Você está na página 1de 11

ANESTESI

LENNART FAGRAEAS, MD., PH.D.

Pada pertengahan abad ke 19, mulai diperkenal- menjalani'operasi, penting evaluasi prabedah yang teliti
kan dua penemuan medis sangat penting bagi semua dan menyeluruh. Pemeriksaan klinik prabedah dan
ahli bedah; yaitu anestesi dan antiseptis. Kedua pene- pemeriksaan selanjutnya oleh ahli anestesiologi bertu-
muan ini dapat mengurangi angka kematian bedah juan memperoleh keterangan penting tentang riwayat
secata bermakna dan memungkinkan ilmu bedah me- penyakit, keadaan klinik, pemeriksaan fisik dan hasil
luaskan cakrawalanya dengan caru yang tidak terduga laboratorium pasien. Keterangan-keterangan ini mem-
sebelumnya. Anestesi umum diperl<enalkan pertama- bantu mengklasifikasi pasien menurut keparahan
kali dengan demonstrasi anestesi eter di Rumah Sakit penyakit sistemik. The American Society of Anesthe-
Umum Massachusetts, Oktober 1846. Hal ini membawa siology telah menggunakan sistem seragam yang me-
penerimaan yang sangat cepat bagi anestesiologi se- miliki lima kelas sebagai berikut :
bagai disiplin klinik tersendiri.
Dewasa ini, para ahli anestesiologi klinik berperan- 1. Pasien seh{ normal
serta dalam persiapan prabedah pasien bedah, melaku- 2. Pasien penyakit sistemik ringan
kan sokongan kehidupan fisiologi intra-operasi serta Pasien penyakit sistemik parah yang membatasi
perawatan pascabedah segera maupun jangka panjang. aktivitas, tetapi tidak membuat tak mampu.
Selain itu, perawatan pasien sakit kritis, terapi perna- 4. Pasien penyakit sistemik yang membuat tak
pasan, tindakan diagnosis dan cua-cara terapi nyeri, mampu yang mengancam nyawa.
semuanya merupakan contoh dari pelayanan yang 5. Pasien hampir meninggal yang diperkirakan
diharapkan dilakukan oleh bagian anestesi modern. tidak dapat bertahan hidup lebih dari 24 jam
Sebagai anggota tim perawatan pasien terpadu, ahli dengan atau tanpa operasi.
anestesiologi. sekarang mampu melakukan anestesi
aman untuk sejumlah tindakan bedah yang baru dan Ada hubungan yang erat, tetapi tidak langsung
canggih, yang berkisar dari operasi kanlcer radikal dan antara keadaan fisik di satu pihak dengan anestesj
transplantasi organ sampai operasi jantung rumit pada serta kematian dan kesakitan operasi di pihak laih,
pasien dari semua umur. tetapi kesakitan keseiuruhan sekurang-kurangnya 4-5
Bab ini hanya memberikan tinjauan ringkas dan kali lebih besar pada pasien Kelas 3 dan4 daripada pa-
umum bagi anestesi klinik dan berbagai tindakan anes- sien Kelas l.
tesi yang tersedia untuk pasien. Tetapi diharapkan Selain data-data di atas, faktor utama lain harus
bahwa keterangan ini (yang memberikan rujukan dipertimbangkan prabedah. Tempat dan jenis tindakan
pribadi dan singkat) dapat bermanfaat dalam pembi- bedah yang akan dilakukan mempunyai dampak
caraan indikasi untuk tindakan bedah khusus, semen- bermakna atas kebutuhan anestesi, karena ahli anes-
tara dalam waktu yang sama memberikan dasar pertim- tesiologi akan menyesuaikan teknik anestesi dengan
bangan risiko tindakan anesresi. jenis operasi, keadaan pasien dan efek fisiologi agen
anestesi. Efek fisiologi dan fttrmekologi berbagai agen
anestesi berperan penting dan akan dibicarakan lebih
PERSIAPAN PRABEDAH lanjut dalam bab ini. Pengalaman ahli anestesiologi
juga penting. Tidak semua orang yang dapat melaku-
Agar ahli anestesiologi dapat melakukan pilihan kan anestesi sama berpengalaman dalam melakukan
rasional bagi tin<lakan untuk pasien tertentu yang semua jenis tindakan anestesi. Pada saat makin banyak-

r34
ANESTESI 135

nya subspesialisasi, pengalaman, latar belakang dan dengan teknik yang dapat diberikan sendiri atau
latihan ahli anestesiologi menjadi faktor penting. kombinasi dan dengan penggunaan berbagai agen far-
Sebagai pedoman umum, dianjurkan ahli anestesiologi makologi yang berbeda, maka tampaknya ahli anes-
agar memberikan jenis anestesi yang paling sering dila- tesiologi modern cukup fleksibel dalam menyesuaikan
kukannya. Akhirnya, pengalaman, keterampilan dan tindakan operasinya terhadap kebutuhan pasien ter-
latihan ahli bedah juga merupakan faktor penting bagi tentu. Walaupun teknik yang tepat tidak penting pada
ahli anestesiologi. Kebutuhan anestesi untuk hernio- pasien muda yang sehat, yang dijadwalkan untuk ope-
rafi inguinalis berbeda jelas dari operasi rekonstruksi rasi elektif, namun hal ini menjadi sangat penting
aorta, tetapijuga anestesi yang dibutuhkan untuk apen- pada pasien tua yang dijadwalkan untuk tindakan da-
dektomi oleh ahli bedah berpengalaman yang mem- rurat yang luas dan untuk pasien dengan problem ber-
butuhkan waktu 20 menit untuk seluruh operasi samaan seperti penyakit jantung iskemik, pening-
berbeda dari ahli bedah yang kurang berpengalaman katan tekanan intrakranial atau gagal ginjal.
yang membutuhkan 1\4. jarn anestesi.

