Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Dari penelitian tersebut, kemudian berkembang orang Mesir kuno, Cina, India, Yunani, dan
Roma menggunakan Kamper yang diketahui memiliki manfaat yang sangat besar dalam
pengobatan dan penyembuhan berbagai penyakit, misalnya: secara internal sebagai
stimulans dan karminatif; secara eksternal yakni sebagai antipruritic, counterirritant dan
antiseptic.
Awalnya kamper diperoleh dengan hanya pendinginan minyak volatile dari sasafras,
rosemery, lavender, sage, sedangkan orang-orang Yunani dan Romawi kuno memperolehnya
dari produk dalam pembuatan anggur. Saat ini, kamper diperoleh pada skala besar secara
sintetik (campuran rasemik) dari -pinene yang terdapat dalam minyak terpentin.
Banyak kemajuan yang telah didapat di abad 19 ketika ahli-ahli kimia secara serius
mengambil tantangan untuk mensintesis sejumlah besar senyawa organik dasar atau
prototype active biology. Beberapa secara murni disintesis senyawa pada dasarnya
memiliki struktur kompleksitas yang terus meningkat dan kemudian, setelah evaluasi secara
sistematis pada farmakologis dan mikrobiologi terbukti menghasilkan efek yang sangat baik
dan berguna secara terapeutik. Jelas, bahwa kebanyakan dari tailor-made senyawa yang
telah ditandai dan dinyatakan memiliki indeks terapeutik ditemukan berada di luar dunia
pharmacognosy atau lebih secara khusus phytochemistry yang sama sekali baru dengan
muncul jamu kimia. Namun, disiplin khusus ini hampir terbengkalai sejak era parcelsus.
Tetapi sekarang, jamu kimia telah diakui layak dan mendapat pengakuan yang luas di
seluruh dunia karena manfaat dan keuntungannya.
Singkatnya, tiga disiplin ilmu yang menjadi dasar utama sebagian besar secara umum yang
berkaitan dengan pengembangan obat-obatan, adalah:
Farmakologi: berurusan khususnya dengan kerja obat dan masing-masing efek pada
sistem kardiovaskular dan aktivitas-SSP.
Selama bertahun-tahun, dengan pertumbuhan yang luar biasa ilmu pengetahuan dan
informasi berharga dari tiga disiplin ilmu tersebut di atas telah sepenuhnya muncul sebagai
ilmu lengkap dalam lingkup mereka sendiri.
Sejarah farmasi selama berabad-abad identik dengan sejarah farmakognosi , atau studi
materia medika yang diperoleh dari sumber-sumber alami-kebanyakan tumbuh-tumbuhan dan
juga mineral, hewan dan jamur. (Heinrich,M ,etc,.2009)
Tinjauan sejarah ini hanya mencakup tradisi Eropa dan Asia yang telah diketahui dengan baik
: obat tradisional Cina (traditional Chinese medicine/TCM), Ayurveda dan Jamu
Istilah farmakognsi berasal dari kata Yunani yaitu: Pharmacon (obat) dan Gnosis (ilmu
pengetahuan). Istilah ini diperkenalkan oleh S.A.Seydler, seorang mahasiswa kedokteran di
Halle/Saale, Jerman, yang menggunakan judul Analectica Pharmacognoistica dalam
disetasinya pada tahun 1815. Namun penelitian sejarah terakhir telah menemukan
penggunaan istilah Farmakognosis yang lebih awal J.A. Schmidt menggunakan istilah
tersebut dalam Lehrbuch der Materia Medica, dipublikasikan di Vienna tahun 1811 yang
menjelaskan tentang studi tumbuhan obat dan sifat-sifat (classbhe.files.wordpress.com/
/pendahuluan-farmakognosisejarah.d)
Pada akhir abad ke-20 terjadi 3 kejadian penting yang telah menghasilkan perubahan
mendasar pada sikap/perilaku masyarakat dan ilmuan tentang farmakognosi. Pertama, orang
awam menemukan kegunaan seluruh tumbuhan obat atau yang umumnya mereka sebut
dengan herba. Ketidakpuasan terhadap kemanjutan dan biaya obat modern ditambah dengan
makin meningkatnya depresiasi terhadap sesuatu yang bersifat alami dan organik telah
mengakibatkan berjuta orang di seluruh dunia menambah apresiasi yang mendalam terhadap
penggunaan obat tradisional untuk pengobatan bermacam penyakitnya
(classbhe.files.wordpress.com//pendahuluan-farmakognosisejarah.d).
