Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Frans E. Wantania
Abstract : Thyroid heart disease is a heart disease caused by the effect of thyroid hormone.
The incidence is still high among general population and may affect people of all ages. The
most common etiology is Gravess disease that occurs frequently in adults from 20-40 years
of age. Thyroid hormone increases the total body metabolism and oxygen consumption that
indirectly lead to an increased cardiac workload. The certain mechanism has not been fully
understood, however, thyroid hormone may lead to an inotropic and chronotropic cardiac
effects similarly to adrenergic stimulation effect. Patients commonly have palpitation and
dyspnea. In elderly with coronary arterial disease, angina pectoris may occur simultaneously
with the onset of hyperthyroidism. In addition, patients with hyperthyroidism may show
symptoms of heart failure without any signs of heart disease before. The diagnosis of thyroid
heart disease is based on the thyroid hormone levels i.e. high FT4 and low TSHs, meanwhile
the diagnosis of heart failure due to complications of the hyperthyroidism is established by
Framingham criteria that require either 2 major, or 1 major and 2 minor criteria. The treatment
includes immediate decreasing of the hypermetabolic condition by administration of
antithyroid drugs, and managing cardiovascular manifestation inter alia by reducing the heart
rate and administration of antihypertensive drugs.
Keywords: thyroid heart disease, diagnosis, treatment
Abstrak: Penyakit jantung tiroid adalah penyakit jantung yang disebabkan oleh pengaruh
hormon tiroid. Insiden penyakit ini cukup tinggi di masyarakat dan dapat mengenai segala
usia. Penyebab terbanyak ialah struma difus toksik (penyakit Graves), biasanya mengenai
usia 20 40 tahun. Hormon tiroid meningkatkan metabolisme tubuh total dan konsumsi
oksigen yang secara tidak langsung meningkatkan beban kerja jantung. Mekanisme secara
pasti belum diketahui namun diketahui bahwa hormon tiroid menyebabkan efek inotropik dan
kronotropik yang mirip dengan efek stimulasi adrenergik. Pasien sering mengalami palpitasi,
irama jantung yang tidak teratur, dan sesak saat beraktivitas. Pada pasien lanjut usia yang
memiliki dasar penyakit arteri koroner, angina pektoris dapat terjadi bersamaan dengan onset
hipertiroidisme. Selain itu, pasien dengan hipertiroidisme dapat menunjukkan tanda-tanda
gagal jantung kongestif tanpa kelainan jantung sebelumnya. Diagnosis penyakit jantung tiroid
dapat ditegakkan dan dipastikan dengan pemeriksaan kadar hormon tiroid bebas, yaitu kadar
FT4 yang tinggi dan TSH yang sangat rendah. Gagal jantung sebagai akibat komplikasi
hipertiroid dapat ditegakkan dengan menggunakan kriteria Framingham, yaitu bila gejala dan
tanda gagal jantung memenuhi 2 kriteria mayor, atau 1 kriteria mayor ditambah 2 kriteria
minor. Penatalaksanaan penyakit kardiovaskular pada hipertiroidisme ialah secepatnya
menurunkan kondisi hipermetabolik dengan pemberian obat antitiroid untuk menurunkan
kadar hormon tiroid dan menangani manifestasi kardiovaskular lainnya seperti menurunkan
kecepatan irama jantung dan pemberian obat-obatan anti hipertensi.
Kata kunci: penyakit jantung tiroid, diagnosis, penatalaksanaan
14
Wantania: Penatalaksanaan Penyakit Jantung Tiroid 15
Penyakit jantung tiroid adalah penyakit jantung dan pemberian obat-obatan anti
jantung yang disebabkan oleh pengaruh hipertensi.1,7
hormon tiroid. Pengaruh biokimiawi
hormon tiroid pada jantung terjadi terutama
ETIOPATOGENESIS
pada hipertirodisme. Hipertiroidisme ada-
lah hiperfungsi tiroid, yaitu peningkatan Prevalensi data dari Whickham Survey
biosintesis dan sekresi hormon oleh pada pemeriksaan penyaring dengan meng-
kelenjar tiroid.1 gunakan free thyroxine index (FT4I) me-
Insiden penyakit jantung tiroid cukup nunjukkan hipertiroidisme pada masyarakat
tinggi di masyarakat dan dapat mengenai sebanyak 2%. Pada wanita ditemukan 20-
segala usia. Insiden diperkirakan 0,4 per 27 kasus per 1.000 wanita, sedang pria 1-5
1000 wanita per tahun, lebih sering pada per 1.000 pria. Umumnya usia penderita
wanita dibandingkan pria dengan perban- antara 20-50 tahun.6,8 Penyebab terbanyak
dingan 4:1, terutama pada usia 30-50 tahun; ialah struma difus toksik (penyakit Graves),
15% terjadi pada usia diatas 60 tahun dan biasanya mengenai usia 20-40 tahun.
