru dan lama yang masih aktif memakai alat dan obat kontrasepsi
terus menerus hingga saat ini untuk menunda, menjarangkan kehamilan atau
mengakhiri kesuburan.
Rumus : jumlah peserta KB aktif X100%
Jumlah PUS dlm 1 th
b. Indikator Pemantauan non-teknisi
Ini di maksud untuk komunikasi dan motivasi kemajuan maupun masalah operasional
progam KIA kepada para penguasa diwilayah sehingga dimengerti dan mendapatkan
bantuan sesuai keperluan. Indikator tersebut disajikan setiap bulan menurut desa untuk
menunjukan desa yang telah maju dan tertinggal.

CARA MEMBUAT GRAFIK PWS KIA


Langkah-langkah dalam pembuatan grafik PWS KIA sbb :
1. Pengumpulan data
Data diperoleh dari catatan bumil perdesaan, register kegiatan harian, register kohort
ibu dan bayi, kegiatan pemantauan bumil perdesaan, catatan posyandu, laporan dari
bidan/dr.praktek swasta, RS bersalin, dll.
2. Pengelolaan data
Sebagai contoh :
Pemantauan KIA dilakukan pada bulan juni 2008 maka data yang diperlukan :
Cakupan komulatif perdesaan
Cakupan bulan ini ( juni 2008 )
Cakupan bulan lalu ( mei 2008)
Untuk penghitungan K1 dan K4. Rumus :
- Perhitungan cakupan untuk K1
Pencapaian komulatif perdesaan
Pencapaian cakupan komulatif K1 bumil perdesaan (januari-juni 2008)X100%
Sasaran bumil perdesaan selama 1 th
Pencapaian bulan ini
Pencapaian cakupan K1 bumil perdesaan bulan juni 2008 X100%
Sasaran bumil perdesaan selama 1 th
Pencapaian bulan lalu
Pencapaian cakupan K1 bumil perdesaan bulan mei 2008 X100%
Sasaran bumil perdesaan selama 1 th
- Perhitungan indikator cakupan K4
Pencapaian komulatif perdesaan
Pencapaian cakupan komulatif K4 bumil perdesaan(januari-juni2008) X100%
Sasaran bumil perdesa selama 1 th
Pencapaian bulan ini
Pencapaian cakupan K4 bumil perdesa bulan juni 2008 X100%
Sasaran bumil perdesa selama 1 th
Pencapaian bulan lalu
Pencapaian cakupan K4 bumil perdesa bulan mei 2008 X100%
Sasaran bumil perdesa selama 1 th
CARA MEMBUAT GRAFIK PWS KIA
Langkah-langkah dalam pembuatan grafik PWS KIA sbb :
Pengumpulan data
Data diperoleh dari catatan bumil perdesaan, register kegiatan harian, register kohort
ibu dan bayi, kegiatan pemantauan bumil perdesaan, catatan posyandu, laporan dari
bidan/dr.praktek swasta, RS bersalin, dll.

Pengelolaan data
Sebagai contoh :
Pemantauan KIA dilakukan pada bulan juni 2008 maka data yang diperlukan :
Cakupan komulatif perdesaan
Cakupan bulan ini ( juni 2008 )
Cakupan bulan lalu ( mei 2008)
Untuk penghitungan K1 dan K4. Rumus :
- Perhitungan cakupan untuk K1
Pencapaian komulatif perdesaan
Pencapaian cakupan komulatif K1 bumil perdesaan (januari-juni 2008)X100%
Sasaran bumil perdesaan selama 1 th
Pencapaian bulan ini
Pencapaian cakupan K1 bumil perdesaan bulan juni 2008 X100%
Sasaran bumil perdesaan selama 1 th
Pencapaian bulan lalu
Pencapaian cakupan K1 bumil perdesaan bulan mei 2008 X100%
Sasaran bumil perdesaan selama 1 th
- Perhitungan indikator cakupan K4
Pencapaian komulatif perdesaan
Pencapaian cakupan komulatif K4 bumil perdesaan(januari-juni2008) X100%
Sasaran bumil perdesa selama 1 th
Pencapaian bulan ini
Pencapaian cakupan K4 bumil perdesa bulan juni 2008 X100%
Sasaran bumil perdesa selama 1 th
Pencapaian bulan lalu
Pencapaian cakupan K4 bumil perdesa bulan mei 2008 X100%
Sasaran bumil perdesa selama 1 th

