Você está na página 1de 19

Analisis Supply Demand Pariwisata Di Serumpun Bambu Kecamatan Sungai Kunyit,

Kabupaten Mempawah.

1. Analisis Supply Wisata Serumpun Bambu


a. Atraksi Wisata
Atraksi wisata yang diidentifikasi di Makam Raja-Raja Mempawah merupakan
beberapa atraksi yang dapat menarik pengunjung untuk berwisata. Atraksi wisata
menurut Oka A. Yoeti (1997, 10) meliputi 3 syarat antara lain :
Apa yang dapat dilihat (something to see)
Apa yang dapat dilakukan (something to do)
Apa yang dapat dibeli (something to buy)

Analisis Supply Atraksi Wisata di Serumooun Bambu


Nilai
Atraksi
No Penjelasan Tingg Rendah Skor
Wisata
i
Atraksi yang dapat dilihat
1. Pemandanga Terdapat hamparan laut di - 2
n lautan lokasi wisata Serumpun bambu
yang dibatasi dengan batu
pemecah ombak
Atraksi yang dapat dilakukan
2. Sebagai Kegiatan yang dapat dilakukan - 2
tempat yaitu bersantai dan beristirahat
persinggahan menikmati keindahan laut yang
dan ada.
peristirahata
n
Atraksi yang dapat dibeli
3. Tersedianya Dapat membeli makanan dan - 1
makanan minuman yang telah disediakan
pelaku usaha, namun hanya
berupa makanan ringan atau
snak
JUMLAH 5
Sumber : Hasil Analisis, 2017
Keterangan : Tinggi > 4,5
Rendah 4,5
Hasil analisis supply atraksi wisata diatas terdapat 3 variabel yang diteliti,
berarti memiliki skor maksimal yaitu 6 sedangkan skor minimal yang didapat yaitu
3 dan memiliki nilai tengah yaitu 4,5. Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa
jumlah skor untuk atraksi wisata yaitu 5 menyatakan atraksi wisata yang ditawarkan
memperoleh nilai tinggi.
Hal tersebut dikarenakan lokasi wisata yang strategis dan memiliki daya tarik
tersendiri untuk ditawarkan kepada wisatawan. Wisatawan yang datang biasa
memilih lokasi ini sebagai tempat yang cocok untuk bersantai dan beristirahat
dalam perjalanan. Keadaan lokasi wisata yang berlatarbelangi pemandangan indah
lautan dapat menambah peminat wisatawan untuk dapat berkunjung.
b. Aksesibilitas

Analisis Supply Aksesibilitas di Serumpun Bambu


Nilai
No Aksesibilitas Penjelasan Skor
Tinggi Rendah
Prasarana Transportasi
1. Jalan Raya Kondisi jalan menuju - 2
menuju ODTW baik dan sudah
Kecamatan pekerasan aspal
Sungai Kunyit
Moda Transportasi
2. Kendaraan Sebagian besar wisatawan - 2
Pribadi menggunakan kendaraan
pribadi terutama sepeda
motor untuk menuju
ODTW tersebut.
3. Bis Umum Jarang bis umum - 1
berkunjung ke lokasi
wisata kecuali bis tersebut
membawa rombongan
wisatawan
Lain-lain
4. Waktu tempuh Untuk mencapai objek - 2
wisata wisatawan
membutuhkan waktu
tempuh 20 menit dari
Kota Mempawah

5. Biaya perjalanan Untuk mencapai objek - 2


wisata dari Kota Pontianak
memerlukan biaya yang
tidak terlalu banyak, hanya
untuk biaya BBM apabila
dengan kendaraan pribadi.
JUMLAH 9
Sumber : Hasil Analisis, 2017
Keterangan : Tinggi > 7,5
Rendah 7,5

