Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
MANUSIA
Pengertian Anatomi Fisiologi (Martini, 2001)
Kata anatomy berasal dari bahasa yunani (Greek) yang secara literatur diartikan
sebagai membuka suatu potongan. Antomi adalah suatu ilmu yang mempelajari
bagian dalam (internal) dan luar (external) dari struktur tubuh manusia dan hubungan
fisiknya dengan bagian tubuh yang lainnya. Contoh: mempelajari organ jantung dan
posisinya dalam tubuh.
Kata physiology juga juga berasal dari bahasa yunani (Greek) yaitu ilmu yang
mempelajari bagaimana suatu organisme melakukan fungsi utamanya. Contoh:
seseorang yang ingin mempelajari fisiologi tentang bagaimana jantung bisa
memompa darah.
Anatomi fisiologi adalah dua hal yang berkaitan erat satu dengan yang lainnya
baik secara teoritis maupun secara praktikal, sehingga muncul suatu konsep:
semua fungsi yang spesifik dibentuk dari struktur yang spesifik.
Klasifikasi Anatomi
Anatomi terbagi atas: (1) anatomi mikroskopik dan (2) anatomi makroskopik.
Anatomi mikroskopik adalah mempelajari suatu struktur yang tidak bisa dilihat
dengan mata telanjang. Bentuk pemeriksaan mikroskopis adalah pemeriksaan
sitology dan histologi. Sitology mempelajari suatu sel secara undividual sedangkan
histologi memperlajari suatu jaringan.
Anatomi makroskopik mempelajari suatu struktur yang besar yang bisa dilihat
dengan mata telanjang, antara lain: anatomi permukaan (ciri-ciri dari
permukaannya), anatomi regional (fokus pada area tertentu), anatomi sistemik
(mempelajari organ secara sistem: pencernaan dll.) Anatomi perkembangan
(mempelajari perubahan dari suatu struktur)
Klasifikasi Fisiologi
Fisiologi manusia adalah ilmu yang mempelajari tentang faal (fungsi) dari
tubuh manusia. Adapun spesifikasi fisiologi dari anatomi antara lain: fisiologi sel
(mempelajari fungsi sel dan bagian-bagiannya), Fisiologi spesifik (mempelajari suatu
organ), fisiologi sitemik (mempelajari fungsi organ secara sistemik), fisiologi
patologikal (mempelajari efek penyakit terhadap suatu organ)
1. Tingkat kimia atau molekul, dibentuk oleh atom yang merupakan unit
sangat terkecil membentuk molekumolekul dengan ukuran sangat kompleks.
Contoh: molekul kompleks protein.
5. Tingkat sistem organ, merupakan interaksi dari satu organ dengan organ
yang lainnya sehingga menyusun sistem organ. Contoh: sistem pencernaan.
1. Sistem integument adalah sistem organ yang membedakan, memisahkan, melindungi, dan
menginformasikan hewan terhadap lingkungan sekitarnya. Sistem ini seringkali merupakan
bagian sistem organ yang terbesar yang mencakup kulit, rambut, bulu, sisik, kuku, kelenjar
keringat dan produknya (keringat atau lendir). Kata ini berasal daribahasa
Latin "integumentum", yang berarti "penutup".
2. Sistem skeletal Sistem skeletal adalah sistem yang terdiri dari tulang (rangka) dan
struktur yang membangun hubungan (sendi) di antara tulang-tulang tersebut. Secara umum
fungsi dari sistem skeletal adalah:
1. Menyediakan bentuk untuk menopang tubuh (formasi kerangka)
2. Sebagai alat gerak pasif,
4. Menyimpan dan melindungi sumsum tulang selaku sel hemopoietic (red bone
marrow),
5. Fungsi imunologi,yakni membentuk limfosit B dan makrofag
6. Sebagai pengungkit untuk mendukung berbagaii aktivitas
7. Sebagai tempat melekatnya otot,ligamen dan tendon
8. Menyokong berat badan
9. Menyediakan tempat untuk menyimpan kelebihan kalsium, dan
10. Menyimpan lemak (yellow bone marrow).
Fungsi khusus :
1. Pembentuk nada suara (sinus paranalis)
2. Email gigi pada pencernaan mekanis
3. Mengatur frekuansi gelombang pendengaran (tulang kecil telinga)
4. Mempermudah proses kelahiran pada panggul wanita
Perkembangan tulang
Berasal dari perkembangan membranosa dan cartilago. Proses peletakan jaringan tulang
(histogenesis) disebut osifikasi. Jika hal itu dalam bentuk selaput disebut penulangan intra
membranosa dan tulang yang terbentuk dinamakan tulang membran
Tulang endokhondrial merupakan tulang yang berkembang dari penulangan tulang rawan
sehingga disebut kartilaginosa (penulangan tidak langsung).
Pusat Osifikasi
a. Pusat primer,timbul sangat dini pada kehidupan janin,disebabkan akibat ransangan genetik
b. Pusat sekunder terjadi pada ujung tulang panjang dan tulang besar setelah kelahiran.
Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Tulang :
a. Faktor genetik
b. Faktor nutrisi
c. Faktor endokrin,biasanya hormon yang berperan adalah hormon
parathiroid,tirokalsitonin,hipofisis dan tiroksin
d. Faktor persarafan
Suplai Persarafan
Diperani oleh serabut saraf vasomotor. Periosteum sangat sensitif terhadap ransangan umum
dan sangat banyak disuplai oleh serabut saraf somatosensoris terutama ujung sendi tulang
panjang.
Berdasarkan bentuknya dan ukurannya, tulang dapat dibagi menjadi beberapa penggolongan:
1. Tulang panjang, yaitu tulang lengan atas, lengan bawah, tangan, tungkai, dan kaki
(kecuali tulang-tulang pergelangan tangan dan kaki). Badan tulang ini disebut diafisis,
sedangkan ujungnya disebut epifisis.
2. Tulang pendek, yaitu tulang-tulang pergelangan tangan dan kaki.
3. Tulang pipih, yaitu tulang iga, bahu, pinggul, dan kranial.
4. Tulang tidak beraturan, yaitu tulang vertebra dan tulang wajah
Rangka aksial
Tengkorak
Tengkorak otak terdiri dari tulang-tulang yang dihubungkan oleh tulang bergerigi (sutura).
