Você está na página 1de 18

LAPORAN OBSERVASI

SETTING INDUSTRI DAN ORGANISASI

KEEFEKTIFAN KOMUNIKASI KOORDINATOR DIVISI DALAM KEPANITIAAN

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Praktikum pada Mata Kuliah


Psikodiagnostik II Observasi

Dosen Pembimbing:
Shofi Suwandini, S.Psi

Disusun Oleh:
Agung Rizki Nugraha
1501371

DEPARTEMEN PSIKOLOGI
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2016
Keefektifan Komunikasi RAHASIA

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan komunikasi koordinator
dalam kepanitiaan. Subjek dalam penelitian ini adalah tiga koordinator divisi
dalam kepanitiaan. Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam
bentuk gagasan atau informasi dari seseorang ke orang lain. Metode yang
digunakan pada observasi kali ini adalah metode nonpartisipan. Adapun teknik
pencatatan yang digunakan adalah metode checklist () yang ditunjang dengan
catatan anecdot. Berdasarkan hasil rekaman dan analisis observasi, disimpulkan
bahwa keefektifan komunikasi pada tiga subjek itu rendah.
Keefektifan Komunikasi RAHASIA

Latar Belakang Masalah

Organisasi baik formal maupun informal pasti ada di mana-mana. Setiap


organisasi sejatinya memiliki program kerja atau kegiatan yang khusus dirancang
guna mencapai tujuan dari organisasi tersebut. Begitu juga dengan organisasi
mahasiswa yang ada di seluruh universitas.
Program kerja atau kegiatan yang nantinya diselenggarakan diharapkan
berjalan lancar tanpa kendala sedikitpun. Tak dapat dipungkiri, sedikitnya kendala
tersebut pastilah muncul dan menghambat kelancaran program kerja atau kegiatan.
Penyebab ketidak lancaran suatu program kerja atau kegiatan dapat dilihat
dari evaluasi setelah program kerja atau kegiatan tersebut berlangsung. Salah satu
aspeknya adalah komunikasi. Komunikasi sendiri memiliki arti penting di mana
penyebar luasan informasi sangat diperlukan guna mempermudah organisasi
tersebut dalam mencapai tujuannya. Namun, miss communication sering terjadi baik
dari atasan ke bawahan, bawahan ke atasan atau dari sesama bawahan.
Berdasarkan hasil pra observasi, observer banyak menemukan miss
communication dalam pelaksanaan program kerja atau kegiatan di organisasi
mahasiswa. Urutan pertama dari miss communication yaitu dari atasan ke bawahan
dan bawahan dengan bawahan. Miss communication ini menjadi penghambat saat
program kerja atau kegiatan sedang berlangsung dan dapat menimbulkan kepanikan
yang berlebih bagi dia yang tidak bisa mengatasinya. Kepanikan dari satu individu
dapat mempengaruhi individu yang lain, di mana individu yang mendapat efek
kepanikan tersebut menjadi panik juga atau mungkin bisa kesal dan berdampak
buruk baik bagi kelancaran program kerja atau kegiatan atau bagi hubungan individu
di luar program kerja atau kegiatan tersebut. Hal tersebut sangat mengkhawatirkan
dan memiliki dampak bagi keefektifan setiap aspek dalam organisasi, sehingga
observer tertarik untuk mengambil judul Keefektifan Komunikasi Koordinator Divisi
Dalam Kepanitiaan.
Observer memilih organisasi mahasiswa Badan Eksekutif Mahasiswa
Psikologi UPI karena dalam pelaksanaannya, organisasi mahasiswa ini sering
mengalami miss communication dan observer memilih ketiga subjek karena diantara
yang lain tiga subjek tersebut jabatannya memenuhi kriteria observasi.
Keefektifan Komunikasi RAHASIA

