Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
I. TUJUAN PERCOBAAN
Memisahkan komponen-komponen dari campuran etanol-air sebaik mungkin
dengan menggunakan dsetilasi sederhana
Menghitung komposisiumpan, destilat, dan rsidu
V. DASAR TEORI
Destilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia
berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan.
Dalam penyulingan, campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini
kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan. Zat yang memiliki titik didih
lebih rendah akan menguap lebih dulu. Dimana zat yang mempunyai titik didih lebih
rendah akan menguap lebih dulu,kemudian uap tadi akan mengalami proses
pendinginan pada kondensor. Didalam kondensor akan terjadi proses perubahan fasa,
uap akan berubah menjadi fasa cair yang akan mengalir keluar sebagai distilat. Titik
didih air murni adalah 100 C
Pada proses destilasi terjadi perubahan wujud dari cair ke uap hasil pemanasan
berdasarkan titik didihnya. Kemudian uap tersebut di dinginkan dan terjadi proses
pengembunan sehingga memperoleh cairan murni ( destilat ). Metode ini merupakan
termasuk unit operasi kimia jenis perpindahan massa. Penerapan proses ini
didasarkan pada teori bahwa pada suatu larutan, masing-masing komponen akan
menguap pada titik didihnya. Model ideal destilasi didasarkan pada Hukum Raoult
dan Hukum Dalton.
Pada operasi destilasi, terjadinya pemisahan didasarkan pada gejala bahwa bila
campuran cair ada dalam keadaan setimbang dengan uapnya,komposisi uap dan
cairan berbeda. Uap akan mengandung lebih banyak komponen yang lebih mudah
menguap, sedangkan cairan akan mengandung lebih sedikit komponen yang mudah
menguap. Bila uap dipisahkan dari cairan, maka uap tersebut dikondensasikan,
selanjutnya akan didapatkan cairan yang berbeda dari cairan yang pertama,dengan
lebih banyak komponen yang mudah menguap dibandingkan dengan cairan yang
tidak teruapkan. Bila kemudian cairan dari kondensasi uap tersebut diuapkan lagi
sebagian,akan didapatkan uap dengan kadar komponen yang lebih mudah menguap
lebih tinggi.
Bahan yang dipisahkan dengan metode ini adalah bentuk larutan atau cair, tahan
terhadap pemanasan, dan perbedaan titik didihnya tidak terlalu dekat.
Proses pemisahan yang dilakukan adalah bahan campuran dipanaskan pada suhu
diantara titik didih bahan yang diinginkan. Pelarut bahan yang diinginkan akan
menguap, uap dilewatkan pada tabung pengembun (kondensor). Uap yang mencair
ditampung dalam wadah. Bahan hasil pada proses ini disebut destilat, sedangkan
sisanya disebut residu.(Murni,2012)
Destilasi dibagi menjadi beberapa bagian yaitu:
1. Destilasi berdasarkan prosesnya terbagi menjadi dua,yaitu:
Distilasi kontinyub
Distilasi batch
2. Berdasarkan basis tekanan operasinya terbagi menjadi tiga, yaitu:
Distilasi atmosferis
Distilasi vakum
Distilasi tekanan
3. Berdasarkan komponen penyusunnya terbagi menjadi dua, yaitu:
Destilasi system biner
Destilasi system multi komponen
4. Berdasarkan system operasinya terbagi menjadi dua, yaitu:
Single-stage Distillation
Multi stage Distillation
Bahan yang berat molekulnya tinggi hanya dapat didestilasi dalam vakum
sedang atau vakum tinggi. Tetapi mutlak tekanan yang serendah itu dapat
dicapai apabila tidak terdapat kerugian tekanan uap pada transportasi uap
kekondensor. Hal ini dimungkinkan pada destilasi molekuler dalam alat
penguap molekuler.
