Você está na página 1de 7

Makalah

Teknologi Mekanik dan Bahan


Fiberglass

Disusun oleh:
Nama: Stefian Fernando Manurung
NRP: 4313100080
Kelas: A

Fakultas Teknologi Kelautan


Jurusan Teknik Kelautan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
2014
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang kiranya patut penulis
ucapkan, karena atas berkat rahmat dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan artikel ini.
Dalam artikel ini kami menjelaskan mengenai fiberglass dan pemanfaatannya. Artikel ini
dibuat dalam rangka memperdalam matakuliah Teknologi Mekanik dan Bahan pada semester
2.
Manusia merupakan makhluk Tuhan Yang Maha Esa yang paling sempurna dari makhluk
lainnya. Dengan segala kelebihan yang dimiliki manusia dibanding makhluk lainnya
membuat manusia memiliki kedudukan atau derajat yang lebih tinggi. Manusia juga disertai
akal, pikiran, perasaan sehingga manusia dapat memenuhi segala keinginannya yang
diberikan Tuhan.
Sejak lahir manusia dibekali pemikiran akal pemikiran yang sangat tinggi. Itulah yang
menyebabkan manusia memiliki potensi di berbagai bidang. Pemanfaatan dan manejemen
pemikiran secara baik sangat dibutuhkan agar manusia dapat menjalani kehidupannya dengan
baik. Sekalipun banyaknya hambatan dan permasalahan dalam kehidupan, kita dapat
menyelesaikannya secara tenang dan dapat mengantisipasinya kelak.
Manusia pada akhirnya mampu menciptakan sistem teknologi yang membantu peradaban
manusia itu sendiri. Salah satu contoh inovasi manusia yang sedang populer adalah jenis
material komposit bernama Fiberglass.
Kaca telah menjadi bagian dari sejarah manusia ribuan tahun silam. Oleh karena itu
bukan hal yang aneh jika kaca mengalami perubahan dan perkembangan, bukan hanya jenis
pembuatannya tetapi juga jenisnya. Salah satu hasil dari perkembangan teknologi pengolahan
kaca adalah fiberglass.
Saya menyadari, dalam artikel ini masih banyak kesalahan dan kekurangan. hal ini
disebabkan terbatasnya kemampuan, pengetahuan dan pengalaman yang saya miliki, namun
demikian banyak pula pihak yang telah membantu kami dengan menyediakan dokumen atau
sumber informasi, memberikan masukan pemikiran. Oleh karena itu saya mengharapkan
kritik dan saran. Demi perbaikan dan kesempurnaan artikel ini di waktu yang akan datang.
Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi saya pada khusunya dan pembaca pada umumnya.
Surabaya, 25 Mei 2014

( Penulis )
Pengertian

Kaca serat (Bahasa Inggris: fiberglass) atau sering diterjemahkan menjadi serat gelas adalah
kaca cair yang ditarik menjadi serat tipis dengan garis tengah sekitar 0,005 mm - 0,01 mm.
Serat ini dapat dipintal menjadi benang atau ditenun menjadi kain, yang kemudian diresapi
dengan resin sehingga menjadi bahan yang kuat dan tahan korosi untuk digunakan sebagai
badan mobil dan bangunan kapal. Dia juga digunakan sebagai agen penguat untuk banyak
produk plastik; material komposit yang dihasilkan dikenal sebagai plastik diperkuat-gelas
(glass-reinforced plastic, GRP) atau epoxy diperkuat glass-fiber (GRE), disebut "fiberglass"
dalam penggunaan umumnya.
Istilah fiberglass yang sudah secara umum dipakai saat ini sebenarnya mewakili istilah
bahasa Inggris sebagai berikut:

Fiberglass Reinforced Plastic (FRP), yang jika diterjemahkan bunyinya adalah


plastik yang diperkuat oleh serat kaca.

Glass-fiber Reinforced Plastic (GRP), yang jika diterjemahkan bunyinya adalah


juga plastik yang diperkuat oleh serat kaca.

Fiber-reinforced Plastic atau Fiber-reinforced Polymer (FRP), yang jika


diterjemahkan bunyinya adalah plastik atau polymer yang diperkuat oleh serat.