Kajian Pustaka
Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan
atau informasi dari seseorang ke orang lain. Perpindahan pengertian tersebut
melibatkan lebih dari sekedar kata-kata yang digunakan dalam percakapan, tetapi
juga ekspresi wajah, intonasi, titik putus vokal dan sebagainya (T. Hani Handoko,
2009:272).
Komunikasi sebagai suatu proses dengan mana orang-orang bermaksud
memberikan pengertian-pengertian melalui pengiringan berita secara simbolis, dapat
menghubungkan para anggota berbagai satuan organisasi yang berbeda dan bidang
yang berbeda pula, sehingga sering disebut rantai pertukaran informasi.
Menurut Handoko (2009), keefektifan komunikasi memiliki dua hambatan,
dengan dikelompokkan sebagai 1) hambatan-hambatan organisasi, dan 2)
hambatan-hambatan antar pribadi.
1) Hambatan-hambatan Organisasional
Ada tiga hambatan organisasional, yaitu:
- Tingkatan hirarki. Berita harus melalui tingkatan (jenjang) tambahan,
yang memerlukan waktu yang lebih lama untuk mencapai tempat
tujuan dan cenderung menjadi berkurang kecepatannya. Setiap
tingkatan dalam rantai komunikasi dapat menambah, mengurangi,
merubah, atau sama sekali berbeda dengan dengan berita aslinya.
- Wewenang manajerial. Pada kenyataannya bahwa seseorang yang
mengendalikan orang lain juga menimbulkan hambatan-hambatan
terhadap komunikasi.
- Spesialisasi. Hal ini cenderung memisahkan orang-orang. Perbedaan
fungsi, kepentingan dan isitilah-istilah pekerjaan dapat membuat
orang-orang merasa bahwa mereka hidup dalam dunia yang berbeda.
2) Hambatan-hambatan Antar Pribadi
Atasan perlu memperhatikan hambatan-hambatan antar pribadi seperti:
- Persepsi selektif. Persepsi adalah suatu proses yang menyeluruh
dengan mana seseorang menseleksi, mengorganisasikan, dan
mengartikan segala sesuatu di lingkungannya. Dalam hal ini
pengalaman mengajarkan seseorang dengan reaksi tertentu. Dengan
kata lain, pengharapan yang mengarahkan seseorang untuk melihat
atau mendengar kejadian, orang, objek atau situasi adalah sesuatu
yang dia ingin lihat atau dengar. Hal ini disebut dengan persepsi
selektif.
Keefektifan Komunikasi RAHASIA

- Status komunikator. Hambatan utama komunikasi lainnya adalah


kecenderungan untuk menilai, mempertimbangkan dan membentuk
pendapat atas dasar karakteristik-karakteristik pengirim (sumber),
terutama kredibilitasnya.
- Keadaan membela diri. Perasaan pembela diri pada pengirim,
penerima berita atau keduanya juga menimbulkan hambatan-
hambatan komunikasi.
- Pendengaran lemah. Berbagai kebiasaan sehubungan dengan
pendengaran lemah meliputi: 1) mendengar hanya permukaan saja,
dengan sedikit perhatian pada apa yang dikatakan; 2) memberikan
pengaaruh, baik melalui kata-kata atau perbuatan; 3) menunjukkan
tanda-tanda kejengkelan atau kebosanan dan 4) mendengar dengan
tidak aktif.
- Ketidak tepatan penggunaan bahasa. Anggapan dalam kata-kata yang
digunakan merupakan salah satu kesalahan besar dalam komuniaksi.
Raymond V. Lesikar mengatakan bahwa komunikasi efektif dalam organisasi
di pengaruhi oleh saluran komunikasi yang didalamnya terdapat 4 dimensi yaitu:
1. Downward Communication, yaitu komunikasi yang berlangsung
ketika orang-orang yang berada pada tataran manajemen
mengirimkan pesan kepada bawahannya.
2. Upward communication, yaitu komunikasi yang terjadi ketika
bawahan mengirim pesan kepada atasannya.
3. Horizontal communication, yaitu komunikasi yang berlangsung di
antara para karyawan ataupun bagian yang memiliki kedudukan
yang setara.
4. Diagonal communication, yaitu tindak komunikasi untuk berbagi
informasi melewati batas-batas fungsional.
Keefektifan Komunikasi RAHASIA

Metodologi

Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang diajukan pada observasi ini yaitu:
Seberapa efektifkah komunikasi koordinator divisi dalam kepanitiaan Wisuda
Gelombang III?