Anestesi Umum
PREMEDIKASI
Keadaan anestesi, biasanya disebut sni.estesi umum,
Secara tradisional, premedikasi bertujuan mem- ditandai oleh tahap tidak sadar diinduksi, yang selama
buat pasien disedasi layak dan membebaskan dari ke- itu rangsang operasi hanya menimbulkan respon reflek
cemasan. Tetapi tidak ada obat yang dapat menggan- autonom. Jadi, pasien tidak boleh memberikan gerak
tikan kunjungan prabedah yang informatif dan pene- volunter, tetapi perubahan kecepatan pernapasan dan
nangan oleh ahli
anestesi, yang cukup waktu untuk kardiovaskular dapat dilihat. Keadaan anestesi ber-
menjelaskan pada pasien dan keluarganya tentang tin- beda dengan keadqnn analgesia, yang didefinisikan se-
dakan anestesi dan risiko yang menjadi sifatnya. Da- bagai tidak adanyanyeri. @ .----.--..----.....-
lam diskusi ini harus dijelaskan tentang pembatasan kan oleh agen narko-ika yang dapat menghilangkan
diet, persiapan pascabedah, pemantauan fungsi tu- nyeri sebelum pasien tidak sadar. Sebaliknya, berbitu-
buh, kebangkitan pasca-bedah dari anestesi, dan lokasi rat dan penenang tidak menghilangkan nyeri sampai
pascabedah,, misalnya ruang pemuiihan atau unit pasien sama sekali tidak sadar. Agen anestesi yang baik
perawatan intensif. Keterangan terakhir ini sangat akan menimbulkan tahap tidak sadar yang bersamaan
penting bila mungkin diperlukan ventilasi mekanis dengan tahap analgesia yang cukup dapat menghalangi
yang lan.ra dengan intubasi endotrachea. Setelah pe. respon kritis terhadap nyeri dengan tetap memungkin-
nyarnpaian keterangan ini, pasien atau bila layak ke- kan beberapa aktivitas reflek autonom dasar.
luarganya harus diminta memberikan persetujuan Anestesi umum dapat diperoleh baik dengan pem-
"tindakan yang
setelah diinformasikan bagi anestesi berian agen anestesi intravena atau dengan anestesi
dipilih. inhqlasi (gas), yary diserap ke sirkulasi paru dari
Selain sedasi sebelum operasi, beberapa tindakan alveoli. Walaupun kedua teknik dasar ini jelas berbeda
analgetik dapat juga diberikan, terutama untuk tin' dalam berbagai aspek, keduanya memiliki satu faktor
dakan pra-bedah yang mungkin nyeri, misalnya pe- penting yang sama. Untuk mendapat kondisi operasi
mantauan invasif atau anestesi regional. Ada beberapa yang optimal, pasien harus dibawa ke kedalaman atau
agen sedativa, yang mencakup barbiturat, fenotiazin, tingkat anestesi yang cukup. Karena respon individual
dan benzodiazepin, seh\nga sering dikombinasi de- terhadap anestesi umum sangat bervariasi dan. tidak
ngan analgetik, biasanya suatu narkotika. Hasil akhir- ada hubungan dosis-respon yang tepat, maka dosis
nya akan menyebabkan pasien dewasa sehat rata- agen anestesi yang digunakan harus tepat. Sebagai
'rata masuk ke kamar operasi dalam keadaan tenang pedoman, ahli anestesi menggunakan tanda klinik
dan kooperatif. Tetapi pasien anak yang kurang mung' anestesi (ukuran pupil, gerak mata, dan kecepatan
kin bereaksi terhadap induksi anestesi dalam cara serta volume pernapasan) yang memiliki empat
kooperatif, idealnya harus sedang tidur. stadium, masing-masing stadium dapat dibagi mcnjadi
beberapa plana.
Selama stadium pertomo, pasien masih sadar,,
TEKNIK ANESTES] tetapi dalam keadaan analgesia clan amnesia . Pad,a
stadium kedua, pasien tidak sadar, tetapi dapat be-
Teknik dapat dibagi luas ke beberapa kategori reaksi tidak tentu dan biasanya menunjukkan pola
anestesi umum dan regional. Karena masing-masing pernapasan tidak teratur. Stadfum ketiga biasanya
klasifikasi ini dapat dibagi menjadi beberapa bagian, menghasilkan keadaan operasi optimal dengan perna-
136 BUKU AJAR BEDAH BAGIAN 1

pasan yang cukup baik dan hemodinamis yang stabil. ngurangi kemungkinan polusi dalam. ruang operasi
Tetapi pada bagian lebih dalam, baik pernapasan mau- dari agen inhalasi, dan sehingga mengurangi kontak
pun sirkulasi menunjukkan tanda-tanda menurun agen dengan pqrsonil anestesi, dan mengurangi risiko
sampai stadium keempat, saat terjadi kolap kardiovas- reaksi toksik yang sering ditemukan pada pasien de-
kular dan kegagalan pernapasan. ngan anestesi inhalasi umum.
Tanda-tanda klinik ini sudah digunakan sejak Barbiturat bermasa kerja ultra-pendek misal
era anestesi eter dan dewasa ini sulit digunakan, ka- natrium tiopental atau metoheksital atau etomidat,
rena agen anestesi modern mempengaruhi ukuran suatu imidazol karboksilasi dan sejumlah penenang,
pupil secara berbeda dan jauh lebih dapat menekan misalnya bensodiazepin, dan droperidol, menjadi
pernapasan. Oleh karena itu, untuk menggunakan agen yang paling sering digunakan untuk induksi
dosis anestesi yang cukup, dewasa ini lebih ditekan- anestesi umum atau sedasi untuk anestesi regional.
kan pada pemantauan kontinu kecepatan denyut Selain itu, dalam beberapa tahun terakhir ini, anal_
jantung, elektrokardiogram (EKG), kecepatan per- gesik potensial juga digunakan untuk anestesi umum,
'napasan dan pengukuran tekanan darah yang ber- walaupun memiliki efek samping yang penting.
ulangkali. Misalnya, ketamin memiliki efek stimulasi simpatis
dan karena itu, merupakan kontraindikasi untuk pen-
derita hipertensi atau kenaikan tekanan intrakranial.
ANESTESI INTRAVENA Agen narkotika misalnya morfin, meperidin,
Keuntungan anestesi intravena lebih dapat diteri dan fentanil, juga terkenal dapat menimbulkan gang-
ma pasien, kurang perasaan klaustrofobik (perasaan se- guan pernapasan, yang sangat berbahaya dalam perio_
akan-akan wajah ditutupi topeng), tahap tidak sadar de pascabedah. Tetapi, perkembangan terakhir dari
yang lebih .cepat dan lebih menyenangkan bagi ahli narkotika berefek pendek misalnya turunan fenil_
anestesi.,Oleh karena itu,
agen intravena dapat diguna_ piperidin, alfentanil, sufentanil dan karfetqeiffi
kan sendiri untuk menimbulkan anestesi, kecuali pada pak cukup memberi harapan, yaitu yelungkinkan
pasien anak yang masih sangat kecil, tempat pema- pasien mengembalikan fungsi perryaslapan lebih cepat
sangan kanula intravena menimbulkan banyak kesu- disertai stabilitas kardiovaskulgyiKemampuan yang
litan. terakhir, yang merupakm cry( sebagian besar narko_
Di antara kekurangannya, paling menonjol tika, merupakan faktor y{g makin penting dewasa
induksi yang cepat (kadang-kadang sangat cepat) ini, karena makin banya/ pasien operasi berusia tua
dan depresi cerebrum yang jelas, seperti terlihat pada dan dianggap memiliki risiko anestesi yang buruk
gangguan pernapasan yang mengharuskan diguna_ karena penyakit sistim kardiovaskular. Teknik meng-
kannya ventilasi dan ketidak-stabilan hemodinamik. gunakan agen analgesik yang kuat (narkotika), ber-
Tetapi tidak dapat dikatakan bahwa tingkat anal- sama dengan obat sedasi dari turunan butirofenon
gesia cukup untuk rangsang operasi, terutama karena (haloperidol atau droperidol), disebut neuroleptanal-
setelah beberapa menit distribusi ulang agen anes- gesia. Tindakan in^i menghasilkan analgesia tinggi,
tesi ke berbagai bagian jaringan, bersama dengan ditandai dengan trankuilitas, dan somnolen, tanpa hi-
biotransformasi jantung dan ginjal, dapat mengurangi langnya kesadaran. Bila dinitrogen oksida, agen in-
tekanan darah sampai titik pasien rnulai pulih kesa- halasi lain dan relaksan otot, ditambahkan untuk
darannya. Karena itu, agen induksi intravena biasanya mendapat anestesi umum yang menyeluruh bagi
digunakan bersama dengan dinitrogen oksida atau tindakan operasi besar, teknik ini disebut neurolep-
anestesi inhalasi lain untuk mendapat analgesia yang tanestesia, atau anestesi seimbang. Hal ini biasanya
memadai dan dengan relaksan otot unftk mendapat menghasilkan hemodinamik stabil, berkurangnya
keadaan operasi yang optimum. Selain farmakokine_ aktivitas refleks, analgesia yang kuat dan amnesia
tik yang rumit, kekurangan anestesi intravena yang juga efek antiemetjk pascabedah serta sudah diguna-
lain adalah tidak dapat pulih dengan mudah seperti kan dengan hasil baik pada pasien berisiko tinggi.
anestesi inhalasi dan bahwa ada kemungkinan inte-
raksi obat, terutama pada pasien tua, dengan penyakit
kronis, yang seringkali menimbulkan tantangan ANESTESI INHALASI
farmasi.
Walaupun ada kekurangan-kekurangan tersebut, Ada berbagai agen inhalasi yang menimbulkan
anestesi intravena menjadi makin populer dan dewasa anestesi umum; dari gas padat (misal argon dan xe-
ini, kecuali pasien anak, lebih disukai untuk merang- non), yang tidak termetabolisme sampai hidrokarbon
sang dan mempertahan[an anestesia. Alasan tambah- halogenasi (misal halotan, enfluran), yang meng-
an kepopuleran anestesi intravena karena dapat me- alami metabolisme sebagian pada hati. Dinitrogen
ANESTESI 137

