Você está na página 1de 16

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Kompresor secara sederhana bisa diartikan sebagai alat untuk memasukkan


udara dan atau mengirim udara dengan tekanan tinggi. Kompresor bisa kita
temukan pada alat pengungkit, kendaraan roda empat, pendingin ruangan,
lemari es serta alat-alat mengengkat beban yang menggunakan tekanan
untuk mengangkatnya.

Sekalipun sama-sama sebagai alat untuk memasukkan dan menggiring


udara dengan tekanan tinggi, pada masing-masing peralatan yang berbeda,
cara kerja kompresor pun bisa berbeda pula.

Secara umum kompresor digunakan atau berfungsi menyediakan udara


dengan tekanan tinggi. Prinsip kerja kompresor seperti ini biasa kita
temukan pada mesin otomotif. Fungsi kedua dari kompresor adalah untuk
membantu reaksi kimia dengan cara meningkatkan sistem tekanan.

Sebuah kompresor apabila dilihat dari cara kerjanya, maka akan ada dua
jenis kompresor yang masing-masing metode kerjanya berbeda. Jenis
pertama adalah kompresor dengan metode kerja positif displacement dan
yang kedua adalah kompresor dengan metode kerja dynamic.

Di mana letak perbedaan metode kera dari kedua jenis kompresor ini? Yang
pertama, kompresor jenis positif displacement. Kompresor model ini bekerja
dengan cara memasukkan udara ke dalam ruang tertutup, lalu pada saat
yang sama volume ruangnya diperkecil, dengan demikian tekanan di dalam
dengan sendirinya akan naik.

Tekanan yang tinggi inilah yang digunakan untuk berbagai keperluan sesuai
dengan peruntukkan kompresor tadi. Kompresor model positif displacement
ini digunakan dalam reciprocating compressor dan rotary.

Sementara itu pada kompresor model dinamik, volume ruangnya tetap tapi
udara yang ada didalam ruang tersebut diberi kecepatan. Kemudian pada
saat yang sama kecepatan tersebut diubah menjadi tekanan. Hal ini bisa
terjadi karena udara pada ruang yang volumenya tetap mengalami tekanan.
Kompresor yang menggunakan model dynamic ini biasanya pada alat turbo
axial flow.
1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan kompresor ?

2. Apa saja macam-macam kompresor ?

3. Bagaimana merawat kompresor ?

1.3 MANFAAT PENULISAN

Diharapkan dari penulisan makalah mengenai sistem kompresor ini dapat


memberi manfaat sebagai berikut.


Memudahkan transfer pengetahuan tentang kompresor kepada pelajar.

Memudahkan para pembaca untuk mendapatkan informasi tentang
kompresor.
Membantu pelajar untuk memahami kompresor secara sederhana.
1.4 TUJUAN PENULISAN

1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan kompresor.

2. Mengetahui berbagai macam-macam kompresor.

3. Mengetahui bagaimana cara melakukan perawatan kompresor.

BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN KOMPRESOR

Kompresor merupakan mesin untuk menaikkan tekanan udara dengan cara


memampatkan gas atau udara yang kerjanya didapat dari poros. Kompresor
biasanya bekerja dengan menghisap udara atmosfir. Jika kompresor bekerja
pada tekanan yang lebih tinggi dari tekanan atmosfir maka kompresor
disebut sebagai penguat (booster), dan jika kompresor bekerja dibawah
tekanan atmosfir maka disebut pompa vakum.
Gas mempunyai kemampuan besar untuk menyimpan energi persatuan
volume dengan menaikkan tekanannya, namun ada hal-hal yang harus
diperhatikan yaitu : kenaikan temperatur pada pemampatan, pendinginan
pada pemuaian, dan kebocoran yang mudah terjadi.

2.2 KLASIFIKASI KOMPRESOR

Secara garis besar kompresor dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian,


yaitu Positive Displacement compressor dan Dynamic
compressor (Turbo). Positive Displacement compressor, terdiri
atas Reciprocating dan Rotary. Sedangkan Dynamic compressor (turbo)
terdiri atas Centrifugal, axial dan ejector, secara lengkap dapat dilihat dari
klasifikasi di bawah ini:

Gambar 1. Diagram Pembagian Klasifikasi Kompresor

Berikut penjelasan beberapa jenis kompresor.

