Minyak nabati termasuk dalam golongan lipid, yaitu senyawa organik yang terdapat dalam alam dan tak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik non polar seperti senyawa hidrokarbon atau dietil eter. Umumnya minyak nabati mengandung 90-98% trigliserida, yaitu tiga molekul asam lemak yang terikat pada gliserol. Asam lemak yang umumnya ditemukan dalam minyak nabati adalah asam stereat, palmitat, oleat, linoleat dan linolenat (Wijayanti, 2008). Minyak nabati mempunyai fungsi sebagai bahan makanan, bahan baku industry serta bahan bakar atau campuran bahan bakar. Bahan baku minyak nabati utamanya adalah dari biji-bijian yakni kelapa, kelapa sawit, jagung, jarak, olive (zaitun), kacang tanah, biji kapuk, biji kapas, alpokat, kacang makadam, kanola, biji nyamplung, dll. Semua minyak nabati dapat digunakan sebagai pengganti bahan bakar namun dengan proses-proses pengolahan tertentu (Wiwik, 2011). Dengan dilaksanakannya praktikum pembuatan minyak nabati ini diharapkan dapat membantu mahasiswa mengerti bagaimana cara pemuatan minyak nabati dengan proses ektraksi. Selain itu, mahasiswa juga dapat mengetahui bahan apa saja yang dapat digunakan sebagai penghasil minyak nabati.
I.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara menghasilkan minyak nabati dari biji nyamplung dengan menggunakan proses ekstraksi dengan pelarut N-Hexane? 2. Bagaimana perbandingan kualitas minyak nabati dari biji nyamplung (densitas, viskositas, angka asam, indeks bias dan rendemen) dengan standar SNI / Jurnal? I.3 Tujuan Percobaan 1. Untuk mengetahui cara menghasilkan minyak nabati dari biji nyamlung dengan menggunakan metode proses ekstraksi dengan pelarut N-Hexane. 2. Untuk mengetahui perbandingan kualitas minyak nabati dari biji nyamplung (densitas, viskositas, angka asam, indeks bias dan rendemen) dengan standar SNI / Jurnal.