70% disebabkan oleh penyakit Graves yang Penyebab lainnya ialah adenoma toksik dan
berakibat meningkatnya angka kematian struma multinodosa toksik.9 Prevalensi
dan angka kesakitan kardiovaskuler.2 struma multinodosa toksik meningkat
Gejala dan tanda gagal jantung meli- dengan usia dan menjadi penyebab utama
puti sesak nafas terutama pada malam hari, hipertiroidisme pada orang tua.10
batuk malam hari, sesak saat beraktivitas, Hormon tiroid sangat memengaruhi
distensi vena leher, ronki kardiomegali, sistem kardiovaskular dengan beberapa
edema paru akut, suara jantung ketiga, mekanisme, baik secara langsung maupun
refluks hepatojugular, edema ekstremitas, tidak langsung. Hormon tiroid meningkat-
hepatomegali, efusi pleura, penurunan kapa- kan metabolisme tubuh total dan konsumsi
sitas vital sepertiga normal, dan takikardi.3,4 oksigen yang secara tidak langsung me-
Pemeriksaan laboratorium yang diper- ningkatkan beban kerja jantung. Mekanis-
lukan ialah pemeriksaan kadar free T4 me secara pasti belum diketahui namun
(FT4) dan thyroid stimulating hormone diketahui bahwa hormon tiroid menyebab-
(TSH) untuk hipertiroid. Pemeriksaan kan efek inotropik, kronotropik, dan
penunjang lainnya yang dibutuhkan ialah dromotropik yang mirip dengan efek
foto toraks, elektrokardiografi, dan eko- stimulasi adrenergik.1,11
kardiografi untuk melihat gangguan pada Efek hormon tiroid terhadap sel
jantung.5 nuklear terutama dijembatani melalui
Diagnosis ditegakkan berdasarkan perubahan penampilan gen yang responsif.
anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan Proses ini dimulai dengan difusi T4 dan T3
laboratorium serta pemeriksaan penunjang. melintasi membran plasma karena mudah
Diagnosis penyakit jantung hipertiroid larut dalam lemak. Di dalam sitoplasma,
dapat ditegakkan dan dipastikan dengan T4 dirubah menjadi T3 oleh 5-mono-
pemeriksaan kadar hormon tiroid bebas, delodinase, konsentrasinya bervariasi dari
yaitu kadar FT4 yang tinggi dan TSH yang jaringan ke jaringan, yang merupakan
sangat rendah. Gagal jantung sebagai hubungan tidak langsung sebagai respons
akibat komplikasi hipertiroid dapat jaringan terhadap hormon tiroid. Selanjut-
ditegakkan dengan menggunakan kriteria nya, T3 sirkulasi dan T3 yang baru
Framingham.6 Penatalaksanaan penyakit disintesis melalui membran nukleus untuk
kardiovaskular pada hipertiroidisme ialah berikatan dengan reseptor hormon tiroid
secepatnya menurunkan kondisi hiper- spesifik (THRs).1
metabolik dengan pemberian obat antitiroid Secara anatomis, hormon tiroid dapat
untuk menurunkan kadar hormon tiroid dan mengakibatkan hipertrofi jantung sebagai
menangani manifestasi kardiovaskular lain- akibat meningkatnya sintesis protein.