SUMBER INFORMASI
Sumber informasi yang tersedia untuk memahami sejarah penggunaan tumbuhan obat(juga
nutrisi dan racun) adalah catatan arkeologis dan dokumen tertulis.
Dokumen Shanidar IV
Kuburan manusia Neandertal masa Shanidar IV, suatu tempat arkeologis di
Iraq, merupakan catatan terdokumetasi paling awal yang diperkirakan
berhubungan dengan tumbuhan obat, sejak dari 60.000 SM. Serbuk sari dari
beberapa spesies tumbuh-tumbuhan , yang diperkirakan dipergunakan
sebagai obat , telah ditemukan (Leroi-Gourhan 1975, Lietava 1992):
Centaurea solsitialis L. (Knapweed, Asteraceae)
Ephedra altissima (efedra, Ephedraceae)
Achillea sp. (yarrow, Asteraceae)
Muscari sp. (grape hyacinth, Lilliaceae/Hyacinthaceae)
Senecio sp. (groundsel,Asteraceae)
Spesies-spesies ini diperkirakan berada di tanaha dan memebentuk suatu
hamparan yang diatasnya terbaring jasad renik spesies-spesies ini.
Tumbuhan-tumbuhan ini kemungkinan merupakan budaya utama yang
penting bagi orang-orang Shanidar IV.
Informasi tertulis paling tua dalam tradisi orang Eropa-Arab berasal dari orang Sumeria dan
Akkad di Mesopotamia. Penduduk ini berasal dari daerah yang sama seperti yang tercatat
arkeologis Shanidar IV.
Obat Yunani telah menjadi fokus penelitian searah farmasi selama beberapa dasawarsa.
seorang sarjana Yunani, Pedanius Dioscorides dari anarzabos (1 SM) dianggap sebagai
bapak obat-obatan [dinegara barat]. Karyanya merupakan suatu doktrin yang mengatur
praktik farmasi dan kedokteran selama lebih dari 1500 tahun dan yang berpengaruh besar
terhadap farmasi di eropa.
Pandanius dioscorides
Salinan tertua dan paling terkenal adalah naskah Byzantine yang di produksi sekitar tahun
1512 untuk Anicia Juliana, putri Flavius Anicius Olybrius, yaitu kaisar dari kekaisaran barat
pada 472 AD. Halaman di atas diambil dari naskah ini dan Anda dapat melihat beberapa
penjelasan dalam bahasa Arab. (reneeyancy.blogspot.com)
para sarjana yunani lainnya yang berpengaruh dengan pelayanan kesehatan dan ilmu
pengetahuan alam. Hipokrates, seorang dokter medis Yunani (kira-kira 460-375 SM) berasal
dari pulau Kos dan mempunyai pengaruh besar terhadap tradisi medis Eropa.
Dokter Yunani-Roma, Cladius Galen (Galenus) (tahun 130-201) meringkas bidang kompleks
kedokteran dan farmasi Yunani-Roma, dan namanya digunakan dalam istilah farmasi
galenika.
Yang paling penting dalam tulisan ini adalah Papirus Ebers, yang berasal dari sekitar 1500
SM.
Dokumen ini di yakini ditemukan dalam makam dan dibawa pada tahun 1873 oleh Georg
Ebers, orang yang menyimpannya di Universitas Leipzig dan dua tahun kemudian di
publikasikan dalam edisi faksimili. Papirus Ebers merupakan buku pegangan medis yang
mencakup semua macam penyakit dan termasuk empiris dan juga bentuk simbolik
pengobatan.