Tujuan Observasi
Tujuan dari observasi ini yaitu untuk mengetahui keefektifan komunikasi
koordinator divisi dalam kepanitiaan Wisuda Gelombang III.

Metode
Observasi ini dilakukan untuk mengetahui seberapa efektif komunikasi
koordinator dalam kepanitaan Wisuda Gelombang III, maka metode yang digunakan
adalah metode observasi. Adapun jenis metode observasi yang digunakan adalah
metode observasi partisipan yaitu observer ikut serta dalam kegiatan subjek yang di
observasi. Sehingga observer ikut serta ke dalam aktivitas subjek. Teknik pencatatan
yang digunakan adalah metode checklist dimana terdapat daftar perilaku yang
diamati sebagai indikator observasi, teknik ini observer hanya memberi centang
pada lembar rekaman observasi. Tujuan dari metode checklist bertujuan agar
memudahkan observer dalam proses perekaman data.

Subjek Observasi
Subjek yang di observasi adalah 3 koordinator divisi dalam kepanitiaan
Wisuda Gelombang III. Berikut adalah karakteristik subjek yang di observasi
tersebut:
Subjek A
Subjek Berinisial : RM
Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 18 Feb 1996
Usia : 20
Jenis Kelamiin :L
Status : Mahasiswa Psikologi UPI
Jabatan : Koordinator Divisi Konsumsi dan Logistik
Keefektifan Komunikasi RAHASIA

Subjek B
Subjek Berinisial : SN
Tempat, Tanggal Lahir : Majalengka, 17 Mei 1996
Usia : 20
Jenis Kelamiin :P
Status : Mahasiswa Psikologi UPI
Jabatan : Koordinator Divisi Humas dan LO

Subjek C
Subjek Berinisial : SR
Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 25 Januari 1997
Usia : 19
Jenis Kelamiin :P
Status : Mahasiswa Psikologi UPI
Jabatan : Koordinator Divisi Acara

Definisi Operasional
Definisi operasional dari masing-masing dimensi diantaranya adalah:
Raymond V. Lesikar mengatakan bahwa komunikasi efektif dalam organisasi
di pengaruhi oleh saluran komunikasi yang didalamnya terdapat 4 dimensi yaitu:
1. Downward Communication, yaitu komunikasi yang berlangsung
ketika orang-orang yang berada pada tataran manajemen
mengirimkan pesan kepada bawahannya.
2. Upward communication, yaitu komunikasi yang terjadi ketika
bawahan mengirim pesan kepada atasannya.
3. Horizontal communication, yaitu komunikasi yang berlangsung di
antara para karyawan ataupun bagian yang memiliki kedudukan
yang setara.
4. Diagonal communication, yaitu tindak komunikasi untuk berbagi
informasi melewati batas-batas fungsional.

Instrumentasi
Berikut definisi operasional yang sudah diturunkan menjadi dimensi dan
indikator:
Dimensi Indikator
Keefektifan Komunikasi RAHASIA

Pemberian atau penyampaian instruksi kerja


Penjelasan dari pimpinan tentang mengapa suatu tugas perlu untuk
dilaksanakan
Downward Penyampaian informasi mengenai peraturan-peraturan yang berlaku
Communication Pemberian motivasi kepada karyawan untuk bekerja lebih baik
Pemberian reward terhadap karyawan kerja yang bekerja sungguh-
sungguh
Mem-Follow up tugas yang diberikan kepada bawahan
Penyampaian informasi tentang pekerjaan pekerjaan ataupun tugas
yang sudah dilaksanakan
Penyampaian informasi tentang persoalan-persoalan pekerjaan
Upward
ataupun tugas yang tidak dapat diselesaikan oleh bawahan
communication
Penyampaian saran-saran perbaikan dari bawahan
Penyampaian keluhan dari bawahan tentang dirinya sendiri maupun
pekerjaannya
Memperbaiki koordinasi tugas
Horizontal Upaya pemecahan masalah
Saling berbagi informasi
communication Upaya pemecahan konflik
Penyampaian progress tugas divisinya kepada koor lainnya
Memberitahu bagaimana cara-cara agar mencapai tujuan kepada
anggota divisi berbeda
Diagonal Membantu pekerjaan divisi yang berbeda
communication Ikut serta dalam pekerjaan tugas karena dia lebih berpengalaman
Ikut serta dalam penyampaian tugas kepada divisi yang berbeda
karena dia lebih berpengalaman
Keefektifan Komunikasi RAHASIA