Hasil analisis supply aksesibilitas diatas terdapat 5 variabel yang diteliti, berarti
memiliki skor maksimal yaitu 10 sedangkan skor minimal yaitu 5 dan memiliki
nilai tengah yaitu 7,5. Berdasarkan tabel diatas diketahui jumlah skor aksesibilitas
yaitu 9 yang menyatakan aksesibilitas yang ditawarkan memperoleh nilai tinggi.
Diketahui bahwa lokasi Serumpun Bambu tersebut terletak di tepian jalan
Kecamatan Sungai Kunyit. Keadaan tersebut memiliki aksesibilitas yang tinggi
sehingga banyak wisatawan yang berkunjung. Waktu tempuh yang tidak terlalu
lama dan biaya perjalanan tidak mahal yang memungkinkan wisatawan berkunjung
kelokasi setiap sore hari untuk bersantai. Selain itu, tingginya aksesibilitas lokasi
wisata tersebut didukung dengan adanya moda transportasi yang digunakan.
Sebagain besar wisatawan yang berkunjung menggunakan kendaran pribadi seperti
motor karena dapat menghemat biaya perjalanan dan terdapat pula bis umum.
Namun untuk bis tersebut sangat jarang dan hanya pada waktu liburan panjang
banyak rombongan wisatawan yang berkunjung menggunakan moda transportasi
tersebut.
c. Sarana Wisata
Menurut Yoeti (1992 : 184), sarana wisata dibagi dalam tiga unsur pokok yaitu
sebagai berikut :
Sarana pokok atau sering dikenal sebagai fasilitas umum, adalah sarana
pariwisata utama, setiap objek untuk umum (wisata) memilikinya, karena
pengunjung senantiasa membutuhkan sarana-sarana tersebut untuk menjaga
kelangsungan dan strandar hidupnya. Termasuk dalam kelompok ini adalah
fasilitas kebersihan, rumah makan/restoran, hotel/penginapan, tempat
ibadah, MCK, parkir, dan fasilitas keamanan.
Sarana pelengkap pariwisata atau lebih sering dikenal sebagai fasilitas
pariwisata adalah sarana yang dibutuhkan wisatawan yang berkunjung
untuk menikmati atraksi-atraksi wisata yang ditawarkan.
Sarana penunjang wisata atau lebih sering dikenal dengan utilitas adalah
sarana yang mendukung atau menunjang agar kegiata pariwisata tetap
berjalan. Yang termasuk dalam kelompok ini antara lain : jaringan air bersih,
jaringan listrik, komunikasi (utility).
Analisis Supply Sarana Wisata di Serumpun Bambu
Sarana Nilai
No Penjelasan Skor
Wisata Tinggi Rendah
Sarana Pokok
1. Fasilitas Tersedia fasilitas kebersihan - 2
kebersihan seperti tempat sampah di
ODTW
2. Rumah Tersedia rumah makan - 2
makan/ ataupun warung di wisata
restoran tersbut
3. Hotel/ Belum tersedia - 1
penginapan hotel/penginapan sekitar
kawasan wisata.
4. Tempat Belum tersedianya tempat - 1
ibadah ibadah bagi wisatawan
5. Toiliet Telah tersedia toilet untuk - 1
wisatawan, namun kurang di
jaga oleh pengelola
6. Tempat Telah tersedia lahan parkir - 2
parkir yang berada di halaman
depan ODTW
7. Fasilitas Belum adanya fasilitas - 1
keamanan keamanan
Sarana Penunjang
8. Jaringan air Belum masukannya jaringan - 1
bersih air bersih di objek wisata.
Masyarakat memanfaatkan
air sumur untuk keperluan
MCK dan air hujan untuk
keperluan air bersih di objek
wisata.
9. Jaringan Telah masuk listrik di sekitar - 2
listrik kawasan wisata
10. Komunikasi Terdapat jaringan - 2
(utility) komunikasi yang sudah
terjangkau untuk ODTW
tersebut
JUMLAH 15
Sumber : Hasil Analisis, 2017
Keterangan : Tinggi > 15
Rendah 15

Dari hasil analisis supply sarana wisata terdapat 10 variabel yang diteliti, berarti
memiliki skor maksimal yaitu 20 sedangkan skor minimal yaitu 10 dan memiliki
nilai tengah yaitu 15. Berdasarkan tabel diatas diektahui jumlah skor yang ada yaitu
15 menyatakan bahwa sarana wisata yang ditawarkan memperoleh nilai yang
rendah.
Diketahui bahwa kurang adanya sarana pokok yang menunjang sehingga
mengakibatkan berkurangnya kualitas pelayanan yang diberikan. Kurang adanya
kelengkapan dalam penyediaan sarana akan berujung pada daya tarik yang
ditawarkan.
d. Kesimpulan Analisis Supply Wisata Serumpun Bambu
Analisis supply wisata yang ada sebanyak 3 jenis komponen produk wisata dengan
jumlah variabel total sebanyak 18 variabel. Setiap variabel mempunyai nilai T
(tinggi) dengan skor 2 dan yang mempunyai nilai R (rendah) dengan skor 1. Untuk
kesimpulan hasil supply, dapat ditentukan dengan melihat range antara rendah dan
tinggi berdasarkan jumlah skor maksimal dan minimal.
Diketahui bahwa jumlah total variabel adalah 18 maka skor maksimal yang
didapatkan yaitu 36 sedangkan sor minimal yang didapat yaitu 18 dan nilai tengah
yaitu 27. Berarti jika skor total lebih kecil sama dengan 27 maka memiliki nilai
rendah untuk analisis supply, dan jika skor total lebih dari 27 maka memiliki nilai
tinggi untuk analisis supply.