Naskah Shen nong ben cao jing yang telah di ubah ke bahasa inggris
Seksi penting Tentang Obat-obatan kerja Orang Cina (setelah waller 1998)
Shen nong ben Ciao Jing ( Risalah obat negarawan yang hebat) , Tahun 200 SM,
penulis; Shen Nong
Shang han za bing Lun (tentang berbagai penyakit yang disebabkan pilek), Tahun
Abad ke-2, penulis; tidak diketahui
Shen nong ben ciao jing fi zhu (Penjalasan-penjelasan yang terkumpul pada Shen
nong ben cioa jing), tahun Abad ke-6, penulis; Too Hongjing, dll.
Ayurveda
ayurveda merupakan obat paling kuno dari semua obat tradisonal. Ayurveda
dianggap merupakan asal mula obat tersistematis karena tulisan-tulisan Hindu kuno tentang
obat tidak mengandung referensi obat luar negeri, sedangkan teks-teks Yunani dan Timur
tengah merujuk kepada ide-ide dan obat-obat yang berasal dari india.
Istilah ayurveda berasal dari kata ayur yang berarti hidup dann veda yang berarti
pengetahuan serta tambahan terakhir untuk tulisan suci Hindu dari 1200 SM disebut
Artharva-veda.
Jamu
Jamu, obat tradisonal indonesia yang di duga berasal dari keraton Surakarta dan
Yogyakarta di Jawa Tengah , dari praktik budaya jawa kuno dan juga sebagai hasil pengaruh
obat Cina, india dan Arab.
Setelah islam masuk di jawa dan kerajaan majapahit hancur , banyak orang jawa
melarikan diri terutama ke Bali, membawa buku-buku , budaya dan kebiasaanya termasuk
obat. Ada beberapa catatan yang masih ada , tetapi catatan tersebut masih sering di
rahasiakan oleh tabib atau keluarga mereka. Mereka menganggap hal ini suci dan tertutup
bagi orang luar , contohnya seperti catatan yang ada di Yogyakarta.
Kampo
Kampo, atau obat tradisional jepang , kadang-kadang berhubungan dengan dosis rendah
TCM. Sistem Cina merupakan bentuk utama praktik medis di Jepang, yang daang melalui
Korea dan dijadikan obat asli di jepang . Pertukaran pelajar dengan Cina mempunyai arti
bahwa praktik medis dan keagaamaan sebenarnya identik; sebagai contoh, sistm medis yang
terbentuk di jepang pada tahun 702 merupakan salinan yang sama dengan sistem dinasti
Tang .
Kampo herbal
Seorang farmasis menyiapan peresepan dari obat herbal kampo pada salah satu rumah sakit
DAFTAR PUSTAKA
classbhe.files.wordpress.com//pendahuluan-farmakognosisejarah.d..
reneeyancy.blogspot.com
Google (Pencarian gambar)
1. Obat : Yakni suatu bahan atau paduan bahan bahan yang dimaksudka
digunakan dalam menetapkan diagnosa, mencegah, mengu
menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan b
dan rohaniah pada manusia atau hewan, memperelok bagian badan m
2. Obat Jadi : Yakni obat dalam keadaan murni atau campuran dalam bentuk
cairan, salep, tablet, pil, suppositoria atau bentuk yang mempunya
teknis sesuai dengan Farmakope Indonesia atau buku- buku la
ditetapkan pemerintah .
3. Obat Paten : Yakni obat jadi dengan nama dagang yang terdaftar atas n
pembuat atau dikuasakannya dan dijual dalam bungkus asli da
yang memproduksinya.
4. Obat Baru : Yakni obat yang terdiri dari atau berisi suatu zat baik sebagai bag
berkhasiat maupun yang tidak berkhasiat, misalnya lapisan, pengisi,
bahan pembantu atau komponen lain yang belum dikenal, sehing
diketahui khasiat atau kemurniannya.
5. Obat Tradisional : Adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan
hewan, bahan mineral, sediaan galenik atau campuran dari bahan
tersebut, cara tradisional telah digunakan untuk pengobatan berd
pengalaman.
