Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Dosen Pembimbing:
Shofi Suwandini, S.Psi
Disusun Oleh:
Agung Rizki Nugraha
1501371
DEPARTEMEN PSIKOLOGI
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2016
Keefektifan Komunikasi RAHASIA
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan komunikasi koordinator
dalam kepanitiaan. Subjek dalam penelitian ini adalah tiga koordinator divisi
dalam kepanitiaan. Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam
bentuk gagasan atau informasi dari seseorang ke orang lain. Metode yang
digunakan pada observasi kali ini adalah metode nonpartisipan. Adapun teknik
pencatatan yang digunakan adalah metode checklist () yang ditunjang dengan
catatan anecdot. Berdasarkan hasil rekaman dan analisis observasi, disimpulkan
bahwa keefektifan komunikasi pada tiga subjek itu rendah.
Keefektifan Komunikasi RAHASIA
Kajian Pustaka
Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan
atau informasi dari seseorang ke orang lain. Perpindahan pengertian tersebut
melibatkan lebih dari sekedar kata-kata yang digunakan dalam percakapan, tetapi
juga ekspresi wajah, intonasi, titik putus vokal dan sebagainya (T. Hani Handoko,
2009:272).
Komunikasi sebagai suatu proses dengan mana orang-orang bermaksud
memberikan pengertian-pengertian melalui pengiringan berita secara simbolis, dapat
menghubungkan para anggota berbagai satuan organisasi yang berbeda dan bidang
yang berbeda pula, sehingga sering disebut rantai pertukaran informasi.
Menurut Handoko (2009), keefektifan komunikasi memiliki dua hambatan,
dengan dikelompokkan sebagai 1) hambatan-hambatan organisasi, dan 2)
hambatan-hambatan antar pribadi.
1) Hambatan-hambatan Organisasional
Ada tiga hambatan organisasional, yaitu:
- Tingkatan hirarki. Berita harus melalui tingkatan (jenjang) tambahan,
yang memerlukan waktu yang lebih lama untuk mencapai tempat
tujuan dan cenderung menjadi berkurang kecepatannya. Setiap
tingkatan dalam rantai komunikasi dapat menambah, mengurangi,
merubah, atau sama sekali berbeda dengan dengan berita aslinya.
- Wewenang manajerial. Pada kenyataannya bahwa seseorang yang
mengendalikan orang lain juga menimbulkan hambatan-hambatan
terhadap komunikasi.
- Spesialisasi. Hal ini cenderung memisahkan orang-orang. Perbedaan
fungsi, kepentingan dan isitilah-istilah pekerjaan dapat membuat
orang-orang merasa bahwa mereka hidup dalam dunia yang berbeda.
2) Hambatan-hambatan Antar Pribadi
Atasan perlu memperhatikan hambatan-hambatan antar pribadi seperti:
- Persepsi selektif. Persepsi adalah suatu proses yang menyeluruh
dengan mana seseorang menseleksi, mengorganisasikan, dan
mengartikan segala sesuatu di lingkungannya. Dalam hal ini
pengalaman mengajarkan seseorang dengan reaksi tertentu. Dengan
kata lain, pengharapan yang mengarahkan seseorang untuk melihat
atau mendengar kejadian, orang, objek atau situasi adalah sesuatu
yang dia ingin lihat atau dengar. Hal ini disebut dengan persepsi
selektif.
Keefektifan Komunikasi RAHASIA
Metodologi
Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang diajukan pada observasi ini yaitu:
Seberapa efektifkah komunikasi koordinator divisi dalam kepanitiaan Wisuda
Gelombang III?
Tujuan Observasi
Tujuan dari observasi ini yaitu untuk mengetahui keefektifan komunikasi
koordinator divisi dalam kepanitiaan Wisuda Gelombang III.
Metode
Observasi ini dilakukan untuk mengetahui seberapa efektif komunikasi
koordinator dalam kepanitaan Wisuda Gelombang III, maka metode yang digunakan
adalah metode observasi. Adapun jenis metode observasi yang digunakan adalah
metode observasi partisipan yaitu observer ikut serta dalam kegiatan subjek yang di
observasi. Sehingga observer ikut serta ke dalam aktivitas subjek. Teknik pencatatan
yang digunakan adalah metode checklist dimana terdapat daftar perilaku yang
diamati sebagai indikator observasi, teknik ini observer hanya memberi centang
pada lembar rekaman observasi. Tujuan dari metode checklist bertujuan agar
memudahkan observer dalam proses perekaman data.
