Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Aktiva Lancar
Rumus = Utang Lancar
Pada tahun 2010, PT Fast Food Indonesia Tbk. Memiliki rasio lancar
sebesar 1,708. Artinya setiap Rp1,00 utang dijamin oleh Rp1,708 aktiva
lancar.
Pada tahun 2011, PT Fast Food Indonesia Tbk. Memiliki rasio lancar
sebesar 1,797. Artinya setiap Rp1,00 utang dijamin oleh Rp1,797 aktiva
lancar.
HASIL ANALISIS
Dari data diatas, dapat disimpulkan bahwa PT FAST FOOD INDONESIA, Tbk
untuk tahun 2010, 2011, dan 2012 dinyatakan LIKUID. Pada tahun 2011 terjadi
peningkatan pada rasio ini yang disebabkan peningkatan jumlah aktiva
lancarnya lebih signifikan dibandingkan utang lancarnya. Peningkatan aktiva
lancar tersebut dikarenakan adanya peningkatan penjualan pada tahun 2011,
sehingga perusahaan memiliki kas lebih banyak, dan juga perusahaan
meningkatkan persediaannya dengan harapan akan terus terjadi kenaikan
penjualan sehingga akan terjadi tren positif untuk penjualan. Dan pada tahun
2012 rasio ini mengalami sedikit penurunan walaupun aktiva lancarnya dan
utang lancarnya mengalami peningkatan.
Berikut ini perhitungan Quick Asset pada PT.FAST FOOD INDONESIA, Tbk:
Aktiva LancarPersediaan
Rumus = Utang Lancar
Pada tahun 2010, PT Fast Food Indonesia Tbk. Memiliki rasio quick sebesar
1,440. Artinya setiap Rp1,00 utang dijamin oleh Rp1,440 aktiva lancar di
luar persediaan.
Pada tahun 2010, PT Fast Food Indonesia Tbk. Memiliki rasio quick sebesar
1,431. Artinya setiap Rp1,00 utang dijamin oleh Rp1,431 aktiva lancar di
luar persediaan.
HASIL ANALISIS
Berdasarkan hasil diatas dengan melihat hasil dari Quick Asset, maka dapat
di simpulkan bahwa ditahun 2010-2012 PT FAST FOOD INDONESIA, Tbk
dinyatakan LIKUID. Pada rasio ini, untuk tahun 2010-2012 walaupun terjadi
fluktuasi, namun cendrung stabil di angka 1,4. Hal ini karena aktiva lancar,
persediaan dan utang lancar nya, tiap tahun mengalami peningkatan.
C. Perputaran Piutang
Penjualan Kredit
Perputaran Piutang=
Piutang Ratarata
PT FAST FOOD INDONESIA, Tbk tidak memiliki penjualan kredit, karena semua
penjualan dilakukan secara tunai.
D. Perputaran persediaan
Turn Over persediaan adalah merupakan raio antara jumlah harga pokok
barang yang dijual dengan nilai rata-rata persediaan yang dimiliki oleh
perusahaan.
Perputaran persediaan pada PT Fast Food Indonesia Tbk. Pada tahun 2011
bisa dibilang stabil, karena persediaannya berputar 11,859 kali per tahun.
Atau melakukan perputaran persediaannya tiap 30,357 hari.
Perputaran persediaan pada PT Fast Food Indonesia Tbk. Pada tahun 2012
terjadi penurunan perputaran persediaan, persediaannya berputar 10,470
kali per tahun. Atau melakukan perputaran persediaannya tiap 34,384
hari.
HASIL ANALISIS
Penjualan
Rumus=
Modal Kerja Ratarata
Perputaran modal kerja PT FAST FOOD INDONESIA, Tbk pada tahun 2010 bisa
dibilang baik karena tiap Rp 1,00 modal kerja dapat menghasilkan Rp 6,298
Pendapatan(penjualan).
