Você está na página 1de 4

Apa jadinya dunia tanpa mekanika kuantum

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/hendradi/apa-jadinya-dunia-tanpa-
mekanika-kuantum_55185d6681331197669def61

Berarti kita berbalik ke masa 60 tahun lalu sebelum ada transistor dan laser. Hampir
semua teknologi kita saat ini bergantung pada kemampuan untuk "mengendalikan"
elektron pada suatu skala dan kecepatan kerja yang 60 tahun lalu akan dianggap
sebagai ilmu sihir. Tidak ada pencapaian dalam fisika yang lebih penting bagi
manusia daripada mekanika kuantum. Jika Anda berkarir sebagai fisikawan 110
tahun yang lalu Anda bisa dikira sebagai orang sesat! Tidak ada lagi hal hal besar
yang bisa dikerjakan, semua rumus penting telah ditemukan. Mekanika Newton dan
Kelistrik-magnetan Maxwell sudah berdiri kokoh. Yang bisa Anda lakukan adalah
mengais sisa ... penemuan-penemuan remeh yang hanya memperluas ruang lingkup
kedua mazhab fisika tadi. Sorry! Tidak ada ruang bagi kelahiran dewa fisika baru.
Begitulah pandangan para profesor fisika pada awal abad ke 19. Orang sial yang
masih bekerja di lab fisika pada saat itu adalah Max Planck. Meneliti radiasi dari
sebuah benda yang mengemisi dan menyerap cahaya secara sempurna di
Universitas Munich, Planck berusaha mendapatkan suatu formula untuk menjelaskan
spektrum intensitas yang dipancarkan benda semacam itu. Hanya suatu formula
yang merupakan pengembangan dari mazhab fisika yang sudah ada....tidak
berharap menjadi seorang dewa...hanya seorang abdi yang setia pada dewa dewa
fisika klasik. Setelah itu? Mungkin menjadi guru SMA atau pemain musik sekalian
karena sudah tidak ada tantangan lagi di dunia fisika! Siapa tahu sonata Beethoven
masih belum lengkap? Nasib berkata lain. Alam memang seringkali menyimpan
rahasianya hingga saat.-saat terakhir! Planck menghabiskan waktu berbulan bulan
untuk mencari formula yang cocok dengan hasil eksperimen radiasi tadi. Beberapa
fisikawan lain yang kurang kerjaan juga mencoba namun tidak berhasil...beberapa
bermain tebak tebakan namun tidak bisa menjelaskan keseluruhan spektrum
intensitas...ada apa ini? Energi diskrit? Hanya ada satu cara ...dan cara ini gila
setidaknya untuk standar orang waras pada saat itu....Planck mengemukakan agar
formulanya cocok atom atom yang mengisi benda radiasi itu haruslah meradiasi
cahaya tidak seperti gelombang kontinu tetapi dalam "kuanta" diskrit. Energi diskrit?
Planck sangat terganggu dengan gagasannya sendiri! Seperti orang yang berayun,
hanya bisa memiliki energi kinetik tertentu...loncat dari satu posisi ke posisi ayun
lain....you have to be kidding me! Kemudian datang orang gila lain bernama Einstein.
Nyeleneh seperti saat ia selalu menghindari kuliah yang dirasa membosankan, orang
yang datang dari kantor paten di swiss dengan ijasah fisika pas pasan itu
mengusulkan lebih jauh bahwa cahaya (bukan hanya benda radiasi) sendiri juga
membawa energi dalam bentuk kuanta, energi diskrit seperti partikel, seperti
sekumpulan peluru yang dinamai foton! Mendengar ini, mungkin Young, si penemu
sifat gelombang cahaya atau barangkali fisikawan klasik Huygens akan bangkit dari
kubur dan tidak balik lagi sebelum mencekik Einstein! Yang terjadi kemudian adalah
sebuah revolusi fisika yang telah mengubah hidup milyaran orang di muka bumi ini.
Luis De Broglie, bangsawan perancis yang tidak mau hidup enak (foya-foya) tapi
lebih baik mengutak utik fisika kemudian menunjukkan bahwa gagasan foton Einstein
dapat diperluas untuk elektron dan partikel elementer lainnya. Eksperimen kemudian
dirancang dan hasilnya mencengangkan: Ternyata semua partikel memiliki panjang
gelombang...bukan panjang gelombang klasik...tetapi panjang gelombang yang
dapat menunjukkan keberadaannya....yang jika diolah dalam suatu persamaan yang
