Você está na página 1de 7

PENGARUH REBUSAN DAUN SIRSAK UNTUK MENURUNKAN NYERI GOUT

ATRHITIS PADA LANSIA


Rista Apriana1) Dwi Retnaingsih2) Joko Supriyanto3)
STIKES WIDYA HUSADA SEMARANG
Rista_apriana@yahoo.com

ABSTRACT

Background: Gout arthritis was a disease characterized by pain that occurs repeatedly caused
the high levels of uric acid in the blood, The prevalence was 24.7% and the most prevalence of
highest in Bali was 19.3%. North Sulawesi was also one of the highest prevalence 10.3%. From the
preliminary data obtained from health centers Shoulders, during the year 2014, from January to
March, there were 111 people diagnosed with gout arthritis. So there were about 35 people per
month who had gout Arthritis. One of the non pharmacologist treatment of gout was Soursop Fruit
/ Soursop leaves.
Methods: this research used quasi experimental, with one group pre-post test design without
control. sampling of this research using total sampling technique were 35 elderly people who had
gout .Results: This study analyzes by using t-test, obtained p-value= 0.000 (p <0.05) Ho rejected
and Ha accepted.Conclusion: There is an influence of soursop leaf decoction therapy for gout pain
atrhitis in elderly
Keywords: Soursop leaves, Gout Atrhitis Pain

PENDAHULUAN

Gout arthritis merupakan penyakit yang nyata, ancaman, mengacu kepada teori dari
ditandai dengan nyeri yang terjadi berulang- asosiasi nyeri internasional, pemahaman
ulang yang disebabkan adanya endapan tentang nyeri lebih me-nitikberatkan bahwa
kristal monosodium urat yang terkumpul nyeri adalah kejadian fisik, yang tentu saja
didalam sendi sebagai akibat dari tingginya untuk penatalaksaan nyeri menitikberatkan
kadar asam urat didalam darah(Anjarwati pada manipulasi fisik. Nyeri diperkenalkan
dalam Winarsih & Sani, 2010). Asosiasi sebagai suatu pengalaman emosional yang
Internanasional untuk Penelitian Nyeri penata-laksanaannya tidak hanya
(International Association forthe Study of pengelolaan fisik semata, namun penting
Pain, IASP) mendefinisikan nyeri sebagai juga untuk melakukan manipulasi (tindakan)
suatu sensori subjektif dan pengalaman psikologis untuk mengatasi nyeri (Thamsuri,
emosional yang tidak menyenangkan 2012).
berkaitan dengan kerusakan jaringan yang Prevalensi penyakit sendi adalah 24,7% dan
aktual atau potensial atau yang dirasakan prevalensi yang paling tertinggi yaitu di Bali
dalam kejadian-kejadian dimana terjadi mencapai 19,3%. Di Sulawesi Utara juga
kerusakan (Perry & Potter dalam Winarsih merupakan salah satu prevalensi tertinggi
& Sani, 2010). Upaya untuk mengurangi yaitu mencapai 10,3%. Dari data awal yang
nyeri pada klien gout dapat dilakukan diperoleh dari Puskesmas Bahu, selama
dengan tindakan farmakologis dan tahun 2014 dari bulan Januari sampai bulan
nonfarmakologis. Maret, ada 111 orang yang didiagnosa
Nyeri adalah sensasi ketidak-nyamanan menderita gout arthritis. Jadi perbulannya
yang dimanifestasikan sebagai penderita ada sekitar 35 orang penderita gout arthritis
yang diakibatkan oleh persepsi jiwa yang yang berkunjung Puskesmas.

