Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
3 11
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak)
Pemantauan wilayah setempat kesehatan ibu dan anak (PWS-KIA) adalah alat
manajemen program KIA untuk memantau cakupan pelayanan KIA di suatu wilayah
(puskesmas/kecamatan) secara terus menerus, agar dapat dilakukan tindak lanjut yang
cepat dan tepat terhadap desa yang cakupan pelayanan KIA-nya masih rendah
(Depkes, 1994).
TUJUAN :
Tujuan Umum : meningkatkan jangkauan dan mutu pelayanan KIA di wilayah
kerja puskesmas, melalui pemantauan cakupan pelayanan KIA di tiap desa secara terus
menerus.
Tujuan Khusus :
Memantau cakupan pelayanan KIA yang dipilih sebagai indikator, secara teratur
(bulanan) dan berkesinambungan (terus menerus) untuk tiap desa.
Menilai kesenjangan antara target yang ditetapkan dan pencapaian sebenarnya untuk
tiap desa.
Menentukan urutan desa prioritas yang akan ditangani secara intensif berdasarkan
kan besarnya kesenjangan antara target dan pencapaian.
Merencanakan tindak lanjut dengan menggunakan sumber daya yang tersida dan
yang dapat digali.
Membangkitkan peran pamong setempat dalam penggerakan sasaran dan mobilisasi
sumber daya.
BATASAN DAN INDIKATOR PEMANTAUAN
Batasan Indikator yaitu :
Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga profesional untuk ibu
selama masa kehamilannya sesuai standar 7T
Deteksi dini kehamilan beresiko.
Bertujuan untuk menemukan bumil beresiko yang dapat dilakukan oleh kader, dukun
bayi dan tenaga kesehatan.
Kunjungan bumil
Kontak ibu hamil dengan tenaga profesional untuk mendapatkan pelayanan antenatal
sesuai standar yang ditetapkan.
K1
Adakah kunjungan baru bumil yang pertama kali pada masa kehamilan.
K4
Adalah kontak bumil dengan nakes yang ke-4 atau lebih.
Kunjungan Neonatal (KN)
Kontak neonatal dengan nakes min 2X untuk mendapatkan pelayanan dan
pemeriksaan kesehatan neonatal baik di dalam maupun diluar gedung puskesmas.
KF
Adalah kunjungan bufas dengan tenaga kesehatan minimal 3X untuk mendapatkan
pelayanan dan pemeriksaan kesehatan bufas baik di dalam maupun di luar gedung
puskesmas, dengan ketentuan sbb :
- Kunjungan pertama kali ( hari 1-7 hari PP )
- Kunjungan kedua kali pada hari ( 8 -28 hari PP )
- Kunjungan ketiga kali pada hari ( 29 -42 hari PP )
Sasaran ibu hamil
Adalah jumlah semua ibu hamil di suatu wilayah dalam kurun waktu 1 tahun.
Ibu hamil beresiko
Adalah bumil yang mempunyai faktor resiko tinggi.
INDIKATOR PEMANTAUAN
a. Indikator pemantauan tehnisi
1. Akses pelayanan antenatal ( cakupan K1 )
Digunakan untuk mengetahui jangkauan pelayanan antenatal serta kemampuan
progam dalam menggerakkan masyarakat. Dengan rumus :
Rumus : Jumlah kunjungan baru (K1) bumil X 100%
Jumlah sasaran bumil dalam 1 th
Ket : jumlah sasaran ibu hamil dalam 1th dihitung berdasarkan jumlah perkiraan bumil
dalam 1 wilayah tertentu,
2. Cakupan K4
Dengan indikator ini dapat diketahui cakupan antenatal secara lengkap yang
menggambarkan tingkat perlindungan bumil di suatu wilayah.
Rumus : jumlah kunjungan bumil ke-4 (K4) X100%
Jumlah sasaran bumil dalam 1 th
3. Cakupan persalinan oleh nakes
Dapat di perkirakan proporsi persalinan yang ditangani oleh tenaga kesehatan, serta
menggambarkan kemampuan managemen progam KIA dalam pertolongan persalinan
secara profesional.
Rumus : jumlah persalinan oleh nakes X100%
Jumah sasaran persalinan dalam 1 th
4. Deteksi bumil oleh masyarakat
Untuk mengukur tingkat kemampuan dan peran serta masyaraka dalam mendeteksi
dini bumil beresiko di suatu wilayah.
