Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Contoh : Sebuah Perusahaan semula mengharapkan dapat menjual 5000 unit produknya dengan
bersifat biaya tetap dan Rp. 4000 biaya Variable. Tetapi akhir-akhir ini target tersebut tidak tercapa
Mempertahankan
Rencana
Unit 5000
Harga / Unit Rp 2
Penjualan Rp 10000
Biaya-Biaya
Biaya Tetap Rp 3000
Biaya Variable 0.8 Rp 4000
Total Biaya Rp 7000
Laba Rp 3000
1
Forecast 5 Th. Permintaan
Industri
2 4
Sasaran Industri Gelas Rencana Penjualan J. Panjang
3 5
Posisi Pasar Perusahaan Ren Kap. Prod J. Panjang
Volume Penjualan
Tahun
2009
2010
2011
2012
2013
Y = a +bX
Y = n.a + bX 1,732,866 =
XY = = a.X + bX2 3,528,352 =
3,465,732 =
3,528,352 =
62,620 =
Catatan:
Distribusi masing-masing jenis rokok ke masing-masing daerah dianggap sama (sesuai daerahnya
6% 92%
Kwartal I 4,455.89 4,456 68,323.71 68,324
Kwartal II 5,685.52 5,686 87,177.95 87,178
Kwartal III 6,237.53 6,238 95,642.18 95,642
Kwartal IV 5,542.59 5,543 84,986.44 84,986
Jumlah 21,922 - 336,130
Rp 3000 Rp 3000
Rp 3600 Rp 4400
Rp 6600 Rp 7400
Rp 3300 Rp 2500
Omzet Penjualan (Anggaran Pendapatan)
4
ualan J. Panjang
6
Rencana PenjualanPerush. Tahunan
5
od J. Panjang
7
Pesanan yg diterima
8
Kap. Persh. Terpasang
Penjualan
335,691 bal
346,428 bal
351,965 bal
317,134 bal
381,648 bal
XY X2
- -
346,428 1
703,930 4
951,402 9
1,526,592 16
3,528,352 30
5a +10b (1)
10a + 30 b (2)
0 , 3 batang) adalah:
Persentase (%)
6
92
2
100
k setiap kuartal : Rokok isi 12 batang= 6%, Rokok isi 10 batang= 92%,Rokok isi 3 batang= 2
2% 100 %
1,485.30 1,485 74,265
1,895.17 1,895 94,759
2,079.18 2,079 103,959
1,847.53 1,848 92,377
7,307 365,359
Jumlah (Unit)
74,265
94,759
103,959
92,377
365,359
ANGGARAN PRODUKSI
PERENCANAAN PRODUKSI
Tingkat Produksi
Kebutuhan Fasilitas Produksi
Tingkat Persediaan Barang Jadi
Kebijakan Tingkat Produksi dan Persediaan mempunyai hubungan dengan cara pendekatan dala
Produksi
a Kebijakan stabilitas tingkat produksi.
b.Kebijakan pengendalian Persediaan
c.Kebijakan yang merupakan Kombinasi dari keduanya.
Rencana
Penjualan
Tingkat
Persediaan
Contoh :
Diharapkan bahwa 60 Unit barang A akan berada ditangan perusahaan awal periode,
periode direncanakan 100 Unit. Sedangkan persediaan akhir 40 unit.
Sehingga :
Tingkat Penjualan
Tingkat Persediaan Akhir
Jumlah
Tingkat Persediaan awal
Tingkat Produksi
Langkah 2
Angka yg mendekati 1.141, 67 unit adalah 1100 unit, maka didistribusikan
Untuk 1100 X 12 = 13200 ada kekurangan (13700-13200)= 500 unit, maka :
Untuk kekurangan 500unit akan didistribusikan pada bulan yang penjualannya tinggi (500/5=10
Dengan demikian (1100 X 7 bulan) = 7700
dan kelebihan 500 ( 1100 +100 x 5 bulan) = 6000 +
13700
KSI
eminimal mungkin.
XXX
XXX +
XXX
XXX -
XXX
an awal periode, Penjualan selam 1
.
100
40 +
140
60 -
80
= 2000 Unit
= 1500 Unit
= 1,141.67
utnya:
1125 13500
unit, maka :
ya tinggi (500/5=100 unit)
13800 -100
Pabrik Rokok Kedil
Anggaran Pembelian Bahan mentah
Tahun 2013
Kebutuhan U/ Produksi Jumlah Kebutuhan
Kwartal Persediaan Akhir Persediaan Awal (Gr.)
(Gr.) (Gr.)
Pembelian
Persediaan Awal (Gr.)
