Você está na página 1de 21

ANALISIS RASIO KEUANGAN

Rasio menggambarkan suatu hubungan antara suatu jumlah tertentu


dengan jumlah yang lainnya, dengan menggunakan alat analisa rasion
akan menjelaskan kepada penganalisa tentang baik atau buruknya posisi
keuangan perusahaan, apabila rasio angka tersebut di bandingkan
dengan angka rasio standar. Dengan menggunakan analisa rasio
dimungkinkan untuk dapat menentukan tingkat likuiditas, solvabilitas dan
rentabilitas / keefktifan operasi suatu perusahaan.

RATIO PENGUKUR LIKUIDITAS (MODAL KERJA)


Untuk melihat kondisi keuangan jangka pendek (likwiditas) di PT FAST
FOOD INDONESIA, Tbk maka berikut ini diberikan beberapa ratio yang
dapat digunakan sebagai alat untuk manganalisa dan
menginterpretasikan data dari laporan keuangan yang telah ada.
A. Current Ratio

Aktiva Lancar
Rumus = Utang Lancar

558 . 177 . 333


Tahun 2010 = 326 . 766 . 753 = 1,708

Pada tahun 2010, PT Fast Food Indonesia Tbk. Memiliki rasio lancar
sebesar 1,708. Artinya setiap Rp1,00 utang dijamin oleh Rp1,708 aktiva
lancar.

758. 699 . 088


Tahun 2011 = 422. 292 .264 = 1,797

Pada tahun 2011, PT Fast Food Indonesia Tbk. Memiliki rasio lancar
sebesar 1,797. Artinya setiap Rp1,00 utang dijamin oleh Rp1,797 aktiva
lancar.

802. 839 .688


Tahun 2012 = 454 . 121516 = 1,767

PT FAST FOOD INDONESIA, Tbk | (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, 1


Kecuali Dinyatakan Lain)
Pada tahun 2012, PT Fast Food Indonesia Tbk. Memiliki rasio lancar
sebesar 1,767. Artinya setiap Rp1,00 utang dijamin oleh Rp1,767 aktiva
lancar.

HASIL ANALISIS

Dari data diatas, dapat disimpulkan bahwa PT FAST FOOD INDONESIA, Tbk
untuk tahun 2010, 2011, dan 2012 dinyatakan LIKUID. Pada tahun 2011 terjadi
peningkatan pada rasio ini yang disebabkan peningkatan jumlah aktiva
lancarnya lebih signifikan dibandingkan utang lancarnya. Peningkatan aktiva
lancar tersebut dikarenakan adanya peningkatan penjualan pada tahun 2011,
sehingga perusahaan memiliki kas lebih banyak, dan juga perusahaan
meningkatkan persediaannya dengan harapan akan terus terjadi kenaikan
penjualan sehingga akan terjadi tren positif untuk penjualan. Dan pada tahun
2012 rasio ini mengalami sedikit penurunan walaupun aktiva lancarnya dan
utang lancarnya mengalami peningkatan.

B. Acid Test Ratio

Berikut ini perhitungan Quick Asset pada PT.FAST FOOD INDONESIA, Tbk:

Aktiva LancarPersediaan
Rumus = Utang Lancar

558.177 .333 117.652 .784


Tahun 2010 = 326.766.753 = 1,440

Pada tahun 2010, PT Fast Food Indonesia Tbk. Memiliki rasio quick sebesar
1,440. Artinya setiap Rp1,00 utang dijamin oleh Rp1,440 aktiva lancar di
luar persediaan.

758 . 699 . 088 128 .904 .620


Tahun 2011= 422 .292 . 264 = 1,491

PT FAST FOOD INDONESIA, Tbk | (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, 2


Kecuali Dinyatakan Lain)
Pada tahun 2011, PT Fast Food Indonesia Tbk. Memiliki rasio quick sebesar
1,491. Artinya setiap Rp1,00 utang dijamin oleh Rp1,491 aktiva lancar di
luar persediaan.

802.839.688 153.175 .832


Tahun 2012 = 454.121.516 = 1,431

Pada tahun 2010, PT Fast Food Indonesia Tbk. Memiliki rasio quick sebesar
1,431. Artinya setiap Rp1,00 utang dijamin oleh Rp1,431 aktiva lancar di
luar persediaan.

HASIL ANALISIS

Berdasarkan hasil diatas dengan melihat hasil dari Quick Asset, maka dapat
di simpulkan bahwa ditahun 2010-2012 PT FAST FOOD INDONESIA, Tbk
dinyatakan LIKUID. Pada rasio ini, untuk tahun 2010-2012 walaupun terjadi
fluktuasi, namun cendrung stabil di angka 1,4. Hal ini karena aktiva lancar,
persediaan dan utang lancar nya, tiap tahun mengalami peningkatan.

C. Perputaran Piutang

Penjualan Kredit
Perputaran Piutang=
Piutang Ratarata

PT FAST FOOD INDONESIA, Tbk tidak memiliki penjualan kredit, karena semua
penjualan dilakukan secara tunai.