2.21 Kompresor Torak Resiprokal (reciprocating compressor)

Kompresor ini dikenal juga dengan kompresor torak, karena dilengkapi


dengan torak yang bekerja bolak-balik atau gerak resiprokal. Pemasukan
udara diatur oleh katup masuk dan dihisap oleh torak yang gerakannya
menjauhi katup. Pada saat terjadi pengisapan, tekanan udara di dalam
silinder mengecil, sehingga udara luar akan masuk ke dalam silinder secara
alami. Pada saat gerak kompresi torak bergerak dari titik mati bawah ke titik
mati atas, sehingga udara di atas torak bertekanan tinggi, selanjutnya di
masukkan ke dalam tabung penyimpan udara. Tabung penyimpanan
dilengkapi dengan katup satu arah, sehingga udara yang ada dalam tangki
tidak akan kembali ke silinder. Proses tersebut berlangsung terus-menerus
hingga diperoleh tekanan udara yang diperlukan. Gerakan mengisap dan
mengkompresi ke tabung penampung ini berlangsung secara terus menerus,
pada umumnya bila tekanan dalam tabung telah melebihi kapasitas, maka
katup pengaman akan terbuka, atau mesin penggerak akan mati secara
otomatis.

Gambar 3. Penampang Melintang Kompresor Reciprocating


Kompresor reciprocating tersedia dalam berbagai konfigurasi. Terdapat
empat jenis yang paling banyak digunakan yaitu horizontal, vertical,
horizontal balance-opposed, dan tandem. Jenis kompresor reciprocating
vertical digunakan untuk kapasitas antara 50 150 cfm. Kompresor
horisontal balance opposed digunakan pada kapasitas antara 200 5000 cfm
untuk desain multi tahap dan sampai 10,000 cfm untuk desain satu tahap.

Kompresor udara reciprocating biasanya merupakan aksi tunggal dimana


penekanan dilakukan hanya menggunakan satu sisi dari piston. Kompresor
yang bekerja menggunakan dua sisi piston disebut sebagai aksi ganda.

Sebuah kompresor dianggap sebagai kompresor satu tahap jika keseluruhan


penekanan dilakukan menggunakan satu silinder atau beberapa silinder
yang paralel. Beberapa penerapan dilakukan pada kondisi kompresi satu
tahap. Rasio kompresi yang terlalu besar (tekanan keluar absolut/tekanan
masuk absolut) dapat menyebabkan suhu pengeluaran yang berlebihan atau
masalah desain lainnya. Mesin dua tahap yang digunakan untuk tekanan
tinggi biasanya mempunyai suhu pengeluaran yang lebih rendah (140 to
160oC),sedangkan pada mesin satu tahap suhu lebih tinggi (205 to 240oC).
Kompresor udara reciprocating tersedia untuk jenis pendingin udara maupun
pendingin air menggunakan pelumasan maupun tanpa pelumasan, mungkin
dalam bentuk paket, dengan berbagai pilihan kisaran tekanan dan kapasitas.

2.22 Kompresor Torak Dua Tingkat Sistem Pendingin


Udara

Kompresor udara bertingkat digunakan untuk menghasilkan tekanan udara


yang lebih tinggi. Udara masuk akan dikompresi oleh torak pertama,
kemudian didinginkan, selanjutnya dimasukkan dalam silinder kedua untuk
dikompresi oleh torak kedua sampai pada tekanan yang diinginkan.
Pemampatan (pengkompresian) udara tahap kedua lebih besar, temperatur
udara akan naik selama terjadi kompresi, sehingga perlu mengalami proses
pendinginan dengan memasang sistem pendingin. Metode pendinginan yang
sering digunakan misalnya, dengan sistem udara atau dengan sistem air
bersirkulasi.

Batas tekanan maksimum untuk jenis kompresor torak resiprokal antara lain,
untuk kompresor satu tingkat tekanan hingga 4 bar. Sedangkan dua tingkat
atau lebih tekanannya hingga 15 bar.

2.23 Kompresor Diafragma (diaphragma compressor)

Jenis Kompresor ini termasuk dalam kelompok kompresor torak. Namun letak
torak dipisahkan melalui sebuah membran diafragma. Udara yang masuk
dan keluar tidak langsung berhubungan dengan bagian-bagian yang
bergerak secara resiprokal. Adanya pemisahan ruangan ini udara akan lebih
terjaga dan bebas dari uap air dan pelumas/oli. Oleh karena itu kompresor
diafragma banyak digunakan pada industri bahan makanan, farmasi, obat
obatan dan kimia.

