Você está na página 1de 8

Diabetes Melitus Direkomendasikan untuk mengganti

glibenklamid dengan metformin per oral


Insulin (Novorapid) diberikan pada
500 mg 1x1. Metformin juga membantu
semua pasien dengan critical ill untuk
menurunkan kadar TG pasien. (ADA,
mengontrol hiperglikemia yang bekerja
2016)
secara cepat menurunkan gula darah.
Novaparid merupakan insulin aspart yang MONITORING : Kontrol gula darah
lebih cepat diabsorbsi, durasi aksi lambat pasien secara berkala. Direkomendasikan
daripada insulin regular. (Dipiro, ed 9th jika mengganti dengan metformin
Pg. 163) dilakukan monitoring fungsi ginjal dan
Glibenklamid adalah oral hipoglikemik hati. (DIH, Ed 17th)
yang bekerja dengan meningkatkan
Infeksi Saluran Kemih
produksi insulin.
Metformin (biguanida) dapat diberikan Amoxicilin adalah salah satu jenis
untuk terapi first line DM tipe 2 dengan antibiotik penisilin yang digunakan untuk
efektivitas tinggi dan efek samping mengatasi berbagai jenis bakteri yang
rendah. Metformin juga dapat menurunkan biasa digunakan untuk mengobati infeksi
kadar trigliserida dalam darah. (DIH, Ed saluran kemih. (DIH, Ed 17th)
17th). Cetriaxon adalah golongan obat antibiotik
Glibenklamid dapat menurunkan sefalosporin yang digunakan untuk
efektivitasnya dengan penggunaan HCT. mengobati kondisi akibat infeksi bakteri.
Ini sebabnya gula darah pasien tidak (DIH, Ed 17th)
mengalami perbaikan pada saat Paracetamol adalah jenis obat yang
mengkonsumsi HCT. termasuk kelompok analgesik atau pereda
Glibenklamid juga berinteraksi dengan rasa sakit serta dapat digunakan untuk
kaptopril dan aspirin dimana kedua obat menurunkan demam. (DIH, Ed 17th)
tersebut dapat meningkatkan resiko Transamin adalah golongan obat
hipoglikemik. (drugs.com) antifibrinolitik dimana mengandung
bahan aktif asam tranexamat. Penggunaan
PLAN :Terapi insulin dan oral
transamin (asam tranexamat) sebagai
hipoglikemik dapat tetap dilanjutkan
antifibrinolitik untuk membekukan darah
terkait dengan hiperglikemik pasien.
digunakam untuk mengatasi
pendarahan/adanya darah di dalam urine. Hipertensi
(DIH, Ed 17th)
HCT adalah obat diuretik yang termasuk
Berdasarkan dipiro, ed 9th pg. 496 terapi
ke dalam kelas tiazid dan sering digunakan
yang digunakan adalah kombinasi dari
sebagai obat antihipertensi. (DIH, Ed
kotrim + amoksisillin + florokuinolon.
17th)
Pasien mendapatkan dua jenis antibiotik
Captopril merupakan golongan obat
yang berbeda yaitu amoxicilin dan
ACEI (Angiotensin Converting Enzyme
cetriaxon (sefalosporin) secara bergantian.
Inhibitors). (Dipiro, Ed 9th, pg 47)
Ditinjau dari dipiro ed 9th pg 496,
HCT dan ACEI seringkali digunakan
penggunaan dua antibiotic secara
sebagai kombinasi terapi untuk hipertensi.
bergantian ini kurang tepat karena
Tetapi kombinasi ini menyebabkan
penggunaan antibiotik harus sesuai dosis
hipotensi dan hipovolemia. (DIH, Ed 17th)
untuk menghindari resistensi. Hal ini juga
HCT disini juga memiliki interaksi dengan
didukung tidak adanya data lab kultur
insulin atau agen antidiabetic dengan
bakteri dari pasien. Namun pasien