D. Perputaran persediaan

Turn Over persediaan adalah merupakan raio antara jumlah harga pokok
barang yang dijual dengan nilai rata-rata persediaan yang dimiliki oleh
perusahaan.

Harga Pokok Pejualan


Rumus=
Ratarata persediaan

Rata-rata umur persediaan = 360/ perputaran persediaan

1.273 .156 .720


Tahun 2010 = = 11,962 kali 360/11,962 = 30,095
106.437 .178

PT FAST FOOD INDONESIA, Tbk | (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, 3


Kecuali Dinyatakan Lain)
Perputaran persediaan pada PT Fast Food Indonesia Tbk. Pada tahun 2010
dapat dikatakan pas, karena persediaannya berputar 11,962 kali per
tahun. Atau melakukan perputaran persediaannya tiap 30,095 hari (tiap
bulan).

1.461 .949 .013


Tahun 2011 = 123.278 .702 = 11,859 kali 360/11,859 = 30,357

Perputaran persediaan pada PT Fast Food Indonesia Tbk. Pada tahun 2011
bisa dibilang stabil, karena persediaannya berputar 11,859 kali per tahun.
Atau melakukan perputaran persediaannya tiap 30,357 hari.

1.476 .700 .406


Tahun 2012 = 141.040 .226 = 10,470 kali 360/10,470 = 34,384

Perputaran persediaan pada PT Fast Food Indonesia Tbk. Pada tahun 2012
terjadi penurunan perputaran persediaan, persediaannya berputar 10,470
kali per tahun. Atau melakukan perputaran persediaannya tiap 34,384
hari.

HASIL ANALISIS

Berdasarkan hasil diatas, maka dapat disimpulkan bahwa PT FAST


FOOD INDONESIA, Tbk benar-benar memperhitungkan dan
memperkirakan perputaran persediaannya, yaitu sekitar 1 bulan (30 hari)
karena bahan baku dan hasil produksi mereka berupa makanan dan
minuman yang mempunyai umur yang pendek, dan pada kenyataannya
perputaran persediaan mereka untuk periode 2010-2012 paling rendah
10,470 kali dalam setahun. Ini sangat baik bagi perusahaan industri
foods and beverages.

E. Perputaran Modal Kerja

Penjualan
Rumus=
Modal Kerja Ratarata

2.913 .604 .568


Tahun 2010 = 462.624 .436 = 6,298 kali

Perputaran modal kerja PT FAST FOOD INDONESIA, Tbk pada tahun 2010 bisa
dibilang baik karena tiap Rp 1,00 modal kerja dapat menghasilkan Rp 6,298
Pendapatan(penjualan).

PT FAST FOOD INDONESIA, Tbk | (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, 4


Kecuali Dinyatakan Lain)
3.216 .799 .653
Tahun 2011 = 631.347 .091 = 5,095 kali

Perputaran modal kerja PT FAST FOOD INDONESIA, Tbk pada tahun 2011 bisa
dibilang baik karena tiap Rp 1,00 modal kerja dapat menghasilkan Rp 5,095
Pendapatan(penjualan).

3.559 .485 .575


Tahun 2012 = 747.864 .071 = 4,760 kali

Perputaran modal kerja PT FAST FOOD INDONESIA, Tbk pada tahun 2012 bisa
dibilang baik karena tiap Rp 1,00 modal kerja dapat menghasilkan Rp 4,760
Pendapatan(penjualan).

HASIL ANALISIS

Dari data di atas, untuk periode 2010-2012 PT FAST FOOD INDONESIA, Tbk
cukup baik dalam perputaran modal kerjanya. Meskipun dapat kita lihat bersama
bahwa terjadi tren negatif dari rasio perputaran modal kerja PT FAST FOOD
INDONESIA. Padahal penjualan mereka terus meningkat dari tahun ke tahun. Hal
ini mencerminkan bahwa perusahaan ini tidak cukup baik dalam mengefisiensi
biaya/beban mereka. Sehingga penjualan mereka terserap ke biaya-biaya
maupun beban-beban dan penjualan yang menjadi kas semakin kecil.

RATIO PENGUKURAN SOLVABILITAS

Kondisi keuangan yang baik dalam jangka pendek tidak menjamin adanya
kondisi keuangan yang baik juga dalam jangka panjang . oleh karena itu untuk
melihat kondisi PT FAST FOOD INDONESIA, Tbk untuk memenuhi kewajiban
jangka panjangnya maka digunakan formulasi sebagai berikut :

A. Ratio Modal sendiri dengan total aktiva

Modal Sendiri
Rumus=
Total Aktiva

PT FAST FOOD INDONESIA, Tbk | (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, 5


Kecuali Dinyatakan Lain)
801.663.959
Tahun 2010 = 1.236 .043 .044 = 0,649 64,9%

Rasio modal dengan aktiva PT FAST FOOD INDONESIA, Tbk pada tahun 2010
mengartikan bahwa sebanyak 64,9% total aktiva dibiayai oleh modal sendiri.