Bagian-bagiannya terdiri dari :
1. Kubah Tengkorak
Tulang frontal,terletak di dahi (bagian depan kepala)
Tulang petrosum yang menjorok ke bagian tulang pipi dan memiliki taju (prosesus
stiloid)
Bagian mastiod,terdiri dari tulng yang memiliki lubang halus berisi udara serta taju
berbentuk puting susu (prosesus mastoid).
Tengkorak wajah terdiri dari bagian :
1. Bagian hidung
Tulang lakrimal,tulang mata yang terletak sebelah kiri-kanan pangkal hidung di sudut mata
Tulang nasal merupakan tulang yang membentuk jembatan pada hidung dan
berbatasan dengan tulang maksila.
Tulang konka nasal,tulang karang hidung yang terletk di bagian dalam yang
bentuknya berlipat-lipat.
Septum nasi,sekat rongga hidung yang merupakan saluran tulang tapis yang tegak
2. Bagian Rahang
Tulang maksilar,terdiri dari tulang bagian kiri dan kanan yang bersatu membentuk
sebuah lubang udara besar yang berhubungan dengan rongga hidung. Dibaeah tulang ini
terdapat prosesus alveolaris tempat melekatnya urat gigi.
Tulang zigomatikum merupakan tulang pipi, yang berartikulasi dengan tulang frontal,
temporal dan maksila.
Tulang palatum merupakan tulang langit-langit
Tulang mandibularis,tulang kiri dan kanan bersatu dipertengahn dagu. Bagian depn
membentuk prosesus korakoid,tempat melekatnya otot kunyah dan kondilus membentuk
persendin tulang pipi.
Tulang hioid yaitu tulang penggerak lidah yang terletak di pangkal leher,di antara
otot-otot leher.
Kolumna vertebra
Bagian-bagian ruas tulang belakang :
1. Badan ruas,terletak di depan berbentuk tebal dan kuat
2. Lengkung ruas,terdiri dari :
a. Prosesus spinosus,terdapat di tengah lengkung ruas,menonjol ke belakang
b. Prosesus transversum,terdapat di smping kiri dan kanan lengkung ruas
c. Prosesus artikulasi,membentuk persendian antar tulang belakang.
Pembagian tulang belakang :
Pada vertebra segmen servikal, 7 ruas,korpus berukuran relatif lebih
kecildibandingkan segmen torakal dan lumbar. Pada prosesus transversus terdapat foramen
(lubang) transversus, yang fungsinya untuk melewatkan arteri vertebralis. Artikulasi antara
satu vertebra servikal dengan vertebra servikal lainnya (melalui sendi apophyseal)
membentuk sudut sekitar 45 derajat. Khusus untuk segmen C1 (atlas), terdapat facies
artikulasi untuk dens axis (C2) serta facies artikulasi yang agak besar untuk perlekatan
dengan oksipital. Sedangkan pada segmen C2 (axis), terdapat dens axis yang akan
berartikulasi dengan atlas (C1).
Pada vertebra segmen torakal, 12 ruas,korpus berukuran relatif lebih besar
dibandingkan segmen servikal namun lebih kecil dibandingkan dengan segmen lumbar. Khas
pada vertebra segmen torakal adalah adanya facies untuk artikulasi dengan tulang iga (kostal).
Facies ini ada yang terletak di prosesus transversus dan ada yang terletak di prosesus spinosa.
Pada vertebra segmen lumbar, 5 ruas,korpus berukuran relatif lebih besar
dibandingkan dengan korpus pada segmen servikal dan torakal. Tju duru agak pick dan
bagian ruas ke lima menonjol yang di sebut promontorium.
Pada vertebra segmen sakral,terdiri dari 5 ruas,terdapat lubang kecil 5 buah yang di
sebut foramen sakrlis.
Pada vertebra segmen koksigeal, terdiri atas 4segmen koksigeal individual yang
terhubung dengan vertebra segmen sakralis.
Toraks
Toraks merupakan rangka yang menutupi dada dan melindungi organ-organ penting di
dalamnya. Terdiri dari :
a. Tulang dada
Manubrium sterni,bagian yang membentuk persendian dengan klavikula dan tulang iga
Corpus sterni,bagian yang membentuk persendian dengan tulang iga
Prosesus xifoid,ujung tulang dada.
b. Tulang iga
Costa vera : 7 pasang,berhubungan langsung dengan tulang dada
Costa spuria : 3 pasang,nersambungan dengan costa vera ruas ke 7
Costa fluitantes : 2 pasang,tidak berhubungan dengan tulang dada
Rangka apendikular
Ekstremitas atas
Ekstremitas atas terdiri atas tulang skapula, klavikula, humerus, radius, ulna, karpal,
metakarpal, dan tulang-tulang phalangs.
1. Gelang bahu
Skapula
Skapula merupakan tulang yang terletak di sebelah posterior tulang kostal dan berbentuk
pipih seperti segitiga. Skapula memiliki beberapa proyeksi (spina, korakoid) yang melekatkan
beberapa otot yang berfungsi menggerakkan lengan atas dan lengan bawah. Sebelah atas
memiliki bagian spina skapula. Sebelah atas spina skapula membentuk lekukan yang terdiri
dari fos supraskapula dan fosa ifraskapula. Ujung dari spina skapula membentuk taju
(akromion) yang berhubungan dengan persendian klavikula. Sebelah dalam akromion
terdapat taju (prosesus korakoid) yang di sebelah bawahnya terdapat lekukan kepala sendi
yang disebut kavum glenoid.
Klavikula
Humerus merupakan tulang panjang pada lengan atas,bagian berhubungan dengan bahu
membentuk bulatan bundar yang disebut kaput humeri. Di sebelah kaput humeri terdapat
lekukan (kolumna humeri),bagian bawah terdapat taju dan memiliki lekukan fosa koronoid
(bagian depan) dan fosa olekrani (bagian belakang).
Ulna
Merupakan tulang bawah yang sejajar dengan jari kelingking arah ke siku yang memilki taju
(prosesus olekrani),yang berguna untuk melekat otot dan menjaga agar siku tidak
membengkok ke belakang.
Radius
Radius merupakan tulang lengan bawah,lateral,sejajar dengan ibu jari. Memiliki dataran sendi
berbentuk buntal,memungkinkan lengan bawah dapat berputar atau telungkup.