oksida tidak diragukan lagi merupakan agen inhalasi nya. Karena hal itu tidak praktis, lebih baik menggu-
yang paling sering digunakan, dengan biotransformasi nakannya bersama agen anestesi lain yang lebih kuat
minimum. baik intravena maupun inhalasional. Selain itu, untuk
Anestesi inhalasi memiliki berbagai potensi, mendapat keadaan kerja optimum untuk operasi/ besar,
serta satu keunggulan dari agen intravena. Agen ini agen blok neuromuskular sering ditambahkan untuk
dapat diberikan dan diserap secara terkontrol dan membentuk yang biasanya disebut teknik anestesi
cepat, karena diserap serta dikeluarkan melalui paru- seimbang.
paru (alveoli). Karena potensinya sangat bervariasi, Dengan digunakannya teknik anestesi seimbang
sudah dilakukan usaha untuk menentukan dosis dengan kombinasi obat, masing-masing dalam dosis
standard atau indeks potensi bagi tiap agen dengan atau konsentrasi rendah, efek gangguan kardiovaskular
membandingkan sifat farmakologi dan fisikologi dari beberapa agen halogenasi inhalasi atau efek gang-
berbagai agen inhalasi. Konsentrasi alveolar minimal guan pernapasan narkotika dapat dikurangi dengan te-
(MAC) dari agen tertentu, didefinisikan sebagai kon- tap memperoleh anestesi, analgesia dan relaksasi otot
sentrasi ketika 50% pasien memberi respon terhadap rangka yang baik.
rangsang nyeri serta sudah sering digunakan sebagai Pe nggun aan dinitro gen oksida memang tidarhanpa--

indeks sejak awal 1960-an. Walaupun cukup seder- risiko. Salah satu bahayanya dalam kemungkinan di-
hana dan mudah dimengerti, hanya 1,0 nilai MAC nitrogen oksida menimbulkan hipoksemia arteri dan
dari berbagai anestesi inhalasi yang mencerminkan berkurangnya oksigen bila digunakan dalam konsentra-
tingkat ekuianestesi umum. Keterbatasan konsep si tinggi, terutama pada pasien dengan penyakit paru- \
MAC terlihat pada kenyataan bahwa kurva dosis- paru atau jantung. Selama operasi thorax atau abdo-
respon untuk berbagai agen sangat bervariasi dan men atas, penyebaran gas intra-operasi ke dalam paru-
bahwa banyak MAC yang tidak mencerminkan ting- paru akan berpengaruh pada rasio ventilasi-perfusi,
kat equianestesi. Keterbatasan lain bahwa konsep yang bila disertai dengan penyakit kardiopulmoner
MAC hanya membandingkan tingkat anestesi saja yang telah ada, dapat makin mengurangi kejenuhan
dan tidak dapat memperkirakan efek fisiologi pada dan aliran oksigen.
sistim organ penting seperti fungsi kardiovaskular Dua keadaan klinik lain, tempat sifat fisik dinitro-
dan ginjal, terutama pada pasien berpenyakit mena- gen oksida berefek buruk. Kedua bahaya berhubungan
hun. dengan kenyataan bahwa dinitrogen oksida jauh lebih
Baru-baru ini, kurang terdapat indeks fungsional larut (34 kali) dalam darah daripada nitrogen. Sehing-
agen anestesi; bahkan tidak mungkin untuk dibuat ga, kita harus berhati-hati bila dinitrogen oksida digu-
karena respon individual terhadap konsentrasi agen nakan pada pasien bersama udara dalam kavitas tertu-
tertentu sangat bervariasi antar pasien. Walaupun tup, misal bowel, pleura dan telinga tengah. Biia digu-
demikian, konsep MAC mencerminkan tahap penting nakan dalam konientrasi di atas 5O%, dniluogen oksi-
secaia klinik dan dalam memahami mekanisme kerja da akan larut dengan cepat ke ruang yang mengandung
anestesi inhalasi. nitrogen, yang menimbulkan kenaikan volume yang
terjebak atau dalam ruang non-elastik seperti telinga
tengah, menaikkan tekanan. Pada keadaan tersebut,
DINITROGEN OKSIDA
dinitrogen oksida lebih baik dihindari, atau bila digu- ,/
Dinitrogen oksida (N2O) tidak diragukan lagi nakan hanya boieh diberikan dalam konsentrasi rendah -"
merupakan agen anestesi inhalasi yang paling sering misal di bawah 4OVo. ---/
digunakan dewasa ini. Agen ini tidak mudah meledak, Bahaya fisik lain timbul segera setelah operasi dan
merupakan gas anorganik yang karena koefisien pe- ketika mulai pulih dari anestesi. Bila digunakan kipas
misahan darah/gasnya rendah, memungkinkan penu- ruang ketika agen anestesi diberikan, maka aliran ma-
lihan keseimbangan yang cepat antara sirkulasi al- iuk dari sejumlah besar dinitrogen oksida dari darah
veoli dan paru-paru. Oleh kprena itu, konsentrasi ke alveoli dapat melarutkan 20,9% oksigen dalam uda-
terapi dalam darah arteri akan berjalan ke otak de- ra ruang sampai ke tingkat yang tidak aman, kadang
ngan sangat cepat. Dinitrogen oksida pada dasarnya kadang menimbulkan hipoksia. Untuk menghindarinya,
analgesik, dan keuntungan utamanya bahwa agen ini pasien harus diberi campuran gas-oksigen dalam masa
tidak dapat menimbulkan anestesi sejati pada tekanan pascabedah dini.
atmosfir normal tanpa mengurangi konsentrasi oksi
gen di dalam campuran gas inhalasi sampai ke iingkat Halotan
hipoksik. MAC untuk nitrogen oksida sebesar 105%;
misalnya, diperlukan keadaan hiperbarik untuk penggu- Halotan (CF3CHBTCI) merupakan agen anestesi
naan dinitrogen oksida sebagai agen anestesi satu-satu- inhalasi yang kedua sering digunakan sejak 30 tahun
138 BUKU AJAR BEDAH BAGIAN 1

