Você está na página 1de 21

ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN

PADA NY. T USIA 33 TAHUN GIIIP2002 UK 22/23 MINGGU


DENGAN ANEMIA RINGAN
TEMPAT PENGKAJIAN: DESA KEDUNG SUGO, PRAMBON, SIDOARJO
TANGGAL PENGKAJIAN: 23 MARET 2017

OLEH :
EKA AQUARISTA WULANSARI
P27824413022

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA
MANUSIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI D4 KEBIDANAN SUTOMO SURABAYA
2017
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di dunia ini setiap menit perempuan meninggal karena komplikasi yang
terkait dengan kehamilan dan persalinan, dengan kata lain 1.400 perempuan
meninggal setiap hari atau lebih dari 500.000 perempuan meninggal setiap tahun
karena kehamilan dan persalinan. Di Indonesia 2 orang meninggal setiap jam
karena kehamilan, persalinan dan nifas. Setiap menit 20 anak balita meninggal.
Dengan kata lain 20.000 anak balita meninggal setiap hari dan 10,6 juta anak
balita meninggal setiap tahun. (university of Indonesia make every mother and
child count 7 april 2005).
Tingginya angka kesakitan dan kehamilan pada wanita hamil dan bersalin
merupakan masalah yang besar. Dilaporkan angka kematian ibu (AKI) di
Indonesia berkisar 334/100.000 kelahiran hidup. (panduan praktis pelayanan
kesehatan maternal dan neonatal) di Sumbar AKI 116/100.000 kelahiran hidup,
sedangkan AKB 9,96/1000 kelahiran hidup. Dan dipadang angka kematian ibu
13/100.000 kelahiran hidup, sedangkan angka kematian bayi 3,4/1000 kelahiran
hidup. (Profil Kesehatan Sumbar).
Didalam rencana Strategi Nasional Making Pregnancy Safer (MPS) di
Indonesia 2001-2010 disebut kontek rencana pembangunan kesehatan menuju
Indonesia sehat 2010 dengan misi menurunkan angka kematian maternal dan
neonatal melalui pemantauan system kesehatan yang menjamin akses terhadap
intervensi yang cost effective berdasarkan bukti ilmiah yang berkualitas,
memberdayakan wanita, keluarga dan masyarakat melalui kegiatan
mempromosikan kesehatan ibu dan bayi baru lahir serta menjamin kesehatan
maternal dan neonatal sebagai prioritas program pembangunan nasional.
Selain itu intervensi dalam safe motherhood melakuakn pendekatan dengan
mengganggap semua kehamilan berisiko dan setiap ibu hamil agar mempunyai
akses pertolongan persalianan yang aman. Diperkirakan 15% kehamilan akan
mengalami resiko tinggi dan komplikasi obstetri yang dapat membahayakan
kehidupan ibu maupun janinnya bila tidak ditangani dengan memadai
Penyebab kematian ibu yang terbanyak disebabkan oleh komplikasi obstetric.
Komplikasi obstetric ini tidak selalu dapat diramalkan sebelumnya. Penyebab
kematian ibu dan perinatal umumnya desebabkan oleh sebab langsung seperti
pendarahan, eklampsi, infeksi dan sebab tidak langsung yaitu rendahnya tingkat
pendidikan, sosial ekonomi, terlambatnya mendapat pertolongan persalinan atau
rujukan yang dikenal dengan istilah 3T (Terlambat mengenal komplikasi,
Terlambat membuat keputusan, Terlambat merujuk) dan pertolongan persalinan
oleh dukun yang kurang memperhatikan sterilisasi dan aborsi illegal .
Seorang bidan baru yang dikatakan profesional jika ia mamapu melakukan
tugas kebidanan sesuai standar dan hasil yang memuaskan. Ia terlatih
memberikan perawatan dan nasehat yang diperlukan bagi seorang wanita selam
hamil ,persalianan dan nifas. Untuk melakukan persalinan normal atas tanggung
jawab sendiri dan untuk merawat bayi baru lahir. Setiap saat ia harus mengenali
tanda-tanda bahaya yang menandakan keadaan yang abnormal atau
kemungkianan akan timbul keadaan yang abnormal yang mengharuskan
melakukan rujukan.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mahasiswa mampu menerapkan Asuhan Kebidanan pada ibu hamil trimester
II dengan anemia ringan