Rekapitulasi Nilai Supply di Serumpun Bambu


Variabe
No Komponen Skor
l
1. Atraksi Wisata 3 5
2. Aksesibilitas 5 9
3. Sarana Wisata 10 15
JUMLAH 18 29
Sumber : Hasil Analisis, 2017
Keterangan : Rendah = 27
Tinggi = > 27
Berdasarkan tabel diatas, jumlah skor total yang didapatkan yaitu 29. Hasil
analisis supply wisata tersebut lebih dari 27 yang berarti memiliki nilai tinggi.
Secara keseluruhan bahwa komponen supply wisata Serumpum Bambu sudah
memenuhi kebutuhan wisatawan dalam pariwisata. Untuk dapat meningkatkan
daya tarik wisata maka perlu juga adanya perbaikan dan penambahana beberapa
sarana yang diperlukan dalam meningkatkan nilai jual pariwisata.
2. Analisis Demand Wisata Serumpun Bambu
Wahab dalam Tulung (1984 : 87) menguraikan bahwa pengembangan pariwisata
yang berhasil dapat dilakukan dengan pendekatan yang berorientasi pada pasar
(wisatawan). Salah satu konsepnya adalah mengenai motivasi wisatawan dan
kepuasan wisatawan yang dijadikan pertimbangan utama pengembangan pariwisata,
menggantikan cara historis yang berorientasi pada produk. Pendekatan ini disebut
sebagai pendekatan permintaan (demand approach).
Yoeti (1997 : 31) menjelaskan bahwa dengan analisis demand dapat diketahui dari
analisis terhadap faktor-faktor permintaan (demand) oleh wisatawan, yang antara lain
Waktu wisatawan (frekuensi dan lama tinggal);
Tipe aktivitas wisatawan;
Pendapat dan tingkat kepuasan wisatawan; dan
Pemanfaatan objek wisata oleh wisatawan.
Analisis demand yang ada dapat dilihat dari 4 faktor yaitu waktu wisatawan, tipe
aktivitas, pendapat dan tingkat kepuasan, dan pemanfaatan objek wisata. Untuk waktu
wisatawan, kebanyakan wisatawan yang berkunjung pada hari raya atau hari libur dan
biasanya wisatawan yang berkunjung hanya selama waktu istirahat ataupun setengah
hari dilokasi. Lokasi wisata yang tidak jauh hanya dapat di tempuh beberapa menit dari
Kota Mempawah yang menyebabkan tempat ini dijadikan tempat bersantai sore hari
para kaum muda. Tipe aktivitas yanga ada hanya bersantai dan makan sambil
menikmati keindahan laut serta didukung dengan adanya semilir angin laut menambah
rileks wisatawan yang berkunjung.
Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa wisatawan yang berkunjung pada
hari libur mayoritas dari wilayah regional. Wisatawan yang berkunjung juga
beroendapat kurang adanya penyediaan makanan berat untuk para pengunjung luar kota
dan kurang terjaga kebersihan dari toilet yang ada. Untuk pemanfaatann objek biasanya
hanya sebagai tempat persinggahan dan bersantai yang cocok.

Analisis Supply Demand Pariwisata Di Jungkat Beach Kecamatan Siantan, Kabupaten


Mempawah

1. Analisis Supply Wisata Jungkat Beach


a. Atraksi Wisata
Atraksi wisata yang diidentifikasi di Makam Raja-Raja Mempawah merupakan
beberapa atraksi yang dapat menarik pengunjung untuk berwisata. Atraksi wisata
menurut Oka A. Yoeti (1997, 10) meliputi 3 syarat antara lain :
Apa yang dapat dilihat (something to see)
Apa yang dapat dilakukan (something to do)
Apa yang dapat dibeli (something to buy)
Analisis Supply Atraksi Wisata di Jungkat Beach

Atraksi Nilai
No Penjelasan Skor
Wisata Tinggi Rendah
Atraksi yang dapat dilihat
1. Pemandanga Jungkat Beach memiliki - 2
n alam keindahan panorama alam dan
pesona lautan.
2. Sebagai ODTW ini masih asri karena - 1
sarana memiliki pohon peneduh yang
rileksasi rindang di lokasi tersebut.
Atraksi yang dapat dilakukan
3. Makan dan Wisatawan dapat makan di - 2
beristirahat tempat yang telah di sediakan
sekaligus sebagai tempat
beristirahat yang didukung
dengan semilir angin dari laut
yang membuat rileks.
4. Bebek Terdapat wahana bebek - 1
engkol engkol yang disediakan
ODTW ini namun memiliki
batas ketersediaan wahana
tersebut.
Atraksi yang dapat dibeli
5. Menikmati Santapan makanan yang ada - 1
makanan hanya berupa minuman dan
yang ada makanan ringan saja dan tidak
terdapat hidangan laut.
JUMLAH 7
Sumber : Hasil Analisis, 2017
Keterangan : Tinggi > 7,5
Rendah 7,5

Dari hasil analisis supply atraksi wisata diatas terdapat 5 (lima) variabel yang
diteliti, berarti skor maksimal 10 (sepuluh), skor minimal 5 (lima) dengan nilai
tengah yaitu 7,5. Tabel diatas menunjukan bahwa skor atraksi wisata adalah 7
(tujuh) yang menyatakan bahwa aktraksi wisata yang ditawarkan memperoleh nilai
rendah.
Hal tersebut dikarenakan kurang adanya daya tarik wisata baik daya tarik wisata
alam maupun buatan yang khas dari tempat wisata tersebut. Kurang adanya atraksi
yang ditawarkan membuat wisatawan merasa bosan dan jenuh sehingga peminat
wisatawan berkunjung juga akan berkurang. Atraksi wisata yang ditawarkan hanya
berupa bebek engkol dan pesona bibir lautan saja sehingga perlu adanya
penambahan atraksi yang dapat membuat daya tarik tersendiri bagi tempat tempat
tersebut.
Selain itu, terdapat atraksi wisata yang dapat dibeli hanya berupa makanan ringan
dan minuman. Hal tersebut juga dapat menyebabkan kurang adanya peminat yang
disebabkan kurang adanya variasi makanan yang ditawarkan, yang mencerminkan
ciri khas dari tempat wisata tersebut.
b. Aksesibilitas