Perputaran modal kerja PT FAST FOOD INDONESIA, Tbk pada tahun 2011 bisa
dibilang baik karena tiap Rp 1,00 modal kerja dapat menghasilkan Rp 5,095
Pendapatan(penjualan).
Perputaran modal kerja PT FAST FOOD INDONESIA, Tbk pada tahun 2012 bisa
dibilang baik karena tiap Rp 1,00 modal kerja dapat menghasilkan Rp 4,760
Pendapatan(penjualan).
HASIL ANALISIS
Dari data di atas, untuk periode 2010-2012 PT FAST FOOD INDONESIA, Tbk
cukup baik dalam perputaran modal kerjanya. Meskipun dapat kita lihat bersama
bahwa terjadi tren negatif dari rasio perputaran modal kerja PT FAST FOOD
INDONESIA. Padahal penjualan mereka terus meningkat dari tahun ke tahun. Hal
ini mencerminkan bahwa perusahaan ini tidak cukup baik dalam mengefisiensi
biaya/beban mereka. Sehingga penjualan mereka terserap ke biaya-biaya
maupun beban-beban dan penjualan yang menjadi kas semakin kecil.
Kondisi keuangan yang baik dalam jangka pendek tidak menjamin adanya
kondisi keuangan yang baik juga dalam jangka panjang . oleh karena itu untuk
melihat kondisi PT FAST FOOD INDONESIA, Tbk untuk memenuhi kewajiban
jangka panjangnya maka digunakan formulasi sebagai berikut :
Modal Sendiri
Rumus=
Total Aktiva
Rasio modal dengan aktiva PT FAST FOOD INDONESIA, Tbk pada tahun 2010
mengartikan bahwa sebanyak 64,9% total aktiva dibiayai oleh modal sendiri.
830.718.483
Tahun 2011 = 1.547 .982 .024 = 0,537 53,7%
Rasio modal dengan aktiva PT FAST FOOD INDONESIA, Tbk pada tahun 2011
mengartikan bahwa sebanyak 53,7% total aktiva dibiayai oleh modal sendiri.
990.722 .807
Tahun 2012 = 1.781 .905 .994 = 0,556 55,6%
Rasio modal dengan aktiva PT FAST FOOD INDONESIA, Tbk pada tahun 2012
mengartikan bahwa sebanyak 55,6% total aktiva dibiayai oleh modal sendiri.
HASIL ANALISIS
Berdasarkan data di atas, dapat dikatakan pada tahun 2010, total aktiva yang
dibiayai oleh dana sendiri sebesar 64,9% dan 35,1% sisanya dibiayai oleh
pinjaman. Artinya margin of safety pada angka tersebut cukup aman, dengan
perbandingan 1,85:1. Hal ini di manfaatkan oleh manajemen untuk menambah
utangnya pada tahun berikutnya sehingga pada tahun 2011 rasio ini turun ke
angka 53,7% dengan margin of safety 1,16:1. Dan pada tahun 2012 rasio ini
kembali naik ke angka 55,6% dengan margin of safety 1,25:1.
Modal Sendiri
Rumus=
Aktiva Tetap
801.663.959
Tahun 2010 = 677.865 .711 = 1,183 118,3%
Rasio modal dengan aktiva PT FAST FOOD INDONESIA, Tbk pada tahun 2010
rasio modal dengan aktiva tetap sebesar 118,3%, ini mengartikan bahwa semua
830.718.483
Tahun 2011 = 789.282 .024 = 1,052 105,2%
Rasio modal dengan aktiva PT FAST FOOD INDONESIA, Tbk pada tahun 2010
rasio modal dengan aktiva tetap sebesar 105,2%, ini mengartikan bahwa semua
(100%) aktiva tetap dibiayai oleh modal sendiri dan sisanya sebesar 5,2%
digunakan untuk membiayai aktiva lancar.