1.2.2 Tujuan Khusus


1) Mahasiswa mampu melaksanakan pengkajian data pada ibu hamil pada Ny. T
dengan anemia ringan UK 122/23 Minggu.
2) Mahasiswa dapat mengidentifikasi diagnosa, masalah, kebutuhan.
3) Mahasiswa mampu mengantisipasi masalah potensial.
4) Mahasiswa dapat mengidentifikasi kebutuhan segera.
5) Mahasiswa dapat mengembangkan masalah.
6) Mahasiswa dapat melaksanakan suatu tindakan sesuai rencana.
7) Mahasiswa dapat mengevaluasi pelaksanaan asuhan kebidanan.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar Kehamilan


2.1.1 Pengertian
Kehamilan adalah hasil dari kencan sperma dan sel telur. Dalam
prosesnya,perjalanan sperma untuk menemui sel telur (ovum) betul betul
penuh penuh perjuangan. Dari sekitar 20-40 juta sperma yang
dikeluarkan,hanya sedikit yang survive dan berhasil mencapai tempat sel telur.
Dari jumlah yang sudah seditik itu, Cuma 1 sperma saja yang bisa membuahi
sel telur(Mirza,2008).
Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari
spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila
dihitung dari saat fertilsisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan
berlangsunng dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan menurut
kalender internasional. kehamilan terbagi menjadi 3 trimester, dimana
trimester satu berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu
(minggu ke 13 hingga ke 27), dan trimester keriga 13 minggu, minggu ke
28 hingga ke 40 (saifuddin, 2009).

2.1.2 Kebutuhan ibu hamil trimester II


1) Pakaian dalam kehamilan
Menganjurkan ibu untuk mengenakan pakaian yang nyaman digunakan
dan yang berbahan katun untuk mempermudah penyerapan keringat.
Menganjurkan ibu untuk tidak menggunakan sandal atau sepatu yang
berhak tinggi karena dapat menyebabkan nyeri pada pinggang.
2) Nafsu makan meningkat dan pertumbuhan yang pesat, maka ibu
dianjurkan untuk mengkonsumsi protein, vitamin, juga zat besi.
3) Ibu diberi imunisasi TT
2.2 Konsep Dasar Anemia
2.2.1 Pengertian
Anemia didefinisikan sebagai konsentrasi hemoglobin yang kurang
dari 12 g/dl pada wanita yang tidak hamil (Cunningham, 2012). Anemia
dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar Hemoglobin di bawah 11g
% pada trimester 1 dan 3 atau kadar < 10,5 g% pada trimester 2 (Sarwono,
2009). Perubahan fisiologis yang alami terjadi selama kehamilan akan
mempengaruhi jumlah sel darah normal pada kehamilan. Peningkatan volume
darah ibu terutama terjadi akibat peningkatan plasma, bukan akibat
peningkatan jumlah sel darah merah. Walaupun ada peningkatan jumlah sel
darah merah di dalam sirkulasi, tetapi jumlahnya seimbang dengan
peningkatan volume plasma. Ketidak seimbangan ini akan terlihat dalam
bentuk penurunan kadar Hb (Varney, 2006).

2.2.2 Klasifikasi Anemia dalam Kehamilan


Klasifikasi anemia dalam kehamilan menurt (Soebroto,2009) sebagai berikut:
1) Anemia Defisiensi Zat Besi
Adalah anemia yang terjadi akibat kekurangan zat besi dalam darah Hal
ini disebabkan oleh kurang masuknya unsur zat besi dan makanan karena
gangguan resorpsi, gangguan-gangguan atau karena besi keluar terlampau
banyak dari badan, misalnya pada perdarahan. Keperluasan besi
bertambah dalam kehamilan terutama pada trimester terakhir.
2) Anemia megaloblastik
Anemia ini terjadi pada sekitar 29% pada kehamilan. biasanya disebabkan
oleh defisiensi asam folat, jarang sekali karena defisiensi vitamin B12. Hal
itu erat hubungannya dengan defisiensi makanan.