Prinsip kerjanya hampir sama dengan kompresor torak. Perbedaannya


terdapat pada sistem kompresi udara yang akan masuk ke dalam tangki
penyimpanan udara bertekanan. Torak pada kompresor diafragma tidak
secara langsung menghisap dan menekan udara, tetapi menggerakkan
sebuah membran (diafragma) dulu. Dari gerakan diafragma yang kembang
kempis itulah yang akan menghisap dan menekan udara ke tabung
penyimpan.

2.24 Kompresor Putar (Rotary Compressor)

Kompresor putar ini memiliki sepasang rotor berbentuk sekrup. Pasangan ini
berputar serempak dalam arah yang berlawanan dan saling mengait seperti
roda gigi. Putaran serempak ini dapat berlangsung karena kaitan gigi-gigi
rotor itu sendiri atau dengan perantaraan sepasang roda gigi penyerempak
putaran. Karena gesekan antar rotor sangat kecil, kompresor ini mempunyai
performansi yang baik untuk umur kerja yang panjang. Perbedaan tekanan
maksimum yang diizinkan pada kompresor ini ditentukan oleh defleksi lentur
rotor dan besarnya biasanya adalah 30 kg/cm2 (2900 kPa).. Mekanisme kerja
kompresor rotary, udara masuk dimampatkan melalui Blade (Mata Pisau)
yang berputar cepat. Blade tersebut digerakkan untuk memampatkan udara
yang masuk.

Kompresor beroperasi pada kecepatan tinggi dan umumnya menghasilkan


hasil keluaran yang lebih tinggi dibandingkan kompresor reciprocating. Biaya
investasinya rendah, bentuknya kompak, ringan dan mudah perawatannya,
sehingga kompresor ini sangat popular di industri. Biasanya digunakan
dengan ukuran 30 sampai 200 hp atau 22 sampai 150 kW.
Jenis dari kompresor putar adalah:

Kompresor lobe (roots blower)


Kompresor ulir (ulir putar helical-lobe, dimana rotor putar jantan dan
betina bergerak berlawanan arah dan menangkap udara sambil
mengkompresi dan bergerak ke depan (lihat Gambar 5)
Jenis baling-baling putar/ baling-baling luncur, ring cairan dan jenis
gulungan.
Kompresor ulir putar menggunakan pendingin air. Jika pendinginan sudah
dilakukan pada bagian dalam kompresor, tidak akan terjadi suhu operasi
yang ekstrim pada bagian-bagian yang bekerja.
Karena desainnya yang sederhana dan hanya sedikit bagian-bagian yang
bekerja, kompresor udara ulir putar mudah perawatannya, mudah
operasinya dan fleksibel dalam pemasangannya. Kompresor udara putar
dapat dipasang pada permukaan apapun yang dapat menyangga berat
Statiknya.

Gambar 4. Skema Kerja Kompresor Rotary [www.thermalfluids.net]


Pada skema kerja diatas terlihat jelas bahwa :

Step 1 : Udara luar masuk melalui perbedaan tekanan antara kompresor


dengan tekanan udara lingkungan.

Step 2 : Udara masuk, mulai mengembang/ di ekspansikan oleh Blade.

Step 3 : Udara dimampatkan ke dinding silinder oleh Blade.

Step 4 : Udara bertekanan tinggi keluar melalui katup keluar.

2.25 Kompresor Sekrup (Screw)

Kompresor Sekrup memiliki dua rotor yang saling berpasangan atau


bertautan (engage), yang satu mempunyai bentuk cekung, sedangkan
lainnya berbentuk cembung, sehingga dapat memindahkan udara secara
aksial ke sisi lainnya. Kedua rotor itu identik dengan sepasang roda
gigi helix yang saling bertautan. Jika roda-roda gigi tersebut berbentuk lurus,
maka kompresor ini dapat digunakan sebagai pompa hidrolik pada pesawat-
pesawat hidrolik. Roda-roda gigi kompresor sekrup harus diletakkan pada
rumah-rumah roda gigi dengan benar sehingga betul-betul dapat menghisap
dan menekan fluida.

