Você está na página 1de 6

PROGRAM MAGISTER SAINS DAN DOKTOR

SEPTANIA KARTIKA/402484 FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS


UNIVERSITAS GADJAH MADA

ATTITUDE OF STUDENTS AND ACCOUNTING PRACTITIONERS


CONCERNING THE ETHICAL ACCEPTABILITY OF EARNINGS
MANAGEMENT

Ringkasan Arikel Ilmiah

(Marilyn Fischer dan Kenneth Rosenzweig: Journal of Business Ethics)

Tujuan Penelitian

Beberapa asosiasi akuntansi terkemuka menekankan peningkatan pendidikan etika


dalam kurikulum akuntansi. American Accounting Assotiation menghimbau meningkatkan
sensitifitas etis mahasiswa akuntansi. Fungsi dari tenaga akuntan adalah untuk
mempersiapkan laporan keuangan organisasi yang merepresentasikan kondisi keuangan
perusahaan yang sebenarnya. Sehingga, akuntan dinilai sebagai profesi yang membutuhkan
integritas dan reputasi yang baik dalam menjalankan tugasnya.

Earnings management merupakan salah satu praktik yang menimbulkan kecurigaan


mengenai integritas akuntan publik. Pada penelitian ini, tindakan earnings management
diartikan sebagai tindakan manajer yang melaporkan kenaikan (penurunan) pendapatan tanpa
ada kenaikan(penurunan) yang nyata dalam jangka panjang. Earning management
dikelompokkan menjadi dua tindakan, yaitu manipulasi metode akuntansi dan mengenai
keputusan operasi.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyediakan informasi bagaimana pendapat
dari mahasiswa Akuntansi, Mahasiswa MBA, dan praktisi mengenai penerimaan tindakan etis
atau tidak pada earnings management.

Desain Penelitian

Data diperoleh melalui rata-rata dari kuisioner yang diberikan kepada responden.
Kuisioner merupakan adatpasi dari Bruns dan Merchant (1990). Responden diminta
memberikan pendapat mengenai tindakan etis atau tidak etis atas perilaku earnings
management yang dilakukan dengan menggunakan lima skala pengukuran dari sangat etis
sampai dengan sangat tidak etis. Responden berjumlah 500 orang yang terdiri dari 122
mahasiswa Akuntansi, 113 Mahasiswa MBA, dan 265 praktisi. Respon dari Mahasiswa
Akuntansi dan mahasiswa MBA diperoleh melalui kerjasama dengan instruktur dari masing-
masing mata kuliah. Sedangkan tanggapan dari praktisi diperoleh dengan mengirimkan form
kuisioner kepada anggota Dayton Chapter, Institut of Management Accountant.
PROGRAM MAGISTER SAINS DAN DOKTOR
SEPTANIA KARTIKA/402484 FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS GADJAH MADA

Dari tiga belas variabel independen dianalisis menggunakan Varimax Rotation. Empat
faktor yang diambil dalam penelitian ini memiliki Eigenvalues lebih dari satu. Burns dan
Merchant membagi manipulasi akuntansi ke dalam dua kelompok yaitu ACCMANIP dan
INVMANIP. Sedangkan dua faktor yang lain dimasukkan kedalam manipulasi operasi yaitu
OPEREXP dan OPERREV. Niali dari keempat faktor ini dihitung menggunakan analisis
SPSS untuk setiap kelompok responden.

Hasil Penelitian

Seluruh pengujian yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan tingkat


signifikansi sebesar 95%. Dimana hasilnya dijelaskan melalui beberapa tabel, sebagai
berikut:

Tabel III: menunjukkan bahwa melakukan manipulasi metode akuntansi dapat


diterima secara etis dibandingkan dengan memanipulasi laba dengan keputusan operasi.
Untuk kasus manipulasi dengan keputusan operasi, beberapa responden berpendapat bahwa
mengubah pengakuan biaya (OPEREXP) dipertanyakan sebagai tindakan yang etis atau tidak
dibandingkan dengan tindakan pengakuan pendapatan (OPERREV). Sedangkan untuk kasus
manipulasi metode akuntansi, ada perbedaan ethical acceptability responden antara tindakan
manipulasi persediaan (INVMANIP) dan bentuk manipulasi akuntansi yang lain
(ACCMANIP).