Alam memberikan kepada kita bahan alam darat dan laut berupa tumbuhan,
hewan dan mineral yang jika diadakan identifikasi dan menentukan sistimatikanya,
maka diperoleh bahan alam berkhasiat obat. Jika bahan alam yang berkhasiat obat ini
dikoleksi, dikeringkan, diolah, diawetkan dan disimpan, akan diperoleh bahan yang siap
pakai atau simplisia, disinilah keterkaitannya dengan farmakognosi.
Simplisia yang diperoleh dapat berupa rajangan atau serbuk. Jika dilakukan
uji khasiat, diadakan pengujian toksisitas, uji pra klinik dan uji klinik untuk menentukan
fitofarmaka atau fitomedisin ; bahan bahan fitofarmaka inilah yang disebut obat. Bila
dilakukan uji klinik, maka akan diperoleh obat jadi.
Jika isolat ini dimurnikan, kemudian ditentukan sifat sifat fisika dan
kimiawinya akan dihasilkan zat murni, yang selanjutnya dapat dilanjutkan penelitian
tentang identifikasi, karakterisasi, elusidasi struktur dan spektrofotometri.
Proses ekstraksi dari serbuk sampai diperoleh isolat bahan obat dibicarakan
dalam fitokimia dan analisis fitokimia. Bahan obat jika diadakan uji toksisitas dan uji pra
klinik akan didapatkan obat jadi. Mulai dari bahan obat sampat didapatnya obat jadi
dapat diuraikan dalam skema berikut :
Dari contoh - contoh tersebut maka dapat diketahui bahwa ruang lingkup
Farmakognosi tidak terbatas pada pengetahuan tentang simplisia yang tertera dalam
Farmakope, tetapi meliputi pemanfaatan alam nabati- hewani dan mineral dalam
berbagai aspeknya di bidang farmasi dan Kesehatan.
Pada kurang lebih 2500 tahun sebelum masehi, penggunaan tanaman obat
sudah dilakukan orang, hal ini dapat diketahui dari lempeng tanah liat yang tersimpan
di Perpustakaan Ashurbanipal di Assiria, yang memuat simplisia antara lain kulit
delima, opium, adas manis, madu, ragi, minyak jarak. Juga orang Yunani kuno
misalnya Hippocrates (1446 sebelum masehi), seorang tabib telah mengenal kayu
manis, hiosiamina, gentiana, kelembak, gom arab, bunga kantil dan lainnya.
Meskipun alfabet Latin sama dengan alfabet yang dipergunakan dalam bahasa
Indonesia, tetapi dengan ejaan yang disempurnakan pada bahasa Indonesia, maka
terrdapat perbedaan cara pengucapan dari beberapa huruf dan rangkaian huruf.
Cara pembacaan huruf huruf atau rangkaian rangkaian huruf Latin yang
dimaksud, dapat kita lihat pada contoh contoh berikut ini :
ae e Galangae ga-la-nge
Lobeliae lo-be-li-e
Curcuma kur-ku-ma
Glycyrrhiza Gli-si-ri-sa
e, i, y
hidup
eu e +u Oleum O-le-um
Cetaceum Se-ta-se-um
f f Paraffinum Pa-ra-fi-num
j y Cajuputi Ka-yu-pu-ti
ll l Vanilla Va-ni-la
mm m Gummi Gu-mi
Ichtammolum Ih-ta-mo-lum
nh n Ipecacuanhae I-pe-ka-ku-ane
oe eu Foeniculi Feu-ni-ku-li
Asafoetida A-sa-feu-ti-da
nn n Belladonna Be-la-do-na
Sennae Se-ne
ph f Orthosiphon Or-to-si-fon
pp p hippoglossi hi-po-glo-si
qu kw quercus kwer-kus
rh r rhei re-i
rhizoma ri-zo-ma
rr r myrrha mi-ra
sh sy shorea syo-re
purshiana pur-si-a-na
ss s Cassia ka-si-a
th t Mentha men-ta
cortex kor-teks
bixa bik-sa
x s jika pada permulaan kata
xanthorrhiza san-to-ri-za
1. Nama Latin tanaman terdiri dari 2 kata, kata pertama disebut nama genus dan
perkataan kedua disebut petunjuk species , misalnya nama latin dari padi adalah
Oryza sativa, jadi Oryza adalah genusnya sedangkan sativa adalah petunjuk
speciesnya. Huruf pertama dari genus ditulis dengan huruf besar dan huruf pertama
dari petunjuk species ditulis dengan huruf kecil .Nama ilmiah lengkap dari suatu
tanaman terdiri dari nama latin diikuti dengan singkatan nama ahli botani yang
memberikan nama latin tersebut.
