Você está na página 1de 30

ASUHAN KEBIDANAN PADA BY K UMUR 1 BULAN DENGAN

IMUNISASI BCG DI POLI KIA


PUSKESMAS PURWOSARI
PASURUAN
14 FEBRUARI 2009

Asuhan Kebidanan Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktek klinik


Kebidanan II Semester V

Oleh :
MURNI SUCIATI
06.260

AKADEMI KEBIDANAN KENDEDES MALANG


2009
LEMBAR PENGESAHAN JUDUL

Disusun Oleh : MURNI SUCIATI


Nim : 06.260
Judul : ASUHAN KEBIDANAN PADA BY K UMUR 1

BULAN DENGAN IMUNISASI BCG DI POLI KIA


PUSKESMAS PURWOSARI PASURUAN

Malang, 14 Februari 2009


Mengetahui,

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

(EDI MURWANI, AMd. Keb, S. Pd, MMRS) (HARTATI)


NIP. 140 110 862

Direktur

(SRI UNTARI, Amd Keb, Spd, M. Kes)


LEMBAR PENGESAHAN

Disusun Oleh : MURNI SUCIATI


Nim : 06.260
Judul : ASUHAN KEBIDANAN PADA BY K UMUR 1

BULAN DENGAN IMUNISASI BCG DI POLI KIA


PUSKESMAS PURWOSARI PASURUAN

Malang, Februari 2009


Mengetahui,

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

(EDI MURWANI, AMd. Keb, S. Pd, MMRS) (HARTATI)


NIP. 140 110 862
LEMBAR KONSULTASI

NAMA : MURNI SUCIATI


NIM : 06.260

JUDUL : ASUHAN KEBIDANAN PADA BYK UMUR 1


BULAN DENGAN IMUNISASI BCG DI POLI KIA
PUSKESMAS PURWOSARI PASURUAN
PEMBIMBING KLINIK : HARTATI
PEMBIMBING AKADEMIK: EDI MURWANI, Amd. Keb; S. Pd; MMRS
Tanggal Materi yang Dikonsulkan Perbaikan Tanda Tangan

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat serta
Hidayahnya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan Asuhan Kebidanan pada
By. K Umur 1 bulan dengan Imunisasi BCG di Poli KIA Puskesmas Purwosari.
Penulis sadar bahwa penulisan asuhan Kebidanan ini tidak mungkin dapat
terselesaikan dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak, maka penulis
mengucapkan terimakasih kepada :
1. drg. Lies Lidia selaku Kepala UPTD Puskesmas Purwosari.
2. dr. Tri Wahyuni selaku Kepala Instalasi Rawat InapPuskesmas Purwosari.
3. dr. Tri Dinar H selaku Kepala Instalasi Rawat Jalan Puskesmas Purwosari
4. Hartati selaku Pembimbing Klinik Puskesmas Prwosari.
5. dr. Mulyohadi Sungkono, SpOG (K) selaku Pembina Yayasan Kendedes Malang
6. drg. Suharwati selaku Ketua Yayasan Kendedes MAlang
7. Sri Untari AMd. Keb; S. Pd. ; M. Kes selaku Direktur Akademi Kebidanan
Kendedes Malang
8. Edi Murwani, AMd. Keb; S. Pd; MMRS selaku Pembimbing Akademi Kebidanan
Kendedes Malang
9. Kedua orang tua yang telah memberikan dukungan moril maupun marteriil
Penulis menyadari dalam penyusunan makalah asuhan kebidanan ini masih
banyak kekurangan. Untuk itu mohon masukan serta saran yang membangun demi
perbaikan penulisan berikutnya dan semoga penulisan ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak. Amin.
Malang, Februari 2009

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Imunisasi adalah pemberian kekebalan tubuh terhadap penyakit dengan
memasukkan sesuatu ke dalam tubuh agar tubuh tahan terhadap penyakit yang
sedang mewabah atau berbahaya bagi seseorang (http://www.dkk-bpp.com-
sysinfokes kota Balikpapan).
Anak-anak adalah usia yang paling rentang karena dengan mudah
dapat terjangkit suatu penyakit, karena itu perlu diberikan perlingdungan sejak
dini. Salah satunya adalah dengan diberikan imunisasi agar anak tersebut dapat
terhindar dari suatu penyakit seperti Polio, Hepatitis, Campak, TBC dan lain-
lain.
Lebih dari 1,5 juta anak meninggal setiap tahun karena penyakit yang
sebenarnya sudah ada vaksinnya. Penyebabnya antara lain karena orang tua
lalai terhadap kewajibannya membawa anak ke dokter atau petygas kesehatan
untuk memberi imunisasi pada anaknya.
Dengan di buat asuhan kebidanan pada Bayi dengan imunisasi BCG ini
merupakan salah satu upaya dalam pemberian imunisasi pada bayi, karena
dengan adanya asuhan kebidanan ini diharapkan mandapatkan imunisasi yang
tepat n sesuia waktunya.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan umum
Mahasiswa dapat membuat asuhan kebidanan yang benar pada bayi yang
diberikan imunisasi
1.2.2 Tujuan khusus
a. Mengumpulkan data dan malakukan pengkajian
b. Menegakkan diagnosa dan masalah
c. Mengembangkan rencana tindakan
d. Melaksanakan Implementasi
e. Melakukan Evaluasi
1.3 Metode Penulisan
a. Studi kepustakaan dan prektek lapangan
b. Tehnik pengumpulan data
Wawancara
Observasi
Pemeriksaan fisik
c. Sumber data
Primer ( auto anamnesa )
- Subyektif
- Objektif
Sekunder