terakhir ini. Agen ini sangat kuat, tidak mudah me- Enfluran
ledak, hidrokarbon halogenasi dengan MAC 0,77%,
dan berbeda dengan dinitrogen oksida, merupakan Enfluran (CHF2OCF2 CHFCI) adalah hidrokarbon
anestesi total, misalnya, dapat digunakan untuk rnem- halogenasi lain yang kuat (MAC enfluran 1,68% di da-
peroleh semua tingkat an6stesi operasi."Halotan juga lam oksigen). Ia kelompok senyawa sintetik yang le-
dapat diterima pasien dengan baik, dan pasien pulih bih baru, yang dibuat untuk mengkombinasi ikatan
dengan sedikit mual dan muntah. eter stabil (untuk efek anestesi) dan molekul halogen
Ada beberapa kekurangan utama penggunaan ha- (F untuk efek tidak rneradang dan Cl untuk efek anes-
lotan. Pemapasan terganggu dan asidosis pernapasan tesi). Induhi cepat dan gangguan pernapasan serta
timbul, bila ventilasi tidak diberikan atau dikontrol. sistim kardiovaskular timbul seperti pada halotan. En-
Fungsi myocardiumjuga terganggu dan curah jantung fluran berbeda dari halotan, dalam berbagai cara. Ia ti-
berkurang. Selain itu, timbul vasodilatasi yang dapat dak memiliki efek sensitisasi myocardium terhadap
menirnbulkan timbunan darah di dalam sirkulasi tepi. obat blok.neuromuskular. Beberapa kasus hepatotoksi-
Bersama dengan melemahnya fungsi jantung, hal ini
sitas seperti halotan iuga ditemukan. Hal ini mungkin
menimbulkan hipotensi arteri, yang dapat terlihat disebabkan oleh kenyataan bahwa persentase enfluran
jelas dan berbahaya pada pasien hipovolemia, sekun-
yang mengalami biotransformasi hanya kecil bila di-
der terhadap perdarahan atau pengurangan cairan banding dengan halotan. Walau demikian, enfluran
extrasel seperti pada trauma, penyumbatan usus
tampak cukup kuat 'untuk menimbulkan disfungsi
atau dehidrasi. Tetapi bila digunakan dalam konsen- ginjal yang mungkin berhubungan dengan kenaikan
trasi rendah, seperti pada teknik anestesi seimbang,
kadar plasma fluorida anorganik. Walaupun belum
efek kardiovaskular halotan cukup baik untuk digu- ada cukup data untuk membuktikan bahwa tingkat
nakan pada penurunan tekanan arteri. Teknik ini plasma fluorida anorganik bersifat nefrotoksik, niunun
sering disebut, hipotensi terkontrol dan seringkali ber-
tampaknya lebih baik menghindari atau membatasi
manfaat karena pengeluaran darah dan cairan akan ber-
penggunaan enfluran pada pasien penyakit ginjal atau
kurang selama tindakan operasi besar atau ketika trans- yang mengalami transplantasi ginjal. Akhirnya, dalam
fusi darah tidak dapat dilakukan. Tetapi disini perlu persentase pasien normal yang kecil, penggunaan
ditegaskan bahwa hipotensi terkontrol juga dapat
enfluran berhubungan dengan pembentukan pola
disebabkan oleh agen anestesi lain dengan efek vasodi-
elektroensefalografi (EEG) yang merupakan tanda epi
lasi misalnya enfluran dan insofluran atau dengan lepsi. Bukti klinik perubahan EEG yang abnormal
vasodilator intravena yang kuat seperti nitroprusid tampaknya meragukan, terutama karena tidak terlihat
atau nitrogliserin.
lebih sering pada penderita epilepsi. Karena itu, kecuali
Selain itu, halotan menyebabkan myocardium sen- bila tahap neurofisiologi yang menimbulkan perubahan
sitif terhadap katekolamin baik endogen maupun ini sudah terbukti, tampaknya lebih baik menghindari
extrinsik. Hal ini dapat menimbulkan aritmia jantung penggunaan enfluran pada penderita epilepsi.
ya-ng berbahaya. Jadi,
agefi yang mengandung kateko-
lamin lebih baik dihindarkan pada pasien dengan
anestesi halotan dan tingkat anestesi harus serendah
mungkin untuk menghindari respon stres, misalnya Isotluran
pengeluaran karckolamin.
Akhirnya, kadang-kadang walaupun jarang sekali, Isofluran (CHF2 OCHCICFT) adalah tambahan
komplikasi berbahaya timbui berupa hepatitis halotan terbaru dari kelompok hidrokarbon halogenasi (diper-
atau bahkan nekrosis hepar. Sindroma klinik ini dise- kenalkan tahun 1980). MACnya l,l5% di dalam oksi-
babkan oleh reaksi algr,gi atau hipersensitivitas terhadap gen. Isofluran adalah isomer enfluran; tetapi, walaupun
halotan atau metabolitnya dan biasanya terdiri dari dalam digunakan dengan cara sama, berbeda dari enflu-
pembentukan hepatitis difus 2-5 hari setelah anestesi. ran dalam berbagai aspek penting. Isofluran tidak atau
Tetapi perlu ditegaskan bahwa banyak kondisi lain hanya sedikit mengalami biotransformasi; misal dike-
yang terlihat pada pasien operasi, yang berhubungan luarkan dalam bentuk tidak berubah melalui paru-paru
dengan gambar klinik seperti hepatitis. Oleh karena itu, dan karena itu, sangat mendekati konsep agen anestesi
adanya 'hepatitis halotan' masih dipertanyakan, dan "ideal" yang sudah lama dicari. Agen ini kurang me-
risiko karena penggunaan halotan belum begitu jelas nekan myocardium daripada agen-agen halotan lain,
untuk rnengakibatkan agen ini dilarang. Harus disim- merupakan vasodilator yang lebih kuat, dan memak-
pulkan disini bahwa halotan tetap merupakan agen simalkan efek kedua jenis relaksan otot. Walaupun
anestesi yang aman dan efektif bila digunakan dengan penelitian pada manusia yang lebih luas tentang ke-
tepat. amanan klinik isofluran masih diperlukan, tetapi
ANESTESI 139

mungkin agen ini merupakan agen halogenasi yang gantung dosis, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor-
terakhir. faktor lain seperti ketidak-normalan elektrolit, ka-
dar kolinesterase plasma, dan pemberian antibiotika.
Bila efek relaksan otot tidak hilang, maka efek ini
A ge n-ag en inh ala sio nal lain dapat meluas melebih lama tindakan bedah. Hal
ini menyebabkan pasien apne atau terlalu lemah un-
Banyak agen anestesi inhalasional lain yang su- tuk bernapas spontan setelah operasi selesai dilakukan
dah digunakan dahulu, tetapi dengan angka keberhasil- dan setelah pulih dari tindakan anestesi. Pada agen
an yang bercampur. Daftar ringkas dari agen-agen non-depolarisasi, efeknya dihilangkan oleh pemberi-
inhalasional yang dahulu digunakan terrnastk eter an antikolinesterase intravena, misal neostigmin. Kare-
yang sudah terkenal dan komponen-komponennya, na antikolinesterase biasanya menimbulkan rangsang
klo ro fo rm, sik b p ro p an, et ilen, trikloro e tilen, fluo ksen muskarinik yang menyebabkan bradikardi, maka atro-
dan metoksifluran. Walaupun beberapa agen ini cukup pin atau agen vagolitik lain harus diberikan bergantian.
kuat dan beberapa di antaranya tidak menekan per- Agar dosis obat tepat, besar penghambatan neuromus-
napasan dan sirkulasi, namun semuanya memiliki ke- kular harus diukur. Hal ini dapat delakukan dengan
kurangan yaitu, mudah meledak, tidak stabil secara menentukan fungsi otot pasien seperti kemampuan
kimia, atau toksik terhadap hati dan ginjal. mengangkat kepala dari bantal atau kekuatan pegangan
tangan. Cara lebih objektif dan tepat adalah memerik-
sa kemampuan pernapasan pasien dengan menggunakan