menurunkan efeknya. (DIH, Ed 17th).
menunjukkan adanya perbaikan kondisi
Penggunaan HCT juga dapat menurunkan
klinis dimana suhu tubuh normal, hasil
efek dari terapi antidiabetik (drugs.com).
bakteri negative (bakteriuria dan
Penghentian HCT pada tanggal 10/5
leukosituria negative).
membuat efek antidiabetik kembali normal
PLAN : Terapi antibiotik yang terakhir sehingga gula darah mengalami perbaikan.
diberikan dapat dilanjutkan setelah KRS (drugs.com)
dengan dosis yang sesuai, diminum hingga
PLAN : Penghentian terapi HCT sudah
habis, meskipun ceftriaxone bukan
tepat karena adanya interaksi sehingga
merupakan antibiotik untuk UTI. (DIH,
antidiabetes dapat berefek maksimum dan
Ed 17th)
tidak menyebabkan hipotensi dengan
MONITORING : Diharapkan untuk golongan ACEI. Dan dilanjutkan golongan
memantau hasil lab yaitu memantau ACEI (Captopril) dengan dosis 3x25 mg.
jumlah bakteri dalam urine.
MONITORING : Diperlukan pengecekan
INFO : Dianjurkan untuk banyak minum gula darah, diuresis, dan elektrolit pasien
secara berkala. Diperlukan monitoring Clopidogrel adalah golongan obat
terhadap tekanan darah secara berkala antiplatelet yang bekerja dengan memblok
terkait efektivitas dari terapi serta komponen P2Y dari resepptor ADP pada
monitoring efek samping kaptopril yang permukaan platelet yang mencegah
sering terjadi (ex: batuk kering). (DIH, Ed aktivasi GPIIIb/IIIa.
17th) Aspirin adalah golongan antiplatelet yang
bekerja seperti Clopidogrel.
INFO : Hindari makanan tinggi kalium.
Ketiga obat tersebut memiliki efek sama
DVT (Deep Vein Thrombosis) dan yaitu melancarkan aliran darah dan
Selulitis mencegah agregat platelet.. (DIH, Ed
17th)
Pentoksifilin bekerja dengan peningkatan
deformabilitas leukosit dan eritrosit dan PLAN : Penggunaan pentoksifilin perlu
menurunkan adhesi neutrofil dan dipertimbangkan kembali terkait interaksi
memperbaiki jaringan periferal. yang ditimbulkan dan efek yang sama
Clopidogrel adalah golongan obat yang diberikan dengan obat antikoagulan
antiplatelet yang bekerja dengan memblok lain.
komponen P2Y dari resepptor ADP pada
Hipertrigliserida
permukaan platelet yang mencegah
aktivasi GPIIIb/IIIa. TG dapat meningkat, salah satunya terjadi
Aspirin adalah golongan antiplatelet yang pada pasien hipertensi an DM.
bekerja seperti Clopidogrel. Peningkatan trigliserida dapat
Ketiga obat tersebut memiliki efek sama meningkatkan resiko penyakit jantung dan
yaitu melancarkan aliran darah dan memperburuk kondisi pasien. (Intepretasi
mencegah agregat platelet. (DIH, Ed Data Klinis, Kemenkes 2011)
17th).
Pentoksifilin bekerja dengan peningkatan PLAN : Direkomendasikan untuk
deformabilitas leukosit dan eritrosit dan memberikan agen antidislipidemia yang
menurunkan adhesi neutrofil dan bekerja spesifik dalam menurunkan kadar
memperbaiki jaringan periferal. TG. Pemberian golongan fibrat
(lipoprotein lipase stimulator). Ex :
Gemfibrozil 1200 mg/ hari. (DIH, Ed NaCl 0,9% adalah larutan infus cairan
17th) garam fisiologis sebagai pengganti cairan
plasma isotonik yang hilang.
Gangguan Fungsi Hati (DIH, Ed 17th)