3) Anemia hipoplastik
Adalah anemia yang disebabkan oleh sum-sum tulang kurang mampu
membuat sel-sel darah baru. Anemia ini terjadi pada sekitar 8%
kehamilan. Etiologi anemia hipoplastik karena kehamilan belum diketahui
dengan pasti. Biasanya anemia hipoplastik karena kehamilan, apabila
wanita tersebut telah selesai masa nifas maka anemia akan sembuh dengan
sendirinya.

2.2.3 Patofisiologi anemia pada kehamilan

Perubahan hematologi sehubungan dengan kehamilan adalah oleh


karena perubahan sirkulasi yang semakin meningkat terhadap plasenta dan
pertumbuhan payudara. Volume plasma meningkat 45-65% dimulai pada
trimester II kehamilan, dan maksimum dimulai pada bulan ke-9 dan
meningkatnya sekitar 1000ml, menurun sedikit menjelang aterm serta kembali
normal 3bulan setelah partus. Stimulasi yang meningkatkan volume plasma
seperti laktogen plasma, yang menyebabkan peningkatan sekresi aldesteron
(Yeyeh,2010).

2.2.4 Diagnosis anemia kehamilan

Untuk menegakkan diagnosis anemia defisiensi besi dapat dilakukan


dengan anamnesa. Hasil anamnesa didapatkan keluhan cepat lelah, sering
pusing, mata berkuang-kunang dan keluhan mual muntah pada hamil muda.
Pada pemeriksaan dan pengawasan Hb dapat dilakukan dengan menggunakan
metode Sahli, dilakukan minimal 2 kali selama kehamilan yaitu trimester I
dan III (Proverawati, 2010).
Pemeriksaan dan pengawasan Hb dengan Sahli dapat digolongkan
sebagai berikut:
a) Hb 11 gr% : tidak anemia
b) 9-10 gr% : anemia ringan
c) 7-8 gr% : anemia sedang
d) < 7 gr% : anemia berat

2.2.5 Penatalaksanaan Anemia Kehamilan


Penanggulangan anemia pada ibu hamil dapat dilakukan dengan cara
pemberian tablet besi serta peningkatan kualitas makanan sehari-hari. Ibu
hamil biasanya tidak hanya mendapat preparat besi tetapi juga asam folat.
Dosis pemberian asam folat sebanyak 500g dan zat besi sebanyak 120mg.
Pemberian zat besi sebanyak 30gram per hari akan meningkatkan kadar
hemoglobin sebesar 0,3 dl/gram/minggu atau dalam 10 hari. Berikut upaya
pencegahan dan penaggulangan anemia (Sulistyoningsih,2011).
1) Meningkatkan konsumsi makanan bergizi.
Perhatikan komposisi hidangan setiap kali makan dan makan makanan
yang banyak mengandung besi dari bahan makanan hewani (daging, ikan,
ayam, hati, telur) dan bahan makanan nabati (sayuran berwarna hijau tua,
kacang-kacangan, tempe). perlu juga makan sayur-sayuran dan buah-
buahan yang banyak mengandung vitamin C(daun katuk, daun singkong,
bayam, jambu, tomat, jeruk dan nanas) sangat bermanfaat untuk
meningkatkan penyerapan zat besi dalam usus. Makanan yang berasal dari
nabati meskipun kaya akan zat besi, namun hanya sedikit yang bisa
diserap dengan baik oleh usus.
2) Menambah pemasukan zat besi ke dalam tubuh dengan minum tablet
tambah darah (tablet besi/tablet tambah darah).
3) Mengobati penyakit yang menyebabkan atau memperberat anemia seperti,
cacingan, malaria dan penyakit TBC.