Analisis Supply Aksesibilitas di Jungkat Beach


c. N Nilai
Aksesibilitas Penjelasan Skor
o Tinggi Rendah
Prasarana Transportasi Darat
1. Jalan darat menuju Kondisi jalan menuju - 2
Kecamatan Siantan Kecamatan Siantan
dinilai baik dengan
pekerasan aspal
2. Jalan darat dari Kondisi jalan dari - 2
Kecamatan Siantan Kecamatan Siantan ke
ke ODTW ODTW kurang baik,
dikarenakan sebagian
jalan ada yang
mengalami kerusakan
meski sudah ada
pekerasan
Moda Transportasi Darat
3. Kendaraan Pribadi Sebagian besar - 2
wisatawan
menggunakan
kendaraan pribadi
untuk menuju Jungkat
Beach tersebut
5. Angkutan Umum Belum ada angkutan - 1
umum untuk
masyarakat menuju
ODTW
6. Bis Umum Jarang adanya - 1
wisatawan yang
menggunakan moda ini
Lain-lain
7. Waktu tempuh Untuk mencapai objek - 2
wisata dari Kota
Pontianak memerlukan
waktu 35 menit.
8. Biaya perjalanan Untuk mencapai objek - 2
wisata dari Kota
Pontianak memerlukan
biaya bensin untuk
c. N Nilai
Aksesibilitas Penjelasan Skor
o Tinggi Rendah
kendaraan pribadi dan
biaya masuk lokasi
serta biaya makan.
JUMLAH 12
Sumber : Hasil Analisis, 2017
Keterangan : Tinggi > 12
Rendah 12

Dari hasil analisis supply aksesibilitas diatas terdapat 8 variabel yang diteliti,
yang berarti memiliki nilai skor makasimal yaitu 16 sedangkan skor minimal yaitu
8 dan memiliki nilai tengah sebesar 12. Berdasarkan tabel diatas diketahui jumlah
skor yang dimiliki dari hasil analisis supply aksesibilitas adalah 12 sehingga
menunjukan bahwa aksesibilitas yang di tawarkan tempat wisata tersebut
memperoleh nilai yang rendah.
Diketahui bahwa prasarana transportasi yang ada yaitu berupa transportasi darat
berupa jalan, yang sudah tersedia dan mudah untuk diakses karena letaknya yang
berada di Kota Kecamatan dan dekat dengan Ibu Kota Provinsi maka memudahkan
wisatawan lokal maupun regional berkunjung. Lokasi gabupura atau gerbang
Jungkat Beach yang berada di tepian jalan arteri dapat memudahkan wisatawan
mengetahui dan mengakses lokasi tersebut. Namun kondisi jalan dari kota
kecamatan ke lokasi wisata sebagian mengalami kerusakan akibat pecahnya aspal.
Mudahnya dalam mengakses wisata tersebut dapat memudahkan juga
wisatawan dalam memilih menggunakan moda transportasi yang ada. Wisatawan
yang berkunjung, sebagian besar memilih menggunakan kendaraan pribadi baik
kendaraan bermotor maupun mobil. Biasanya wisatawan yang datang merupakan
kaum muda yang ingin berlibur bersama dan menggunaka kendaraan bermotor
dibandingkan dengan menggunakan mobil, hal tersebut dapat mengurangi biaya
yang dikeluarkan. Untuk moda transportasi bis umum biasanya wisatawan yang
berkunjung tersebut berupa rombongan dari luar kecamatan maupun kabupaten
namun wisatawan yang berkunjung menggunakan moda tersebut sangat kurang.
Untuk moda transportasi angkutan umum belum adanya jangkauan pelayanan moda
tersebut untuk menjangkau lokasi wisata Jungkat tersebut, bahkan tidak ada.
Selain itu, waktu tempuh yang digunakan wisatawan untuk berkunjung biasanya
bervariasi tergantung dari kota asal wisatawan. Untuk wisatawan yang berasal dari
daerah Ibu Kota Provinsi Pontianak, wisatawan dapat mengakses obyek wisata
Jungkat tersebut dengan waktu tempuh 35 menit. Sedangkan untuk wisatawan
yang berada di Kabupaten Mempawah dapat mengakses lokasi tersebut dengan
waktu tempuh 45 menit.
d. Sarana Wisata
Menurut Yoeti (1992 : 184), sarana wisata dibagi dalam tiga unsur pokok yaitu
sebagai berikut :
Sarana pokok atau sering dikenal sebagai fasilitas umum, adalah sarana
pariwisata utama, setiap objek untuk umum (wisata) memilikinya, karena
pengunjung senantiasa membutuhkan sarana-sarana tersebut untuk menjaga
kelangsungan dan strandar hidupnya. Termasuk dalam kelompok ini adalah
fasilitas kebersihan, rumah makan/restoran, hotel/penginapan, tempat
ibadah, MCK, parkir, dan fasilitas keamanan.
Sarana pelengkap pariwisata atau lebih sering dikenal sebagai fasilitas
pariwisata adalah sarana yang dibutuhkan wisatawan yang berkunjung
untuk menikmati atraksi-atraksi wisata yang ditawarkan.
Sarana penunjang wisata atau lebih sering dikenal dengan utilitas adalah
sarana yang mendukung atau menunjang agar kegiata pariwisata tetap
berjalan. Yang termasuk dalam kelompok ini antara lain : jaringan air bersih,
jaringan listrik, komunikasi (utility).

