Você está na página 1de 1

berita terkini

Ondansetron untuk OCD

S
erotonin dan dopamin merupakan kan respons baik terhadap terapi SSRI lini dua kali sehari untuk 6 minggu selanjut-
neurotransmiter yang berperan pertama. Pemberian antagonis reseptor nya. Pada minggu ke 12, 64,3 % (9 pasien)
dalam gangguan obsesif kompul- serotonin 5HT-3 yang merupakan peng- memberikan respon terapi membaik (terja-
sif (obsessive compulsive disorder, hambat pelepasan dopamin pada daerah di penurunan skala Yale-Brown Obsessive
OCD). Gangguan obsesif-kompulsif me- kortek-mesolimbik dan kombinasinya de- Compulsive [YBOCS] 25 % dan nilai 1
rupakan gangguan cemas di mana kehidup- ngan golongan SSRI dan obat antipsikotik atau 2 untuk Clinical Global Impressions-
an individu didominasi oleh pikiran-pikiran memiliki potensi dalam penanganan pasien Improvement [CGI-I]. Rata-rata penurunan
repetitif (obsesi) yang ditindaklanjuti de- OCD yang resisten. gejala yang dinilai melalui YBOCS adalah
ngan perbuatan berulang-ulang (kompulsi) 23 % untuk seluruh pasien. Tidak satupun
untuk menurunkan kecemasannya. Untuk mengetahui efek ondansetron dalam pasien mengalami ekseserbasi gejala atau
kombinasi dengan antipsikotik dilakukan efek samping yang bermakna. YBOCS dan
Pemberian obat-obatan sering dilakukan studi preliminary terhadap 14 pasien OCD CGI-I merupakan panduan yang digunakan
bersamaan dengan psikoterapi selama (didiagnosis menurut DSM-IV/ Diagnostic untuk membantu melihat kemajuan yang
masa perawatan penderita OCD; salah and Statistical Manual of Mental Disorders) dialami dari suatu kelainan mental, makin
satunya adalah dari golongan selective se- yang resisten dengan terapi SSRI dan an- besar penurunan skala YBOCS makin baik,
rotonin reuptake inhibitors (SSRIs), seperti tipsikotik. Selama 12 minggu ke 14 pasien sebaliknya makin besar nilai CGI berarti
fluoxetine, sertraline, escitalopram, parox- ini diberi terapi tambahan ondansetron makin buruk.
etine dan citalopram, yang dapat mengubah selain terapi standarnya dengan dosis 0,25
kadar serotonin dalam otak. Akan tetapi mg dua kali sehari selama 6 minggu per- Studi lanjutan terbaru dan dipublikasi-
sekitar 40 % pasien OCD tidak memberi- tama selanjutnya dititrasi menjadi 0,5 mg kan dalam Human Psychopharmacology
Agustus 2010, merupakan studi acak ter-
samar ganda menggunakan pembanding,
melibatkan 42 pasien OCD. Melalui studi
selama 8 minggu ini kelompok terapi SSRI
fluoxetine (20 mg/hari) plus ondansetron
(4 mg/hari) dibandingkan dengan kelom-
pok terapi fluoxetine dengan dosis sama
plus placebo. Hasil menunjukkan perbaikan
yang bermakna secara statistik pada kelom-
pok ondansetron dibandingkan kelompok
plasebo.

Dari dua studi di atas, tampaknya ada po-


tensi lain ondansetron selain sebagai an-
tiemetik, yaitu dalam penanganan kasus
OCD, setelah sebelumnya diketahui juga
peranannya dalam manajemen pasien ski-
zofrenia. Akan tetapi karena masih meru-
pakan studi awal, dibutuhkan penelitian le-
bih lanjut dengan melibatkan jumlah pasien
yang lebih banyak. (DHS)

Referensi

1. Pallanti, S. Ondansetron augmentation in treat-


ment-resistant obsessive compulsive disorder:
a preliminary, single-blind, prospective study.
CNS Drugs 2009 ;23(12):1047-55.
2. Soltani, F. et al. A double-blind, placebo-con-
trolled pilot study of ondansetron for patients
with obsessive-compulsive disorder. Human
Psychopharmacol 2010;25(6): 509-13.

60 CDK-189/ vol. 39 no. 1, th. 2012

Você também pode gostar