Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Hal ini bertujuan untuk mengetahui cara menganalisa suatu perencanaan suatu usaha
yang bergerak dibidang layer.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Modal
Modal dapat diklasifikasikan sebagai bentuk kekayaan, baik berupa uang maupun
barang yang digunakan untuk menghasilkan sesuatu baik secara langsung maupun tidak
langsung dalam suatu proses produksi. Sumber modal yang dipakai berasal dari pinjaman
bank yakni sebesar Rp 3,470,458,235,00 dengan bunga 6% per tahun.
Investasi awal yang kita butuhkan adalah sewa kandang, peralatan kandang, pullet,
pakan, obat vaksin kimia (OVK) dan biaya operasional (BOP) dengan rincian sebagai
berikut :
Total 3,470,458,235
Rincian dari biaya pemeliharaan Layer dengan populasi pullet sebesar 19.200 ekor
adalah :
UNIT
ITEMS QUANTITY UNIT PRICE TOTAL
(Rp)
Produksi s/d usia 80 mgg 315 butir 6,048,000
Harga pokok produksi telur per kilogram senilai Rp 8.545,00 yang didapat dari:
QUANTIT UNIT
ITEMS Y UNIT PRICE TOTAL COST
(Rup) (Rup)
Jumlah 2,823,868,235
Investasi awal s/d 20 20 minggu
minggu 626,590,000
Jumlah 3,450,458,235
Sehingga harga jual produksi telur per kilogram dapat diperoleh yakni:
100% - 36,16%
Tabel berikut menunjukkan laba rugi yang didapat per periode yakni sebagai berikut:
Pendapatan
Penjualan Telur 355,765 14,000 4,980,705,882
Pendapatan lain-lain -
T O TAL 4,980,705,882
Pengeluaran
Pullet 19,200 32,635 626,590,000
Pakan 889,412 3,000 2,668,235,294
OVK 19,200 400 7,680,000
BOP 5.49 1,000,000 5,485,714
Biaya lain-lain 355,765 200 71,152,941
3,379,143,950
1,597,311,933
Laba Bersih (Per Periode)
Break event point dapat diartikan suatu keadaan di mana dalam operasi perusahaan,
perusahaan tidak memperoleh laba dan tidak menderita rugi. Tapi analisa break event
point tidak hanya semata-mata untuk mengetahui keadaan perusahaan yang break event
saja, akan tetapi analisa break event point mampu memberikan informasi mengenai
berbagai tingkat volume penjualan, serta hubungannya dengan kemungkinan
memperoleh laba menurut tingkat penjualan yang bersangkutan. Perhitungan break event
point yakni:
Rp 14.000,00-Rp 8.545,00
ROI didapat dari berapa banyak hasil/profit yang didapat, dibandingkan dengan
banyaknya modal yang digunakan untuk bisnis tersebut. Laba bersih 1 tahun yang kami
peroleh adalah Rp 3,194,623,866,00 sehingga dapat diperoleh :
ROI = Rp. 3,194,623,866,00 x 100% = 92 %
Rp 3,470,458,235,00
Waktu yang diperlukan agar modal dapat kembali adalah sebagai berikut:
Rp 3,194,623,866,00
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Hasil analisa usaha peternakan ayam layer dari perincian diatas didapat dari total
ayam sebanyak 19.200 ekor dengan total produksi per bulan mencapai 355.765 kg telur
dengan BEP yaitu 636.214 kg, ROI yaitu 92% dan PBP sebesar 1,09 tahun. Dengan
perincian tersebut, perusahaan kami mendapatkan keuntungan yang signifikan.
MAKALAH KEWIRAUSAHAAN
Di susun Oleh :
Kelas B
Wahyu Edi Sudrajat 115130100111029
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2014