830.718.483
Tahun 2011 = 1.547 .982 .024 = 0,537 53,7%

Rasio modal dengan aktiva PT FAST FOOD INDONESIA, Tbk pada tahun 2011
mengartikan bahwa sebanyak 53,7% total aktiva dibiayai oleh modal sendiri.

990.722 .807
Tahun 2012 = 1.781 .905 .994 = 0,556 55,6%

Rasio modal dengan aktiva PT FAST FOOD INDONESIA, Tbk pada tahun 2012
mengartikan bahwa sebanyak 55,6% total aktiva dibiayai oleh modal sendiri.

HASIL ANALISIS

Berdasarkan data di atas, dapat dikatakan pada tahun 2010, total aktiva yang
dibiayai oleh dana sendiri sebesar 64,9% dan 35,1% sisanya dibiayai oleh
pinjaman. Artinya margin of safety pada angka tersebut cukup aman, dengan
perbandingan 1,85:1. Hal ini di manfaatkan oleh manajemen untuk menambah
utangnya pada tahun berikutnya sehingga pada tahun 2011 rasio ini turun ke
angka 53,7% dengan margin of safety 1,16:1. Dan pada tahun 2012 rasio ini
kembali naik ke angka 55,6% dengan margin of safety 1,25:1.

B. Ratio Modal dengan Aktiva Tetap

Modal Sendiri
Rumus=
Aktiva Tetap

801.663.959
Tahun 2010 = 677.865 .711 = 1,183 118,3%

Rasio modal dengan aktiva PT FAST FOOD INDONESIA, Tbk pada tahun 2010
rasio modal dengan aktiva tetap sebesar 118,3%, ini mengartikan bahwa semua

PT FAST FOOD INDONESIA, Tbk | (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, 6


Kecuali Dinyatakan Lain)
(100%) aktiva tetap dibiayai oleh modal sendiri dan sisanya sebesar 18,3%
digunakan untuk membiayai aktiva lancar.

830.718.483
Tahun 2011 = 789.282 .024 = 1,052 105,2%

Rasio modal dengan aktiva PT FAST FOOD INDONESIA, Tbk pada tahun 2010
rasio modal dengan aktiva tetap sebesar 105,2%, ini mengartikan bahwa semua
(100%) aktiva tetap dibiayai oleh modal sendiri dan sisanya sebesar 5,2%
digunakan untuk membiayai aktiva lancar.

990.722.807
Tahun 2012 = 979.066.306 = 1,012 101,2%

Rasio modal dengan aktiva PT FAST FOOD INDONESIA, Tbk pada tahun 2010
rasio modal dengan aktiva tetap sebesar 101,2%, ini mengartikan bahwa semua
(100%) aktiva tetap dibiayai oleh modal sendiri dan sisanya sebesar 1,2%
digunakan untuk membiayai aktiva lancar.

HASIL ANALISIS

Berdasarkan data di atas, untuk periode 2010-2012 PT FAST FOOD INDONESIA,


Tbk mampu membiayai aktiva tetap nya mengunakan modal sendiri. Hal ini
berarti perusahaan ini SOLVABLE. Meskipun terjadi tren negatif pada perusahaan
ini, hal ini disebabkan karena aktiva tetap perusahaan ini setiap tahun meningkat
lebih signifikan bila dibandingkan dengan modal sendiri perusahaan. Ini
mencerminkan bahwa PT FAST FOOD INDONESIA, Tbk banyak menggunakan
dana pinjaman untuk membiayai aktiva tetap mereka.

C. Ratio Aktiva Tetap dengan Hutang Tetap

AktivaTetap
Rumus=
Hutang Jangka Panjang

677.865.711
Tahun 2010 = 107.612 .332 = 6,299 629,9%

PT FAST FOOD INDONESIA, Tbk | (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, 7


Kecuali Dinyatakan Lain)
Pada tahun 2010 PT FAST FOOD INDONESIA, Tbk memiliki rasio aktiva tetap
dengan hutang tetap sebesar 629,9%, ini berarti tiap Rp 1,00 hutang jangka
panjang dijamin dengan Rp 6,299 aktiva tetap.

789.282 .936
Tahun 2011 = 294.971 .277 = 2,676 267,6%

Pada tahun 2011 PT FAST FOOD INDONESIA, Tbk memiliki rasio aktiva tetap
dengan hutang tetap sebesar 267,6%, ini berarti tiap Rp 1,00 hutang jangka
panjang dijamin dengan Rp 2,676 aktiva tetap.

979.066.306
Tahun 2012 = 337.061.671 = 2,905 290,5%

Pada tahun 2012 PT FAST FOOD INDONESIA, Tbk memiliki rasio aktiva tetap
dengan hutang tetap sebesar 290,5%, ini berarti tiap Rp 1,00 hutang jangka
panjang dijamin dengan Rp 2,905 aktiva tetap.