PENGGAMBARAN GRAFIK PWS KIA


Langkah-langkah :
a. Menentukan target rata-rata perbulan untuk menggambarkan skala pada garis
vertikal atau sb.Y
Misalnya: target cakupan bumil K1 dalam 1 tahun di tentukan 90% (garis a) maka
sasaran rata-rata tiap bulan adalah :
90 % =7,5%
12 bulan
Maka sasaran pencapaian komulatif sampai dengan bulan juni adalah: ( 6 X 7,5%) =
45% ( garais b )
b. Masukkan hasil perhitungan pencapaian komulatif bumil baru sampai dengan
bulan juni kedepan lajur presentasi komulatif secara berurutan sesuai peringkat
(50%,44%,42%,35%,25%). Pencapaian tertinggi disebelah kiri dan terendah disebelah
kanan, sedangkan pencapaian untuk puskesmas dimasukkan dalam kolom terakhir.
c. Isilah nama-nama desa bersangkutan pada lajur desa sesuai peringkat dan
gambaran grafik pencapaian komulatif bumiol baru pada kolom diatasnya pada bentuk
grafik balok.
d. Masukkan hasil perhitungan pencapaian bulan ini (juni) dan pencapaian bulan
lalu (mei) untuk masing-masing desa yang bersangkutan. Perhoitungan tersebut
berlaku juga untuk pencapaian puskesmas.
e. Lajur tren diisi dengan gambar anak panah bila prosentase tercapai bulan ini
lebih besar daripada pencapaian bulan lalu, maka anak panah di gambarkan ke atas ().
Sedangkan presentasi pencapaian bulan ini lebih rendah dibandingkan dengan
presentasi tercapai bulan lalu maka anak panah di gambarkan kebawah (). Bila
presentase pencapaian bulan ini sama dengan presentase pencapaian bulan lalu maka
digambarkan dengan tanda (-).

4 MACAM STATUS CAKUPAN DESA :


1. Status baik
Adalah desa / kelurahan dengan cakupan target yang ditetapkan pada bulan ini dan
mempunyai kecenderungan cakupan bulanan yang meningkat atau tetap jika
dibandingkan dengan cakupan bulan lalu.
2. Status kurang baik
Adalah desa dengan cakupan di atas target bulan ini, namun mempunyai
kecenderungan cakupan bulan yang menurun jika dibandingkan dengan cakupan bulan
lalu.
3. Status cukup
Adalah desa/kelurahan dengan cakupan di bawah bulan ini namun mempunyai
kecenderungan cakupan bulanan yang meningkat jika dibandingkan dengan bulan lalu.
4. Status jelek
Adalah desa dengan cakupan dibawah bulan ini dan mempunyai kecenderungan
cakupan bulanan yang menurun dibandingkan dengan bulan lalu.

b. Berapa kali ANC yang wajib dan kapan sebaiknya dilakukan? (k1 kapan, k2
kapan dst.) 11 8
Ibu hamil sebaiknya minimal 4 kali kunjungan antenatal selama kehamilan. Pada Trimester I
sebanyak 1 kali kunjungan, pada Trimester II sebanyak 1 kali kunjungan dan Trimester III
sebanyak 2 kali kunjungan.
Jadwal Kunjungan Ulang dan tujuannya :
1 Kunjungan ulang I (16 minggu) dilakukan untuk :
a Penapisan dan pengobatan anemia
b Perencanaan persalinan
c Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya
2 Kunjungan II (24-28 minggu) dan Kunjungan III (32 minggu) dilakukan untuk :
a Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya
b Penapisan pre eklampsia, gemelli, infeksi alat reproduksi dan saluran kemih
c Mengulang rencana persalinan
3 Kunjungan IV (36 minggu sampai lahir) dilakukan untuk :
a Sama seperti kegiatan kunjungan II dan III
b Mengenali kelainan letak dan presentasi
c Memantapkan rencana persalinan
d Mengenali tanda tanda persalinan
Setiap kunjungan ulang mencakup peninjauan kembali bagan, riwayat dan pemeriksaan fisik
yang disesuaikan dengan evaluasi dan kesejahteraan ibu dan bayi, pemeriksaan spekulum dan
atau panggul bila ada indikasi, tes laboratorium bila ada indikasi serta penjelasan dan
pengajaran yang sesuai dengan kebutuhan wanita dan usia kehamilannya.
c. Bagaimana sebaiknya pencatatan data pasien pada Puskesmas? (kartu, RM, dll)
3 11 8
KARTU IBU
Data umum ibu
Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi
Riwayat obstetrik
Faktor risiko
Pencatatan Pelayanan ANC
Pencatatan Pertolongan Persalinan
Pencatatan pelayanan post partum
Pencatatan pelayanan KB pasca salin