Karpal
Merupakan tulang pergelangan tangan terdiri dari 8 tulang tersusun dua baris :
a. Bagian proksimal : tulang navikular (berbentuk kepala),tulang lunatum (berbentuk bulan
sabit),tulang triquetrum (berbentuk segitiga),tulang fisiformis (berbentuk kacang).
b. Bagian distal : tulang multangulum mavus (tulang besar bersegi banyak),tulang multangulum
minus (tulang kecil bersegi banyak),tulang kapitatum (tulang berkepala),tulang harnatum
(tulang berkait).
Metakarpal
Metakarpal terdiri dari 5 tulang yang terdapat di pergelangan tangan dan bagian proksimalnya
berartikulasi dengan bagian distal tulang-tulang karpal. Persendian yang dihasilkan oleh
tulang karpal dan metakarpal membuat tangan menjadi sangat fleksibel. Pada ibu jari, sendi
pelana yang terdapat antara tulang karpal dan metakarpal memungkinkan ibu jari tersebut
melakukan gerakan seperti menyilang telapak tangan dan memungkinkan
menjepit/menggenggam sesuatu. Khusus di tulang metakarpal jari 1 (ibu jari) dan 2 (jari
telunjuk) terdapat tulang sesamoid.
Tulang-tulang phalangs
Terdiri dari tulang pipa pendek sebanyak 14 buah dibentuk dalam bagian 5 tulang yang
berhubungan dengan metacarpalia perantara persendian.
Ekstremitas bawah
Ekstremitas bawah terdiri dari tulang koksa,pelvis, femur, tibia, fibula, tarsal, metatarsal, dan
tulang-tulang phalangs.
Pelvis
Pelvis terdiri atas sepasang tulang panggul (hip bone) yang merupakan tulang
pipih,penghubung antara badan dan anggota bawah,yaitu tulang sakrum dan koksigis yang
bersendi satu dengan lainnya pada semfisis pubis. Bagian pelvis antara lain pelvis mayor dan
pelvis minor,di batasi olehlinea terminalis.
Tulang koksa
Merupakan tulang pangkal paha yang berperan membentuk gelang panggul. Letaknya di
setiap sisi depan bersatu dengan simfisis pubis dan membentuk sebagian besar tulang pelvis.
Terdiri dari :
a. Tulang usus(ilium),berjumlah 2 buah kiri dan kanan,berbentuk lebar dan gepeng serta
melengkukng menghadap ke perut. Bagian melekuk disebut tibia iliaka,bagian tepi disebut
krista iliaka dan bagian menonjol di sebut spina iliaka. Pada tulang ilium ini terdapat sebuah
lobang mangkok sendi paha (asetabulum).
b. Tulang duduk (iski),berbentuk setengah lingkaran menghadap ke atas mempunyai tonjolan
yang mampu bertumpu (tuber iskiadium).
c. Rongga panggul,merupakan rongga yang terbentuk oleh sambungan antar tulang panggul.
Pada rongga ini terdapat alat kandungan dan organ vesikal urinia.
d. Foramen obturatum,merupakan foramen besar berbentuk lonjong di bawah asetabulumn dan
dibatasi oleh tulang pubis dan tulang iski. Lubangnya berisi membran dan pada bagian atas
adanya pembuluh darah dan saraf obturatum.
Femur
Merupakan tulang pipa terbesar dan terpanjang berhubungan dengan asetabulum membentuk
kepala sendi yang disebut kaput femoris yang disebelah atas dan bawah terdapat taju
(trokanter mayor dan trokanter minor). Di bagian ujung membentuk persendian lututterdapat
dua buah tonjolan (kondilus medialis dan kondilus lateralis). Di antara 2 lekukan ini terdapat
tempat letaknya tulang tempurung lutut (fosa kondilus).
Tulang tibialis dan fibularis merupakan tulang yang membentuk persendian lutut dengan
femur. Tulang tibia bentuknya lebih kecil dan pada bagian pangkal melekat tulang fibula.
Pada bagian ujung membentuk persendian dengan pangkal kaki dan terdapat taju (maleolus
medialis).
Tarsal
Tarsal merupakan 7 tulang yang membentuk artikulasi dengan fibula dan tibia di proksimal
dan dengan metatarsal di distal. Terdapat 5 tulang tarsal, yaitu calcaneus, talus, cuboid,
navicular, dan cuneiform. Calcaneus berperan sebagai tulang penyanggah berdiri.
Metatarsal
Metatarsal merupakan 5 tulang yang pendek,berhubungan dengan tarsus dan falangus dengan
perantara persendian.
Phalangs
Phalangs merupakan tulang jari-jari kaki. Terdapat 2 tulang phalangs di ibu jari dan 3
phalangs di masing-masing jari sisanya. Karena tidak ada sendi pelana di ibu jari kaki,
menyebabkan jari tersebut tidak sefleksibel ibu jari tangan.
3. Sistem muscular adalah Sistem Otot Manusia
Muscular Sistem
Muscular Sistem
Sistem otot adalah sistem Tubuh Manusia yang memberikan daya motor untuk semua gerakan dari
bagian tubuh. Sistem otot terdiri dari jaringan khusus yang disebut jaringan otot. Otot memiliki
kemampuan untuk berkontraksi actvely untuk memberikan kekuatan bagi gerakan bagian
tubuh.Sistem otot adalah sistem penting dari tubuh manusia karena tanpa itu, hidup benar-benar akan
berhenti. Otot menghasilkan tidak hanya gerakan-gerakan yang berada di bawah kendali kehendak
kita dan bahwa kita dapat melihat dan merasakan, tetapi juga gerakan-gerakan yang bertanggung
jawab untuk kegiatan seperti pernapasan, pencernaan makanan, memompa darah dllOtot:
Otot adalah jaringan tubuh yang memberikan kekuatan untuk semua gerakan tubuh. Mereka terbuat
dari jenis khusus dari sel. Untuk detail struktur dan jenis otot, silakan lihat artikel anatomi dasar
"". Untuk rincian struktur mikroskopis otot, permohonan lihat artikel histologi "".Jenis otot:
Otot pada dasarnya dari tiga jenis, Otot rangka, otot halus dan Otot Jantung.Skeletal Otot:Otot rangka
membentuk sebagian besar berat tubuh manusia. Mereka berada di bawah kendali kehendak
manusia dan gerakan tubuh semua terjadi atas kehendak kami diproduksi oleh otot rangka. Mereka
disebut otot rangka karena mereka hampir selalu ditemukan melekat pada kerangka dan
menghasilkan gerakan di berbagai bagian dari kerangka.Otot halus:Otot polos membentuk organ-
organ tubuh yang lembut seperti lambung, usus, pembuluh darah dll Mereka tidak berada di bawah
kehendak manusia dan bertanggung jawab untuk kegiatan tubuh sadar seperti pencernaan
makanan. Mereka disebut otot halus karena bila dilihat di bawah mikroskop, mereka tidak memiliki
pergoresan berbeda dengan dua jenis otot.Jantung Otot:Otot jantung secara eksklusif ditemukan
dalam hati manusia dan tidak ada tempat lain. Mereka adalah otot yang sangat kuat dan
berkuasa. Mereka tidak berada di bawah kendali kehendak manusia dan disengaja. Pemompaan
darah oleh jantung manusia adalah karena kekuatan yang diberikan oleh kontraksi otot-otot jantung.
