Você está na página 1de 30

I.

Pengkajian
Hari / tanggal pengkajian : Selasa, 14 Juni 2011 (Jam : 15.00 wita)
A. Identitas
1. Identitas Klien
Nama : An. N
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 1 tahun
Pendidikan :-
Pekerjaan :-
Alamat : Jl. Manarap Tengah
Status Perkawinan :-
Agama : Islam
Suku / Bangsa : Banjar
Tanggal Masuk RS : 13 Juni 2011
Diagnosa Medis : GEA
No. RM : 94.04.43

2. Identitas Penanggung Jawab


Nama : Tn. M
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 37 tahun
Pekerjaan : Swasta (memperbaiki TV)
Alamat : Jl. Manarap Tengah
Hubungan dengan klien : Ayah kandung

B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
Pada saat pengujian pada tanggal 14 Juni 2011, keluarga klien
mengeluh bahwa anaknya berak cair 10 x dalam sehari, berwarna
kekuningan, berampas, agak berlendir tetapi tidak berdarah.

2. Riwayat Kesehatan / Penyakit Sekarang


Pola saat pertama masuk RS tanggal 13 Juni 2011 klien BAB cair
10x/hari hari ini. BAB cair sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit,
berwarna kekuningan, berampas, sedikit lendir, dan tidak berdarah.
Volume tiap BAB 20 Co, ringan, berampas, sedikit lendir, dan tidak
berdarah. Volume tiap BAB 20 Co, demam (+) sejak pagi hari
sebelum masuk rumah sakit. Demam turun apabila anak diberikan
obat penurun panas oleh orang tua kemudian naik lagi setelah kerja
obat habis. Pada anak juga terdapat muntah sebanyak 2 kali, isi
muntahan berupa ASI yang diminum. Pihak keluarga hanya
memberikan obat penurun panas anak saja saat anak menjalani
demam.
3. Riwayat Kesehatan / Penyakit Dahulu
Klien belum pernah mengalami sakit yang sama dengan dideritanya
sekarang, keluarga klien juga mengatakan kalau anaknya belum
pernah mengalami sakit yang sama seperti saat ini.
4. Riwayat Kesehatan / Penyakit Keluarga
Dalam keluarga klien tidak ada keluarga yang mengalami sakit seperti
yang anak alami saat ini. Dalam anggota keluarga juga tidak terdapat
anggota keluarga yang mengalami penyakit menular seperti hepatitis
dan TBC. Selain itu juga, tidak ada anggota keluarga yang mengalami
penyakit keturunan seperti hepertensi dan Diabetes Melitus (DM).
5. Riwayat Tumbuh Kembang
Riwayat tumbuh kembang an. N dengan usia 1 tahun, diantaranya
berupa perinatal Ibu dimana pada ANC ibu lakukan di Puskesmas
diberi tablet besi (Fe) dan diberi suntik imunisasi TT (Tetanus Tuksoit).
Dalam riwayat proses kelahiran anak, terjadi secara tidak spontan
panggul sempit sehingga melalui op co. Pada saat post natal
didapatkan pengkajian berupa nilai APGAR normal karena bayi dapat
langsung menangis, BB bayi lahir 2700 gr, panjang badan bayi 51 cm,
lingkar kepala Ibu lupa dalam menyebutkan, dan sebagai penolong
saat persalinan yaitu dokter di RSUD Ulin.
Dalam massa pertumbuh-kembangan anak, Ibu lupa dalam
memberikan berapa bulan/tahun anak dapat tiarap, merangkak,
duduk. Sedangkan dalam perkembangan berdiri, Ibu dapat
menyebutkan anak dapat berdiri dalam 9 bulan dan saat ini anak baru
belajar berjalan. Dalam status imunisasi, klien dalam imunisasi
lengkap baik itu imunisasi BCG, Polio, Hepatitis B, DPT, dan Campak.
Dalam pengkajian status gizi anak tidak mengalami kurang gizi, dari 0
bulan sampai sekarang anak aktif mengkonsumsi ASI.

C. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
- Kesadaran : CM (Compos Mentis)
- Penampilan : Anak tampak sakit ringan
- TTV : TD :- S = 37,1 oC
N : 102 x/mnt R = 32 x/mnt
- Antropometri
BB : 6,7 kg Lingkar lengan atas : 12 cm
Tb : 74 cm Lingkar kepala : 44 cm
2. Kulit
Keadaan umum kulit klien baik, bersih dan berwarna kuning
langsat, (tidak ada ikterik), kelembaban cukup, turgor kulit baik
dapat cepat kembali dalam 2 detik saat dicubit, tidak ada ulkas,
dan anak tidak mengalami prioritas.
3. Kepala dan Leher
Distribusi rambut anak merata, tampak tebal, dan berwarna
hitam, keadaan umum kepala baik, tampak simetris, tidak ada
kelainan pada kepala. Pada klien tidak terlihat adanya
pembesaran vena jugularis, tidak ada pembesaran kelenjar
getah bening, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak
terdapat kaku kudak, tidak terdapat massa pada pada leher,
dan tidak ada keterbatasan gerak pada leher anak.
4. Penglihatan dalam mata
Penglihatan klien jelas, saat melihat perawat dating anak pun
langsung menangis, keadaan mata baik, konjungtiva tidak
anemia (merah muda), tidak strabismus, sclera tidak ikterik,
produksi air mata cukup, pupil tampak simetris, terdapat reflex
cahaya (mengecil) saat diberikan rangsangan cahaya
(disentari) pada bagian pupil.
5. Penciuman dan hidung
Keadaan hidung terlihat agak sedikit mancung, butuh hidung
simetris. Pernafasan cuping hidung tidak ada, tidak terdapat
efistaktis, tidakl ada secret (kotoran), tidak ada sumbatan jalan
nafas, tidak ada peradangan pada bagian hidung.
6. Pendengaran dan Telinga
Fungsi pendengaran anak baik, ditandai Ibu dapat membuat
dia diam dengan merayu bisikan anak, saat dating perawat.
Pada telinga bentuk tampak simetris, terdapat sedikit serumen
pada telinga, tidak ada peradangan, tidak terdapat
benjolan,atau tidak menggunakan alat bantu dengar.
7. Mulut dan Gigi
Bentuk mulut tampak simetris, mukosa bibir tampak lembab,
tidak terdapat perdarahan pada gusi dan tidak ada
pembangkakan, tidak ada kelainan pada bentuk gigi dan mulut,
keadaan gigi anak belum lengkap, tidak terdapat pembesaran
tonsil, tidak ada gangguan menelan dan tidak ada peradangan
pada tonsil.

8. Dada, Pernafasan, dan Sirkulasi


Inspeksi : Keadaan dada sinetris, tidak ada benjolan, tidak
ada retraksi dinding dada, pernapasan tampak
melalui perut.
Palpasi : Tekstil fremitur simetris kiri-kanan
Perkusi : Tidak ada penumpukan secret, terdapat bunyi
sonor saat diperkusi pada paru.
Auskultasi : Bunyi nafas normal, tidak ada tambahan wheezing
dada rokhi, serta respirasi klien = 32 x /menit, bunyi
S1 > S2 normal.
Pada sirkulasi perjuli darah ke perifer normal ditandai dengan
ujung jari, bibir tidak terdapat sianosis dan kelembaban kulit
cukup.
9. Abdomen
Inspeksi : Keadaan umum abdomen baik, warna kulit kuning
langsat, tidak terdapat perut anak tampak simetris.
Auskultasi : Bising usus (+) dalam rentang normal 16x/m
Perkusi : Hepar tidak teraba, tidak terdapat massa, dan tidak
terdapat nyeri tekan.
Perkusi : Perut klien kembung dan berbunyi timpani saat
diketuk, asites tidak ada.
10. Genetalian dan Reproduksi
Alat genetalian anak perempuan, tidak ada kelainan pada
bentuk aratimis, dan keluarga tidak mengalami keluhan pada
sistem reproduksi anaknya.
11. Ekstrimitas Atas dan Bawah
Kebersihan klien agak sedikit kurang, tidak terdapat frakktur
pada anak, pergerakan baik, tidak ada nyeri tekan dan luka,
tidak ada udem pada ekstrimitas atas dan bawah terpasang
infus pada ekstrimitas atas (Tanya kanan), akral hangat.

Skala otot :
555 555 Ket = 0 : Lumpuh total
555 555 1 : Ada kontraksi
2 : Dapat menggerakkan
dengan bantalan
4 :Dapat menahan tahanan
ringan
5 : Dapat menahan tahanan
berat

D. Kebutuhan Fisik, Psikologi, Sosial dan Spritual


1. Aktivitas dan Istirahat
a) Pola aktivitas
Aktivitas
0 1 2 3 4 Aktivitas (di RS) 0 1 2 3 4
(Di Rumah)
Mandi Mandi Mandiri
Menggosok gigi Menggosok gigi Dgn alat bantu
Toileting Toileting Dibantu org lain
Berpindah Berpindah Dibantu org lain & alat
Mobilitas Mobilitas Tergantung selera
ditempat tidur ditmpat tidur
Total

b) Pola Istirahat-Tidur
Waktu Tidur Sebelum Sakit Saat Sakit
Tidur siang 2 jam jam
Tidur malam 8 jam 6 jam

2. Personal Hygiene
Sebelum
Aktivitas Frekuensi Saat Sakit
Sakit
Mandi 2 x / hari 2x / hari -
Keramas 1x 1 x / hari -
Gosok gigi 2 x / hari -
Ganti baju 2 x / hari 1 x /hari
Memotong kuku 1 x / minggu -

