Você está na página 1de 10

AKHIR SEBUAH PERTIKAIAN

Suatu hari di sebuah kelas terdapat dua orang siswa yang saling menggilai
idolanya. Mereka adalah Nadila dan Erna. Nadila begitu menggilai Super
Junior sedangkan Erna sangat menyukai EXO. Mereka selalu bertengkar dan
selalu berusaha menjatuhkan satu sama lain. Kerap kali mereka juga selalu
berusaha untuk mengambil hati teman-teman sekelasnya agar ikut-ikutan
menggilai idola mereka.
Nadila : Teman-teman liat nih aku punya poster terbaru Super Junior, keren-
keren banget lho, aku jamin kalian pasti gak bakalan rugi ngeliatnya.
(sambil memperlihatkan poster kebanggaannya)
Icha : Mana..mana? Aku jadi penasaran dengan poster terbarumu itu?
Angel : Masak sih? Memangnya sebagus apa poster-postermu itu?
Putri : Mana? Coba kami lihat?
Nanda : Hanya poster seperti itu saja kau banggakan Nad, tidak ada
gunanya menghitungkan tentang K-POP. Kenapa tidak sekalian saja kau
menunjukkan poster Cherrybell, Blink ataupun Super Girlis? Hahaha.
Nadila : Apa kau bilang barusan? Cherrybell? Oh tidak. (dengan wajah
heran dan bertanya-tanya).
Angel : Nanda, bisa tidak sekali saja kau tidak menyangkut-pautkan
Cherrybell kedalam pembicaraan kita? (dengan memasang wajah kesal).
Doni : Oh Cherrybell yang terkenal dengan semboyan chibi-chibi itu? Mereka
lumayan cantik kok.
Icha : Iyalah siapa lagi bukan mereka.
Erna : OMG. Apa yang sedang kalian bicarakan ini? Cherrybell? Girlband
yang selalu berusaha menjiplak lagu-lagu milik Girls Generation itu? Iuuhh..
Kamseupay beud sih kalian ini? Terutama kamu Doni. Darimana kamu bisa
mengatakan bahwa mereka itu cantik? Padahal sudah jelas-jelas mereka itu
adalah plagiat!
Nadila : Tumben kata-katamu benar Er. Darimana Doni bisa menyimpulkan
kalau anggota Cherrybell itu cantik? Malahan kalau aku fikir-fikir aku tak
kalah cantik dari mereka, mungkin saja lebih cantik aku. (dengan bangga
Nadila mengatakan semua itu)
Putri : Wah, ada angin apa ini? Tidak biasanya seorang Nadila bisa setuju
dengan perkataan Erna? Sangat jarang aku bisa melihat pemandangan
seperti ini. Pemandangan ini wajib kita masukkan ke dokumen sejarah
Indonesia.
Erna : (sambil melepas headset dari telingannya) Idiih.. Kalian bilang apa
barusan? Aku kompak dengan si cewek gila itu? Rasanya dunia udah
berhenti berputar kalau seandainya itu terjadi. Dia tuh yang ikut-ikutan aku,
lagipula siapa juga yang mau dibilang kompak sama dia. Sampai kapanpun
itu gak akan pernah terjadi. Titik! (kembali memasang headsetnya).
Nadila : Eh cewek kamseupay. Bilang apa lo barusan? Gak salah denger nih
telinga gue? Asal lo tau aja ya, gue tuh tadi cuma sependapat sama apa
yang lo bilang tentang si cherrybelle itu, bukannya pengen ikut-ikutan lo.
Lagian semua orang juga tau kok kalau sampai dunia ini berhenti berputar
gue gak akan pernah kompak sama lo. Lo jangan GR deh jadi orang! (sambil
memukul meja dengan kesal)
Erna : Iyuuuhh. Kamu tuh yang jangan ke GRan. Situ kira saya mau dibilang
kompak sama situ? Jangan mimpi deh!
Nadila : Lo itu bener-bener yaa...... (dengan nada membentak)
Doni : (menyela pembicaraan Nadila) Stop..stop.. ngapain sih kalian pagi-
pagi sudah berdebat? Kurang kerjaan banget. Mending nyapu dulu gih
daripada bertengkar pagi-pagi, liat tuh kelas kita masih kotor tau! (sambil
menunjuk beberapa sudut kelas yang terlihat masih kotor).
Nadila dan Erna : Hah ? nyapu ? Ogah!
