Você está na página 1de 4

KINETIKA REAKSI DAN KATALIS

RESUME ABSORPSI DAN ADSORPSI

Oleh:
Eli Umriani
M1B114007

Dosen Pembimbing:
Nazarudin, S.Si., M.Si., Ph.D

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS JAMBI
TAHUN 2016
Pengertian Absorpsi Dan Adsorpsi
Absorpsi merupakan proses pemisahan bahan dari suatu campuran gas dengan cara
pengikatan bahan tersebut pada permukaan absorben cair yang diikuti dengan pelarutan.
Adsorpsi merupakan suatu proses kimia ataupun fisika yang terjadi ketika suatu fluida, cairan
maupun gas , terikat kepada suatu padatan atau cairan (disebut: zat penjerap, adsorben) dan
akhirnya membentuk suatu lapisan film (disebut: zat terjerap, adsorbat) pada permukaannya.
Berbeda dengan absorpsi yang merupakan penyerapan fluida oleh fluida lainnya dengan
membentuk suatu larutan.
Macam-macam absorpsi :
Absorpsi Fisika
Absorbsi fisik merupakan absorbsi dimana gas terl-arut dalam cairan penye-rap tidak
disertai dengan reaksi kimia. Penyerapan terjadi karena adanya interaksi fisik, difusi gas
ke dalam air, atau pela-rutan gas ke fase cair. Contoh : Absorbsi gas H2S dengan air,
meta-nol, propilen, dan kar-bonat.
Absorpsi Kimia
Absorbsi kimia merupa-kan absorbsi dimana gas terlarut didalam larutan penyerap
disertai dengan adanya reaksi kimia. Contoh absorbsi ini adalah absorbsi dengan adanya
larutan MEA, NaOH, K2CO3, dan sebagainya.
Macam-macam adsorpsi :
Adsorpsi fisika (Physisorption)
interaksi yang terjadi antara dasorben dan adsorbat adalah gaya Van der Walls dimana
ketika gaya tarik molekul antara larutan dan permukaan media lebih besar daripada gaya
tarik substansi terlarut dan larutan, maka substansi terlarut akan diadsorpsi oleh
permukaan media. Adsorbsi fisika ini memiliki gaya tarik Van der Walls yang
kekuatannya relatif kecil. Molekul terikat sangat lemah dan energi yang dilepaskan pada
adsorpsi fisika relatif rendah sekitar 20 kJ/mol.
Contoh : Adsorpsi oleh karbon aktif. Karbon aktif merupakan senyawa karbon yang
diaktifkan dengan cara membuat pori pada struktur karbon tersebut. Aktivasi karbon aktif
pada temperatur yang tinggi akan menghasilkan struktur berpori dan luas permukaan
adsorpsi yang besar. Semakin besar luas permukaan, maka semakin banyak substansi
terlarut yang melekat pada permukaan media adsorpsi.
Adsorpsi kimia (Chemisorption)
Chemisorption terjadi ketika terbentuknya ikatan kimia (bukan ikatan van Dar
Wallis) antarasenyawa terlarut dalam larutan dengan molekul dalam media. Chemisorpsi
terjadi diawali dengan adsorpsi fisik, yaitu partikel adsorbat tertarik ke permukaan
adsorben melalui gaya Van der Walls atau bisa melalui ikatan hidrogen.
Dalam Chemisorbption partikel melekat pada permukaan dengan membentuk ikatan
kimia (biasanya ikatan kovalen), dan cenderung mencari tempat yang memaksimumkan
bilangan koordinasi dengan substrat.
Contoh : Ion exchange.
Kolom Absorpsi : Adalah suatu kolom a-tau tabung tempat ter-jadinya proses pengab-
sorbsi(penyerapan/peng-gumpalan) dari zat yang dilewatkan di kolom/ta-bung tersebut.
Prinsip kerja : Campuran gas yang merupakan keluaran dari reaktor dium-pankan kebawah
menara ab-sorber. Didalam absorber terjadi kontak antar dua fasa yaitu fasa gas dan fasa cair
mengaki-batkan perpindahan massa di-fusional dalam umpan gas dari bawah menara ke dalam
pelarut air sprayer yang diumpankan dari bagian atas menara. Pe-ristiwa absorbsi ini terjadi pada
sebuah kolom yang berisi packing dengan dua tingkat. Keluaran dari absorber pada tingkat I
mengandung larutan dari gas yang dimasukkan tadi.

Proses adsorpsi dalam larutan, jumlah zat teradsorpsi tergantung pada beberapa faktor, yaitu :

a) Jenis adsorben : Apabila adsorbennya bersifat polar, maka komponen yang bersifat polar
akan terikat lebih kuat dibandingkan dengan komponen yang kurang polar.

b) Jenis adsorbat

c) Luas permukaan adsorben : Ukuran partikel dan luas permukaan merupakan karakteristik
penting karbon aktif sesuai dengan fungsinya sebagai adsorban. Ukuran partikel karbon
mempengaruhi tingkat adsorbsi; tingkat adsorbsi naik dengan adanya penurunan ukuran
partikel. Oleh karena itu adsorbsi menggunakan karbon PAC (Powdered Acivated
Carbon) lebih cepat dibandingkan dengan menggunakan karbon GAC (Granular Acivated
Carbon). Kapasitas total adsorbsi karbon tergantung pada luas permukaannya. Ukuran
partikel karbon tidak mempengaruhi luas permukaanya. Oleh sebab itu GAC atau PAC
dengan berat yang sama memiliki kapasitas adsorbsi yang sama.
d) Konsentrasi zat terlarut : Senyawa terlarut memiliki gaya tarik-menarik yang kuat
terhadap pelarutnya sehingga lebih sulit diadsorbsi dibandingkan senyawa tidak larut.

e) Temperatur : Tingkat adsorbsi naik diikuti dengan kenaikan temperatur dan turun diikuti
dengan penurunan temperatur.

Você também pode gostar