Você está na página 1de 2

Bahasa Banjar Pemikat Hati

Salah satu alasan negara Indonesia menjadi buah bibir orang-orang diluar negeri adalah
banyaknya jumlah bahasanya. Mereka kagum dan heran tentang keanekaragaman Indonesia
yang kaya akan budaya, adat istiadat, suku, agama, dan yang pastinya bahasa. Berbagai macam
keragaman tersebut dapat diolah menjadi suatu persatuan dan kesatuan yang kokoh dalam satu
nama Indonesia. Jumlah bahasa yang terdapat di Indonesia berjumlah 746 bahasa, tersebar luas
diseluruh pelosok nusantara. Namun jumlah bahasa yang banyak tersebut dapat disatukan
dengan satu bahasa kesatuan, yaitu bahasa Indonesia. Walaupun berbeda daerah dan bahasanya,
dengan menggunakan bahasa Indonesia, komunikasi antar warga tetap terlaksana dengan baik.
Ada beberapa bahasa daerah di Indonesia yang terkenal dan sering kita dengar pada pergaulan
sehari-hari, diantaranya bahasa jawa, madura, bugis, dayak, dan juga bahasa banjar. Diantara
banyak bahasa tersebut tentu bahasa jawa yang sering kita dengar. Namun kali ini kita
membahas salah satu bahasa yang mirip dengan bahasa orang melayu. Bahasa yang banyak
memberikan inspirasi dari lahirnya bahasa Indonesia, yaitu bahasa banjar.
Bahasa banjar merupakan salah satu kekayaan budaya yang dimiliki negara Indonesia.
Bahasa yang mirip dengan bahasa melayu ini merupakan bahasa kebanggaan orang-orang banjar
khususnya warga Banjarmasin propinsi Kalimantan Selatan. Tutur kata penuh kesopanan
melambangkan tata cara hidup bermasyarakat orang banjar. Runtutan ucapan kalimat yang
diucapkan memberikan ketenangan hati. Bahasa banjar selalu memberikan kesan istimewa bagi
orang yang baru mengenalnya. Kata-kata untuk berbicara dengan orang dewasa dibedakan
dengan kata ketika berbicara kepada seumuran lawan bicara. Artinya lewat bahasa banjar, setiap
orang banjar dididik sejak kecil untuk menghornati orang yang lebih dewasa. Para turis yang
datang, baik lokal maupun luar negeri selalu memberikan apresiasi yang luar biasa terhadap kota
Banjarmasin. Mereka senang dengan keindahan dan keramahtamahan orang banjar. Tidak
jarang, para turis atau pengunjung yang datang meluangkan waku sebentar untuk belajar bahasa
banjar.
Bahasa banjar hampir sama dengan bahasa Indonesia. Kata dari bahasa ini lebih dari 70%
sama dengan kata dalam bahasa Indonesia. Mungkin yang paling terlihat perbedaannya adalah
pada saat pengucapannya. Contohnya kata tanya kemana, kalau dilafalkan dalam bahasa
banjar menjadi kamana. Oleh sebab itu, orang banjar tidak akan mengalami kesulitan kalau
berbicara bahasa Indonesia. Orang banjar terkenal dengan karakter bahasanya yang kuat. Karena
setiap bahasa didaerah di Indonesia memiliki intonasi atau logat yang berbeda-beda, orang
banjar tidak akan mudah hilang logat kebanjarannya. Walaupun sudah lama tinggal didaerah
lain, dan menguasai bahasa Indonesia dengan baik, namun logat pelapalan kata saat berbicara
akan mudah ditebak kalau orang ini juga merupakan orang banua. Orang banua merupakan
sebutan lain dari orang banjar. Makin anda mengenal tentang bahasa banjar, semakin anda
tertarik untuk tata cara kehidupan orang banjar.
Berdasarkan perkembangannya, awalnya bahasa banjar hampir digunakan oleh semua
penduduk yang berada dipulau Kalimantan. Bahasa ini dijadikan sebagai bahasa pergaulan atau
sering disebut bahasa pengantar. Perkembangan bahasa banjar yang begitu cepat langsung
menyentuh ke salah satu suku dipulau Kalimantan yaitu suku dayak. Mereka juga mulai belajar
menguasai kosa kata bahasa banjar, agar dapat mudah berkomunikasi dengan penduduk sekitar.
Berbaurnya bahasa banjar dengan bahasa lokal yang sudah ada, seperti daerah Samarinda,
Balikapan, dan juga Palangkara, menciptakan suatu bahasa baru. Penggabungan bahasa banjar
dengan bahasa penduduk lokal Samarinda menciptakan suatua bahasa baru yaitu bahasa
Smarinda dengan logat yag berbeda. Penggabungan bahasa banjar dengan bahasa penduduk
lokal Samarinda menciptakan suatua bahasa baru yaitu bahasa Smarinda dengan logat yag
berbeda. Penggabungan bahasa banjar dengan bahasa penduduk lokal Balikapan menciptakan
suatua bahasa baru yaitu bahasa Balikaan dengan logat yag berbeda. Penggabungan bahasa
banjar dengan bahasa penduduk lokal Pontianak menciptakan suatua bahasa baru yaitu bahasa
Pontianak dengan logat yag berbeda. Jadi jangan heran kalau bahasa yang ada dipulau
Kalimantan banyak menggunakan bahasa banjar dalam kehdipun sehari-hari.
Bahasa banjar merupakan bahasa yang santun dan lembut. Dialeg yang terdengar keluar
mulut dari orang-orang banjar seakan-akan memberikan stimulus hati, agar berbuat baik lagi
dihari-hari berikutnya. Banjarmasin merupakan ibu kota propinsi Kalimantan Selatan, yang
terdiri dari 12 Kabupaten. Ibu Kota Kabupaten yang berada diwilayah Kalimantan Selatan, yiatu
Marabahan, Kota Madya Banjarmasin, Banjarbaru, Martapura, Tapin, Kandangan, Barabai,
Amuntai, dan Tanjung. Walaupun sama-sama menggunakan bahasa banjar, namun setiap
Kabupaten memiliki dialeg berbeda dalam pengucapannya. Semua ini akan menjadi menarik,
kalau kita bertemu dan bertegur sapa dengan sesama orang banua, menggunakan bahasa banjar
namun dengan dua dialeg yang berbeda. Semuanya dipengaruhi oleh bahasa asal dari orang-
orang yang sejak zaman dahulu tinggal dan menetap disitu. Sampai sekarangpun masih ada kata-
kata bahasa banjar dari orang-orang Kabupaten yang tidak diketahui artinya oleh orang-orang
kota Banjarmasin. Contohnya adalah mulih, ba isur, yumanin, arai, dan rupui. Mulih artinya
pulang, ba isur artinya minta izin mau pulang, yumanin artinya hebat, rupui artinya lepas. Itulah
keindahan negeri Indonesia, memiliki banyak bahasa dengan ragam dialeg yang tentunya
berbeda-beda, yang pastinya akan menambah rasa persatuan dan kesatuan untuk negeri tercinta.

Você também pode gostar