(bel masuk berbunyi)
Putri : Iya udah..ya udah. Stop sampai disini berdebatnya ya teman-
temanku yang cantik! Bel masuk udah berbunyi nih. Sebaiknya sekarang kita
belajar. (sambil menegeluarkan buku dari dalam tas)
Tepat pukul 13.00, bel pulang pun berbunyi. Masing-masing siswa bergegas
memasukkan buku ke dalam tas. Mereka pulang berjalan kaki bersama.
Diperjalanan pulang Nadila dan Erna bertengkar lagi.
Nadila : Ehh teman-teman, satu bulan lagi Super Junior mau ngadain konser
di Indonesia lho!
Erna : So ? gue mesti bilang wow gitu?
Nadila : Kok jadi kamu yang nyolot sih ? Aku kan gak ngomong sama
kamu.
Icha : Kalian ini dari tadi gak puas-puas bertengkar ya. Gak disekolah,gak
dijalan, sama aja. Gak tau malu kalian. (dengan nada kesal)
Erna : Masalah besar gitu buat kamu Cha? Terserah aku dong.
Nanda : Rebutan kok gak ngajak-ngajak sih ? Ada yang meminta
bantuanku ? (sambil ketawa cekikikan)
Doni : Husst, kamu Nan, Icha tuh lagi ngomong serius tau. (dengan wajah
serius)
Nanda : Iya aku juga tau Don. Lagipula aku kan hanya bercanda.
Angel : Sudahlah daripada aku mendengar kalian bertengkar terus, lebih
baik aku pulang. Bye.
Semua : Byee
Pada hari Senin,Erna, Icha, Angel, Putri, Nanda dan Doni sudah berada di
sekolah seperti biasa untuk mengikuti proses belajar, namun ternyata ada
yang kurang di kelas, yeah.. Nadila. Sampai jarum jam menunjuk pukul 06.55
ia masih belum berada di sekolah, padahal lima menit lagi bel masuk kelas
akan berbunyi. Seisi kelas mulai khawatir karena salah satu teman mereka
yaitu Nadila belum juga menunjukkan batang hidungnya. Terkecuali Erna, ia
terlihat santai saja dengan keadaan tersebut, wajar saja Erna bersikap
seperti itu, karena hubungan Erna dan Nadila tidak terjalin baik
Putri : Selamat pagi teman-teman.
Icha, Angel, Nanda, Erna dan Doni : Selamat pagi juga Put.
Icha : Tapi tunggu dulu, kenapa sampai jam segini Nadila belum muncul
juga ya ?
Angel : Iya nih, padahal sebentar lagi bel masuk akan berbunyi.
Putri : Oh iya ya, aku baru sadar kalau Nadila belum berada di sekolah.
Tidak biasanya dia seperti ini, walaupun ia selalu sibuk untuk membeli poster
terbaru idolanya, tapi tidak pernah ia sampai terlambat begini. Atau jangan-
jangan telah terjadi sesuatu padanya ?
Doni : Husst, jangan berkata begitu Tri, siapa tau Nadila sedang ada urusan
penting hingga membuatnya harus terlambat datang ke sekolah.
Nanda : Betul kata Doni, kita tidak boleh berfikir yang tidak-tidak,
seharusnya kita berdoa agar Nadila baik-baik saja.
Erna : Kenapa sih dari tadi kalian sibuk memikirkan Nadila? Biar saja kalau
Nadila tidak masuk. Untuk apa kalian memperdulikannya, lebih baik kalian
lihat ini, ini adalah poster-poster terbaru EXO yang baru diluncurkan minggu
ini. Dan asal kalian tahu saja, poster-poster ini tuh limited edition. (sambil
menunjukkan poster terbarunya dengan bangga).
Lalu tiba-tiba saja terdengar langkah kaki seseorang yang mampu
memecahkan suara seisi kelas. Ternyata itu adalah langkah kaki
Nadila.Dengan terkejut teman-tamannya termasuk Erna melihat kearah
Nadila berdiri. Ia terlihat sangat terengah-engah seperti orang yang baru
habis berlari. Teman-temannyapun dengan spontan langsung mengintrogasi
Nadila dengan wajah penasaran.
Putri : Darimana saja kau, kenapa baru muncul?
Angel : Iya Nad, kenapa kau baru sampai disekolah ? Tidak biasanya kau
begini ?
Doni : Sebentar lagi bel berbunyi, tapi kau baru datang. Ada apa
sebenarnya ?