1.4 Sistematika Penulisan


BAB I : PENDAHULUAN
Meliputi latar belakang, Tujuan, Metode penulisan dan Sistematika
penulisan
BAB II : TINJAUAN TEORI
Berisi tentang konsep imunisasi, imunisasi BCG, tujuan imunisasi
BCG dan Tinjauan Manajemen Kebidanan Varney.
BAB III : TINJAUAN KASUS
Berisi tentang Pengkajian, Identifikasi masalah dan diagnosa,
Identifikasi masalah potensial, Identifikasi kebutuhan segera,
Intervensi, Implementasi, Evaluasi.
BAB IV : PEMBAHASAN
Membahas ada tidaknya kesenjangan antara teori dan fakta
dilapangan.
BAB V : PENUTUP
Berisi tentang kesimpulan dan saran.
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 KONSEP IMUNISASI


2.1.1 Definisi
Imunisasi berasal dari kata imun yang berarti kebal atau resisten, jadi
imunisasi adalah suatu tindakan untuk memberikan kekebalan dengan cara
memasukkan vaksin kedalam tubuh ( Suryanah, 1996 ; 88 ).
Iminisasi adalah suatu pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu
penyakit dengan memasukkan sesuatu ke dalam tubuh agar tubuh tahan
terhadap penyakit yang sedang mewabah (http://www.dkk-bpp.com-sysinfokes
kota Balikpapan).
2.1.2 Macam-macam kekebalan atau imunisasi dalam tubuh
a. Kekebalan aktif
Kekebalan yang dibuat sendiri oleh tubuh. Tubuh menolak suatu penyakit
tertentu dimana prosesnya lambat tapi dapat bertahan lama(A.H Markum,
1997).
b. Kekebalan pasif
Kekebalan yang tidak dibuat sendiri, tapi kekebalan tersebut diperolah dari
zat peniolah antibodi, sehingga proses mendapatkan anribodi berlangsung
cepat(A.H Markum, 1997).
2.1.3 Vaksin
Vaksin adalah kuman atau racun yang dimasukkan kedalam tubuh bayi atau
anak yang disebut antigen(Suryana.1996:88 ).
Vaksin adalah suatu produk biologis yang terbuat dari kuman atau racun
(toxoid) yang telah dilemahkan atau dimatikan (UNICEF.2005:9).
2.2 Tujuan Imunisasi
2.2.1 Tujuan Umum
Untuk mencegah terjadinya infeksi tertentu
Apabila telah terjadi penyakit tidak akan terlalu menimbulkan
cacat atau kematian
(A.H Markum, 1997)
2.2.2 Tujuan Khusus
Pemberian vaksi BCG untuk menbuat kekebalan aktif terhadap
penyakit tuberkolosis
Tujuan pemberian vaksin DPT untuk memberikan kekebalan
aktif terhadap penyakit difteri, pertusis dan tetanus
Tujuan pemberian vaksin polio untuk mencegah mielitis
anterior acuta
Kekebalan aktif terhadap penyakit campak
Vaksin hepatitis untuk membuat kekebalan pada penyakit
hepatitis
(A.H Markum, 1997)
2.2.3 Sasaran
Bayi umur 0 11 bulan
Bayi umur 12 60 bulan
(A.H Markum, 1997)

