Você está na página 1de 4

Pengamatan tumbuhan paku yang telah dilakukan bertujuan untuk mengetahui

struktur morfologi, struktur anatomi, dan mengetahui klasifikasi tumbuhan paku. Berdasarkan
pengamatan yang telah dilakukan pada individu A didapatkan ciri-ciri sebagai berikut
habitatnya berada ditanah berair, pada akar berwarna coklat kehitaman, perakarannya serabut,
bentuk ujung akar tumpul, tidak ada sekat atau buku, memiliki banyak sel penyusun, asal
tumbuhnya dari nodus batang, ada diferensiasi sel penyusun, diferensiasi jaringan terdapat
pada epidermis, parenkim, sklerenkim, endodermis, dan jaringan pengangkut, susunan berkas
pengangkutnya kolateral, serta bentuk sel poligonal. Pada batang berwarna hjiau, berbentuk
silinder, terdapat buku atau sekat, arah tumbuhnya tegak keatas, tidak ada trikoma,
diferensiasi jaringan terdapat pada epidermis, sklerenkim, jaringan pengangkut, dan jaringan
parenkim tengah mengalami lisis, susunan berkas pengangkutnya konsentris, tipe stelenya
ectitopicspinostele, dan bentuk selnya poligonal. Individu A tidak memiliki tangkai. Pada
pinnae warnanya hitam kecoklatan, ujungnya meruncing, tepinya rata, pangkalnya menyatu,
tidak memiliki trikoma, letak stomata tidak teramati begitu juga dengan letak stomata
terhadap sel epidermis dan tipe stomata, tidak terdapat diferensiasi jaringan. Individu A tidak
memiliki sorus. Sporogoniumnya saat muda berwarna hijau dan saat tua berwarna coklat
kekuningan, terletak pada ujung apikal batang, berbentuk coonus, bentuk sporangium seperti
jamur, memiliki sporogoniofor berbentuk silindris, bentuk spora bulat, dan memiliki elaters.

Pada individu B didapatkan ciri-ciri sebagai berikut habitatnya menempel pada


tembok, pada akar berwarna coklat kehitaman, perakarannya serabut, bentuk ujung akar tidak
teramati, tidak ada sekat atau buku, memiliki banyak sel penyusun, asal tumbuhnya dari
nodus batang, ada diferensiasi sel penyusun, diferensiasi jaringan terdapat pada epidermis,
korteks, endodermis, dan jaringan pengangkut, susunan berkas pengangkutnya konsentris,
serta bentuk sel poligonal. Pada batang berwarna coklat kehitaman, dengan bentuk tidak
beraturan, terdapat buku atau sekat, arah tumbuhnya tegak lurus terhadap substrat, tidak ada
trikoma, diferensiasi jaringan terdapat pada epidermis, korteks, silinder pusat, susunan berkas
pengangkutnya konsentris amfikribal, tipe stelenya protostele, dan bentuk selnya poligonal.
Pada tangkai berwarna coklat kemerahan, berbentuk huruf U, tidak memiliki trikoma,
diferensiasi sel terdapat pada epidermis, korteks, jaringan pengangkut, susunan berkesa
pengangkut konsentris amfikribal, bentuk selnya bulat, tipe stele dyctyostele, arah tumbuh
tangkai yaitu condong ke atas. Pada pinnae warnanya hijau, ujungnya runcing, tepinya
bergerigi, pangkalnya rata, tidak memiliki trikoma, letak stomata abaksial, letak stomata
terhadap sel epidermis tidak teramati, tipe stomaya diasitik, diferensiasi jaringan pada
epidermis, mesofil, berkas pengangkut. Pada sorus berwarna kehiijauan, terletak pada bagian
abaksial daun, berbentuk bulat, sporangium berbentuk bulat, tidak ada sporongiofor, bentuk
spora bulat, tidak ada elaters. Tidak memiliki sporogonium.

