Você está na página 1de 15

Laporan Praktikum Perkerasan Beton Aspal

Kelompok XIII

ANALISA SARINGAN AGREGAT KASAR DAN HALUS


(Sieve Analysis)

1. Tujuan Umum dan Sasaran Praktikum


Pratikum ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk dapat
menentukan Gradasi agregat dengan grafik semi logaritma.
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan pembagian butir (gradasi)
agrerat halus dan agregat kasar dengan menggunakan saringan.

2. Terminologi
a. Gradasi : Grup atau kelompok standar yang ditetapkan
oleh ukuran yang ditetapkan oleh saringan BS
dan ASTM.
b. BS : Kepanjangan dari British Standar, merupakan
institusi yang memiliki ketetapan yang
menjadi standar untuk digunakan di institusi di
mana saja, termasuk di Indonesia.
c. ASTM : Sama dengan BS, ASTM ini dikeluarkan dari
Institusi Negara Amerika Serikat.
d. Grafik Semi Logaritma : Merupakan jenis grafik yang menggunakan
skala campuran antara skala normal dan skala
logaritma, dalam hal ini grafik analisis
saringan digunakan skala normal untuk sumbu
y dan skala logaritma untuk sumbu x.

Analisis Saringan Agregeat Kasar dan Halus Page 1


Laporan Praktikum Perkerasan Beton Aspal
Kelompok XIII

3. Teori Dasar
Batu pecah dan batu alam secara teoritis terbagi atas dua grup yakni
agregat kasar dan halus, pemisah dari dua grup ini adalah ukuran 5 mm
dimana di atas daripada ukuran tesebut disebut kasar dan dibawahnya adalah
agregat halus (BS 882, 1973). Di laboratium pembagian ini diperbanyak,
misalnya untuk keperluan spesifikasi beton menggunakan empat zona gradasi,
untuk keperluan perencanaan perkerasaan digunakan tiga zona gradasi atau
lebih dikenal fraksi agregat, yakni fraksi agregat kasar, sedang, dan halus.
Menarik untuk dicermati bahwa penyaringan agregat ini sangat
tergantung dari bentuk dari agregatnya, seperti halnya agregat yang
berdimensi menengah berbentuk pipih akan tersaring disaringan besar/kasar
apalagi bentuk saringannya/berlubang bulat atau kotakkotak akan sangat
berpengaruh. Menurut Lees, 1964 volume dan ukuran agregat yang tertahan
pada saringan tertentu akan dikondisikan sesuai bentuknya, misalnya pecahan
panjang (elongate fragment) pada setiap ukuran akan mendekati pecahan yang
pipih (flaky fragment) pada ukuran yang lebih kasar.
Data gradasi biasanya diplot kedalam grafik semi logaritma (BS 812 :
1975), alternatif lain adalah dengan cara membuat suatu parameter yang
menunjukkan kekasaran dari gradasi dan menetapkan apakah suatu gradasi
yang well graded, single-sized atau gap graded. Misalnya dengan parameter
D60 yakni ukuran sampai 60 % lewat, parameter ini memisahkan antara kasar
(D60 >10 mm), sedang (D60 > 5 mm), dan sisanya halus.

Analisis Saringan Agregeat Kasar dan Halus Page 2


Laporan Praktikum Perkerasan Beton Aspal
Kelompok XIII

4. Prosedur Praktikum ( SNI 03-1968-1990 )


4.1. Peralatan.
1. Timbangan dan neraca dengan ketelitian 0,2 % dari berat SAMPEL
2. Saringan : 1 ; 20 mm (3/4) ; 12,5 mm (1/2) ; 10 mm (3/8); No.
4 ; No. 8 ; No. 30 ; No. 50; No. 100 ; No. 200, Pan.
3. Talam.
4.2. Sampel
Benda uji diperoleh dari alat pemisah contoh sebanyak :
-
Agregat Kasar: Material lolos saringan No. 1 dan tertahan di
saringan no. 8 = 1000 gram
-
Agregat Halus: Material lolos saringan No. 8 dan tertahan
pan = 500 gram.
4.3. Pelaksanaan
a. Saring sampel lewat susunan saringan dengan ukuran saringan paling
besar di tempatkan paling atas.
b. Saringan diguncang dengan atau mesin pengguncang selama 15
menit.
c. Timbang masing-masing contoh sampel yang tertahan
di tiap saringan.