HASIL ANALISIS

Berdasarkan data di atas, dapat disimpulkan bahwa PT FAST FOOD


INDONESIA, Tbk pada tahun 2010-2012 adalah SOLVABLE. Dengan tingkat rasio
yang sangat tinggi pada tahun 2010 yakni 629,9%, ini akan memudahkan
manajemen perusahaan untuk mencari dana dari luar perusahaan (Hutang) dan
ini terbukti pada tahun 2011, dimana jumlah hutang jangka panjang mereka naik
cukup tinggi yang mengakibatkan rasio ini turun. Dan pada tahun 2012 rasio ini
kembali naik disebabkan kenaikan yang lebih besar pada aktiva tetap nya.

D. Nilai Buku Saham

Jumlah Nominal
Rumus = Saham yang Beredar

446.250 .000
Tahun 2010-2012 = 4.462.500 = Rp 100/lembar

PT FAST FOOD INDONESIA, Tbk | (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, 8


Kecuali Dinyatakan Lain)
Angka ini menunjukkan berapa banyak yang harus dibayar ke pemegang saham
tiap lembar sahamnya bila perusahaan di-likuidasi.

RATIO PENGUKUR RENTABILITAS

A. Ratio Operating Income dengan Operating Assets

Ratio ini mencerminkan keuntungan yang diperoleh tanpa


mengingatdari mana sumber modal dan menunjukkan tingkat efisiensi
perusahaan dalam menjalankan operasi sehari-hari.

Ratio ini berguna untuk membandingkan antara dua perusahaan atau


lebih yang memiliki struktur permodalan yang berbeda atau untuk
membandingkan perusahaan yang sama untuk dua periode yang berbeda ,
karena dengan demikian akan diketahui Earning Power atau Return On
Investment dari perusahaan yang bersangkutan atau dari periode ke periode
lainnya.

laba operasi
Rumus = ratarata aktivausaha

203.554 .847
Tahun 2010 = 462.624 .436 = 0,440

Pada tahun 2010, PT FAST FOOD INDONESIA,Tbk memiliki rasio operating income
dengan operating asset sebesar 0,440. Ini berarti tiap Rp1,00 aktiva usaha
mampu menghasilkan Rp0,440 laba operasi.

287.929.302
Tahun 2011 = 631.347 .091 = 0,456

Pada tahun 2011, PT FAST FOOD INDONESIA,Tbk memiliki rasio operating income
dengan operating asset sebesar 0,456. Ini berarti tiap Rp1,00 aktiva usaha
mampu menghasilkan Rp0,456 laba operasi.

270.555 .648
Tahun 2012 = 747.864 .071 = 0,362

PT FAST FOOD INDONESIA, Tbk | (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, 9


Kecuali Dinyatakan Lain)
Pada tahun 2012, PT FAST FOOD INDONESIA,Tbk memiliki rasio operating income
dengan operating asset sebesar 0,362. Ini berarti tiap Rp1,00 aktiva usaha
mampu menghasilkan Rp0,362 laba operasi.

HASIL ANALISIS

Dari data diatas,dapat dikatakan untuk tahun 2010-2011, rasio ini stabil di
angka 0,4.dan pada tahun 2012 rasio ini turun yang disebabkan kurang
mampunya perusahaan menekan beban-beban operasi yang mengakibatkan
makin kecilnya laba operasi, padahal penjualannya meningkat bila dibandingkan
penjualan pada tahun 2011.

B. TurnOver dari Operating Assets

Penjualan
Perputaranaktiva usaha=
Aktiva Usaha

2.913 .604 .568


Tahun 2010 = 532.661.652 = 5,470 kali

Turnover dari operating asset pada PT FAST FOOD INDONESIA, Tbk pada tahun
2010 sebesar 5,470 kali dalam setahun. Ini berarti untuk mendapatkan tingkat
penjualan sebesar Rp 2.913.604.568 dibutuhkan sebanyak 5,470 kali perputaran
aktiva usaha.

3.316 .799 .653


Tahun 2011 = 730.032 .529 = 4,543 kali

Turnover dari operating asset pada PT FAST FOOD INDONESIA, Tbk pada tahun
2011 sebesar 4,543 kali dalam setahun. Ini berarti untuk mendapatkan tingkat
penjualan sebesar Rp 3.316.799.653 dibutuhkan sebanyak 4,543 kali perputaran
aktiva usaha.

3.559 .485 .575


Tahun 2012 = 765.695 .612 = 4,649 kali

PT FAST FOOD INDONESIA, Tbk | (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, 10


Kecuali Dinyatakan Lain)
Turnover dari operating asset pada PT FAST FOOD INDONESIA, Tbk pada tahun
2012 sebesar 4,649 kali dalam setahun. Ini berarti untuk mendapatkan tingkat
penjualan sebesar Rp 3.559.485.575 dibutuhkan sebanyak 4,649 kali perputaran
aktiva usaha.

HASIL ANALISIS

Berdasarkan data diatas, pada rentang waktu 2010-2012 perputaran aktiva


usaha PT FAST FOOD INDONESIA, Tbk mengalami penurunan yang dimana pada
tahun 2011 terjadi penurunan yang cukup signifikan yang disebabkan lebih
meningkatnya penjualan dibandingkan aktiva usaha yang digunakan. Dan pada
tahun berikutnya rasio ini kembali naik walaupun tidak sesignifikan penurunan
yang terjadi pada tahun 2011.