Pada individu C didapatkan ciri-ciri sebagai berikut habitatnya diantara batu-bata


(celah), pada akar berwarna coklat kehitaman, perakarannya serabut, bentuk ujung akar
tumpul, tidak ada sekat atau buku, memiliki banyak sel penyusun, asal tumbuhnya dari nodus
batang, ada diferensiasi sel penyusun, diferensiasi jaringan terdapat pada epidermis,
sklerenkim, parenkim, endodermis, dan jaringan pengangkut, susunan berkas pengangkutnya
radial, serta bentuk sel poligonal. Pada batang berwarna coklat kehitaman, dengan bentuk
silinder tidak beraturan, terdapat buku atau sekat, arah tumbuhnya tegak keatas, trikoma
uniseluler berbentuk serupa jarum, diferensiasi jaringan terdapat pada epidermis, kolenkim,
parenkim, endodermis, dan jaringan pengangkut, susunan berkas pengangkutnya konsentris
amfikribal, tipe stelenya dyctyostele, dan bentuk selnya heksagonal. Pada tangkai berwarna
coklat, berbentuk huruf U, trikoma uniseluler serupa jarum, diferensiasi sel terdapat pada
epidermis, sklerenkim, parenkim, endodermis perisikel, dan jaringan pengangkut, susunan
berkesa pengangkut konsentris amfikribal, bentuk selnya heksagonal, tipe stele dyctyostele,
arah tumbuh tangkai yaitu condong ke atas. Pada pinnae warnanya hijau, ujungnya runcing,
tepinya bergerigi, pangkalnya rata, memiliki trikoma pada seluruh permukaan daun berbentuk
serupa jarum, letak stomata terdapat pada kedua permukaan daun, letak stomata terhadap sel
epidermis sejajar dengan epidermis, tipe stomaya anisositik, diferensiasi jaringan pada
epidermis atas, mesofil, berkas pengangkut, epidermis bawah. Pada sorus berwarna coklat
kehitaman, terletak pada bagian abaksial sporofil, berbentuk bulat, sporangium berbentuk
bulat, ada sporongiofor, bentuk spora bulat, tidak ada elaters. Tidak memiliki sporogonium.

Pada individu D didapatkan ciri-ciri sebagai berikut habitatnya menempel ditembok,


pada akar berwarna coklat kehitaman, perakarannya serabut, bentuk ujung akar tumpul, tidak
ada sekat atau buku, memiliki banyak sel penyusun, asal tumbuhnya dari nodus batang, ada
diferensiasi sel penyusun, diferensiasi jaringan terdapat pada epidermis, parenkim,
endodermis, dan jaringan pengangkut, susunan berkas pengangkutnya konsentris, serta
bentuk sel poligonal. Pada batang berwarna coklat kehitaman, dengan bentuk silinder tidak
beraturan, terdapat buku atau sekat, arah tumbuhnya tegak keatas, tidak ada trikoma,
diferensiasi jaringan terdapat pada epidermis, parenkim, jaringan pengangkut, dan leaf gap,
susunan berkas pengangkutnya konsentris amfikribal, tipe stelenya protostele, dan bentuk
selnya poligonal. Pada tangkai berwarna hijau, berbentuk persegi,tidak ada trikoma,
diferensiasi sel terdapat pada epidermis, parenkim, dan jaringan pengangkut, susunan berkas
pengangkut konsentris amfikribal, bentuk selnya poligonal, tipe stele protostele, arah tumbuh
tangkai yaitu condong ke samping. Pada pinnae warnanya hijau, ujungnya membulat, tepinya
bergerigi, pangkalnya runcing, tidak ada trikoma, letak stomata abaksia, letak stomata
terhadap sel epidermis tenggelam, tipe stomaya diasitik, diferensiasi jaringan pada epidermis
atas, parenkim, berkas pengangkut, epidermis bawah. Tidak memiliki sporogonium.