2.3 Imunisasi BCG


2.3.1 Vaksin BCG adalah vaksin padat yang mengandung kuman Bacillus
Calmette Guerin) yang dibuat dari bibit penyakit hidup yang telah
dimatikan(UNICEF, 2005).
2.3.2 Indikasi
Untuk pemberian kekebalan terhadap penyakit tuberkolosis
Tanda dan gejala penyakit tuberkolosis
Batuk lendir > 2 minggu
Dahak bercampur darah
Radang paru-paru
Kurus
Cacat pada tulang belakang
Cacat pada selaput otak
(UNICEF, 2005).
2.3.3 Jadwal pemberian imunisasi BCG
Bayi umur 0 2 bulan dengan dosis 0.05 cc
Vaksin ulang anak pada umur 5 tahun
Imunisasi yang diberikan pada usia diatas 2
bulan :
Harus dilakukan tes mantoux teelebih dahulu untuk
mengetahui apakah anak sudah terjangkit penyakit TBC atau
tidak
Apabila hasil positif tidak perlu di imunisasi
(UNICEF, 2005).
2.3.4 Syarat pemberian vaksin
Pada bayi dan anak yang sehat
Vaksin harus baik harus disimpan dalam lemari es
dan belum lewat masa berlakunya
Pemberian vaksin dengan tehnik yang tepat
Mengetahui jadwal vaksinasi dengan melihat umur
dan jenis imunisasi yang telah diterima
Meneliti jenis vaksin yang telah diterima
Memperhatikan dosis yang akan diberikan
(UNICEF, 2005).
2.3.5 Dosis dan cara pemberian
a. Dosis
Bayi < 1 tahun 0,05 cc
Anak diatas 1 tahun 0,1 cc
b. Cara pemberian
Intra cutan pada lengan atas
(UNICEF, 2005).
2.3.6 Kontraindikasi pemberian vaksin BCG
Adanya penyakit kulit berat dan menahun seperti eksim
Anak yang sedang terjangkit penyakit TBC
Imunisasi BCG tidak menyebabkan reaksi yang bersifat
umum seperti, demam 1-2 minggu kemudian akan timbul indurasi
dan kemerahan ditempat suntikan yang berubah menjadi pustula
kemudian pecah menjadi luka. Luka itu tidak perlu pengobatan,
akan sembuh secara spontan dan menimbulkan tanda paru (Depkes
RI, 2005 : 9).

2.3.7 Kondisi Tumbuh Kembang Anak


Pada bayi yang lahir cukup bulan, berat badan waktu lahir akan
kembali pada hari ke-10. Berat badan akan menjadi 2 kali berat badan
waktu lahir pada bayi umur 5 bulan, menjadi 3 kali berat badan lahir
pada umur 1 tahun dan menjadi 4 kali berat badan lahir pada umur 2
tahun.
Rata rata tinggi badan pada saat lahir adalah 50 cm. Secara
garis besar tinggi anak dapat diperkirakan sebagai berikut :

