Você está na página 1de 10

TUGAS MATA KULIAH AUDITING II

AUDIT BEBAN DIBAYAR DIMUKA DAN KEWAJIBAN


YANG HARUS DIBAYAR PADA PERUSAHAAN
MANUFAKTUR

Disusun oleh Kelompok 3 (AK6-B3):


1 Akhmad Farid (142010300109)
2 Saputri Wijayanti (142010300120)
3 Afik Amaliyah (142010300137)
4 Esty Nugraheni (142010300140)
5 Ika Mailina Firdina (142010300150)
6 Eka Listya Putri (142010300169)

FAKULTAS EKONOMI AKUNTANSI


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO
SEMESTER GENAP 2017
Audit Beban Dibayar Dimuka dan Kewajiban yang Harus
Dibayar Pada Perusahaan Manufaktur

1. Alur Beban Dibayar Dimuka dan Kewajiban yang Harus Dibayar Pada
Perusahaan Manufaktur
Akun yang pada umunya berkaitan dengan transaksi siklus beban dibayar dimuka dan
kewajiban yang harus dibayar
Beban dibayar dimuka Kewajiban yang harus dibayar
Harga pokok penjualan Utang usaha
Beban sewa Utang sewa
Pajak property Biaya profesional akrual
Beban pajak penghasilan Pajak properti akrual
Beban asuransi Beban akrual lainnya
Biaya profesional Utang pajak penghasilan
Tunjangan pensiunan
Utilitas
Asuransi dibayar dimuka
Seewa dibayar dimuka

a. Beban dibayar dimuka

Asuransi Dibayar Dimuka Beban


Asuransi
Saldo awal
Pembayaran
(pajak Beban Pajak
properti) Properti
Periode berjalan

Saldo Akhir

b. Kewajiban yang harus dibayar


2. Fungsi bisnis yang terkait pada perusahaan manufaktur
Klasifikasi Fungsi-fungsi Dokumen dan
Akun
Transaksi Bisnis Pencatatan
Akuisisi Persediaan Pemprosesan Permintaan pembelian
Aset Tetap pesanan pembelian Pesanan pembelian
Beban dibayar di
muka Penerimaan barang Laporan penerimaan
Peningkatan sewa dan jasa
guna Pengakuan utang Faktur dari vendor
Utang dagang Memo debet
Beban manufaktur Voucher
Beban penjualan Berkas transaksi akuisisi
Beban administrasi Jurnal atau daftar akuisisi
Berkas utama utang
dagang
Neraca saldo utang
dagang
Laporan dari vendor
Pengeluara Kas di bank (dari Pemrosesan dan Cek
n kas penegluaran kas) pencatatan Berkas transaksi
Utang dagang pengeluaran kas pengeluaran kas
Diskon pembelian Jurnal atau daftar
pengeluaran kas

Pemorosesan Pesanan Pembelian


Titik awal dari siklus ini adalah permintaan terhadap barang dan jasa oleh klien.
Bentuk formulir permintaan dan lembar persetujuan bergantung pada sifat barang dan
jasa dan juga kebijakan perusahaan. Dokumen tersebut meliputi :
1. Permintaan Pembelian
Permintaan pembelian digunakan dalam permintaan akan dibelinya barang dan
jasa oleh karyawan yang terotorisasi. Permintaan pembelian ini bisa saja
merupakan permintaan akuisisi material dari mandor atau penyelia bagian
penyimpanan, permintaan perbaikan dari pihak kantor atau pabrik, atau permintaan
asuransi dari wakil direktur penanggung jawab aset tetap. Perusahaan biasanya
bergantung pada spesifikasi pencatatan pesanan yang terkomputerisasi untuk
mengawali permintaan pembelia persediaan secara otomastis.

Gambar dokumen permintaan pembelian


2. Pesanan Pembelian
Pesanan pembelian merupakan dokumen yang digunakan untuk memesan
barang dan jasa dari vendor. Dokumen tersebut meliputi deskriptif kuantitas, dan
informasi terkait lainnya dari produk dan jasa yang ingin dibeli oleh perusahaan.
Dokumen tersebut mengidentifikasikan otorisasi pembelian. Perusahaan biasanya
menyerahkan pesanan pembelian secara elektronik kepada vendor yang
menyediakan pertukaran data elektronik (Elektronic Data Interchange/EDI).