AGEN PENGHAMBAT NEUROMUSKULAR respirometer sederhana. Pengukuran kombinasi dari


(PELEMAS OTOT) volume gelombang, kapasitas vital dan tekanan negatif
maksimal yang dikeluarkan pasien sering memberi cu-
Biasanya, agen penghambat neuromuskular juga kup keterangan tentang kemampuan pernapasan.
disebut relaksan otot, diklasifikasikan menjadi dua Tetapi cara ini juga memiliki keterbatasan yaitu mem-
kelompok, misal agen non-depolarisasi seperti kurare butuhkan derajat kerjasama dan motivasi yang besar,
dan agen depolarisasi seperli suksinilkolin. Tetapi yang mungkin kurang pada pasien yang diperiksa se-
perlu ditegaskan bahwa relaksan otot juga dapat di- gera setelah tindakan bedah atau yang diberi narkotika
timbulkan oleh cara lain, seperti sentral, dengan atau agen anestesi jangka panjang.
tingkat anestesi umum yang dalam atau perifer me- Cara paling tepat untuk menentukan besar peng-
lalui penggunaan anestesi regional (blok saraf lo- hambat neuromuskular, tanpa tergantung agen anestesi
kal). yang digunakan, adalah rangsang listrik standard saraf
Agen non-depolarisasi menghalangi masuknya motorik perifer. Teknik ini juga memungkinkan peng-
asetilkolin ke daerah reseptor pertemuan mioneural. ukuran besar paralisis selama tindakan anestesi, sehing-
Dalam melakukannya,ia menghalangi depolarisasi ga menghindari dosis yang terlalu besar, dengan tetap
motor-end-plate, sehingga tidak timbul kontraksi menghasilkan derajat relaksasi otot yang konstan,
(paralisis). Tidak ada fasikulasi otot yang tampak se yang memungkinkan dilakukan tindakan operasi. Ke-
telah pemberian intravena, berbeda dengan agen terbatasan utama bahryp fungsi neuromuskular seperti
depolarisasi, yang bekerja dengan depolarisasi 'mo; diukur dari safar perifer dan otot, tidak sama dengan
tor-end-p1ate' dengan cara s:lma seperti asetilkolin.
otot pernapasan. Kelompok otot berbeda terbukti me-
Depolarisasi akan menyebar ke serat otot, mula- miliki sensitivitas berbeda terhadap berbagai relaksan
mula menimbulkan fasikulasi, membuatnya tidak otot, dan derajat pemulihan. Bukti akhir lagi ventilasi
yang cukup dapat diperoleh melalui analisis gas darah
responsif secara listrik terhadap rangsang. Ia menim-
arte ri.
bulkan paralisis otot.
Relaksan otot menghasilkan relaksasi otot yang Suksinilkolin Suksinilkolin suatu relaksan otot
depolarisasi yang paling sering digunakan. Ia memiliki
kuat dan kondisi operasi optimal tanpa tingkat anes-
tesi yang dalam. Tetapi penggunaan relaksan juga efek sangat cepat, lama kerja singkat (3-5 menit)
dan tahap pemulihan yang cepat. Suksinilkolin diper-
mengandung risiko. Yang paling jelas terlihat adalah
ketidak-mampuan pasien bernapas spontan, karena kenalkan secara klinik pada tahun 1952 dan sejak itu,
semua otot. termasuk otot pernapasan, paralisis. paling sering digunakan segera setelah induksi anestesi
Ketidak-mampuan bernapas ini harus dikompensasi untuk intubasi trachea atau untuk relaksasi otot bagi
dengan ventilasi buatan baik manual atau dengan tindakan operasi singkat. Untuk itu, agen diberikan
respirator. Harus berhatihati dalam memberikan vo' baik sebagai suntikan bolus atau dengan infus intravena
lume per detik yang tepat, sehingga tidak timbul kontinu.Paralisasis depolarisasi dirubah menjadi ham-
asidosis atau hipoksia pernapasan. Lama kerja ter- batan non-depolarisasi neuromuskular. Pemulihan yang
140 BUKU AJAR BEDAH BAGIAN I

tertunda juga terlihat pada pasien dengan tingkat ko- ginjal; tetapi ia memiliki efek lebih lama pada pasien
linesterase plasma yang rendah atau atipik. Efek sam- dengan insufisiensi hati.
ping meliputi nyeri otot (setelah fasikulasi), penge-
luaran kalium dari jaringan otot setelah luka bakar,
trauma berat, luka medulla spinalis, dan pembentukan Anestesi regional (blok saraf)
hipertermia maligna dan rigiditas (insiden sebesar I per BATASAN
100.000).
Kurare. Di antara relaksan non-depolarisasi otot, Anestesi blok regional mencakup semua teknik
kuraie (d-tubokurarin) sudah digunakan sejak berabad- anestesi yang menggunakan blok saraf untuk menda-
abad oleh bangsa-bangsa Amerika Selatan untuk racun patkan penghilangan nyeri menyeluruh. Dengan se-
yang diulaskan pada kepala anak panahnya. Kurare dikit gangguan impuls saraf aferen (deaferensiasi),
diperkenalkan pertama'kali secara klinik pada tahun anestesi regional sangat mendekati konsep aneslesi
1942. Merupakan agen jangka panjang; setelah dosis 'ideal' atau bebas stres; tetapi, digunakan lebih jarang
klinik 0,3 - 0,5 mg per kg, lama kerjanya 30 - 40 me- dari yang diperkirakan karena beberapa keterbatasan
nit. Bila kurare atau agen non-depolarisasi lain digu- :

nakan, harus hatihati pada pasien miastenia gra- l. Blok saraf membutuhkan waktu lebih lama un-
vis, karena sangat sensitif terhadap komponen ini. tuk induksi dan waktu pemulihan antara ka-
Efek tidak menguntungkan lain dari kurare adalah sus-kasus operasi tidak perlu diperpanjang.
risiko pengeluaran histamin dan aksi penghambatan 2. Ada risiko bahwa blok saraf tidak benar-benar
ganglion. ' efektif, pada keadaan ini, pasien mungkin
Pankuronium. Pankuronium tidak berhubungan butuh suntikan ulang (bila masih dalam batas
dengan efek samping ini. Ia agen non-depolarisasi dosis keamanan untuk anestesi iokal tertentu)
jangka panjang yang lebih kuat daripada kurare. Salah
atau anestesi umum. Kedua tindakan tersebut
satu efek tidak diinginkan dari obat ini adalah taki- akan lebih memperpanjang waktu sebelum ope-
kardi sekunder terhadap rangsang simpatis. Hal ini rasi, juga menambah rasa tidak enak bagi
dapat menyulitkan pasien penyakit jantung iskemik pasien.
karena disertai peningkatan kebutuhan oksigen myo-
3. Selalu ada kemungkinan bahwa blok saraf
cardium.
dafat menimbulkan komplikasi neurologi atau
Galnmin. Galamin berlangsung lebih singkat dari- bila mengenai bagian lapangan vaskular terten-
pada kurare dal pankuronium. Ia obat yang tidak di- tu, dapat menimbulkan ketidak stabilan hemo-
inginkan untuk pasien dengan insufisiensi ginjal atau dinamik, yang berbahaya pada pasien tua,
kegagalan ginjal, karena obat ini dikeluarkan melalui aterosklerosis, penderita trauma atau hipovo-
ginjal. 1emik.

