Você está na página 1de 2

1.

Menurut kami, produk nail-polish KFC jika diluncurkan di Indonesia akan lebih
menuai kontroversi daripada menuai keuntungan. Hal ini tentunya berhubungan
dengan kultur dan nilai-nilai yang ada di masyarakat, Biar bagaimanapun juga, di
jaman modern ini nilai sosial di masyarakat Indonesia tidak lah se-liberal dan
sebebas budaya orang barat. Berikut lebih jelasnya beberapa alasan yang akan
menyebabkan kontroversi mengenai produk nail-polish KFC ini:
a. Gender Identity
Di Indonesia, semua barang yang di jual selalu memiliki identitas apakah untuk
lelaki atau perempuan, walaupun ada juga beberapa barang yang tergolong
dalam unisex. Tetapi tidak pada produk nail-polish. Produk nail-polish ini sangat
identik dengan perempuan sehingga tentunya jika produk ini di jual di Indonesia
akan kecil kemungkinan untuk consumer pria membeli produk ini (kecuali untuk
dijadikan hadiah). Dari hal tersebut saja otomatis consumer dari produk ini akan
berkurang setengahnya dari consumer produk KFC pada umumnya. Dilemanya
disini adalah mayoritas perempuan Indonesia masih mengerjakan pekerjaan-
pekerjaan rumah tangga dengan menggunakan tangan sehingga tidak banyak
perempuan di Indonesia yang memakai nail-polish (walaupun terbentur juga
dengan alasan agama yang akan dijelaskan pada poin selanjutnya), kecuali
para perempuan yang tinggal di kota-kota besar yang sangat peduli dengan
produk-produk seperti ini. Sehingga, bisa di prediksi bahwa produk KFC ini
hanya akan laku di kota-kota besar dengan konsumen yang dapat disasar
hanya lah perempuan. Menilai hal tersebut, menurut kami produk KFC ini tidak
akan laku keras di Indonesia.
b. Religious subculture
Mayoritas penduduk di Indonesia saat ini masih pemeluk agama Islam, dan
dalam agama Islam memakai nail-polish merupakan sesuatu yang dilarang
karena bertentangan dengan ajaran agama Islam. Dalam Islam, jika seseorang
menggunakan nail-polish maka ia tidak dapat menjalankan ibadahnya. Oleh
karena itu, jika produk ini diluncurkan di Indonesia dapat menuai kontroversi
dari permuka-pemuka agama, terutama Islam.
c. Age subculture
Produk baru KFC ini memang mampu memunculkan nilai penasaran yang
sangat besar; dan kemungkinan produk ini akan sangat laku keras di kalangan
anak muda, terutama Gen Y dan Millenial karena memang generasi tersebut
dinilai lebih dapat menerima hal-hal yang baru apalagi sesuatu yang tidak
biasa. Youtl market dapat menjadi sesuatu yang menjanjikan untuk produk ini
dan youth market juga menjadi sesuatu dengan potensi yang sangat besar di
Indonesia ini, dilihat dari struktur umut penduduk Indonesia saat ini.
Namun, dilain pihak ada juga kemungkinan besar bahwa orangtua (Gen X) dari
anak-anak muda ini tidak mampu untuk menerima produk ini. Salah satu alasan
yang paling kuat adalah alasan mengenai kesehatan dan kultur orang
Indonesia yang masih sering menggunakan tangan untuk sehari-harinya
(makan, mencuci, dan cebok). Walaupun youth market merupakan potensi
yang sangat besar di Indonesia dan dapat dibilang memang saat ini anak
dalam keluarga mempunyai purchasing power yang sangat kuat, tetapi tidak
dengan yang menyangkut dengan kesehatan dan makanan. Untuk hal
demikian, orang tua masih memegang andil yang sangat kuat apalagi
mengenai apa yang akan dikonsumsi oleh anak mereka. Oleh karena itu,
produk ini akan menuai kontroversi di kalangan Gen X dan orangtua (parents).

Você também pode gostar