401
Berdasarkan Data Riset Kesehatan Dasar Dalam menangani nyeri sendi pada lanjut
(Riskesdas) 2007, prevalensi penyakit pada usia, perlu diberikan penanganan yang tepat
lanjut usia 55-64 tahun adalah penyakit baik secara farmakologi maupun
sendi 56,4%, Gout Arthritis adalah penyakit nonfarmakologi. Penanganan farmakologi
yang sering ditemukan dan tersebar di akan diberikan obat antiinflamasi nonsteroid
seluruh dunia. Gout (pirai) merupakan (NSAID) dalam menghalangi proses
kelompok penyakit heterogen sebagai akibat produksi mediator peradangan (Arya, 2013).
eposisi kristal monosodium urat pada Pemberian terapi farmakologi terus-menerus
jaringan atau akibat supersaturasi asam urat menyebabkan ketergantungan dan
di dalam cairan ekstraselular. Gangguan mengganggu kerja beberapa organ pada
metabolisme nyang mendasarkan gout tubuh lanjut usia (Brasher, 2007).
adalah hiperurisemia yang didefinisikan Penanganan non farmakalogis
sebagai peninggian kadar asam urat lebih Salah satu penanganan non farma-kologis
dari 7,0 ml/dl dan 6,0 mg/dl(Sudoyo, 2009) dalam penyembuhan penyakit gout yaitu
Tahun 1986 dilaporkan prevalensi gout dengan terapi komplementer. Jenis obat
arthritis di Amerika Serikat adalah yang digunakan dalam terapi herbal yang
13,6/1000 pria dan 6,4/1000 perempuan. dapat mengobati berbagai penyakit
Prevalensi gout bertambah dengan diantaranya gout, nyeri haid, reumatik,
meningkatnya taraf hidup. Gout artritis infeksi kandung kemih, asma, masuk angin,
merupakan penyakit dominan pada pria sembelit, dan lainnya dengan Buah
dewasa, sebagaimana yang disampaikan Sirsak/Daun sirsak (Annona Muricata L.) ,
oleh Hippocrates bahwa gout jarang pada Daun sirsak merupakan bagian yang banyak
pria sebelum masa remaja sedangkan pada mengandung senyawa diantaranya
perempuan jarang sebelum menopause acetogenins, annocatin, annocatalin,
(Sudoyo, 2009). annohexocin, annonacin, annomuricin,
Riskesdas(2013), prevalensi penyakit sendi annomurine, ananol, caclourine, gentisic
adalah 24,7% dan prevalensi yang paling acid, gigantetronin, linoleic acid, serta
tertinggi yaitu di Bali mencapai 19,3%. Di muricapentocin. Daun sirsak (Annona
Sulawesi Utara juga merupakan salah satu Muricata) merupakan bagian yang paling
prevalensi tertinggi yaitu mencapai 10,3%. berkhasiat untuk menyembuhkan penyakit
Dari data awal yang diperoleh dari salah satunya adalah penyakit gout (Lina &
Puskesmas Bahu, selama tahun 2014 dari Juwita, 2012)
bulan Januari sampai bulan Maret, ada 111 Studi pendahuluan seluruh penderita Gout di
orang yang didiagnosa menderita gout Posyandu lansi di desa candigaron
arthritis. Jadi perbulannya ada sekitar 35 kecamatan Sumowono didapatkan 5
orang penderita gout arthritis yang penderita gout atrhitismengatakan bahwa
berkunjung di Puskesmas. cara untuk menurunkan skala nyerinya
Data laporan Riskesdas 2013 menyebutkan adalah menggunakan obat gosok, dari 5
bahwa persentase lansia yang menderita responden tersebut mengeluhkan nyeri
penyakit sendi di Indonesia adalah 24,7%. dilokasi yang berbeda, yaitu dipanggul,
Pada wanita lansia 13,4% dan pria lansia pergelangan tangan, pinggang dan bagian
11,3%. Data tersebut menunjukkan bahwa lutut, para penderita belum banyak
wanita lansia dominan mengalami nyeri mengetahui khasiat dari rebusan daun sirsak.
sendi dari pada pria lansia. Persentase lansia Dari seluruh masyarakat di Sumowono
yang mengalami penyakit sendi berdasarkan mereka mayoritas petani dan mereka
diagnosis dan gejalanya di Kalimantan Barat mengkonsumsi hasil bumi yang mereka
adalah 22,3%. Prevalensi Gout artritis di tanam, sedangkan seperti sayuran, dan
kota Semarang mencapai 165,375 penderita, sayuran itu sendiri mengandung banyak
jumlah tersebut terdiri atas pra lansia (45-59 purin. Karena kurang memperhatikan
thn) sebanyak 48,055 orang, lansia (60 thn) lingkungan sekitar seperti pohon sirsak
sebanyak 42,787 orang, pada penderita laki- mereka kurang tahu terhadap apa saja
laki lebih banyak dibandingkan pada manfaat daun sirsak padahal daun sirsak
penderita perempuan dengan proposi dapat dimanfaatkan untuk nyeri sendi gout
puncaknya pada usia 50 tahun (BPS, 2010). atrhitis. Dengan adanya fenomena di atas