Analisis Supply Sarana Wisata di Jungkat Beach


Sarana Nilai
No Penjelasan Skor
Wisata Tinggi Rendah
Sarana Pokok
1. Fasilitas Terdapat petugas kebersihan - 2
kebersihan dan tempat sampah yang
memadai sehingga
lingkungan ODTW terjaga
dengan baik.
2. Rumah Belum adanya rumah makan/ - 1
makan/ restoran di objek wisata, yang
restoran ada hanya warung untuk
makanan dan minuman
ringan.
3. Hotel/pengin Belum adanya - 1
apan hotel/penginapan di objek
wisata.
4. Tempat Belum adanya tempat ibadah - 1
ibadah di objek wisata.
5. MCK Terdapat MCK di objek - 2
wisata.
Sarana Nilai
No Penjelasan Skor
Wisata Tinggi Rendah
6. Tempat Terdapat parkiran khusus - 2
parkir mobil yang berada di luar
depan lokasi wisata, biasanya
wisatawan yang membawa
kendaraan bermotor
menyimpan kendaraannya di
halaman dalam lokasi wisata.
7. Fasilitas Terdapat 2 penjaga khusus di - 2
keamanan lokasi wisata.
Sarana Pelengkap
8. Gazebo/pond Terdapat pondok-pondok - 2
ok-pondok yang disediakan untuk
wisatawan beristirahat.
9. Hiburan Hiburan yang ada berupa - 2
bebek engkol.
Sarana Penunjang
10. Jaringan air Sudah tersedianya jaringan - 2
bersih air bersih yang bersumber
dari air pegunungan, air hujan
dan untuk MCK
menggunakan air kolam.
11. Jaringan listri Sudah masuknya jaringan - 2
k listrik di objek wisata.
12. Komunikasi Sudah tersedianya jaringan - 2
(utility) komunikasi dan memiliki
tower yang berada di
Kecamatan Siantan.
JUMLAH 21
Sumber : Hasil Analisis, 2017
Keterangan : Tinggi > 18
Rendah 18
Dari hasil analisis supply sarana wisata yang ada terdapat 12 variabel yang
direliti, yang berarti memiliki nilai skor maksiman yaitu 24 sedangkan untuk skor
nilai minimal yaitu 12 dan memiliki nilai tengah sebesar 18. Berdasarkan hasil
analisa tersebut diketahui jumlah skor yang ada yaitu 21 yang menunjukan bahwa
sarana wisata yang ditawarkan memperoleh nilai yang tinggi.
Diketahui bahwa terdapat beberapa sarana yang ada di obyek wisata tersebut
berupa sarana pokok, sarana pelengkat dan sarana penunjang. Sarana pokok yang
ada di lokasi sebagian besar sudah dapat menunjang kebutuhan wisatawan yang ada
dan dapat melayani dengan optimal meskipun ada beberapa sarana yang kurang.
Untuk saran pelengkap sangat dibutuhkan guna dapat menarik perhatian dan minat
wisatawan terhadapat pelayanan yang disediakan untuk dapat berkunjung.
Sedangakan untuk sarana penunjang dapat menunjang sarana pokok maupun sarana
pelengkap yang telah ada.
e. Kesimpulan Analisis Supply Wisata Jungkat Beach
Analisis supply wisata yang ada sebanyak 3 jenis komponen produk wisata
dengan jumlah variabel total yang ada sebanyak 25 variabel. Setiap variabel
memiliki nilai T (tinggi) dengan skor 2 dan yang mempunyai nilai R (rendah)
dengan skor 1. Untuk dapat menentukan kesimpulan dari analisis supply, dapat
ditentukan dengan penentuan range antara rendah dan tinggi berdasrkna jumlah
skor maksimal dan minimal.
Diketahui bahwa jumlah variabel total sebanyak 25 dengan skor maksimal yaitu
50 sedangkan skor minimal yaitu 25 dan nilai tengah yaitu 37,5. Berarti jika skor
total yang ada lebih kecil sama dengan 37,5 maka memiliki nilai rendah untuk
analisa supply, sedangkan jika skor total lebih dari 37,5 maka memiliki nilai tinggi
untuk analisis supply.

Rekapitulasi Nilai Supply di Jungkat Beach


Variabe
No Komponen Skor
l
1. Atraksi Wisata 5 7
2. Aksesibilitas 8 12
3. Sarana Wisata 12 21
JUMLAH 25 40
Sumber : Hasil Analisis, 2017
Keterangan : Rendah = 37,5
Tinggi = > 37,5
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa skor yang didapat dari jumlah
komponen yang ada yaitu 40. Hal tersebut berarti hasil analisis supply wisata
tersebut lebih dari 37,5 maka mendapatkan nilai tinggi. Secara keseluruhan dapat
dikatakan bahwa komponen supply wisata Jungkat Beach memerlukan perhatian
dan dukungan dalam sarana dan atraksi wisata yang ada sehingga kegiatan ada
dapat di tingkatkan dan dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi wisata tersebut.
2. Analisis Demand Wisata Jungkat Beach
Wahab dalam Tulung (1984 : 87) menguraikan bahwa pengembangan pariwisata
yang berhasil dapat dilakukan dengan pendekatan yang berorientasi pada pasar
(wisatawan). Salah satu konsepnya adalah mengenai motivasi wisatawan dan
kepuasan wisatawan yang dijadikan pertimbangan utama pengembangan pariwisata,
menggantikan cara historis yang berorientasi pada produk. Pendekatan ini disebut
sebagai pendekatan permintaan (demand approach).
Yoeti (1997 : 31) menjelaskan bahwa dengan analisis demand dapat diketahui dari
analisis terhadap faktor-faktor permintaan (demand) oleh wisatawan, yang antara lain
Waktu wisatawan (frekuensi dan lama tinggal);
Tipe aktivitas wisatawan;
Pendapat dan tingkat kepuasan wisatawan; dan
Pemanfaatan objek wisata oleh wisatawan.
Analisis demand wisata di Jungkat Beach dilihat dari 4 faktor yakni waktu
wisatawan, tipe aktivitas wisatawan, pendapat dan tingkat kepuasan wisatawan, dan
pemanfaatan obyek wisata oleh wisatawan. Berdasarkan hasil wawancara dengan
wisatawan yang berkunjung, diketahui bahwa wisatawan tersebut ada yang berasal dari
masyarakat lokasl dan regional. Biasanya wisatawan yang berkunjung ke Jungkat
Beach hanya setengah hari ataupun satu hari, tidak sampai menghinap. Hal tersebut
disebabkan karena tidak adanya sarana pokok untuk penginapan dan sarana penunjang
lainnya untuk penginapan. Lokasi yang tidak terlalu jauh dari Kota Pontianak dan
Kecamatan Siantan memungkinkan pengunjung untuk berkunjung dengan waktu
tempuh 30 menit.
Saat ini, tipe aktivitas yang ada di lokasi wisata tersebut yaitu hanya menikmati
pesona lautan dan kegiatan atraksi bebek engkol. Namun kebanyakan wisatwan yang
berkunjug hanya menikmati suasana lokasi yang banyak ditumbuhi pohon rindang.
Sedangkan untuk pendapat dan tingkat kepuasan wisatawan, pengunjung memilih
Jungkat Beach sebagai tempat wisata karena jaraknya yang dekat dan mudah diakses.
Pengunjung atau wisatawan juga menganggap bahwa kualitas objek wisata yang ada
buruk karena memang tidak ada yang menarik dan tempat wisata sudah tidak terawat
seperti dulu lagi dan harapan dari para pengunjung yaitu objek wisata ini dapat menjadi
lebih baik dan dapat memberikan fasilitas yang terbaik untuk para pengunjung atau
wisatawan. Untuk pemanfaatan objek wisata, biasanya wisatawan berkunjung ke
Jungkat Beach untuk dapat beristirahat dan dapat berelaksasi menghilangkan penat
pkeerjaan dikota.

Analisis Supply Demand Pariwisata Di Makam Raja-Raja Mempawah Kecamatan


Mempawah Timur, Kabupaten Mempawah
1. Analisis Supply Wisata Makam Raja-Raja Mempawah
a. Atraksi wisata
Atraksi wisata yang diidentifikasi di Makam Raja-Raja Mempawah merupakan
beberapa atraksi yang dapat menarik pengunjung untuk berwisata. Atraksi wisata
menurut Oka A. Yoeti (1997, 10) meliputi 3 syarat antara lain :
Apa yang dapat dilihat (something to see)
Apa yang dapat dilakukan (something to do)
Apa yang dapat dibeli (something to buy)

Analisis Supply Atraksi Wisata di Makam Raja-Raja Mempawah

Nilai
No Atraksi Wisata Penjelasan Skor
Tinggi Rendah
Atraksi yang dapat dilihat
1. Makam Raja Ada makam raja dan ratu - 2
Mempawah dan mempawah sebelumnya.
Keluarganya
Atraksi yang dapat dilakukan
2. Ziarah Dapat melakukan ziarah - 1
atau berdoa di makam
tersebut, namun wisatawan
yang ramai berkunjung
pada makam Opu Daeng
dan makam Habib Husein
3. Sebagai tempat Dapat mengenal raja dan - 1
edukasi sejarah ratu yang berjaya di Kab
Mempawah Mempawah namun
biasanya wisatawan
mengetahuinya dari
keraton mempawah
JUMLAH 4
Sumber : Hasil Analisis, 2017
Keterangan : Tinggi > 4,5
Rendah 4,5