Umur Ukuran Tinggi Badan


1 tahun 1,5 x TB lahir
2.3.8 Proses Yang
4 tahun 2 x TB lahir
6 tahun 1,5 x TB lahir Terjadi
13 tahun 3 x TB lahir Setelah
Dewasa 3,5 x TB lahir ( 2 x TB 2 tahun)
Penyuntikan
Reaksi lokal biasa terjadi setelah vaksinasi BCG. Indurasi
terjadi pada lokasi suntikan yang diikuti dengan lesi ini biasanya
sembuh alam 2 5 bulan, hampir pada seluruh individu yang divaksin
akan meninggalkan parut (bekas luka) yang tidak dalam dengan
diameter 2-10 mm((UNICEF, 2005).
2.2 KONSEP MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN VARNEY
Adalah penerapan fungsi dan kegiatan yang menjadi tanggung jawab
dalam pelayanan pada klien yang mempunyai kebutuhan/masalah dalam
bidang kesehatan selama masa hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir dan KB.
I. PENGKAJIAN
Dilakukan dengan mengumpulkan semua data baik data subyektif
maupun data obyektif disertai hari/tanggal dan jam pada saat dilakukan
pengkajian, tanggal masuk rumah sakit, jam masuk rumah sakit, nomor
register.
A. DATA SUBYEKTIF
1. Biodata
a. Data Anak
Nama anak : Nama anak untuk mengenal, memanggil, dan
menghindari terjadinya kekeliruan
(Christina, 1993: 41).
Umur : Berguna untuk mengantisipasi diagnosa
masalah kesehatan dan tindakan yang
dilakukan (Modul Pelatihan Fungsional
Bidan di Desa, Depkes RI: 10).
Jenis kelamin : Untuk mencocokkan identitas kelamin sesuai
nama anak, serta menghindari kekeliruan
bila terjadi kesamaan nama anak dengan
pasien yang lain.
Anak ke : Untuk mengetahui paritas dari orang tua.
b. Biodata Orang Tua
Nama : Untuk mengenal/memanggil klien, serta
sebagai penanggung jawab terhadap anak.
Umur : Untuk mengetahui umur dari ibu serta
suami.
Agama : Perlu dicatat, karena hal ini sangat
berpengaruh di dalam kehidupan termasuk
kesehatan, dan akan mudah dalam mengatasi
masalah kesehatan pasien (Modul Pelatihan
Fungsional Bidan di Desa, Depkes RI: 10).
Suku : Untuk mengetahui dari suku mana ibu dan
suami berasal dan menentukan cara
pendekatan serta pemberian asuhan kepada
anak.
Pendidikan : Tingkat pendidikan sangat besar
pengaruhnya di dalam tindakan asuhan
kebidanan selain itu anak akan lebih terjamin
pada orang tua pasien (anak) yang tingkat
pendidikannya tinggi (Modul Pelatihan
Fungsional Bidan di Desa, Depkes RI: 10).
Pekerjaan : Jenis pekerjaan dapat menunjukkan tingkat
keadaan ekonomi keluarga dan juga dapat
mempengaruhi kesehatan (Modul Pelatihan
Fungsional Bidan di Desa, Depkes RI: 10).
Penghasilan : Mengetahui taraf hidup ekonomi dan
berkaitan dengan status gizi pada anak.
Alamat : Dicatat untuk mempermudah hubungan bila
keadaan mendesak dan dapat memberi
petunjuk keadaan tempat tinggal pasien
(Modul Pelatihan Fungsional Bidan di
Desa, Depkes RI: 10).
2. Keluhan Utama
Diisi sesuai dengan apa yang dikeluhkan ibu tentang keadaan
bayinya pada kasus asfiksia yang sering menjadi keluhan adalah
bayi tidak bernafas spontan atau bayi lahir tidak yang sehat atau
sakit.
3. Riwayat Kesehatan Sekarang
Untuk mengetahui kondisi bayinya apakah dalam keadaan yang
sehat atau sakit.
4. Riwayat Perinatal dan Neonatal
Bayi lahir di bidan dengan normal, langsung menangis, air
ketuban jernih, warna kilit merah.
5. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ditanyakan mengenai latar belakang keluarga terutama :
- Anggota keluarga yang mempunayi penyakit tertentu
terutama penyakit menular seperti TBC, hepatitis dll.
- Penyakit keluarga yang diturunkan seperti kencing manis,
kelainan pembekuan darah, jiwa, asma dll.
- Riwayat kehamilan kembar. Faktor yang meningkatkan
kemungkinan hamil kembar adalah factor ras, keturunan,
umur wanita, dan paritas. Oleh karena itu apabila ada yang
pernah melahirkan atau hamil dengan anak kembar harus
diwaspadai karena hal ini bisa menurun pada ibu (Manuaba,
2000: 265).
6. Riwayat Prenatal, Natal, Postnatal dan Neonatal
a. Prenatal
Untuk mengetahui kondisi Ibu selama hamil, adakah
komplikasi/tidak, periksa kehamilan dimana dan berapa kali,
serta mandapatkan apa saja dari petugas kesehatan selama
hamil.
b. Natal
Untuk mengetahui cara persalinan, ditolong oleh siapa,
apakah ada penyulit/tidak selama melahirkan seperti
perdarahan.
c. Post Natal
Untuk mengetahui berapa lama Ibu mengalami masa nifas
serta adakah komplikasi atau tidak. Baik berhubungan dengan
ibu maupun bayi.
d. Neonatal
Untuk mengetahui apakah bayi minum ASI atau PASI, berapa
berat badan lahir, panjang badan lahir, apakah saat lahir bayi
langsung menangis/tidak, serta adakah cacat/ tidak.
7. Pola Kebiasaan Sehari-hari
a. Nutrisi
Kebiasaan minum anak berapa cc sekali minum dalam sehari
dapat diketahui dari status gizi anak tersebut.

b. Eliminasi
BAB : Pada pasien asfiksia dapat terjadi infeksi bila
kebersihan kurang dijaga.
BAK : Pada pasien asfiksia dapat terjadi hipotermi jika
pada bayi yang lingkungannya basah atau lembab.
c. Istirahat
Berapa jam anak tersebut tidur.
d. Personal Hygiene
Pada pasien asfiksia personal hygiene tergantung pada
keadaan umumnya, terutama jika keadaan umumnya lemah.
e. Aktivitas
Untuk mengetahui aktivitas anak.
8. Riwayat Psikososial
Untuk mengetahui respon orang tua dan lingkungan maupun
sebaliknya terhadap kelahiran bayi.
9. Riwayat Budaya
Untuk mengetahui kebiasaan ibu/keluarga berobat jika sakit, serta
dapat dijadikan dasar dalam memberikan informasi yang
disampaikan dapat sesuai dengan adat yang dianut ibu.
10. Sosial
Untuk mengetahui kebiasaan anak dalam kepercayaan yang
dianut oleh keluarganya, adakah kebiasaan orang tua yang
dianggap kurang baik menurut kesehatan.
11. Riwayat Spiritual
Untuk mengetahui kebiasaan ibu dan keluarga dalam beribadah,
untuk memudahkan petugas kesehatan dalam pendekatan
terapeutik.

