Você está na página 1de 10

Project Akuntansi Manajemen

ANALISIS BIAYA VOLUME DAN LABA


(Rencana Usaha Nugget Tahu)

Dosen Pengampu :

M.NASIR, M,Si

Disusun Oleh:

KANIA PRIMA DITA (7153142019)

PRODI PENDIDIKAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2017
PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Usaha nikro, kecil dan menenga (UMKM) merupakan pelaku bisnis yang bergerak
pada bidang usaha yang menyentuh kepentingan masyarakat. Di Indonesia, UMKM saat ini
dianggap sebagai cara yang efektif dalam pengentasan kemiskinan. UMKM merupakan
kelompok pelaku ekonomi terbesar dalam perokonomian Indonesia, UMKM juga
menciptakan peluang kerja yang cukup besar bagi tenaga kerja dalam negeri, sehingga sangat
membantu upaya mengurangi pengangguran, namun masih banyak pengusaha yang tidak
dapat mengelola UMKM yang dimilikinya dengan baik.

Untuk menjalankan sebuah organisasi yang kompleks (besar dan rumit) termasuk
UMKM dengan efisien dan efektif, manajemen membutuhkan informasi terinci tentang
operasi perusahaan. Artinya manajemen perlu memperoleh informasi mengenai keluaran dan
masukan perusahaan. Tanpa adanya informasi tersebut manajemen tidak mungkin dapat
mengambil keputusan dengan tepat. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan sistem
informasi yang memadai untuk perencanaan, pengelolaan, pengendalian dan pengambilan
keputusan. Sistem informasi yang berhubungan dengan masalah akuntansi atau keuangan
merupakan tugas dan tanggung jawab dari akuntan manajemen, dan sistem informasi yang
berhubungan dengan akuntansi tersebut disebut Akuntansi Manajemen. (Machfoedz, Masud,
Akuntansi Manajemen, 20012).

Sebuah perusahaan apabila ingin memproduksi suatu produk maka perusahaan perlu
merencanakan terlebih dahulu berapa besar laba yang diinginkan. Ketika menjalankan suatu
usaha sudah pasti akan mengeluarkan biaya produksi, maka dari itu dengan adanya analisis
Break Even Point kita dapat mengetahui kapan dan dalam keadaan seperti apa usaha yang
kita jalankan tidak akan mengalami kerugian dan mampu menetapkan penjualan dengan
harga yang bersaing pula tanpa melupakan berapa besar laba yang kita inginkan.

Identifikasi Masalah

Dari latar belakang diatas, identifikasi masalah yang akan dijadikan penelitian sebagai
berikut:

1. Pengelolaan UMKM yang kurang baik


2. Diperlukannya akuntansi manajemen untuk mengelola UMKM
3. Diperlukannya analisis biaya, volume dan laba dalam mengelola UMKM
Batasan Masalah

Dalam penyusunan laporan project ini penulis membatasi masalah atau ruang lingkup
penulisan agar tidak menyimpang dari tema penyusunan laporan project:

1. Menentukan jenis UMKM yang akan dibuat


2. Mengasumsikan biaya-biaya apa saja yang akan dikelurkan selama proses produksi
3. Analisis biaya, volume dan laba, untuk menentukan berapa penjualan yang harus
dilakukan agar dapat mencapai target laba Rp. 10.000.000 dalam sebulan

Rumusan Masalah

Dalam penyusunan laporan project ini penulis mengemukakan beberapa masalah yang
perlu dibahas terkait analisis biaya volume dan laba pada rencana usaha nugget tahu ini
adalah:

1. Apa itu UMKM?


2. Apa itu Akuntansi Manajemen?
3. Bagaimana anlisis biaya, volume dan laba terhadap usaha nugget tahu?

Tujuan Proyek

Penyusunan laporan project ini dibuat agar mahasiswa dapat memahami pokok
bahasan mata kuliah Akuntansi Manajemen tentang Analisis biaya, volume dan laba untuk
dapat mencapai target laba yang diinginkan pada usaha yang akan dijalankan.

Manfaat Proyek

Dari penyusunan laporan project ini mahasiswa diharapkan dapat membuka suatu
usaha dan mengelola usaha tersebut dengan baik sehingga dapat membuka peluang pekerjaan
dan dapat mengurangi pengangguran yang ada serta menurunkan tingkat kemiskinan di
Indonesia.

PEMBAHASAN

A. DEFINISI UMKM
Pengertian UMKM berdasarkan UU Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro,
Kecil dan Menengah:

Usaha mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan / atau badan usaha
perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang
ini.

Usaha kecil adalah usaha ekonomi yang produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau
cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak
langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha kecil
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini.

Usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan
atau cabang perusahaan yang dimiliki. Dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun
tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil
penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.

B. DEFINISI AKUNTANSI MANAJEMEN

Pengertian akuntansi manajemen menurt beberapa ahli:

Menurut Charles T. Homgren (1993:4) akuntansi manajemen merupakan sebuah


proses identifikasi, penyiapan, pengukuran dan penafsiran serta komunikasi mengenai
informasi yang dapat membantu eksekutif dalam memenuhi tujuan perusahaan.

Menurut Mulyadi (2001:2) akuntansi manajemen merupakan suatu informasi


keuangan yang dihasilkan oleh tipe akuntasi manajemen yang digunakan terutama oleh
pengguna intern suatu organisasi.

Menurut Halim dan Supomo (2000:3) akuntansi manajemen merupakan kegiatan


yang menghasilkan informasi dalam bentuk keuangan bagi manajemen untuk pengambilan
sebuah keputusan ekonomi dalam menjalankan fungsi manajemen.

C. ANALISIS BIAYA VOLUME DAN LABA

Analisis biaya volume laba (cost volume profitanalysis CVP analysis) merupakan
suatu alat yang sangat berguna untuk perencanaan dan pengambilan keputusan. Karena
analisis biaya volume laba (CVP) menenkankan keterkaitan antara biaya, kuantitas yang
terjual dan harga, semua informasi keuangan perusahaan terkandung didalamnya. Analsa
CVP dapat menjadi alat yang bermanfaat untuk mengidentifikasi cakupan dan besarnya
kesulitan ekonomi yang dialami suatu divisi dan membantu mencari pemecahannya, juga
dapat digunakan untuk mancapai impas, dampak pengurangan biaya tetap terhadap titik
impas dan dampak kenaikan harga terhadap laba.

D. Gambaran Usaha

Gambaran usaha yang akan didirikan adalah usaha dalam bidang manufaktur pembuatan
nugget tahu.

E. Analisis Biaya Volume dan Laba

1. Biaya yang dikeluarkan


Asumsi-asumsi :
1. Kantor Pemasaran dilakukan di rumah, umur ekonomis gedung 10 tahun
dengan harga gedung yang dipakai untuk produksi seharga Rp 72.000.000

2. Penyusutan peralatan menggunakan metode garis lurus, masa manfaat 5 tahun

3. Produk yang dihasilkan dalam sebulan 1000 buah per bungkus

1. Biaya Variabel (Bahan Baku Langsung) per produksi

No Keterangan Jumlah Harga


.
1 Tahu 500 gr Rp 10.000
2 Susu cair 2 sdm Rp 1.000
3 Telur ayam 3 butir Rp 4.500
4 Tepung sagu 50 gr Rp 3.000
5 Tepung maizena 50 gr Rp 3.000
6 Bawang merah (halus) 10 siung Rp 3.000
7 Garam 1 sdm Rp 500
8 Merica bubuk 1 sdt Rp 500
9 Gula pasir 1 sdt Rp 2.500
10 Kaldu bubuk rasa ayam 1 bks Rp 500
11 Margarine 2 sdm Rp 1.500
12 Bawang putih (halus) 5 siung Rp 1.000
13 Panir
14 Telur 5 butir Rp 7.500
15 Tepung roti 200 gr Rp 5.000
16 Minyak goreng ltr Rp 3.000
17 Saus tomat 1 bks Rp 4.000
Jumlah harga Rp 50.500
Total Biaya Variabel untuk satu bulan produksi (dalam 1 hari satu kali produksi)

= Rp 50.500 x 26 hari = Rp 1.313.000

2. Biaya Tenaga Kerja Langsung

No Keterangan Jumlah Biaya per unit Total biaya


.
1 Tenaga Kerja Langsung 3 Rp 750.000 Rp 2.250.000
Total Rp 2.250.000

3. Biaya Overhead Pabrik Variabel

No Keterangan Jumlah Biaya per unit Total biaya


.
1 Listrik - - Rp 500.000
2 Air - - Rp 300.000
Total Rp 800.000
biaya overhead variabel per unit : Rp 800.000 : 1000 = Rp 800 buah per bungkus

4. Biaya Overhead Pabrik Tetap per bulan

No Keterangan Biaya per unit Umur Total biaya - per


. ekonomis bulan
1 Biaya penyusutan Gedung Rp 72.000.000 10 tahun Rp 600.000
2 Biaya penyusutan Mesin Rp 12.000.000 5 tahun Rp 200.000
giling
3 Penyusutan Peralatan Lain Rp 3.900.000 5 tahun Rp 65.000
Total Rp 865.000
biaya overhead pabrik tetap per unit :