prinsip pencatatan dalam rekam medis

Pencatatan dalam rekam medis pada setiap rumah sakit memiliki aturan tersendiri.
Akan tetapi, pada dasarnya memiliki prinsip yang sama di antaranya sebagai berikut
(Soeparto dkk., 2006).

1. Catat secara tepat

Tenaga kesehatan sesuai dengan kompetensinya harus melakukan pencatatan dalam


waktu secepat mungkin dengan pelaksana observasi dan pemberian tindakan secara
tepat. Jika pencatatan dilaksanakan pada akhir dinas, dikhawatirkan akan terlupakan
dan informasi yang didapat tidak akurat.

2. Hindari pencatatan dengan sistem blok

Kebiasaan mencatat semua informasi pasien dalam satu waktu atau dikenal sistem
blok memiliki banyak kelemahan seperti kehilangan banyak informasi, tidak akurat,
dan waktu pencatatan tidak terstruktur. Oleh karena itu, kebiasaan mencatat laporan
perkembangan pasien dengan menggunakan sistem blok perlu dihindari.

3. Catat segera setelah pemberian tindakan


Pencatatan dalam rekam medis seharusnya dilakukan setelah pemberian tindakan pada
pasien. Hal ini dilakukan untuk menghindari adanya informasi yang bias dan tidak
akurat karena pencatatan yang lama tidak mencerminkan respons secara langusng pada
pasien.

4. Isi bagian format pencatatan yang masih kosong

Pencatatan harus ditulis selengkap mungkin untuk menghindari munculnya pertanyaan


seperti sudahkah data diperoleh atau dikaji untuk menghindari interpretasi dalam
pencatatan yang kosong. Oleh karenanya, beberapa fasilitas atau tempat pelayanan
kesehatan memiliki aturan tersendiri, seperti pencantuman garis datar atau lainnya.

d. Bagaimana cara pelaksanaan lokakarya tribulanan? (proses dan apa yang


dibahas) 7 4 11

Pendahuluan

Setelah melaksanakan penggalangan/peningkatan kerja sama lintas sektoral,


sebagai tindak lanjut semangat kerja sama dalam Tim yang telah ditimbulkan dalam
lingkungan sektor-sektor yang bersangkutan, perlu dipelihara dengan baik. Di
samping itu keberhasilan pembangunan kesehatan sangat memerlukan dukungan
lintas sektor.

Dimana kegiatan masing-masing sektor perlu dikoordinasikan sehingga dapat


diperoleh hasil yang optimal. Untuk itu perlu dilakukan pemantauan pelaksanaan
kerjasama lintas sektoral dengan lokakarya mini yang diselenggarakan setiap
tribulan disebut dengan Lokakarya Mini Tribulanan.

B. Tujuan

1. Umum:

Terselenggaranya lokakarya tribulanan lintas sektoral dalam rangka mengkaji hasil


kegiatan kerja sama lintas sektoral dan tersusunnya rencana kerja tribulan
berikutnya.

2. Khusus:
Dibahas dan dipecahkan secara bersama lintas sektoral masalah dan
hambatan yang dihadapi.
Dirumuskannya mekanisme/rencana kerja lintas sektoral yang baru untuk
tribulan yang akan datang

C. Tahapan Kegiatan

Lokakarya mini tribulanan lintas sektor dilaksanakan dalam dua tahap yaitu :

1. Lokakarya Mini Tribulan yang Pertama

Lokakarya Mini Tribulan yang Pertama merupakan Lokakarya penggalangan Tim


diselenggarakan dalam rangka pengorganisasian. Pengorganisasian dilaksanakan
untuk dapat terlaksananya rencana
kegiatan sektoral yang terkait dengan kesehatan.
Pengorganisasian dilaksanakan sebagai penentuan penanggungjawab dan
pelaksana setiap kegiatan serta untuk satuan wilayah kerja. Seluruh program kerja
dan wilayah kerja kecamatan dilakukan
pembagian habis kepada seluruh sektor terkait, dengan mempertimbangkan
kewenangan dan bidang yang dimilikinya.