Rumus :
Jumlah bumil yang dirujuk oleh dukun bayi/kader ke nakes X100%
15 20 % jumlah sasaran bumil dalam 1 th
5. Deteksi bumil beresiko tinggi oleh nakes
Dapat diperkirakan besarnya masalah yang dihadapi oleh program KIA dan harus di
tindak lanjuti dengan intervensi secara intensif.
Rumus : jumlah ibu hamil baru dengan faktor resiko X100%
Jumlah semua bumil dalam 1 th
6. Cakupan pelayanan neonatus (KN) oleh nakes
Dapat di ketahui jangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan neonatal serta
kemampuan dalam menggerakkan masyarakat untuk melakukan rujukan neonatal.
Rumus :
Jml. Kunj bayi umur <1bulan mendapat pelyn oleh nakes X100%
Juml. Sasaran bayi dlm 1 th
7. Cakupan pelayanan nifas oleh nakes
Dapat diketahui jangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan ibu nifas.
Rumus : juml. Pely ibu nifas oleh nakes min 3x X100%
Jumlah sasaran ibu bersalin dlm 1 th
8. Penanganan komplikasi obstetri
Dapat menunjukkan kemampuan sarana pelayanan kesehatan menangani kasus-kasus
kegawat daruratan obstetri pada ibu bersalin yangkemudian ditindak lanjuti dengan
kewenangan/dirujuk ketingkat pelayanan yang lebih tinggi.
Pengelolaan data
Sebagai contoh :
Pemantauan KIA dilakukan pada bulan juni 2008 maka data yang diperlukan :
Cakupan komulatif perdesaan
Cakupan bulan ini ( juni 2008 )
Cakupan bulan lalu ( mei 2008)
Untuk penghitungan K1 dan K4. Rumus :
- Perhitungan cakupan untuk K1
Pencapaian komulatif perdesaan
Pencapaian cakupan komulatif K1 bumil perdesaan (januari-juni 2008)X100%
Sasaran bumil perdesaan selama 1 th
Pencapaian bulan ini
Pencapaian cakupan K1 bumil perdesaan bulan juni 2008 X100%
Sasaran bumil perdesaan selama 1 th
Pencapaian bulan lalu
Pencapaian cakupan K1 bumil perdesaan bulan mei 2008 X100%
Sasaran bumil perdesaan selama 1 th
- Perhitungan indikator cakupan K4
Pencapaian komulatif perdesaan
Pencapaian cakupan komulatif K4 bumil perdesaan(januari-juni2008) X100%
Sasaran bumil perdesa selama 1 th
Pencapaian bulan ini
Pencapaian cakupan K4 bumil perdesa bulan juni 2008 X100%
Sasaran bumil perdesa selama 1 th
Pencapaian bulan lalu
Pencapaian cakupan K4 bumil perdesa bulan mei 2008 X100%
Sasaran bumil perdesa selama 1 th
b. Berapa kali ANC yang wajib dan kapan sebaiknya dilakukan? (k1 kapan, k2
kapan dst.) 11 8
Ibu hamil sebaiknya minimal 4 kali kunjungan antenatal selama kehamilan. Pada Trimester I
sebanyak 1 kali kunjungan, pada Trimester II sebanyak 1 kali kunjungan dan Trimester III
sebanyak 2 kali kunjungan.
Jadwal Kunjungan Ulang dan tujuannya :
1 Kunjungan ulang I (16 minggu) dilakukan untuk :
a Penapisan dan pengobatan anemia
b Perencanaan persalinan
c Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya
2 Kunjungan II (24-28 minggu) dan Kunjungan III (32 minggu) dilakukan untuk :
a Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya
b Penapisan pre eklampsia, gemelli, infeksi alat reproduksi dan saluran kemih
c Mengulang rencana persalinan
3 Kunjungan IV (36 minggu sampai lahir) dilakukan untuk :
a Sama seperti kegiatan kunjungan II dan III
b Mengenali kelainan letak dan presentasi
c Memantapkan rencana persalinan
d Mengenali tanda tanda persalinan
Setiap kunjungan ulang mencakup peninjauan kembali bagan, riwayat dan pemeriksaan fisik
yang disesuaikan dengan evaluasi dan kesejahteraan ibu dan bayi, pemeriksaan spekulum dan
atau panggul bila ada indikasi, tes laboratorium bila ada indikasi serta penjelasan dan
pengajaran yang sesuai dengan kebutuhan wanita dan usia kehamilannya.