Tabel IV menyajikan ethical acceptability dengan mean dari manipulasi akuntansi


antar tiga kelompok responden. Praktisi akuntansi melihat manipulasi akuntansi lebih etis
daripada mahasiswa. Praktisi memiliki pengalaman mengenai pengukuran akuntansi lebih
banyak daripada mahasiswa, sehingga adanya senjang pengalaman ini dapat menimbulkan
perbedaan terhadap penerimaan tindakan manipulasi laba sebagai tindakan yang etis.

Tabel V menyajikan ethical acceptability pada manipulasi persediaan. Pengujian ini


menunjukkan hasil yang sama dengan manipulasi akuntansi. Praktisi memiliki tingkat ethical
acceptability lebih tinggi dibandingkan dengan mahasiswa akuntansi.

Tabel VI menyajikan ethical acceptability pada manipulasi pada biaya operasi.


Mahasiswa beranggapan bahwa manipulasi biaya operasi lebih tidak etis dibandingkan
dengan praktisi. Sedangkan mahasiswa MBA berada diantara praktisi dan mahasiswa
PROGRAM MAGISTER SAINS DAN DOKTOR
SEPTANIA KARTIKA/402484 FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS GADJAH MADA

akuntansi. Pada manipulasi pendapatan operasi, hasil statistik tidak menunjukkan adanya
perbedaan antara ketiga kelompok responden.

Implikasi

Hasil penelitian ini menunjukkan antara tingkat sensitivitas etika pada manipulasi laba
di antara praktisi, mahasiswa MBA, dan mahasiswa akuntansi tidak sama. Bagaimana
memberikan informasi yang akurat, reliabel untuk keberhasilan usaha merupakan peran
penting dari akuntan dan penulis meyakini bahwa tenaga pendidik perlu meningkatkan
sensitivitas mahasiswa pada praktik earning management. Secara umum, kurikulum program
akuntansi dan MBA harus memberi penekanan pada tanggung jawab etis manager dan
akuntan untuk melaporkan informasi keuangan secara jujur dan tidak terdistorsi. Mahasiswa
juga harus menyadari mengenai earnings management dalam paramater standar akuntansi
yang dapat diterima.

Satu hal yang sulit dalam mengintegrasikan pendidikan etika ke dalam kurikulum
akuntansi adalah kurangnya pengajaran mengenai kasus dan materi kuliah. Hasil temuan
penelitian ini, mengindikasikan bahwa praktisi perlu memperhatikan peluang manipulasi
yang dilakukan oleh manajemen. Untuk mencapai tujuan tersebut, seharusnya praktisi
memperkenalkan kebijakan dan prosedur mengenai earnings management.
PROGRAM MAGISTER SAINS DAN DOKTOR
SEPTANIA KARTIKA/402484 FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS GADJAH MADA

FURTHER EVIDENCE ON THE ETHICS OF MANAGING


EARNINGS: AN EXAMINATION OF THE ETHICALLY RELATED
JUDGMENTS OF SHAREHOLDERS AND NON-SHAREHOLDERS

Ringkasan Arikel Ilmiah

(Steven E. Kaplan: Journal of Accounting and Public Policy)

Tujuan Penelitian

Perusahaan sebagai sebuah unit bisnis atas setiap manajer, erat kaitannya dengan earnings
management sebagai salah satu konsekuensi (Healy dan Wahlen, 1999). Earnings management
kemudian menjadi isu yang dihadapi oleh profesi akuntansi (Merchant dan Rockness, 1994). Tujuan
dari earnings management menurut Healy dan Wahlen (1999) antara lain meningkatkan harga saham
dan kontrak kompensasi bagi manajemen perusahaan. Penelitian Merchant dan Rockness (1994)
menambahkan perspektif etis atas penerimaan tindakan earnings management. Dye (1988) melalui
analitikal model yang dikembangkan, membangun situasi earnings management dari sisi
shareholders dan nonshareholders.