990.722.807
Tahun 2012 = 979.066.306 = 1,012 101,2%
Rasio modal dengan aktiva PT FAST FOOD INDONESIA, Tbk pada tahun 2010
rasio modal dengan aktiva tetap sebesar 101,2%, ini mengartikan bahwa semua
(100%) aktiva tetap dibiayai oleh modal sendiri dan sisanya sebesar 1,2%
digunakan untuk membiayai aktiva lancar.
HASIL ANALISIS
AktivaTetap
Rumus=
Hutang Jangka Panjang
677.865.711
Tahun 2010 = 107.612 .332 = 6,299 629,9%
789.282 .936
Tahun 2011 = 294.971 .277 = 2,676 267,6%
Pada tahun 2011 PT FAST FOOD INDONESIA, Tbk memiliki rasio aktiva tetap
dengan hutang tetap sebesar 267,6%, ini berarti tiap Rp 1,00 hutang jangka
panjang dijamin dengan Rp 2,676 aktiva tetap.
979.066.306
Tahun 2012 = 337.061.671 = 2,905 290,5%
Pada tahun 2012 PT FAST FOOD INDONESIA, Tbk memiliki rasio aktiva tetap
dengan hutang tetap sebesar 290,5%, ini berarti tiap Rp 1,00 hutang jangka
panjang dijamin dengan Rp 2,905 aktiva tetap.
HASIL ANALISIS
Jumlah Nominal
Rumus = Saham yang Beredar
446.250 .000
Tahun 2010-2012 = 4.462.500 = Rp 100/lembar
laba operasi
Rumus = ratarata aktivausaha
203.554 .847
Tahun 2010 = 462.624 .436 = 0,440
Pada tahun 2010, PT FAST FOOD INDONESIA,Tbk memiliki rasio operating income
dengan operating asset sebesar 0,440. Ini berarti tiap Rp1,00 aktiva usaha
mampu menghasilkan Rp0,440 laba operasi.
287.929.302
Tahun 2011 = 631.347 .091 = 0,456
Pada tahun 2011, PT FAST FOOD INDONESIA,Tbk memiliki rasio operating income
dengan operating asset sebesar 0,456. Ini berarti tiap Rp1,00 aktiva usaha
mampu menghasilkan Rp0,456 laba operasi.
270.555 .648
Tahun 2012 = 747.864 .071 = 0,362
HASIL ANALISIS
Dari data diatas,dapat dikatakan untuk tahun 2010-2011, rasio ini stabil di
angka 0,4.dan pada tahun 2012 rasio ini turun yang disebabkan kurang
mampunya perusahaan menekan beban-beban operasi yang mengakibatkan
makin kecilnya laba operasi, padahal penjualannya meningkat bila dibandingkan
penjualan pada tahun 2011.
Penjualan
Perputaranaktiva usaha=
Aktiva Usaha
Turnover dari operating asset pada PT FAST FOOD INDONESIA, Tbk pada tahun
2010 sebesar 5,470 kali dalam setahun. Ini berarti untuk mendapatkan tingkat
penjualan sebesar Rp 2.913.604.568 dibutuhkan sebanyak 5,470 kali perputaran
aktiva usaha.
Turnover dari operating asset pada PT FAST FOOD INDONESIA, Tbk pada tahun
2011 sebesar 4,543 kali dalam setahun. Ini berarti untuk mendapatkan tingkat
penjualan sebesar Rp 3.316.799.653 dibutuhkan sebanyak 4,543 kali perputaran
aktiva usaha.
HASIL ANALISIS
C. Return On Investment
0,491 0,375
0,409 0,314
0,352 0,269
HASIL ANALISIS
E. Ratio Lain-lain
a. Gross Margin Ratio
Hasil Analisis
Rasio diatas menunjukkan seberapa besar laba kotor yang mampu dihasilkan
pada tingkat penjualan tertentu. Data di atas menunjukkan bahwa kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba kotor pada tahun 2010 sebesar 56,3%.
