Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Disusun Oleh :
NURHILALIYAH
153145453144
15 D
2017
LEMBAR PENGESAHAN
Disetujui oleh,
Dosen Pembimbing Praktikan
B.TUJUAN PERCOBAAN :
C.TINJAUAN PUSTAKA :
Alkohol Primer.
Pada alkohol primer(1), atom karbon yang membawa gugus -OH hanya
terikat pada satu gugus alkil.
Alkohol sekunder
Pada alkohol sekunder (2), atom karbon yang mengikat gugus -OH berikatan
langsung dengan dua gugus alkil, kedua gugus alkil ini bisa sama atau berbeda
Alkohol tersier
Pada alkohol tersier (3), atom karbon yang mengikat gugus -OH berikatan
langsung dengan tiga gugus alkil, yang bisa merupakan kombinasi dari alkil
yang sama atau berbeda.
Sifat Bahan
Secara fisik
1. Semua alkohol berwujud cair pada suhu biasa atau kamar, serta bercampur baik
dengan air. Jika alkohol dilarutkan dalam air, gugus OH tidak terionisasi.
3. Alkohol merupakan khamar, yaitu zat zat yang dapat memabukkan jika
diminum. Bahkan ada alkohol yang bersifat racun, misalnya metanol.
Etanol Na-etanoat
(Na-etoksida)
Secara kimia
Metanol dalam industri dibuat dari reaksi gas gas CO dan H2 pada tekanan
200 atm dan suhu 400oC. Dengan bantuan katalis Cr2O3 dan ZnO.
CO + 2H2 CH3OH
Metanol
Metanol digunakan sebagai pelarut dalam pembuatan pernis dan lak, serta
sebagai pembersih karat pada logam logam. Titik beku yang rendah menyebabkan
metanol dipakai sebagai cairan anti beku pada otomobil. Metanol sering ditambahkan
pada etanol dengan anjuran tidak boleh diminum, karena metanol sangat beracun dan
merusak saraf optik sehingga dapat membutakan mata. Campuran metanol dan etanol
dikenal dengan nama spiritus. Spiritus dibubuhi warna biru.
diastase
Amilum maltosa
maltase
Maltosa glukosa
zimase
Glukosa etanol
Etanol (78oC) dipisahkan dari campuran dengan cara destilasi. Etanol ini
biasanya masih mengandung air. Dengan menambahkan kapur tohor, CaO, untuk
mengikat air, kita dapat memperoleh alkohol pekat (96%) atau alkohol absolut (100%
etanol).
Selain digunakan dalam pembuatan minuman keras seperti bir, atau wiski,
etanol digunakan dalam pembuatan berbagai barang industri, zat zat warna, seluloid,
rayon dan sebagainya. Etanol juga digunakan sebagai pelarut. Larutan suatu zat
dalam etanol disebut tingtur (tincture), misalnya tingtur iodium yang sering dipakai
sebagai obat antiseptik pada luka luka.
OH OH CH OH
Etanadiol
Oropanatriol (gliserol,gliserin)
Etena O
Etilen oksida
OH OH
Etilen glikol
Etilen glikol adalah bahan baku pembuat serat serat sintatik poliester,
misalnya tetoran. Etilen glikol sering digunakan sebagai penurun titik beku air pada
negara negara bermusim dingin (winter).
Gliserol nitrogliserin
Jika dinamit meledak, akan dihasilkan gas gas yang menimbulkan energi
cukup dahsyat:
CH2 O NO2
CH2 O NO2
Distilasi atau penyulingan yaitu suatu metode pemisahan bahan
kimia berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap
(volatilitas) bahan atau didefinisikan juga teknik pemisahan kimia
yang berdasarkan perbedaan titik didih. Dalam penyulingan,
campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini kemudian
didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan. Zat yang memiliki titik
didih lebih rendah akan menguap lebih dulu. Metode ini merupakan
termasuk unit operasi kimia jenis perpindahan massa. Penerapan
proses ini didasarkan pada teori bahwa pada suatu larutan, masing-
masing komponen akan menguap pada titik didihnya. Model ideal
distilasi didasarkan pada Hukum Raoultdan Hukum Dalton. B o b o t
j e n i s d i g u n a k a n hanya untuk cairan, didasarkan pada perbandingan
bobot zat di udara pada suhu 25C terhadap bobot air dengan volume
dan suhu yang sama. Kadar etanol dapat ditetapkan berdasarkan bobot jenis
destilatmenggunakan Tabel Bobot Jenis dan Kadar Etanol pada farmakope.
3.Oven
4.Desikator
5.Gelas kimia
6.Corong
7.Tisu
Bahan : 1.Alkoloh (destilat)
2.Aquedes
E.CARA KERJA
Ditimbang piknometer yang telah berisi alkohol destilat (vitalis) dan dicatat
hasilnya
F.HASIL PENGAMATAN
28,504 gr (II)
Perhitungan :
Dik :
a. BJ Aquadest = 0,99/gr
b. Farmakope kadar alcohol
0,9640 = 31,2%
0,9650 = 30,4%
81,75928,185 53,574
= 1 gr /ml = 1 = 53,574
71,22319,549 51,674
BJ Destilat = 53,574 = 53,574 = 0,9645 gr/ml
0,001 0,8
= 0,0005 = 30,4 X
X = 30,8 %
G.PEMBAHASAN
H. KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa kadar
alkohol pada hasil destilat ( Vitalis) sebesar 39,5%.
DAFTAR PUSTAKA