Analisis Saringan Agregeat Kasar dan Halus Page 3


Laporan Praktikum Perkerasan Beton Aspal
Kelompok XIII

5. Perhitungan dan Pelaporan


Hitunglah berat persentase berat sampel yang tertahan diatas masing-
masing saringan terhadap berat total sampel.
Pembagian butiran agregat kasar
Data I;
a) Komulatif tertahan (gram):
o Saringan 3/4 = 73.2 gram
o Saringan 1/2" = 73.2 + 290
= 363.2 gram
o Saringan 3/8 = 363.2 + 192
= 555.2 gram
o Saringan No.4 = 555.2 + 412
= 967.2 gram
o Pan = 967.2 + 32,8
= 1000 gram
b) Persen total tertahan (%):
73.20
o Saringan 3/4 = x 100%
1000
= 7.32 %
363.2
o Saringan 1/2" = x 100 %
1000
= 36,32 %
555.20
o Saringan 3/8 = x 100 %
1000
= 55,52 %
967.20
o Saringan No.4 = x 100 %
1000
= 96,72 %
1000
o Pan = x 100 %
1000
= 100 %

Analisis Saringan Agregeat Kasar dan Halus Page 4


Laporan Praktikum Perkerasan Beton Aspal
Kelompok XIII

c) Persen lolos (%):


o Saringan 3/4 = 100 % - 7,32 %
= 92,68
o Saringan 1/2" = 100 % - 36,32 %
= 63,68 %
o Saringan 3/8 = 100 % - 55,52 %
= 44,48 %
o Saringan No.4 = 100 % - 96,72 %
= 3,28 %
o Pan = 100 % - 100 %
=0%
Data II;
a) Komulatif tertahan (gram):
o Saringan 3/4 = 393.5 gram
o Saringan 1/2" = 393.5 + 364
= 757.5 gram
o Saringan 3/8 = 757.5 + 142
= 899.5 gram
o Saringan No.4 = 899.5 + 86
= 985.5 gram
o Pan = 985.5 + 14.5
= 1000 gram
b) Persen total tertahan (%):
393.5
o Saringan 3/4 = x 100 %
1000
= 39.35 %
757.5
o Saringan 1/2" = x 100 %
1000
= 75.75 %
899.5
o Saringan 3/8 = x 100 %
1000

Analisis Saringan Agregeat Kasar dan Halus Page 5


Laporan Praktikum Perkerasan Beton Aspal
Kelompok XIII

= 89.95 %
985.5
o Saringan No.4 = x 100 %
1000
= 98.85 %
1000
o Pan = x 100 %
1000
= 100 %
c) Persen lolos (%):
o Saringan 3/4 = 100 % - 39.35 %
= 60.65%
o Saringan 1/2" = 100 % - 75.75 %
= 24.25%
o Saringan 3/8 = 100 % - 90.08 %
= 10.05%
o Saringan No.4 = 100 % - 98.55 %
= 1.45%
o Pan = 100 % - 100 %
= 0%

Analisis Saringan Agregeat Kasar dan Halus Page 6


Laporan Praktikum Perkerasan Beton Aspal
Kelompok XIII

Pembagian butiran agregat halus


Data I;
a) Komulatif tertahan (gram):
o Saringan No.8 = 0 gram
o Saringan No.16 = 0 + 10.4 gram
o Saringan No.30 = 10.4 + 24.35
= 34.75 gram
o Saringan No.50 = 34.75 + 53.65
= 88.40 gram
o Saringan No.100 = 88.40 + 332.6
= 420.97 gram
o Saringan No.200 = 420.97 + 38.72
= 459.69 gram
o Pan = 459.69 + 40.31
= 500 gram
b) Persen total tertahan (%):
o Saringan No.8 = 0%
10.40
o Saringan No.16 = x 100 %
500
=2.080
34.75
o Saringan No.30 = x 100 %
500
= 6.950%
88.40
o Saringan No.50 = x 100 %
500
= 17.680 %
420.97
o Saringan No.100 = x 100 %
500
= 84.194 %
459.69
o Saringan No.200 = x 100 %
500

Analisis Saringan Agregeat Kasar dan Halus Page 7


Laporan Praktikum Perkerasan Beton Aspal
Kelompok XIII

= 91.938 %
500
o Pan = x 100 %
500
= 100 %

c) Persen lolos (%):


o Saringan No. 8 = 100 % - 0 %
= 100 %
o Saringan No.16 = 100 % - 2.080 %
= 97.92 %
o Saringan No.30 = 100 % - 6.950 %
= 93.050 %
o Saringan No.50 = 100 % - 17.680 %
= 82.320 %
o Saringan No.100 = 100 % - 84.194 %
= 15.81 %
o Saringan No.200 = 100 % - 91.938 %
= 8.062 %
o Pan = 100 % - 100 %
=0%
Data II;
a) Komulatif tertahan (gram):
o Saringan No.8 = 0 gram
o Saringan No.16 = 13.35 gram
o Saringan No.30 = 13.35 + 114.28 gram
=128.55
o Saringan No.50 = 128.55 +133.23
= 261.78 gram
o Saringan No.100 = 261.78 +181.5
= 442.31 gram