Melihat pemakaian bahan komposit di kapal boat, maka sebenarnya isitlah yang paling tepat
adalah istilah FRP yang maksudnya adalah Fiber-reinforced Plastic atau Fiber-
reinforced Polymer. Untuk lebih sederhana dan mudah dipahami, maka isitlah FRP yang
akan digunakan adalah untuk Fiber-reinforced Plastic karena secara umum material polymer
juga banyak dikenal sebagai plastik (walaupun karet misalnya, juga termasuk salah satu
material polymer).

Plastik di dalam konstruksi FRP ini dalam wujudnya ada dalam bentuk resin cair (umumnya
jenis polyester, vinylester dan epoxy), sedangkan seratnya bisa dibuat dari bahan gelas
(umumnya jenis E-glass), karbon, Kevlar (serat sintetis aramid), bambu, dll.
Sejarah
Pembuat gelas dalam sejarahnya telah mencoba banyak eksperimen dengan gelas giber, tetapi
produksi masal dari fiberglass hanya dimungkinkan setelah majunya mesin. Pada 1893,
Edward Drummond Libbey memajang sebuah pakaian di World Columbian Exposition
menggunakan glass fiber dengan diameter dan tekstur fiber sutra. Yang sekarang ini dikenal
sebagai "fiberglass", diciptakan pada 1938 oleh Russell Games Slayter dari Owens-Corning
sebagai sebuah material yang digunakan sebagai insulasi. Dia dipasarkan dibawah merk
dagang Fiberglas (sic).

Proses Produksi
Proses manufaktur dibuatnya serat kaca ini atau fiberglass menggunakan tungku pembakaran
yang besar untuk melelehkan pasir atau bahan campuran kimia secara perlahan hingga cair.
Kemudian bahan cair tersebut diproses melalui serangkaian lubang yang sangat kecil
(biasanya berdiameter sekitar 17-25 mikrometer untuk E-Glass, 9 mikrometer untuk S-Glass)
untuk membentuk filamen. Filamen-filamen ini kemudian direkatkan menggunakan larutan
kimia untuk membentuk sebuah roving atau sebuah gulungan filamen yang panjang seperti
benang. Diameter dari filamen-filamen tersebut dan juga jumlah filamen di dalam satu ikatan
akan menentukan beratnya. Biasanya berat akan dinyatakan dalam satuan yield-yards per pon
(yaitu berapa yard fiber dalam satu pon bahan, sehingga angka yang lebih kecil berarti
gulungan yang lebih berat, contoh dari ukuran yield standar adalah 225 yield, 450 yield, 675
yield) atau dalam tex-grams per km (berapa gramkah berat gulungan fiber sepanjang 1 km
itu. Angka ini merupakan kebalikan dari yield, sehingga angka yang lebih kecil akan
menunjukkan gulungan yang lebih ringan. Contoh dari tex standar adalah 750 tex, 1100 tex,
2200 tex).

Gulungan-gulungan ini dapat digunakan untuk aplikasi teknik gabungan seperti teknik
pultrusion, filament winding (untuk pipa), gun roving (alat otomatis yang akan mencacah
kaca menjadi potongan yang kecil-kecil dan menjatuhkannya kedalam semprotan resin yang
nantinya akan diproyeksikan di permukaan suatu cetakan). Atau dapat juga digunakan dalam
teknik perantara, untuk memproduksi bahan seperti chopped strand mat (CSM) yang terbuat
dari fiber yang dipotong kecil-kecil secara tidak beraturan dan diikat menjadi satu, kain
tenunan, kain rajutan atau kain multi-arah.

Proses Perekatan
Adalah proses yang melibatkan semacam lapisan atau sering disebut primer, yang akan
melindungi filamen kaca untuk proses produksi atau manipulasi. Lapisan ini juga akan
menjamin ikatan yang kuat antara filamen kaca tersebut dengan bahan resin. Sehingga hal ini
akan membantu proses transfer beban dari serat kaca (yang dapat melengkung jika terbebani)
ke plastik thermoset (yang dapat menangani beban dengan cukup baik). Tanpa proses
pengikatan ini, serat kaca dapat terselip di dalam matriks bahan dan cacat produksi
sebagian dapat terjadi. Biasanya juga merupakan bahan dasar dalam pembuatan kain.