Dari hasil analsisi supply atraksi wisata makam raja-raja tersebut terdapat 3
variabel yang diteliti, berarti skor maksimal yang ada yaitu 6 sedangkan skor
minimal yaitu 3 dan nilai tengah yang diperoleh yaitu 4.5. Berdasarkan tabel diatas
maka diketahui jumlah skor atraksi yang ada di wisata tersebut yaitu 4 yang
menunjukan bahwa atraksi yang ditawarka memperoleh nilai yang rendah.
Diketahui bahwa lokasi tersebut kurang terkenal dibandingkan dengan keraton
dan makam lainnya seperti makam Opu Daeng dan makam Habib Husein sehingga
peminat wisatawan berkunjung sangat kurang. Kurang adanya daya tarik tersendiri
pada tempat wisata ini dan wisatawan cenderung bosan dan hanya berpikir bahwa
tempat tersebut merupakan hal biasa tanpa adanya ketertarikan.
b. Aksesibilitas wisata
Aksesibilitas merupakan kemudahan seseorang atau wisatawan dalam
mengakses tempat tertentu atau kemudahan dalam bertransportasi menuju suatu
lokasi. Peran transportasi sebagai suatu sarana penghubung sangatlah penting bagi
kegiatan pariwisata ini. Untuk dapat menagakses kawasan wisata di Makam Raja-
Raja Mempawah, maka diperlukan adanya transportasi darat sebagai penghubung
lokasi. Jalan darat merupakan sarana transportasi yang mudah dijangkau dan mudah
diakses pengunjung.
Saat ini, lokasi wisata tersebut hanya dapat diakses melalui transpotasi darat
dengan waktu tempuh 1 jam dari Pusat Kota Pontianak ke Kabupaten Mempawah.
Moda transportasi yang sebagaian besar pengunjung gunakan yaitu kendaraan
pribadi dan bus umum. Namun untuk penggunaan bus umum tersebut hanya berlaku
jika ada rombongan wisatawan yang berkunjung.

Analisis Supply Aksesibilitas di Makam Raja-Raja Mempawah

Nilai
No Aksesibilitas Penjelasan Skor
Tinggi Rendah
Prasarana Transportasi
1. Jalan darat Kondisi jalan menuju makam - 2
menuju dinilai baik.
makam
Moda Transportasi
2. Kendaraan Sebagian besar wisatawan - 2
Pribadi menggunakan kendaraan
pribadi untuk menuju makam
3. Angkutan Belum adanya angkutan - 1
Umum umum yang melewati ODTW
tersebut.
Lain-lain
4. Waktu Untuk mencapai objek wisata - 2
Tempuh dari dari Pusat Kota
Kabupaten Mempawah
menuju lokasi diperlukan 5
menit
5. Biaya Untuk mencapai objek wisata - 2
Perjalanan dari kabupaten memerlukan
biaya yang tidak terlalu
banyak, hanya untuk biaya
BBM apabila dengan
kendaraan pribadi.
Nilai
No Aksesibilitas Penjelasan Skor
Tinggi Rendah
JUMLAH 9
Sumber : Hasil Analisis, 2017
Keterangan : Tinggi > 7,5
Rendah 7,5

Dari hasil analisis supply aksesibilitas wisata Makam Raja-Raja terdapat 5


variabel yang di teliti, berarti skor maksimal yang ada yaitu 10 sedangkan skor
minimal yang ada yaitu 5 dan memiliki nilai tengah yaitu 7,5. Berdasarkan tabel
diatas menunjukan skor jumlah yaitu 9 yang berarti bahwa aksesibilitas yang
ditawarkan tempat wisata tersebut memperoleh nilai yang tinggi.
Diketahui bahwa skor analisis aksesibilitas yang ada tinggi, hal tersebut
dikarenakan lokasi ODTW yang berada di pusat kota sehingga wisatawan dapat
berkunjung kapan saja. Akses yang baik menuju lokasi dapat mendukung waktu
tempuh dan biaya yang dikeluarkan dalam perjalanan pun sedikit.
c. Sarana wisata
Menurut Yoeti (1992 : 184), sarana wisata dibagi dalam tiga unsur pokok yaitu
sebagai berikut :
Sarana pokok atau sering dikenal sebagai fasilitas umum, adalah sarana
pariwisata utama, setiap objek untuk umum (wisata) memilikinya, karena
pengunjung senantiasa membutuhkan sarana-sarana tersebut untuk menjaga
kelangsungan dan strandar hidupnya. Termasuk dalam kelompok ini adalah
fasilitas kebersihan, rumah makan/restoran, hotel/penginapan, tempat
ibadah, MCK, parkir, dan fasilitas keamanan.
Sarana pelengkap pariwisata atau lebih sering dikenal sebagai fasilitas
pariwisata adalah sarana yang dibutuhkan wisatawan yang berkunjung
untuk menikmati atraksi-atraksi wisata yang ditawarkan.
Sarana penunjang wisata atau lebih sering dikenal dengan utilitas adalah
sarana yang mendukung atau menunjang agar kegiata pariwisata tetap
berjalan. Yang termasuk dalam kelompok ini antara lain : jaringan air bersih,
jaringan listrik, komunikasi (utility).