Pada individu E didapatkan ciri-ciri sebagai berikut habitatnya menempel pada


pohon, pada akar berwarna hitam kecoklatan, perakarannya serabut, bentuk ujung akar
tumpul, tidak ada sekat atau buku, memiliki banyak sel penyusun, asal tumbuhnya dari ental,
ada diferensiasi sel penyusun, diferensiasi jaringan terdapat pada epidermis, korteks, jaringan
pengangkut, rambut akar, susunan berkas pengangkutnya radial, serta bentuk sel poligonal.
Pada batang berwarna hijau keputihan, dengan bentuk bulat tidak sempurna, terdapat buku
atau sekat, arah tumbuhnya tegak lurus terhadap substrat, trikoma uniseluler berbentuk
seperti bintang, diferensiasi jaringan terdapat pada epidermis, korteks, parenkim, dan jaringan
pengangkut, susunan berkas pengangkutnya kolateral terbuka, tipe stelenya dyctyostele, dan
bentuk selnya poligonal. Pada tangkai berwarna hijau keputihan, berbentuk pipih berdaging,
trikoma uniseluler serupa bintang, diferensiasi sel terdapat pada epidermis, korteks, dan
jaringan pengangkut, susunan berkas pengangkut kolateral terbuka, bentuk selnya poligonal,
tipe stele dyctyostele, arah tumbuh tangkai yaitu menggantung ke bawah. Pada pinnae
warnanya hijau muda, ujungnya tumpul, tepinya rata, pangkalnya menyatu memiliki
percabangan serupa tanduk rusa, memiliki trikoma pada seluruh permukaan daun berbentuk
serupa bintang, letak stomata adaksial, letak stomata terhadap sel epidermis tidak teramati,
tipe stomaya parasitik, diferensiasi jaringan pada epidermis atas, palisade, parenkim, berkas
pengangkut, epidermis bawah. Pada sorus berwarna coklat keemasan, terletak diujung daun
bagian abaksial, berbentuk bulat, sporangium berbentuk lonjong, tidak ada sporongiofor,
bentuk spora lonjong, tidak ada elaters. Tidak memiliki sporogonium.

Pada individu F didapatkan ciri-ciri sebagai berikut habitatnya menempel pada


tembok, pada akar berwarna coklat kehitaman, perakarannya serabut, bentuk ujung akar
runcing, tidak ada sekat atau buku, memiliki banyak sel penyusun, asal tumbuhnya dari nodus
batang, ada diferensiasi sel penyusun, diferensiasi jaringan terdapat pada epidermis,
parenkim, korteks, jaringan pengangkut, endodermis, susunan berkas pengangkutnya
konsentris, serta bentuk sel heksagonal. Pada batang berwarna coklat kehitaman, dengan
bentuk silinder tidak sempurna, terdapat buku atau sekat, arah tumbuhnya tegak lurus
terhadap substrat, tidak ada trikoma, diferensiasi jaringan terdapat pada epidermis, korteks,
endodermis, dan jaringan pengangkut, susunan berkas pengangkutnya konsentris amfikribal,
tipe stelenya dyctyostele, dan bentuk selnya heksagonal. Pada tangkai berwarna hitam,
berbentuk huruf U, trikoma uniseluler serupa jarum, diferensiasi sel terdapat pada epidermis,
parenkim, endodermis, dan jaringan pengangkut, susunan berkas pengangkut konsentris
amfikribal, bentuk selnya heksagonal, tipe stele dyctyostele, arah tumbuh tangkai yaitu
condong ke atas. Pada pinnae warnanya hijau, ujungnya runcing, tepinya rata, pangkalnya
rata, tidak ada trikoma, letak stomata adaksial, letak stomata terhadap sel epidermis
tenggelam, tipe stomaya anisositik, diferensiasi jaringan pada epidermis atas dan berkas
pengangkut. Pada sorus berwarna hijau kecoklatan, terletak pada tepi bagian adaksial
sporofil, berbentuk memanjang, sporangium berbentuk oval, ada sporongiofor, bentuk spora
bulat, tidak ada elaters. Tidak memiliki sporogonium.