1. Skeletal Muscle
2. Sistem Otot
3. Halus otot
5. Jantung Otot
GERAKAN PARTS BODY: Otot rangka bertanggung jawab untuk semua gerakan sukarela dari
bagian tubuh manusia. Mereka memberikan kekuatan dengan kontrak aktif dengan mengorbankan
energi. Dengan kata lain, otot tubuh mana motor energi kimia dari makanan diubah menjadi kerja
mekanik.
STABILITAS DAN POSTUR: otot rangka menstabilkan kerangka manusia dan memberikan sikap
yang tepat untuk manusia. Beberapa sendi tubuh manusia yang lemah dan mereka memerlukan
dukungan sistem otot untuk mencapai stabilitas. Otot rangka sangat penting untuk sendi tersebut.
PRODUKSI PANAS: Sebagian besar energi tubuh digunakan oleh sistem otot. Sebagai akibat dari
kecepatan metabolisme yang tinggi, otot menghasilkan sejumlah besar panas dalam tubuh.Panas
yang dihasilkan oleh otot-otot yang sangat penting dalam iklim dingin.
SIRKULASI: otot jantung memberikan kekuatan utama untuk sirkulasi darah ke seluruh tubuh
manusia. Yang rutin memompa panas membuat darah dalam gerak dan nutrisi yang tersedia untuk
setiap jaringan tubuh manusia.
BANTUAN DI PENCERNAAN: otot halus dari organ-organ seperti lambung dan usus membantu
sistem pencernaan dalam proses pencernaan makanan
Reseptor, adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada tubuh kita yang
bertindak sebagai reseptor adalah organ indera.
Penghantar impuls, dilakukan oleh saraf itu sendiri. Saraf tersusun dari berkas
serabut penghubung (akson). Pada serabut penghubung terdapat sel-sel khusus
yang memanjang dan meluas. Sel saraf disebut neuron.
Efektor, adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah diantarkan oleh
penghantar impuls. Efektor yang paling penting pada manusia adalah otot dan
kelenjar
Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron bergabung
membentuk suatu jaringan untuk mengantarkan impuls (rangsangan). Satu sel
saraf tersusun dari badan sel, dendrit, dan akson.
a. Badan sel
Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf. Badan sel
berfungsi untuk menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke
akson. Pada badan sel saraf terdapat inti sel, sitoplasma, mitokondria,
sentrosom, badan golgi, lisosom, dan badan nisel. Badan nisel merupakan
kumpulan retikulum endoplasma tempat transportasi sintesis protein.
b. Dendrit
c. Akson
Akson disebut neurit. Neurit adalah serabut sel saraf panjang yang merupakan
perjuluran sitoplasma badan sel. Di dalam neurit terdapat benang-benang halus
yang disebut neurofibril. Neurofibril dibungkus oleh beberapa lapis selaput mielin
yang banyak mengandung zat lemak dan berfungsi untuk mempercepat jalannya
rangsangan. Selaput mielin tersebut dibungkus oleh sel-sel sachwann yang akan
membentuk suatu jaringan yang dapat menyediakan makanan untuk neurit dan
membantu pembentukan neurit. Lapisan mielin sebelah luar disebut neurilemma
yang melindungi akson dari kerusakan. Bagian neurit ada yang tidak dibungkus
oleh lapisan mielin. Bagian ini disebut dengan nodus ranvier dan berfungsi
mempercepat jalannya rangsangan.
Ada tiga macam sel saraf yang dikelompokkan berdasarkan struktur dan
fungsinya, yaitu:
1) Sel saraf sensorik, adalah sel saraf yang berfungsi menerima rangsangan dari
reseptor yaitu alat indera.
2) Sel saraf motorik, adalah sel saraf yang berfungsi mengantarkan rangsangan
ke efektor yaitu otot dan kelenjar. Rangsangan yang diantarkan berasal atau
diterima dari otak dan sumsum tulang belakang.
Perbedaan struktur dan fungsi dari ketiga jenis sel saraf tersebut lebih jelasnya
bisa dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel Perbedaan sel saraf sensorik, penghubung, dan motorik
Pe Pen
Sen
N m ghu Mot
sori
o be bun orik
k
da g
Uk
ur
an Panj Pen Pen
1
De ang dek dek
nd
rit
Uk
ur
an Panj Pen Panj
2
Ne ang dek ang
uri
t
Men
Men
eri
erus Men
ma
kan erus
Fu dan
ran kan
ng me
gsa ran
si ner
5 nga gsa
Ne usk
n ke nga
uri an
sel n ke
t ran
sara efek
gsa
f tor
nga
lain
n
3) Sel saraf penghubung Sel saraf penghubung adalah sel saraf yang berfungsi
menghubungkan sel saraf satu dengan sel saraf lainnya. Sel saraf ini banyak
ditemukan di otak dan sumsum tulang belakang. Sel saraf yang dihubungkan
adalah sel saraf sensorik dan sel saraf motorik.
Saraf yang satu dengan saraf lainnya saling berhubungan. Hubungan antara
saraf tersebut disebut sinapsis. Sinapsis ini terletak antara dendrit dan neurit.