Gambar 5. Kompresor Screw

Gambar Langkah kerja Kompresor Screw


2.26 Kompresor Root Blower (Sayap Kupu-kupu)

Kompresor jenis ini akan mengisap udara luar dari satu sisi ke sisi yang lain
tanpa ada perubahan volume. Torak membuat penguncian pada bagian sisi
yang bertekanan. Prinsip kompresor ini ternyata dapat disamakan dengan
pompa pelumas model kupu-kupu pada sebuah motor bakar. Beberapa
kelemahannya adalah: tingkat kebocoran yang tinggi. Kebocoran terjadi
karena antara baling-baling dan rumahnya tidak dapat saling rapat betul.
Berbeda jika dibandingkan dengan pompa pelumas pada motor bakar,
karena fluidanya adalah minyak pelumas maka film-film minyak sendiri
sudah menjadi bahan perapat antara dinding rumah dan sayap-sayap kupu
itu. Dilihat dari konstruksinya, Sayap kupu-kupu di dalam rumah pompa
digerakan oleh sepasang roda gigi yang saling bertautan juga,
sehingga dapat berputar tepat pada dinding.

2.27 Kompresor Aliran (turbo compressor)

Jenis kompresor ini cocok untuk menghasilkan volume udara yang besar.
Kompresor aliran udara ada yang dibuat dengan arah masuknya udara
secara aksial dan ada yang secara radial. Arah aliran udara dapat dirubah
dalam satu roda turbin atau lebih untuk menghasilkan kecepatan aliran
udara yang diperlukan. Energi kinetik yang ditimbulkan menjadi energi
bentuk tekanan.

2.28 Kompresor Aliran Radial

Percepatan yang ditimbulkan oleh kompresor aliran radial berasal dari


ruangan ke ruangan berikutnya secara radial. Pada lubang masuk pertama
udara dilemparkan keluar menjauhi sumbu. Bila kompresornya bertingkat,
maka dari tingkat pertama udara akan dipantulkan kembali mendekati
sumbu. Dari tingkat pertama masuk lagi ke tingkat berikutnya, sampai
beberapa tingkat sesuai yang dibutuhkan. Semakin banyak tingkat dari
susunan sudu- sudu tersebut maka akan semakin tinggi tekanan udara yang
dihasilkan. Prinsip kerja kompresor radial akan menghisap udara luar melalui
sudu-sudu rotor, udara akan terisap masuk ke dalam ruangan hisap lalu
dikompresi dan akan ditampung pada tangki penyimpanan udara bertekanan
hingga tekanannya sesuai dengan kebutuhan.

2.29. Kompresor Aliran Aksial

Pada kompresor aliran aksial, udara akan mendapatkan percepatan oleh


sudu yang terdapat pada rotor dan arah alirannya ke arah aksial yaitu searah
(sejajar) dengan sumbu rotor. Jadi pengisapan dan penekanan udara terjadi
saat rangkaian sudu-sudu pada rotor itu berputar secara cepat. Putaran
cepat ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan aliran udara yang
mempunyai tekanan yang diinginkan. Teringat pula alat semacam ini adalah
seperti kompresor pada sistem turbin gas atau mesin-mesin pesawat terbang
turbo propeller. perbedaannya, jika pada turbin gas adalah menghasilkan
mekanik putar pada porosnya. Tetapi, pada kompresor ini tenaga mekanik
dari mesin akan memutar rotor sehingga akan menghasilkan udara
bertekanan.

2.3 PENGGERAK KOMPRESOR

Penggerak kompresor berfungsi untuk memutar kompresor, sehingga


kompresor dapat bekerja secara optimal. Penggerak kompresor yang sering
digunakan biasanya berupa motor listrik dan motor bakar. Kompresor
berdaya rendah menggunakan motor listrik dua phase atau motor bensin.
sedangkan kompresor berdaya besar memerlukan motor listrik 3 phase atau
mesin diesel. Penggunaan mesin bensin atau diesel biasanya digunakan
apabila lokasi disekitarnya tidak terdapat aliran listrik atau cenderung non
stasioner. Kompresor yang digunakan di pabrik-pabrik kebanyakan
digerakkan oleh motor listrik karena biasanya terdapat instalasi listrik dan
cenderung stasionar (tidak berpindah-pindah).

2.4 KOMPONEN KOMPRESOR

1. Kerangka (frame)

Fungsi utama adalah untuk mendukung seluruh beban dan berfungsi juga
sebagai tempat kedudukan bantalan, poros engkol, silinder dan tempat
penampungan minyak pelumas.