Artinya dari tingkat penjualan yang dicapai, hanya 56,3% yang menjadi laba
kotor dan 43,7% terserap ke Harga pokok penjualan.
Gross margin
Rumus = penjualan x 100%
Rp 2.082.785 .169
Tahun 2012= x 100 =58,514 HASIL ANALISIS
Rp3.559 .485 .575
Rasio diatas menunjukkan seberapa besar laba kotor yang mampu dihasilkan
pada tingkat penjualan tertentu. Data di atas menunjukkan bahwa kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba kotor pada tahun 2010 sebesar 56,3%.
Artinya dari tingkat penjualan yang dicapai, hanya 56,3% yang menjadi laba
kotor dan 43,7% terserap ke Harga pokok penjualan nya. Begitu pula untuk
tahun 2011 dan tahun 2012. Jika dilihat secara keseluruhan, dari tahun 2010-
2012 mengalami tren positif, dimana rasio ini meningkat tiap tahunnya. Hal ini
menunjukkan PT FAST FOOD INDONESIA, Tbk mempu menekan beban pokok
penjualan mereka dari tahun ke tahun.
Net margin
Rumus = penjualan x 100%
Operating Ratio
HASIL ANALISIS
Rasio ini menunjukkan seberapa besar penjualan yang terserap ke beban pokok
penjualan dan beban opeasi perusahaan. Rasio ini berbanding terbalik dengan
rasio net margin, dimana bila kedua rasio tersebut dijumlahkan akan
menghasilkan angka 100%. Pada tahun 2010 penjualan yang terserap ke beban
pokok penjualan dan beban operasi sebesar 93,014. Artinya hanya 6,986% yang
menjadi net margin. Begitu pula untuk tahun selanjutnya.
c. Perputaran Hutang Dagang
HASIL ANALISIS
Data diatas menunjukkan, dalam setahun hutang dagang yang dibayar PT FAST
FOOD INDONESIA atas pembelian pada tahun 2010 sebanyak 9,855 kali atau
setiap pembayaranya dilakukan tiap 36,531 hari. Begitu pula untuk tahun
selanjutnya.
(PERIODE 2010-2012)
1) Bagian yang tetap atau bagian yang permanen yaitu jumlah minimum
yang harus tersedia agar perusahaan dapat berjalan dengan lancar tanpa
kesulitan keuangan, dan
2) Jumlah modal kerja yang variabel yang jumlahnya tergantung pada
aktivitas musiman dan kebutuhan-kebutuhan di luar aktivitas yang biasa.
Pada umumnya sumber modal kerja suatu perusahaan dapat berasal dari :
a. Hasil operasi perusahaan,
Hasil perasi perusahaan,adalah jumlah net income yang Nampak dalam
laporan perhitungan rugi laba ditambah dengan depresiasi dan amortisasi,
jumlah ini menunjukan jumlah modal kerja yang berasal dari hasil operasi
perusahaan.
Uraian mengenai penambahan modal kerja PT FAST FOOD INDONESIA, Tbk
pada periode 2010-2012 dapat kita gambarkan sebagai berikut :
HASIL ANALISIS
Untuk menambah dana atau modal kerja yang dibuthkan, perusahaan dapat
pula mengadakan emisi saham baru atau meminta kepada para pemilik
perusahaan untuk menambah modalnya, disamping itu perusahaan dapat juga
mengeluarkan obligasi atau dalam bentuk hutang jangka panjang lainnya guna
memenuhi kebutuhan modal kerjanya.
Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa modal kerja akan bertambah
apabila aktiva lancar bertambah yang diimbangi atau dibarengi dengan
perubahan dalam sektor atau pos tidak lancar (non current account).
HASIL ANALISIS
Perubahan suatu bentuk piutang ke bentuk piutang yang lain, misalnya dari
piutang dagang (account receivable) menjadi piutang wesel (notes receivable).