Hasil

Hasil
Observasi keefektifan komunikasi koordinator divisi dalam kepanitiaan
Wisuda Gelombang III dilakukan sebanyak tiga kali, untuk yang pertama yaitu saat
rapat koordinator, kedua pada saat rapat divisi dan terakhir pada saat rapat besar.
Berikut hasil observasi untuk hari pertama, kedua, dan terakhir.
- Observasi pertama
Observasi pertama dilakukan pada tanggal 5 Desember 2016 di ruang
31.3.22 Gedung FIP, UPI. Observasi dilakukan dari pukul 15.20 sampai
dengan pukul 17.00.
Observasi pertama subjek a menampilkan 7 dari 19 indikator, subjek b
menampilkan 8 dari 19 indikator, sedangkan subjek c menampilkan 7
dari 19 indikator. Dengan demikian maka setiap subjek dapat dihitung
sebagai berikut:
Subjek a
7
Observasi pertama= x 100=36.8
19

Subjek b
8
Observasi pertama= x 100=42.1
19

Subjek c
7
Observasi pertama= x 100=36.8
19
Pada pukul 15.23, rapat koordinator dimulai. Subjek a terlebih
dahulu menyampaikan tugas yang sudah dilaksanakan. Di dalam
penyampaian tugas, subjek a pun memperbaiki korrdinasi tugas
berupa menyelaraskan pikiran dengan koordinator divisi lain, yaitu
Divisi Dekdok. Kemudian, subjek a memberikan informasi tentang
tempat dilaksanakannya kegiatan. Setelah itu, subjek a mengatakan
bahwa dia telah memberi instruksi kerja kepada bawahannya. Subjek a
berupaya memecahkan masalah untuk kebutuhan divisinya. Dari
penyampaiannya itu, sudah termasuk saran dari bawahannya.
Pada pukul 15.41, subjek b mulai berbicara. Subjek b
menyampaikan tugas yang dilaksanakan, penyampaian saran dari
Keefektifan Komunikasi RAHASIA

bawahannya pun dipaparkan. Lalu penyampaian keluhan tehadap


tugas mengenai kurangnya SDM subjek b katakan. Lalu subjek b
mengupayakan pemecahan masalah terhadap tugas divisinya.
Mengenai hari H kegiatan, subjek b memberikan informasi mengenai
persiapan acara dan pembagian tugas divisinya ke bawahannya. Saat
itu, subjek c membantu tugas divisi yang subjek b koordinatori dan
kemudian subjek b memperbaiki tugasnya.
Pada pukul 16.10, subjek c gilirannya. Subjek c memaparkan
masalah dan berupaya untuk memecahkan masalah. Subjek c
meminta dan memberi tahu divisi lain agar mencapai tujuan. Subjek c
memaparkan instruksi kerja yang diberikannya kepada bawahannya
kemudian subjek c membenarkan koordinasi tugas dan saling berbagi
informasi untuk mencapai tugas.