3. Nutrisi
a) Makanan
Sebelum Sakit Saat Sakit
Jenis Bubur + SUN balita ASI + bubur
-1 piring piring
makanan
3 x / hari 2 x /hari
Jumlah
- -
Frekuensi
Pantangan

b) Minuman
Sebelum Sakit Saat Sakit
Jumlah hari Tidak menentu Jarang
Jenis ASI + air putih ASI
Pantangan - -

4. Eliminasi (BAB dan BAK)


a. Kebiasaan BAB
Sebelum Sakit Saat Sakit
Frekuensi 2 x /hari 10x /hari
Konsistensi Padat/lembek Cair, lender
Warna Kuning Kekuningan

b. Kebiasaan BAK
Sebelum Sakit Saat Sakit
Frekuensi 5 x /hari
Konsistensi - -
Warna Kurang jernih Kuning jernih

5. Seksualitas
Klien anak berjenis kelamin perempuan, klien atau orang tua
tidak mengalami keluhan pada seksualitasnya.

6. Psikososial
Pada pengkajian psikososial, terkaji pada orang tua yang
berperan mengambil semua keputusan tentang masalah
anaknya, hubungan orang tua dengan klien lain baik dan
mampu bersosialisasi dengan teman satu kamar tempat
anaknya dirawat.

7. Spritual
Dalam keluarga, semua anggota keluarga beragama Islam baik
itu ayah, ibu, dank lien anak yang sedang sakit. Saat ini orang
tua hanya bias berdoa agar anak mereka dapat segera
sembuh dan segera keluar dari Rumah Sakit.

E. Pemeriksaan Penunjang
Dalam hal ini, penerimaan ditekankan pada pemeriksaan
laboratorium pada tanggal 13 Juni 2011 dengan hasil pemeriksaan.
Laboratorium Hasil Normal Satuan
Hematologi
Th 10,0* 11,0-14,0 g/dl
Leukosit 7.900 4000-10.500 /ul
Eritrosit 4,89 3,90-5,50 Juta/ul
Hematokrit 29* 35-45 Vol%
Trombosit 457.000* 150.000-450.000 /ul
RDW-CV 14,4 11,5-14,7 %

MCV, MCH, MCHC


MCV 59,3* 8,00-97,0 Fl
MCH 20,4* 27,0-32,0 Pg
MCHC 34,5 32,0-38,0 %

Hitung Jenis
Neutrofil % 24,5* 50,0-70,00 %
Limfosit % 67,1* 25,0-40,0 Ribu/ul
MID % 84 4,0-11,0 Ribu/ul
Neutrofil # 1,90* 2,50-7,00 Ribu/ul
Limfpsit # 5,30* 1,25-4,00 Ribu/ul
MID # 6,70 -

F. Terapi Farmakologi Obat-obatan)


Terapi obat : - Infus RL 6 tpm
- Trolit 100 tiap BAB
- Zinkid 1 x 1 tablet Tanggal 13 Juni 2011
- Dialac 3 x 1 sachet

- Infus RL 6 xpm
- Zinkid 1 x 1 tablet Tanggal 14-15 Juni
- Dialac 3 x 1 sachet Sebelum klien pulang

II. Analisa Data


No DATA MASALAH ETIOLOGI
1. DS : Keluarga klien mengatakan Mual Iritasi pada
klien mengalami mual dan system
sehabis minum ASI Ibu klien gastrointestina
langsung muntah. Selain itu l
juga, keluarga mengatakan
muntah anaknya sebanyak 2
kali.
DO: - Hasil muntah klien tampak ASI
dari Ibu
- Klien muntah 2x dalam sehari.
- Bising usus klien 16x/mnt
- Diet klien berupa bubur bayi
2. Kurangnya
dari RS dan ASI ibu.
volume
Asupan cairan
DS: Keluarga klien mengatakan cairan yang tidak
Anak saya BAB cair 10 kali adekuat akibat
sehari, Dhe diare
Do: -Klien tampak sedikit lemah

