Você está na página 1de 6

Artikel ini membahas tentang cara membuat proposal.

Dalam sebuah bisnis ataupun


organisasi, proses pengajuan proposal bukanlah hal yang asing. Saat dimana harus
melibatkan pihak ketiga untuk bekerjasama dalam hal permodalan membutuhkan
perhitungan yang teliti supaya hubungan kerjasama ke depannya dapat berjalan dengan
baik dan tidak menemui hambatan yang berarti pada kedua belah pihak. Oleh karena itu,
proposal merupakan media yang tepat untuk menjelaskan tentang acara atau bisnis kita
kepada pihak ketiga sebagai calon pemberi dana sekaligus juga menjelaskan keuntungan
yang akan di dapat oleh pihak investor maupun sponsor.

Cara membuat proposal yang baik dan benar

Image courtesy of Ghazali Kareem Iffredista


http://www.kutembak.com/2013/05/contoh-proposal-berbagai-kegiatan.html

Cara membuat proposal dapat dipelajari dengan mudah apabila kita mengerti apa yang
akan kita tuliskan dalam proposal. Menjelaskan panjang lebar hanya akan membuat
pembaca jenuh dan pesan yang terdapat dalam proposal tidak tersampaikan yang kemudian
akan berakhir dengan penolakan. Mungkin saja penolakan terjadi bukan karena jenis usaha
yang buruk tapi karena belum pahamnya bagaimana cara membuat proposal yang tepat.
Maka dari itu tepatnya susunan sebuah proposal juga perlu diperhatikan.

Untuk menulis proposal yang tepat perlu memperhatikan beberapa tips


Image courtesy of http://www.blogche9.com/2011/12/contoh-proposal.html

Cara membuat proposal


Contoh susunan proposal usaha untuk kredit investasi:

1. Background usaha

Pada bagian ini dijelaskan alasan utama memulai dan mengembangkan bisnis. Mungkin
bisa dijelaskan bagaimana kondisi pasar dan solusi apa yang dapat kita tawarkan sebagai
pelaku usaha untuk memecahkan permasalahan yang ada di pasar serta seberapa besar
profit yang bisa didapatkan dari keadaan pasar tersebut.

2. Profil Usaha

Sejarah usaha, produk, proses produksi system kepimilikan, penjelasan pegawau


serta hal administratif lainnya menjadi inti bagian ini. Apabila usaha tersebut telah
memiliki cabang dapat digambarkan pula disini.

3. Kondisi usaha terkini

Bila ingin mengajukan proposal untuk pengembangan usaha maka bisa dijelaskan
bagaimana kondisi marketing dan penjualan selama 2 tahun terakhir lengkap
dengan rasio dan laporan keuangannya.

4. Rencana usaha

Deskripsikan apa yang menjadi visi untuk usaha serta langkah yang akan diambil
dalam pelaksanaan rencana tadi. Semakin rinci penjelasannya maka akan semakin
baik. Sertakan pula apa saja potensi resiko yang ada dalam usaha kita serta cara
menanggulanginya sesuai kapasitas kita (risk management).

5. Proyeksi Keuangan

Cara membuat proposal yang baik adalah menyertakan proyeksi keuangan

Image courtesy of http://www.ciputraentrepreneurship.com/business-


advice/tanpa-proyeksi-finansial-bisnis-akan-mati
Hal terpenting untuk para calon investor adalah proyeksi finansial rencana usaha
kita selama 6-12 bulan kedepan. Ini akan menjadi gambaran seberapa besar potensi
dari rencana usaha kita sekaligus menunjukan seberapa jauh kita bisa realistis
dalam menjalankan usaha.

6. Penutup

Bagian ini berisi kesimpulan dari seluruh kalkulasi proyeksi usaha serta kelayakan
kita dalam mewujudkan semuanya itu. Ada baiknya sertakan likuiditas usaha kita
dalam membayar keuntungan kepada investor selama periode utang atau Return of
Investment (ROI). Bagian ini akan menjadi faktor pendukung untuk menambah
keyakinan pihak ketiga dalam menitipkan dananya untuk pengaju proposal.

Tips dalam membuat proposal


Selain susunan yang tepat, terdapat beberapa tips penting yang harus ada di dalam
proposal kita supaya dapat menarik perhatian dari pembaca proposal kita nantinya.
Inilah beberapa tipsnya:

1. Deskripsikan dengan singkat, jelas dan praktis apa manfaat usaha kita. Tidak
perlu menghabiskan banyak paragraf karena akan membuat pembacabosa
dan langsung melewatinya.