2. Poros engkol (crank shaft)


Berfungsi mengubah gerak berputar (rotasi) menjadi gerak lurus bolak balik
(translasi).

3. Batang penghubung (connecting rod)

Berfungsi meneruskan gaya dari poros engkol ke batang torak melalui kepala
silang, batang penghubung harus kuat dan tahan bengkok sehingga mampu
menahan beban pada saat kompresi.

4. Kepala silang (cross head)

Berfungsi meneruskan gaya dari batang penghubung ke batang torak.


Kepala silang dapat meluncur pada bantalan luncurnya

5. Silinder (cylinder)

Berfungsi sebagai tempat kedudukan liner silinder dan water jacket.

6. Liner silinder (cylinder liner)

Berfungsi sebagai lintasan gerakan piston torak saat melakukan proses


ekspansi, pemasukan, kompresi, dan pengeluaran.

7. Front and rear cylinder cover.

Adalah tutup silinder bagian head end/front cover dan bagian crank end/rear
cover yang berfungsi untuk menahan gas/udara supaya tidak keluar silinder.

8. Water Jacket

Adalah ruangan dalam silinder untuk bersirkulasi air sebagai pendingin

9. Torak (piston)

Sebagai elemen yang menghandel gas/udara pada proses pemasukan


(suction), kompresi (compression) dan pengeluaran (discharge).

10. Cincin torak ( piston rings)

Berfungsi mengurangi kebocoran gas/udara antara permukaan torak dengan


dinding liner silinder.
Gambar 5. Posisi Cincin Torak

11. Batang Torak (piston rod)

Berfungsi meneruskan gaya dari kepala silang ke torak.

12. Cincin Penahan Gas (packing rod)

Berfungsi menahan kebocoran gas akibat adanya celah (clearance) antara


bagian yang bergerak (batang torak) dengan bagian yang diam (silinder).
Cincin penahan gas ini terdiri dari beberapa ring segment.

13. Ring Oil Scraper

Berfungsi untuk mencegah kebocoran minyak pelumas pada frame.

14. Katup kompresor (compressor valve)

Berfungsi untuk mengatur pemasukan dan pengeluaran gas/udara, kedalam


atau keluar silinder. Katup ini dapat bekerja membuka dan menutup sendiri
akibat adanya perbedaan tekanan yang terjadi antara bagian dalam dengan
bagian luar silinder.

Gambar 6. Konstruksi Katup Pita ( Reed Valve )

Gambar 7. Konstruksi Katup Cincin

Gambar 8. Konstruksi Katup Kanal

Gambar 9. Konstruksi Katup Kepak

15. Pengatur Kapasitas

Volume udara yang dihasilkan kompresor harus sesuai dengan kebutuhan.


Jika kompresor terus bekerja maka tekanan dan volume udara akan terus
meningkat melebihi kebutuhan dan berbahaya terhadap peralatan. Untuk
mengatur batas volume dan tekanan yangdihasilkan kompresor digunakan
alat yang biasa disebut pembebas beban (unloader). Pembebas beban dapat
digolongkan menurut asas kerjanya, yaitu : pembebas beban katup isap,
pembebas beban celah katup, pembebas beban trotel isap dan pembebas
beban dengan pemutus otomatis. Pembebas beban yang difungsikan untuk
memperingan beban pada waktu kompresor distart agar penggerak mula
dapat berjalan lancar dinamakan pembebas beban awal. Adapun ciri-ciri,
cara kerja, dan pemakaian berbagai jenis pembebas beban tersebut adalah
sebagai berikut.

(1). Pembebas beban katup isap

Jenis ini sering dipakai pada kompresor kecil atau sedang. Cara ini
menggunakan katup isap di mana plat katupnya dapat dibuka terus pada
langkah isap maupun langkah kompresi sehingga udara dapat bergerak
keluar masuk silinder secara bebas melalui katup ini tanpa terjadi kompresi.
Hal ini berlangsung sebagai berikut.