Bentuk sinapsis seperti benjolan dengan kantung-kantung yang berisi zat kimia
seperti asetilkolin (Ach) dan enzim kolinesterase. Zat-zat tersebut berperan
dalam mentransfer impuls pada sinapsis.
2. Impuls
Impuls adalah rangsangan atau pesan yang diterima oleh reseptor dari
lingkungan luar, kemudian dibawa oleh neuron. Impuls dapat juga dikatakan
sebagai serangkaian pulsa elektrik yang menjalari serabut saraf. Contoh
rangsangan adalah sebagai berikut.
a. Perubahan dari dingin menjadi panas.
b. Perubahan dari tidak ada tekanan pada kulit menjadi ada tekanan.
c. Berbagai macam aroma yang tercium oleh hidung.
d. Suatu benda yang menarik perhatian.
e. Suara bising.
f. Rasa asam, manis, asin dan pahit pada makanan.
b. Gerak refleks
Gerak refleks adalah gerak yang tidak disengaja atau tidak disadari. Impuls yang
menyebabkan gerakan ini disampaikan melalui jalan yang sangat singkat dan
tidak melewati otak. Bagannya sebagai berikut.
Contoh gerak refleks
adalah sebagai berikut.
Gerakan menutup kelopak mata dengan cepat jika ada benda asing yang
masuk ke mata.
Di dalam tubuh kita terdapat miliaran sel saraf yang membentuk sistem saraf.
Sistem saraf manusia tersusun dari sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi.
Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang. Sedangkan
sistem saraf tepi terdiri atas sistem saraf somatis dan sistem saraf otonom.
Otak merupakan alat tubuh yang sangat penting dan sebagai pusat pengatur
dari segala kegiatan manusia. Otak terletak di dalam rongga tengkorak, beratnya
lebih kurang 1/50 dari berat badan. Bagian utama otak adalah otak besar
(Cerebrum), otak kecil (Cerebellum), dan batang otak.
Otak besar merupakan pusat pengendali kegiatan tubuh yang disadari. Berpikir,
berbicara, melihat, bergerak, mengingat, dan mendengar termasuk kegitan
tubuh yang disadari. Otak besar dibagi menjadi dua belahan, yaitu belahan
kanan dan belahan kiri.
Masing-masing belahan pada otak tersebut disebut hemister. Otak besar belahan
kanan mengatur dan mengendalikan kegiatan tubuh sebelah kiri, sedangkan otak
belahan kiri mengatur dan mengendalikan bagian
tubuh sebelah kanan.
Otak kecil terletak di bagian belakang otak besar, tepatnya di bawah otak besar.
Otak kecil terdiri atas dua lapisan, yaitu lapisan luar berwarna kelabu dan lapisan
dalam berwarna putih. Otak kecil dibagi menjadi dua bagian, yaitu belahan kiri
dan belahan kanan yang dihubungkan oleh jembatan varol. Otak kecil berfungsi
sebagai pengatur keseimbangan tubuh dan mengkoordinasikan kerja otot ketika
seseorang akan melakukan kegiatan.
Batang otak tersusun dari medula oblangata, pons, dan otak tengah. Batang otak
terletak di depan otak kecil, di bawah otak besar, dan menjadi penghubung
antara otak besar dan otak kecil. Batang otak disebut dengan sumsum lanjutan
atau sumsum penghubung. Batang otak terbagi menjadi dua lapis, yaitu lapisan
dalam dan luar berwarna kelabu karena banyak mengandung neuron. Lapisan
luar berwarna putih, berisi neurit dan dendrit. Fungsi dari batang otak adalah
mengatur refleks fisiologis, seperti kecepatan napas, denyut jantung, suhu
tubuh, tekanan, darah, dan kegiatan lain yang tidak disadari.
Fungsi Otak kiri dan otak kanan berbeda, dapat dilihat pada gambar berikut ini
Sistem saraf tepi tersusun dari semua saraf yang membawa pesan dari dan ke
sistem saraf pusat. Kerjasama antara sistem pusat dan sistem saraf tepi
membentuk perubahan cepat dalam tubuh untuk merespon rangsangan dari
lingkunganmu. Sistem saraf ini dibedakan menjadi sistem saraf somatis dan
sistem saraf otonom.
1) Sistem saraf somatis
Sistem saraf somatis terdiri dari 12 pasang saraf kranial dan 31 pasang saraf
sumsum tulang belakang. Kedua belas pasang saraf otak akan menuju ke organ
tertentu, misalnya mata, hidung, telinga, dan kulit. Saraf sumsum tulang
belakang keluar melalui sela-sela ruas tulang belakang dan berhubungan dengan
bagian-bagian tubuh, antara lain
kaki, tangan, dan otot lurik. Saraf-saraf dari sistem somatis menghantarkan
informasi antara kulit, sistem saraf pusat, dan otot-otot
rangka. Proses ini dipengaruhi saraf sadar, berarti kamu dapat memutuskan
untuk menggerakkan atau tidak menggerakkan bagian-bagian tubuh di bawah
pengaruh sistem ini.
Contoh dari sistem saraf somatis adalah sebagai berikut.
Ketika kita mendengar bel rumah berbunyi, isyarat dari telinga akan sampai ke
otak. Otak menterjemahkan pesan tersebut dan mengirimkan isyarat ke kaki
untuk berjalan mendekati pintu dan mengisyaratkan ke tangan untuk
membukakan pintu.
Ketika kita merasakan udara di sekitar kita panas, kulit akan menyampaikan
informasi tersebut ke otak. Kemudian otak mengisyaratkan pada tangan untuk
menghidupkan kipas angin.
Contohnya apabila kita kejatuhan cicak, kita merasa kaget ketakutan, dan
menjerit keras. Jantung berdetak dengan cepat. Pikiran kacau. Reaksi yang
membuat respon dalam situasi ketakutan ini dikontro oleh sistem saraf otonom.
Sistem saraf otonom mengatur kerja jaringan dan organ tubuh yang
tidak disadari atau yang tidak dipengaruhi oleh kehendak kita. Jaringan dan
organ tubuh diatur oleh sistem saraf otonom adalah pembuluh darah dan
jantung. Sistem saraf otonom terdiri atas sistem saraf simpatik dan sistem saraf
parasimpatik.