Gambar dokumen pesanan pembelian

3. Penerimaan Barang dan Jasa


Penerimaan barang dan jasa oleh perusahaan merupakan titik kritis dalam siklus
ini karena pada waktu inilah biasanya perusahaan mengakui adanya akuisisi dan
utang yang terkait dalm pencatatan mereka. Saat barang diterima, dibutuhkan
pengendalian yang memadai untuk menguji deskriptif, kuantitas, waktu tiba, dan
kondisi barang yang dibeli. Laporan penerimaan adalah selembar kertas atau
dokumen elektronik yang disiapkan pada saat barang diterima. Laporan tersebut
mencakup deskriptif barang jumlah diterima, data yang diterima, dan data penting
lainnya.

Gambar dokumen penerimaan barang dan jasa


3. Dokumen yang diperlukan saat mengaudit
a. Dokumen Asuransi Dibayar Dimuka
b. Dokumen Utang Usaha
Pengakuan yang memadai atas munculnya utang pada saat penerimaan barang
dan jasa membutuhkan pencatatan yang tepat dan akurat. Pencatatan awal
memengaruhi laporan keuangan dan pengeluaran kas akrual; oleh karena itu,
perusahaan harus berhati-hati dalam memasukkan seluruh transaksi pembelian,
yaitu hanya mencatat pembelian yang benar-benar terjadi dan pada jumlah yang
benar. Dokumen dan pencatatan pada umumnya meliputi :
a) Faktur Vendor
Faktur vendor merupakan dokumen yang diterima dari vendor dan
menunjukan jumlah terutang atas transaksi pembelian. Faktur tersebut berisi
deskripsi dan jumlah barang dan jasa yang diterima, harga (termasuk ongkos
angku), persyaratan diskon tunai, tanggal penagihan, dan jumlah total. Faktur
vendor sangat penting karena menunjukan jumlah yang tercatat dalam berkas
transaksi pembelian. Untuk perusahaan yang menggunakan EDI, faktur vendor
dikirimkan secara elektronik, sehingga cara mengauditnya akan berbeda.

Gambar faktur vendor


b. Memo Debet
Memo debet juga merupakan dokumen dari vendor yang berisi
pengurangan atas jumlah terutang kepada vendor, karena adanya barang yang
diretur atau cadangan yang diberikan. Memo debet biasanya menggunakan
formulir yang sama dengan faktur vendor, tetapi informasi didalamnya adalah
tentang pengurangan dalam utang dagang, bukan penambahan.

Gambar memo debet

c. Voucher
Voucher biasanya digunakan oleh organisasi untuk menerbitkan pencatatan
dan pengendalian akuisisi secara formal, terutama dengan menyusun setiap
transaksi pembelian dalam suatu urutan nomor. Voucher meliputi lembaran
kertas atau suatu bundel berisi dokumen terkait, seperti pesanan pembelian,
salinan berkas pengepakan, laporan penerimaan dan faktur vendor. Setelah
pembayran, salinan cek, ditambahkan ke dalam bundel voucher tersebut.
d. Berkas Transaksi Akuisisi
Berkas ini merupakan berkas terkomputerisasi yang mencakup seluruh
transaksi pembelian yang diproses oleh sistem akuntansi pada suatu periode,
seperti harian, mingguan, atau bulanan. Berkas tersebut berisi seluruh informasi
yang dimasukkan dalam sistem dan meliputi informasi untuk setiap transaksi,
seperti nama vendor, tanggal, jumlah, klasifikasi akun, dan deskripsi serta
jumlah barang dan jasa yang dibeli. Berkas transaksi akuisisi juga meliputi retur
dan cadangan pembelian atau berkas terpisah untuk transaksi tersebut. Informasi
dalam berkas ini sangat bergantung pada kebutuhan perusahaan, menggunakan
bermacam-macam pencatatan, daftar atau laporan, seperti jurnal akuisisi, berkas
utama utang dagang, dan transaksi untuk saldo akun atau divisi tertentu.
e. Jurnal atau Daftar Akuisisi
Daftar atau laporan yang dibuat dari berkas transaksi akusisi dan berkas
terkait meliputi nama vendor, tanggal, jumlah dan klasifikasi akun atau
klasifikasi untuk setiap transaksi, seperti perbaikan dan pemeliharaan,
persediaan atau peralatan. Jurnal atau daftar akuisisi meliputi total setiap nomor
akun dalam setiap periode. Transaksi yang sama dalam jurnal atau daftar
tersebut juga di-posting secara simultan ke buku besar dan juka termasuk utang,
maka dimasukkan dalam berkas utama utang dagang.