2.2.6 Dampak anemia dalam kehamilan

Anemia pada ibu hamil bukan tanpa resiko. Menurut penelitian


tingginya angka kematian ibu berkaitan erat dengan anemia. Anemia juga
menyebabkan rendahnya kemampuan jasmani karena sel-sel tubuh tidak
cukup mendapat pasokan oksigen. Pada wanita hamil, anemia meningkatkan
frekuaensi komplikasi pada kehamilan dan persalinan. Resiko kematian
maternal, angka prematuritas, berat badan bayi lahir rendah, dan angka
kematian perinatal meningkat. Perdarahan antepartum dan post partum lebih
sering di jumpai pada wanita yang anemia dan lebih sering berakibat fatal,
sebab wanita yang anemis tidak dapat mentolerir kehilangan darah.
Dampak anemia pada kehamilan bervariasi dari keluhan yang sangat
ringan hingga terjadinya gangguan kelangsungan kehamilan (abortus, partus
immatur atau prematur), gangguan proses persalinan (atonia, partus lama,
perdarahan), gangguan pada masa nifas (sub involusi rahim, daya tahan
terhadap infeksi, stress, dan produksi ASI rendah), dan gangguan pada janin
(dismaturitas, mikrosomi, BBLR, kematian periinatal, dll) (Yeyeh, 2010).

2.3 Konsep Dasar Asuhan Kebidanan pada Kehamilan Trimester II


1. Pengkajian
1) Data Subjektif
(1) Biodata
a. Nama Istri/Suami : Memudahkan mengenali ibu dan suami serta
mencegah kekeliruan.
b. Umur : usia seseorang dapat mempengaruhi keadaan kehamilannya.
Bila wanita tersebut hamil pada masa reproduksi sehat (20-35 tahun), kecil
kemungkinan untuk mengalami komplikasi dibanding wanita yang hamil
dibawah usia reproduksi ataupun diatas usia
c. Pendidikan : informasi ini membantu klinis memahami klien dan memberi
gambaran kemampuan baca-tulisnya (Marmi, 2011)
d. Pekerjaan : informasi ini penting untuk mengetahui apakah klien berada
dalam keadaan utuh dan untuk mengkaji potensi kelahian premature dan
pajanan terhadap bahaya lingkungan kerja yang dapat merusak janin
(contoh: limbah) (Marmi, 2011)
e. Alamat : informasi ini diperlukan untuk mengetahui keadaan lingkungan
sekitar, diharapkan tetap bersih dan terhindar dari berbagai sumber
penyakit (Marmi, 2011).
(2) Keluhan Utama :

Keluhan utama yang dirasakan ibu trimester II dengan anemia adalah:


1) Terkadang merasa pusing
2) Konstipasi
3) Perubahan warna aerola/ wajah

(3) Riwayat Mentruasi


Gambaran riwayat menstruasi klien yang akurat biasanya membantu penetapan
tanggal perkiraan kelahiran yang sering disebut taksiran partus. Hal ini
memungkinkan bidan untuk memperkirakan usia kehamilan pada saat itu.
a. Menarche : usia pertama kali menstruasi. Wanita Indonesia pada
umumnya mengalami menarche sekitar usia 12 16 tahun.
b. Siklus: jarak antara menstruasi yang dialami dengan menstruasi berikutnya
dalam hitungan hari. Normalnya sekitar 23-32 hari.
c. Volume : seberapa banyak darah yang dikeluarkan saat menstruasi. Untuk
mendapatkan data yang valid, dikaji berapa kali mengganti pembalut dalam
sehari.
d. Keluhan : keluhan yang dirasakan saat menstruasi, misalnya nyeri hebat, sakit
kepala sampai pingsan. Ada beberapa keluhan klien yang menunjuk pada
diagnosis tertentu.
(4) Riwayat Obstetri Lalu
Riwayat obstretri lalu menurut Marmi (2011) adalah sebagai berikut :
a. Kehamilan
b. Persalinan : Spontan atau buatan, aterm atau premature, perdarahan, ditolong
oleh siapa ( bidan, dokter ). Tipe persalinan ( spontan, forsep, ekstraksi vacum,
atau bedah sesar )
c. Nifas : Adanya panas atau perdarahan pada masa nifas sebelumnya serta
kondisi laktasi.
d. Anak : Jenis kelamin, hidup atau tidak, jika meninggal usia berapa dan sebab
meninggalnya, berat badan waktu lahir.