Sistem saraf simpati disebut juga sistem saraf torakolumbar, karena saraf
preganglion keluar dari tulang belakang toraks ke-1 sampai dengan ke-
12. Sistem saraf ini berupa 25 pasang ganglion atau simpul saraf yang terdapat
di sumsum tulang belakang yang terletak di sepanjang tulang belakang sebelah
depan, dimulai dari ruas tulang leher sampai tulang ekor. Masing-masing simpul
saraf dihubungkan dengan sistem saraf spinal yang keluar menuju organ-organ
tubuh seperti jantung, paru-paru, ginjal, pembuluh darah,
dan pencernaan. Fungsi dari sistem saraf simpatik adalah sebagai berikut.
Memperlebar bronkus.
Memperlebar pupil.
Saraf
Saraf
Parasimpati
Simpatik
k
Memperle
Memperkeci
bar
l pembuluh
pembuluh
darah.
darah.
Memperc Memperlam
epat
bat denyut
denyut
jantung.
jantung.
Memperle
Memperkeci
bar pupil
l pupil mata.
mata.
Memperti
Memperend
nggi
ah tekanan
tekanan
darah.
darah.
Meningka
tkan Mengurangi
pernapas pernapasan.
an.
Meningka
tkan Mengurangi
kadar kadar gula
gula dalam
dalam darah.
darah.
Mengerut
Mengemban
kan
gkan limpa.
limpa.
5. Sistem endokrin adalah Sistem endokrin adalah sekumpulan kelenjar dan organ yang
memproduksi dan mengatur hormon dalam aliran darah untuk mengontrol banyak fungsi tubuh.
Sistem ini tumpang tindih dengan sistem saraf dan eksokrin dan tanggung jawabnya meliputi
Kelenjar utama dari sistem endokrin adalah pituitari, hipotalamus, dan pineal yang terletak di
otak, tiroid dan paratiroid di leher, timus, adrenal dan pankreas di perut, dan gonad, indung telur
atau testis di perut bagian bawah. Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar tersebut terlalu
banyak dan rumit untuk didaftar. Kelenjar pituitari sering disebut sebagai kelenjar utama karena
mengontrol fungsi anggota lain dari sistem endokrin. Kelenjar pineal membuat melatonin, yang
memutuskan kita harus tidur ketika gelap dan terbangun ketika cahaya muncul. Pankreas
menghasilkan insulin yang memutuskan berapa banyak gula yang harus beredar dalam darah
kita.
Sistem endokrin adalah salah satu yang menentukan siklus tubuh kita. Sebagai contoh, kita
memiliki siklus reproduksi, siklus tidur, dan siklus nutrisi. Kita tidak perlu makan di interval
sempurna untuk memiliki pasokan energi yang tetap. Kita juga tidak memiliki tingkat kesuburan
Ada dua jenis sistem peredaran darah: sistem peredaran darah terbuka, dan sistem peredaran
darah tertutup. sistem peredaran darah, yang merupakan juga bagian dari kinerja jantung dan
jaringan pembuluh darah (sistem kardiovaskuler) dibentuk. Sistem ini menjamin kelangsungan
hidup organisme, didukung oleh metabolisme setiap sel dalam tubuh dan mempertahankan
sifat kimia dan fisiologis cairan tubuh.
1. Pertama, darah mengangkut oksigen dari paru-paru ke sel dan karbon dioksida dalam
arah yang berlawanan (lihat respirasi).
2. Kedua, yang diangkut dari nutrisi yang berasal pencernaan seperti lemak, gula dan
protein dari saluran pencernaan dalam jaringan masing-masing untuk mengonsumsi,
sesuai dengan kebutuhan mereka, diproses atau disimpan.
Metabolit yang dihasilkan atau produk limbah (seperti urea atau asam urat) yang kemudian
diangkut ke jaringan lain atau organ-organ ekskresi (ginjal dan usus besar). Juga
mendistribusikan darah seperti hormon, sel-sel kekebalan tubuh dan bagian-bagian dari sistem
pembekuan dalam tubuh.
7. Sistem limfatik adalah Sistem limfatik adalah suatu sistem sirkulasi sekunder yang
berfungsi mengalirkan limfa atau getah bening di dalam tubuh. Limfa (bukanlimpa) berasal dari
plasma darah yang keluar dari sistem kardiovaskular ke dalam jaringan sekitarnya. Cairan ini
kemudian dikumpulkan oleh sistem limfa melalui proses difusi ke dalam kelenjar limfa dan
dikembalikan ke dalam sistem sirkulasi.
2. Mengangkut limfosit
2. Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembali ditariknya otot antara
tulang rusuk ke kebelakang yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga
dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih
besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon
dioksida keluar.
Pernapasan perut adalah pernapasan yang melibatkan otot diafragma. Mekanismenya dapat
dibedakan sebagai berikut.
1. Fase inspirasi. Fase ini berupa berelaksasinya otot diafragma sehingga rongga dada
membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan
di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
2. Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase kontraksi atau kembalinya otot diaframa ke
posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi
kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada
tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.
organ yang termasuk dalam sistem pencernaan terbagi menjadi dua kelompok:
Saluran pencernaan
Saluran pencernaan merupakan saluran yang kontinyu berupa tabung yang dikelilingi otot.
Saluran pencernaan mencerna makanan, memecah nya menjadi bagian yang lebih kecil dan
menyerap bagian tersebut menuju pembuluh darah. Organ-organ yang termasuk di dalam nya
adalah : mulut, faring, esofagus, lambung, usus halus serta usus besar. Dari usus besar
makanan akan dibuang keluar tubuh melalui anus.
Organ pencernaan tambahan ini berfungsi untuk membantu saluran pencernaan dalam
melakukan kerjanya. Gigi dan lidah terdapat dalam rongga mulut, kantung empedu serta kelenjar
pencernaan akan dihubungkan kepada saluran pencernaan melalui sebuah saluran. Kelenjar
pencernaan tambahan akan memproduksi sekret yang berkontribusi dalam pemecahan bahan
makanan. Gigi, lidah, kantung empedu, beberapa kelenjar pencernaan seperti kelenjar
ludah, hati dan pankreas.
10. Sistem perkemihan adalah Sisitem urinaria adalah suatu sistem tempat terjadinya proses
penyaringan darah sehingga dara bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat
yang masih dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang dipergunakan oleh tubuh larutan dalam air dan dikeluarkan
berupa urine (air kemih).