Nanda : Iya betul itu, kenapa kau baru datang Nad? Dan kenapa kau terlihat
sangat terengah-engah seperti itu? Kau habis kejar-kejaran dengan anjing
ya? Kenapa tidak mengajakku? Hehe.
Icha : Sudah-sudah kalian itu seperti anak kecil saja. Kalau kalian mau
bertanya satu-satu dong, kasian kan Nadila kebinggungungan mendengar
pertanyaan yang kalian ajukan!
Nadila : Haha, aku tidak apa-apa teman-teman, aku hanya terlambat
bangun saja sehingga aku terlambat pergi ke toko langgananku untuk
membeli poster terbaru Super Junior. Apa kalian mau melihat poster
terbaruku ?
Angel : Nadila..Nadila, sebenarnya otakmu itu terbuat dari apa sih? Bisa-
bisanya kamu mengorbankan jam sekolahmu hanya demi membeli poster
terbaru idolamu? (heran)
Icha : Aku juga tidak mengerti dengan jalan fikiranmu Nad, kenapa hidupmu
itu selalu kau kaitkan dengan Super Junior? Apa segitu pentingnya mereka
bagimu?
Nadila : Mereka itu sudah menjadi bagian dari nyawaku. Tanpa mereka aku
tidak bisa hidup tau apalagi kalau tidak ada EunHyuk mungkin saja aku bisa
mati berdiri. Apa kalian mau melihat teman kalian ini mati penasaran?
Nanda : Bukan begitu maksud kami Nad, tapi kau juga harus tau bahwa
mereka bukan segalanya, bukan mereka yang menyebabkanmu bisa berhasil
ataupun sukses kedepannya melainkan dirimu sendiri. Betul tidak teman-
teman? Hehe.
Putri : Betul apa kata Nanda Nad. Kami tidak menyalahkanmu begitu
mengidolai mereka, wajar saja karena mereka begitu tampan, keren,
suaranya bagus bahkan di setiap penampilan mereka selalu saja mampu
menghipnotis para penonton. Kalau kata Syahrini nih, Super Junior itu cetar
membahana badai halilintar. Tapi walau begitu, kamu tidak boleh lupa, kalau
setiap waktumu kau gunakan untuk memikirkan tentang Super Junior, kapan
kau akan meluangkan waktumu untuk belajar, sedangkan dua minggu lagi
sudah mulai diadakannya Ulangan Tengah Semester (UAS).
Doni : Iyaa Nad, apa yang dikatan teman-teman itu ada betulnya. Coba kau
fikirkan kalau kau uterus-terusan seperti ini bagaimana nanti hasil nilai
UASmu. Apa kau ingin membuat kedua orang tuamu kecewa karena telah
menyekolahkanmu tinggi-tinggi? Aku yakin tidak.
Erna : Sudahlah percuma saja kalian menasehati teman kalian yang satu ini,
sampai bibir kalian putuspun dia tidak akan mendengarkan nasihat-nasihat
kalian itu. Telinga miliknya itu kan terbuat dari baja dan campuran semen,
mana mungkin bisa luluh.
Angel : Erna kau tidak boleh berkata seperti itu terhadap Nadila karena
bagimanapun juga Nadila adalah teman kita dan temanmu juga.
Nadila : (sambil memukul meja dengan kesal) Eh cewek kamseupay, nyadar
diri dong, emang kamu fikir kamu itu udah benar apa? Tampang pas-pasan
aja belagu, apalagi kalau kamu dikasi tampang cantik sepertiku, gak
terbayang olehku seperti apa kelakuanmu nanti.
Erna : Hei, apa kau bilang barusan? Cewek kamseupay? Bukannya kamu ya
yang kamseupay? Pake ngata-ngatain orang lain lagi, ngaca dong! (dengan
nada menyindir Nadila).
Nadila : Udah kali, kamu aja tuh yang belum ngaca. Gak punya kaca ya
dirumah? Kasian deh. Modal dikit kenapa? Nih kacaku buat kamu aja,
lagipula kacaku di rumah masih banyak kok. (sambil memberikan kacanya
kepada Erna dengan wajah sombong).
Erna : Sorry aja ya Nad, bukan maksudku menolak pemberianmu, tapi
masalahnya di rumahku udah banyak banget ada kaca, mahal-mahal lagi.
Sedangkan kacamu, paling hanya kaca yang dijual obral di senggol, hahaha.
(dengan puas Erna melontarkan kata-katanya itu).