B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum bayi lemah, tidak menangis atau tangisan
lemah, tonus otot lemas dan terkulai pada kasus asfiksia tetapi
pada riwayat asfiksia hal tersebut sudah tidak terjadi.
b. Kesadaran pada umunya menurun tetapi pada riwayat asfiksia
hal tersebut sudah tidak terjadi.
c. Denyut jantung tidak ada atau perlahan (kurang dari 100
kali/menit atau lebih dari 60 kali/menit) tetapi pada riwayat
asfiksia hal tersebut sudah tidak terjadi.
2. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
- Kepala : Simetris, tidak ada benjolan abnormal,
tidak ada caput sucsedaneum maupun
cephal hematum, rambut hitam menyebar
merata.
- Wajah : Simetris, kebiruan, tidak oedema.
- Mata : Simetris, sklera tidak kuning, konjungtiva
merah muda.
- Hidung : Simetris, tidak ada polip, ada pernafasan
cuping hidung, terpasang slang O2.
- Mulut : Simetris, agak kebiruan, tidak ada
labioschisis, tidak ada labiopalatoschisis.
- Telinga : Simetris, tidak ada serumen.
- Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan
pembesaran limphe.
- Dada : Simetris, terlihat refraksi dada, puting
susu menonjol.
- Perut : Tali pusat masih basah dan terbungkus kasa
betadin.
- Punggung : Simetris, tidak ada spina bifida.
- Ekstremitas
Atas : Simetris, tidak terdapat polydaktil maupun
syndaktil, pergerakan lemah, warna agak
kebiruan, terlihat keringat dingin tangan
kiri terpasang infus dextrosa 10%.
Bawah : Simetris, tidak terdapat polydaktil maupun
syndaktil, pergerakan lemah, warna agak
kebiruan, terlihat keringat.
- Integumen : Bersih, turgor cukup baik, pembuluh darah
tampak dan kulit transparan.
- Genetalia : Bersih, testis sudah turun ke scrotum uretra
berlubang.
- Anus : Bersih, tidak terdapat atresia ani dan tidak
ada atresia rekti.
b. Palpasi
- Kepala : Tidak teraba benjolan abnormal.
- Leher : Tidak terabapembesaran kelenjar tyroid,
tidak teraba pembesaran kelenjar limfe,
dan tidak teraba pembesaran vena
jugularis.
- Perut : Tidak teraba benjolan abnormal, tidak
terdapat pembesaran hepar.
- Ekstremitas :
Atas : Tidak teraba adanya retensi air (tidak
edema).
Bawah : Tidak teraba adanya retensi air (tidak
edema).
- Integumen : Bersih, turgor cukup baik, pembuluh darah
tampak dan kulit transparan.
c. Auskultasi
- Dada : Terdengar detak jantung 140 x/menit, tidak
ada wheezing, terdengar bunyi ronchi.
d. Perkusi
- Abdomen : Kembung
3. Pemeriksaan lain
a. Reflek
- Rooting : positif
- Morro : positif
- Menghisap dan menelan tidak terkaji karena bayi puasa
II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH
DX : By...... umur ....... dengan imunisasi BCG
DS : Suami ibu mengatakan sudah di imunisasi.....
DO : Data diperoleh dari hasil pemeriksaan
Masalah : Dampak yang ditimbulkan dari pemberian imunisasi BCG
III. ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL
Masalah potensial yang mungkin terjadi dari pemberian imunisasi BCG

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA


-

V. INTERVENSI
DX : By.... umur ..... dengan Imunisasi BCG.
Tujuan :
Kriteria Hasil :
Masalah :

VI. IMPLEMENTASI
Dilakukan sesuai dengan intervensi yang telah dibuat.

VII. EVALUASI
Dilakukan untuk mengetahui sejauh mana keefektifan dan keberhasilan
dari asuhan yang telah diberikan dengan mengacu pada kriteria hasil.