Analisis Supply Sarana Wisata di Makam Raja-Raja Mempawah

Nilai
No Sarana Wisata Penjelasan Skor
Tinggi Rendah
Sarana Pokok
Nilai
No Sarana Wisata Penjelasan Skor
Tinggi Rendah
1. Fasilitas Terdapat petugas - 2
kebersihan kebersihan yang
dibuktikan dengan bersih
dengan baik lingkungan
sekitar makam
2. Rumah makan/ Tidak terdapat rumah - 1
restoran makan
3. Hotel/ Tidak terdapat penginapan - 1
penginapan
4. Tempat ibadah Terdapat tempat ibadah - 2
atau Musholla di dekat
lokasi wisata
5. MCK Tidak terdapat MCK - 1
dilokasi wisata
6. Tempat parkir Parkir ODTW berada di - 2
halaman depan lokasi,
dengan kapasitas yang
terbatas.
7. Fasilitas Tidak ada fasilitas - 1
keamanan keamanan
Sarana Penunjang
8. Jaringan air Tidak ada jaringan air - 1
bersih bersih d lokasi wisata
9. Jaringan listrik Terdapat jaringan listrik - 2
dilokasi
10. Komunikasi Sudah terjangkaunya - 2
(utility) jaringan komunikasi yang
memiliki tower di
Kecamatan Mempawah
Timur
JUMLAH 15
Sumber : Hasil Analisis, 2017
Keterangan : Tinggi >15
Rendah 15

Dari hasil analisis supply sarana wisata Makam Raja-Raja Mempawah terdapat
10 variabel yang diteliti, berarti analisa tersebut memiliki skor maksimal yaitu 20
sedangkan skor minimal yang ada yaitu 10 dan nilai tengah tengah yang ada yaitu
15. Berdasarkan tabel diatas diketahui jumlah skor yaitu 15 yang menunjukan
bahwa sarana wisata yang ditawarkan di wisata tersebut memperoleh nilai rendah.
Diketahui bahwa sarana yang ada di lokasi masih ada beberapa yang belum
mencukupi. Hal tersebut dikarenakan lokasi wisata tersebut merupakan jenis wisata
religi dan jarang ada wisatawan yang tahan berlama-lama dilokasi tersebut. Kurang
adanya daya tarik untuk mendukung sarana yang ada juga menjadi penyebab kurang
minatnya wisatawan yang ada berkunjung.
d. Kesimpulan analisis supply wisata makam raja-raja mempawah
Analisis supply yang ada mencakup 3 komponen produk wisata dengan
memiliki jumlah variabel total sebanyak 18 variabel. Setiap variabel mempunyai
nilai T (tinggi) dengan skor 2 dan yang mempunyai nilai R (rendah) dengan skor 1.
Untuk kesimpulan hasil analisis supply, penentuan range antara rendah dan tinggi
berdasarkan jumlah skor maksimal dan skor minimal.
Diketahui bahwa jumlah variabel yang ada sebanyak 18 variabel maka skor
maksimal yang didapat yaitu 36 sedangkan skor minimal yaitu 18 dan memiliki
nilai tengah yaitu 27. Berarti jika skor total lebih kecil sama dengan 27 maka
memiliki nilai rendah untuk analisis supply , dan jika skor total lebih dari 27 maka
memiliki nilai tinggi untuk analisis supply.

Rekapitulasi Nilai Supply di Makam Raja-Raja Mempawah


Variabe
No Komponen Skor
l
1. Atraksi Wisata 3 4
2. Aksesibilitas 5 9
3. Sarana Wisata 10 15
JUMLAH 18 28
Sumber : Hasil Analisis, 2017
Keterangan : Rendah = 27
Tinggi = > 27

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa skor yang didapat dari jumlah total
yaitu 28. Hal tersebut berarti bahwa hasil analisis supply wisata tersebut lebih dari
27 yaitu mendapat nilai tinggi. Walaupun berdasarkan hasil analisis supply secara
keseluruhan memperoleh nilai tinggi, hal tersebut tidak terlepas dari usaha yang
telah dilakukan pihak pengelola terkait makam tersebut sehingga dapat menjaga
kelestarian cagar budaya yang ada. selain itu, pemerintah juga memiliki peran
dalam mengenalkan budaya yang ada melalui even-even atau pesta adat.
2. Analisis Demand Wisata Makam Raja-Raja Mempawah
Wahab dalam Tulung (1984 : 87) menguraikan bahwa pengembangan pariwisata
yang berhasil dapat dilakukan dengan pendekatan yang berorientasi pada pasar
(wisatawan). Salah satu konsepnya adalah mengenai motivasi wisatawan dan
kepuasan wisatawan yang dijadikan pertimbangan utama pengembangan pariwisata,
menggantikan cara historis yang berorientasi pada produk. Pendekatan ini disebut
sebagai pendekatan permintaan (demand approach).
Yoeti (1997 : 31) menjelaskan bahwa dengan analisis demand dapat diketahui dari
analisis terhadap faktor-faktor permintaan (demand) oleh wisatawan, yang antara lain
Waktu wisatawan (frekuensi dan lama tinggal);
Tipe aktivitas wisatawan;
Pendapat dan tingkat kepuasan wisatawan; dan
Pemanfaatan objek wisata oleh wisatawan.
Analisis demand di wisata Makam Raja-Raja Mempawah hanya dilihat dari 2 faktor
yaitu waktu wisatawan dan tipe aktivitas wisatawan yang ada hanya melakukan ziarah
dalam beberapa menit atau jam saja. Untuk dua faktor lainnya yaitu pendapat dan
tingkat kepuasan wisatawan, dan pemanfaatan objek wisata oleh wisatawan tidak dapat
dilakukan. Hal tersebut dikarenakan tidak adanya wisatawan yang berkunjung pada saat
peneliti melakukan survey primer (lapangan) di tempat wisata tersebut.

Você também pode gostar