2 Nama latin tanaman tidak boleh lebih dari 2 perkataan, jika lebih dari 2 kata (3
kata), 2 dari 3 kata tersebut harus digabungkan dengan tanda (-) .
Contoh :
Contoh :
I. Tempat Tumbuh
Tanaman kina yang asli terdapat dipegunungan Andez di Amerika selatan, sekarang
kultur yang ekonomis bernilai hanya dilakukan di pulau Jawa
Minyak Kenanga yang semula dikuasai produknya oleh Filipina, sekarang sebagian
besar diproduksi di kepulauan Nossi Be dan Komoro dekat Madagaskar.
Untuk keperluan tertentu, cengkeh Zanzibar ternyata lebih disukai dari cengkeh daerah
asalnya , kepulauan Maluku.
Buah Vanili asli dari Meksiko tidak lagi diproduksi di daerah asalnya, melainkan di
produksi di Tahiti, Indonesia dan kepulauan Reunion.
J. Beberapa Definisi
Eksudat tanaman :adalah isi sel yang secara spontan keluar dari tanaman atau
isi sel dengan cara tertentu dikeluarkan dari selnya, atau zat-
zat nabati lainnya yang dengan cara tertentu dipisahkan dari
tanamannya dan belum berupa zat kimia murni .
3. Simplisia hewani :adalah simplisia yang berupa hewan utuh, bagian hewan atau
zat-zat yang berguna yang dihasilkan oleh hewan dan belum
berupa zat kimia murni.
4. Simplisia mineral : adalah simplisia yang berupa mineral (pelikan) yang belum
pelikan) diolah atau diolah dengan cara sederhana dan belum berupa zat
kimia murni.
6. Glikosida : Adalah suatu zat yang oleh enzim tertentu akan terurai
menjadi satu macam gula serta satu atau lebih zat bukan gula.
Contohnya amigdalin, oleh enzim emulsin akan terurai menjadi
glukosa + benzaldehida + asam biru ( sianida).
8. Vitamin : adalah suatu zat yang dalam jumlah sedikit sekali diperlukan
oleh tubuh manusia untuk membentuk metabolisme tubuh.
Tubuh manusia sendiri tidak dapat memproduksi vitamin.
9. Hormon : adalah suatu zat yang dikeluarkan oleh kelenjar endokrin yang
mempengaruhi faal tubuh dan mempengaruhi besar bentuk
tubuh. Bahan organik asing, disingkat benda asing, adalah satu
atau keseluruhan dari apa yang disebutkan dibawah ini :
1. Pengelolaan tanah
a. Bagi tanaman obat yang dipungut hasilnya dalam bentuk umbi (tuber)
umumnya dikehendaki pengolahan-pengolahan tanah cukup
dalam (25 40 cm), struktur gembur sehingga pertumbuhan
umbi atau rimpang dapat berkembang dengan baik.
2. Penanaman
Dalam penanaman dikenal dua cara utama yaitu penanaman bahan tanaman
(benih atau stek ) secara langsung pada lahan dan disemaikan dahulu baru kemudian
diadakan pemindahan tanaman ke lahan yang telah disediakan atau disiapkan.