Rp 865.000 : 1000 = Rp 865 buah per bungkus

5. Biaya Periodik

1. Biaya tetap lainnya : Rp 1.500.000


2. Biaya Pemasaran : Rp 100.000
3. Biaya Administrasi : Rp 50.000

2. Penentuan HPP- per Unit


Metode Variable Costing :
Bahan Baku Langsung Rp 1.313.000
Tenaga Kerja Langsung Rp 2.250.000
Biaya Overhead Pabrik Variabel Rp 800.000
Total HPP Rp 4.363.000
Dalam sebulan, produk yang dihasilkan adalah sebanyak 1000 buah per bungkus, maka HPP
per unit adalah sebesar Rp 4.363.000 : 1000 = Rp 4.363

Metode Full Costing :


Bahan Baku Langsung Rp 1.313.000
Tenaga Kerja Langsung Rp 2.250.000
Biaya Overhead Pabrik Variabel Rp 800.000
Biaya Overhead Pabrik Tetap Rp 865.000
Total HPP Rp 5.228.000
Dalam sebulan, produk yang dihasilkan adalah sebanyak 1000 buah, maka HPP per unit
adalah sebesar Rp 5.228.000 : 1000 = Rp5.228

3. Harga jual

Keterangan Harga jual per Jumlah Total penjualan


bungkus
Nugget tahu Rp 10.000 1000 buah per Rp 10.000.000
bungkus

4. Analisis Laba Perusahaan

Nugget Tahu Kania


Laporan Laba/Rugi
Metode Full Costing
Unit terjual (U)
Penjualan Rp 10.000.000
Harga Pokok Penjualan :
Pers.Awal Produk Jadi Rp 0
Harga Pokok Produksi :
Bahan Baku Langsung Rp 1.313.000
Tenaga Kerja Langsung Rp 2.250.000
Biaya Overhead pabrikVariabel Rp 800.000
Biaya Overhead pabrik Tetap Rp 865.000
Barang siap dijual Rp 5.228.000
Harga Pokok Penjualan (Rp 5.228.000)
Laba Kotor Rp 4.772.000
Biaya Operasi/periodik
Biaya Tetap Rp 1.500.000
Biaya Pemasaran Rp 100.000
Biaya Administrasi Rp 50.000
Total Biaya Operasi/periodik (Rp 1.650.000)
Laba bersih sebelum pajak Rp 3.122.000
Pajak (10% x Rp 3.122.000) (Rp 312.200)
Laba bersih setelah pajak Rp 2.810.000
5. Analisis BEP

Per bungkus Dalam %

Harga Jual ............................................................. Rp 10.000 100%

Biaya per unit produk/VC ..................................... Rp 4.363 73%

Margin .................................................................. Rp 5.637 27%

Biaya Tetap :

1. Biaya penyusutan Gedung Rp 600.000


2. Biaya penyusutan Mesin Giling Rp 200.000
3. Penyusutan Peralatan Lain Rp 65.000
4. Biaya tetap lainnya Rp 1.500.000
5. Biaya Pemasaran Rp 100.000
6. Biaya Administrasi Rp 50.000
Rp 2.515.000

Biaya tetap per unit (Rp 2.515.000 : 1000) Rp 2.515

6. Menentukan BEP

Penjualan BEP = Biaya Variabel + Biaya Tetap + Laba


Rp 10.000 X = Rp 4.363 X + Rp 2.515.000 + 0
Rp 10.000 X Rp 4.363 X = Rp 2.515.000
Rp 5.637 X = Rp 2.515.000 : Rp 5.637
X = 469 bungkus

Pembuktian :
Penjualan BEP = Biaya Variabel + Biaya Tetap + Laba
Rp 10.000 x 469 = Rp 4.363 (469) + Rp 2.515.000 + 0
Rp 4.690.000 = Rp2.046.247 + Rp 2.515.000
Rp 4.690.000 = Rp 4.561.247
Rp 4.690.000 = Rp 4.690.000

Jadi, untuk mencapai titik impas maka dalam 1 kali produksi yang harus terjual adalah
sebanyak 468 bungkus dengan harga jual Rp 10.000 per bungkus
7. Analisis keuntungan untuk mencapai target laba sebesar Rp 10.000.000

Harga jual Rp 10.000


Biaya per unit Rp 4.363
Margin kontribusi Rp 5.637

Target laba yang diharapkan Rp 10.000.000

Penjualan laba = biaya tetap + laba


Harga jual biaya variabel/unit
= Rp 2.515.000 + Rp10.000.000
Rp 10.000 4.363
= Rp 12.515.000
4.363
= 2.868
Maka, untuk mendapatkan laba ssebesar Rp 10.000.000 / bulan perusahaan harus
memproduksi sebanyak 2.868 bungkus dalam sebulan.

Você também pode gostar