Pada individu G didapatkan ciri-ciri sebagai berikut habitatnya menempel pada


tembok, pada akar berwarna coklat kehitaman, perakarannya serabut, bentuk ujung akar
runcing, tidak ada sekat atau buku, memiliki banyak sel penyusun, asal tumbuhnya dari nodus
batang, ada diferensiasi sel penyusun, diferensiasi jaringan terdapat pada epidermis,
parenkim, korteks, susunan berkas pengangkutnya konsentris, serta bentuk sel heksagonal.
Pada batang berwarna coklat kehitaman, dengan bentuk silinder, terdapat buku atau sekat,
arah tumbuhnya horizontal dibawah substrat, tidak ada trikoma, diferensiasi jaringan terdapat
pada epidermis, parenkim, dan jaringan pengangkut, susunan berkas pengangkutnya
konsentris, tipe stelenya spinostele, dan bentuk selnya poligonal. Pada tangkai
berwarnacoklat kehitaman, berbentuk pipih, tidak ada trikoma, diferensiasi sel terdapat pada
epidermis, sklerenkim, stele, susunan berkas pengangkut konsentris amfivasal, bentuk selnya
poligonal, tipe stele dyctyostele, arah tumbuh tangkai yaitu tegak lururs terhadap batang.
Pada pinnae warnanya hijau, ujungnya bergerigi, tepinya rata, pangkalnya rata, tidak ada
trikoma, letak stomata adaksial, letak stomata terhadap sel epidermis tidak teramati, tipe
stomaya parasitik, diferensiasi jaringan tidak teramati. Pada sorus saat muda berwarna hijau
sedangkan saat tua berwarna coklat, terletak pada ujung abaksial daun, berbentuk lembaran,
sporangium berbentuk bulat lonjong, sporongiofor berbentuk silindris, bentuk spora bulat,
elaters tidak teramati. Tidak memiliki sporogonium.

Pada individu H didapatkan ciri-ciri sebagai berikut habitatnya pada tempat kering,
pada akar berwarna coklat kehitaman, perakarannya serabut, bentuk ujung akar tumpul, tidak
ada sekat atau buku, memiliki banyak sel penyusun, asal tumbuhnya dari nodus batang, ada
diferensiasi sel penyusun, diferensiasi jaringan terdapat pada epidermis, korteks, perisikel,
Endodermis, dan jaringan pengangkut, susunan berkas pengangkutnya konsentris, serta
bentuk sel poligonal. Pada batang berwarna hijau dengan bintik coklat, dengan bentuk
silinder, terdapat buku atau sekat, arah tumbuhnya horizontal diatas substrat, tidak ada
trikoma, diferensiasi jaringan terdapat pada epidermis, parenkim, sklerenkim, endodermis,
dan jaringan pengangkut, susunan berkas pengangkutnya konsentris amfikribal, tipe stelenya
dyctyostele, dan bentuk selnya heksagonal. Pada tangkai berwarna coklat, berbentuk bulat
memanjang, tidak ada trikoma, diferensiasi sel terdapat pada epidermis, parenkim,
endodermis, perisikel, dan jaringan pengangkut, susunan berkas pengangkut konsentris
amfikribal, bentuk selnya heksagonal, tipe stele dyctyostele, arah tumbuh tangkai yaitu tegak
ke atas. Pada pinnae warnanya hijau, ujungnya tumpul, tepinya bertoreh, pangkalnya rata,
tidak ada trikoma, letak stomata abaksial, letak stomata terhadap sel epidermis tenggelam,
tipe stomaya parasitik, diferensiasi jaringan pada epidermis atas, jaringan sponsa, berkas
pengangkut, parenkim, epidermis bawah. Pada sorus berwarna kekuningan, terletak pada
bagian abaksial simetris terhadap pertulangan sporofil, berbentuk bulat, sporangium
berbentuk bulat oval, ada sporongiofor berbentuk silindris, bentuk spora bulat, elaters tidak
teramati. Tidak memiliki sporogonium.

Tahap pengamatan selanjutnya adalah pengklasifikasian. Setelah didapatkan


deskripsi maka dapat diklasifikasikan dan dapat diidentifikasi. Pengklasifikasian dilakukan
berasamaan dengan individu lain, yaitu individu A, B, C, D, E, F, G, H. Selanjutnya
dilakukan pengidentifikasian dengan mencocokkan pada buku kunci identifikasi.

Você também pode gostar