nya seperti menurunkan kecepatan irama Peningkatan isi semenit disebabkan oleh
16 Jurnal Biomedik (JBM), Volume 6, Nomor 1, Maret 2014, hlm. 14-22
Obat antitiroid yang banyak digunakan pasien usia muda dengan durasi AF yang
ialah PTU dan imidazol (metimazol, pendek (kurang dari 3 bulan) dan tanpa
tiamazol, dan karbimazol). Kedua obat ini kelainan jantung oleh karena konversi ke
termasuk dalam golongan tionamid yang irama sinus akan terjadi setelah diterapi
kerjanya menghambat sintesis hormon dengan obat antitiroid. Pasien dengan AF
tiroid, tetapi tidak memengaruhi sekresi kronik dan mempunyai kelainan jantung
hormon tiroid yang sudah terbentuk. organik, berisiko tinggi terjadinya emboli
Propiltiourasil mempunyai keunggulan sehingga merupakan indikasi pemberian
mencegah konversi T4 menjadi T3 di antikoagulan.22,23 Jika AF belum teratasi,
perifer. Dosis awal PTU yang digunakan perlu dilakukan kardioversi setelah 16
ialah 300-600 mg/hari dengan dosis mak- minggu telah menjadi eutiroidisme.
simal 1200-2000 mg/hari atau metimazol Perlindungan antikoagulan terus diberikan
30-60 mg sehari. Perbaikan gejala hiper- sampai 4 minggu setelah konversi.1
tiroidisme biasanya terjadi dalam 3 minggu Risiko kejadian tromboemboli dan
dan eutiroidisme dapat tercapai dalam 6-8 strok pada pasien dengan AF tidaklah
minggu.1 sama. Terdapat berbagai faktor klinis lain
Pada pasien dengan hipertiroidisme yang turut berkontribusi terhadap risiko
dan AF, terapi awal harus difokuskan pada tersebut.23 Salah satu model yang paling
kontrol irama jantung dengan menggu- populer dan sukses dalam identifikasi pen-
nakan penyekat beta (propanolol, atenolol, cegahan primer pasien dengan risiko tinggi
bisoprolol), tetapi konversi ke irama sinus strok ialah indeks risiko CHA2DS2-VASc
sering terjadi secara spontan bersamaan (Congestive heart failure, Hypertension,
dengan pengobatan hipertiroidisme.17 Age >75 years, Diabetes mellitus, and
Pemberian penyekat beta pada kasus prior Stroke or transient ischaemic
hipertiroidisme terkait dengan gagal attack/TIA, Vascular disease, Age 65-74,
jantung, harus diberikan sedini mungkin. Sex category) (Tabel 2).
Golongan obat penyekat beta dapat
mengontrol takikardia, palpitasi, tremor,
kecemasan, dan mengurangi aliran darah ke Tabel 2. Skor CHA2DS2-VASc.22
kelenjar tiroid.1 Tujuan terapi dengan
penyekat beta ialah menurunkan denyut Condition Points
jantung ke tingkat mendekati normal dan
kemudian meningkatkan perbaikan kom- C Congestive heart failure 1
ponen disfungsi ventrikel kiri (LV).
Hypertension BP>140/90
Penggunaan bisoprolol memiliki efek or treated hypertension or on
H 1
menguntungkan pada kasus gagal jantung medication
dengan AF karena berhubungan dengan
remodeling dari ventrikel kiri dan terdapat A 2 Age 75 years 2
peningkatan signifikan left ventricle
ejection fraction (LVEF).21 D Diabetes Mellitus 1
Jika AF berlanjut, pertimbangan harus
Prior Stroke or TIA or
diberikan untuk antikoagulasi, terutama S2 2
Thromboembolism
pada pasien yang berisiko tinggi terhadap
emboli. Terapi antikoagulan pada pasien Vascular disease (e.g. MI,
V 1
PVD, aortic plaque)
hipertiroidisme dengan AF masih kontro-
versial. Frekuensi rata-rata insiden trombo- A Age 65-74 years 1
emboli pada pasien hipertiroidisme sekitar
19%. Beberapa peneliti tidak merekomen- Sc Sex category (female gender) 1
dasikan pemberian obat antikoagulan pada
Wantania: Penatalaksanaan Penyakit Jantung Tiroid 19
gagal jantung memenuhi 2 kriteria mayor, Thyroid Disease (Second Edition). New
atau 1 kriteria mayor ditambah 2 kriteria York: Informa Healthcare, 2008.
minor. Penatalaksanaan penyakit kardio- 8. Utiger RD. The thyroid: physiology,
vaskular pada hipertiroidisme ialah thyrotoxicosis, hypothyroidism and the
painful thyroid. In: Felig P, Baxter JD,
secepatnya menurunkan kondisi hiper-
Frohman LA, editors. Endocrinology
metabolik dengan pemberian obat antitiroid and Metabolism (Third Edition). New
untuk menurunkan kadar hormon tiroid dan York: McGraw Hill, 1995; p. 435-519.