Pelaksanaan lokakarya mini tribulanan adalah sebagai berikut:

a. Masukan
Penggalangan tim yang dilakukan melalui dinamika kelompok

Informasi tentang program lintas sektor

Informasi tentang program kesehatan

Informasi tentang kebijakan, program dan konsep baru

b. Proses
Inventarisasi peran bantu masing-masing sektor

Analisis masalah peran bantu dari masing-masing sektor

Pembagian peran dan tugas masing-masing sektor

c. Keluaran
Kesepakatan tertulis lintas sektor terkait dalam mendukung program
kesehatan.
Rencana kegiatan masing-masing sektor

2. Lokakarya Mini Tribulanan Rutin

Sebagaimana lokakarya bulanan Puskesmas maka lokakarya tribulanan lintas


sektoral merupakan tindak lanjut dari lokakarya penggalangan Kerja sama Lintas
Sektoral yang telah dilakukan dan selanjutnya dilakukan tiap tribulan secara tetap.

Penyelenggaraan dilakukan oleh Camat dan Puskesmas dibantu sektor terkait di


kecamatan. Lokakarya tribulanan lintas sektoral dilaksanakan sebagai berikut:

a. Masukan
Laporan kegiatan pelaksanaan program kesehatan dan dukungan sektor
terkait
Inventarisasi masalah/hambatan dari masing-masing sektor dalam
pelaksanaan program kesehatan
Pemberian informasi baru

b. Proses
Analisis hambatan dan masalah pelaksanaan program kesehatan

Analisis hambatan dan masalah dukungan dari masing-masing sektor

Merumuskan cara penyelesaian masalah

Menyusun rencana kerja dan menyepakati kegiatan untuk tribulan baru

c. Keluaran
Rencana kerja tribulan yang baru

Kesepakatan bersama

D. Penyelenggaraan

1. Persiapan

Sebelum lokakarya dilaksanakan, perlu diadakan persiapan yang meliputi:

a. Pendekatan kepada Camat


Memimpin lokakarya dengan menjelaskan acaranya.
Mengkoordinasikan sektor-sektor agar menyajikan laporan kegiatan dan
pembinaan.
Mempersiapkan tempat penyelenggaraan lokakarya.

b. Puskesmas melaksanakan:
Pembuatan visualisasi hasil-hasil kegiatan dalam bentuk yang mudah
dipahami oleh sektor, antara lain dalam bentuk PWS.
Persiapan alat-alat tulis kantor dan formulir kerja tribulan lintas sektor.

Persiapan catatan hasil kesepakatan yang lalu dan instruksi/surat-surat yang


berhubungan dengan peran serta masyarakat yang berkaitan dengan sektor
kesehatan.
Penugasan salah seorang staf untuk membuat notulen lokakarya.

Pembuatan surat-surat undangan lokakarya untuk ditandatangani camat.

2. Peserta

Lokakarya Mini tribulanan Lintas sektor dipimpin oleh Camat, adapun peserta
Lokakarya Mini Tribulanan adalah sebagai berikut:
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

Tim Penggerak PKK Kecamatan.

Puskesmas di wilayah Kecamatan.

Staf Kecamatan, antara lain: Sekcam, Unit lain yang terkait

Lintas sektor di kecamatan, antara lain : Pertanian, Agama, Pendidikan,


BKKBN, Sosial
Lembaga/organisasi kemasyarakatan, antara lain : TP PKK Kecamatan,
BPP/BPKM/Konsil Kesehatan Kecamatan (apabila sudah terbentuk)
3. Waktu

Lokakarya Mini Tribulanan lintas sektor yang pertama diselenggarakan pada bulan
pertama tahun anggaran berjalan. Sedangkan untuk selanjutnya dilaksanakan
setiap tribulan. Adapun waktu penyelenggaraan disesuaikan dengan kondisi
setempat. Yang perlu dijadikan pertimbangan adalah diupayakan agar seluruh
peserta dapat menghadiri lokakarya. Lokakarya ini diselenggarakan dalam waktu
4 jam. Secara umum jadwal acara