Nadila : Eh jangan nyari masalah ya cewek kamseupay, sini aja lo kalau
berani! (dengan nada kesal sambil menarik lengan baju Erna).
Erna : Apa-apaan nih, jangan main kekerasan dong, ini tuh di sekolah. Sakit
tau.
Icha : Hei sudah-sudah, jangan berantem disini dong, ini tuh di areal
sekolah, jangan bikin malu deh, seperti anak kecil saja. (sambil berusaha
memisahkan Nadila dan Erna).
Angel : Sudah dong jangan berantem disini, malu tau.
Putri, Angel, Nanda, Icha dan Doni : (berusaha keras memisahkan kedua
temannya yang sedang bertengkar itu).
Nadila : Kalau bukan karena kalian aku tidak akan melepaskan cewek
kamseupay ini! (berjalan keluar dari kelas).
Saat jam istirahat, dari luar ruang kelas terdengar suara orang yang sedang
berkelahi,lagi-lagi Nadila dan Erna. Dalam satu hari ini sudah dua kali mereka
berkelahi dan hampir setiap hari mereka bertengkar seperti ini, dan sudah
berkali-kali pula mereka mendapat teguran dari guru-guru terlebih lagi baru
dua hari yang lalu Nadila dan Erna dipanggil menghadap ke ruang kepala
sekolah karena masalah yang sama. Tidak ada kata jera di benak mereka.
Tiba-tiba saja Nanda datang lalu memberitahukan Nadia dan Erna untuk
segera menghadap ke ruang kepala sekolah. Ternyata panggilan kali ini
bukan panggilan biasa, melainkan mereka berdua diberikan hukuman yaitu
berupa skorsing selama dua minggu dari pihak sekolah, padahal dua minggu
lagi akan mulai diadakannya Ulangan Akhir Semester (UAS). Tapi mau
bagaimana lagi, mereka yang berbuat dan mereka pula harus siap menerima
resikonya.
Putri : Teman-teman apa kalian mendengar suara orang yang sedang
berkelahi?
Angel : Iya Put, aku juga mendengarnya. Kira-kira suara siapa ya?
Doni : Sepertinya aku kenal suara ini. Ini seperti suara Nadila dan Erna,
betul tidak?
Icha : Iya Don, ini memang suara Nadila dan Erna. Ayo kita lihat mereka!
Di dalam ruang kelas terdapat Nadila dan Erna yang sedang berkelahi karena
masalah mereka yang belum selasai tadi pagi.
Nadila : Iih, kamu tuh nyebelin banget sih, dasar cewek kamseupay.
(sambil menjambak rambut erna)
Erna : Kamu tuh yang duluan berulah, dasar cewek gak tau diri. (membalas
jambakan Nadila).
Putri : Hei, kalian ini tidak ada kapok-kapoknya ya berkelahi, sudah jangan
berkelahi lagi!
Nanda : Nadila, Erna kalian berdua dipanggil untuk menghadap ke ruang
kepala sekolah sekarang!
Doni : Dipanggil ke ruang kepala sekolah? Ada apa memangnya?
Nanda : Aku juga kurang tau apa sebabnya.
Setelah beberapa jam akhirnya Nadila dan Erna kembali ke kelas dengan
wajah yang murung. Ternyata Nadila dan Erna mendapat hukuman skorsing
selama dua minggu dari pihak sekolah.
Doni : Ada apa kalian dipanggil ke ruang kepala sekolah? Apa ada masalah
serius?
Nadila : Ka..mi men..dapat hukuman skorsing dari pihak se..sekolah.
(dengan nada terbata-bata sambil menangis)
Putri : Apa? Skorsing? Kalian serius? (dengan wajah kaget)
Erna : Ia, semua yang dikatakan Nadila benar. Kami mendapat hukuman
skorsing selama dua minggu.
Angel : Bukankah dua minggu lagi sudah akan diadakan Ulangan Tengah
Semester?
Nadila : Memang benar, tapi mau bagaimana lagi semua sudah terjadi dan
kami tidak bisa berbuat apa-apa.
Icha : Kalian sabar ya, aku turut sedih mendengar berita ini. (sambil
merangkul pundak Nadila dan Erna )
Satu minggu telah berakhir, tinggal tersisa satu minggu lagi bagi siswa SMA
N 1 Semarapura untuk mempersiapkan diri menghadapi UAS. Tepat dihari
Minggu, Angel, Putri dan Nanda pergi kesebuah toko buku untuk membeli
beberapa buku, tak sengaja disana mereka bertemu dengan Erna disana.