C. Return On Investment

Laba Bersih( sebelum Pajak ) Laba Bersih( setelah Pajak )


ROI = Jum lah aktiva Usaha dan Jumlah aktivaUsaha

261.589 .812 199.597 .177


Tahun 2010 = 532.661 .652 = Tahun 2010 = 532.661.652 =

0,491 0,375

298.702.152 229.054 .524


Tahun 2011 = 729.928 .184 = Tahun 2011 = 730.032.529 =

0,409 0,314

269.216 .864 206.045 .984


Tahun 2012 = 765.695.612 = Tahun 2012 = 765.695.612 =

0,352 0,269

HASIL ANALISIS

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, Pada tahun 2010 menunjukkan bahwa


dari jumlah aktiva usaha yang diinvestasikan, perusahaan hanya mampu
mengembalikan investasi tersebut sebesar 49,1% dalam bentuk laba sebelum
pajak dan 37,5% dalam bentuk laba bersih setelah pajak. Secara keseluruhan,

PT FAST FOOD INDONESIA, Tbk | (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, 11


Kecuali Dinyatakan Lain)
dari tahun 2010-2012, PT FAST FOOD INDONESIA, Tbk menunjukkan kinerja yang
buruk dalam pengembalian modal yang diinvestasikan. Hal ini bisa dilihat dari
tren negatif pada rasio ROI.

D. Keuntungan Per Lembar Saham

2010 2011 2012


Dalam ribuan rupiah
199.597.177 229.054.524 206.045.984
Keuntungan (a)
446.250.000 453.333.298 460.416.595
Saham yang beredar (b)
447 505 448
Laba per lembar saham
(a/b)

E. Ratio Lain-lain
a. Gross Margin Ratio

Penjualan Harga Pokok Penjualan


Rumus = Penjualan x 100%

2.913 .604 .568 1.273 .156 .720


Tahun 2010 = 2.913.604 .568 x 100% = 56,3 %

3.316 .799 .653 1.461 .949.013


Tahun 2011 = 3.316.799 .653 x 100% = 55,9 %

3.559 .485 .5751.476 .700 .406


Tahun 2012 = 3.559485 .575 x 100% = 58,5 %

Hasil Analisis

Rasio diatas menunjukkan seberapa besar laba kotor yang mampu dihasilkan
pada tingkat penjualan tertentu. Data di atas menunjukkan bahwa kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba kotor pada tahun 2010 sebesar 56,3%.
Artinya dari tingkat penjualan yang dicapai, hanya 56,3% yang menjadi laba
kotor dan 43,7% terserap ke Harga pokok penjualan.

PT FAST FOOD INDONESIA, Tbk | (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, 12


Kecuali Dinyatakan Lain)
b. Operating Ratio

Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012


Rp2.913.604. Rp3.183.814.5 Rp3.559.485.5
Penjualan Bersih 568 60 75
Harga Pokok (Rp1.273.156. (Rp1.307.041.5 (Rp1.476.700.
Penjualan 720) 77) 406)
Laba Kotor (Gross Rp1.640.447. Rp1.876.772.9 Rp2.082.785.1
Margin) 848 83 69
(Rp1.436.893. (Rp1.588.843.6 (Rp1.812.229.
Biaya Operasi 001) 81) 521)
Rp203.554.84 Rp270.555.64
Net Margin 7 Rp287.929.302 8

Gross margin Ratio

Gross margin
Rumus = penjualan x 100%

Rp 1.640.447 .848 Rp 1.876 .772.983


Tahun 2010= xTahun
100 =56,303
2011= x 100 =56,584
Rp 2.913.604 .568 Rp 3.316 .799.013

Rp 2.082.785 .169
Tahun 2012= x 100 =58,514 HASIL ANALISIS
Rp3.559 .485 .575

Rasio diatas menunjukkan seberapa besar laba kotor yang mampu dihasilkan
pada tingkat penjualan tertentu. Data di atas menunjukkan bahwa kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba kotor pada tahun 2010 sebesar 56,3%.
Artinya dari tingkat penjualan yang dicapai, hanya 56,3% yang menjadi laba
kotor dan 43,7% terserap ke Harga pokok penjualan nya. Begitu pula untuk
tahun 2011 dan tahun 2012. Jika dilihat secara keseluruhan, dari tahun 2010-
2012 mengalami tren positif, dimana rasio ini meningkat tiap tahunnya. Hal ini
menunjukkan PT FAST FOOD INDONESIA, Tbk mempu menekan beban pokok
penjualan mereka dari tahun ke tahun.