(5) Riwayat Kehamilan Sekarang


a. Klien mengatakan bahwa ini adalah kehamilan yang ke... dengan UK 14-28
minggu.
b. Pergerakan anak pertama kali dirasakan pada UK 18-20 minggu pada primi
gravida atau pada UK 14-16 minggu pada multigravida lamanya sampai
saat ini. Saat memasuki trimester ketiga, pemantauan gerakan janin
dilakukan minimal 2 kali dalam sehari, yaitu saat pagi (dimana bayi
biasanya tidak terlalu aktif), dan saat malam (biasanya janin aktif
bergerak). Dalam waktu 1 jam biasanya ibu hamil akan merasakan 10x
gerakan janin. Jika tidak merasakan gerakan janin setelah menunggu
selama 2 jam, maka segera kontak dengan dokter untuk memastikan
kehamilannya baik-baik saja (Marmi, 2011).
c. Imunisasi TT
Tabel 2.1: Selang waktu, lama perlindungan, dan presentase perlindungan
Imunisasi TT

Persentase
Antigen Selang waktu minimal Lama Perlindungan
Perlindungan
Saat pertama kali periksa
TT-1 Tak ada Tak ada
kehamilan
TT-2 4 minggu setelah TT-1 3 tahun 80
TT-3 6 bulan setelah TT-2 5 tahun 95
TT-4 1 tahun setelah TT-3 10 tahun 99
TT-5 1 tahun setelah TT-4 25 tahun/seumur hidup 99
Sumber: Sarwono Prawirohardjo, 2010
(6) Riwayat Kontrasepsi
Riwayat kontrasepsi diperlukan karena kontrasepsi hormonal dapat
mempengaruhi perkiraan persalinan dan karena penggunaan metode lain dapat
membantu menanggali kehamilan. Ketika seseorang wanita menghabiskan pil berisi
hormonal dalam tablet kontrasepsi oral, periode selanjutnya akan mengalami disebut
withdrawal bleed.
(7) Riwayat Kesehatan Klien
Ibu hamil dengan riwayat penyakit, baik sebelum hamil maupun selama hamil
sebaiknya dilakukan kerjasama dengan ahli penyakit dalam supaya pengobatannya
tepat guna.

(8) Pola Kebiasaan sehari-hari selama hamil


a. Pola Nutrisi
Pada trimester kedua (usia kehamilan 14-28 minggu) nafsu makan sangat baik.
Mual dan muntah yang terjadi pada trimester I sudah mulai membaik
b. Pola Eliminasi

Konstipasi terjadi karena adanya pengaruh hormon progesteron yang


mempunyai efek rileks terhadap otot polos, salah satunya otot usus. Selain itu,
desakan usus oleh pembesaran janin juga menyebabkan bertambahnya konstipasi
(Sulistyawati, 2011).
c. Pola Istirahat/Tidur
Posisi tidur yang dianjurkan pada ibu hamil adalah miring ke kiri, kaki kiri
lurus, kaki kanan sedikit menekuk dan diganjal dengan bantal (Ari Sulistyawati,
2011).
d. Pola aktivitas
Aktivitas yang terlalu berat dapat menyebabkan abortus dan persaliann
prematur (Aris Sulistyawati, 2011).

e. Personal Hygiene
Bagian tubuh lain yaitu daerah vital, karena saat hamil terjadi pengeluaran
sekret vagina yang berlebihan. Mengganti celana dalam secara rutin minimal 2 kali
sehari sangat dianjurkan (Ari Sulistyawati, 2011).
f. Seksual
Selama kehamilan berjalan normal, koitus diperbolehkan sampai akhir
kehamilan. Namun koitus tidak dibenarkan bila terdapat perdarahan pervaginam,
terdapat riwayat abortus berulang, ketuban pecah, dan serviks telah membuka (Ari
Sulistyawati, 2011)
g. Psikologis
Trimester II biasanya adalah saat ibu merasa sehat. Tubuh ibu sudh terbiasa
dengan kadar hormon yang lebih tinggi dan rasa tidak nyaman karena
kehamilannya pun berkurang. Perut ibu belum terlalu besar sehingga belum
dirsakan sebagai beban. Ibu sudah menerima kehamilannya dan mulai dapat
menggunakan energi dan pikirannya secara lebih konstruktif. Pada trimester ini
pula ibu mulai dapat merasakan gerakan janin (Quickening), dan ibu mulai
merasakan kehadiran bayinya sebagai seseorang di luar dirinya sendiri. Banyak
ibu yang merasa terlepas dari kecemasan dan rasa tidak nyaman seperti yang
dirasakannya pada trimester I dan merasakan meningkatnya libido.

