Você está na página 1de 8

TUGAS SEJARAH

Penyusun : Oleh Kelompok 2

1) AGUS M
2) RIDHLO S
3) DEWI P
4) LILIK A
5) RODIYATUL

MAN TEMBORO MAGETAN


Tahun Pelajaran 2012/2013
ALIRAN AHLI SUNNAH WAL
JAMAAH

Tugas Aqidah Akhlak


Tahun Pelajaran 2012/2013

MAN TEMBORO MAGETAN

KELAS : _____________

Penyusun :
ALIRAN AHLI SUNNAH WAL
JAMAAH
Tugas Aqidah Akhlak
Tahun Pelajaran 2012/2013

MAN TEMBORO MAGETAN

KELAS XI.IPS.1

Penyusun :
1. Lilik Andriyani
2. Imroatus Sholihah
Aliran Jabariyah
PENGERTIAN JABARIYAH

Sebelum kita memahami dan mengenal lebih dalam


mengenai sejarah kemunculan aliran Jabariyah ini, perlu saya
paparkan pengertian dari kata Jabariyah itu sendiri, baik secara
etimologi maupun sacara terminologi. Kata Jabariyah berasal dari
kata Jabara dalam bahasa Arab yang mengandung arti memaksa
dan mengharuskan melakukan sesuatu. (Abdul Razak, 2009 : 63).
Pengertian arti kata secara etimologi diatas telah dipahami
bahwa kata jabara merupakan suatu paksaan di dalam
melakukan setiap sesuatu. Atau dengan kata lain ada unsur
keterpaksaan. Kata Jabara setelah berubah menjadi Jabariyah
(dengan menambah Yaa nisbah) mengandung pengertian bahwa
suatu kelompok atau suatu aliran (isme). Ditegaskan kembali
dalam berbagai referensi yang dikemukakan oleh Asy-Syahratsan
bahwa paham Al-Jabar berarti menghilangkan perbuatan
manusia dalam arti sesungguhnya dan menyandarkannya
kepada Allah, dengan kata lain, manusia mengerjakan
perbuatannya dalam keadaan terpaksa. Dalam referensi Bahasa
Inggris, Jabariyah disebut Fatalism atau Predestination. Yaitu
paham yang menyebutkan bahwa perbuatan manusia telah
ditentukan dari semula oleh qadha dan qadar Allah. (Harun
Nasution, 1986 : 31)

Dapat Kita simpulkan bahwa aliran Jabariyah adalah aliran


sekelompok orang yang memahami bahwa segala perbuatan
yang mereka lakukan merupakan sebuah unsur keterpaksaan
atas kehendak Tuhan dikarenakan telah ditentukan oleh qadha
dan qadar Tuhan. Jabariah adalah pendapat yang tumbuh dalam
masyarakat Islam yang melepaskan diri dari seluruh
tanggungjawab. Maka Manusia itu disamakan dengan makluk
lain yang sepi dan bebas dari tindakan yang dapat
dipertanggungjawabkan. Dengan kata lain, manusia itu
diibaratkan benda mati yang hanya bergerak dan digerakkan
oleh Allah Pencipta, sesuai dengan apa yang diinginkan-Nya.
Dalam soal ini manusia itu dianggap tidak lain melainkan bulu di
udara dibawa angin menurut arah yang diinginkan-Nya. Maka
manusia itu sunyi dan luput dari ikhtiar untuk memilih apa yang
diinginkannya sendiri.

TOKOH-TOKOH SERTA DOKTRIN AJARAN

1. Ja'd Bin Dirham


Ia adalah seorang hamba dari bani Hakam dan tinggal
di Damsyik. Ia dibunuh pancung oleh Gubernur Kufah yaitu
khalid bin Abdullah El-Qasri.
Pendapat-pendapatnya :
a. Tidak pernah Allah berbicara dengan Musa sebagaimana
yang disebutkan oleh Alqur'an surat An-Nisa ayat 164.
b. Bahwa Nabi Ibrahim tidak pernah dijadikan Allah
kesayangan Nya menurut ayat 125 dari surat An-Nisa.
2. Jahm bin Shafwan
Ia bersal dari Persia dan meninggal tahun 128 H dalam
suatu peperangan di Marwan dengan Bani Ummayah.
Pendapat-pendapatnya:
a. Bahwa keharusan mendapatkan ilmu pengetahuan hanya
tercapai dengan akal sebelum pendengaran. Akal dapat
mengetahui yang baik dan yang jahat hingga mungkin
mencapai soal-soal metafisika dan ba'ts/dihidupkan
kembali di akhirat nanti. Hendaklah manusia
menggunakan akalnya untuk tujuan tersebut bilamana
belum terdapat kesadaran mengenai ketuhanan.
b. Iman itu adalah pengetahuan mengenai kepercayaan
belaka. Oleh sebab itu iman itu tidak meliputi tiga oknum
keimanan yakni kalbu, lisan dan karya. Maka tidaklah ada
perbedaan antara manusia satu dengan yang lainnya
dalam bidang ini, sebab ia adalah semata pengetahuan
belaka sedangkan pengetahuan itu tidak berbeda
tingkatnya.
c. Tidak memberi sifat bagi Allah yang mana sifat itu
mungkin diberikan pula kepada manusia, sebab itu berarti
menyerupai Allah dalam sifat-sifat itu. Maka Allah tidak
diberi sifat sebagai satu zat atau sesuatu yang hidpu atau
alim/mengetahui atau mempunyai keinginan, sebab
manusia memiliki sifat-sifat yang demikian itu. Tetapi
boleh Allah disifatkan dengan Qadir/kuasa, Pencipta,
Pelaku, Menghidupkan, Mematikan sebab sifat-sifat itu
hanya tertentu untuk Allah semata dan tidak dapat
dimiliki oleh manusia.

CIRI-CIRI AJARAN JABARIYAH


Diantara ciri-ciri ajaran Jabariyah adalah :
1. Bahwa manusia tidak mempunyai kebebasan dan ikhtiar
apapun, setiap perbuatannya baik yang jahat, buruk atau
baik semata Allah semata yang menentukannya.
2. Bahwa Allah tidak mengetahui sesuatu apapun sebelum
terjadi.
3. Ilmu Allah bersifat Huduts (baru)
4. Iman cukup dalam hati saja tanpa harus dilafadhkan.
5. Bahwa Allah tidak mempunyai sifat yang sama dengan
makhluk ciptaanNya.
6. Bahwa surga dan neraka tidak kekal, dan akan hancur dan
musnah bersama penghuninya, karena yang kekal dan abadi
hanyalah Allah semata.
7. Bahwa Allah tidak dapat dilihat di surga oleh penduduk surga.
8. Bahwa Alqur'an adalah makhluk dan bukan kalamullah

Você também pode gostar