Net margin Ratio

Net margin
Rumus = penjualan x 100%

PT FAST FOOD INDONESIA, Tbk | (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, 13


Kecuali Dinyatakan Lain)
Rp203.554 .847 Rp 287.929 .302 Rp270.555 .648
Tahun 2010= xTahun
100 =6,986
2011= x Tahun
100 =9,044
2012= x 100 =
Rp 2.913.604 .568 Rp 3.183.814 .560 Rp3.559 .485 .575

PT FAST FOOD INDONESIA, Tbk | (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, 14


Kecuali Dinyatakan Lain)
HASIL ANALISIS

Rasio diatas menunjukkan seberapa besar Laba operasi yang mampu


dihasilkan pada tingkat penjualan tertentu. Data di atas menunjukkan bahwa
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba operasi pada tahun 2010
sebesar 8,500%. Artinya dari tingkat penjualan yang dicapai, hanya 8,500% yang
menjadi laba operasi dan 91,5% terserap ke Harga pokok penjualan dan beban
operasi perusahaan. Begitu pula untuk tahun 2011 dan tahun 2012. Jika dilihat
secara keseluruhan, dari tahun 2010-2012 rasio ini mengalami fluktuasi, dimana
rasio ini sedikit meningkat pada tahun 2011 dan menurun cukup besar.
Penurunan itu disebabkan meningkatnya peban penjualan dan beban umum dan
administrasi pada tahun 2012, yang mengakibatkan menurunnya laba operasi
perusahaan.

Operating Ratio

Beban pokok penjualan+Beban operasi


Rumus = penjualan x 100%

Rp 1.273.156 .720+ Rp 1.436 .893.001


Tahun 2010= x 100 =93,014
Rp 2.913 .604 .568

Rp 1.307 .041.577+ Rp 1.588 .843.681


Tahun 2011= x 100 =90,956
Rp 3.183 .814 .560

Rp1.476 .700 .406+ Rp 1.812.229 .521


Tahun 2012= x 100 =92,399
Rp 3.559.485 .575

HASIL ANALISIS

Rasio ini menunjukkan seberapa besar penjualan yang terserap ke beban pokok
penjualan dan beban opeasi perusahaan. Rasio ini berbanding terbalik dengan
rasio net margin, dimana bila kedua rasio tersebut dijumlahkan akan
menghasilkan angka 100%. Pada tahun 2010 penjualan yang terserap ke beban
pokok penjualan dan beban operasi sebesar 93,014. Artinya hanya 6,986% yang
menjadi net margin. Begitu pula untuk tahun selanjutnya.
c. Perputaran Hutang Dagang

Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012


Dalam Ribuan Rupiah
Rp Rp Rp
Pembelian (a) 1.288.947.692 1.318.964.229 1.500.067.940
Hutang Dagang :
Rp Rp Rp
Awal Tahun 133.681.754 127.909.566 201.006.866
Rp Rp Rp
Akhir Tahun 127.909.566 201.006.866 216.725.208
Rp Rp Rp
Rata-rata (b) 130.795.660 164.458.216 208.866.037
Tingkat Perputaran
(a/b) 9,855 kali 8,020 kali 7,182 kali
Periode rata-rata
pembayaran 36,531 44,887 50,126
hutang

HASIL ANALISIS

Data diatas menunjukkan, dalam setahun hutang dagang yang dibayar PT FAST
FOOD INDONESIA atas pembelian pada tahun 2010 sebanyak 9,855 kali atau
setiap pembayaranya dilakukan tiap 36,531 hari. Begitu pula untuk tahun
selanjutnya.

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA

(PERIODE 2010-2012)

ANALISIS SUMBER MODAL KERJA


Pada dasarnya modal kerja itu terdiri dari dua bagian pokok, yaitu:

1) Bagian yang tetap atau bagian yang permanen yaitu jumlah minimum
yang harus tersedia agar perusahaan dapat berjalan dengan lancar tanpa
kesulitan keuangan, dan
2) Jumlah modal kerja yang variabel yang jumlahnya tergantung pada
aktivitas musiman dan kebutuhan-kebutuhan di luar aktivitas yang biasa.
Pada umumnya sumber modal kerja suatu perusahaan dapat berasal dari :
a. Hasil operasi perusahaan,
Hasil perasi perusahaan,adalah jumlah net income yang Nampak dalam
laporan perhitungan rugi laba ditambah dengan depresiasi dan amortisasi,
jumlah ini menunjukan jumlah modal kerja yang berasal dari hasil operasi
perusahaan.
Uraian mengenai penambahan modal kerja PT FAST FOOD INDONESIA, Tbk
pada periode 2010-2012 dapat kita gambarkan sebagai berikut :

Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012


Dalam Ribuan Rupiah
Penjualan Rp2.913.604.568 Rp3.316.799.653 Rp3.559.485.575
HPP (Rp1.273.156.720) (Rp1.461.949.013) (Rp1.478.700.406)
Laba
Kotor Rp1.640.447.848 Rp1.854.850.640 Rp1.557.777.357
Biaya
tunai Rp1.322.812.468 Rp1.476.772.110 Rp1.252.626.389
Penyusut
an Rp118.038.203 Rp149.024.006 Rp99.104.984
Rp1.440.850.671 Rp1.625.796.116 Rp1.351.731.373
Laba
Bersih Rp199.597.177 Rp229.054.524 Rp206.045.984

HASIL ANALISIS

Pada tahun 2010, PT FAST FOOD INDONESIA,Tbk memliki Aktiva lancar


telah bertambah Rp 2.913.604.568 yang berasal dari penjualan barang
dagangan, dari hasil penjualan beban tersebut, sebagian terserap ke beban
pokok penjualan sebesar Rp 1.273.156.720 dan biaya tunai Rp 1.322.812.468
sehingga secara neto aktiva lancar hanya bertambah Rp 317.635.380. Jumlah
tersebuat sama dengan jumlah laba bersih periode tersebut ditambah dengan
jumlah depresiasi periode itu juga.