2) Data Objektif
(1) Pemeriksaan Umum
a) Keadaan umum: Baik, jika kliem memperlihatkan respon yang baik
terhadap lingkungan dan orang lain, serta secara fisik klien tidak
mengalami ketergantungan dalam berjalan (Ari Sulistyawati, 2011).
b) Kesadaran : compos mentis
c) Tinggi Badan
Ibu hamil dengan tinggi badan kurang dari rata-rata (kurang dari 145 cm)
kemungkinan panggulnya sempit (Wiknjosastro, 2005).
d) Berat Badan
Perkiraan peningkatan berat badan yang dianjurkan pada trimester 2 dan 3
yaitu 0,5 kg per minggu. Total kenaikan berat badan ibu dari sebelum hamil
hingga akhir kehamilan sekitar 15 kg (Ari Sulistyawati, 2011).
e) LILA (Lingkar Lengan Atas)
Lila kurang dari 23,5 cm merupakan indikator kuat untuk status gizi lbu
kurang atau buruk. Sehingga dia beresiko untuk melahirkan BBLR
(Kusmiyati,dkk, 2009)
f) Tanda-Tanda Vital :
a) Tekanan Darah
Tekanan darah yang normal 100/70-120/80 mmHg. Menurut Sarwono
Prawirohardjo (2010), Jika terjadi peningkatan tekanan darah pada usia
kehamilan > 20 minggu
b) Nadi

Frekuensi nadi normal adalah 60-90 kali per menit. (Trisnawati, 2012).
c) Pernapasan
Pernapasan normal pada ibu hamil trimester II adalah 16-24 x/menit.
(Trisnawati, 2012)
d) Suhu
Suhu normal selama hamil adalah 36,2-37,6oC (Trisnawati, 2012).

(2) Pemeriksaan Fisik


a. Wajah
Pada wanita hamil, muka akan cenderung tampak lebih pucat.
b. Mata
Pada ibu hamil dengan anemia, konjungtiva akan tampak pucat.
c. Mulut
Pada ibu hamil dengan anemia mukosa bibir kering, sebagian besar pucat.
d. Leher
Normalnya tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, pembesaran kelenjar limfe
dan bendungan vena jugularis.
e. Payudara
Payudara harus diperiksa untuk mendeteksi setiap massa mungkin ganas dan
setiap kondisi yang dapat mengganggu proses menyusui.
f. Abdomen
Menurut Manuaba (2010), meliputi :
Inspeksi abdomen untuk memastikan ada tidaknya bekas SC dan berpotensi untuk
kembali pada kehamilan ini.
Leopold I
UK
Tinggi Fundus Uteri (TFU)
(Minggu)
28 3 jari di atas pusat
32 Pertengahan pusat-prosesus xifoideus (px)
36 3 jari di bawah prosesus xifoideus (px)
40 Pertengahan pusat-prosesus xifoideus (px)
Sumber: Sulistyawati 2011

Leopold II
Menetapkan bagian yang terletak di sebelah kanan/kiri perut ibu atau menentukan
letak punggung janin.
Leopold III
Menetapkan bagian apa yang terdapat di atas simfisis pubis. Untuk mengetahui
bagian terendah janin.
Leopold IV
Menetapkan seberapa jauh bagian terendah janin sudah masuk dalam PAP.
g. Genetalia

Normalnya tidak oedem, tidak varises, tidak ada kondiloma talata maupun
akuminata, tidak ada tanda-tanda infeksi, tidak ada pembesaran kelenjar bartholini,
tidak ada pengeluaran darah maupun cairan pervaginam (Arief Mansjoer, 2009).
h. Anus

Normalnya tidak ada pembesaran hemoroid. Pembesaran hemoroid dapat


meningkatkan ketidaknyamanan dan perdarahan, pemeriksaan rektovaginal dapat
menunjukkan kelemahan dinding rektovaginal, jaringan parut, dan/atau fistula (Arief
Mansjoer, 2009).
i. Ekstrimitas