2. Jelaskan cara kita menyelesaikan setiap kebutuhan pasar melalui usaha ini.
Hal ini diperlukan untuk dapat menjelaskan seberapa jauh kompetensi kita
sebagai penyedia jasa atau produk kepada investor

3. Gambarkan kondisi pasar yang menjadi target usaha kita berikut daya beli,
karakter, peta persaingan dan produk yang digemari di pasar untuk
menunjukan sejauh mana pemahaman kita akan ceruk usaha kita sendiri.

4. Apabila sudah mengetahui bagaimana sifat pasar, jelaskan juga bagaimana


langkah strategis yang akan diambil untuk memikat para konsumen. Buatlah
langkah-langkah spesifik yang tepat dengan karakter konsumen dan pasar.
Salah satu cara membuat proposal yang baik adalah menuliskan semua hal
yang mampu menarik perhatian calon sponsor kita

Image courtesy of http://wishwondersurprise.blogspot.com/2013/03/cara-


membuat-persuasive-essay.html

5. Diferensiasi akan menjadi hal vital saat memasuki pasar dengan persaingan
tinggi. Itulah hal yang membuat kita berbeda dari kompetitor yang lain.
Uraikan poin yang membuat kita lebih baik dari pelaku usaha sejenis, baik
dari produk, sistem atau jenis pelayanan.

6. Berikan pengetahuan kepada investor mengenai seluruh aspek sisi keuangan


usaha baik struktur permodalan, alokasi dana,break even point serta
bagaimana system investasi akan berjalan nantinya

7. Resiko usaha perlu juga dipaparkan supaya proposal kita realistis. Tetapi
jangan takut, apabila kita memiliki pengalaman dan pengetahuan tentang
bagaimana menangani semua resiko tadi justru akan membuat calon investor
semakin yakin untuk mempercayakan dananya.

Jika masih kurang jelas dan ragu untuk membuat proposal, masih ada beberapa tips
cara membuat proposal supaya proposal kita diterima oleh investor atau sponsor:

1. Buat proposal yang menjual

Saat kita membuat proposal, kita harus menyodorkan sisi positif serta keuntungan
bagi pihak yang mendanani atau menyetujui. Jelaskan rincian keuntungan yang
diperoleh apabila proposal tersebut disetujui. Sebagai contoh, apabila kita
memberikan proposal advertising pada sebuah perusahaan, jelaskan dimana saja
logo perusahaan akan tercetak dan berapa banyak orang yang berpotensi
melihatnya. Apabila sebuah proposal terlihat lebih banyak cost daripada reward
maka bersiaplah akan keuntungan terburuk yaitu penolakan. Perlu diingat bahwa
sponsor juga ingin memperoleh keuntungan sama seperti kita.

2. Tepat sasaran

Target perusahaan kita haruslah berhubungan dengan proposal kita. Pilihlah dengan
matang perusahaan yang akan kita tuju dan carilah yang sifatnya saling mendukung
dengan tujuan proposal kita supaya tercipta kerjasama dan sinergi positif. Misalnya
saja tidak mungkin sebuah event pertandingan basket disponsori oleh perusahaan
pupuk kimia.

3. Buat proposal yang menarik

Hal ini berhubungan juga dengan tampilan fisik dan bentuk bahasa yang dipakai
dalam proposal. Proposal untuk acara anak muda bisa menggunakan bahasa gaul
tapi untuk sebuah proposal resmi haruslah menggunakan bahasa baku. Unsur
hiperbola masih diperbolehkan selama masuk akal. Untuk desain juga perlu dibuat
semenarik mungkin, tentunya masih berhubungan dengan materi proposal. Bentuk
proposal yang catchy dan menarik perhatian tentunya akan menarik minat untuk
dibaca.

4. Berikan proposal pada waktu yang tepat

Mengajukan proposal olahraga menjelang bulan puasa atau pada akhir tahun
dimana banyak staff yang sudah bersiap liburan bukanlah ide yang baik. Sebaiknya
tunggu waktu yang paling tepat untuk pengajuan. Bukankah kita ingin proposal kita
segera ditanggapi?

5. Jangan lupa follow-up

Jangan lupakan follow up

Image courtesy of Dwight Carter


http://dwightcarter.edublogs.org/2014/03/23/flipping-follow-up-modeling-and-
reflection/

Setelah mengajukan proposal, proses lainnya yang tidak kalah pentingnya adalah
menanyakan kelanjutan proposal. Beberapa perusahaan mengambil inisiatif untuk
menghubungi pihak pemberi proposal namun tidak semuanya seperti itu. Tunggulah
sekitar satu minggu setelah proposal diajukan u ntuk memulai proses follow-up.
Dengan begitu proposal yang, mungkin saja, terlupakan akan kembali dipelajari.
Lalukan proses ini dengan professional supaya calon sponsor tidak merasa risih saat
di follow-up.

Semoga informasi cara membuat proposal yang telah diberikan ini berguna dan
dapat menjadi referensi kita saat membuat proposal

Você também pode gostar