- Observasi kedua
Observasi kedua bagi subjek a dilakukan pada tanggal 6 Desember
2016, di Selasar lt. 1 Gedung FIP, UPI. Observasi dilakukan dari pukul
12.00 sampai dengan pukul 13.30. Bagi subjek b dilakukan pada
tanggal 8 Desember 2016 di Selasar lt. 1 Gedung FIP, UPI. Observasi
dilakukan dari pukul 15.30 sampai dengan pukul 16.30. Sedangkan
bagi subjek c dilakukan pada tanggal 7 Desember 2016, di koridor lt. 3
Gedung FIP, UPI. Observasi dilakukan dari pukul 10.30 sampai dengan
pukul 12.00.
Observasi kedua subjek a menampilkan 5 dari 19 indikator, subjek b
menampilkan 5 dari 19 indikator sedangkan subjek c menampilkan 7
dari 19 indikator. Dengan demikian maka setiap subjek dapat dihitung
sebagai berikut:
Subjek a
5
Observasi kedua= x 100=26.3
19

Subjek b
5
Observasi kedua= x 100=26.3
19

Subjek c
Keefektifan Komunikasi RAHASIA

7
Observasi kedua= x 100=36.8
19

Pada tanggal 6 Desember 2016, subjek a mengadakan rapat


divisi dihadiri oleh atasannya. Pukul 12.14, subjek a membuka forum
dan memaparkan informasi-informasi mengenai apa saja yang sudah
mereka kerjakan dan mem-follow up apa saja yang belum selesai.
Kemudian subjek a memberikan tugas kerja yang baru kepada
bawahannya. Pada saat diakhir, subjek a meringkas semua hasil rapat
dan menyampaikan ulang ke atasannya mengenai hasil rapat dan
saran-saran dari bawahannya. Terakhir, subjek a sangat berterima
kasih kepada rekannya yang sudah mau bersungguh-sungguh dalam
pengerjaan tugasnya.
Pada tanggal 8 Desember, subjek b mengadakan rapat divisi
dihadiri oleh atasannya. Pukul 15.35, subjek b membuka forum dan
memaparkan tugas-tugas terdahulunya yang sudah dikerjakan dan
menanyakan mengenai sisa tugasnya yang masih belum selesai.
Setelah mendapat penjelasan dari bawahannya, subjek b kembali
memberi tugas dengan instruksi yang jelas. Dan diakhir, subjek b
menyampaikan ulang kepada atasan mengenai saran-saran dalam
penyelesaian tugas dari bawahannya. Sangat terakhir, subjek b
menutup dengan memberikan bawahannya semangat dan ucapan
terima kasih.
Pada tanggal 7 Desember 2016, subjek c mengadakan rapat
divisi dihadiri oleh atasannya. Pukul 10.37, subjek c membuka forum
dan memaparkan tugas-tugas yang telah mereka selesaikan,
kemudian bertanya bagaimana keadaan tugas yang masih belum
selesai. Selesai membahas tugas yang lalu, subjek c memberikan
tugas kembali dengan instruksi yang jelas. Lalu subjek c memaparkan
aturan-aturan yang ada untuk diterapkan pada hari H kegiatan.
Setalahnya subjek c menutup forum dengan tak lupa penyampaian
ulang pada atasan mengenai kritik maupun saran dari bawahannya
dan diakhiri dengan pemberian semangat dan ucapan terima kasih
pada bawahannya.
Keefektifan Komunikasi RAHASIA

- Observasi ketiga
Observasi ketiga dilaksanakan pada tanggal 13 Desember 2016, di
Auditorium LPPM lt. 3. Observasi dilakukan dari pukul 14.30 sampai
dengan 16.00.
Observasi ketiga subjek a menampilkan 8 dari 19 indikator, subjek b
menampilkan 7 dari 19 indikator dan subjek c menampilkan 6 dari 19
indikator. Dengan demikian maka setiap subjek dapat dihitung sebagai
berikut:
Subjek a
8
Observasi ketiga= x 100=42.1
19