Umumnya persemaian diadakan terutama bagi tanaman yang pada waktu masih kecil
memerlukan pemeliharaan intensif. Tanpa perlakuan tersebut akan mengakibatkan
tingkat kematian yang tinggi. Disamping itu persemaian diperlukan apabila benih
terlalu kecil sehingga sulit untuk mengatur tanaman sesuai dengan perkembangan
teknologi tepat guna.
a. Mengingat pada umumnya penanaman pada lahan kering tanpa irigasi dan
cuaca cukup panas maka penanaman dilakukan pada awal musim hujan .
b. Penanaman dengan jarak atau baris teratur akan lebih baik dipandang dari
segi fisiologi tanaman pemeliharaan dan estetika.
3. Pemeliharaan tanaman
Penentuan saat panen suatu tanaman obat hendaknya selalu diingat akan
kwantitas dan kwalitas simplisia. Hal ini mengingat jumlah zat berkhasiat dalam
tanaman tidak selalu konstan sepanjang tahun atau selama tanaman siklus
hidupnya, tetapi selalu berubah dipengaruhi oleh perubahan lingkungan. Misalnya
tanaman Kelembak ( Rheum officinale) tidak mengandung derivat antrakinon dalam
musim dingin, melainkan antranol, yang dirubah menjadi antrakinon pada musim
panas. Umur tanaman juga umumnya merupakan faktor penting dalam
akumulasi bahan yang diinginkan.
L. Pengolahan Simplisia
engeringan
Hasil panen tanaman obat untuk dibuat simplisia umumnya perlu segera
dikeringkan. Tujuan pengeringan adalah untuk mengurangi kadar air, untuk menjamin
dalam penyimpanan, mencegah pertumbuhan jamur, serta mencegah terjadinya
proses atau reaksi enzimatika yang dapat menurunkan mutu.
Dalam pengeringan faktor yang penting adalah suhu, kelembaban dan aliran
udara ( ventilasi ). Sumber suhu dapat berasal dari matahari atau dapat pula dari suhu
buatan.
2. Pengawetan
Simplisia nabati atau simplisia hewani harus dihindarkan dari serangga atau
cemaran atau mikroba dengan penambahan kloroform, CCl 4, eter atau pemberian
bahan atau penggunaan cara yang sesuai, sehingga tidak meninggalkan sisa yang
membahayakan kesehatan.
3. Wadah
Wadah tertutup baik : harus melindungi isi terhadap masuknya bahan padat
dan mencegah kehilangan bahan selama penanganan, pengangkutan, penyimpanan
dan distribusi.
4. Suhu penyimpanan
Dingin : adalah suhu tidak lebih dari 80C, Lemari pendingin mempunyai suhu antara
20C 80C, sedangkan lemari pembeku mempunyai suhu antara -200C dan -100C.
Sejuk : adalah suhu antara 80C dan 150C. Kecuali dinyatakan lain, bahan yang harus di
simpan pada suhu sejuk dapat disimpan pada lemari pendingin.
Suhu kamar : adalah suhu pada ruang kerja. Suhu kamar terkendali adalah suhu
yang di atur antara 150 dan 300.
Semua simplisia yang termasuk daftar narkotika, diberi tanda palang medali
berwarna merah di atas putih dan harus disimpan dalam lemari terkunci. Semua
simplisia yang termasuk daftar obat keras kecuali yang termasuk daftar narkotika,
diberi tanda tengkorak dan harus disimpan dalam lemari terkunci.
6. Kemurnian Simplisia
7. Benda asing
Simplisia dianggap rusak jika oleh sebab tertentu, keadaannya tidak lagi
memenuhi syarat, misalnya menjadi basah oleh air laut, tercampur minyak pelumas
waktu diangkut dengan kapal dan lain sebagainya.
N. Pemerian
Adalah uraian tentang bentuk, bau, rasa, warna simplisia, jadi merupakan
informasi yang diperlukan pada pengamatan terhadap simplisia nabati yang berupa
bagian tanaman ( kulit, daun, akar dan sebagainya ).
O. Isi Simplisia
Isi simplisia dibagi dalam dua kelompok, yaitu isi utama dan isi tambahan.
Keterangan tentang isi kadang-kadang malah merupakan kunci dalam sediaan-sediaan
galenik.