BAB III
TINJAUAN KASUS

Hari/Tanggal Pengkajian : Sabtu, 14 Februari 2009


Jam : 10.00 WIB
No. Register : 117

I. PENGKAJIAN
A. Data Subyektif
1. Biodata
a. Bayi
Nama bayi : K
Tanggal lahir : 3 Januari 2009
Usia : 1 bulan
Jenis kelamin : Perempuan
BB : 5000 gram
Anak ke : II
b. Orang Tua
Nama ibu : Ny.B Nama ayah : Tn.M
Umur : 28 tahun Umur : 30 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjan : Swasta
Penghasilan : - Penghasilan : Rp.1.000.000/bln
Alamat : Tanjung wangi Alamat : Tanjung wangi
2. Alasan datang ke puskesmas
Ibu mengatakan bayinya berumur 1 bulan dan waktunya mendapatkan
imunisasi BCG
3. Keluhan Utama
Pada saat pengkajian ibu mengatakan bayi tidak ada keluhan
4. Riwayat Kesehatan Sekarang.
Ibu mengatakan bayinya saat ini tidak sedang menderita penyakit
kuning, batuk dan pilek
5. Riwayat Kesehatan Keluarga.
Suami ibu mengatakan dari pihak ibu maupun suami tidak ada yang
menderita penyakit menular seperti penyakit kuning, penyakit TBC dan
penyakit tyroid serta dalam keluarga tidak ada yang mebderuta penyakit
menurun seperti darah tinggi, kencing manis, asma dan tdak ada yang
menderita penyakit kronis, serta tidak ada riwayat kembar.
6. Riwayat Kehamialn, Persalinan dan Nifas
a. Kehamilan
- Trimester I : Ibu mengatakan waktu hamil muda setiap bulan
periksa ke bidan mendapatkan multivitamin, ibu
mual dan kadang sampai muntah.
- Trimester II : Ibu mengatakan bahwa periksa ke bidan setiap
bulan dan mendapat suntik TT 1x pada usia
kehamilan 5 bulan, ibu mendapat multivitamin,
dan tablet tambah darah.
- Trimester III : Ibu mengatakan satu minggu yang lalu periksa
ke bidan dan mendapatkan multivitamin, satu
minggu kemudian merasa kenceng-kenceng,
suami membawa ibu ke bidan.
b. Persalinan
Ibu mengatakan pada tanggal 03 Januari 2009, jam : 05.00 WIB,
melahirkan secara normal di bidan. Berat badan 3000 gram, ari-ari
lahir normal dan perdarahan tidak banyak
c. Nifas
Ibu mengatakan masa nifas berjalan normal, tidak ada keluhan,
perdarahan tidak ada. Ibu menyusui bayinya dengan baik.
7. Kebiasaan
Pola Kebiasaan Teori Fakta
- Nutrisi Pada bayi usia 1 bulan masih - Minum ASI sesuka bayi
diberikan ASI eksklusif(on
demand) sampai usia 6 bulan
dan tidak diperlukan makanan
pendamping ASI.
- Eliminasi Pada bayi BAB sedikitnya 1x - BAB teratur 1x sehari, konsisten
sehari dengan konsisten lembek, tidak ada gangguan.
lembek dan tidak berbusa. - BAK lancar 6-7x sehari konsisten
Sedangkan BAK sedikitnya 6- kuning, jernih
7x sehari dengan konsisten
kunig, jernih.
- Personal hygiene Bayi dimandikan mimimal 2x - Bayi tampak bersih, mandi 2x sehari,
sehari ganti popok setiap ganti popok setiap habis BAK/BAB
BAB/BAK
- Istirahat Bayi minimal tidur siang 2- - Tidur siang cukup 3-4 x sehari
3 jam, sedangkan tidur malam lama tidur 1 jam, tidur malam 10
8-10 jam jam.

8. Riwayat Psikososial dan Budaya


a. Riwayat Psikologis : Bayi tidak rewel
b. Sosial : Bayi tinggal serumah dengan orang tuanya,
hubungan keluarga harmonis
c. Budaya : Ibu mengatakan keluarga tidak percaya
tahayul, kebiasaan berobat jika sakit ke
petugas kesehatan, ibu juga tidak pernah
minum jamu.

B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
- Keadaan umum : Baik
- Kesadaran : Composmentis
- BB : 5000 gram
- Tanda-tanda vital :
RR : 40x/menit, irreguler
Nadi : 100 x/menit, irreguler
Suhu : 367 C

2. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
- Kepala : Simetris, tidak ada benjolan abnormal, rambut
hitam menyebar merata.
- Wajah : Simetris, tidak pucat, dan tidak kuning
- Mata : Simetris, sklera tidak kuning, konjungtiva tidak
anemis
- Hidung : Simetris, tidak ada polip, tidak ada pernafasan
cuping hidung
- Mulut : Mukosa bibir lembab, tidak ada labioschisis, tidak
ada labiopalatoschisis, lidah bersih
- Telinga : Simetris, tidak ada serumen.
.- Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan
pembesaran limfe.
- Dada : Simetris, gerak nafas teratur.
- Perut : tidak ada benjolan abnormal.
- Ekstremitas
Atas : Simetris, tidak terdapat polydaktil maupun
syndaktil
Bawah : Simetris, tidak terdapat polydaktil maupun
syndaktil
Reflek : +/+
- Integumen : Bersih, turgor baik
- Genetalia : Bersih, testis sudah turun ke scrotum
- Anus : Bersih, tidak terdapat atresia ani dan tidak ada
atresia rekti.
b. Palpasi
- Kepala : Tidak teraba benjolan abnormal.
- Leher : Tidak terabapembesaran kelenjar tyroid, tidak
teraba pembesaran kelenjar limfe, dan tidak teraba
pembesaran vena jugularis.
- Perut : Tidak teraba benjolan abnormal, tidak terana
pembesaran hepar.