Gambar jurnal atau daftar akuisisi

f. Berkas Utama Utang Dagang


Berkas utama utang dagang mencatat pembelian, pengeluaran kas, dan
transaksi retur dan cadangan pembelian untuk setiap vendor. Berkas utama
diperbarui dari berkas komputer untuk transaksi pembelian, retur dan cadangan
dan pengeluaran kas. Total masing-masing saldo akun utang dagang dalam buku
besar. Hasil cetak berkas utama utang dagang menunjukan, diurutkan per
vendor, saldo awal utang dagang, setiap pembelian, retur dan cadangan
pembelian, pengeluaran kas, dan saldo akhir.
Gambar berkas utama utang dagang

g. Neraca saldo Utang Dagang


Daftar ini meliputi jumlah utang setiap vendor atau setiap tagihan atau
voucher pada suatu waktu. Daftar ini dibuat langsung dari berkas utang dagang.

Gambar saldo utang dagang


h. Laporan Vendor
Laporan vendor merupakan dokumen yang dibuat bulanan oleh vendor dan
berisi informasi saldo awal, pembelian, retur dan cadangan, pembayaran kepada
vendor, dan saldo akhir. Saldo akhir dan aktivitas ini merupakan representasi
vendor dalam transaksi periode tertentu, bukan reprensentasi klien.

Proses dan Pencatatan Pengeluaran Kas


Pembayaran untuk barang dan jasa merupakan aktivitas penting bagi seluruh
entitas. Aktivitas tersebut secara langsung mengurangi saldo akun utang, terutama
utang dagang. Dokumen yang berhubungan dengan proses pengeluaran kas yang
harus diperiksa auditor terdiri atas:
a. Cek
Dokumen ini biasanya digunakan untuk membayar pembelian ketika
tagihan telah jatuh tempo. Banyak perusahaan menggunakan cek berbasis
komputer berdasarkan informasi yang dimasukkan dalam berkas transaksi
akuisisi pada saat barang dan jasa diterima. Cek tersebut biasanya
disiapkan dalam banyak salinan, dengan lembar asli diberikan kepada
pihak yag dibayar, satu salinan disimpan bersama dengan faktur vendor
dan dokumen terkait lainnya dan salinan lainnya disimpan secar urut
nomor.
Setelah cek ditandatangani pihak yang berwenang, cek terebut menjadi
aset. Oleh karenanya, cek yang telah ditandatangani seharusnya
dikirimkan oleh pihak yang menandatangani atau pihak yang berada
dibawah kendalinya. Ketika diuangkan oleh vendor dan dikliring oleh
bank klien, cek ini disebut cek yang dibatalkan. Pada saat itu, cek bukan
lagi menjadi aset, tetapi mejadi dokumen.

Gambar cek
b. Berkas Transaksi Pengeluaran Kas
Berkas ini dikeluarkan oleh komputer dan memasukkan seluruh
transaksi pengeluaran kas yang diproses dalam sistem akuntansi untuk
satu periode, sepeti harian, mingguna, dan bulanan. Berkas ini memiliki
jenis informasi yang sama seperti yang dibahas dalam berkas transaksi
akuisisi.

Você também pode gostar