Metokurin. Metokurin suatu agen non-depolarisasi 4. Penerimaan pasien yang buruk selalu menim-
terbaru yang kurang menimbulkan takikardia daripada
bulkan kesulitan karena banyak pasien yang
pan kuronium dan galamin serta kurang hipotensi ka- takut tetap 'terjaga' dan tidak ingin mendengar
berbagai bunyi dalam ruang operasi.
rena pengeluaran histamin dan aksi penghambatan
Waiaupun dianggap bahwa anestesi regional lebih
ganglion daripada kurare.
aman daripada anestesi umum karena kurang menim-
Atrskurium. Baru-baru ini, atrakurium mulai di
perkenalkan sebagai agen non-depolarisasi dengan bulkan gangguan fisiologi yang berhubungan dengan
efek kardiovaskular yang minimal. Ia dimetabolisme
blok saraf, belum ada penelitian terdahulu untuk
membuktikan konsep ini. Tetapi data akhir dari ke-
dengan pengeluaran Hoffman, yang merupakan degra-
pustakaan menunjukkan bahwa pada kasus tertentu,
dasi non-enzimatik spontan dalam jaringan tubuh yang
terutama pada pasien tua, komplikasi operasi, seperti
timbul pada temperatur dan pH tubuh yang normal.
trombosis vena yang besar dan emboli paru-paru, da-
Ia juga terhidrolisis oleh ester khusus dalam piasma.
pat mengurangi penggunaan anestesi regional. Dewasa
Oieh karena itu, agen ini dapat digunakan pada pasien
gagal ginjal atau jantung, dan juga pada pasien dengan
ini anestesi regional yang dilakukan dengan baik dan
tingkat kolinesterase plasma yang rendah atau atipik. ahli, akan memberi hasil rnemuaskan seperti anestesi
umum yang baik.
Veku.ronium. Merupakan turunan modern dari
pankuronium, verukorium terbukti lebih singkat dari
pada pankuronium dan memiliki efek kardiovaskular KLASIFIKASI
lebih kecil. Ia dikeluarkan melalui hati ke empedu, Agen-agen anestesi lokal dapat diklasifikasi menja-
sehingga dapat digunakan pada penderita penyakit di dua katagori; ester-amino (prokain, kloroprokain,
ANESTESI 14]

dan tetrakain), dan amino-amida (lidokain, bupivakain, di antara efek yang tidak menguntungkan adalah gatal,
etidokain dan mepivakain). Obat-obat berikatan de- retensi air seni, dan gangguan pernapasan. Tetapi hal
ngan ester termetabolisme melalui hidrolisis dan ami- ini dapat dihilangkan dengan pemberian antagonis
da melalui oksidasi dealkilasi di dalam hati. Reaksi ana- narkotika dan teknik ini terbukti sering digunakan,
filaktoid juga ditemukan pada agen-ester ini, tetapi terutama untuk penghilangan nyeri pascabedah.
sangat jarang setelah pemberian amida.

TEKNIK ANESTESI LAIN


EFEK Akupunktur

ini bervuiasi dari Akupunktur suatu teknik lama untuk mengurangi


Teknik anestesi regional dewasa
nyeri yang sudah digunakan di negeri-negeri Timur Ja-
pemberian anestesi lokal secara topikal sampai blok
epidural uh dan Asia selama 400 tahun laiu. Penggunaan aku-
saraf sebagian besar tubuh selama anestesi
punktur setelah Perang Dunia ke II, menyebabkan tek-
atau spinal. Ada hubungan langsung antara konsentrasi
nik ini diperkenalkan sebagai cara anestesi klinik
anestesi lokal yang digunakan dan besar saraf. Jadi
pada awal tahun 1970-an di Amerika Serikat. Teorinya
agen anestesi dapat menyebar dari simpatis,,ke soma-
bahwa ada aliran kekuatan vital pada 'meridian' iubuh
tosensorik dan akhirnya blok saraf motorik dengan ha-
dan balrwa aliran ini terganggu pada keadaan nyeri.
nya menaikkan konsentrasi anestesi lokal yang diguna-
Meridian yang terganggu dapat dirawat dengan mema-
kan. Lama blok saraf berhubungan langsung dengan je-
sukkan jarum pada titik tertentu di tubuh, yang memi-
nis agen anestesi lokal yang digunakan, tetapi untuk 1000 titik akupunktur. Tindakan ini
liki lebih dad
agen tertentu, makin tinggi konsentrasi, makin lama
dapat memperbaiki gangguan dan menimbulkan anal-
efeknya. Selain itu, lama blok saraf dapat diperpanjang
gesia. Sayangnya, anggapan tentang posisi penempatan
dengan menambah vasokonstriktor misalnya, epinefrin jarum yang tepat, bervariasi. Nalokson (antagonis
atau neosinefrin di dalam larutan anestesi lokal' sehing-
narkotika) memiliki efek analgesia dari akupunktur,
ga memperlambat penyerapan ulang dan memperpan-
menunjukkan bahwa endorfin harus disertakan dalam
jang efeknya.
membuat keadaan analgesia. Hasil penelitian terkon-
Kekurangan anestesi regional yang penting dapat
trol yang baru-baru ini dilakukan menunjukkan bahwa
dilihat dengan blok simpatis. yang diperoleh selama
akupunktur rnemiliki efek sama dengan plasebo.
anestesi epidural atau spinal. Selama tindakan ini, dae'
Kalena itu. antusiasme terhadap akupunktur sebagai
rah lapangan vaskular tepi yang besar akan terdilatasi
penghilangan nyeri selarna tindakan operasi, mulai
dan timbul hipotensi, sekunder dari penimbunan
berkurang. Tetapi pada beberapa kasus tertentu,,tetap
darah, terutama pada pembuluh vena atau kapasitans
bermanfaat untuk pasien dengan sakit menahun yang
sirkulasi. Karena itu, perlu uniuk memantau tekanan
tidak dapat dirawat, dengan bentuk terapi konvensio-
darah pasien dengan cermat selama anestesi regional.
nal. Komplikasi meliputi infcksi, hepatitis setum, lte-
Idealnya, sebelum pemberian blok saraf yang menim-
matom, kerusakan saraf dan pneumotoraks.
bulkan blok simpatis pada bagian lapangan vaskular
tertentu, kita harus mempertimbangkan'pemberian'
cairan intravena pada pasien untuk mencegah respon
Hipnosis
hipotensi yang tiba-tiba. Respon ini dapat dipercepat
Penggunaan hipnosis untuk mengurangi nyeri
pada pasien yang meming sudah kekurangan volume
darah seperti peritonitis, dan perdarahan atau syok dilakukan pertama kali pada akhir abad ke 18 dan te-
septik tap populer untuk operasi kecil sampai diperkenal-
Lingkup baru yang memberi harapan dari anestesi kannya anestesi inhalasi pada 1846, pada saathipnosis
regional serta berhubungan dengan kontrol nyeri diper- tidak lagi digunakan untuk operasi. Mekanisme hipno-
oleh dengan menggunakan sejumlah kecii narkotika sis belum benar-benar dimengerti, tetapi dianggap bah-
dalam ruang subarahnoid atau epidural. Reseptor wa setelah pasien dibawa ke tahap 'trance', sensasi nye-
opioid pada cornu dorsalis meduila spinalis terbukti ri dirubah dengan menekan gejala dan kemudian dibaca
dapat bereaksi dengarr agen narkotika yang disuntikan oleh pasien sebagai sensasi menyenangkan atau nya'
untuk mendapat analgesia spinal. Keuntungan utama man. Ada kemungkinan bahwa hipnosis kadang-kadang
pada penggunaan narkotika spinal atau epidural adalah dapat meredakan gangguan psikiatri yang ada. Walau-
lama kerja yang panjang setelah penyuntikan (beberapa pun hipnosis mulai diakui di Amerika Serikat pada
kali lebih besar dari anestesi lokal) dan tidak adanya 1958 sebagai alat terapi, namun manfaat kliniknya ter-
blok simpatik. Kekurangannya adalah bahwa penghi batas, kecuali pada kasus tertentu. Dalam bidang medis
iangan nyeri tidak cukup untuk rangsang operasi, dan somatik, penggunaan hipnosis terlazim dalam menghi'
142 BUKU AJAR BEDAH BAGIAN 1