- Ekstremitas :
Atas : Tidak teraba adanya retensi air (tidak edema).
Bawah : Tidak teraba adanya retensi air (tidak edema).
- Integumen : Bersih, turgor baik

c. Auskultasi
- Dada : COR : Nadi teratur 100x / menit
- Perut : Terdengar bising usus 12x / menit
d. Perkusi
- Abdomen : Tidak kembung

II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH


DX : By.K umur 1 bulan dengan imunisasi BCG
DS : Ibu mengatakan bayinya berumur 1 bulan dan sudah waktunya diberi
imunisasi BCG
DO : - Ada KMS bayi
- Umur bayi 1 bulan
- BB bayi 5000 gram
- Jadwal imunisasi pada KMS

III. ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA


-

V. INTERVENSI
Dx : By.K umur 1 bulan dengan imunisasi BCG
Tujuan : Bayi mendapatkan kekebalan terhadap TBC
Kriteria Hasil : Setelah mendapatkan imunisasi BCG, bayi tidak terserang
penyakit TBC
Intervensi
1. Lakukan pendekatan terapeutik pada ibu dan keluarga
R/ Ibu dapat lebih kooperatif terhadap tindakan yang akan dilakukan
2. Lakukan penimbangan BB bayi dan catat dalam KMS
R/ Memantau kenaikan BB bayi
3. Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan pada bayi.
R/ Mengurangi jumlah bakteri dan membersihkan 80 % serta menghindari
terjadinya infeksi
4. Siapkan spuit 1 cc dan vaksin yang akan digunakan
R/ Memperlancar proses pemberian imunisasi
5. Larutkan vaksin kering dengan pelarutnya
R/ Untuk melarutkan vaksin BCG dengan pelarutnya dan mempermudah
dalam penganbilan vaksin
6. Lakukan pengambilan vaksin dengan spuit sebanyak 0,05 cc
R/ Dosis yang digunakan harus tepat sesuai dengan dosis yang ditentukan
7. Atur posisi bayi dengan digendong atau ditidurkan, minta anggota keluarga
untuk memegangi bayinya
R/ Mempermudah proses penyuntikan
8. Bersihkan lokasi yang akan disuntik pada lengan kanan atas dengan kapas
yang telah dibasahi dengan air panas
R/ Untuk menghindari kerusakan vaksin
9. Lakukan penyuntikan secara intracutan pada lengan atas
R/ Tempat penyuntikan dan cara harus tepat
10. Buang spuit pada sampah medis
R/ Menghindari penyebaran kuman
11. Cuci tangan dibawah air mengalir sesudah tindakan
R/ Membunuh kuman 80 % dan menhindari penyebaran infeksi
12. Beritahu ibu bahwa bekas suntikan akan timbul bengkak dan mungkin
nantinya akan bernanah, hal ini wajar dan tidak perlu diberi apa-apa
R/ Menghindari kemungkinan terjadinya infeksi
13. Catat dalam KMS dan tentukan kunjungan imunisasi berikutnya
R/ Imunisasi dapat diberikan sesuai jadwal

VI. IMPLEMENTASI
Tanggal : 14 Februari 2009
Jam : 10.15 WIB
Dx : By.K umur 1 bulan dengan imunisasi BCG
Implementasi :
1. Menjelaskan pada ibu bahwa bayinya akan diberikan imunisasi BCG
2. Menimbang BB yaitu dengan hasil 5000 gram dan mencatatnya dalam KMS
3. Mencuci tangan sebelum dan sesudah dengan melakukan tindakan bayi.
4. Mempersiapkan alat-alat dan vaksin
1 ampul vaksin kering
Pelarut ( Nacl 0,9 % )
Gergaji ampul
Semprit BCG dan jarum
Kapas alkohol
Spuit 5 cc untuk mengoplos vaksin
5. Melarutkan vaksin dengan pelarutnya
6. Melakukan pengambilan vaksin sebanyak 0,05 cc
7. Mengatur posisi bayi yaitu posisi bayi ditidurkan dengan posisi miring kiri
8. Melakukan disinfeksi dengan kapas alkohol.
9. Menyuntikan vaksin BCG secara intracutan dan usahakan sedikit mungkin
melukai kulit, pertahanklan jarum sejajar lengan atas bayi dan masukan
kedalam kulit, kemudian masukan vaksin seluruhnya dan cabut jarum
10. Membuang sampah ketempat sampah medis
11. Mencuci tangan dengan sabun dan cuci dibawah air mengalir
12. Memberitahu ibu agar lokasi penyuntikan tidak ditekan
13. Mencatat dan menentukan jadwal imunisasi berikutnya yaitu pada tanggal 11
Maret 2009 untuk medapatkan imunisasi Hepatitis B2, DPT 1 dan Polio 1