Subjek Observasi
Subjek yang di observasi adalah 3 koordinator divisi dalam kepanitiaan
Wisuda Gelombang III. Berikut adalah karakteristik subjek yang di observasi
tersebut:
Subjek A
Subjek Berinisial : RM
Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 18 Feb 1996
Usia : 20
Jenis Kelamiin :L
Status : Mahasiswa Psikologi UPI
Jabatan : Koordinator Divisi Konsumsi dan Logistik
Keefektifan Komunikasi RAHASIA
Subjek B
Subjek Berinisial : SN
Tempat, Tanggal Lahir : Majalengka, 17 Mei 1996
Usia : 20
Jenis Kelamiin :P
Status : Mahasiswa Psikologi UPI
Jabatan : Koordinator Divisi Humas dan LO
Subjek C
Subjek Berinisial : SR
Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 25 Januari 1997
Usia : 19
Jenis Kelamiin :P
Status : Mahasiswa Psikologi UPI
Jabatan : Koordinator Divisi Acara
Definisi Operasional
Definisi operasional dari masing-masing dimensi diantaranya adalah:
Raymond V. Lesikar mengatakan bahwa komunikasi efektif dalam organisasi
di pengaruhi oleh saluran komunikasi yang didalamnya terdapat 4 dimensi yaitu:
1. Downward Communication, yaitu komunikasi yang berlangsung
ketika orang-orang yang berada pada tataran manajemen
mengirimkan pesan kepada bawahannya.
2. Upward communication, yaitu komunikasi yang terjadi ketika
bawahan mengirim pesan kepada atasannya.
3. Horizontal communication, yaitu komunikasi yang berlangsung di
antara para karyawan ataupun bagian yang memiliki kedudukan
yang setara.
4. Diagonal communication, yaitu tindak komunikasi untuk berbagi
informasi melewati batas-batas fungsional.
Instrumentasi
Berikut definisi operasional yang sudah diturunkan menjadi dimensi dan
indikator:
Dimensi Indikator
Keefektifan Komunikasi RAHASIA
Hasil
Hasil
Observasi keefektifan komunikasi koordinator divisi dalam kepanitiaan
Wisuda Gelombang III dilakukan sebanyak tiga kali, untuk yang pertama yaitu saat
rapat koordinator, kedua pada saat rapat divisi dan terakhir pada saat rapat besar.
Berikut hasil observasi untuk hari pertama, kedua, dan terakhir.
- Observasi pertama
Observasi pertama dilakukan pada tanggal 5 Desember 2016 di ruang
31.3.22 Gedung FIP, UPI. Observasi dilakukan dari pukul 15.20 sampai
dengan pukul 17.00.
Observasi pertama subjek a menampilkan 7 dari 19 indikator, subjek b
menampilkan 8 dari 19 indikator, sedangkan subjek c menampilkan 7
dari 19 indikator. Dengan demikian maka setiap subjek dapat dihitung
sebagai berikut:
Subjek a
7
Observasi pertama= x 100=36.8
19
Subjek b
8
Observasi pertama= x 100=42.1
19
Subjek c
7
Observasi pertama= x 100=36.8
19
Pada pukul 15.23, rapat koordinator dimulai. Subjek a terlebih
dahulu menyampaikan tugas yang sudah dilaksanakan. Di dalam
penyampaian tugas, subjek a pun memperbaiki korrdinasi tugas
berupa menyelaraskan pikiran dengan koordinator divisi lain, yaitu
Divisi Dekdok. Kemudian, subjek a memberikan informasi tentang
tempat dilaksanakannya kegiatan. Setelah itu, subjek a mengatakan
bahwa dia telah memberi instruksi kerja kepada bawahannya. Subjek a
berupaya memecahkan masalah untuk kebutuhan divisinya. Dari
penyampaiannya itu, sudah termasuk saran dari bawahannya.
Pada pukul 15.41, subjek b mulai berbicara. Subjek b
menyampaikan tugas yang dilaksanakan, penyampaian saran dari
Keefektifan Komunikasi RAHASIA
- Observasi kedua
Observasi kedua bagi subjek a dilakukan pada tanggal 6 Desember
2016, di Selasar lt. 1 Gedung FIP, UPI. Observasi dilakukan dari pukul
12.00 sampai dengan pukul 13.30. Bagi subjek b dilakukan pada
tanggal 8 Desember 2016 di Selasar lt. 1 Gedung FIP, UPI. Observasi
dilakukan dari pukul 15.30 sampai dengan pukul 16.30. Sedangkan
bagi subjek c dilakukan pada tanggal 7 Desember 2016, di koridor lt. 3
Gedung FIP, UPI. Observasi dilakukan dari pukul 10.30 sampai dengan
pukul 12.00.
Observasi kedua subjek a menampilkan 5 dari 19 indikator, subjek b
menampilkan 5 dari 19 indikator sedangkan subjek c menampilkan 7
dari 19 indikator. Dengan demikian maka setiap subjek dapat dihitung
sebagai berikut:
Subjek a
5
Observasi kedua= x 100=26.3
19
Subjek b
5
Observasi kedua= x 100=26.3
19
Subjek c
Keefektifan Komunikasi RAHASIA
7
Observasi kedua= x 100=36.8
19
- Observasi ketiga
Observasi ketiga dilaksanakan pada tanggal 13 Desember 2016, di
Auditorium LPPM lt. 3. Observasi dilakukan dari pukul 14.30 sampai
dengan 16.00.