Gram Rupiah *)
Bagian
T.Kerja
Produksi Stabil
Rencana Penjualan selam 1tahun(2013) pada PT"MX"
Bulan 1 2 3 4 5 6
Penjualan 10,500 12,200 13,300 11,900 11,500 9,800
P. Akhir 3,700 2,850 900 300 100 1,600
Brg Yg Ada 14,200 15,050 14,200 12,200 11,600 11,400
P/ Awal 2,900 3,700 2,850 900 300 100
Produksi 11300 11350 11350 11300 11300 11300
Persediaan Stabil
Rencana Penjualan selam 1tahun(2013) pada PT"MX"
Bulan 1 2 3 4 5 6
Penjualan 10,500 12,200 13,300 11,900 11,500 9,800
P. Akhir 2,800 2,700 2,600 2,500 2,400 2,300
Brg Yg Ada 13,300 14,900 15,900 14,400 13,900 12,100
P/ Awal 2,900 2,800 2,700 2,600 2,500 2,400
Produksi 10,400 12,100 13,200 11,800 11,400 9,700
Produksi Rata2= 11308.333 Produksi Max
11,316 Produksi Min
7 8 9 10 11 12 Total
9,900 10,500 10,900 12,200 11,900 12,200 136,800
3,000 3,800 4,200 3,300 2,700 1,800 1,800
12,900 14,300 15,100 15,500 14,600 14,000 138,600
1,600 3,000 3,800 4,200 3,300 2,700 2,900
11300 11300 11300 11300 11300 11300 135,700
awal 2900
akir 1800 selisih 1100 dibagi 11 bulan= 100
7 8 9 10 11 12 Total
9,900 10,500 10,900 12,200 11,900 12,200 136,800
2,200 2,100 2,000 1,900 1,800 1,800 1,800
12,100 12,600 12,900 14,100 13,700 14,000 163,900
2,300 2,200 2,100 2,000 1,900 1,800 2,900
9,800 10,400 10,800 12,100 11,800 12,200 135,700
roduksi Max 14,145 dibulatkan 14150
roduksi Min 8,487 dibulatkan 8500
2,400
1200 2,700
Anggaran Jam Tenaga Kerja Langsung
2013
Bln/ Bagian I Bagian II
Kuartal X Y Jmlh X Y Jmlh
Bagian
Kw. I
Kw. II
Kw. III
Kw. IV
Jumlah
Jumlah
Jam
T.Kerja
Perhitungan Harga Pokok Produksi
HPP dapat dihitung bila diketahui sbb:
1 Volume Produksi
2 Biaya Bahan Mentah untuk masing-masing Bahan
3 Biaya TKL untuk masing-masing Barang ( dari anggaran Tenaga Kerja )
4 BOP masing-masing bagian Produksi dan Jasa pembantu
5 Satuan Kegiatan masing-masing bagian produksi dan jasa pembantu
6 Angka-angka standar pada bagian produksi dan jasa pembantu.
Contoh soal:
PT. Kotak , memproduksi 2 macam barang "A dan B", dari budget produksi diperoleh data
rencana produksi sbb:
Barang Unit Produksi
A 7000
B 4000
Terdapat 2 bagian produksi " I dan II" , serta I Bagian jasa/pembantu(Reparasi).
Bagian Produksi "I" dilalui barang "A" dan Bagian Produksi "II" dilalui barang "A dan B".
Bagian Satuan Kegiatan
Produksi I Unit Barang "A"
Produksi II Jam Mesin Langsung (DMH)
Reparasi Jam Reparasi Langsung (DRH)
Angka Standar Bagian Produksi II sbb:
Barang DMH
A 4
B 3
BOP
Bagian
Produksi I Rp 26000
Produksi II Rp 16000
Reparasi Rp 6000
Dari angka BB yang diperoleh data tentang rencana BB untuk masing-masing jenis barang
Biaya BB
Barang
A Rp 70000
B Rp. 60000
Anggaran TKL
Biaya TKL
Barang
A Rp 35000
B Rp. 14000
Dari data tsb. Untuk menghitung HPP
Perhitungan
Barang Satuan Kegiatan
Produksi I Dari Anggaran Produksi Unit A
Produksi II Barang A 7000 X 4 DMH
28000
Barang B 4000 X 3 DMH DMH
12000
Reparasi Bagian I 7000 X 0,20
1400
Bagian II 40000 X 0,07 DRH
2800
Jadi Tingkat kegiatan masing-masing bagian adalah :
Bagian I = 7000 unit barang A
Bagian II = 40000 DHM
Bagian Reparasi = 4200 DRH
Bagian Pro
Keterangan I
BOP bagian Produksi, pengalokasian BOP bagian Rp
Reparasi (dengan dasar DRH) :
Bagian Produksi : I
1400
X Rp 6000
4200
Bagian Produksi : II
2800
X Rp 6000
4200
Jumlah BOP yang akan dialokasikan
ke Barang A dan B
Tingkat Kegiatan:
Bagian Produksi 1 : (dalam Unit A)
Bagian Produksi II: (dalam DMH)
Tarif BOP, Bagian Produksi ( Per Unit A) Rp
Tarif BOP, Bagian Produksi II (Per DMH)
Keterangan:
Rp. 28000 dan Rp. 20000
= Rp 4,- Per unit
7000 unit 40000DMH
Setelah diketahui tarif BOP bagi masing-masing bagian produksi, maka dapat dihitung HPP
"A dan B" sebagai berikut:
Barang " A " (7000 unit)
Keterangan
Total (Rp) Per Unit (Rp)
Barang B
Bagian II
= 4.000 X 3DMH X Rp 0,5
Jumlah 147,000.00 21
oduksi diperoleh data
u(Reparasi).
i barang "A dan B".
40000
4200
Bagian Produksi
I II
26000 Rp 16000
2000
4000
28000 20000
7000
(DMH) 40000
4
Rp 0,5
60000 15
14000 3.5
4000
6000 1.5
80000 20