No DATA MASALAH ETIOLOGI


- TTV klien:
N : 102x/mnt
R : 52x/mnt
S: 37,1oC
- Konsistensi feses cair
- Volume BAB klien 20 cc
- Warna kekuning-kuningan,
banyak dan agak sedikit
berlendir
3. Resiko Dedidrasi
DS : Keluarga klien mengatakan
perubahan ringan
Bahwa anak saya panas dan
suhu tubuh
panasnya turun setelah diberi
penurun panas tapi kemudian
balik lagi, dhe.
DO: - Suhu tubuh klien 37,1oC
- Kulit/akral terasa hangat saat
diraba.
- Mata tampak cekung
III. Perencanaan Keperawatan
IV. VII. Perencanaan
V. Hari/Ta VI. Diagnosa
No
XI. Tujuan (NOC) XII. Intervensi (NIC) XIII. Rasional
nggal Keperawatan
.
XIV. XV. Senin XVII. Mual b.d XVIII. Setelah dilakukan 1) Pantau gejala 1) Untuk mengetahui
XVI. 13/06/
1. iritasi pada tindakan keperawatan subjektif mual pada penyebab mual yang
2011
sistem GI selama 1x12 jam klien signifikan pada klien.
2) Pantau asupan kalori 2) Untuk mengetahui
diharapkan mual &
dan makanan asupan kalori yang
muntah.
XX.
XIX. Klien dapat teratasi dibutuhkan.
3) Tanyakan pada
3) Untuk merencanakan
seluruhnya dengan kriteria
klien/keluarga
intervensi yang lebih
hasil:
tentang penyebab
- Tingkat kenyamanan akurat.
mual atau
perasaan lega secara XXI.
ketidakmauan
fisik/psikologis. XXII.
- Keseimbangan cairan intra makan.
XXIII.
4) Pertahankan
seluler dan ekstra
4) Untuk memberikan
kebersihan klien dan
seluler.
rasa nyaman dan
- Keseimbangan asupan tempat tidur saat
meminimalisir terjadi
dan haluaran dalam terjadi muntah.
waktu 2 jam mual.
XXIV.
XXV. XXVIII. Perencanaan
XXVI. Hari/Ta XXVII. Diagnosa
XXXIII. Intervensi
No
XXXII. Tujuan (NOC) XXXIV. Rasional
nggal Keperawatan
(NIC)
.
XXXV.XXXVI. S XXXVIII. Mua XXXIX. Setelah 5) Berikan terapi IV dan XLIII. 5) Untuk
enin l b.d iritasi pada dilakukan tindakan berikan obat anti mengurangi mual
XXXVII. 1 sistem GI keperawatan selama 1x12 emetic sesuai dan memberikan
3/06/2011 jam diharapkan mual & anjuran. cairan yang adekuat.
muntah. XLI.
XL. Klien dapat teratasi XLII.

seluruhnya dengan kriteria


hasil:
- Tingkat kenyamanan
perasaan lega secara
fisik/psikologis.
- Keseimbangan cairan intra
seluler dan ekstra
seluler.
- Keseimbangan asupan
dan haluaran dalam
waktu 2 jam
- Hidrasi kulit tidak
terganggu & membran
mukosa lembab.
XLIV.
XLV. XLVIII.Perencanaan
XLVI. Hari/Ta XLVII. Diagnosa
No
LII. Tujuan (NOC) LIII. Intervensi (NIC) LIV. Rasionalisasi
nggal Keperawatan
.
LV. LVI. Senin LVIII. Kurangnya LIX. Setelah dilakukan 1) Pantau warna, 1) Untuk mengetahui
LVII. 13/06/
2. volume cairan b.d tindakan keperawatan jumlah, dan frekuensi seberapa banyak
2011
asupan cairan selama 1x14 jam, volume kehilangan cairan. jumlah cairan yang
LXI.
yang tidak cairan pada klien terpenuhi hilang.
2) Pantau/tinjau ulang
2) Untuk menentukan
adekuat akibat seluruhnya dengan kriteria
nilai elektrolit klien.
batasan nilai normal
diare hasil: LXII.
- Menampilkan hidrasi yang elektrolit yang sudah
LXIII.
baik ditargetkan.
- Tidak memiliki konsentrasi 3) Untuk meningkatkan
LXIV.
urine yang berlebih status cairan pada
- Nilai elektrolit serum dalam 3) Berikan terapi IV
klien.
batas normal. sesuai anjuran. 4) Menjadikan status
LX. LXV.
hidrasi klien baik dan
4) Tingkatkan asupan dalam rentang normal.
oral sesuai
kebutuhan
LXVI.
LXVII.
LXVIII.
LXIX. Lanjutan Perencanaan
LXX. LXXIII. Perencanaan
LXXI. Hari/Ta LXXII. Diagnosa
LXXVII. Tujuan LXXVIII. Intervensi LXXIX. Rasionalis
No
nggal Keperawatan
(NOC) (NIC) asi
.
LXXX.LXXXI. S LXXXIII. Res LXXXIV. Setelah 1) Kaji tanda dan gejala 1) Dapat membantu
3. enin iko perubahan dilakukan tindakan awal nipotermia/ aktivitas dan
LXXXII. 1
suhu tubuh keperawatan 1x24 jam, hipetermia. penurunan/pemantau
3/06/2011 LXXXVI.
dengan factor suhu tubuh dalam rentang an demam pada klien
2) Pantau suhu tubuh
2) Memberikan
resiko dehidrasi. nilai normal dengan kriteria
minimal tiap 2 jam.
gambaran nilai
hasil: LXXXVII.
- Mata tidak cekung LXXXVIII. pencapaian batas
- Membran mukosa lembab 3) Evaluasi lingkungan
suhu pada klien.
- Mempertahankan dan
kamar tentang factor- 3) Untuk membantu
melaporkan gejala awal
faktor yang dapat dalam
hipotermia / hipotermia.
mengganggu suhu mempertahankan
LXXXV.
tubuh klien. suhu dengan
4) Minum cairan secara
batasan normal.
adekuat. 4) Untuk mengurangi
LXXXIX.
demam dengan
proses metabolisme
yang cepat.
XC.
XCI. XCIV. Perencanaan
XCII. Hari/Ta XCIII. Diagnosa
XCVIII. Tujuan
No
XCIX. Intervensi (NIC) C. Rasionalisasi
nggal Keperawatan
(NOC)
.
CI. CII. CIII. CIV. 5) Sesuaikan suhu 5) Sistem lingkungan
lingkungan dengan berpengaruh pada
kebutuhan klien. tingkat suhu yang
CV.
dialami klien.
6) Berikan obat
6) Dengan kolaborasi
antipiretik sesuai
farmakologi, suhu
dengan kebutuhan
badan dapat menjadi
klien.
normal/stabil.
CVI.
CVII. * Prioritas Masalah
1) Mual b.d iritasi pada system gastrobintestinal
2) Kurangnya volume cairan b.d asupan cairan yang tidak adekuat akibat diare
3) Resiko perubahan suhu dengan factor resiko dehidrasi ringan.
CVIII.
CIX.
CX.
CXI.
CXII. Implementasi
CXIV. H