Observasi ketiga subjek a menampilkan 8 dari 19 indikator, subjek b
menampilkan 7 dari 19 indikator dan subjek c menampilkan 6 dari 19
indikator. Dengan demikian maka setiap subjek dapat dihitung sebagai
berikut:
Subjek a
8
Observasi ketiga= x 100=42.1
19
Subjek b
7
Observasi ketiga= x 100=36.8
19
Subjek c
6
Observasi ketiga= x 100=31.5
19
Analisa
Dalam observasi ini terdapat 19 indikator. Adapun kriteria untuk mengetahui
subjek mengalami keefektifan komunikasi yaitu:
a. Subjek dapat dikatakan efektif dalam berkomunikasi apabila 75% dari
indikator terpenuhi,
b. Subjek dapat dikatakan efektif dalam berkomunikasi sedang apabila 50%
indikator terpenuhi
c. Subjek dapat dikatakan efektif dalam berkomunikasi rendah apabila 25%
indikator terpenuhi.
Subjek a
36.8 +26.3 +42.1
Hasil= x 100=35
3
Subjek b
42.1 + 26.3 +36.8
Hasil= x 100=35
3
Subjek c
36.8 +36.8 +31.5
Hasil= x 100=34.9
3
Keefektifan Komunikasi RAHASIA
KESIMPULAN
Kesimpulan
Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan
atau informasi dari seseorang ke orang lain. Miss communication sering terjadi
dalam kegiatan sehari-hari, terutama dalam kegiatan yang diadakan oleh organisasi.
Pada observasi ini observer meneliti tiga orang mahasiswa yang memiliki
jabatan sebagai koordinator divisi dalam kepanitiaan. Observer menemukan tingkat
keefektifan komunikasi yang sedang pada ketiga subjek ini. Faktor yang membuat
sedangnya efektif dalam berkomunikasi ini karena hambatan yang ada pada ketiga
subjek tidak terlalu besar. Hambatan-hambatan organisasional yaitu tingkatan hirarki
yang ada tidak terlalu banyak sehingga komunikasi tidak memakan waktu yang
lama. Hambatan-hambatan antar pribadi yaitu penggunaan tata bahasa pun ketiga
subjek ini menggunakan tata bahasa yang baik dan mudah dipahami.
Rekomendasi
Berdasarkan hasil penelitian, observer memberikan saran sebagai berikut:
1. Saran untuk koordinator divisi
Koordinator divisi diharapkan dapat lebih mengefektifkan media untuk
berkomunikasi. Selain itu, koordinator divisi juga diharapkan untuk lebih
sering berkomunikasi di luar agenda rapat yang ada.
2. Saran untuk organisasi mahasiswa
Untuk pimpinan yang menjabat diharapkan lebih sering memantau
progress bawahannya, tidak membiarkannya begitu saja. Diharapkan juga
untuk mudah dihubungi oleh bawahan, sehingga komunikasi semakin terjalin
dengan baik.
3. Saran untuk peneliti selanjutnya
Bagi peneliti yang tertarik terhadap penelitian ini, observer berharap
peneliti selanjutnya dapat mengembangkan penelitian ini degan
menggunakan teori lain yang berkaitan dengan komunikasi.
Keefektifan Komunikasi RAHASIA
DAFTAR PUSTAKA
Handoko, T. Hani. (2009). Manajemen. Edisi 2. Yogyakarta: BPFE-
Yogyakarta.
Londa Baranet et al,2014,Efektivitas Komunikasi Antar Pribadi Dalam
Meningkatkan Kesuksesan Sparkle Organizer, E Jurnal Unstrat. Vol 3,No, 01
Keefektifan Komunikasi RAHASIA
LAMPIRAN
LAMPIRAN LEMBAR OBSERVASI
SUBJEK
OBSERVASI KE/TANGGAL
TINGKAH LAKU
NO A B C
1 2 3 1 2 3 1 2
Dimensi Indikator
Pemberian atau penyampaian instruksi
-
kerja
Penjelasan dari pimpinan tentang
mengapa suatu tugas perlu untuk
dilaksanakan
Downward Penyampaian informasi mengenai
1. Communicatio peraturan-peraturan yang berlaku
n Pemberian motivasi kepada karyawan
untuk bekerja lebih baik
Pemberian reward terhadap karyawan
kerja yang bekerja sungguh-sungguh
Mem-Follow up tugas yang diberikan
kepada bawahan
Penyampaian informasi tentang
pekerjaan pekerjaan ataupun tugas
yang sudah dilaksanakan
Penyampaian informasi tentang
persoalan-persoalan pekerjaan ataupun
tugas yang tidak dapat diselesaikan
Upward
2. oleh bawahan
communication Penyampaian saran-saran perbaikan
dari bawahan