Bersihkan simplisia dari bahan organik asing dan pengotoran lain secara mekanik atau
dengan cara lain yang cocok, keringkan pada suhu yang cocok, haluskan ,
ayak.Kecuali dinyatakan lain, seluruh simplisia harus dihaluskan sesuai derajat halus
yang ditetapkan..
Simplisia yang mengandung zat berkhasiat yang tidak tahan panas, dikeringkan pada
suhu serendah mungkin, jika perlu dengan pengurangan tekanan udara.
Pada pembuatan serbuk simplisia yang mempunyai persyaratan potensi dan kadar zat
tertentu, misalnya serbuk Digitalis dan serbuk Opium , boleh ditambahkan serbuk
sejenis yang mempunyai potensi atau kadar lebih rendah atau lebih tinggi, atau
ditambah bahan lain yang cocok, misalnya Laktosa, Pati beras, hingga hasil pengolahan
terakhir memenuhi persyaratan.
Perlu dipastikan bahwa contoh suatu simplisia harus mewakili bets yang
diuji, untuk mengurangi penyimpangan yang disebabkan oleh kesalahan pengambilan
contoh terhadap hasil analisis baik kwalitatif maupun kwantitatif. Cara pengambilan
contoh berikut merupakan cara paling sederhana yang dapat diterapkan untuk bahan
nabati.
1 sampai
semua
10
11 sampai
11
19
n = 10 +
>
19
Contoh bahan harus diambil pada bagian atas, tengah dan bawah dari setiap
wadah. Jika contoh bahan terdiri dari bagian bagian berukuran 1 cm atau lebih kecil
dan untuk semua bahan yang diserbukkan atau digiling, lakukan pengambilan contoh
dengan menggunakan suatu alat pengambil contoh yang dapat menembus bahan dari
bagian atas ke bagian bawah wadah, tidak kurang dari dua kali pengambilan yang
dilakukan pada arah yang berlawanan. Jika bahan berupa bagian dengan ukuran lebih
dari 1 cm, lakukan pengambilan contoh dengan tangan. Untuk bahan dalam wadah
atau bungkus yang besar pengambilan contoh harus dilakukan pada kedalaman 10 cm,
karena kelembaban bagian permukaan mungkin berbeda dengan bagian dalam.
Persiapkan contoh dalam skala besar dengan menggabungkan dan mencampurkan
setiap contoh yang telah diambil dari setiap wadah yang telah terbuka , dan jaga
jangan sampai terjadi kenaikan tingkat fragmentasi atau mempengaruhi derajat
kelembaban secara bermakna.
Perkecil ukuran contoh dalam skala laboratorium dengan membagi empat, jaga agar
setiap bagian dapat mewakili. Pada bahan yang tidak digiling atau tidak diserbukkan,
giling contoh sehingga melewati pengayak nomor 20, dan campur hasil ayakan . Jika
bahan tidak digiling, perkecil sedapat mungkin sehingga menjadi lebih halus, campur
dengan menguling- gulingkan pada kertas atau kain, sebarkan menjadi lapisan tipis dan
ambil bagian untuk pengujian .
Kecuali dinyatakan lain dalam monografi , timbang sejumlah contoh dalam skala
laboratorium seperti dibawah ini , usahakan agar bagian yang diambil mewakili (jika
perlu dibagi empat).
R. Penilaian Obat
1. Secara Organoleptik
2. Secara Mikroskopik
3. Secara Fisika
Meliputi penetapan daya larut , bobot jenis, rotasi optik, titik lebur, titik beku,
kadar air, sifat-sifat simplisia di bawah sinar ultra violet, pengamatan mikroskopik
dengan sinar polarisasi dan lain sebagainya.
4. Secara Kimia
Yang bersifat kwalitatif disebut identifikasi dan pada umumnya berupa reaksi
warna atau pengendapan. Sebelum reaksi-reaksi tersebut dilakukan terlebih dahulu
diadakan isolasi terhadap zat yang dikehendaki , misalnya isolasi dengan cara
pelarutan, penyaringan dan mikrosublimasi. Pemeriksaan secara kimia yang bersifat
kwantitatif disebut penetapan kadar.