Gambar 10. Kerja pembebas beban katup isap

Jika kompresor bekerja maka udara akan mengisi tangki udara sehingga
tekanannya akan naik sedikit demi sedikit. Tekanan ini disalurkan ke bagian
bawah katup pilot dari pembebas beban. Jika tekanan di dalam tangki udara
masih rendah, maka katup akan tetap tertutup karena pegas atas dari katup
pilot dapat mengatasi tekanan tersebut. Namun jika tekanan di dalam
tangki udara naik sehingga dapat mengatasi gaya pegas tadi maka katup
isap akan didorong sampai terbuka. Udara tekan akan mengalir melalui pipa
pembebas beban dan menekan torak pembebas beban pada tutup silinder
ke bawah. Maka katup isap akan terbuka dan operasi tanpa beban mulai.
Selama kompresor bekerja tanpa beban, tekanan di dalam tangki udara
akan menurun terus karena udara dipakai sedangkan penambahan udara
dari kompresor tidak ada. Jika tekanan turun melebihi batas maka gaya
pegas dari katup pilot akan mengalahkan gaya dari tekanan tangki udara.
Maka katup pilot akan jatuh, lalu udara tertutup, dan tekanan di dalam pipa
pembebas beban menjadi sama dengan tekanan at -mosfir. Dengan
demikian torak pembebas beban akan terangkat oleh gaya pegas, katup isap
kembali pada posisi normal, dan kompresor bekerja mengisap dan
memampatkan udara.

(2). Pembebas beban dengan pemutus otomatik

Jenis ini dipakai untuk kompresor-kompresor yang relatif kecil, kurang dari
7,5 kW. Di sini dipakai tombol tekanan (pressure switch) yang dipasang di
tangki udara. Motor penggerak akan dihentikan oleh tombol tekanan ini
secara otomatik bila tekanan udara di dalam tangki udara melebihi batas
tertentu. Sebaliknya jika tekanan di dalam tangki udara turun sampai
dibawah batas minimal yang ditetapkan, maka tombol akan tertutup dan
motor akan hidup kembali. Pembebas beban jenis ini banyak dipakai pada
kompresor kecil sebab katup isap pembebas beban yang berukuran kecil
agak sulit dibuat. Selain itu motor berdaya kecil dapat dengan mudah
dihidupkan dan dimatikan dengan tombol tekanan.

16. Pelumasan

Bagian-bagian kompresor torak yang memerlukan pelumasan adalah bagian-


bagian yang saling meluncur seperti silinder, torak, kepala silang, metal
-metal bantalan batang penggerak dan bantalan utama. Tujuan pelumasan
adalah untuk mencegah keausan, merapatkan cincin torak dan paking,
mendinginkan bagian-bagian yang saling bergesek, dan mencegah
pengkaratan. Pada kompresor kerja tunggal yang biasanya dipergunakan
sebagai kompresor berukuran kecil, pelumasan kotak engkol dan silinder
disatukan. Sebaliknya kompresor kerja ganda yang biasanya dibuat untuk
ukuran sedang dan besar dimana silinder dipisah dari rangka oleh paking
tekan, maka harus dilumasi secara terpisah. Dalam hal ini pelumasan untuk
silinder disebut pelumasan dalam dan pelumasan untuk rangkanya disebut
pelumasan luar.Untuk kompresor kerja tunggal yang berukuran kecil,
pelumasan dalam maupun pelumasan luar dilakukan secara bersama
dengan cara pelumasan percik atau dengan pompa pelumas jenis rocla gigi.
Pelumasan percik, menggunakan tuas pemercik minyak yang dipasang pada
ujung besar batang penggerak. Tuas ini akan menyerempet permukaan
minyak di dasar kotak engkol sehingga minyak akan terpercik ke silinder dan
bagian lain dalam kotak engkol. Metode pelumasan paksa menggunakan
pompa roda gigi yang dipasang pada ujung poros engkol. Putaran poros
engkol akan diteruskan ke poros pompa ini melalui sebuah kopling jenis
Oldham. Minyak pelumas mengalir melalui saringan minyak oleh isapan
pompa. Oleh pompa tekanan minyak dinaikkan sampai mencapai harga
tertentu lalu dialirkan ke semua bagian yang memerlukan melalui saluran di
dalam poros engkol dan batang penggerak.
Gambar 11. Pelumasan Paksa

Sebuah katup pembatas tekanan untuk membatasi tekanan minyak dipasang


pada sisi keluar pompa roda gigi. Kompresor berukuran sedang dan besar
menggunakan pelumasan dalam yang dilakukan dengan pompa minyak jenis
plunyer secara terpisah. Adapun pelumasan luarnya dilakukan dengan
pompa roda gigi yang dipasang pada ujung poros engkol. Pompa roda gigi
harus dipancing sebelum dapat bekerja. Untuk itu disediakan pompa tangan
yangdipasang paralel dengan pompa roda gigi. Pada jalur pipa minyak
pelumas juga perlu dipasang rele tekanan. Rele ini akan bekerja secara
otomatis menghentikan kompresor jika terjadi penurunan tekanan minyak
sampai di bawah batas minimum. Jika pompa mengisap udara. karena
tempat minyak kosong atau permukaannya terlalu rendah maka rele akan
bekerjadan kompresor berhenti