Metioson adalah jenis vitamin yang MONITORING : Diperlukan monitoring


mengandung metionin, vit B kompleks, vit elektrolit pada pasien.
E, nikotinamide, asam folat untuk
mengobati gangguan hati.
Congestive Heart Failure (CHF) atau
Sohobion adalah vitamin yang
Gagal Jantung Kongestif
mengandung vitamin B1, B6, dan B12.
(DIH, Ed 17th).
Terapi tanpa indikasi. Nilai SGOT atau
Digoxin, dobutamin, dan dopamin memiliki
SGPT pasien tidak menunjukkan
fungsi yang sama yaitu meningkatkan fungsi
gangguan fungsi hati.
jantung dengan membantu meningkatkan
Untuk vitamin dan mineral, biasanya
kontraksi jantung sehingga cardiac output
direkomendasikan penggunaan
meningkat. (Dipiro, ed 9th pg. 83)
maksimumnya hanya 3. (drugs.com)
Kombinasi dobutamin dan digoxin,
PLAN : Perlu dipertimbangkan kembali
ditujukan untuk membantu efek dari
adanya terapi terkait terapi tidak ada
digoxin. Untuk pasien dengan terapi awal
indikasi dan faktor ekonomi pasien.
digoxin harus diberikan loading dose. (DIH,
Direkomendasikan untuk menggunakan 1
Ed 17th)
jenis multivitamin terkait dengan
Namun akan ada resiko toksisitas tinggi
kandungan vitamin yang sama, serta
karena index terapi digoxin yang sempit.
ditinjau dari segi farmakoekonomi pasien.
Sehingga dobutamin digunakan sebagai
(DIH, Ed 17th)
kombinasi. (Dipiro, ed 9th pg. 80)
MONITORING : Perlunya dilakukan Penggunaan dobutamin tidak boleh terlalu
monitoring terhadap nilai SGOT dan lama pada pasien heart failure (DIH, Ed
SGPT pasien 17th)
sehingga diganti dopamin yang memiliki
Resusitasi Cairan
efek sama (Dipiro, ed 9th pg. 84). Namun
tekanan darah pasien tanggal 26 sangat PPOK/bronkitis karena rentan dengan
tinggi, dimungkinkan akibat penggunaan infeksi.
digoxin dan dopamin yang meningkatkan Erdostein juga memiliki efek antioksidan
cardiac output dan TD sehingga dihentikan. untuk stress oksidatif dengan mencegah
Pergantian bentuk sediaan furosemide dan akumulasi radikal bebas dan meningkatkan
ISDN yang diberikan dapat dikaitkan sifat protektif selular sehingga dapat
dengan perbaikan / perburukan kondisi mengurangi kematian sel (Moretti &
pasien, apakah pasien butuh onset segera Marchioni, 2007).
atau tidak.
Penggunaan digoxin dan dobutamin Penggunaan erdostein sebagai agen
dapat meningkatkan resiko aritmia mukolitik pada Tn.T perlu
(moderate). (drugs.com) Namun, dua obat dipertimbangkan kembali terkait dengan
ini telah dihentikan setelah KR tidak adanya informasi pasien apakah
PLAN : Terapi KRS dapat dilanjutkan Penggunaan
mengalami
digoxin
batuk
danberdahak/tidak.
dobutamin dapat
terkait tidak adanya interaksi. meningkatkan
PLAN resiko
: Penggunaan
aritmia (moderate).
erdostein perlu
MONITORING : Dapat dilakukan (drugs.com).
dipertimbangkan
Namun, dua
kembali
obat bila
ini telah
fungsinya
monitoring melalui elektrokardiogram dihentikan
untuksetelah
efusi KRS.
pleura. Penggunaan erdostein
pasien. disarankan untuk kondisi stress oksidatif
pada jantung.
Efusi Pleura Ciprofloxacin telah dihentikan terkait
terapi masih belum diperlukan.
Adanya kelebihan cairan (retensi cairan)
pada pasien CHF dapat diatasi dengan MONITORING : Monitoring banyaknya
menggunakan diuretik (Dipiro, ed 9th pg. cairan yang masuk dan keluar.
77) .
Penggunaan ciprofloxacin dapat
dipertimbangkan lagi ditinjau dari efusi Udema Perifer
pleura yang diderita karena pada pada
pasien CHF efusi pleura adalah normal. Spironolacton adalah obat golongan
Untuk profilaksis dengan antibiotik dapat aldosterone antagonis yang digunakan
dilakukan pada kondisi efusi pleura untuk mencegah serangan jantung dan
mengobati (drugs.com)
pembengkakan (edema) yang disebabkan MONITORING : Monitoring klirens
oleh kondisi tertentu (CHF) dan kreatinin dalam penggunaan spironolakton,