Ekstremitas atas: Normalnya tida ada edema. Edema dapat mengindikasikan penyakit
kardiovaskular.
Ekstremitas bawah: Normalnya tida ada edema dan refleks patella positif.
(3) Pemeriksaan Khusus
Pemeriksaan Khusus kehamilan menurut marmi (2011), yaitu pemeriksaan
Laboratorium: Hb, golongan darah, urine reduksi, urine albumin. Pemeriksaan Hb
perlu dilakukan kembali untuk memantau perubahan kadar Hb ibu hamil setelah
asuhan kebidanan dilakukan.
2. Interpretasi Data
1) Diagnosa

G....P....Uk 14-28 minggu, Tunggal, hidup, letak kepala, Intrauterine, kesan (jika
primigravida) / keadaan (jika multigravida) jalan lahir normal, keadaan umum ibu
dan janin baik.
2) Masalah
Masalah yang terjadi pada trimester II dengan anemia antara lain :
(1) Pusing
(2) Konstipasi sehubungan dengan terjadinya pembesaran uterus

3. Identifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial


1) Diagnosa Potensial : Anemia
2) Masalah potensial : Perdarahan, BBLR, bayi prematur

4. Kebutuhan tindakan segera : Pemberian tablet Fe.


5. Perencanaan
Perencanaan yang diberikan menurut Sarwono Prawirohardjo (2010), sebagai
berikut :
1) Jelaskan pada ibu mengenai kondisi kehamilannya
2) Jelaskan HE tentang Kebutuhan zat besi, kebutuhan istirahat, kebutuhan gizi
seimbang
3) Jelaskan pada ibu tanda-tanda bahaya kehamilan agar ibu mencari pertolongan
pada petugas kesehatan jika hal itu terjadi.
6. Pelaksanaan

Pelaksanaan disesuaikan dengan rencana tindakan dan mengacu pada masalah


klien. Dalam tahap ini bidan melakukan observasi sesuai dengan evaluasi yang telah
direncanakan.

7. Evaluasi

Evaluasi adalah tindakan intelektual untuk melengkapi proses kebidanan yang


menandakan seberapa jauh diagnosis kebidanan, rencana tindakan, dan pelaksaannya
sudah berhasil dicapai.

BAB 3
TINJAUAN KASUS

3.1 Pengkajian
a. Data Subyektif
1. Biodata Ibu
1) Nama : Ny T
2) Jenis Kelamin : Perempuan
3) Umur : 33 Tahun
4) Agama : Islam
5) Pekerjaan : Swasta
6) Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
7) Alamat : RT 02 RW 01 Dusun Pandokan, Desa
Kedungsugo, Kecamatan Prambon, Sidoarjo.

2. Data Kesehatan Ibu


1) Riwayat obstetri

N Kehamilan
Persalinan Anak Nifas
O
Suami
Ke pnyl BB/P Hidup penyu
Uk pnylt Jenis pnlong L/P usia ASI KB
t B /mati lit

+ Suntik
3300
Ater Sampa
KB
1. 1 - Spt B Bidan - L gr/ 50 Hidup 12 th -
m i usia 1 3
cm
bulan bulanan
1
2 2 + usia Suntik
Ater 2900/
- Spt B Bidan - L Hidup 7 th - 1 KB 3
er 52 cm
tahun bulan

3 HAMIL INI

2) Riwayat Menstruasi
Menarche : 14 th
Siklus : 28 hari
Lama : 7 hari
Sifat : normal
Dismenore : Tidak
HPHT : 15-10-2016
HPL : 22-08-2017

3) Riwayat Sosial
Perkawinan : 1x
Lama kawin : 13 th
Umur saat menikah : 18 th
4) Kegiatan yang diikuti
Ibu tidak pernah mengikuti kegiatan sosial di sekitar tempat
tinggal/ di desa.

3. Data Perilaku
1) Personal Hygiene
Mandi : 2x sehari
Sikat gigi : 2x sehari
Ganti celana dalam : 2x sehari
Tempat Mandi : Kamar Mandi
Kebiasaan Cuci Tangan : Keluarga Tn. S mempunyai
kebiasaan cuci tangan sebelum makan.

2) Nutrisi
Makan 3x sehari terdiri dari nasi, lauk, sayur, buah-buahan,
dan minum air putih 7-8 gelas per hari. Ibu mengonsumsi
susu 1 gelas setiap hari.