Gambar 12. Sistem Pelumas Minyak Luar

Gambar 13. Sistem Pelumas Minyak Dalam

17. Peralatan Pembantu

Untuk dapat bekerja dengan sempurna, kompresor dilengkapi dengan


beberapa peralatan pembantu antara lain adalah sebagai berikut.

(1) Saringan udara

Jika udara yang diisap kompresor mengandung banyak debu maka silinder
dan cincin torak akan cepat aus bahkan dapat terbakar. Karena itu
kompresor harus dilengkapi dengan saringan udara yang dipasang pada sisi
isapnya. Saringan yang banyak dipakai saat ini terdiri dari tabung-tabung
penyaring yang berdiameter 10 mm dan panjangnya 10 mm. Tabung ini
ditempatkan di dalam kotak berlubang-lubang atau keranjang kawat, yang
dicelupkan dalam genangan minyak. Udara yang diisap kompresor harus
mengalir melalui minyak dan tabung yang lembab oleh minyak. Dengan
demikian jika ada debu yang terbawa akan melekat pada saringan sehingga
udara yang masuk kompresor menjadi bersih. Aliran melalui saringan
tersebut sangat turbulen dan arahnya membalik hingga sebagian besar dari
partikel partikel debu akan tertangkap di sini.

Gambar 14. Saringan udara tipe genangan minyak

(2) Katup pengaman

Katup pengaman harus dipasang pada pipa keluar dari setiap tingkat
kompresor. Katup ini harus membuka dan membuang udara ke luar jika
tekanan melebihi 1,2 kali tekanan normal maksimum dari kompresor.
Pengeluaran udara harus berhenti secara tepat jika tekanan sudah kembali
sangat dekat pada tekanan normal maksimum.

Gambar 15. Katup Pengaman

(3) Tangki udara


Tangki udara dipakai untuk menyimpan udara tekan agar apabila ada
kebutuhan udara tekan yang berubah-ubah jumlahnya dapat dilayani dengan
lancar. Dalam hal kompresor torak di mana udara dikeluarkan secara
berfluktuasi, tangki udara akan memperhalus aliran. Selain itu, udara yang
disimpan di dalam tangki udara akan mengalami pendinginan secara pelan-
pelan dan uap air yang mengembun dapat terkumpul di dasar tangki untuk
sewaktu-waktu dibuang. Dengan demikian udara yang disalurkan ke
pemakai selain sudah dingin, juga tidak lembab.

Gambar 16. Unit Kompresor dengan Tangki Udara

(4) Peralatan Pembantu

Kompresor untuk keperluan-keperluan khusus sering dilengkapi peralatan


bantu antara lain : peredam bunyi, pendingin akhir, pengering, menara
pendingin dan sebagainya sesuai dengan kebutuhan spesifik
yangdibutuhkan sistem.

(5) Peralatan pengaman yang lain

Kompresor juga memiliki alat-alat pengaman berikut ini untuk menghindari


dari kecelakaan.

alat penunjuk tekanan, rele tekanan udara dan reletekanan


minyak.
alat penunjuk temperatur dan rele thermal (tem peratur
udara keluar, temperatur udara masuk,temperatur air
pendingin, temperatur minyak dantemperatur bantalan.
Rele aliran air (mendeteksi aliran yang berkurang/
berhenti).
2.5 CARA MERAWAT KOMPRESOR