402
peneliti tertarik melakukan penelitian Hasil penelitian
didaerah Sumowono.
Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
METODE PENELITIAN Karakteristik responden berdasar-kan umur
Penelitian ini Quasi eksperimen adalah suatu di Posyandu Lansia Desa Candigaron
rancangan penelitian yang digunakan untuk Kecamatan Sumowono Kabupaten
mencari hubungan sebab-akibat dengan Semarang dapat dilihat pada tabel 1
adanya keterlibatan penelitian dalam Tabel 1
melakukan manipulasi terhadap terhadap Karakteristik Responden Berdasarkan
variabel bebas. Ciri tipe penelitian ini adalah Umur
mengungkapkan hubungan sebab akibat Umur Frekuensi (f) Persentase
dengan cara melibatkan satu kelompok (%)
subjek. Kelompok subjek diobservasi 60-70 tahun 35 100
sebelum dilakukan intervensi, kemudian
Total 35 100
diobservasi lagi setelah intervensi. Suatu
kelompok sebelum dikenai perlakukan Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis
tertentu (I) diberi pra-test, kemudian setelah Kelamin
perlakuan, dilakukan pengukuran lagi untuk Karakteristik responden berdasarkan jenis
mengetahui akibat dari perlakukan. kelamin di Posyandu Lansia Desa
Pengujian sebab akibat dilakukan dengan Candigaron Kecamatan Sumowono
cara membandingkan dengan pengaruh Kabupaten Semarang dapat dilihat pada
perlakuan yang dikenakan pada kelompok tabel 2
lain (Nur Salam 2013). Sampel di dalam
penelitian ini diberi intervensi program Tabel 2
rebusan daun sirsak sebanyak 2 kali sehari Karakteristik Responden Berdasarkan
selama 7 hari.Penelitian sebelumnya. Jenis Kelamin
pengaruh pemberian rebusan daun sirsak Jenis kelamin Frekuensi Persentase
terhadap nyeri padapenderita gout di (f) (%)
kelurahan genuk baratkecamatan ungaran
Laki-laki 26 74,3
barat kabupaten semarang.(Agus, 2013)
Perempuan 9 25,7
Teknik sempel dalam penelitian ini adalah
Total 35 100
35 lansia di posyandu lansia Candigaron
kecamatan sumowono kabupaten Semarang Gambaran Nyeri Sebelum Diberikan Terapi
dengan menggunakan teknik total sampling. Herbal Air Rebusan Daun Sirsak Terhadap
Total sampling yaitu menggunakan seluruh Nyeri Gout Arthritis
populasi sebagai sempel.
Tabel 3
Pengambilan sampel dalam penelitian ini
Gambaran Nyeri Sebelum Diberikan
memperhatikan kriteria pengambilan sampel
Terapi
yaitu kriteria inkslusi dan eksklusi:
Karakteristik Jumlah Presentase
a. Kriteria inklusi Nyeri (n) (%)
1. Lansia dengan nyeri Gout arthritis Tidak Nyeri 0 0
2. Lansia yang berusia 60 tahun Ringan 13 37,1
3. Lansia yang bersedia menjadi Sedang 17 48,6
responden Berat 5 14,3
4. Tidak sedang mengkonsumsi obat Total 35 100
anti nyeri
Gambaran Nyeri Setelah Diberikan Terapi
b. Kriteria eksklusi Herbal Air Rebusan Daun Sirsak Terhadap
1. Lansia dengan gangguan ginjal Nyeri Gout Arthritis
2. Lansia dengan penyakit hati kronis Tabel 4
3. Lansia dengan gangguan lambung Gambaran Nyeri Sesudah Diberikan
Terapi
Karakteristik Jumlah Presentase

