Você está na página 1de 6

AUDITING

BAB. PEMAHAMAN ATAS PENGENDALIAN INTERN

DOKUMENTASI INFORMASI TENTANG PENGENDALIAN INTERN YANG


BERLAKU

Disusun Oleh :

Diah Retno Fitasari

NIM. 15.05.52.0209

Akuntansi B2/ Fak. Ekonomika & Bisnis

UNIVERSITAS STIKUBANK SEMARANG


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT ,karena berkat rahmatNya saya dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Dokumentasi Informasi tentang Pengendalian
Intern yang berlaku. Saya membuat makalah ini untuk memenuhi tugas mata Profesi Akuntan
Publik. Dan kiranya makalah ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa-mahasiswi fakultas
Ekonomika dan Bisnis .
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari apa yang diharapkan dalam mencapai
kesempurnaan. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari dosen dan
mahasiswa-mahasiswi agar kiranya mencapai kesempurnaan agar dapat bermanfaat bagi kita
semua.
Atas perhatiannya diucapkan terima kasih.

Semarang, 17 Mei 2017

Diah Retno Fitasari,


BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Ada beberapa cara untuk mendokumentasi Informasi tentang pengendalian intern yang
berlaku oleh auditor, yaitu :
1. Kuesioner penngendalian intern baku
2. Uraian tertulis
3. Bagan alir system

dari berbagai cara tersebut ditemukan keuntungan dan kelemahan tiap cara.

B. Perumusan Masalah
1. Tujuan setiap cara pendokumentasian informasi tentang pengendalian intern yang
berlaku ?
2. Kekuatan dan kelemahan setiap cara yang digunakan oleh auditor ?
3. Cara yang lebih efektif dalam mendokumentasikan informasi pengendalian intern
yang berlaku ?
DOKUMENTASI INFORMASI TENTANG PENGENDALIAN INTERN YANG BERLAKU

Ada tiga cara yang biasanya digunakan oleh auditor untuk mendokumentasikan informasi
mengenai pengendalian intern yang berlaku dalam perusahaan:

1. Kuesioner pengendalian intern baku


Kuesioner merupakan cara yang banyak dipakai oleh auditor dalam mendokumentasikan
informasi pengendalian intern kliennya.
2. Uraian tertulis
Ini biasanya berisi identitas karyawan yang melaksanakan suatu fungsi dan uraian terinci cara
pelaksanaan fungsinya.Penggunaan uraian tertulis hanya praktis diterpkan pada audit atas
laporan keuangan perusahhan yang kecil saja.
3. Bagan alir sistem
Cara ini suatu sistem yang digambarkan dengan menggunakan simbol-simbol tertentu.Simbol-
simbol yang dapat digunakan oleh auditor untuk membuat deskripsi pengendalian intern
kliennya.

1.1 Contoh Kuesioner Pengendalian Intern yang berlaku.

KUESIONER PENGENDALIAN INTERN


PERTANYAAN YA TIDAK TIDAK DAPAT DITERAPKAN KETERANGA
N
1. Apakah perusahaan memiliki
bagan orginasasi ?
2. Apakah terdapat batasan yang
jelas tanggung jawab :
a. Dewan Komisaris ?
b. Komite Audit ?
c. Manajemen puncak
perusahaan ?
d. Manajemen jenjang di
bawahnya ?
3. Apakah perusahaan memiliki :
a. Kode etik ?
b. Kebijakan tentang
kepentingan yang
bertentangan ?
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN PENGGUNAAN KUESIONER

KEUNTUNGAN
Dapat memberikan pedoman bagi auditor dalam mengajukan pertanyaan mengenai informasi
pengendalian intern yang berlaku dalam berbagai jenis perusahaan.

KELEMAHAN
1. Penggunaan menimbulkan kecenderungan bagi penanya untuk menyalin data jawaban
yang pernah diperoleh tahun sebelumnya.
2. Seringkali kuesioner pengendalian intern baku yang hanya merupakan cara untuk
mengumpulkan data, dianggap sebagai hasil akhir, sehingga penanya seringkali tidak
memahami kenyataan yang ada di balik jawaban ya dan tidak yang tercantum di
dalamnya.

1.2 URAIAN TERTULIS


Uraian tertulis ini biasanya berisi identitas karyawan yang melaksanakan suatu fungsi dan uraian
terinci cara pelaksanaan fungsinya.

Penggunaan uraian tertulis hanya praktis diterapkan pada audit atas laporan keuangan
perusahaan yang kecil saja

1.3 BAGAN ALIR SISTEM


Low chart diagram alir telah dikenal luas dan umum digunakan untuk menggambarkan alur
proses atau langkah-langkah secara berurutan. Banyak digunakan antara lain untuk
menggambarkan proses bisnis, langkah-langkah penyelesaian masalah, atau Standard
Operational Procedure (SOP). Namun, kadang sering terjadi kesalahan dalam membuat flow
chart. Yang paling parah yaitu salah menggunakan simbol. Bukankah maksud dari membuat
diagram atau model itu merepresentasikan sesuatau dalam bentuk yang dapat dipahami secara
seragam?

Pada tulisan ini saya akan menampilkan beberapa simbol yang ada dalam flowchart, arti, dan
penggunaannya. Sehingga kita dapat membuat flow chart dengan baik.

Você também pode gostar