Cek oli, pastikan levelnya minimal setengah dan tidak lebih dari 3/4
pada oil glass
Tutup semua kran
Periksa belt, pastikan tidak terlalu kendur namun juga tidak terlalu
kencang.
Pastikan daya yang tersedia minimal 2 kali lipat dari daya yang tertera
pada motor.
Untuk mesin kompresor, (pastikan oli dan bahan bakar tersedia)
Start/On pada switch (recoil untuk engine dan gunakan pengaturan gas
untuk start, setelah stabil, kembalikan pada posisi awal).
Pastikan motor mati/Of jika pressure gauge menunjuk 8 bar dan
kembali hidup/On pada 5 bar (untuk kompresor berkapasitas 12 bar
akan mati/Of jika pressure gauge menunjuk 12 bar dan kembali
hidup/On pada 9 bar)
Untuk kompresor engine, matikan secara manual
dengan engine switch of
Setelah selesai menggunakan unit ini, buang seluruh angin yang
tersisa di dalam tangki melalui drain valve.
Gunakan kompresor sesuai aplikasinya.
Perhatikan debit pengisian tangki, harus lebih besar dari debit
penggunaannya
Usahakan sedapat mungkin agar motor memiliki tenggang waktu yang
cukup untuk hidup dan mati, minimal 5-10 menit.
Letakan kompresor di tempat dengan sirkulasi udara yang baik.
Hindarkan kompresor dari hujan/air maupun sinar matahari secara
langsung (letakan di tempat terlindung).
Pastikan minimal sekali dalam seminggu untuk menguras tangki
dengan angin (sebaiknya tiap hari).

BAB 3

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Makalah ini dapat disimpulkan bahwa klasifikasi kompresor secara garis


besar kompresor dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu Positive
Displacement compressor, dan Dynamic compressor, (Turbo), Positive
Displacement compressor, terdiri dari Reciprocating dan Rotary, sedangkan
Dynamic compressor, (turbo) terdiri dari Centrifugal, axial dan ejector.
Dan kompresor mempunyai beberapa komponen yan terdiri dari ; Kerangka
(frame), Poros engkol (crank shaft), Batang penghubung (connecting rod),
Kepala silang (cross head), Silinder (cylinder), Liner silinder (cylinder liner),
Water Jacket, Torak (piston), Cincin torak ( piston rings), Cincin Penahan Gas
(packing rod), Ring Oil Scraper, dan Katup kompresor (compressor valve).

Sedangkan untuk kompresor torak merupakan salah satu positive


displacement compressor dengan prinsip kerja memampatkan dan
mengeluarkan udara / gas secara intermitten (berselang) dari dalam silinder.
Pemampatan udara / gas dilakukan didalam silinder. Elemen mekanik yang
digunakan untuk memampatkan udara / gas dinamakan piston / torak.

Perawatan kompresor sangatlah penting dikarenakan akan memperpanjang


usia dari kompresor tersebut. Dan tanpa dirawat dengan baik dan atau
dipergunakan tidak sebagai mestinya sesuai dengan peruntukannya, akan
menyebabkan kompresor cepat rusak.

Maka, ketika akan menggunakan kompresor, pastikan dulu bahwa oli berada
pada level aman. Kemudian semua kran harus dipastikan dalam keadaan
tertutup, belt tidak terlalu kendur dan tidak juga terlalu kencang. Sebelum
kompresor dinyalakan, atur terlebih dahulu pengaturan gas agar tidak terlalu
rendah dan juga tidak terlalu tinggi.

3.2 SARAN

Dengan makalah ini penulis menyarankan pembaca, ketika mempunyai


kompresor seharusnya dapat mengetahui bagian-bagian dari kompresor
tersebut yang dapat berguna dalam perawatan agar kompresor dapat
mempuyai usia yang lebih lama.

Você também pode gostar

  • Kompresor
    Kompresor
    Documento19 páginas
    Kompresor
    Bani Rusdi
    Ainda não há avaliações
  • Kop Ling
    Kop Ling
    Documento12 páginas
    Kop Ling
    Bani Rusdi
    Ainda não há avaliações
  • Hasil Akhir Makalah Kompresor
    Hasil Akhir Makalah Kompresor
    Documento16 páginas
    Hasil Akhir Makalah Kompresor
    Bani Rusdi
    Ainda não há avaliações
  • Aplikasi Penggunaan Port
    Aplikasi Penggunaan Port
    Documento9 páginas
    Aplikasi Penggunaan Port
    Bani Rusdi
    Ainda não há avaliações
  • Bahan 3
    Bahan 3
    Documento17 páginas
    Bahan 3
    Fu Din
    Ainda não há avaliações
  • Ardi
    Ardi
    Documento11 páginas
    Ardi
    Bani Rusdi
    Ainda não há avaliações
  • Sekapur Sirih
    Sekapur Sirih
    Documento1 página
    Sekapur Sirih
    Bani Rusdi
    Ainda não há avaliações