Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Tujuan Kapa
1 2 n sitas
1 c11 c12 c1n s1
Kebutuhan d1 d2 dn Jumlah
Contoh :
Sebuah Perusahaan berkepentingan mengangkut pupuk dari tiga pabrik ke tiga gudang.
Kapasitas supply ketiga pabrik, permintaan ketiga gudang dan biaya transport per unit
adalah sebagai berikut:
Sumber CLCP 15 10 12 80
JKT 3 9 10 80
Kebutuhan bahan
150 70 60 280
bakar (ton/mg)
Berikut ini adalah beberapa metode yang digunakan untuk menyelesaikan masalah
transportasi.
1
A. SOLUSI AWAL
Dalam solusi awal, sel matriks yang terisi harus sebanyak m + n 1 dimana m adalah
banyaknya baris dan n adalah banyaknya kolom. Metode yang digunakan untuk mencari
solusi awal adalah metode biaya minimum (least cost), north west corner, metode Vogell.
Iterasi 1
Tujuan Kapasitas suplai
(ton/mg)
SBY SDA MLG
CRB 8 5 6 120
Sumber CLCP 15 10 12 80
JKT 3 9 10 80
80
Kebutuhan bahan
150 (70) 70 60 280
bakar (ton/mg)
Iterasi 2
JKT 3 9 10 80
80
Kebutuhan bahan
150 (70) 70 60 280
bakar (ton/mg)
2
Iterasi 3
Tujuan Kapasitas suplai
(ton/mg)
SBY SDA MLG
CRB 8 5 6 120
70 50 (50)
Sumber CLCP 15 10 12 80
JKT 3 9 10 80
80
Kebutuhan bahan
150 (70) 70 60 (10) 280
bakar (ton/mg)
Iterasi 4
Karena masih ada sisa 2 sel yang perlu terisi, Surabaya masih mempunyai sisa kebutuhan
sebesar 70 dan Malang sebesar 10. Maka sisa pupuk yang belum terdistribusi bisa langsung
dialokasikan ke sel yang sesuai. Sel Slcp-Sby mendapat alokasi sebesar 70 dan sel Clcp-
Mlg mendapat alokasi sebesar 10. Hasil akhir adalah sebagai berikut:
3
Sel matriks yang terisi harus sebanyak m + n 1, dimana m = jumlah baris, n = jumlah
kolom, sehingga jumlah sel yang terisi = 3+3-1 = 5 berarti telah sesuai.
Langkah-langkahnya :
Penempatan alokasi dimulai dari Pojok Kiri Atas (North West Corner), dan berjalan
secara horizontal -vertikal :
Sel yang pertama harus diisi adalah Crb-Sby, alokasinya sebesar 120.
Kapasitas di Cirebon sudah habis dan kebutuhan di Surabaya masih kurang 30
(=150-120).
Karena kapasitas di Cirebon sudah habis maka sel yang harus mendapat
alokasi selanjutnya adalah Clcp-Sby sebesar 30. Kebutuhan di Surabaya
sudah terpenuhi, kapasitas di Cilacap masih sisa 50 (=80-30)
Selanjutnya sel Clcp-Sda mendapat alokasi sebesar 50 (sisa dari Surabaya)
sehingga kapasitas di Cilacap sudah habis terdistribusi. Kebutuhan di Sidoarjo
kurang 20 (=70-50)
Karena kapasitas di Cilacap sudah habis maka sel yang harus mendapat
alokasi selanjutnya adalah Jkt-Sda sebesar 20. Kebutuhan di Sidoarjo sudah
terpenuhi, kapasitas di Jakarta masih sisa 60 (=80-20)
Sel terakhir yaitu Jkt-Mlg mendapat alokasi sebesar 60
METODE VOGEL
Tahapan dalam metode ini adalah:
1. Hitung selisih antara dua biaya distribusi terkecil dalam setiap baris/kolom
2. Tentukan baris/kolom yang mempunyai beda biaya terbesar (jika ada lebih dari satu,
pilihlah salah satu).
3. Mengalokasikan bahan baku ke dalam sel matriks yang memiliki biaya distribusi
terkecil pada baris/kolom yang mempunyai beda biaya terbesar. Isilah sel tersebut
tersebut dengan nilai yang lebih kecil diantara nilai pada baris kapasitas/kolom
permintaan yang bersesuaian dengan kotak itu.
4
4. Jika pengurangan itu menghasilkan nilai baris kapasitas (atau kolom permintaan) sama
dengan nol, hilangkan baris (atau kolom) tersebut dari tabel dan hitung angka perbedaan
baru pada tiap kolomnya.