Pada tahun 2011, PT FAST FOOD INDONESIA,Tbk memliki Aktiva lancar


telah bertambah Rp 3.316.799.653 yang berasal dari penjualan barang
dagangan, dari hasil penjualan beban tersebut, sebagian terserap ke beban
pokok penjualan sebesar Rp1.461.949.013 dan biaya tunai Rp 1.476.772.110
sehingga secara neto aktiva lancar hanya bertambah Rp 378.078.530. Jumlah
tersebuat sama dengan jumlah laba bersih periode tersebut ditambah dengan
jumlah depresiasi periode itu juga.
Pada tahun 2012, PT FAST FOOD INDONESIA,Tbk memliki Aktiva lancar
telah bertambah Rp 3.559.485.575 yang berasal dari penjualan barang
dagangan, dari hasil penjualan beban tersebut, sebagian terserap ke beban
pokok penjualan sebesar Rp 1.476.700.406 dan biaya tunai Rp 1.252.626.389
sehingga secara neto aktiva lancar hanya bertambah Rp 305.150.968. Jumlah
tersebuat sama dengan jumlah laba bersih periode tersebut ditambah dengan
jumlah depresiasi periode itu juga.

b. Penjualan aktiva tidak lancer


Sumber lain yang dapat menambah modal kerja adalah hasil
penjualan aktiva tetap, investasi jangka panjang dan aktiva tidak lancar
lainnya yang tidak diperlukan lagi oleh perusahaan. Perubahaan dari
aktiva ini menjadi kas atau piutang akan menyebabkan bertambahnya
modal kerja sebesar hasil penjualan tersebut. Adapun penjualan aktiva
tetap yang dilakukan PT FAST FOOD INDONESIA, Tbk untuk tahun 2010-
2012 sebagai berikut:

Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012


Harga Perolehan Rp56.739 Rp4.617.087 Rp1.788.249
Akumulasi Penyusutan (Rp56.739) (Rp2.618.190) (Rp1.766.854)
Nilai buku dari aset tetap
yang dijual - Rp1.998.897 Rp21.395
Penerimaan dari Penjualan Rp9.650 Rp2.060.262 Rp741.580
Laba atas penjualan aset
tetap Rp9.650 Rp61.365 Rp720.185

c. Penjualan saham atau oblogasi

Untuk menambah dana atau modal kerja yang dibuthkan, perusahaan dapat
pula mengadakan emisi saham baru atau meminta kepada para pemilik
perusahaan untuk menambah modalnya, disamping itu perusahaan dapat juga
mengeluarkan obligasi atau dalam bentuk hutang jangka panjang lainnya guna
memenuhi kebutuhan modal kerjanya.

Dalam periode 2010-2012 PT FAST FOOD INDONESIA, Tbk hanya menerbitkan


obligasi pada tahun 2011.

Penerbitan obligasi Rp200.000.000


Biaya Penerbitan Obligasi Rp4.623.012
Penerimaan dari penerbitan obligasi Rp195.376.988
Dari uraian tentang sumber-sumber modal kerja tersebut dapat
disimpulkan bahwa modal kerja akan bertambah apabila:
1. Adanya kenaikan sector modal baik yang berasal dari laba maupun
adanya pengeluaran modal saham atau tambahan investasi dari
pemilik perusahaan.
2. Ada pengurangan atau penurunan aktiva tetap yang diimbangi dengan
bertambahnya aktiva lancar karena adanya penjualan aktiva tetap
maupun melalui proses depresiasi.
3. Ada penambahan hutang jangka panjang baik dalam bentuk
obligasi,hipotek atau hutang jangka panjang lainnya yang diimbangi
dengan bertambahnya aktiva lancar.

Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa modal kerja akan bertambah
apabila aktiva lancar bertambah yang diimbangi atau dibarengi dengan
perubahan dalam sektor atau pos tidak lancar (non current account).

ANALISIS PENGGUNAAN MODAL KERJA

Pemakaian atau penggunaan modal kerja akan menyebabkan perubahan


bentuk maupun penurunan jumlah aktiva lancer yang di miliki oleh perusahaan,
tetapi penggunaan aktiva lancar tidak selalu di ikuti dangan berubahnya atau
turunnya jumlah modal kerja yang di miliki oleh perusahaan. Misalnya
penggunggunaan aktiva lancar untuk melunasi atau membayar hutang lancar
maka pengunaan aktiva lancer ini tidak mengakibabkan penurunan jumlah
modal kerja karena penurunan aktiva lancar tersebut diikuti atau di
imbangidengan penurunan hutang lancar dalam jumlah yang sama hal ini dapat
di buktikan sebagai berikut:

Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012


Kas dan setara kas Rp374.207.101 Rp558.725.611 Rp567.558.921
Piutang lain-lain Rp40.801.767 Rp42.297.953 Rp44.960.859
Persediaan Rp117.652.784 Rp128.904.620 Rp153.175.832
Rp532.661.652 Rp729.928.184 Rp765.695.612
Pinjaman bank jangka
pendek Rp1.079.829 - -
Hutang usaha Rp142.420.234 Rp201.006.866 Rp216.725.208
Hutang lain-lain Rp72.479.604 Rp80.076.782 Rp86.557.456
Hutang pajak Rp48.906.770 Rp50.233.671 Rp54.535.975
Biaya masih harus Rp43.113.671 Rp46.634.974 Rp57.684.717
dibayar
Uang muka yang
diterima Rp14.676.165 Rp7.615.052 -
Kewajiban sewa
pembayaran jatuh
tempo dalam waktu
satu tahun Rp1.469.086 Rp1.367.815 Rp3.959.175
Utang bunga atas
obligasi - Rp4.750.000 Rp4.750.000
Kewajiban lancar
lainnya Rp2.621.394 Rp30.607.104 Rp29.908.985
Rp326.766.753
Rp422.292.264 Rp454.121.516
Rp205.894.89 Rp307.635.92 Rp311.574.09
MODAL KERJA 9 0 6

Penggunaan penggunaan aktiva lancar yang mengakibatkan turunnya


modal kerja adalah sebagai beriku:

a. Pembayaran biaya atau ongkos-ongkos operasi perusahaan,


meliputi pembayaran upah, gaji, pembelian bahan atau barang
dagangan, supplies kantor dan pembayaran biaya-biaya lainnya.
Adapun penggunaan modal kerja tersebut adalah sebagai berikut:

Tahun 2010 Tahun2011 Tahun 2012


Rp1.273.156.7 Rp1.461.949.0 Rp1.476.700.4
Harga pokok penjualan 20 13 06
Rp1.273.156.7 Rp1.375.778.8 Rp1.557.777.3
biaya penjualan 20 80 57
biaya umum dan Rp232.865.59
administrasi 2 Rp243.111.071 Rp296.670.635
Rp1.301.360.1 Rp1.414.614.2 Rp1.691.415.3
pembayara ke pemasok 22 16 57
pembayaran ke Rp364.581.29
pegawai 7 Rp460.894.144 Rp519.635.589
Beban operasi lainnya Rp8.843.307 Rp5.783.881 Rp7.892.954
Rp4.453.963. Rp4.962.131. Rp5.550.092.
TOTAL 758 205 298

HASIL ANALISIS

Berdasarkan data diatas, dapat disimpulkan bahwa penggunaan modal kerja PT


FAST FOOD INDONESIA, Tbk dari tahun ke tahun kian meningkat. Dan hal ini
diikuti dengan bertambahnya pendapatan perusahaan. Akan tetapi the bottom
line nya khusus untuk tahun 2012 menurun. Hal ini menandakan bahwa
perusahaan tidak cukup baik dalam mengefisienkan biaya-biaya yang
dikeluarkan untuk menghasilkan penjualan/pendapatan.

b. PT FAST FOOD INDONESIA, Tbk melakukan penambahan asset tetap pada


tahun 2010 sebesar Rp61.454.747, pada tahun 2011 Rp59.170.337 dan
pada tahun 2012 sebesar Rp117.810.967. artinya setiap tahun
perusahaan ini melakukan investasi pada aktiva tetap.
c. Pembayaran hutang-hutang jangka panjang yang meliputi hutang hipotik,
hutang obligasi maupun bentuk hutang jangka panjang lainnya serta
penarikan atau pembelian kembali (untuk sementara maupun untuk
seterusnya) saham perusahaan yang beredar; atau adanya penurunan
hutang jangka panjang diimangi berkurangnya aktiva jangka panjang.
Pada rentang periode 2010-2012, PT FAST FOOD INDONESIA, Tbk
hanya membayar hutang obligasi pada tahun 2012 yaitu:

Total hutang obligasi (5 tahun senilai Rp200.000.000) Rp40.000.000


Beban bunga Obligasi Rp19.000.000
Total pembayaran hutang obligasi
Rp59.000.000

Di samping penggunaan aktiva lancar yang mengakibatkan


berkurangnya modal kerja tersebut, adapula pemakaian aktiva lancar yang
merubah jumlahnya baik jumlah modal kerjanya maupun jumlah aktiva lancar
itu sendiri, yaitu pemakaian atau penggunaan modal kerja atau aktiva lancar
yang hanya menyebabkan atau mengakibatkan berubahnya bentuk aktiva
lancar (modal kerja tidak berkurang), misalnya :

a. Pembelian efek (marketable securities) secara tunai


b. Pembelian barang dagangan atau bahan-bahan lainnya secara tunai

Perubahan suatu bentuk piutang ke bentuk piutang yang lain, misalnya dari
piutang dagang (account receivable) menjadi piutang wesel (notes receivable).

Você também pode gostar