Você está na página 1de 3

Nama: Ezra Hans Soputra

NIM: 04011281419137
Kelas: Alpha 2014 Kelompok A3
Analisis Masalah
1. Dokter Beny, pimpinan Puskesmas Bungur yang baru. Pada saat membaca
laporan PWS KIA, didapatkan cakupan K1, K4, Pn rendah.
1.2. Apa Tujuan dan manfaat dibuat laporan PWS KIA?
Tujuan umum: Terpantaunya cakupan dan mutu pelayanan KIA secara terus-menerus
di setiap wilayah kerja.
Tujuan khusus:
Memantau pelayanan KIA secara individu melalui kohort
Memantau kemajuan pelayanan KIA dan cakupan indikator KIA secara teratur
(bulanan) dan terus menerus.
Menilai kesenjangan pelayanan KIA terhadap standar pelayanan KIA
Menilai kesenjangan pencapaian cakupan indikator KIA terhadap target yang
ditetapkan.
Menentukan sasaran individu dan wilayah prioritas yang akan ditangani secara
intensif berdasarkan besarnya kesenjangan.
Merencanakan tindak lanjut dengan menggunakan sumber daya yang tersedia
dan yang potensial untuk digunakan.
Meningkatkan peran aparat setempat dalam penggerakan sasaran dan
mobilisasi sumber daya.
Meningkatkan peran serta dan kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan
pelayanan KIA.

Sumber: Departemen Kesehatan RI. 2010. Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat


Kesehatan Ibu dan Anak. Direktorat Jendral Bina Kesehatan Masyarakat: Jakarta.

2. Hari ini, dr. Beny sedang melakukan supervisi di ruang KIA, mendapatkan
Bidan Puskemas sedang memeriksa Ibu Tini, 41 tahun, mengandung anak ke-5
(lima), datang ke Puskesmas untuk melakukan ANC pertama kali di usia
kehamilan 22 minggu. Kelahiran 4 (empat) anak sebelumnya dilakukan di
rumah, dibantu oleh dukun sehingga untuk rencana persalinan anak ke-5 (lima)
ini, Ibu Tini ingin melakukan hal yang serupa karena keempat anaknya lahir
dengan selamat.
2.3. Apa dampak ANC K1 yang terlambat pada kasus?
Pada dasarnya, ANC dilakukan untuk memantau kemajuan kehamilan untuk
memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang janin (Depkes RI, 2007). Antenatal
care juga berguna untuk mendeteksi dini terjadinya resiko tinggi terhadap kehamilan
dan persalinan juga dapat menurunkan angka kematian ibu dan memantau keadaan
janin.
Nama: Ezra Hans Soputra
NIM: 04011281419137
Kelas: Alpha 2014 Kelompok A3
Bilamana pada suatu ketika ANC dilakukan terlambat, kemungkinan kelainan-
kelainan yang tadinya dapat diatasi dengan segera dapat berdampak buruk pada
kehamilan. (Depkes RI, 2009)
2.6. Apa saja dampak dari melakukan persalinan di rumah yang dibantu oleh
dukun?
Risiko kematian Ibu maupun bayi tinggi
Risiko terkena infeksi tinggi
Pertolongan gawat darurat bila terjadi kasus perdarahan tidak dapat dilakukan.

4. Dokter Beny selaku pimpinan Puskesmas Bungur akan merencanakan


Lokakarya Mini bulanan untuk membahas PWS KIA, dilanjutkan dengan
Lokmin Tribulanan. Dokter Beny akan menentukan langkah untuk
menindaklanjuti rendahnya cakupan PWS KIA, dengan pendekatan
Administrasi Kesehatan.
4.2. Apa manfaat diadakannya Lokakarya Mini bulanan dan tribulanan?
Lokakarya Mini Bulanan
Tujuan Umum
Terselenggaranya lokakarya bulanan intern Puskesmas dalam rangka pemantauan
hasil kerja petugas Puskesmas dengan cara membandingkan rencana kerja bulan lalu
dari setiap petugas dengan hasil kegiatannya dan membandingkan cakupan kegiatan
dari daerah binaan dengan targetnya serta tersusunnya rencana kerja bulan berikutnya.
Tujuan khusus:
Diketahuinya hasil kegiatan Puskesmas bulan lalu.
Disampaikannya hasil rapat dari Kabupaten/Kota, Kecamatan dan berbagai
kebijakan serta program.
Diketahuinya hambatan/masalah dalam pelaksanaan kegiatan bulan lalu.
Dirumuskannya cara pemecahan masalah.
Disusunnya rencana kerja bulan baru.

Lokakarya Mini Tribulanan

Tujuan Umum

Terselenggaranya lokakarya tribulanan lintas sektoral dalam rangka mengkaji hasil


kegiatan kerjasama lintas sektoral dan tersusunnya rencana kerja tribulan berikutnya.

Tujuan khusus:

Dibahas dan dipecahkan secara bersama lintas sektoral masalah dan hambatan
yagn dihadapi
Nama: Ezra Hans Soputra
NIM: 04011281419137
Kelas: Alpha 2014 Kelompok A3
Dirumuskannya mekanisme/rencana kerja lintas sektoral yang baru untuk
tribulan yang akan datang.

Sumber: Depkes RI. 2006. Pedoman Lokakarya Mini Puskesmas. Direktorat Jenderal
Bina Kesehatan Masyarakat.

Você também pode gostar