5. Ulangi langkah 1 sampai 4 hingga semua kapasitas/permintaan diisikan ke dalam kotak
dan kaidah m+n-1 terpenuhi
Iterasi 1
Tujuan Kapasitas
SBY SDA MLG suplai (ton/mg) Beda biaya
CRB 8 5 6 120 1
Sumber CLCP 15 10 12 80 2
JKT 3 9 10 80 6
80
Kebutuhan bahan Alokasikan suplai sebesar 80 ke
150 (70) 70 60
bakar (ton/mg) sel jkt-sby, dan hilangkan baris
Beda biaya 5 4 4 jkt
Iterasi 2
Tujuan Kapasitas
SBY SDA MLG suplai (ton/mg) Beda biaya
CRB 8 5 6 120 1
70 (50)
Sumber CLCP 15 10 12 80 2
JKT 3 9 10 80
80
Kebutuhan bahan Alokasikan suplai sebesar 70 ke
150 (70) 70 60
bakar (ton/mg) sel crb-sby, dan hilangkan
Beda biaya 7 5 6 kolom sby
Iterasi 3
Tujuan Kapasitas
SBY SDA MLG suplai (ton/mg) Beda biaya
CRB 8 5 6 120 1
70 50 (50)
Sumber CLCP 15 10 12 80 2
JKT 3 9 10 80
80
Kebutuhan bahan Alokasikan suplai sebesar 50 ke
150 (70) 70 60(10)
bakar (ton/mg) sel crb-mlg, dan hilangkan
Beda biaya 5 6 baris crb
5
Iterasi 4
Tujuan Kapasitas suplai (ton/mg)
SBY SDA MLG
CRB 8 5 6 120
70 50 (50)
Sumber CLCP 15 10 12 80
70 10
JKT 3 9 10 80
80
Alokasikan suplai sebesar
Kebutuhan bahan 70 ke sel clcp-sda, dan
150 (70) 70 60(10)
bakar (ton/mg) suplai sebesar 10 ke sel
clcp-mlg
Hasil:
Tujuan Kapasitas suplai
SBY SDA MLG (ton/mg)
CRB 8 5 6 120
70 50
Sumber CLCP 15 10 12 80
70 10
JKT 3 9 10 80
80
Kebutuhan bahan
150 70 60 280
bakar (ton/mg)
Dari ketiga perhitungan (metode biaya minimum, vogel, dan north-west corner), ternyata
yang paling kecil biaya transportasinya adalah metode vogel dengan total biaya
transportasi = Rp 1.920,
Stepping stone digunakan untuk mengetahui apakah solusi yang diperoleh sudah optimum
atau belum dengan menganalisis sel-sel yang masih kosong. Metode ini membuat suatu
jalur tertutup untuk setiap sel kosong dimana sel-sel yang terisi di dalam jalur tersebut
dipandang sebagai batu untuk berpijak guna melangkah ke batu berikutnya. Tujuan
pembuatan jalur tertutup untuk mengetahui perubahan biaya yang akan terjadi bila
dilakukan relokasi barang ke sel-sel tertentu. Jika sel tersebut memiliki nilai (-) berarti,
relokasi barang ke sel tersebut mampu mereduksi biaya distribusi. Oleh karena itu pilih
yang mempunyai nilai paling negatif.
6
a. Menganalisis sel matrix yang kosong, dengan cara membuat loop tertutup
1. CRB-SDA :
2. JKT-SBY :
3. CLCP-MLG
Tujuan Kapasitas suplai
SBY SDA MLG (ton/mg)
CRB 8 5 6 120
120
Sumber CLCP 15 (-) 10 (+) 12 80
30 50
JKT 3 (+) 9 (-) 10 80
20 60
Kebutuhan bahan
150 70 60 280
bakar (ton/mg)
7
4. CRB-MLG
Tujuan Kapasitas suplai
SBY SDA MLG (ton/mg)
CRB (-) 8 5 (+) 6 120
120
Sumber CLCP (+) 15 (-) 10 12 80
30 50
JKT 3 (+) 9 (-) 10 80
20 60
Kebutuhan bahan
150 70 60 280
bakar (ton/mg)
Sehingga yang terpilih adalah sel yang mampu mereduksi paling tinggi, yaitu JKT-SBY
sebesar (-11).