403
Nyeri (n) (%) wilayah kerja Puskesmas Pineleng dengan
Tidak Nyeri 5 14,3 hasil 34 responden yang diteliti diperoleh
Ringan 21 60,0 persentase responden yang mengalami nyeri
gout artritis adalah pada usia 60-74 tahun
Karakteristik Jumlah Presenatase yang berjumlah 11 orang responden (64,7%)
Nyeri (n) (%) pada kelompok kontrol dan 9 orang
Sedang 9 25,7 responden (52,9%) pada kelompok
Berat 0 0 intervensi
Total 35 100
Hal ini sejalan dengan penelitian yang
Hasil uji normalitas data sebelum dan se- dilakukan oleh Widi, dkk (2011) dengan
sudah terapi rebusan daun sirsak terhadap judul hubungan dukungan sosial terhadap
nyeri gout arthritisdisajikan pada tabel 5. derajat nyeri pada penderita artritis gout fase
Tabel 5 akut yang menyatakan bahwa usia terbanyak
Hasil uji normalitas data pasien penderita 51-79 tahun. Menurut teori
yang dikemukakan Ode (2012), usia dapat
Shapiro-wilk dijadikan faktor resiko terjadinya gout
Observasi Statistik Df p value karena ketika seseorang bertambah tua maka
Nyeri 0,146 35 0,045 akan terjadi perubahan (penurunan) pada
sebelum proses metabolisme dalam tubuh dan gout
terapi merupakan penyakit yang diakibatkan oleh
Nyeri 0,123 35 0,058 gangguan metabolisme asam urat dalam
sesudah tubuh.
terapi
Gambaran Nyeri Sebelum Diberikan
Terapi Herbal Air Rebusan Daun Sirsak
Analisa Bivariat Terhadap Nyeri Gout Arthritis
Hasil Analisa wilcoxson Pengaruh Terapi Hasil penelitian pada 35 responden
Herbal Rebusan Daun Sirsak Terhadap menunjukkan bahwa sebagian besar
Nyeri gout artrhitis tersaji pada tabel 6. responden sebelum diberikan terapi herbal
air rebusan sirsak mengalami nyeri dalam
Tabel 6
kategori sedang dengan jumlah 17 lansia
Hasil Analisa Data
(48,6%), sedangkan responden dengan
N Mea Z P karakteristik nyeri ringan dengan jumlah 13
n hitun value lansia (37,1%), dan responden dengan
g karakteristik nyeri berat dengan jumlah 5
Penuruna 3 17,9 lansia (14,3%).
n 3 5 Hasil ini juga sejalan dengan penelitian yang
5,047 0,00 dilakukan oleh I Komang Agus Nopik W
Sebelu Kenaikan 1 2,50 0 (2013) di Kelurahan Genuk Barat,
m- Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten
Sesuda Tidak ada Semarang bahwa sebelum diberikan terapi
h penuruna 1 10 (50%) responden dalam kategori nyeri
n sedang , 4 (20%) responden dalam kategori
3 nyeri ringan dan 6 (30%) responden dalam
Total
5 kategori nyeri berat. Penelitian oleh
Karudeng F.Gerry Mulyadi (2015) di
Pembahasan wilayah kerja Puskesmas Pineleng dengan
hasil responden terbanyak mengalami nyeri
Karakteristik Responden Berdasarkan
sedang yaitu 9 orang mengalami nyeri
Umur
sedang dengan presentasi 52,9%, 6
Dari Hasil penelitian diperoleh 35 (100%) responden mengalami nyeri berat (35,3%)
responden berumur diantara 60-70 tahun. dan 2 orang mengalami nyeri ringan
Hal ini didukung Dari penelitian oleh (11,8%).
Karudeng F.Gerry Mulyadin (2015) di