Pada destilasi refluks (reflux destilation) destialt tidak terpisahkan,
melainkan sesuai dengan tujuan proses panas atau dingin, dibiarkan
kembali kedalam campuran yang mendidih. Destilai refluks juga digunakn
misalnya untuk tujuan-tujuan berikut :
Persamaan Rayleigh
Persamaan ini menjelaskan hubungan antara jumlah yang terdestilasi dan
yang tertinggal di ketel. Apabila kita tinjau suatu ketel distilasi batch sederhana,
pada setiap t, mengandung sejumlah cairan L. Misalkan jumlah mol cairan dalam
bejana pada suatu saat adalah L dengan komposisi x dan sejumlah cairan yang
diuapkan sejumlah dL, dengan komposisi y, maka konsentrasi yang tinggal dalam
ketel berubah menjadi (x dx ) dan jumlah molnya (L dL).
Persamaan rayleigh :
ZiW
F dxi
Ln W = ( yixi)
Xiw
3. Destilasi azeotrop
Distilasi Azeotrop digunakan dalam memisahkan campuran azeotrop
(campuran campuran dua atau lebih komponen yang sulit di pisahkan), biasanya
dalam prosesnya digunakan senyawa lain yang dapat memecah ikatan azeotrop
tsb, atau dengan menggunakan tekanan tinggi. Azeotrop merupakan campuran 2
atau lebih komponen pada komposisi tertentu dimana komposisi tersebut tidak
bisa berubah hanya melalui distilasi biasa. Ketika campuran azeotrop dididihkan,
fasa uap yang dihasilkan memiliki komposisi yang sama dengan fasa cairnya.
Campuran azeotrop ini sering disebut juga constant boiling mixture karena
komposisinya yang senantiasa tetap jika campuran tersebut dididihkan.
4. Destilasi vakum
Destilasi ini digunakan untu zat yang tak tahan suhu tinggi atau bias rusak
pada pemansan yang tinggi. Sehingga dengan menurunan tekanan maka titik didih
juga akan menurun, maka destilasi yang tadinya harus dilakukan pada suhu tinggi
tetap dapat dilakukan pada suhu rendah dengan menurunkan tekanan.
5. Refluks / destruksi
Refluks/destruksi ini bisa dimasukkan dalam macammacam destilasi walau
pada prinsipnya agak berkelainan. Refluks dilakukan untuk mempercepat reaksi
dengan jalan pemanasan tetapi tidak akan mengurangi jumlah zat yang ada.
Dimana pada umumnya reaksi- reaksi senyawa organik adalah lambat maka
campuran reaksi perlu dipanaskan tetapi biasanya pemanasan akan menyebabkan
penguapan baik pereaksi maupun hasil reaksi. Karena itu agar campuran tersebut
reaksinya dapat cepat, dengan jalan pemanasan tetap jumlahnya tetap reaksinya
dilakukan secara refluks.
6. Destilasi keing
Memanaskan material padat untuk mendapatkan fasa uap dan
cairnya.Biasanya digunakan untuk mengambil cairan bahan bakar dari kayu atau
batu bata.
Destilat :
Umpan
- Volume umpan + pikno = 45,33 ml
- Volume umpan = 5000 ml
Residu
- Volume residu = 3550 ml
- Berat residu + pikno = 46,77 ml
VIII. PERHITUNGAN
Penentuan Data untuk Kurva Kalibrasi :
1. Penentuan Volume piknometer
Dik :
Berat piknometer kosong = 22,71 g
Berat piknometer + air = 47,64 g
Densitas air pada suhu 29C = 0,99597 g/ml
Berat air
Volume air = 0
Densitas air (29 C)
24,93 g
= 0,99597 g /ml
= 25,03 ml
0
Fraksi Volume Sampel 0% = 30
=0
3
Fraksi Volume Sampel 10% = 30
= 0,1
b. Densitas sampel
Berat sampel :
Berat sampel = (Berat sampel + pikno) (Berat piknometer kosong)