c. Biaya Transportasi :
8
Tujuan Kapasitas suplai
SBY SDA MLG (ton/mg)
CRB 8 5 6 120
120
Sumber CLCP 15 10 12 80
30 50
JKT 3 9 10 80
20 60
Kebutuhan bahan
150 70 60 280
bakar (ton/mg)
Iterasi 1
Nilai baris dan kolom tabel di atas dapat dicari dengan cara sbb:
Crb-Sby u1 + v1 =8 Jkt-Sda u3 + v2 =9
Karena u1 = 0, maka v1 =8 Karena v2 = 3, maka u3 =6
Clcp-Sby u2 + v1 = 15 Jkt-Mlg u3 + v3 = 10
Karena v1 = 8, maka u2 =7 Karena u3 = 6, maka v3 =4
Clcp-Sda u2 + v2 = 10
Karena u2 = 7, maka v2 =3
d. Memperbaiki alokasi
Dengan dipilihnya sel Jkt-Sby sebagai sel yang akan diisi, maka rantai reaksinya seperti
ditunjukkan dalam tabel berikut dimana tanda - menunjukkan sel donor dan tanda
+ menunjukkan sel penerima. Pemindahan dilakukan sebanyak isian terkecil dari sel
donor terdekat.
Tujuan Kapasitas suplai
SBY SDA MLG (ton/mg)
CRB 8 5 6 120
120
Sumber CLCP (-) 15 (+) 10 12 80
30 50
JKT (+) 3 (-) 9 10 80
20 60
Kebutuhan bahan
150 70 60 280
bakar (ton/mg)
Karena sel Jkt-Sda memiliki nilai alokasi lebih kecil dibandingkan Clcp-Sby maka sel Jkt-
Sby mendapat isian sebesar 20 sedangkan sel lainnya menyesuaikan sesuai dengan rantai
reaksi. Hasil selengkapnya adalah sbb:
10
Jumlah total biaya untuk perubahan pertama adalah:
Z = 120 (8) + 10 (15) + 70 (10) + 20 (3) + 60 (10)
= 2.470
SOAL
Sedangkan biaya pengangkutan dari tiap-tiap pabrik ke gudang penjualan adalah sbb:
Gudang
Yogyakarta Semarang Bandung
Pabrik
Magelang 15 3 18
Pati 17 8 30
Kediri 18 10 24
Tentukan cara alokasi barang hasil produksi tersebut ke gudang-gudang penjualan
menggunakan metode biaya minimum dan metode north west corner
11
3. Sistem distribusi Nakashima Corporation mempunyai ketentuan-ketentuan sebagai
berikut :
Gudang
Kapasitas (ton)
A B C
K 10 15 12 60
Pabrik L 15 11 17 50
M 8 20 16 40
150
Permintaan (ton) 30 40 50
120
Gudang Kapa-
A B C Dummy sitas (ton)
K 10 15 12 0 60
Pabrik L 15 11 17 0 50
M 8 20 16 0 40
Permintaan
30 40 50 30 150
(ton)
Setelah menambah kolom dummy maka untuk menyelesaian masalah transportasi di atas
dapat dilakukan seperti biasa menggunakan metode biaya minimum, north west corner
atau vogel
12
Contoh penyelesaian dengan metode North west Corner
Gudang Kapa-
A B C Dummy sitas (ton)
K 10 15 12 0 60
30 30
Pabrik L 15 11 17 0 50
10 40
M 8 20 16 0 40
10 30
Permintaan (ton) 30 40 50 30 150
Terlihat bahwa pabrik M memiliki sisa bahan baku yang tidak terdistribusi sebesar 30 ton.
Biaya distribusi yang dikeluarkan sebesar:
Z = 30 (10) + 30 (15) + 10 (11) + 40 (17) +10 (16) +30 (0) = 1700
Gudang
Kapasitas (ton)
A B C
K 10 15 12 40
Pabrik L 15 11 17 50
M 8 20 16 40
130
Permintaan (ton) 60 40 50
150
Gudang Kapa-
A B C sitas (ton)
K 10 15 12 40
Pabrik L 15 11 17 50
M 8 20 16 40
Dummy 0 0 0 20
Permintaan
60 40 50 150
(ton)
Setelah menambah baris dummy maka untuk menyelesaian masalah transportasi di atas
dapat dilakukan seperti biasa menggunakan metode biaya minimum, north west corner
atau vogel seperti berikut ini:
13
Gudang Kapa-
A B C sitas (ton)
K 10 15 12 40
20 20
Pabrik L 15 11 17 50
20 30
M 8 20 16 40
40
Dummy 0 0 0 20
20
Permintaan
60 40 50 150
(ton)
Terlihat bahwa gudang B kekurangan bahan baku sebesar 20 ton
SOAL:
1. Suatu Perusahaan yang memproduksi boneka mempunyai 4 pabrik, yaitu: A, B, C
dan D. Sedangkan daerah pemasarannya adalah K, L, dan M. Data kapasitas
produksi, dan kebutuhan gudang adalah sbb:
Gudang Kapasitas
K L M pabrik
A 10 7 8 100
B 15 12 9 150
Pabrik
C 7 8 12 300
D 8 8 8 200
750
Kebutuha gudang 150 200 200 550
14