404
Dapat diartikan bahwa sebagian responden merasa lebih nyaman dan sakit yang
mengalami nyeri sedang disebabkan karena dirasakan merasa lebih berkurang. Hasil ini
pekerjaan yang berat. Nyeri sedang juga sejalan dengan penelitian yang
merupakan nyeri yang timbul dengan dilakukan oleh I Komang Agus Nopik W
intensitas yang sedang. Pada nyeri sedang (2013) di Kelurahan Genuk Barat,
secara obyektif pasien mendesis, Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten
menyeringai, dapat menunjukkan lokasi Semarang bahwa setelah diberikan terapi 11
nyeri dengan baik. Munculnya nyeri sangat (55%) responden dalam kategori nyeri
berkaitan erat dengan stimulus dan reseptor. sedang , 8 (40%) responden dalam kategori
Reseptor nyeri yang dimaksud adalah nyeri ringan dan 1 (5%) responden dalam
noniceptor, merupakan ujung-ujung saraf kategori nyeri berat
sangat bebas yang memiliki sedikit mielin Hal ini juga di dukung penelitian oleh
yang tersebar pada kulit dan mukosa Karudeng F.Gerry Mulyadi (2015) di
khususnya pada visera, persendian, dinding wilayah kerja Puskesmas Pineleng dengan
arteri, hati dan kantong empedu. Reseptor hasil 10 orang dengan presenstase 58,8%
nyeri dapat memberikan respon akibat berada dalam kategori nyeri ringan, 6 orang
adanya stimulasi atau rangsangan (Potter & mengalami nyeri sedang (35,3%) dan 1
Perry, 2006). orang mengalami nyeri berat (5,9%) setelah
Gout merupakan penyakit yang ditandai diberikan terapi.
dengan nyeri yang terjadi berulang-ulang Daun Sirsak memiliki ekstrak etanol yang
yang disebabkan adanya endapan kristal berperan sebagai antiinflamasi. didalam
monosodium urat yang tertumpuk didalam etanol terdapat ekstrak mangostin yang
sendi sebagai akibat dari tingginya kadar mempunyai aktivitas sebagai penghambat,
asam urat di dalam darah (Anjarwati 2010). prostaglandin sebagai mediator inflamasi,
Nyeri pada responden biasanya dirasakan dan metanol dari daun sirsak mempunyai
pada daerah pangkal ibu jari, nyeri dapat efek meredam nyeri yang terjadi pada
dirasakan pada malam hari atau pada saat penderita Gout Artritis (Potter & Perry,
bangun pagi yang disertai dengan bengkak, 2006).
kemerahan sehingga dapat mengganggu Berbagai lembaga terkemuka pernah
aktivitas sehari-hari pada responden. Hal ini menguji keampuhan tanaman sirsak.
didukung oleh penelitian yang dilakukan National Cancer Institute (AS) pernah
yang dilakukan oleh I Komang Agus Nopik melakukan uji laboratorium pada tahun
W dengan judul Pengaruh Pemberian 1976, kemudian dilanjutkan oleh beberapa
Rebusan Daun SirsakTerhadap Nyeri Pada perusahaan obat-obatan dan universitas
Penderita Gout Dikelurahan Genuk Barat terkemuka. Hasilnya mengatakan bahwa
Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten ekstrak dari daun sirsak berkhasiat untuk
Semarang (2013) biasanya nyeri cenderung mengobatikanker. Setelah diteliti lebih
terjadi pada sendi pangkal ibu jari lanjut, ekstrak tanaman sirsak ternyata juga
ampuh dalam mengatasi penyakit lain. Hal
Gambaran Nyeri Setelah Diberikan
ini terbukti dengan banyak dipakainya
Terapi Herbal Air Rebusan Daun Sirsak
tanaman sirsak sebagai obat tradisional di
Terhadap Nyeri Gout Arthritis
banyak negara. Bukti ilmiah juga
Hasil penelitian pada 35 responden menunjukkan, ekstrak tanaman sirsak
menunjukkan bahwa sebagian besar terbukti mampu mengatasi penyakit yang
responden setelah diberikan terapi herbal air disebabkan bakteri, diabetes, hipertensi dan
rebusan sirsak mengalami penurunan nyeri, banyak jenis penyakit lain (Laniyati, 2005).
nyeri dalam kategori ringan dengan jumlah Hasil penelitian sesuai dengan teori yang
21 lansia (60,0%), sedangkan responden dikemukakan oleh Nuraini (2011), dimana
dengan karakteristik nyeri sedang dengan meminum rebusan daun sirsak dapat
jumlah 9 lansia (25,7%), dan responden mengurangi nyeri pada penderita Gout tanpa
dengan karakteristik tidak nyeri dengan efek samping karena tidak mengandung
jumlah 5 lansia (14,3%). bahan kimia dengan khasiat dan manfaatnya
Setelah pemberian terapi rebusan daun telah diakui oleh peneliti.
sirsak terhadap responden yang menderita Berdasarkan pernyataan diatas peneliti dapat
Gout selama 7 hari, responden mengatakan menyimpulkan bahwa mayoritas responden