10. Anti diare Menghentikan buang air besar , mencret atau murus
13. Anti spasmodika Pereda / pelawan keadaan kejang pada tubuh (pereda
kejang)
20. Anti iritansia Mencegah perangsangan pada kulit dan selaput lendir
48. Parkinson Penyakit dengan ciri adanya tremor (gemetar), tangan serta
kaki bergemetaran pada waktu
diam
56. Trikhomoniasis Penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur yang hidup di
atas kulit (dermatofyt), jamurnya adalah
Trichofyton
Indonesia )
e. Simplisia di dalam bab-bab tertentu masih disebutkan oleh FI baik sebagai contoh
e. Penggunaannya
f. Pemerian
h. Keterangan mengenai :
- Sediaan atau preparat yang terdapat di FI dan Form . Nas yang masih
digunakan
- Penyimpanan
- Jenis jenisnya
Pengertian Simplisia
Simplisia adalah bahan alamiah yang digunakan sebagai obat yang belum mengalami pengolahan
apapun juga, kecuali dinyatakan lain, berupa bahan yang telah dikeringkan.
Simplisia nabati adalah simplisia berupa tanaman utuh, bagian tanaman atau eksudat tanaman.
Eksudat tanaman adalah isi sel yang secara spontan keluar dari tanaman atau isi sel dengan cara
tertentu dikeluarkan dari selnya, atau zat-zat nabati lainnya yang dengan cara tertentu dipisahkan dari
tanamannya dan belum berupa zat kimia murni.
Simplisia hewani adalah simplisia yang berupa hewan utuh, bagian hewan atau zat-zat yang berguna
yang dihasilkan oleh hewan dan belum berupa zat kimia murni.
Simplisia mineral (pelikan) adalah simplisia yang berupa mineral (pelikan) yang belum diolah atau
diolah dengan cara sederhana dan belum berupa zat kimia murni.
1. Nama Latin tanaman terdiri dari 2 kata, kata pertama disebut nama genus
dan perkataan kedua disebut petunjuk species , misalnya nama latin dari
padi adalah Oryza sativa, jadi Oryza adalah genusnya sedangkan sativa
adalah petunjuk speciesnya. Huruf pertama dari genus ditulis dengan
huruf besar dan huruf pertama dari petunjuk species ditulis dengan huruf
kecil .Nama ilmiah lengkap dari suatu tanaman terdiri dari nama latin
diikuti dengan singkatan nama ahli botani yang memberikan nama latin
tersebut.
2. Nama latin tanaman tidak boleh lebih dari 2 perkataan, jika lebih dari 2
kata (3 kata), 2 dari 3 kata tersebut harus digabungkan dengan tanda (-) .
Dalam ketentuan umum Farmakope Indonesia disebutkan bahwa nama simplisia nabati ditulis
dengan menyebutkan nama genus atau species nama tanaman, diikuti nama bagian tanaman yang
digunakan. Ketentuan ini tidak berlaku untuk simplisia nabati yang diperoleh dari beberapa
macam tanaman dan untuk eksudat nabati.
Contoh :
Contoh :
Meskipun alfabet Latin sama dengan alfabet yang dipergunakan dalam bahasa Indonesia,
tetapi dengan ejaan yang disempurnakan pada bahasa Indonesia, maka terrdapat perbedaan cara
pengucapan dari beberapa huruf dan rangkaian huruf.
Cara pembacaan huruf huruf atau rangkaian rangkaian huruf Latin yang dimaksud, dapat
kita lihat pada contoh contoh berikut ini :
Huruf atau
Dibaca sebagai Contoh Diucapkan sebagai
rangkaian huruf
ae e Galangae ga-la-nge
Lobeliae lo-be-li-e
c k jika diikuti huruf a, o, u atau Cacao ka-ka-o
huruf mati Cola ko-la
Curcuma kur-ku-ma
Fructus Fruk -tus
c s jika diikuti huruf e, i, yCera Se-ra
Citri Sit-tri
Glycyrrhiza Gli-si-ri-sa
cc kk jika diikuti huruf a , o, u Succus Suk-kus