Fokus dari penelitian ini melihat bagaimana penerimaan etis atas earnings management dari
pihak di luar perusahaan. Penelitian ini menggunakan model analitikal yang dikembangkan oleh Dye
(1988) dengan meninjau individual intent dan company intent. Teori ego centric dan self interest
digunakan sebagai dasar teori atas mitivasi manajemen melakukan earnings management.

Pengembangan Hipotesis

Pada penelitian ini, ada 4 hipotesis yang diajukan oleh peneliti. Hipotesis yang diajukan
sebenarnya diperoleh dengan mengembangkan dua pertanyaan penelitian. Pertama, peneliti ingin
mengetahui bagaimana penerimaan etika dari shareholders dan nonshareholders terhadap tindakan
earnings management. Kedua, bagaimana dampak yang dirasakan oleh shareholders dan
nonshareholders terhadap tindakan earnings management yang dilatarbelakangi oleh individual intent
atau company intent. Berikut ini merupakan hipotesis yang dibangun dalam penelitian:

H1a: shareholders menilai bahwa tindakan earnings management lebih dapat diterima etis
apabila dilakukan untuk kepentingan perusahaan.

H1b: tindakan earnings management, baik dilakukan untuk kepentingan individu maupun
perusahaan tidak mempengaruhi keputusan etis nonshareholders.

H2a: shareholders terkena dampak keuangan paling rendah mengenai tindakan earnings
management yang dilakukan untuk kepentingan perusahaan dibandingkan kepentingan
pribadi.
PROGRAM MAGISTER SAINS DAN DOKTOR
SEPTANIA KARTIKA/402484 FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS GADJAH MADA

H2b: nonshareholders tidak terkena dampak finansial dari tindakan earnings management
baik atas dasar kepentingan perusahaan atau kepentingan pribadi.

Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dengan eksperimen. Peneliti menggunakan model


analitikal yang dikembangkan oleh Dye (1988) dengan membagi dua kelompok responden yaitu
shareholders dan nonshareholders. Responden merupakan mahasiswa kelas malam yang memiliki
latar belakang pengalam kerja. Jumlah responden awal adalah 146, setelah dilakukan manipulasi cek
tersisa 94 responden yang dapat digunakan. Peneliti menggunakan tiga bentuk kasus dalam earning
management, yaitu operating gain, accounting gain, dan accounting loss. Setiap kelompok diberikan
kasus yang sama, kemudian diberikan motif melakukan earnings management atas dasar kepentingan
perusahaan atau kepentingan pribadi. Hipotesis diuji menggunakan analisis ANNOVA.

Hasil penelitian

H1a: terdukung sebagian dengan skenario earnings management dilakukan pada operating
gain

H1b: terdukung dengan hasil uji F sebesar 0,10)

H2a: terdukung sebagian pada skenario operating gain

H2b: terdukung dengan nilai F sebesar 0,01

Keterbatasan dan Peluang Penelitian

Pada kasus yang dimanipulasi masih dinilai tidak jelas mengenai motif dari tindakan
earnings management yang dilakukan. Semua peran mendapatkan perlakuan tanpa
memperhitungkan kontrol variabel. Sepertiga dari responden tidak lolos manipulasi cek. Pada
penelitian selanjutnya dapat menggunakan metode eksperimen dengan within subject. Dapat
meneliti mengapa earnings management berkaitan dengan tindakan membeli, menahan, atau
menjual saham perusahaan.
PROGRAM MAGISTER SAINS DAN DOKTOR
SEPTANIA KARTIKA/402484 FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS GADJAH MADA

Você também pode gostar