menangani manifestasi kardiovaskular 9. Waspadji S. Pendekatan klinis pengelolaan
lainnya seperti menurunkan kecepatan tirotoksikosis. Penatalaksanaan Penya-
irama jantung dan pemberian obat-obatan kit-Penyakit Tiroid Bagi Dokter.
antihipertensi, serta pemberian anti- Jakarta: Perkeni Jaya, 2008.
koagulan bagi pasien dengan risiko tinggi 10. Schraga E, Kularni R. Hyperthyroidism,
strok. thyroid storm and Graves disease
[Homepage on the Internet]. 2013
[Cited 2013 Apr]. Available from:
DAFTAR PUSTAKA http://emedicine.medscape.com/article/
767130-overview#a0199
1. Antono D, Kisyanto Y. Penyakit Jantung 11. Dillmann W. Cardiac function in thyroid
Tiroid. In: Sudoyo AW, Setiyohadi B, disease: clinical features and
Alwi I, Simadibrata M, Setiati S, management considerations. Annals
editors. Buku Ajar Ilmu Penyakit Thoracic Surgery. 2000;56:S9-15.
Dalam Jilid II (Edisi Kelima). Jakarta: 12. Fitzgerald PA. Endocrinology. In: Tierney
Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam, LM. McPhee SJ, Papadakis MA,
2009; p. 1798-1800. editors. Current Medical Diagnosis and
2. Pittas A, Lee S. Evaluation of thyroid Treatment. New York: McGraw Hill,
function. In: Hall J, Nieman L, editors. 2006; p. 1135-43.
Handbook of Diagnostic Endocrino- 13. Price SA, Wilson ML. Pathophysiology
logy. New Jersey: Humana Press, 2003. Clinical Concepts of Disease Processes
3. Greenspan FS. Thyroid gland. In: (Fourth Edition). New York: McGraw
Greenspan FS, Gardner DG, editors. Hill, 1990; p. 333-44.
Basic and Clinical Endocrinology 14. Wardhini S, Suharto B. Hormon tiroid
(Sixth Edition). New York: McGraw dan antitiroid. In: Ganiswara SG,
Hill, 2004; p. 215-94. Setiabudy, Suryatna FD, Purwantyas-
4. Jameson JL, Weetman AP. Disorders of tuti, Nafrialdi, editors. Farmakologi dan
the thyroid gland. In: Braunwald E, Terapi (Edisi Keempat). Jakarta: Gaya
Fauci AS, Kasper DL, Hauser SL, Baru, 2003; p. 420-31.
Longo DL, Jameson JL, editors. 15. Kahaly G, Dillmann W. Thyroid hormone
Harrisons Principles of Internal action in the heart. Endocrine Reviews.
Medicine (Seventeenth Edition). New 2005;26(5):704-28.
York: McGraw Hill, Health Professors 16. Pantalone KM, Nasr C. Approach to a
Division, 2008; p. 2250-55. low TSH level: Patience is a virtue.
5. Davies TF, Larsen PR. Thyrotoxicosis. In: Cleveland Clinic Journal of Medicine.
Larsen PR, Kronenberg HM, Melmed 2010;77:803-11.
S, Polonsky KS, editors. Williams 17. Radja M, Hooley P, Howlett J. A case of
Textbook of Endocrinology (Tenth hyperthyroid cardiomyopathy.
Edition). Philadelphia: Saunders by Perspectives in Cardiology. 2003:15-9.
Elsevier, 2003; p. 374-421. 18. Kalra S, Khandelwal S, Goyal A. Clinical
6. Kopp P, Jameson JL. Thyroid disorders. In: scoring scales in thyroidology: a
Jameson JL, Collins FS, editors. compendium. Indian Journal Endo-
Principles of Molecular Medicine. New crinology Metabolic. 2011;15(2);89-94.
Jersey: Humana Press, 1998; p. 459-73. 19. Clutter WE. Hyperthyroidism. In: Green
7. Cappola A, Miller M, Gambert S. Thyroid GB, Harris IS, Lin GA, Moylan KC,
disease in the elderly. In: Cooper D, editors. The Washington Manual of
editor. Medical Management of Medical Therapeutics (Thirty-first
22 Jurnal Biomedik (JBM), Volume 6, Nomor 1, Maret 2014, hlm. 14-22