mungkin paling gila sepanjang masa temuan Erwin Schrdinger menjadi kunci untuk
menguak rahasia dunia atom yang kasat mata.....dunia mekanika kuantum.
Persamaan Schrdinger (dan versi pengembangannya/Pers. Dirac) itu gila karena
tidak pernah gagal! Tidak pernah gagal menjelaskan jutaan eksperimen fisika pada
skala kasat mata hingga saat ini. Masukkan gelombang de Broglie dan informasi
energi (jargon fisikanya: Hamiltonian) suatu partikel semacam elektron atau cahaya
(foton) kedalam persamaan gila ini, kemudian biarkan komputer kita menghitung
solusinya....maka terkuaklah gembok menuju pintu rahasia dunia kasat mata: bahwa
atom atom terdiri dari level level energi yang mengikuti suatu pola pengisian tertentu,
probalbilitas transisi antar level energi itu dapat dihitung, ikatan molekuler dapat
dijelaskan, dan banyak fenomena mistis lainnya semacam efek terobosan yang
memungkinkan suatu elektron menembus tembok potensial meskipun energinya
secara klasik tidak memungkinkan. Seandainya kita tidak memiliki Persamaan
Schrodinger, kita tidak akan pernah dapat membuat transistor. Transistor
memerlukan pengetahuan mengenai pengisian elektron dalam atom semacam
Silikon atau Germanium. Transistor juga hanya dapat bekerja jika kita mengetahui
bagaimana cara pengisian level level energi oleh elektron, berapa energi yang
diperlukan untuk menyuruh elektron berlari menghantarkan arus, bahan apa (doping)
yang diperlukan untuk menghasilkan transistor yang efisien, dll. Semua itu tidak
mungkin tanpa mekanika kuantum....dapatkah kita membangun pesawat tanpa
memahami aerodinamika? Tentu dapat.....tapi hanya terbang sesaat dan hancur
berkeping keping...tidak pernah menjadi pesawat yang bermanfaat... Mengapa
transistor begitu penting? Teknologi kita saat ini bersandar pada kemampuan
rekayasa elektronika pada skala nano...kemampuan untuk membelokkan elektron
dan menentukan kapan ia dapat mengalir, juga kemampuan untuk memperkuat
sebuah sinyal listrik, semua ini tidak akan mungkin tanpa transistor setidaknya dalam
ukuran nano. Kemampuan hantar arus suatu transistor juga sangat bergantung pada
perhitungan kuantum, khususnya efek terobosan dan probabilitas transisi. Benar, kita
tentu masih bisa membuat komputer dan telefon tanpa transistor, misalnya dengan
tabung trioda....yang ini ukurannya segede botol. Bayangkan Intel Pentium 4 dengan
55 juta transistor....55 juta botol trioda digabung menjadi satu? Lebih baik cari
mainan lain! Kalau Anda masih belum terkesan, saya beri contoh lain. Laser adalah
teknologi yang menghancurkan masa depan jarum gramophone! Ketika saya menulis
artikel ini tulisan saya disimpan di harddisk atau sistem penyimpan agar dapat dibaca
oleh Anda. Sistem penyimpanan dan pembacaan informasi ini bergantung pada
teknologi laser yang menscanning informasi magnetik (byte) yang tersimpan secara
elektronik. Diperlukan radiasi cahaya (Light) yang diperkuat (amplification) melualui
proses emisi-terstimulasi (stimulated emision) agar informasi yang tersimpan dalam
skala nano, yang tidak mampu dibaca oleh jarum akhirnya bisa terbaca. Inilah asal
kata laser: Light Amplification by Stimulated Emission of Radiation. Teknologi laser
dimungkinkan setelah manusia menemukan mekanisme penguatan cahaya dengan
memanfaatkan suatu level energi dari material tertentu yang dikenal sebagai level
energi yang tidak sepenuhnya stabil. Level energi ini atau dalam jargon fisika dikenal
sebagai level meta stabil memiliki usia yang sedikit lebih panjang daripada level
energi eksitasi lainnya. Dari persamaan Schrodinger, kita tahu bahwa setiap material
memiliki level2 energi yang paling stabil bernama ground state dan level energi yang
lebih tinggi namun tidak se stabil ground state bernama level eksitasi. Level meta