Angel : Hei lihat itu, bukankah itu adalah Erna?
Nanda : Iya betul, itu Erna teman kita.
Putri : Ayo kita samperin dia!
Angel : Erna?
Erna : Eh kalian, kenapa kalian bisa ada disini ?
Putri : Kami disini ingin mencari beberapa buku. Sedangkan kau? Apa yang
kau lakukan disini?
Erna : Aku juga ingin membeli beberapa buah buku disini. Aku ingin
memulai semuanya dari awal teman-teman, aku ingin berubah. Aku telah
berjanji kepada kedua orang tuaku untuk menjadi siswa yang lebih baik lagi
di sekolah. Hukuman skorsing selama dua minggu ini membuat aku jera dan
sadar.
Angel : Kami turut senang karena kau telah berubah Erna. Tenang saja kami
siap membantumu kapan saja jika kamu mengalami kesulitan dalam belajar.
Erna : Terima kasih ya teman-teman.
Nanda : Itulah gunanya teman Erna.
Namun berbeda dengan Erna, Nadila malah menjadi anak yang semakin
menjadi-jadi. Setelah mendapat hukuman skorsing ternyata Nadila belum
juga berubah. Tak sengaja Icha dan Doni melihat temannya Nadila sedang
minum-minuman beralkohol di pinggir jalan, ia terlihat seperti orang yang
sedang putus asa. Icha dan Doni lalu menghampirinya dan berusaha untuk
membujuk Nadila agar tidak berkeliaran di jalan seperti ini.
Icha : Doni lihat itu, itu Nadila. Lihat, sepertinya ia sedang meminum-
minuman beralkohol?
Doni : Oh iya itu Nadila. Kenapa dia menjadi seperti itu? Ayo kita temui dia!
Doni : Nadila, apa yang kau lakukan, kenapa kau seperti ini?
Nadila : Icha, Doni, apa yang sedang kalian lakukan disini? Pergi sana
jangan ganggu aku disini, aku ingin sendiri! Pergi!
Icha : Nadila kenapa kau seperti ini? Kau tidak boleh begini, hidupmu masih
panjang, jangan rusak hidupmu dengan hanya berputus asa begini, kau
harus semangat!
Nadila : Tidak, aku lelah seperti ini, aku muak dengan semua ini!
Doni : Nadila, dengarkan kami! Percuma saja kau seperti ini, itu tidak akan
menyelesaikan masalahmu, kamu harus semangat, kamu harus bisa berubah
Nad kamu pasti bisa.
Nadila : Sudahlah kalian pergi saja dari sini, jangan menggangguku!
Doni : Tidak, kami tidak akan pergi dari sini!
Nadila : Baiklah, kalau kalian tidak mau pergi biar aku saja yang pergi dari
sini!
Icha : Tunggu dulu Nadila, kamu tidak boleh pergi, kamu harus dengarkan
kata-kata kami dulu. Kami menyayangimu Nad, kamu harus semangat!
(sambil memegang tangan Nadila).
Nadila : Aragh, sudahlah! (sambil berlari meninggalkan kedua temannya
itu).
Keesokan harinya, setelah pulang sekolah, Icha, Angel, Putri, Doni dan Nanda
memutuskan untuk mencari Nadila.
Icha : Teman-teman bagaimana kalau sekarang kita mencari Nadila, kita
harus memberikan semangat padanya, kasihan dia, dia terlihat seperti orang
yang sedang putus asa dan tidak punya semangat lagi.
Nanda : Aku setuju, aku juga ingin bertemu dengan Nadila.
Putri, Angel dan Doni : Kami setuju.
Setelah beberapa jam mereka mencari, alhasil mereka menemukan Nadila
sedang menangis di pinggir jalan. Mereka berusaha menenangkan Nadila
yang sedang bersedih. Disana pemandangan akan arti pertemanan
tergambar jelas.
Putri : Itu Nadila.
Doni : Ayo kita menghampirinya!
Icha : Nadila apa kau baik-baik saja?
Nadila : Teman-teman, kenapa kalian disini? (sambil menangis).
Nanda : Kami kemari mencarimu Nad, kami semua sayang padamu, maka
dari itu kau harus semangat, jangan seperti ini, kami sedih melihatmu
seperti ini.
Doni : Iya Nad, jangan seperti ini lagi, hidupmu masih panjang, kamu harus
semangat!
