Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENDAHULUAN
mengajar banyak berakar pada berbagai pandangan dan konsep. Oleh karena
pribadi, (3) interaksi sosial, dan (4) modifikasi tingkah laku, (Joyce & Weil,
serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang
atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa itu merupakan syarat utama
mengajar mempunyai arti yang lebih luas, tidak sekedar hubungan antara guru
dengan siswa, tetapi berupa interaksi edukatif. Dalam hal ini bukan hanya
faktor guru. Hal ini menunjukkan betapa eksisnya peran guru dalam dunia
yang efektif.
dengan cara melibatkan siswa secara aktif dalam belajar. Hal ini berarti
keseriusan saat mengajar. Makin banyak siswa yang terlibat aktif dalam
sehingga interaksi terjadi hanya satu arah saja yakni dari guru ke siswa,
kurang terjadi eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi dalam Pelajaran serta siswa
Hal ini dikarenakan metode ini mudah dilakukan untuk menyampaikan materi.
Dengan metode ceramah ini pada umumnya guru sangat aktif dan memegang
peranan utama (teacher centre). Sedangkan siswa hanya menerima apa saja
yang disampaikan oleh guru sehingga siswa bersifat pasif. Akibatnya prestasi
belajar siswa rendah. Hal ini juga terjadi mata pelajaran Matematika kelas
kepuasaan, rasa percaya diri serta semangat mengajar yang tinggi. Hal ini
dengan bekerja kelompok kecil dan menjelaskan ide-ide kepada orang lain.
Untuk itu perlu ada metode Pelajaran yang melibatkan siswa secara langsung
2001: 2).
dampak yang amat positif terhadap siswa yang rendah hasil belajarnya. (Nur,
1996: 2).
B. Rumusan Masalah
Garis dan Sudut pada siswa kelas VII-B Semester Genap MTs. Al-Maarif
Pelajaran 2016/2017?
C. Tujuan Penelitian
a. Tujuan Umum
Pelajaran 2016/2017.
b. Tujuan Khusus
2016/2017.
Pelajaran 2016/2017.
D. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
Siswa Kelas VII-B Tentang Garis dan Sudut Melalui Metode Pelajaran
selanjutnya.
b. Manfaat Praktis
sekolah.
E. Hipotesis Tindakan
belajar siswa kelas VII-B semester Genap akan lebih baik dibandingkan
Agar tidak terjadi salah persepsi terhadap judul penelitian ini, maka
2. Motivasi belajar adalah merupakan daya penggerak psikis dari dalam diri
3. Hasil Belajar
Hasil belajar yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau dalam bentuk skor,
tentang materi itu dengan catatan, saat kuis mereka tidak boleh
saling membantu.
G. Batasan Masalah
yang meliputi:
1. Penelitian ini hanya dikenakan pada siswa kelas VII-B materi Garis dan
2016/2017.
pelajaran 2016/2017.
A. Definisi Pelajaran
laku yang bukan disebabkan oleh proses pertumbuhan yang bersifat fisik,
belajar pada suatu lingkungan belajar untuk melakukan kegiatan pada situasi
tertentu.
B. Pelajaran Kooperatif
tetapi menjadi subjek belajar karena mereka dapat berkreasi secara maksimal
dalam proses Pelajaran. Hal ini terjadi karena Pelajaran kooperatif merupakan
kepercayaan diri.
pencapaian hasil belajar yang tinggi. (Nur, 1996: 4). Dalam Pelajaran
berenang bersama.
yang sama.
5. Para siswa akan diberikan satu evaluasi atau penghargaan yang akan ikut
1. Ketergantungan Positif
ada anggota yang gagal mengerjakan tugasnya maka setiap anggota harus
menerima konsekuensinya.
2. Kemampuan Individual
Seluruh siswa dalam satu kelompok memiliki tanggung jawab melakukan
5. Kelompok Proses
C. Keterampilan-Keterampilan Kooperatif
yang perlu dimiliki siswa seperti diungkapkan Nur (1996: 25) adalah
- Menggunakan kesepakatan
- Menghargai kontribusi
yang dibuat lain. Tidak selalu harus menyetujui, dapat saja tidak
dalam kelompok.
kelompok.
- Mendorong partisipasi
Karena jika satu atu dua orang anggota kelompok tidak berpartisipasi
- Mengatasi gangguan
pemecahannya.
adalah salah satu tipe Pelajaran kooperatif yang paling sederhana. Siswa
ditempatkan dalam tim belajar beranggotakan empat orang yang
tersebut. Akhirnya seluruh siswa dikenai kuis tentang materi itu dengan
C. Kerangka Berpikir
berkemampuan tinggi, sedang dan rendah dalam kelasnya. Selain itu perlu
a. menghitung skor individu dan skor kelompok, dengan aturan seperti label
a. Alasan Penelitian
peneliti, penanggung jawab penuh penelitian ini adalah guru. Tujuan utama
kelas dimana guru secara penuh terlibat dalam penelitian mulai dari
kehadiran peneliti sebagai guru di kelas sebagai pengajar tetap dan dilakukan
seperti biasa, sehingga siswa tidak tahu kalau diteliti. Dengan cara ini
yang diperlukan.
1. Tempat Penelitian
Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan
Pelajaran 2016/2017.
2. Waktu Penelitian
3. Subyek Penelitian
B. Prosedur Penelitian
Menurut Tim Pelatih Proyek PGSM, PTK adalah suatu bentuk kajian yang
maka penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis dan
Taggart (dalam Sugiarti, 1997: 6), yaitu berbentuk spiral dari sklus yang satu
berikutnya.
dimana masing putaran dikenai perlakuan yang sama (alur kegiatan yang
sama) dan membahas satu sub pokok bahasan yang diakhiri dengan tes
1. Tes Tertulis
dari bentuk uraian bebas dan bentuk uraian terbatas atau berstruktur.
Tes tertulis ini dilakukan setiap akhir siklus (Tes Siklus I dan Tes
Siklus II,) dan setiap siklus siswa diberi LKS. Tes ini bertujuan untuk
2. Non Tes
Hasil belajar dan proses belajar tidak hanya dinilai oleh tes, tetapi juga
dapat dinilai dengan non tes. Kelebihan dari alat non tes adalah sifatnya
aspek dari individu sehingga tidak hanya menilai aspek kognitif, tetapi
juga aspek afektif dan psikomotorik. Alat-alat non tes yang digunakan
1) Observasi
situasi buatan.
2) Jurnal
D. Analisa Data
perlu diadakan analisa data. Pada penelitian ini menggunakan teknik analisis
dengan tujuan untuk mengetahui prestasi belajar yang dicapai siswa juga
untuk memperoleh respon siswa terhadap kegiatan Pelajaran serta aktivitas
cara memberikan evaluasi berupa soal tes tertulis pada setiap akhir putaran.
X
X
N
Dengan : X = Nilai rata-rata
N = Jumlah siswa
seorang siswa telah tuntas belajar bila telah mencapai skor minimal 77
atau nilai 77, dan kelas disebut tuntas belajar (P) bila di kelas tersebut
terdapat 80% yang telah mencapai daya serap lebih dari atau sama dengan
sebagai berikut:
P
Siswa. yang.tuntas.belajar x100%
Siswa
E. Indikator Kinerja
Indikator kinerja Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dianggap tercapai jika :
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Muhammad. 1996. Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar
Baru Algesindon.
Combs. Arthur. W. 1984. The Profesional Education of Teachers. Allin and Bacon,
Inc. Boston.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2100. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineksa Cipta.