Lokakarya mini tribulanan adalah sebagai berikut :

a. Lokakarya Mini Tribulanan yang pertama


i. Pembukaan
ii. Dinamika kelompok
iii. Kegiatan sektor
iv. Inventarisasi peran bantu sektor
v. Analisa hambatan dan masalah
vi. Pembagian peran dan tanggung jawab sektor
vii. Perumusan rencana kerja
viii. Kesepakatan untuk melaksanakan kegiatan
b. Lokakarya Mini Tribulanan rutin
i. Pembukaan
ii. Dinamika kelompok, menumbuhkan motivasi
iii. Kegiatan sektor terkait
iv. Masalah dan hambatan masing-masing sektor
v. Analisis masalah dan hambatan
vi. Upaya pemecahan masalah
vii. Rencana kerja tribulan mendatang
viii. Kesepakatan pembinaan
ix. Kesepakatan bersama
x. Penutupan
4. Tempat

Tempat penyelenggaraan lokakarya mini tribulanan lintas sektor adalah di


Kecamatan atau tempat lain yang dianggap sesuai.

Bab IV : Penutup

Kabupaten/Kota untuk melakukan pembinaan ke Puskesmas. Dari proses Lokakarya


Mini baik bulanan maupun tribulanan diharapkan dapat dilakukan pemantauan dan
pengendalian pelaksanaan kegiatan Puskesmas berdasarkan Rencana Pelaksanaan
Kegiatan (RPK) Puskesmas, identifikasi permasalahan yang dihadapi selanjutnya
dilakukan rumusan pemecahannya, sehingga dapat dilakukan perbaikan rencana
kegiatan untuk periode berikutnya secara berkesinambungan.
Buku pedoman ini bersifat dinamis, sehingga daerah dapat melakukan
pengembangan dan penyesuaian berdasarkan kondisi dan kemampuan masing-
masing daerah.

Demikianlah yang dapat kami bagikan mengenai Pedoman Lokakarya Mini


Puskesmas, semoga dapat bermanfaat. Pembahasan berikutnya adalah Pedoman
Penilaian Kinerja Puskesmas.
Data
Usia Ibu Tini 41 tahun

Interpretasi : Usia terlalu tua untuk hamil

Jumlah anak 5

Interpretasi : Mulit gravida

K1
Lahir di dukun (Pn)
BB hamil 45 kg
Interpretasi : Karena Tinggi badan tidak ada pada data, sehingga berat badan
Ibu Tini tidak bisa diinterpretasikan dengan indeks massa tubuh
(IMT) dan tidak diketahui berat badan sebelum hamil.

kg Lingkar lengan 23 cm,

Normalnya : > 24 cm
Interpretasi : Kurang energi kronis (KEK)

TD ibu 130/80 mmHg

TD : 130/80mmHg
Interpretasi : Normal

TFU 20 cm

Normalnya : untuk 22-28 minggu yaitu 24-25 cm


Interpretasi : TFU lebih rendah

TBJ 1240 gr

Taksiran berat Janin : 1240 gr

Normalnya :2500 - 4000 g


Interpretasi : berat janin rendah

DJJ 140/menit

DJJ : 124x/menit
Normalnya : 120-160x/menit
Interpretasi : Normal

Hb Sahli

Hb Sahli : 9 g/dl
Normalnya :12-16 g/dl
Interpretasi : Anemia ringan
Imunisasi TT

Minimal 2x jaraknya 4 minggu, imunisasi TT dilakukan sebelum usia kehamilan 8


bulan, dosis 0.5 cc IM dan IV.