langkan berbagai keadaan nyeri terutama ketika mela- ukuran denyut dengan jari" tetap berperan penting
hirkan dan dalam bidang kedokteran gigi. untuk memantau keadaan kardiovaskular, yang mem-
pertegas kenyataan bahwa faktor terpenting adalah
Anestesi listrik hubungan pasien-ahli anestesiologi. Pemeriksaan klinik
yang berulang kali, sangat penting. Tangan, mata dan
Dengan aplikasi langsung arus berfrekuensi telinga ahli anestesiologi tetap merupakan alat peng-
tinggi, bervoltage rendah dan berampere rendah, anes- ukur dan pemantauan dasar, ditambah dengan stetos-
tesi listrik mulai diperkenalkan pada akhir abad ke 19, kop dan manset tekanan darah.
tetapi belum pernah memperoleh kepopuleran. Berba- Pemanta'ran minimum selama tindakan anestesi
gai mekanisme yang rnenimbulkan anestesi meliputi standard pada pasien sehat meliputi kecepatan denyut
gangguan perpindahan simpatis, oleh arus listrik, gang- jantung, EKG, tekanan darah arteri, kecepatan perna-
guan penggantian ion intrasel dan blok sirkuit saraf. pasan, dan temperatur tubuh. Selain itu, stetoskop pre-
Di antara kekurangan tersebut, salah sebuah di antara- kordial atau esophagus memungkinkan evaluasi kon-
nya, kesulitan untuk mendapat tingkat anestesi yang tinu bunyi jantung dan pernapasan, sedang untuk ka-
memadai dan kenaikan tekanan darah. Karena itu tek- sus operasi yang lebih lama, pengeluaran urina menjadi
nik ini merupakan kontraindikasi pada pasien hiperten- indeks fungsi ginjal yang bermanfaat dan ukuran tidak
si sedang sampai berat. Kekurangan lain adalah kaku langsung dari fungsi kardiovaskular. Kecuali pengeluar-
otot yang terlihat pada banyak pasien, suatu efek an urina, variabel ini dapat diperoleh dengan teknik
samping yang kadang-kadang membutuhkan dosis re- non-invasif.
laksan otot yang besar. Teknik ini hanya sedikit peran- Untuk pasien berrisiko tinggi (mis. kasus jantung
nya dalam bidang anestesiologi modern. terbuka, trauma, luka bakar parah), yang ada kemung-
kinan penggantian volume darah yang besar, maka pe-
mantauan tekanan intra-arteri dianjurkan dengan
Hipotermia regional menggunakan kateter arteri. Tindakan ini memung-
kinkan diperolehnya contoh darah untuk analisis gas
Sejak lama sudah diketahui bahwa dingin dapat darah yang berulang. Pasien ini mungkin juga memer-
menimbulkan blok saraf regional atau lokal. Sejak lukan pemantauan tekanan vena sentral dengan kate-
1000 tahun terakhir ini, hipotermia regional, atau ter vena yang diletakkan di dalam vena intra-thorax.
analgesia refrigerasi sudah digunakan untuk mengen- Biasanya sekitar setengah volume darah terdapat di
dalikan nyeri dari infeksi sampai kanker. Dengan me- dalam sistem vena sistemik dan hanya 15% yang dite-
nurunkan temperatur lokal, metabolisme berkurang, mukan pada sistem arteri; jadi, perubahan kecil pada
dan hantaran impuls saraf melambat serta akhirnya denyut vena dan kapasitas volume dapat menimbulkan
dihambat, seperti setelah disuntikan larutan anestesi. perubahan yang besar pada pengaturan hemodinamik
Pada pasien berisiko tinggi dan malnutrisi, teknik sistem sirkulasi. Pada pasien normal, perubahan tekan-
ini mungkin mempunyai sejumlah keuntungan diban- an vena sentral (tekanan katup arteri kanan) menunjuk-
dingkan teknik anestesi yang lebih rumit, terutama kan perubahan tekanan katup arteri kiri. Tetapi bila
di lingkungan primitif. Daiam lingkungan klinik mo- fungsi jantung abnormal, seperti pada pasien penyakit
dern, keunggulan teknik klinik standard yang lain, jantung iskemik atau katup jantung, tekanan arteri kiri
kurang terlihat. Penggunaan dingin yang lebih kuat, dan kanan mungkin kurang berhubungan. Pada kasus
krioterapi, menggunakan sifat perusak temperatur ini, harus ditentukan besar tekanan arteri kiri dengan
di bawah 0 untuk operasi minor (mis. hemoroidekto- memasang kateter arteri pulmonalis, yang biasanya
mi) atau blok saraf tertentu untuk mengurangi nyeri disebut sebagai kateter Swan-Ganz. Kateter ini adalah
(mis. . ilioinguinal, interkostalis) atau pengendali- kateter fleksibel berujung balon serta dapat dikem-
an aritnria dengan memutuskan hantaran dalam jan- bungkan kesalah satu cabang utama arteria pulmonalis.
tung. Bila balon dilepas, maka ukuran tekanan pada ujung
kateter sama dengan tekanan pada ventrikel kiri. Ka-
teter dapat juga digunakan untuk mengukur curah jan-
PE M AN TA U AN I N TRA- OPE RA SI tung dengan teknik termodilusi. Baru-baru ini, versi
fiberoptik dari kateter pulmonalis mulai diperkenal-
Penting tanda-tanda vital dimantau adekuat sela- kan, yang memungkinkan dilakukan pengukuran kon-
ma tindakan anestesi, karena periode ini mungkin tinu kejenuhan oksigen vena. Variabel ini dapat ber-
paling berbahaya dalam hidup pasien. Sementara fungsi sebagai tanda awal insufiensi oksigen pada
alat-alat elektronik modern memungkinkan pemantau- tubuh, sekunder terhadap curah jantung yangrendah,
an canggih atas berbagai variabel, namun teknik "peng- kegagalan pernapasan, alau kenaikan kebutuhan meta-
ANESTESI 143

bolisme. na, efek relaksan otot yang lama dan reaksi alergi,
EEG adalah ukuran sirkulasi ke otak, indeks yang juga anatomi jalan pernapasan atas yang tidak biasa