stabil sedikit unik karena ia memiliki massa transit yang lebih lama sebelum kembali
ke energi dasarnya (ground) atau jargon fisikanya: waktu relaksasi. Elektron2 yang
distimulasi oleh cahaya memperoleh energi sehingga dapat tereksitasi ke keadaan
meta stabil ini (melalui perhitungan kuantum). Karena waktu relaksasinya lebih lama
ketimbang level eksitasi elektron2 berkumpul pada level ini membentuk suatu
populasi sehingga suatu saat tercapai inversi populasi....transmigrasi elektron
besar2an ke level ini yang jika disentil oleh suatu sinyal (on) akan terelaksasi kembali
ke level ground dengan memancarkan cahaya yang sangat kuat (koheren), inilah
cahaya laser yang Anda gunakan untuk mendengarkan musik dan menyimpan data.
Sekarang dapatkah Anda bayangkan dunia tanpa mekanika kuantum? Dunia tanpa
transisor, berarti dunia tanpa komputer portabel, apalagi laptop, lebih lebih lagi
iphone, ipod, dan segala sanak saudaranya! Tidak ada telepon genggam, tidak ada
mp3 player, rumah2 akan meledak oleh tabung trioda, lalu masihkah kita berani
bertanya dimana peran fisika kuantum? Saya katakan: Fisika kuantum adalah teori
terhebat yang pernah dibuat oleh manusia....dan sampai kini fisikawan belum benar2
memahami seluruh konsekuensinya. Banyak fisikawan sudah hampir bosan dengan
elektron, elektron sangat hebat....tetapi juga lambat...setidaknya untuk ukuran
generasi muda yang ingin mendownload film dalam ukuran detik dan berkomunikasi
secara jelas dan cepat dengan transmisi gigabyte! Beberapa dekade ini fisikawan
berjuang untuk menemukan "transistor cahaya" ....karena jika ini menjadi kenyataan
kita mampu memanipulasi sinyal tercepat di alam. Tidak ada informasi yang lebih
cepat dari cahaya...tidak ada transfer data yang lebih cepat selain menggunakan
foton.....meskipun fisikawan sudah dapat membelokkan cahaya (waveguide,
photonics).....ia masih begitu liar dan nakal, sulit untuk diisolasi, sulit untuk ditrap
sekehendak hati....meskipun ini hanya masalah waktu....., seperti halnya mengisolasi
atom agar bisa dimanipulasi menjadi komputer kuantum, yang terakhir baru mungkin
untuk 10 quantum bits atau 10 atom yang fungsi gelombang de Broglienya masih
berada dalam keadaan terisolasi (koherens). Sebuah qubit memiliki 3 kombinasi
ketimbang bit konvensional yang menyimpan ijnformasi 0 dan 1. Tambahan 1
kombinasi ini akan mempercepat cara kerja sangat signifikan (pangkat 3). Jika kita
suatu saat mampu membuat isolasi qubit mencapai processor pentium 1 saja kita
bisa menghitung semua informasi yang jika dilakukian oleh komputer tercepat saat
inipun memakan waktu berbulan bulan hanya dalam hitungan detik! Lagi pula era
penambahan transistor pentium sebentar lagi akan berakhir...karena transistornya
sudah begitu kecil hingga mencapai limit kuantum elektronik, dimana daya (panas)
yang dihasilkan akan menggangu kerja arus elektron secara signifikan. Jika sudah
seperti ini.....kita harus beralih pada transistor cahaya...pada qubits (mekanika
kuantum)....apa jadinya dunia tanpa mekanika kuantum....dan betapa besarnya
potensi teori ini 10 atau 20 tahun kedepan....saat kita mendownload gigabite dalam
detik dan menjalankan pengobatan DNA via komputer kuantum yang mampu
mengolah semua informasi biologis manusia dalam sekejap....apa yang dikira
sebagai suatu teori gila...telah merevolusi kehidupan kita...setiap hari...dan dimasa
depan! Sangat mungkin jumlah transistor yang Anda miliki lebih banyak daripada
jumlah tabungan Anda ...(bisa mencapai bermilyar transistor jika Anda menggunakan
gadget2 elektronik mutahir ). Anda memiliki perangkan mekanika kuantum lebih
banyak daripada rupiah???

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/hendradi/apa-jadinya-dunia-tanpa-
mekanika-kuantum_55185d6681331197669def61

Você também pode gostar