Nadila : Teman-teman maafkan aku, aku baru sadar kalau selama ini aku
telah melakukan banyak kesalahan. Dan aku juga ingin berterima kasih
kepada kalian karena selama ini kalian telah banyak membantuku.
Putri : Nad, kamu tidak salah, dan lagipula kami bahagia kok punya teman
sepertimu, kamu adalah sosok teman yang baik untuk kami jadi kamu tidak
boleh seperti ini lagi ya?
Nadila : Sekali lagi terima kasih ya teman-teman, aku janji akan berubah
demi kalian.
Icha : Kami senang mendengar kamu mau berubah demi kami.
(mereka semua berpelukan)
Setiap hari Nadila dan Erna belajar dengan giat agar bisa meraih nilai yang
baik saat UAS nanti. Dua minggu telah berlalu, kini saatnya siswa SMA N 1
Semarapura mengikuti UAS hari pertama. , Icha, Angel, Putri, Doni dan
Nanda menyambut kedatangan Nadila dan Erna kembali ke kelas dengan
penuh suka cita, mereka terlihat sangat antusias mengikuti UAS, terlebih lagi
Nadila dan Erna yang kembali bisa menginjakkan kaki mereka di kelas
tersebut. Mereka berdua terlihat sangat senang.
Icha, Putri, Angel, Nanda dan Doni : Selamat datang kembali Nadila dan
Erna. (dengan wajah sumbringah)
Nadila : Selamat bertemu kembali teman-teman. Aku senang bisa bertemu
lagi dengan kalian semua.
Erna : Aku juga senang bisa bertemu kalian semua.
Putri : Apa kalian sudah siap mengikuti Ulangan Akhir Semester hari ini ?
Putri, Angel, Nanda, Erna, Nadila dan Doni : Siap.
Dua minggu setelah UAS berakhir, tiba saatnya pengumuman hasil UAS.
Ternyata Nadila dan Erna berhasil menjadi siswa yang memperoleh nilai UAS
terbaik di sekolah itu, karena nilai mereka hampir sama hanya saja berbeda
beberapa poin. Mereka sangat senang dan tidak percaya bisa memperoleh
nilai sebaik itu. Tapi mereka bersyukur karena perjuangan mereka tidak sia-
sia dan ternyata membuahkan hasil yang sangat memuaskan.
Putri : Hei lihat, Nadila dan Erna berhasil mendapatkan nilai terbaik UAS.
Icha : Iya benar, ayo kita beritahu mereka berdua!
Nanda : (berlari ke ruang kelas) Nadila..Erna.. kalian meraih nilai tertinggi
UAS, selamat ya, kalian memang hebat, aku bangga pada kalian berdua.
Nadila : Benarkah? Kau tidak bercanda kan Nan?
Erna : Apa beritamu itu benar Nan?
Nanda : Iya aku tidak berbohong. Kalau kalian tidak percaya liaht saja di
papan pengumuman!
Nadila dan Erna : (berlari ke papan pengumuman)
Nadila : Ya Tuhan ternyata Nanda tidak berbohong. Terima kasih Tuhan.
Erna : Apa ini sungguhan? Aku meraih nilai teringgi UAS bersama Nadila?
Aku sungguh tidak percaya ini. Terima kasih Tuhan, terima kasih.
Nadila : Erna, selamat ya atas keberhasilanmu, aku turut senang. Dan aku
juga ingin minta maaf atas semua kesalahan yang pernah aku lakukan
kepadamu, maafkan aku.
Erna : Kau juga hebat Nad, selamat ya atas keberhasilanmu. Aku juga ingin
minta maaf karena selama ini aku telah banyak melakukan perbuatan yang
kurang baik terhadapmu, maafkan aku ya Nad.
Nadila : Berarti sekarang kita berteman kan? (sambil mengulurkan
tangannya)
Erna : Kenpa tidak. (membalas uluran tangan Nadila)
Icha : Wah ada yang sedang berbahagia nih rupanya.
Putri : Kami senang bisa melihat kalian akur seperti ini.
Angel : Iya, aku juga turut senang mendengarnya.
Doni : Aku ucapkan selamat atas keberhasilan kalian berdua dan sekaligus
berita yang menyatakan bahwa Nadila dan Erna telah resmi menjadi teman,
hehe.
Nanda : Berarti sekarang kita semua menjadi teman sejati, yeeahh.
(sambil tertawa bersama dan merangkul pundak satu sama lain)

Você também pode gostar