ari
CXIII. CXV.
CXVI. N
/T CXVIII. Evaluasi CXIX. Pa
N P omor CXVII. Implementasi
an Tindakan raf
Diagnosa
gg

al
CXX. CXXI. S CXXIII. CXXXIV.
1) Memantau gejala subjektif 1) Muntah berisikan ASI yang CXXXIX.
1 el 1 I mual/muntah pada klien. diminim klien
2) Memantau asupan kalori dan 2) Klien hanya tampak minum
as
makanan pada klien. ASI saja.
a CXXIV.
3) Menanyakan pada keluarga 3) Selama dari kemarin masuk
CXXII. 14 wi
tentang ketidakmanan makan RS dhe anak saya hanya
/0
CXXXV. minum ASI saja, saya tidak
6/ CXXV. CXXXVI. tau mengapa anak saya
20 1 CXXXVII. tidak mau makan
4) Terima kasih dan sudah
11 4) Mempertahankan kebersihan
membantu saya.
CXXVI. tempat tidur saat klien muntah.
5) Klien tidak tampak banyak
5) Memberikan terapi IV (infuse
1
bertanya saat terapi ini.
RL 6 tpm)
6) Klien tidak tampak banyak
6) Memberikan terapi
CXXVII. bertanya saat terapi ini.
farmakologi (anti emetik)
CXXXVIII.
CXXVIII.
sesuai anjuran klo diperlukan
CXXIX.
CXXX.
1

CXXXI.
1

CXXXII.
1

CXXXIII.
CXL.
CXLII. H

ari
CXLI. CXLIII.
CXLIV. N
/T CXLVI. Evaluasi CXLVII.
N P omor CXLV. Implementasi
an Tindakan Paraf
Diagnosa
gg

al
CXLVIII.
CLXII. CLXIII. CLXXIV.
1) Memantau warna, jumlah, 2) Saat BAK, urin klien tampak CXCV.
CXLIX. 1 II dan frekuensi kehilangan kuning jernih.
3) Pada nilai lab MCV & MCH
CL. CLXXV. cairan.
2) Memantau nilai ulang klien tidak normal (59,3 &
CLI. CLXIV. CLXXVI.
elektrolit klien 20,4)
CLII. CLXV. CLXXVII.
3) Memberikan terapi infuse 4)
CLIII. 1 CLXXVIII. CXCII.
(IV) RL 6 tpm
5) Klien tampak minum sesuai
CLIV. CLXXIX.
4) Memberikan terapi
anjuran.
CLV. CLXVI. CLXXX. farmakologi (trolit, zinloid,
CXCIII.
CLVI. 1 CLXXXI. dan dialec). 6) Kebutuhan /asupan oral
5) Meningkatkan asupan oral
CLVII. CLXXXII. klien dengan ASI yang
sesuai kebutuhan
CLVIII. CLXVII.CLXXXIII. diberikan Ibu
CLIX. 1 CLXXXIV. CLXXXIX. CXCIV.
CXC. 1) Klien diukur temp dengan
CLX. CLXXXV.
1) Mengkaji tanda dan gejala
hasil 36,9o, tidak terdapat
CLXVIII.CLXXXVI.
CLXI. oral hipotermia &
tanda hipo-hipotermia pada
CLXIX. CLXXXVII.
hipertermia.
klien.
1 CXCI.
CLXXXVIII.
III
CLXX.
CLXXI.

CLXXII.
1

CLXXIII.
CXCVI.
CXCVIII.
CXCVII. CXCIX.
CC. N
Hari/Tan CCIII. Pa
N P omor CCI. Implementasi CCII. Evaluasi Tindakan
gg raf
Diagnosa
al
CCIV.CCXVIII. CCXXXIII.
CCXLIII.
2) Memantau suhu tubuh klien CCLXI. 2) Suhu badan CCLXX.
CCV. 1 CCXLIV. minimal 2 jam klien 36,9oC
CCVI.CCXIX. CCXLV.3) Mengevaluasi lingkungan CCLXII.
CCVII. CCXXXIV.
CCXLVI. kamar klien tentang factor CCLXIII. 3)
CCVIII.
CCXX. 1 CCXLVII. yang menandakan kenaikan Lingkungan tidak terlalu
CCIX. CCXLVIII. suhu tubuh. dingin, AC sudah disetting
CCX. CCXXI. CCXXXV.
CCXLIX.
CCLVII. 4) dengan baik.
CCXI. CCXXXVI.
CCL. Memberikan minuman/ CCLXIV.
CCXII.CCXXII. CCXXXVII. cairan secara adekuat dan CCLXV. 4) Klien
CCXIII. 1 CCLI. intensif. tampak hanya minum ASI
CCXIV.
CCXXIII. CCLVIII. 5) saja.
CCXV. CCXXXVIII.
CCLII. Memberikan terapi CCLXVI.
CCXVI.
CCXXIV. CCXXXIX. farmakologi (antipiretik) CCLXVII. 5) Klien tampak
CCXVII. 1 CCLIII. sesuai kebutuhan. gelisah saat akan diberikan
2 CCXXV. CCLIV. CCLIX. paracetamol syrup oleh
CCXL. CCLV. 1) Memantau gejala & jumlah ibunya.
CCXXVI. CCXLI. muntah, frekuensi muntah CCLXVIII.
CCXLII.CCLVI. secara subjektif. 1) Muntah klien tidak tampak,
CCXXVII. 0 I CCLX. klien rencana mau pulang
hari ini.
CCLXIX.
CCXXVIII.
CCXXIX.

CCXXX.

CCXXXI.
Rabu
CCXXXII.
15/06/20
11
CCLXXI.
CCLXXII. CCLXXIII.
CCLXXIV. CCLXXV. Implementasi CCLXXVI. Evaluasi CCLXXVII.

N Hari/Tan P Nomor Tindakan Paraf

gg Diagnosa

al
CCLXXVIII.
CCLXXIX. CCLXXX.
CCXC. CCXCIX. 2) Memantau CCCVI. 2) Klien makan CCCX.
0 CCXCI. asupan kalori bubur di RS sudah bisa
CCXCII. CCC. walaupun sedikit-sedikit
CCLXXXI.
CCXCIII. CCCI. CCCVII. 3) Keluarga mau
CCLXXXII.
CCXCIV.
CCCII. 3) pulang hari ini.
4) Manual dan muntah klien
0 CCXCV. Memberikan terapi infuse
CCXCVI. RL 6 tpm tidak tampak lagi.
4) Memberikan terapi
CCLXXXIII.
CCXCVII. CCCVIII.
antiemetik sesuai kebutuhan
0 CCXCVIII. 1) Tidak ada keluhan, klien
CCCIII.
II mau pulang.
1) Memantau warna, CCCIX.
CCLXXXIV.
2) Tidak ada respon, keluarga
konsistensi, frekuensi BAB
CCLXXXV.
mau pulang merasa tidak
klien.
0
2) Memberikan terapi RL 6 tpm sakit lagi.
CCCIV. 3) Sebelum klien pulang,
CCCV.
CCLXXXVI. terapi farmako diberikan
3) Memberikan terapi
CCLXXXVII. terhadap klien terlebih
farmakologi dalam
0
mengurangi diare klien:

CCLXXXVIII.
CCLXXXIX.
0

CCCXI.
CCCXII.
CCCXIII. CCCXIV.
CCCXV. CCCXVI. Implementasi CCCXVII. Evaluasi CCCXVIII.

N Hari/Tan P Nomor Tindakan Paraf


gg Diagnosa

al
CCCXIX.
CCCXX. CCCXXI.
CCCXXIX.- Zinkerd 1 x 1 tablet CCCXXXVI. dahulu CCCXLI.
- Dialac 3 x 1 sacset
CCCXXII.
CCCXXX. CCCXXXVII.
- Trovit 100 cc
CCCXXIII.
CCCXXXI. CCCXXXVIII.
CCCXXXIV.
CCCXXIV.
CCCXXXII. CCCXXXIX.
1) Memantau suhu tubuh klien
CCCXXV.
CCCXXXIII. 1) Suhu badan dalam rentang
sebelum pulang
0 III 2) Mengevaluasi lingkungan normal (36,4oC)
2) Tidak ada pengaruh
kamar klien, sebelum klien
lingkungan
CCCXXVI. pulang.
CCCXL.
3) Berikan terapi farmakologi
0 3) Keluarga merasa anaknya
(klo diperlukan)
sudah tidak ada keluhan
CCCXXXV.
CCCXXVII. dalam BAB dan masalah
CCCXXVIII. demam anaknya.
0

CCCXLII.
CCCXLIII. Keterangan : Tanggal 15/06/2011
CCCXLIV. Jam : 15.35 wita
CCCXLV. Klien pulang atas permintaan sendiri
CCCXLVI.
CCCXLVII. Evaluasi
CCCXLVIII.
CCCXLIX. CCCL.
CCCLI. N CCCLII. Evaluasi CCCLIII.