Densitas sampel :
Berat sampel
Densitas sampel = Volume sampel
24,93 g
Densitas sampel 0% = 25,03 ml
= 0,99600 g/ml
24,57 g
Densitas sampel 10% = 25,03 ml
= 0,98162 g/ml
Grafik 1.1 kurva kalibrasi densitas etanol terhadap fraksi volume etanol
1.00000
0.98000
0.96000
0.94000
0.92000
0.90000
Densitas etanol (g/ml)
0.88000
0.86000
0.84000
0.82000
0.80000
0 0.10.20.30.40.50.60.70.80.9 1
Umpan :
Berat umpan
Densitas umpan = Volume umpan
22,62 g
= 25,03 ml
= 0,90371 g/ml
3. Penentuan Mol
Fraksi volume etanol volume umpan densitas etanol
Mol etanol = BM etanol
0,575 5000 ml 0,90371 g /ml
= 46 g /mol
= 56,48187 mol
= 117,57979 mol
Mol airl
Fraksi mol ai = Mol total
117,57979 mol
= 174,06166 mol
= 0,67551
Destilat
Berat destilat
Densitas destilat = Volume destilat
20,84 g
= 25,03 ml
= 0,83260 g/ml
Destilat 100 ml II :
Berat destilat = (Berat piknometer + destilat) (Berat piknometer kosong)
= 43,60g 22,71 g
= 20,89 g
Berat destilat
Densitas destilat = Volume destilat
20,89 g
= 25,03 ml
= 0,83460 g/ml
Dari data densitas yang diperoleh di atas, maka densitas rata rata yang diperoleh
adalah :
0.83632 g/ml
1.00000
0.98000
0.96000
0.94000
0.92000
0.90000
Densitas etanol (g/ml) 0.88000
0.86000
0.84000
0.82000
0.80000
0.1 0.3 0.5 0.7 0.9
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1
3. Penentuan Mol
Fraksi volume etanol volume destilat densitas etanol
Mol etanol = BM etanol
0,84 1225 ml 0,83632 g/ml
= 46 g/ mol
= 18,70 mol
= 10,84 mol
= 0,63287
Mol airl
Fraksi mol ai = Mol total
10,84 mol
= 29,548115 mol
= 0,36686
Residu
Berat residu
Densitas residu = Volume residu
24,06 g
= 25,03 ml
= 0,96125 g/ml
1.00000
0.98000
0.96000
0.94000
0.92000
0.90000
Densitas etanol (g/ml) 0.88000
0.86000
0.84000
0.82000
0.80000
0.1 0.3 0.5 0.7 0.9
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1
Berdasarkan grafik di atas, maka diperoleh fraksi volume umpan adalah 0,26
3. Penentuan Mol
Fraksi volume etanol volume residu densitas etanol
Mol etanol = BM etanol
0,26 3550 ml 0,96125 g/ml
= 46 g/ mol
= 19,28769 mol
= 145,35629 mol
= 0,11715
Mol air
Fraksi mol air = Mol total
145,35629 mol
= 164,64398 mol
= 0,88285
Persamaan Raylight
xf
F dx
ln =
B xb ybx
xf
174,06166 mol dx
ln =
164,64398mol xb ybx
Grafik 1.2
1
0.9
0.8
0.7
0.6
0.5
Fraksi Uap (y)
0.4
0.3
0.2
0.1
0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1
xf
174,06166 mol dx
ln =
164,64398mol xb ybx
xf
dx
ln 1,05720=
xb ybx
xf
dx
0,05562 = ybx
xb
Untuk metode trial dan error, nilai Xb coba coba dimasukkan dalam kurva
kesetimbangan etanol-air :
1. Trial I :
1
0.9
0.8
0.7
0.6
0.5
Fraksi Uap (y)
0.4
0.3
0.2
0.1
0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1
xf
dx 0,56+0,58
ybx = 2
(0,324490,27889)
xb
xf
dx
ybx = 0,57 x 0,0456
xb
xf
dx
ybx = 0,02599
xb
xf
F dx
ln =
B xb ybx
0,05562 0,02599
2. Trial II :
1
0.9
0.8
0.7
0.6
0.5
Fraksi Uap (y)
0.4
0.3
0.2
0.1
0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1
xf
dx 0,525+ 0,58
ybx = 2
(0,324490,2)
xb
xf
dx
ybx = 0,5525 x 0,12449
xb
xf
dx
ybx = 0,06878
xb
xf
F dx
ln =
B xb ybx
0,05562 0,06878
