Você está na página 1de 4

ASAM URAT

I. Data/identitas pasien
No. KTP :
Nama :
Umur / tempat, tanggal, lahir :
Jenis kelamin :
No. tlpn :
Pekerjan :
Gol. Darah :
II. Assesment (penilaian)
a. Subjektif : Gejala asam urat umunya ditandai rasa nyeri

pada sendi saat tengah malam atau saat bangun tidur di pagi

hari, kulit terasa panas, bengkak, kesemutan, linu, kemerahan.


b. Objektif
1. BB : adapun faktor-faktor yang mempengaruhi

terjadinya asam urat adalah gaya hidup dan berat badan.

Menurut salah satu penelitian dari STIKES AISIYAH

YOGYAKARTA dibawah ini yaitu :

Pasien Kada Asam Urat


Berat Badan Normal 5 mg/dl
Overweight 5 mg/dl
Obesitas 8 mg/dl

2. TB :-
3. Tekanan Darah : kondisi hiperurisemia memiliki

korelasi yang tiggi antara tekanan darah siastolik dan

teknan darah diastolik.


4. Suhu tubuh :-
5. Denyut nadi : tidak ada perubahan yang

bermakna antara denyut nadi dengan turunnya kadar

asam urat (kalbemed)


6. Laju respirasi :-
III. Investigasi
a. Pemeriksaan fisik : Bengkak, merah, nyeri dan sulit

digerakkan adalah salah satu tanda umum terjadinya

peradangan, termasuk radang pada penyakit gout.


b. Pemeriksaan kimia :

Kimia Urine Nilai normal


Glukosa 1-25 mg/dl
Protein 10 mg/dl
Bilirubin < 0,5 mg/dl
Urobilinogen 3,2-16 mol/L
Chlorida 90-150 mcq/L
Zat Keton < 5 mg/dl

c. Wawancara
1. 3 prime
2. Riwayat
a) Riwayat penyakit : hipertensi dan obesitas.
b) Riwayat trauma : masuk rumah sakit karena

batu ginjal atau adanya gangguan fungsi ginjal.


c) Riwayat kebiasaan : makanan tinggi purin/protein
Stress, komsumsi alkohol.
IV. Care plan
1. Pemeriksaan lanjutan : pemeriksaan kadar asam urat normal

untuk Pria 3,1 7,0 mg/dl sedangkan wanita 2,5 5,6 mg/dl di

pengaruhi oleh Hormon.


2. Pemberian resep : untuk mengobati nyeri dapat di berikan

(NSAID seperti diklofenak, indometasin, azopropazon,

naproxen, piroxicam, STEROID seperti perdnisolon, metil

prednisolon) untuk menurunkan asam urat ( allopurinol dan

febuksostat), untuk penderita asam urat plus HT dapat di

berikan (Irbesartan dan Losartan).


3. Out come terapi : diet rendah purin , jangan merokok, jangan

komsumsi alkohol, banyak minum air, kontrol selalu kadar

asam uratnya.
4. Anjuran/pantangan : kurangi makan-makanan tinggi purin

seperti (kacang-kacangan, putih telur, daging, sayur bayam ,

sayur kangkung dll),jangan merokok, jangan minum alkohol.


5. Pengobatan alternatif / terapi pendukung : Dapat digunakan

golongan Diuretik untuk membantu proses diuresis.


6. MESO :
a. Allopurinol Efek samping dijumpai pada 35% pasien

sebagai reaksi alergi/hipersensitivitas. Sindrom toksisitas

allopurinol termasuk ruam, demam, perburukan

insufisiensi ginjal, vaskulitis dan kematian. Sindrom ini

lebih banyak dijumpai pada pasien lanjut usia dengan

insufisiensi ginjal dan pada pasien yang juga

menggunakan diuretik tiazid. Erupsi kulit adalah efek

samping yang paling sering, lainnya adalah hepatotoksik,


nefritis interstisial akut dan demam. Reaksi alergi ini akan

reda jika obat dihentikan.


b. Steroid atau kortikosteroid memiliki efek samping yang

cukup besar diantaranya osteoporosis, hambat

pertumbuhan, menurunkan imunitas, HT, lemah,

meningkatkan berat badan, meningkatkan glukosa

darah,.
c. NSAID ESO Paracetamol dapat menimbulkan

hepatotoksik. Antalgin dapat menimbulkan leukofenia,,

Asam mefenamat Trombositopenia, anemia hemolitik,

gastritis/maag. Meloxicam dan Piroxicam dapat

menimbulkan Maag Piroxicam lebih besar dari

Meloxicam. Ketorolak memiliki Eso gangguan pada

lambung. Dan Aspirin dapat menimbulkan sindrom reye.

Você também pode gostar