lebih sensitif bagi kegagalan jantung daripada EKG serta mempersulit usaha mempertahankan jalan napas
dan merupakan pemantauan berharga selama operasi yang tidak tersumbat atau untuk mengintubasi pasien
yang meliputi operasi arteria carotis atau sirkulasi dan pembentukan patologi jantung, seperti infark
ektrakorporeal. Versi sederhana dari EEG digunakan myocardium. Pasien yang sudah diberitahu dan dapat
untuk pemantauan fungsi cerebrum. Jumlah aktivitas mengingatkan ahli anestesi akan reaksi buruk yang da-
cortex sejak bertahun-tahun, sudah digunakan untuk pat terjadi, berperan penting untuk mengurangi risiko
menentukan kedalaman anestesi. Tetapi metode yang selama tindakan anestesi berikutnya.
lebih khas dan tepat untuk pemantauan fungsi susunan
saraf pusat menggunakan teknik potensial yang dibang-
kitkan, mis. menggunakan teknik potensial yang di KOMPLIKASI DAN GEJALA SISA ANESTESI
bangkitkan dengan menggunakan rangsang somatosen-
sorik, visual atau auditorius. Stimulator saraf tepi se- Kekeliruan yang berhubungan dengan anestesi
ring digunakan untuk mengukur jumlah depresi han- jarang terjadi, tetapi efek ketidak-stabilan tindakan
taran neuromuskular oleh agen relaksan otot atau anes- operasi pada sistem organ tertentu, bersama dengan
tesi. gangguan fungsi tubuh yang penting 1 karena anestesi,
Akhirnya mesin anestesi paling modern juga di- bila tidak diketahui, akan merubah gangguan ringan
perlengkapi dengan alat yang terus menerus mengana- menjadi komplikasi berat. Kematian akibat anestesi
lisis campuran gas yang diserap dan dikeluarkan (oksi 2% dari seluruh angka kematian operasi dan dapat di-
gen, karbon dioksida dan hidrokarbon halogenasi). bagi dalam empat katagori utama:
Selain itu, spirometer sederhana (volume tidal dan 1. Hipovolemia karena pengurangan cairan dan
ventilasi menit) dapat digunakan dengan respirometer darah.
yang dihubuflgkan ke lengan ekpirasi dari sirkuit perna- 2. Gangguan pernapasan setelah penggunaan nar-
pasan. Aliran gas dapat diukur dengan pneumota- kotika dan/atau relaksan otot.
kograf, yang juga diletakkan pada sirkuit pernapasan' 3. Ketidak-mampuan untuk mempertahankan ja-
Selain itu, contoh penentuan gas darah dan analisis lan pernapasan, .terrnasuk komplikasi intubasi.
asam-basa sekarang dapat dilakukan baik di dalam atau 4. Pengawasan dan perawatan yang kurang, segera
di dekat ruang operasi. setelah operasi.
Ringkasnya, jelas terlihat bahwa ahli anestesiologi
dalam melakukan tindakan anestesi, niemiliki laporan Jelas terlihat bahwa cara ideal untuk menata lak-
pemeriksaan laboratorium perawatan akut. Tetapi un- sana komplikasi dengan mencegahnya. Ahli anestesio-
tuk amannya, tangan, mats dan telinga ahli aneste- logi berpengalaman juga perlu mengenal tindakan ope-
siologi tetap merupakan alat dasar dan terpenting rasi dan cukup memiliki pengetahuan tentang efek fi-
untuk pemantauan pasien intrd-operasi. siologi dan farmakologi teknik anestesi yang dipilih-
nya untuk tindakan operasi tertentu. Beberapa penya-
kit mengharuskan dihindarkannya obat-obat atau tek-
KANJUNGAN PASCA-BEDAH nik anestesi teftentu, dan keadaan berikut ini hanya
merupakan contoh dari banyak situasi 1ain, saat ahli
Hubungan erat pasien-dokter yang dapat dibentuk anestesiologi yang berpengalaman dapat mencegah
selama kunjungan prabedah, harus diteruskan dan di- komplikasi berat.
pertahankan selama periode pascabedah. Oleh karena Untuk mencegah hipotensi, pasien hipovolemik
itu kunjungan pengamatan dilakukan pada semua tidak boleh diberi vasodilatasi yang tidak terkontrol,
pasien dalam periode 24 iam pertama, pascabedah. karena dapat timbul depresi myocardium, demikian
Satu-satunya kekecualian adalah untuk pasien operasi pula pasien dengan kenaikan tekanan intrakranial
rawat jalan yang keluar dari rumah sakit hari itu juga. yang diberi obat yang dapat memperbesar tekanan
Kunjungan ini memberikan kemungkinan bagi pasien intrakranial. Barbiturat merupakan kontraindikasi
untuk menceritakan pengalamannya pada ahli anes- pada penderita porfiria dan suksinilkolin tidak boleh
tesiologi, yang dapat mengevaluasi pasien untrrk me- diberikan pada pasien dengan pseudokolinesterase atau
ngetahui komplikasi yang disebabkan oleh tindakan defisiensi plasmokolinesterase. Bila pasien diketahui
anestesi. Setiap komplikasi harus diperhatikan dan rentan hipertermia maligna, maka harus dihindari
dibicarakan dengan pasien, terutama reaksi buruk penggunaan hidrokarbon halogenasi, suksinilkolin dan
yang pcrlu diberitahukan pada ahli anestesi lain' Con- agen anestesi lokal dui tipe amida, seperti dinitrogen
toh-contoh reaksi buruk meliputi, hipertermia malig- oksida pada kasus pasien memiliki udara di dalam
144 BUKU AJAR BEDAH BAGIAN 1

ruang tubuh tertutup seperti pneumotoraks dan ob- KEPASTAKMN TERPILIH


struksi usus.
Akhirnya, anestesi umum yang besar seperti blok
spinal atau epidural, harus dihindarkan pada pasien
dengan gangguan perdarahan atau pasien heparinisasi Atkinson, R. S., Rushman, G. B., and Lee, J. A.: A Synopsis of Anaes_
thesia. Bristol, Great Britain, John Wright & Sons Lid.,^19g2.
karena ada risiko perdarahan tidak terkontrol dalam Bromage, P. R.: Epidural Analgesia. philadelphia, W. B. Saunders Com-
ruang epidural, yang dapat menimbulkan tekanan pada pany, 1978.
med.ulla spinalis. Walaupun risiko anestesi tidak pernah Ini tels rcmcku rcngeml ualgaia epidwa dan rcncakup segifum_
kologi arctailokal.
dapat dihilangkan, namun risiko dapat dikurangi de- Clhurchill-Davidson, H. D. (Ed.): Wylie and Churchill-Davidson's A prac-
ngan persiapan, pasien yang tepat, pemilihan teknik tice of Anaesthesia. Chicago, year Book Medical publishers, Inc.,
1984.
anestesi, pemeriksaan peralatan anestesi yang berulang Cousins, M. J., and Bridenbaugh, p. O. (Eds.): Neural blockade. ln Clinical
kali dan pemantauan pasien selama dan setelah tin- Anes{hesia_and Managemenr of pain. philadelphia. J. B. Lippincott
Company.1980.
dakan operasi. Dripps, R. D., Eckenhoff, J. E., and Vandam, L. D,: Introduction to
Anesthesia: The Principles of Safe practice. philadelphia, W. B. Saun_
ders Company, 1982.
Teks petdahulun sangat dbekomendui*m. Ia sumbt mrckm selw
R.INGKASAN buya* edisidan rcngandug bmyalcdata pentint.
Greene, N. M.: Physiology of Spinal Anesthesia. Baltimore. The Williams
and Wilkins Company, 1981.
Tinjauan umum tentang anestesi dasar ini dibuat Gregory, G. A.: Pediatric Anesthesia. New york, Churchill Livingsrone,
sangat singkat dan tidak dimaksudkan untuk memberi 1983.

keterangan yang memungkinkan pembaca menganes- Krechel, S. W. (Ed.): Anesthesia and the Geriatric patient Orlando, Fla.,
Grune & Stratton, Inc.. 1984.
tesi pasien. Walaupun demikian, diharapkan bahwa Levine, R. D.: Anesthesiology: A Manual for Medical Students. philadel_
pengantar singkat anestesi ini dapat membuat pembaca phia, J. B. Lippincott Company, 1984.
Miller, R. D. (Ed.): Anesthesia. New york, Churchill Livingstone, 19g6.
mengenal seluruh cara anestesi pada pasien dan peranan Buka leks nutakhir dipabaharuiyang rcmbei*u bmyak pairciansem
ahli anestesi sebagai anggota utama dari tim operasi. segi arctui secua taritis du praktek Ia sumber rujulun sailtat furu-
laot.
Untuk keterangan lebih lanjut, pembaca ditunjuk ke
Shnider, S., and Levinson, G.: Anesthesia for Obstetrics. Baltimore. The
buku teks terpadu standar di dalam kepustakaan. Williams and Wilkins Company, 1979.

Você também pode gostar