11. Sistem reproduksi pria adalah Sistem reproduksi pria meliputi organ-organ reproduksi,
Organ reproduksi pria terdiri atas organ reproduksi dalam dan organ reproduksi luar.
Organ reproduksi dalam pria terdiri atas testis, saluran pengeluaran dan kelenjar asesoris.
Testis
Testis (gonad jantan) berbentuk oval dan terletak didalam kantung pelir (skrotum). Testis berjumlah sepasang
(testes = jamak). Testis terdapat di bagian tubuh sebelah kiri dan kanan. Testis kiri dan kanan dibatasi oleh suatu
sekat yang terdiri dari serat jaringan ikat dan otot polos.
Fungsi testis secara umum merupakan alat untuk memproduksi sperma dan hormon kelamin jantan yang disebut
testoteron.
Saluran Pengeluaran
Saluran pengeluaran pada organ reproduksi dalam pria terdiri dari epididimis, vas deferens, saluran ejakulasi dan
uretra.
Epididimis
Epididimis merupakan saluran berkelok-kelok di dalam skrotum yang keluar dari testis. Epididimis berjumlah
sepasang di sebelah kanan dan kiri. Epididimis berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara sperma
Vas deferens atau saluran sperma (duktus deferens) merupakan saluran lurus yang mengarah ke atas dan
merupakan lanjutan dari epididimis. Vas deferens tidak menempel pada testis dan ujung salurannya terdapat di
dalam kelenjar prostat. Vas deferens berfungsi sebagai saluran tempat jalannya sperma dari epididimis menuju
Saluran ejakulasi merupakan saluran pendek yang menghubungkan kantung semen dengan uretra. Saluran ini
Uretra merupakan saluran akhir reproduksi yang terdapat di dalam penis. Uretra berfungsi sebagai saluran
kelamin yang berasal dari kantung semen dan saluran untuk membuang urin dari kantung kemih.
Kelenjar Asesoris
Selama sperma melalui saluran pengeluaran, terjadi penambahan berbagai getah kelamin yang dihasilkan oleh
kelenjar asesoris. Getah-getah ini berfungsi untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan pergerakakan
sperma. Kelenjar asesoris merupakan kelenjar kelamin yang terdiri dari vesikula seminalis, kelenjar prostat dan
kelenjar Cowper.
Vesikula seminalis
Vesikula seminalis atau kantung semen (kantung mani) merupakan kelenjar berlekuk-lekuk yang terletak di
belakang kantung kemih. Dinding vesikula seminalis menghasilkan zat makanan yang merupakan sumber
Kelenjar prostat melingkari bagian atas uretra dan terletak di bagian bawah kantung kemih. Kelenjar prostat
menghasilkan getah yang mengandung kolesterol, garam dan fosfolipid yang berperan untuk kelangsungan hidup
sperma.
Kelenjar Cowper
Kelenjar Cowper (kelenjar bulbouretra) merupakan kelenjar yang salurannya langsung menuju uretra. Kelenjar
Cowper menghasilkan getah yang bersifat alkali (basa).
Organ Reproduksi Luar
Penis terdiri dari tiga rongga yang berisi jaringan spons. Dua rongga yang terletak di bagian atas berupa jaringan
spons korpus kavernosa. Satu rongga lagi berada di bagian bawah yang berupa jaringan spons korpus
spongiosum yang membungkus uretra. Uretra pada penis dikelilingi oleh jaringan erektil yang rongga-rongganya
banyak mengandung pembuluh darah dan ujung-ujung saraf perasa. Bila ada suatu rangsangan, rongga tersebut
akan terisi penuh oleh darah sehingga penis menjadi tegang dan mengembang (ereksi).
Skrotum
Skrotum (kantung pelir) merupakan kantung yang di dalamnya berisi testis. Skrotum berjumlah sepasang, yaitu
skrotum kanan dan skrotum kiri. Di antara skrotum kanan dan skrotum kiri dibatasi oleh sekat yang berupa
jaringan ikat dan otot polos (otot dartos). Otot dartos berfungsi untuk menggerakan skrotum sehingga dapat
mengerut dan mengendur. Di dalam skrotum juga tedapat serat-serat otot yang berasal dari penerusan otot lurik
dinding perut yang disebut otot kremaster. Otot ini bertindak sebagai pengatur suhu lingkungan testis agar
kondisinya stabil. Proses pembentukan sperma (spermatogenesis) membutuhkan suhu yang stabil, yaitu
Spermatogenesis
Spermatogenesis terjadi di dalam di dalam testis, tepatnya pada tubulus seminiferus. Spermatogenesis
mencakup pematangan sel epitel germinal dengan melalui proses pembelahan dan diferensiasi sel, yang mana
bertujuan untuk membentu sperma fungsional. Pematangan sel terjadi di tubulus seminiferus yang kemudian
disimpan di epididimis.
Dinding tubulus seminiferus tersusun dari jaringan ikat dan jaringan epitelium germinal (jaringan epitelium benih)
yang berfungsi pada saat spermatogenesis. Pintalan-pintalan tubulus seminiferus terdapat di dalam ruang-ruang
testis (lobulus testis). Satu testis umumnya mengandung sekitar 250 lobulus testis. Tubulus seminiferus terdiri dari
sejumlah besar sel epitel germinal (sel epitel benih) yang disebut spermatogonia (spermatogonium = tunggal).
Spermatogonia terletak di dua sampai tiga lapisan luar sel-sel epitel tubulus seminiferus. Spermatogonia terus-
menerus membelah untuk memperbanyak diri, sebagian dari spermatogonia berdiferensiasi melalui tahap-tahap
Pada tahap pertama spermatogenesis, spermatogonia yang bersifat diploid (2n atau mengandung 23 kromosom
berpasangan), berkumpul di tepi membran epitel germinal yang disebut spermatogonia tipe A. Spermatogenia
tipe A membelah secara mitosis menjadi spermatogonia tipe B. Kemudian, setelah beberapa kali membelah, sel-
sel ini akhirnya menjadi spermatosit primer yang masih bersifat diploid. Setelah melewati beberapa minggu,
setiap spermatosit primer membelah secara meiosis membentuk dua buah spermatosit sekunder yang bersifat
haploid. Spermatosit sekunder kemudian membelah lagi secara meiosis membentuk empat buah spermatid.