mengeluarkan kelebihan cairan dan bila klirens kreatinin <10ml/min sebaiknya
meningkatkan gejala seperti masalah tidak digunakan. Diuretik ini juga hemat
pernapasan. (DIH, Ed 17th) kalium sehingga meningkatkan resiko
Furosemid adalah obat lini pertama pada hiperkalemia, monitoring kadar kalium bila
pengobatan edema yang disebabkan oleh perlu (DIH ed 17th).
gagal jantung kongestif. (DIH, Ed 17th) Dalam penggunaan diuretik, diperlukan
Penggunaan kombinasi furosemid dan monitoring jumlah cairan yang keluar dan
spironolacton ditujukan untuk menghindari masuk, perbaikan kondisi udem, kondisi
efek samping hpokalemi yang disebabkan asites dan BB (Dipiro ed 9th pg. 86).
spironolacton jika digunakan monoterapi. Penggunaan Metamizol sebagai analgesik
Ranitidine adalah obat yang termasuk perlu dipertimbangkan ulang terkait
dalam golongan antihistamin, lebih dengan nyeri yang dialami pasien. Apabila
tepatnya disebut H2-antagonis. Ranitidine analgesik yang dibutuhkan untuk menekan
digunakan sebagai nyeri pada jantung, dapat digunakan
profilaksis kondisi stress ulcer yang analgesik lain yang lebih poten.
dialami pasien saat MRS.
Metamizole adalah kelompok obat Cronic Kidney Disease (CKD)
antiinflamasi nonsteroid yang memiliki
fungsi sebagai penghilang rasa sakit Penyebab CKD yang utama adalah salah
(analgesik), antispasmodic (meredakan satunya kondisi hipertensi, untuk itu, perlu
kejang otot), dan penurun demam. adanya terapi antihipertensi pada pasien
Kondisi asites dan udema dapat diberi CKD (Dipiro, ed 9th pg. 787).
terapi profilaksis untuk infeksi seperti Terapi first line yang dapat diberikan
antibiotik dan terapi untuk mengatasi nyeri adalah antihipertensi golongan ACEI atau
yang timbul. (Dipiro, Ed 9th) ARB dengan dosis paling rendah dan
dilakukan penyesuaian dosis untuk
PLAN : Terapi KRS dapat dilanjutkan mendapatkan tekanan darah yang
terkait tidak adanya interaksi. diinginkan. Hal ini karena klirens ACEI
pada pasien CKD berkurang (Dipiro, ed merupakan komplikasi dari CKD pasien.
9th pg. 788). Asimptomatik hiperurisemia seringkali
Valsartan adalah kelompok obat antagonis terjadi pada pasien CKD karena asam urat
angiotensin II (ARB). Obat ini berguna tidak dapat dieksreksi dengan baik (Koda
untuk mengobati hipertensi, gagal jantung, Kimbel, pg. 31-14).
melindungi jantung dari kemungkinan
komplikasi setelah serangan jantung. PLAN : Jika sebelumnya pasien tidak
Valsartan merupakan obat golongan ARB. memiliki riwayat gout dan tidak nyeri,
(DIH, Ed 17th) tidak perlu diterapi (KodaKimbel, pg. 31-
Penggunaan valsartan bersama dengan 14).
spironolacton meningkatkan kadar kalium
dalam yang dapat menyebabkan Hipoalbumin
hyperkalemia. Interaksi ini termasuk
interaksi major. (drugs.com) Pada pasien Tuan T mengalami
hipoalbumin dimana terjadi penurunan
PLAN : Diketahui selama penggunaan albumin dalam tubuh dikarenakan pasien
valsartan dan spironolakton secara mengalami edema (meningkatnya volume
bersamaan tidak menunjukkan adanya cairan di luar sel (ekstraseluler)) dan asites
gejala hiperkalemia dan pada saat KRS (perut membesar). (Pedoman Intepretasi
penggunaan spironolakton dihentikan Data Klinik Kemenkes RI 2011 hal. 58)
sehingga terapi KRS dengan valsartan Untuk mengatasi masalah akibat rendahnya
dapat dilanjutkan. kadar albumin dalam darah
(DIH, Ed 17th) (hipoalbuminemia), harus difokuskan
kepada penyakit penyebabnya, bukan pada
MONITORING : Monitoring terhadap terapi penggantian albumin.
tekanan darah dan elektrolit pasien (Na, K,
Cl).(DIH, Ed 17th) PLAN : Perlu dipertimbangkan
penggunaan transfusi albumin terkait
Hiperurisemia dengan kondisi farmakoekonomi pasien.

Kondisi hiperurisemia pada Tn.T

Você também pode gostar