3. Trial III :
0.9
0.8
0.7
0.6
0.5
Fraksi Uap (y)
0.4
0.3
0.2
0.1
0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1
xf
dx 0,538+ 0,58
ybx = 2
(0,324490,215)
xb
xf
dx
ybx = 0,559 x 0,10949
xb
xf
dx
ybx = 0,06120
xb
xf
F dx
ln =
B xb ybx
0,05562 0,06120
4. Trial IV :
0.9
0.8
0.7
0.6
0.5
Fraksi Uap (y)
0.4
0.3
0.2
0.1
0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1
xf
dx 0,55+ 0,58
ybx = 2
(0,324490,24 )
xb
xf
dx
ybx = 0,565 x 0,08449
xb
xf
dx
ybx = 0,04774
xb
xf
F dx
ln =
B xb ybx
0,05562 0,04774
5. Trial V :
0.9
0.8
0.7
0.6
0.5
Fraksi Uap (y)
0.4
0.3
0.2
0.1
0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1
xf
dx 0,54+0,58
ybx = 2
(0,324490,232)
xb
xf
dx
ybx = 0,56 x 0,09249
xb
xf
dx
ybx = 0,05179
xb
xf
F dx
ln =
B xb ybx
0,05562 = 0,05179
0.9
0.8
0.7
0.6
0.5
Fraksi Uap (y)
0.4
0.3
0.2
0.1
0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1
Neraca Massa
D yd
Xb
F Xf = ) + (B
847,18425 ml = 3550 Xb ml
3550 Xb ml = 847,18425 ml
847,18425ml
Xb = 3550 ml
Xb = 0,23864
Dari metode trial serta neraca massa yang telah diperoleh maka nilai antara keduanya
tidak beda jauh.
IX. PEMBAHASAN
Distilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan
perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan. Dalam
penyulingan, campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini kemudian
didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan. Zat yang memiliki titik didih lebih
rendah akan menguap lebih dulu. Metode ini termasuk sebagai unit operasi kimia
jenis perpindahan massa.
Dan untuk konsentrasi pada residu, di dalam perhitungan praktikum kali ini,
kelompok saya melakukan pembuktian perhitungan terhadap fraksi mol residu
dengan dua cara untuk memperoleh nilai dari fraksi mol residu ini (Xb). Cara
pertama yang kelompok saya lakukan adalah dengan metode Trial and Error. Pada
xf
F dx
metode ini, digunakan persamaa Raylight ( ln B = untuk dapat
xb ybx
xf
dx
nilai ybx . untuk itu dilakukan trial. Dan pada perhitungan yang saya
xb
lakukan, saya melakukan trial sebanyak 5 kali. Berikut data trial yang telah dilakukan
:
xf
dx
Trial Ln F/B ybx Xb
xb
Dapat dilihat pada table di atas, trial yang saya lakukan ada yang kekurangan ada
pula yang kelebihan. Trial yang 5 kalinya barulah diperoleh angka dengan selisih
0,00383, dengan nilai Xb sebesar 0,232.
Kemudian cara kedua yang dilakukan untuk memperoleh nilai Xb adalah adalah
dengan cara perhitungan neraca massa. Pada perhitungan neraca massa ini, diperoleh
nilai Xb adalah sebesar 0,23864. Dari nilai Xb yang diperoleh secara teori Trial and
Error serta dari perhitungan neraca massa, maka hanya terdapat selisih sebesar
0,00664. Perbedaan ini mungkin saja dikarenakan adanya perbedaan tingkat ketelitian
dalam pembacaan grafik seseorang. Sehingga hasil yang diperoleh tidak begitu sama
persis.
X. KESIMPULAN
- Pemisahan larutan campuran etanol-air dengan menggunakan metode destilasi
single stage yaitu dengan menguapkan larutan yang lebih volatil dengan
memanfaatkan perbedaan titik didih masing-masing larutan etanol dan air.
- Hasil pehitungan yang diperoleh: