Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
Dan Nashara telah berpecah belah menjadi 72 golongan, 71 golongan di neraka dan satu di
surga. Dan demi Allah yang jiwa Muhammad ada dalam tangan-Nya ummatku ini pasti akan
berpecah belah menjadi 73 golongan satu golongan di surga dan 72 golongan di neraka." Lalu
beliau ditanya: "Wahai Rasulullah siapakah mereka ? Beliau menjawab: "Al Jamaah." . Dan
yang dimaksud dengan Al Jamaah adalah jalan hidup yang telah ditelusuri oleh Nabi saw.
dan para sahabatnya dalam hal aqidah dan amal.
Di antara golongan yang menisbatkan dirinya kepada Islam ada ada kesesatannya yang
terletak pada permasalahan:
Iman
Pendapat bahwa pelaku dosa besar dari Islam (dianggap kafir-pent.) dan memvonisnya
sebagai orang yang kekal di dalam neraka.
Sahabat Nabi .
Demikianlah semua golongan yang menyimpang dari Islam dan mengada-ada kebid'ahan
dalam dienullah semuanya merasa bangga dengan apa yang ada pada mereka, mereka telah
menelusuri jalan syetan yang menyimpang dari firman Allah:
"Dan sesungguhnya inilah jalanku yang lurus, maka ikutilah jalan ini dan janganlah kalian
mengikuti jalan-jalan lain lalu kalian akan berpisah dari jalan-nya. Yang demikian itu Allah
telah mewasiatkan kepadamu agar kalian bertaqwa." (Al-An'am :153).
Penyebab:
Terdapat penyebab yang beragam berkenaan dengan kemunculan pelbagai aliran dan mazhab
dalam Islam, diantaranya adalah:
Adanya jarak masa yang jauh antara umat Islam dengan ajaran Islam yang sebenar dan
pengetahuan terhadap peranan Ahlubait (a.s).
Adanya pelarangan atas penulisan hadis-hadis Nabi (s.a.w) hingga berlangsung satu
abad lamanya, campur tangan-tangan jahil para khalifah Bani Umayyah dalam
membuat hadis-hadis palsu untuk memuji sebahagian sahabat yang munafik.
Adanya campur tangan para khalifah Bani Umayyah dan Bani Abbasiyyah dengan
menciptakan perselisihan mazhab di antara kaum muslimin dengan tujuan untuk
menangkap ikan di air keruh agar mereka tetap boleh mempertahankan kekuasaan
mereka.
Aliran dalam Islam mulai tampak pada saat perang Siffin (37 H) khalifah 'Ali bin Abi
Thalib dengan Mu'awiyah. Pada saat tentara 'Ali dapat mendesak tentara Mu'awiyah
maka Mu'awiyah meminta diadakan perdamaian. Sebagian tentara 'Ali menyetujui
perdamaian ini, dan sebagian lagi menolaknya.
Kelompok yang tidak setuju ini akhirnya memisahkan diri dari 'Ali dan membentuk
kelompok sendiri yang akhirnya terkenal dengan nama Khawarij.
Mereka menganggap Ali, Mu'awiyah dan orang-orang yang menerima perdamaian ini
telah berbuat salah (dosa besar) karenanya mereka bukan mukmin lagi dan boleh
dibunuh. Masalah dosa besar ini kemudian menimbulkan 3 aliran teologi dalam Islam
yaitu : Khawarij, Murji'ah dan Mu'tazilah.1Masalah kepemimpinan ini kemudian
menyebabkan munculnya kelompok yang menganggap yang berhak adalah 'Ali dan
keturunannya (Syi'ah) dan kelompok yang berseberangan dengannya (Ahlus Sunnah
wal Jama'ah).
Dan akibat pengaruh agama lain dan filsasat pada umat Islam maka muncullah
kelompok yang menyatakan bahwa manusia mempunyai kebebasan dalam berkendak
dan perbuatannya (Qadariyyah) dan kelompok yang berpendapat sebaliknya
(Jabariyyah). Setelah itu banyak bermunculan aliran-aliran baru dalam agama Islam.
Muhammadiyah (MD)
Berdirinya Muhammadiyah (MD)
Muhammadiyah merupakan sebuah organisasi Islam modern yang berdiri di Yogyakarta
pada 18 November 1912. Organisasi ini terbentuk karena masyarakat islam yang
berpandangan maju menginginkan terbentuknya sebuah organisasi yang menampung aspirasi
mereka dan menjadi sarana bagi kemajuan umat islam. Keberadaan tokoh-tokoh Islam yang
berpandangan maju tersebut terbentuk karena pendidikan serta pergaulan dengan kalangan
Islam di seluruh dunia melalui ibadah haji. Salah seorang tokoh tersebut ialah KH. Ahmad
Dahlan yang kemudian mendirikan organisasi ini.
Muhammadiyah didirikan atas dasar agama dan bertujuan untuk melepaskan agama
Islam dari adat kebiasaan yang jelek yang tidak berdasarkan Al-Quran dan sunnah Rasul
(Nana Supriatna, Jil.2, 2008: 171-172).
Ajaran-Ajaran LDII
Sebagian ajaran-ajaran dan konsepsi LDII :
1. Kalau disuatu wilayah (negara) minimal ada 3 orang dan salah satunya tidak mau
mengangkat imam, maka dikatakan bahwa hidupnya tidak halal (nafasnya haram, shalatnya
haram, hajinya haram, dan bahkan jimanya haram), dan kemudian statusnya disamakan
dengan orang-orang kafir.
2. Dikatakan bahwa presiden bukanlah seorang imam, karena presiden hanya mengurusi
masalah dunia saja, tidak pernah mengajak rakyatnya, meramut rakyatnya untuk mengaji Al-
Quran dan al-Hadits yang hal itu berbeda dengan imam-imam mereka.
3. Mengharamkan taqlid dalam fiqh.
4. Mengharamkan budaya-budaya seperti yasinan, tahlilan, maulid Nabi Muhammad dan lain-
lain.
5. Mereka hanya mau mendengar pengajian isi kandungan/arti Al-Quran dan Al-Hadits hanya
dari orang-orang yang mengaji dengan guru/imam mereka. Bagi mereka arti yang
disampaikan oleh imamnya adalah bak wahyu yang tidak boleh dibantah. Keluar dari
pemahaman yang diartikan oleh imamnya adalah sesat (Nur Hidayat Muhammad, 2012: hal.
15).
Wahabi Salafi
Mengenal Wahabi Salafi
Kata Salafi adalah sebuah bentuk penisbatan kepada as-salaf. Kata as-salaf sendiri
secara bahasa bermakna orang-orang yang mendahului atau hidup sebelum zaman kita.
Adapun makna teminologis As-Salaf adalah generasi yang dibatasi oleh sebuah
penjelasan Rasulullah SAW. Dalam haditsnya, Sebaik-baik manusia adalah (yang hidup) di
masaku, kemudian yang mengikuti mereka (tabiin), kemudian yang mengikuti mereka
(tabiat-tabiin). (HR. Bukhari dan Muslim)
Kelompok yang sekarang mengaku-aku sebagai Salafi ini, dahulu dikenal dengan nama
Wahabi. Tidak ada perbedaan antara Salafi yang ini dengan Wahabi. Mereka lebih tepat jika
disebut Salafi Wahabi, yakni pengikut Muhammad ibnu Abdul Wahab yang lahir di Uyainah,
Najd, Saudi Arabia tahun 1115 H (1703 M) dan wafat tahun 1206 H (1792 M). Pendiri
Wahabi ini sangat mengagumi Ibnu Taimiyah, seorang ulama kontroversial yang hidup di
abad ke-8 H dan banyak mempengaruhi cara berpikirnya (Syaikh Idahram, 2011:23-28).
Ajaran-Ajaran Salafi
1. Mengkafirkan sufi seperti Ibnu Arabi, Ibnu Sabin, Ibnu Faridh, Abu Yazid al-Busthami,
Maruf al-Karkhi dan lain-lain.
2. Mengkafirkan dan menganggap sesat pengikut madzab Asyariyah dan Maturidiyyah.
3. Sebagian dari mereka ada yang anti qiyas.
4. Menolak segala bentuk bidah meskipun yang kategori baik (hasanah), karena menurut
mereka, semua bidah adalah sesat.
5. Menolak sholat qabliyah jumat, yang menurut mereka tidak ada dalil dan hadistnya.
6. Mereka menilai acara yasinan dan tahlilan adalah ritual bidah.
7. Mereka juga ada yang menolak ziarah kubur,
8. Mereka menolak qunut subuh, dengan alas an hadist tentang qunut adalah dhaif semua.
9. Mereka memvonis syirik akbar terhadap pengamal tawassul dengan lewat manusia (Nur
Hidayat Muhammad, 2012: 24-27).
Faham-Faham MTA
Berikut beberapa faham MTA :
1. Menolak semua hadist dhaif secara mutlak.
2. Mengharamkan maulidan, yasdinan dan tahlilan.
3. Mengharamkan walimah kematian 7 hari, 40 hari, 100 hari, dll.
4. Memahami hadist dan Al-qurandengan pemahaman pribadinya sehingga banyak sekali
hukum yang dicetuskan secara ngawur.
5. Tidak percaya adanya ilmu santet dan tenung (sihir).
6. Menghalalkan anjing dan memperbolehkan memakannya, meski akhir-akhir lebih melunak
karena mendapat kritikan hebat.
7. Memperbolehkan zakat diberikan orang kafir.
8. Mengharamkan adzan dan iqamah saat bayi dilahirkan (Nur Hidayat Muhammad, 2012: 16-
18).
Ahmadiyah
Ahmadiyah termasuk salah satu "Jamaah Muslim" yang didirikan oleh Mirza
Guhulam Ahmad ( lahir tahun1835 wafat 1908 ), lahir di sebuah desa Qadian Punyab, India.
Dia ini mengaku sebagai Mujaddid, al Masih, dan al Mahdi. Menurut Mirza Guhulam Ahmad,
misi dia adalah untuk menghidupkan kembali Islam dan menegakkan Syariah Islam. Tujuan
didirikan Jemaat Ahmadiyah menurut pendirinya tersebut adalah untuk meremajakan moral
Islam dan nilai-nilai kerohanian. Ahmadiyah bukanlah sebuah agama baru namun merupakan
bagian dari Islam. Para pengikut Ahmadiyah mengamalkan Rukun Iman* yang enam dan
Rukun Islam** yang lima. Gerakan Ahmadiyah mendorong dialog antar agama dan
senantiasa membela Islam serta berusaha untuk memperbaiki kesalah-pahaman mengenai
Islam di dunia Barat. Gerakan ini menganjurkan perdamaian, toleransi, kasih dan saling
pengertian diantara para pengikut agama yang berbeda; dan sebenar-benarnya percaya dan
bertindak berdasarkan ajaran al Quran : "Tidak ada paksaan dalam agama" (2:257) serta
menolak kekerasan dan teror dalam bentuk apapun untuk alasan apapun.
( * Rukun Iman (pilar keyakinan) ini adalah menurut aliran Islam Sunni terdiri dari:
- Iman kepada Allah : Patuh dan taat kepada Ajaran Allah dan Hukum-hukumNya
- Iman kepada Malaikat-malaikat Allah : Mengetahui dan percaya akan keberadaan kekuasaan
dan kebesaran Allah di alam semesta
Iman kepada Rasul-rasul Allah Mencontoh perjuangan para Nabi dan Rasul dalam
menyebarkan dan menjalankan kebenaran yang disertai kesabaran
- Iman kepada hari Kiamat Faham bahwa setiap perbuatan akan ada pembalasan
- Iman kepada Qada dan Qadar Paham pada keputusan serta kepastian yang ditentukan
Allah pada alam semesta
*Rukun Iman ini adalah menurut aliran Islam Syiah terdiri dari:
- at-tauhid
- an-nubuwah
- al-imamah
- al-adhl
- Mengucap dua kalimat syahadat dan menerima bahwa Allah itu tunggal dan Nabi
Muhammad s.a.w itu rasul Allah.
- Menunaikan salat lima kali sehari. - Mengeluarkan zakat. - Berpuasa pada bulan
Ramadhan.
- Menunaikan Haji bagi mereka yang mampu. )
Syi'ah
Sy'iah menurut bahasa berarti pengikut dan penolong,dan diucapkan untuk sekelompok
manusia yang bersatu/berkumpul dalam satu masalah, dan kepada setiap orang yang
menolong seseorang dan berhimpun membentuk suatu kelompok padanya. Kemudian kata ini
dipergunakan untuk kelompok yang menolong dan membantu khalifah 'Ali dan
keluarganya, lalu menjadi nama khusus bagi kelompok ini. Menurut Asy-
Syihristaniy Syi'ah adalah kelompok yang mengikuti Khalifah 'Ali dan
menyatakan kepemimpinannya baik secara nash ataupun wasiat yang adakalanya secara jelas
ataupun samar, dan mereka berkeyakinan bahwa kepemimpinan (Imamah) tidak keluar dari
anak-anaknya, dan jika keluar darinya maka itu terjadi secara dzalim atau
sebab taqiyah darinya.
Para sejarawan berbeda pendapat akan awal munculnya Syi'ah, diantaranya :
Muncul pada akhir pemerintahan Utsman bin Affan( Muhammad Abu Zahrah)
Pendapat-pendapat mereka :
Mengkafirkan sahabat Nabi yang tidak mendukung Ali (kecuali Syiah Zaidiyah
sekarang-pen)
Al-Quran yang sekarang mengalami perubahan dan pengurangan, sedangkan yang asli
berada di tangan Al-Imam Al-Mastur (Syi'ah Imamiyah)
Tidak mengamalkan hadits kecuali dari jalur keluarga Nabi Muhammad (Ahli Bait),
(kecuali madzhab Zaidiyyah-pen)
Memperbolehkan taqiyah
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Djamaluddin, M. Amin. Kupas Tuntas Kesesatan & Kebohongan LDII. Jakarta: Gema
Insani, 2008.
Idahram, Syaikh. Sejarah Berdarah Sekte Salafi Wahabi Mereka Membunuh
Semuanya, Termasuk Para Ulama. Yogyakarta: Pustaka Pesantren, 2011.
Majelis Diktilitbang dan LPI PP Muhammadiyah. 1 Abad Muhammadiyah Gagasan
Pembaruan Sosial Keagamaan. Jakarta: Buku Kompas, 2010.
Muhammad, Nur Hidayat. Benteng Ahlussunah wal Jamaah Menolak Faham
Salafi, Wahabi, MTA, Hizbut Tahrir dan LDII. Kediri: Nasyrul `ILMI Publishing,
2012.
Navis, KH. Abdurrahman, Muhammad Idrus Ramli, Faris Khoirul Anam. Risalah
Ahlussunnah Wal-Jamaah dari Pembiasaan Menuju Pemahaman dan Pembelaan
Akidah-Amaliah NU. Surabaya: Khalista, 2012.
Paham Muhammadiyah. www.blog.umy.ac.id (akses 16 Maret 2013)
Rahmat, M. Imdadun. Arus Baru Islam Radikal Transmisi Revivalisme Islam Timur
Tengah ke Indonesia. Jakarta: Erlangga, 2007.
Ramli, Muhammad Idrus. Pengantar Sejarah Ahlussunnah Wal-Jamaah. Surabaya:
Khalista, 2011.
Ridwan. Paradigma Politik NU Relasi Sunni-NU dalam Pemikiran Politik.
Purwokerto: STAIN Purwokerto Press, 2004.
http://www.ahmadiyya.or.id/
(HR Abu Dawud di dalam Sunannya, bab As-Sunnah, Bab Syarhussunnah).
(Sunan Ibnu Majah Soal 3982).Al-Milal wan Nihal, hal 114/Juz 1 Aliran-
aliran dalam Islam: 2
Nasy-atusy Syi'ah, Prof. Dr. Maghfur Utsman, hal : 5
Al-Milal wan Nihal, hal : 146/juz 1
asy-atusy Syi'ah, Prof. Dr. Maghfur Utsman, hal : 14
[7]. Mengapa Kita Menolak Syiah, LPPI, hal 5
[8]. Sejarah perkembangan pemikiran dalam Islam, hal : 57 Aliran-aliran dalam
Islam: 5
[9]. I'tiqod Ahlus Sunnah wal Jama'ah, KH Sirojuddin Abbas hal 180-181Aliran-
aliran dalam Islam:6
[10]. Tarikh Madzhabil Islamiyyah, Abu Zahrah, hal 103/juz I
[11]. I'tiqod Ahlus Sunnah wal Jama'ah, KH Sirojuddin Abbas hal 268-272.
[12]. Teologi Islam, Harun Nasution, hal: 40.
[13]. Sejarah Perkembangan Pemikiran dalam Islam, Dr. Fuad. MF hal :105.
[14]. Fiqih Tradisionalis, KH. Muhyiddin Abdushshomad, hal 14