N Hari/Tan P omor Paraf

gg Diagnosa

al
CCCLIV.
CCCLV. CCCLVII.
CCCLX.CCCLXIV. S: Ibu klien CCCLXVIII.
1 Selasa, 1 I mengatakan Anak CCCLXIX.
CCCLVI. CCCLXI. yang sudah tidak CCCLXX.
14/06/20 CCCLVIII.
CCCLXII. muntah sering seperti
11 wi CCCLXIII. kemarin lagi, tetapi CCCLXXI.
hanya kadang-kadang CCCLXXII.
CCCLIX. saja itupun hanya 1x CCCLXXIII.
saja, dhe. CCCLXXIV.
CCCLXV. O: - Bising
CCCLXXV.
usus klien 16x/menit
CCCLXXVI.
- Membran mukosa
CCCLXXVII.
bibir tampak sedikit
CCCLXXVIII.
lembab
- Klien tampak sedikit CCCLXXIX.
bisa makan bubur CCCLXXX.
yang disediakan oleh CCCLXXXI.
RS 1/3 dari CCCLXXXII.
sebelumnya. CCCLXXXIII.
- Muntah hanya 1x saja,
CCCLXXXIV.
berupa ASI Ibu.
CCCLXXXV.
- Turgor kulit cukup
CCCLXXXVI.
baik, kembali dalam
CCCLXXXVII.
3 detik
Rafli
CCCLXVI. A: Masalah
S
teratasi sebagian
e
CCCLXVII. P:
t
Lanjutkan
intervensi i
1) Pantau a
gejala/jumlah w
muntah secara a
n
CCCLXXXVIII.
CCCLXXXIX.
CCCXC. CCCXCI.
CCCXCII. CCCXCIII. Eval CCCXCIV.

N Hari/Tan P Nomor uasi Paraf

gg Diagnosa

al
CCCXCV.
CCCXCVI. CCCXCVII.
CDVI. CDXV.Subjektif CDXXI.
2) Pantau asupan
CCCXCVIII.
kalori
CCCXCIX.
CDVII. CDXXII.
3) Berikan terapi
CD.
infuse RL
CDI. CDVIII. 4) Berikan terapi CDXXIII.
CDII. CDIX. antimetik klo perlu
CDIII. CDXVI. CDXXIV.
CDIV. CDX. CDXVII. S: Ibu klien
CDV. mengatakan BAB CDXXV.
1 CDXI. anak saya udah 4-5
kali, dan agar sedikit CDXXVI.
CDXII. ampas, dhe.
CDXVIII. O: - Feses CDXXVII.
CDXIII. tampak cair dan
CDXIV. ampas sedikit CDXXVIII.
II - Warna kuning, tidak CDXXIX.
ada lender
- Tidak tampak hidrasi
CDXXX.
jelek pada klien.
CDXIX. A: Masalah
CDXXXI.
teratasi sebagian
CDXX. P:
Lanjutkan CDXXXII.
intervensi
1) Memantau warna CDXXXIII.
dan konsistensi, CDXXXIV.
serta frekuensi CDXXXV.
kehilangan cairan.
2) Memberikan terapi
CDXXXVI.
infuse RL
CDXXXVII.
3) Berikan terapi
CDXXXVIII.
farmakologi sesuai
CDXXXIX.
Rafli
S
e
t
i
a
w
a
n
CDXL.
CDXLI.
CDXLII.
CDXLIII. CDXLIV.
CDXLV.N CDXLVI. Evaluasi CDXLVII.

N Hari/Tan P omor Paraf

gg Diagnosa

al
CDXLVIII.
CDXLIX. CDL. CDLIII. CDLVI. anjuran. CDLXIII.
CDLI. CDLIV. CDLVII.
CDLII. CDLV. CDLVIII. S: Ibu CDLXIV.
1 III mengatakan kalau
anaknya tidak demam CDLXV.
yang turun-naik Rafli
seperti sebelum Setia
masuk RS. wan
CDLIX. O: - Mata CDLXVI.
sedikit agak cekung CDLXVII.
- Suhu badan klien CDLXVIII.
36,9oC CDLXIX.
- Akral terasa hangat
CDLXX.
- Ibu dapat mengetahui
CDLXXI.
batasan normal suhu
CDLXXII.
badan
CDLXXIII.
CDLX. A: Masalah
CDLXXIV.
teratasi sebagian
CDLXXV.
CDLXI. P:
CDLXXVI.
Pertahankan
CDLXXVII.
intervensi
CDLXXVIII.
1) Rantau suhu badan
CDLXXIX.
klien
2) Evaluasi lingkungan CDLXXX.
terhadap factor CDLXXXI.
pemicu demam CDLXXXII.
3) Berikan terapi
CDLXXXIII.
farmakologi sesuai
CDLXXXIV.
anjuran.
CDLXXXV.
CDLXII.
Rafli
Setia
wan
CDLXXXVI.
CDLXXXVII.
CDLXXXVIII.
CDLXXXIX. CDXC.
CDXCI.N CDXCII. Evaluasi CDXCIII.