VII. EVALUASI
Tanggal : 14 Februari 2009
Jam : 10.45 WIB
Dx : By.K umur 1 bulan dengan imunisasi BCG
S : Ibu mengatakan bahwa anaknya sudah mendapatkan imunisai BCG
O : - Tampak ada luka bekas suntikan pada lengan kanan atas bayi
- Sudah tercatat dalam KMS
A : By.K umur 1 bulan dengan imunisasi BCG
P : - Memberitahu ibu untuk tidak mengusap-usap bekas luka suntikan
- Mengingatkan pada ibu tentang jadwal imunisasi selanjutnya yaitu
pada tanggal 11 Maret 2009 untuk mendapatkan imunisasi Hepatitis
B2, DPT1 dan Polio 1
BAB IV
PEMBAHASAN

Imuinisasi adalah suatu pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit


dengan memasukkan sesuatu ke dalam tubuh agar tubuh tahan terhadap penyakit yang
sedang mewabah. (http://www.dkk-bpp.com-sysinfokes kota Balikpapan)
Disini penulis menyimpulkan bahwa imunisasi sangat menentukan
keberhasilan dalam mengurangi angka kesakitan dan kematian pada bayi. Hal ini juga
tidak lepas dari peran serta keluarga dalam keikutsertaanya aktif menbawa bayinya
dan memberikan imunisasi kapada bayinya sesuia jadwal ke petugas kesehatan
Vaksin BCG adalah vaksin padat yang mengandung kuman basilius calmate
guerin yang dibuat dari bibit penyakit hidup yang telah dimatikan. Teknik
penyuntikan BCG harus dilakukan secara perlahan pada permukaan atas kulit.
Pada bayi K usia 1 bulan dilakukan imunisasi BCG. Penyuntikan yang tepat
tidak akan menimbulkan abses. Proses yang terjadi setelah penyuntikan adalah timbul
lesi lokal yang dapat menjadi bisul dalam beberapa minggu kemudian, lesi ini sembuh
dalam 2 5 bulan hampir pada seluruh individu yang divaksin akan meninggalkan
parut ( bekas luka). Hal ini merupakan efek samping dari BCG, apabila timbul nanah
atau lesi berarti penyuntikan BCG berhasil.
Setelah dilakukan penyuntikan pada bayi beritahu ibu untuk tidak memasase
daerah penyuntikan, apabila timbul nanah beritahu ibu bahwa itu merupakan efek
samping dari imunisasi BCG dan apabila berhasil memang timbul nanah.

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Setelah dilakukan Asuhan Kebidanan pada Asuhan Kebidanan pada By. K
Umur 1 bulan dengan Imunisasi BCG, penulis menyimpulkan :
a. Pada pengkajian data baik data subyektif dan obyektif, asuhan yang
diberikan sudah komprehansif untuk menegakkan diagnosa.
b. Pada identifikasi masalah / diagnosa, asuhan yang diberikan sudah sesuai
dan dapat menegakkan diagnosa
c. Pada identifikasi masalah potensial, dalam kasus ini tidak ditemukan
adanya masalah potensial.
d. Pada identifikasi kebutuhan segera, tidak dilakukan secara
komprehensif pada kasus ini tidak memerlukan kebutuhan segera yang harus
dilakukan jika terjadi masalah potensial.
e. Pada intervensi / perencanaan, asuhan yang diberikan sudah sesuai
dan menyeluruh sesuai teori dan prakteknya.
f. Pada Implementasi / penatalaksanaan asuhan sudah dilakukan, sesuai
dengan dengan intervensi yang telah dibuat . Asuhan dilakukan sesuai
dengan keadaan pasien.
g. Pada evaluasi asuhan yang diberikan sudah sesuai dan komprehensif.
h. Pada pendokumentasian sudah dilakukan sesuai data yang sudah didapat
dari asuhan yang diberikan.

5.2 Saran
a. Mahasiswa
Mahasiswa harus meningkatkan pengetahuannya dan keterampilannya agar
dapat melakukan atau memberikan konseling kepada klien dan mampu
memberikan pelayanan khususnya imunisasi sesuai dengan kebutuhan
klien

b. Pasien
Bagi bayi supaya memeriksakan imunisasi secara dini dan teratur agar
petugas kesehatan ( bidan atau dokter ) agar dapat mendeteksi adanya
komplikasi atau masalah dalam imunisasi.
c. Tenaga Kesehatan
Sebagai tenaga kesehatan khususnya bidan hendaknya memiliki pola fikir
manajemen asuhan kebidanan varney dalam menyelesaikan masalah
kebidanan dan senantiasa mengembangkan mutu pelayanan sesuai kemajuan
iptek, serta dapat memberikan pelayanan yang komprehensif walaupun dalam
waktu yang mungkin sangat singkat .

DAFTAR PUSTAKA

Darmowandono, Widodo. 1999. Imunisasi . Laboratorium UNAIR : Surabaya.


Direktorat Jendral PP. 2005. Pedoman Teknik Imunisasi Puskesmas. Depkes RI :
Jakarta.
Suryanah. 1996. Keperawatan Anak. Jakarta : EGC

Você também pode gostar