405
mengalami penurunan nyeri setelah mempunyai aktifitas penghambat yang kuat
diberikan terapi daun sirsak. terhadap pelepasan histamine dan sintesis
Berdasarkan hasil uji wilcoxson dapat prostaglandin E2 sebagai mediator inflamasi
diketahui hasil uji statistik p value 0,000 dan ekstrak methanol dari daun sirsak juga
dengan taraf signifikasi 0,05 dan nilai z mempunyai efek meredam nyeri yang terjadi
hitung 5,047. Dapat disimpulkan bahwa p pada penderita Gout.
value < 0,05 maka H0 ditolak dan menerima Menurut Emma(2012), sirsak sering
Ha yang berarti ada pengaruh terapi herbal dimanfaatkan untuk terapi pengobatan,
rebusan daun sirsak terhadap penurunan misalnya untuk pinggang pegal, nyeri, asam
skala nyeri di posyandu lansia kecamatan urat, wasir, dan batu empedu. Semua bagian
Sumowono kabupaten Semarang pada buah sirsak memiliki khasiat untuk
Setelah pemberian terapi rebusan daun menyembuhkan penyakit salah satunya
sirsak terhadap responden yang menderita adalah daun sirsak. Daun sirsak merupakan
Gout selama 7 hari, responden mengatakan bagian yang banyak mengandung senyawa
merasa lebih nyaman dan sakit yang diantaranya acetogenins,
dirasakan merasa lebih berkurang. Hal ini annocatin,annocatalin, annohexocin,
sejalan dengan hasil penelitian oleh annonacin,annomuricin, annomurine,
Karudeng F.Gerry Mulyadi (2015) di ananol,caclourine, gentisic acid,
wilayah kerja Puskesmas Pineleng bahwa gigantetronin,linoleic acid, serta
ada pengaruh mengkonsumsi air rebusan muricapentocin. Daun sirsak (Annona
daun sirsak terhadap penurunan nyeri pada Muricata) merupakan bagian yang paling
penderita gout artriti, hal tersebut dapat berkhasiat untuk menyembuhkan penyakit
dilihat melalui uji WilcoxonSign Rank test salah satunya adalah penyakit gout (Lina &
pada hasil pengukuran skala nyeri sebelum Juwita,2012).
diberikan intervensi dan hasil pengukuran Selain itu senyawa yang paling penting
terakhir setelah diberikan intervensi pada adalah tannin, resin dan crytallizable
tiap kelompok dengan kemaknaan = 0,05 magostine yang mampu mengatasi nyeri
didapatkan p-value = 0,004 (p-value < 0,05) sendi pada penyakit gout. Senyawa yang
pada kelompok Intervensi yang menunjukan terkandung dalam daun sirsak tersebut
adanya pengaruh yang signifikan berfungsi sebagai analgesik ( pereda rasa
mengkonsumsi air rebusan daun sirsak sakit ) yang kuat serta bersifat sebagai
terhadap penurunan nyeri pada penderita antioksidan. Sifat antioksidan yang terdapat
gout artrtitis. Dengan mengkonsumsinya pada daun sirsak dapat mengurangi
selama 7 hari berturut-turut. terbentuknya asam urat melalui
Penelitian yang dilakukan oleh I Komang penghambatan produksi enzim xantin
Agus Nopik W (2013) di Kelurahan Genuk oksidase. Kombinasi sifat analgesik (
Barat, Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten mengurangi rasa sakit), dan anti inflamasi (
Semarang bahwa ada pengaruh pemberian anti radang ) mampu mengurangi gout.
terapi rebusan daun sirsak terhadap nyeri Tanpa antioksidan yang cukup, reaksi
pada penderita Gout di Kelurahan Genuk negatif yang disebabkan oleh radikal bebas
Barat, Kecamatan Ungaran Baratdengan p- dapat merusak atau menghancurkan seluruh
value 0,026 <(0,05). tubuh (Shabella, 2011).
Hasil penelitian ini juga di dukung dengan Berdasarkan pernyataan diatas peneliti dapat
hasil teori dari lina & Juwita, Ramuan dan menyimpulkan bahwa ada pengaruh
khasiat daun sirsak (2012) bahwa efek rebusan daun sirsak terhadap nyeri gout
senyawa tanin, resin, crytallizable dari daun atrithis serta hasil penelitian ini berbanding
sirsak dapat meredakan nyeri Gout, lurus dengan teori yang ada.
mengurangi bengkak dan rasa nyeri.
Pemberian rebusan daun sirsak yang SIMPULAN
diberikan pada responden Kristin (2006)
terapi komplementer akan terlihat hasilnya Berdasarkan hasil penelitian yang telah
jika diberikan dalam waktu satu minggu diuraikan, dapat disimpulkan bahwa :
(Shabella, 2011). Senyawa yang terkandung 1. Nyeri Gout responden sebelum
dalam daun sirsak memiliki sifat anti mendapatkan terapi herbal air rebusan
inflamasi. Ekstrak Mangostin etanol