Analisis Saringan Agregeat Kasar dan Halus Page 8


Laporan Praktikum Perkerasan Beton Aspal
Kelompok XIII

o Saringan No.200 = 442.31 + 26.27


= 468.58 gram
o Pan = 468.58 + 31.42
= 500 gram
b) Persen total tertahan (%)
0
o Saringan No.8 = x 100 %
500
=0%
13.35
o Saringan No.16 = x 100 %
500
= 2.67%
128.55
o Saringan No.30 = x 100 %
493.42
= 25.71 %
261.78
o Saringan No.50 = x 100 %
500
=52.36 %
442.3
o Saringan No.100 = x 100 %
500
= 88.46 %
468.58
o Saringan 200 = x 100 %
500
= 93.72 %

468.58
o Saringan 200 = x 100 %
500
= 93.72 %

500
o Pan = x 100 %
500
= 100 %

c) Persen lolos (%):


o Saringan No.8 = 100 % - 0 %
= 100 %

Analisis Saringan Agregeat Kasar dan Halus Page 9


Laporan Praktikum Perkerasan Beton Aspal
Kelompok XIII

o Saringan No.16 = 100 % - 2.67 %


= 97.33 %
o Saringan No.30 = 100 % - 25.71 %
= 74.29 %
o Saringan No.50 = 100 % - 52.36 %
= 47.64 %
o Saringan No.100 = 100 % - 88.46 %
= 11.54 %
o Saringan No.200 = 100 % - 93.72 %
= 6.28 %

o Pan = 100 % - 100 %


=0%

Analisis Saringan Agregeat Kasar dan Halus Page 10


Laporan Praktikum Perkerasan Beton Aspal
Kelompok XIII

Grafik Akumulatif Butiran Agregat Kasar

Grafik Akumulatif Butiran Agregat Halus

Analisis Saringan Agregeat Kasar dan Halus Page 11


Laporan Praktikum Perkerasan Beton Aspal
Kelompok XIII

6. Pembahasan
Percobaan analisis saringan dimaksudkan untuk mengklasifikasikan
agregat kasar dan agregat halus, sehingga diperoleh gradasi masing-masing.
Yang termasuk dalam agregat kasar ialah agregat yang lolos saringan 1 dan
tertahan pada saringan No.8, sedangkan agregat halus ialah agregat yang lolos
saringan No.8 dan tertahan di saringan No.200.
Setelah melakukan penyaringan agregat, ternyata diperoleh nilai
komulatif tertahan yang berbeda dengan berat sampel mula-mula. Adanya
kehilangan berat, tersebut kemungkinan disebabkan karena beberapa faktor,
misalnya akibat tiupan angin, butiran yang melekat pada talam, dan
sebagainya.

7. Kesimpulan dan Saran


7.1. Kesimpulan
Dari grafik, dapat dilihat bahwa agregat halus dan agregat kasar pada
data I dan II, memiliki ukuran butir yang tidak jauh berbeda.

Analisis Saringan Agregeat Kasar dan Halus Page 12


Laporan Praktikum Perkerasan Beton Aspal
Kelompok XIII

7.2 Saran
Agar pelaksanaan praktikum selanjutnya dapat berjalan dengan lancar
maka kami menyarankan :
1. Sebaiknya penambahan alat seperti saringan.
2. Alat yang rusak sebaiknya, di ganti dengan yang
baru.
3. Sebaiknya praktikan lebih teliti dalam pengambilan
data saat praktikum berlangsung.
4. Bersihkan alat yang sudah dipakai lalu simpan alat
pada tempatnya.

8. Foto Alat

Gambar: Saringan

Analisis Saringan Agregeat Kasar dan Halus Page 13


Laporan Praktikum Perkerasan Beton Aspal
Kelompok XIII

Gambar: Timbangan Digital

Gambar: Talam

Gambar: Timbangan

Analisis Saringan Agregeat Kasar dan Halus Page 14


Laporan Praktikum Perkerasan Beton Aspal
Kelompok XIII

9. Daftar Pustaka
- SNI 03-1968-1990 ; Metode Pengujian Tentang Analisa Saringan
Agregat Halus Dan kasar.

Analisis Saringan Agregeat Kasar dan Halus Page 15

Você também pode gostar