N Hari/Tan P omor Paraf

gg Diagnosa
al
CDXCIV.
CDXCV. CDXCVIII.
DXXII. I DXLVII. S: Ibu DLVII.
2 Rabu, 0 DXXIII. mengatakan saya DLVIII.
CDXCVI. DXXIV. merasa anak saya DLIX.
15/06/20 CDXCIX.
DXXV. sudah sehat dhe, DLX.
11 D. DXXVI. muntah tidak ada lagi, DLXI.
CDXCVII. DI. DXXVII. saya hari ini rencana DLXII.
DII.DXXVIII. pulang. DLXIII.
DIII. DXXIX. DXLVIII. O:- TTV
DIV. DXXX. klien DLXIV.
DV. DXXXI. DXLIX. N : 98x/mnt
DVI.DXXXII. DL. T : 36,4oC DLXV. R
DVII.
DXXXIII. DLI. R : 84x/mnt a
DVIII.
DXXXIV. - Membran mukosa f
DIX.DXXXV. bibir lembab li
- Cairan seimbang
DX.DXXXVI. S
(klien sudah ada
DXI.DXXXVII. e
minum, walaupun
DXII.
DXXXVIII. t
sedikit)
DXIII.
DXXXIX. i
- Diet bubur bayi &
DXIV.DXL. a
ASI, minum air
DXV.DXLI. w
mineral (+)
DXVI.DXLII. a
DLII. A: Masalah
DXVII.
DXLIII. n
teratasi sepenuhnya
DXVIII.
DXLIV. DLXVI.
DLIII. P: Intervensi
DXIX.DXLV.
dihentikan (klien
DXX.DXLVI. II DLXVII.
pulang)
DXXI.
DLIV.
1 DLXVIII.
DLV. S: Keluarga
mengatakan BAB
DLXIX.
anak saya sudah
lembek, saya rencana
pulang hari ini. DLXX.
DLVI. DLXXI.

DLXXII.

DLXXIII.

DLXXIV.

DLXXV.

DLXXVI.

DLXXVII.

DLXXVIII.

DLXXIX.

DLXXX.

DLXXXI.

DLXXXII.
DLXXXIII.
DLXXXIV.
DLXXXV. DLXXXVI.
DLXXXVII. DLXXXVIII. Eval DLXXXIX.

N Hari/Tan P Nomor uasi Paraf

gg Diagnosa

al
DXC. DXCI. DXCII.
DXCIII. DXCIV. O: - TTV DCVI.
klien DCVII.
DXCV. N : DCVIII.
98x/mnt
DXCVI. T : DCIX. R
36,4oC a
DXCVII. f
R : 84x/mnt li
- Bu : 16x/mnt S
- Hasil lab elektrolit
e
tampak normal
t
(dalam batas
i
normal)
a
- Kulit tampak lembab,
w
bibir lembab,
a
minum (+).
n
DXCVIII. A: Masalah
teratasi seluruhnya
DXCIX. P:
Intervensi dihentikan,
klien/keluarga mau
pulang.
DC.
DCI. S: Keluarga
mengatakan saya
mau pulang hari ini,
anak saya sudah
sehat.
DCII. O: - TTV (batas
normal):
DCIII. N : 98x/mnt
DCIV. R : 84x/mnt
DCV. T : 36,4oC
- Mata tidak cekung
- T : 36,4 oC
DCX.
DCXI.
DCXII.DCXIII. DCXIV.
DCXV. N DCXVI. Evaluasi DCXVII.

N Hari/Tan P omor Paraf

gg Diagnosa

al
DCXVIII.
DCXIX. DCXX.
DCXXI. - Membran mukosa DCXXIV.
bibir tampak lembab
DCXXII. A: Masalah DCXXV.
teratasi sepenuhnya
DCXXIII. P: DCXXVI.
Intervensi dihentikan
(klien pulang) DCXXVII.

DCXXVIII.
Rafli
S
e
t
i
a
w
a
n
DCXXIX.
DCXXX. Keterangan klien : Pulang tanggal 15/06/2011
DCXXXI. Jam : 15.35 wita
DCXXXII. Atas permintaan sendiri

Você também pode gostar