406
daun sirsak terhadap nyeri gout arthritis penderita kanker payudara tahun
sebagian besar mengalami nyeri sedang 2008. Depok: Skripsi FKM UI
dengan jumlah 17 lansia (48,6%),
sedangkan responden dengan Brasher, V. L. (2007). Aplikasi Klinis
karakteristik nyeri ringan dengan jumlah Patofisiologi: Pemeriksaan dan
13 lansia (37,1%), dan responden dengan Manajemen. Jakarta: EGC.
karakteristik nyeri berat dengan jumlah 5
lansia (14,3%). I Komang. A. N. W. Pengaruh Pemberian
2. Nyeri Gout responden setelah diberikan Rebusan Daun Sirsak Terhadap
terapi herbal air rebusan sirsak Nyeri Pada Penderita Gout (2013).
mengalami penurunan nyeri, nyeri dalam Ngudi Waluyo School OF health
kategori ringan dengan jumlah 21 lansia Ungaran.
(60,0%), sedangkan responden dengan Karudeng. F. Gerry Mulyani (2015).
karakteristik nyeri sedang dengan jumlah Pengaruh Muengkonsumsi Rebusan
9 lansia (25,7%), dan responden dengan Daun Sirsak Terhadap Nyeri Pada
karakteristik tidak nyeri dengan jumlah 5 Penderita Gout Arthritis. E Journal
lansia (14,3%). Keperawatan (e-Kep) volume 3
3. Berdasarkan hasil uji Paired t-test dapat Nomor 2,3
diketahui hasil uji statistik p value 0,000
dengan taraf signifikasi 0,05 dapat Laniyati. (2005) compementary medicine in
disimpulkan bahwa ada theumatology. Jakarta: retrievied
pengaruhterhadap nyeri Gout arthritis juli 2016 from http:/www.medika
pada responden setelah diberikan holistik.com
intervensi berupa terapi herbal air
rebusan daun sirsak. Lina, & Juwita. (2012). Ramuan & Khasiat
daun sirsak. Jakarta: Penebar
SARAN Swadaya.
Ada upaya lain untuk mengurangi nyeri Nuraini.2011.Aneka manfaat buah dan
Gout selain dengan obat-obatan maupun sayuran.Yogyakarta:AndiS
dengan pijat, misalnya dengan cara
memberikan terapi herbal rebusan daun Nursalam. (2013). Konsep Penerapan
sirsak, yang bahan-bahannya dapat di cari Metode Penelitian Ilmu
dilingkungan sekitar tanpa membeli. Keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika.

DAFTAR PUSTAKA Ode, Sharif. 2012. Konsep Dasar


Agus Riyanto.2010. Aplikasi Metode Keperawatan. Yogyakarta : Nuha
penelitian kesehatan. Nuha Medika. Medika
Yogyakarta
Agus, I. k. (2013). nursing science studi Widi dkk. (2011). Hubungan Dukungan
program final asignment,. Ngudi Sosial Terhadap Derajat Nyeri Pada
Waluyo school of health ungaran. Penderita Gout Artrhitis Fase Akut
Berita Kedokteran Masyarakat, Vol.
Anjarwati nd. 2010. Hubungan pengetahuan 27, No. 1,
SADARI dan sikap SADARI
responden dengan tindakan Winarsih, & Sani, A. T. (2010). Perbedaan
SADARI pada anak wanita Efektifitas Kompres Hangat Dan
penderita kanker payudara tahun Kompres Dingin Terhadap Skala
2008. Depok: Skripsi FKM UI Nyeri Pada Klien Gout Di Wilayah
Kerja Puskesmas Batang Iii
Anjarwati nd. 2010. Hubungan pengetahuan Kabupaten Batang. Skripsi. Program
SADARI dan sikap SADARI Studi S1 Keperawatan Sekolah
responden dengan tindakan Tinngi Ilmu Kesehatan
SADARI pada anak wanita Muhammadiyah Pekajangan.

407

Você também pode gostar