Subjek b
7
Observasi ketiga= x 100=36.8
19

Subjek c
6
Observasi ketiga= x 100=31.5
19

Pada pukul 14.39, forum rapat besar dibuka, pemaparan


pertama dilakukan oleh subjek a. Subjek a menyampaikan mengenai
progress dan kesiapan divisinya. Subjek a memaparkan tugas-tugas
yang sudah diselesaikan oleh bawahannya dan memaparkan masalah
mengenai salah satu fasilitas yang rusak dan tidak bisa dipakai
(printer) juga menyampaikan saran dari bawahannya untuk meminta
tolong kepada bawahan yang lain untuk mencetak rundown, petunjuk
teknis, nametag dan lain-lain. Selain itu, masalah lain ada pada
banner, banner untuk hari H hilang dan bawahannya menyarankan
untuk membuat yang baru. Setelah itu, subjek a berkerja sama dengan
koordinator lain dalam penyelasaian tugas, masalah dan lain
sebagainya.
Pada pukul 15.10, giliran subjek b untuk berbicara. Subjek b
memaparkan progress dan kesiapan dari divisinya. Subjek b memberi
informasi mengenai tugas-tugas yang sudah divisinya selesaikan.
Subjek b memberi tahu bahwa ada bawahannya yang mengeluh
karena merasa disuruh-suruh oleh wisudawan. Selain itu, bawahannya
juga memberi saran dan disampaikan oleh subjek b, bahwa sebaiknya
Keefektifan Komunikasi RAHASIA

pengambilan plakat dibantu oleh divisi lain. Selebihnya terjadi


koordinasi antar bawahan atasan, ataupun bawahan-bawahan.
Pada pukul 15.42, subjek c memaparkan progress dan tugas
divisinya. Subjek c memaparkan kesiapannya mengenai hari H
kegiatan. Subjek c memberi informasi bahwa hampir semua tugas
divisinya selesai. Subjek c pun memberi tahu mengenai peraturan
untuk hari H kepada bawahan dari divisi lain. Selebihnya terjadi
koordinasi dan pemecahan masalah bagi divisinya.

Analisa
Dalam observasi ini terdapat 19 indikator. Adapun kriteria untuk mengetahui
subjek mengalami keefektifan komunikasi yaitu:
a. Subjek dapat dikatakan efektif dalam berkomunikasi apabila 75% dari
indikator terpenuhi,
b. Subjek dapat dikatakan efektif dalam berkomunikasi sedang apabila 50%
indikator terpenuhi
c. Subjek dapat dikatakan efektif dalam berkomunikasi rendah apabila 25%
indikator terpenuhi.

Berikut cara penghitungannya:

Observasi pertama+Observasi kedua+ Observasi ketiga


Hasil= x 100
3

Berikut penghitungan keefektifan komunikasi koordinator dalam kepanitiaan


Wisuda Gelombang III:

Subjek a
36.8 +26.3 +42.1
Hasil= x 100=35
3

Subjek b
42.1 + 26.3 +36.8
Hasil= x 100=35
3
Subjek c
36.8 +36.8 +31.5
Hasil= x 100=34.9
3
Keefektifan Komunikasi RAHASIA

Dilihat dari hasilnya, subjek a, b dan c memiliki keefektifan


komunikasi yang sedang. Hal ini dikarenakan ketiga subjek tidak
memiliki hambatan yang besar untuk berkomunikasi, baik dilihat dari
hambatan-hambatan organisasional mapun hambatan-hambatan antar
pribadi.
Dilihat dari hambatan-hambatan organisasional yang ada,
tingkatan hirarki dalam kepanitiaan ini tidak terlalu banyak sehingga
tidak perlu melalui beberapa tahap dalam berkomunikasi. Tidak
banyaknya tahap yang dilalui membuat informasi yang disebarkan
tidak terlalu melenceng dari informasi awal yang diberikan oleh
sumber.
Dilihat dari hambatan-hambatan antar pribadi yang ada,
penggunaan tata bahasa yang digunakan oleh ketiga subjek mudah
dipahami dan tidak menimbulkan ambigu atau pemikiran kedua kepada
siapapun yang mendengarnya.
Keefektifan Komunikasi RAHASIA