Spermatid merupakan calon sperma yang belum memiliki ekor dan bersifat haploid (n atau mengandung 23
kromosom yang tidak berpasangan). Setiap spermatid akan berdiferensiasi menjadi spermatozoa (sperma).
Proses perubahan spermatid menjadi sperma disebut spermiasi.
Ketika spermatid dibentuk pertama kali, spermatid memiliki bentuk seperti sel-sel epitel. Namun, setelah
spermatid mulai memanjang menjadi sperma, akan terlihat bentuk yang terdiri dari kepala dan ekor.
Kepala sperma terdiri dari sel berinti tebal dengan hanya sedikit sitoplasma. Pada bagian membran permukaan di
ujung kepala sperma terdapat selubung tebal yang disebut akrosom. Akrosom mengandung enzim hialuronidase
Pada ekor sperma terdapat badan sperma yang terletak di bagian tengah sperma. Badan sperma banyak
mengandung mitokondria yang berfungsi sebagai penghasil energi untuk pergerakan sperma.
Semua tahap spermatogenesis terjadi karena adanya pengaruh sel-sel sertoli yang memiliki fungsi khusus untuk
Proses spermatogenesis distimulasi oleh sejumlah hormon, yaitu testoteron, LH (Luteinizing Hormone), FSH
Testoteron disekresi oleh sel-sel Leydig yang terdapat di antara tubulus seminiferus. Hormon ini penting bagi
tahap pembelahan sel-sel germinal untuk membentuk sperma, terutama pembelahan meiosis untuk membentuk
spermatosit sekunder.
LH (Luteinizing Hormone)
LH disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior. LH berfungsi menstimulasi sel-sel Leydig untuk mensekresi
testoteron
FSH (Follicle Stimulating Hormone)
FSH juga disekresi oleh sel-sel kelenjar hipofisis anterior dan berfungsi menstimulasi sel-sel sertoli. Tanpa
stimulasi ini, pengubahan spermatid menjadi sperma (spermiasi) tidak akan terjadi.
Estrogen
Estrogen dibentuk oleh sel-sel sertoli ketika distimulasi oleh FSH. Sel-sel sertoli juga mensekresi suatu protein
pengikat androgen yang mengikat testoteron dan estrogen serta membawa keduanya ke dalam cairan pada
Hormon pertumbuhan diperlukan untuk mengatur fungsi metabolisme testis. Hormon pertumbuhan secara
Hipogonadisme
Hipogonadisme adalah penurunan fungsi testis yang disebabkan oleh gangguan interaksi hormon, seperti
hormon androgen dan testoteron. Gangguan ini menyebabkan infertilitas, impotensi dan tidak adanya tanda-
Kriptorkidisme adalah kegagalan dari satu atau kedua testis untuk turun dari rongga abdomen ke dalam skrotum
pada waktu bayi. Hal tersebut dapat ditangani dengan pemberian hormon human chorionic gonadotropin untuk
Uretritis adalah peradangan uretra dengan gejala rasa gatal pada penis dan sering buang air kecil. Organisme
yang paling sering menyebabkan uretritis adalah Chlamydia trachomatis, Ureplasma urealyticum atau virus
herpes.
Prostatitis
Prostatitis adalah peradangan prostat. Penyebabnya dapat berupa bakteri, seperti Escherichia coli maupun bukan
bakteri.
Epididimitis
Epididimitis adalah infeksi yang sering terjadi pada saluran reproduksi pria. Organisme penyebab epididimitis
Orkitis adalah peradangan pada testis yang disebabkan oleh virus parotitis. Jika terjadi pada pria dewasa dapat
menyebabkan infertilitas.
Konsep Sel
Sel tentu saja tidak dapat disamakan seluruhnya dengan batu bata. Sel lebih dari sekedar
batu bata terhadap rumah. Dapat dikatakan bahwa sel mampu hidup terpisah dari sel lain
seperi bakteri yang merupakan organisme uniseluler. Setiap kegiatan yang dilakukan oleh
organisem pada sarnya dapat dilakukan oleh sel. Perhatikanlah kedua gambar di samping.
Ada banyak organel-organel sel yang memiliki fungsi khusus seperti fungsi organ terhadap
tubuh kita. Kita akan mempelajari struktur dan fungsi setiap organel tersebut
A. Perkembangan konsep sel
Konsep sel mulai berkembang sejak pertama kali dipelajari oleh Robert Hooke tahun 1665
sampai tahun 1836 oleh Mathias Scheilden dan Theodor Schwann yang menyatakan sel
sebagai unit structural dan fungsional terkecil dari mahluk hidup.
1. Robert Hooke
Robert Hooke adalah orang yang pertama kali mengamati sel pada tahun 1665. Sel yang
diamati oleh Robert Hooke berasal dari sayatan tipis gabus melalui mikroskop. Hooke
mendapati sayatan tipis gabus tersebut berongga dan bersegi enam seperti yang kamu
dapat lihat pada Gambar 1.1. Hooke menamakannya sebagai sel yang artinya adalah
ruangan kecil.
2. Teori terbaru
Teori yang dikemukakan oleh Hooke kemudian dilanjutkan oleh Mathias Scheilden dan
Theodor Schwann pada tahun 1836 yang membuktikan bahwa sel bukanlah rongga kosong
melainkan berisi protoplasma yang berfungsi mendukung segala aktivitas mahluk hidup. Dari
penelitian-penelitian yang mereka lakukan disimpulkan sebuah teori sel yaitu bahwa semua
mahluk hidup tersusun atas sel. Teori ini berkembang. lagi dengan gagasan baru yaitu setiap
sel berasal dari sel lainnya dan sel merupakan unit structural dan fungsional terkecil dari
mahluk hidup. Sekarang mari kita pelajari arti dari sel sebagai unit struktural dan fungsional.
2. Sel eukariotik
Sel eukariotik lebih bersifat kompleks dibandingkan dengan sel prokariotik. Sel eukariotik
terdiri dari tiga bagian besar yaitu membran sel, sitoplasma dan inti sel. Kesatuan inti sel dan
sitoplasma disebut dengan protoplasma. Sitoplasma dapat dipisahkan lagi menjadi sitosol
yaitu cairan sel dan organel-organel yang memiliki bentuk dan fungsi khusus dalam
mendukung aktivitas sel.