3) Spiritual keluarga memeluk agama islam

4) Pola hubungan seksual


Ibu mengatakan frekuensi hubungan seksual 2 minggu sekali,
frekuensi menurun ketika hamil ini.

b. Data Obyektif
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : compos mentis
TTV : TD : 130/90 mmhg Nadi : 82 x/ menit
Suhu : 36.7 oC RR : 24 x/menit
BB : 62 kg Ukuran LILA : 30 cm
TB : 150 cm
2. Pemeriksaan Fisik
1) Muka : tidak odem, tidak pucat
2) Mata : conjungtiva pucat, sklera putih
3) Mulut : mukosa bibir kering
4) Leher : tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tyroid,
bendungan venajugularis
5) Dada : kolostrum belum keluar
6) Abdomen : tidak ada bekas SC
Leopold I : TFU sepusat, teraba balotemen
Leopold II : Sebelah kanan ibu teraba panjang , datar, dan
keras. Bagian kiri ibu teraba bagian-bagian kecil janin
Leopold III : Bagian terendah janin teraba bulat, lunak, tidak melenting
Leopold IV : Tidak dilakukan
DJJ : 140 x/menit
Gerakan janin : Negatif
TBJ : belum dilakukan
7) Keadaan vagina : terdapat flour dan lendir normal.
8) Ukuran panggul luar
Distantia spinarum : 28 cm
Distantia kristarum : 27 cm
Kesan Panggul :Normal

9) Pemeriksaan Penunjang
Kadar Hb : 10,6 gr/dl (tanggal 02-02-2017)
Golongan Darah : O
Rhesus : positif (+)
VCT : negatif (-)
Protein Urin : negatif (-)
Reduksi Glukosa : negatif (-)
Kadar Hb : 10 gr/dl (tanggal 22 Maret 2017)

c. Analisa Data
GIIIP2002 UK 22/23 minggu, hidup tunggal, letak kepala, kesan jalan lahir
normal, ibu dengan anemia ringan.
d. Penatalaksanaan
Tanggal 23 Maret 2017
1. Jelaskan kepada ibu tentang keluhan yang dirasakan, menjelaskan kepada
ibu tentang keluhan yang dirasakan, ibu mengerti.
2) Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup minimal 7-8 jam/ hari,
menganjurkan kepada ibu untuk istirahat yang cukup, ibu mengerti dan
mau melakukan nasihat dari petugas.
3) Anjurkan ibu untuk menkonsumsi nutrisi yang cukup, menganjurkan ibu
untuk menkonsumsi nutrisi yang cukup , ibu mengerti
4) Berikan ibu tablet penambah darah sperti Fe, meberikan ibu tablet
penambah darahdan ajarkan cara minum tablet Fe, ibu menerima.
5) Beritahu ibu cara menkonsumsi obat penambah darah, meberitahu cara
menkonsumsi obat dengan cara : minum obat fe tidak diminum dengan
aur the karena akan menganggu hasil metabolism obat, ibu mengerti
dengan penjelasan petugas.
6) Buat perjanjian dengan ibu untuk bertemu kembali,ibu bersedia berteu
tanggal 30 Maret 2017

e. Evaluasi
Tanggal 30 Maret 2017
S : Tidak ada keluhan
O : TD : 120/80 mmHg N: 87x/m
Rr: 23 x/m S: 37 C
TFU: sepusat DJJ: 146 x/m Hb: 20gr%
Letak kepala, punggung kanan, konjungtiva pucat

A: GIIIP2002 Uk 22/23 minggu, hidup, tunggal, letak kepala, kesan jalan


lahir normal, ibu dengan anemia ringan
a. P:
1. Menjelaskan kepada ibu dan keluarga bahwa keadaan ibu baik,
akan tetaoi kadar Hb masih rendah, ibu memahami penjelasan
2. Menganjurkan ibu untuk istirahat cukup disela-sela pekerjaan, ibu
bersedia
3. Menganjurkan ibu untuk menghabiskan obat, dan tablet Fe yang
dibelikan oleh bidan, ibu bersedia
4. Menyarankan ibu untuk control kehamilan jika di temukan tanda
bahaya kehamilan, ibu bersedia.

Você também pode gostar