KESIMPULAN

Kesimpulan
Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan
atau informasi dari seseorang ke orang lain. Miss communication sering terjadi
dalam kegiatan sehari-hari, terutama dalam kegiatan yang diadakan oleh organisasi.
Pada observasi ini observer meneliti tiga orang mahasiswa yang memiliki
jabatan sebagai koordinator divisi dalam kepanitiaan. Observer menemukan tingkat
keefektifan komunikasi yang sedang pada ketiga subjek ini. Faktor yang membuat
sedangnya efektif dalam berkomunikasi ini karena hambatan yang ada pada ketiga
subjek tidak terlalu besar. Hambatan-hambatan organisasional yaitu tingkatan hirarki
yang ada tidak terlalu banyak sehingga komunikasi tidak memakan waktu yang
lama. Hambatan-hambatan antar pribadi yaitu penggunaan tata bahasa pun ketiga
subjek ini menggunakan tata bahasa yang baik dan mudah dipahami.

Rekomendasi
Berdasarkan hasil penelitian, observer memberikan saran sebagai berikut:
1. Saran untuk koordinator divisi
Koordinator divisi diharapkan dapat lebih mengefektifkan media untuk
berkomunikasi. Selain itu, koordinator divisi juga diharapkan untuk lebih
sering berkomunikasi di luar agenda rapat yang ada.
2. Saran untuk organisasi mahasiswa
Untuk pimpinan yang menjabat diharapkan lebih sering memantau
progress bawahannya, tidak membiarkannya begitu saja. Diharapkan juga
untuk mudah dihubungi oleh bawahan, sehingga komunikasi semakin terjalin
dengan baik.
3. Saran untuk peneliti selanjutnya
Bagi peneliti yang tertarik terhadap penelitian ini, observer berharap
peneliti selanjutnya dapat mengembangkan penelitian ini degan
menggunakan teori lain yang berkaitan dengan komunikasi.
Keefektifan Komunikasi RAHASIA

DAFTAR PUSTAKA
Handoko, T. Hani. (2009). Manajemen. Edisi 2. Yogyakarta: BPFE-
Yogyakarta.
Londa Baranet et al,2014,Efektivitas Komunikasi Antar Pribadi Dalam
Meningkatkan Kesuksesan Sparkle Organizer, E Jurnal Unstrat. Vol 3,No, 01
Keefektifan Komunikasi RAHASIA

LAMPIRAN
LAMPIRAN LEMBAR OBSERVASI

SUBJEK
OBSERVASI KE/TANGGAL
TINGKAH LAKU
NO A B C
1 2 3 1 2 3 1 2
Dimensi Indikator
Pemberian atau penyampaian instruksi
-
kerja
Penjelasan dari pimpinan tentang
mengapa suatu tugas perlu untuk
dilaksanakan
Downward Penyampaian informasi mengenai

1. Communicatio peraturan-peraturan yang berlaku
n Pemberian motivasi kepada karyawan

untuk bekerja lebih baik
Pemberian reward terhadap karyawan

kerja yang bekerja sungguh-sungguh
Mem-Follow up tugas yang diberikan

kepada bawahan
Penyampaian informasi tentang
pekerjaan pekerjaan ataupun tugas
yang sudah dilaksanakan
Penyampaian informasi tentang
persoalan-persoalan pekerjaan ataupun

tugas yang tidak dapat diselesaikan
Upward
2. oleh bawahan
communication Penyampaian saran-saran perbaikan

dari bawahan

Penyampaian keluhan dari bawahan


tentang dirinya sendiri maupun
pekerjaannya

3. Horizontal Memperbaiki koordinasi tugas


Upaya pemecahan masalah
communication
Saling berbagi informasi
Upaya pemecahan konflik
Penyampaian progress tugas divisinya
Keefektifan Komunikasi RAHASIA

kepada koor lainnya


Memberitahu bagaimana cara-cara
agar mencapai tujuan kepada anggota
divisi berbeda
Membantu pekerjaan divisi yang

Diagonal berbeda
4.
communication Ikut serta dalam pekerjaan tugas
karena dia lebih berpengalaman
Ikut serta dalam penyampaian tugas
kepada divisi yang berbeda karena dia
lebih berpengalaman

Você também pode gostar