Você também pode gostar

  • Jadwal Kuliah
    Jadwal Kuliah
    Documento2 páginas
    Jadwal Kuliah
    Arief Budiman
    Ainda não há avaliações
  • Anmal Li
    Anmal Li
    Documento9 páginas
    Anmal Li
    Arief Budiman
    Ainda não há avaliações
  • Bab V
    Bab V
    Documento4 páginas
    Bab V
    Arief Budiman
    Ainda não há avaliações
  • Penyebab Anak Tidak Bisa Bicara
    Penyebab Anak Tidak Bisa Bicara
    Documento2 páginas
    Penyebab Anak Tidak Bisa Bicara
    Arief Budiman
    Ainda não há avaliações
  • Proposal Revisi Sipro MBA
    Proposal Revisi Sipro MBA
    Documento59 páginas
    Proposal Revisi Sipro MBA
    Arief Budiman
    Ainda não há avaliações
  • Tugas Case DR Haidar
    Tugas Case DR Haidar
    Documento25 páginas
    Tugas Case DR Haidar
    Arief Budiman
    Ainda não há avaliações
  • Ffweg
    Ffweg
    Documento1 página
    Ffweg
    Arief Budiman
    Ainda não há avaliações
  • Tugas Case DR Haidar
    Tugas Case DR Haidar
    Documento25 páginas
    Tugas Case DR Haidar
    Arief Budiman
    Ainda não há avaliações
  • Fixx
    Fixx
    Documento30 páginas
    Fixx
    Arief Budiman
    Ainda não há avaliações
  • Untuk Anak
    Untuk Anak
    Documento3 páginas
    Untuk Anak
    Arief Budiman
    Ainda não há avaliações
  • Anmal Li
    Anmal Li
    Documento9 páginas
    Anmal Li
    Arief Budiman
    Ainda não há avaliações
  • Fixx
    Fixx
    Documento30 páginas
    Fixx
    Arief Budiman
    Ainda não há avaliações
  • Anmal Li
    Anmal Li
    Documento20 páginas
    Anmal Li
    Arief Budiman
    Ainda não há avaliações
  • Apa Hubungan Penderita Memiliki Riwayat Hipertensi Tapi Tidak Rutin Minum Obat Pada Kasus
    Apa Hubungan Penderita Memiliki Riwayat Hipertensi Tapi Tidak Rutin Minum Obat Pada Kasus
    Documento11 páginas
    Apa Hubungan Penderita Memiliki Riwayat Hipertensi Tapi Tidak Rutin Minum Obat Pada Kasus
    Arief Budiman
    Ainda não há avaliações
  • Arief Budiman Tutor: Dr. Nia Savitri Tamsil
    Arief Budiman Tutor: Dr. Nia Savitri Tamsil
    Documento45 páginas
    Arief Budiman Tutor: Dr. Nia Savitri Tamsil
    Arief Budiman
    Ainda não há avaliações
  • Penyebab Anak Tidak Bisa Bicara
    Penyebab Anak Tidak Bisa Bicara
    Documento2 páginas
    Penyebab Anak Tidak Bisa Bicara
    Arief Budiman
    Ainda não há avaliações
  • BAB IV Fix
    BAB IV Fix
    Documento4 páginas
    BAB IV Fix
    Arief Budiman
    Ainda não há avaliações
  • Iskemia Usus
    Iskemia Usus
    Documento5 páginas
    Iskemia Usus
    Arief Budiman
    Ainda não há avaliações
  • 28B
    28B
    Documento3 páginas
    28B
    Arief Budiman
    Ainda não há avaliações
  • A5
    A5
    Documento45 páginas
    A5
    Arief Budiman
    Ainda não há avaliações
  • 28B
    28B
    Documento3 páginas
    28B
    Arief Budiman
    Ainda não há avaliações
  • Foddrmulir Wisuda ASLI
    Foddrmulir Wisuda ASLI
    Documento8 páginas
    Foddrmulir Wisuda ASLI
    Arief Budiman
    Ainda não há avaliações
  • SKRIPSI Arief (Repaired)
    SKRIPSI Arief (Repaired)
    Documento75 páginas
    SKRIPSI Arief (Repaired)
    Arief Budiman
    Ainda não há avaliações
  • Surat Izin Penelitian - Yudis
    Surat Izin Penelitian - Yudis
    Documento1 página
    Surat Izin Penelitian - Yudis
    Arief Budiman
    Ainda não há avaliações
  • Checklist Suturing
    Checklist Suturing
    Documento3 páginas
    Checklist Suturing
    Arief Budiman
    Ainda não há avaliações
  • Perpus
    Perpus
    Documento3 páginas
    Perpus
    Arief Budiman
    Ainda não há avaliações
  • Tes Pen
    Tes Pen
    Documento32 páginas
    Tes Pen
    Thomazz Couright Übertrieben
    Ainda não há avaliações
  • Croup
    Croup
    Documento17 páginas
    Croup
    Arief Budiman
    Ainda não há avaliações
  • Perpus
    Perpus
    Documento3 páginas
    Perpus
    Arief Budiman
    Ainda não há avaliações
  • Lembar Revisi Sidang
    Lembar Revisi Sidang
    Documento1 página
    Lembar Revisi Sidang
    Arief Budiman
    Ainda não há avaliações