Sifat
Setiap helai serat kaca yang terstruktur memiliki sifat kaku dan kuat dalam proses
perengangan dan saat melalui proses kompresi atau pemberian tekanan di sepanjang
sumbunya. Walaupun pada umumnya diasumsikan bahwa serat sebenarnya lemah dibawah
proses kompresi atau penekanan, sebenarnya asumsi ini lebih didasarkan oleh rasio
penampilan dari serat itu sendiri. Dalam artian; oleh karena bentuk serat tersebut tipis dan
panjang, maka serat dianggap dapat bengkok dengan mudah. Disisi lain, serat kaca paling
tidak kaku dan tidak kuat pada ketebalannya yaitu, di lintang sumbunya. Oleh karena itu,
jika sekumpulan serat dapat diatur arahnya secara permanen sesuai dengan yang diinginkan
di dalam suatu material, dan jika serat-serat tersebut dapat dicegah dari pembengkokan saat
dalam tekanan, maka material tersebut akan menjadi sangat kuat sesuai dengan arah yang
diinginkan untuk diperkuat.

Lebih jauh lagi dalam pembahasan ini; dengan menumpuk lebih dari satu lapisan serat satu
diatas yang lainnya, kemudian tiap lapisannya diorientasikan dalam berbagai arah yang
berbeda sesuai dengan keinginan, faktor kekakuan dan kekuatan dari keseluruhan material
dapat dikontrol dengan lebih efisien. Dalam kasus plastik berserat kaca, adalah bahan
plastiklah yang akan menampung serat kaca yang terstruktur tersebut sesuai dengan arah
yang dipilih oleh desainer produknya. Sementara pada kasus chopped strand mat, dasar
pengaturan arahnya terletak pada 2 lempengan berbentuk dua dimensi dengan kain tenun atau
lapisan yang tanpa pengaturan arah khusus. Dengan demikian, arah dari kekakuan dan
kekuatan bahan tersebut akan dapat dikontrol dengan lebih presisi dari dalam lempengan itu
sendiri.

Komponen dari plastik berserat kaca pada dasarnya terbuat dari konstruksi kulit tipis,
kadang bagian dalamnya diisi dengan busa struktural, seperti dalam kasus pembuatan papan
selancar. Komponennya bisa juga dibuat dengan bentuk yang hampir serampangan tetapi
masih didalam batas kerumitan dan toleransi bentuk cetakan yang digunakan untuk
memproduksi kulit luar tersebut.

Kegunaan

Tangki penampungan juga dapat dibuat dari bahan GRP dengan kapasitas hingga 300 ton.
Ukuran tangki yang lebih kecil dapat dibuat dengan cetakan chopped strand mat diatas
lapisan thermoplastik untuk bagian dalam tangki yang berfungsi sebagai matras cetakan
dalam proses konstruksinya. Tangki-tangki yang lebih dapat diandalkan terbuat dari woven
mat atau filament wound fiber dengan orientasi serat pada sudut yang tepat dibandingkan
dengan tekanan sirkumferensial yang didesakkan pada dinding-dinding tangki oleh isi tangki
tersebut. Tangki jenis ini biasanya digunakan untuk penyimpanan bahan kimia oleh karena
pelapis plastiknya (yang biasanya berbahan polypropylene) resistan terhadap berbagai macam
bahan kimia yang kuat. Tangki-tangki berbahan GRP juga digunakan sebagai septic tank.
Plastik berserat kaca juga digunakan dalam konstruksi untuk pembuatan laminasi atap,
door surrounds, kanopi diatas pintu, kanopi jendela dan dormers, cerobong, coping systems
(tepian dinding), pinggiran dinding di atas perapian dan bingkai jendela. Kegunaan GRP
untuk aplikasi-aplikasi tersebut akan mempercepat proses pemasangan dan mengurangi
masalah dalam transportasinya. Dengan semakin banyaknya permintaan untuk produksi,
sekarang proses produksi panel GRP berbentuk bata untuk keperluan pembangunan rumah
dengan sistem composite ikut meningkat pula. Panel-panel ini dapat diproduksi dengan
insulasi yang tepat sehingga akan mengurangi penguapan panas dari bangunan
Sistem perpipaan GRP dan GRE dapat digunakan untuk bermacam-macam jenis sistem
yang dipasang baik diatas maupun dibawah tanah, seperti:

Sistem saluran air untuk pemadaman api

Sistem air pendingin

Sistem air minum

Sistem air limbah/sistem gorong-gorong

Sistem pengaliran gas


Kesimpulan
Seiring perkembangan waktu segala macam teknologi manusia mulai sering menggunakan
bahan fiberglass karena sifat-sifatnya yang banyak memberikan kegunaan pada kehidupan
manusia

Você também pode gostar