c. Bagaimana sebaiknya pencatatan data pasien pada Puskesmas? (kartu, RM, dll)
3 11 8
KARTU IBU
Data umum ibu
Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi
Riwayat obstetrik
Faktor risiko
Pencatatan Pelayanan ANC
Pencatatan Pertolongan Persalinan
Pencatatan pelayanan post partum
Pencatatan pelayanan KB pasca salin
Pencatatan dalam rekam medis pada setiap rumah sakit memiliki aturan tersendiri.
Akan tetapi, pada dasarnya memiliki prinsip yang sama di antaranya sebagai berikut
(Soeparto dkk., 2006).
Kebiasaan mencatat semua informasi pasien dalam satu waktu atau dikenal sistem
blok memiliki banyak kelemahan seperti kehilangan banyak informasi, tidak akurat,
dan waktu pencatatan tidak terstruktur. Oleh karena itu, kebiasaan mencatat laporan
perkembangan pasien dengan menggunakan sistem blok perlu dihindari.
Pendahuluan
B. Tujuan
1. Umum:
2. Khusus:
Dibahas dan dipecahkan secara bersama lintas sektoral masalah dan
hambatan yang dihadapi.
Dirumuskannya mekanisme/rencana kerja lintas sektoral yang baru untuk
tribulan yang akan datang
C. Tahapan Kegiatan
Lokakarya mini tribulanan lintas sektor dilaksanakan dalam dua tahap yaitu :
a. Masukan
Penggalangan tim yang dilakukan melalui dinamika kelompok
b. Proses
Inventarisasi peran bantu masing-masing sektor
c. Keluaran
Kesepakatan tertulis lintas sektor terkait dalam mendukung program
kesehatan.
Rencana kegiatan masing-masing sektor
a. Masukan
Laporan kegiatan pelaksanaan program kesehatan dan dukungan sektor
terkait
Inventarisasi masalah/hambatan dari masing-masing sektor dalam
pelaksanaan program kesehatan
Pemberian informasi baru
b. Proses
Analisis hambatan dan masalah pelaksanaan program kesehatan
c. Keluaran
Rencana kerja tribulan yang baru
Kesepakatan bersama
D. Penyelenggaraan
1. Persiapan
b. Puskesmas melaksanakan:
Pembuatan visualisasi hasil-hasil kegiatan dalam bentuk yang mudah
dipahami oleh sektor, antara lain dalam bentuk PWS.
Persiapan alat-alat tulis kantor dan formulir kerja tribulan lintas sektor.
2. Peserta
Lokakarya Mini tribulanan Lintas sektor dipimpin oleh Camat, adapun peserta
Lokakarya Mini Tribulanan adalah sebagai berikut:
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
Lokakarya Mini Tribulanan lintas sektor yang pertama diselenggarakan pada bulan
pertama tahun anggaran berjalan. Sedangkan untuk selanjutnya dilaksanakan
setiap tribulan. Adapun waktu penyelenggaraan disesuaikan dengan kondisi
setempat. Yang perlu dijadikan pertimbangan adalah diupayakan agar seluruh
peserta dapat menghadiri lokakarya. Lokakarya ini diselenggarakan dalam waktu
4 jam. Secara umum jadwal acara
Bab IV : Penutup
Jumlah anak 5
K1
Lahir di dukun (Pn)
BB hamil 45 kg
Interpretasi : Karena Tinggi badan tidak ada pada data, sehingga berat badan
Ibu Tini tidak bisa diinterpretasikan dengan indeks massa tubuh
(IMT) dan tidak diketahui berat badan sebelum hamil.
Normalnya : > 24 cm
Interpretasi : Kurang energi kronis (KEK)
TD : 130/80mmHg
Interpretasi : Normal
TFU 20 cm
TBJ 1240 gr
DJJ 140/menit
DJJ : 124x/menit
Normalnya : 120-160x/menit
Interpretasi : Normal
Hb Sahli
Hb Sahli : 9 g/dl
Normalnya :12-16 g/dl
Interpretasi : Anemia ringan
Imunisasi TT