Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Dosen Pembimbing:
Widjonarko, ST., MT
Disusun Oleh:
Asma Nur Firdausi
210401150600023
Kabupaten Pandeglang dialiri oleh 18 aliran sungai dengan panjang total 835 km. Sungai-sungai
tersebut dikelompokan ke dalam 3 (tiga) Satuan Wilayah Sungai (SWS) yang mencakup seluruh
wilayah kabupaten ini, yaitu :
1. Bagian utara berada di dalam SWS hulu Sungai Ciujung, CIbanten dan Cidanau
Data tentang kependudukan merupakan data yang sangat vital dalam menyusun perencanaan dan
pengambian keputusan diberbagai bidang. Seringkali kita menjumpai suatu keputusan yang
mengakibatkan kerugian cukup besar karena tidak didukung oleh data kependudukan, khususnya yang
menyangkut sumber daya manusia.
Kepadatan
Kepadatan Penduduk
Penduduk Kecama (Jiwa/Km2)
Kecamat
(Jiwa/Km2) tan
an
201 201 201 2015
4 5 4
358
Sumur 92 92 Labuan 3605
5
Cimanggu 147 148 Carita 787 791
Cibaliung 136 137 Jiput 546 349
120
Cibitung 122 123 Cikedal 1213
6
161
Cikeusik 163 164 Menes 1627
8
Cigeulis 199 200 Pulosari 909 914
Panimban Mandala
383 385 602 606
g wangi
167
Sobang 258 259 Cimanuk 1683
4
Cipeucan 136
Munjul 303 304 1372
g 5
100
Angsana 401 403 Banjar 1013
8
Sindangre 105
335 337 Kaduhejo 1064
smi 8
Mekarjay
Picung 641 644 616 619
a
Pandegla 253
Bojong 680 683 2346
ng 1
248
Saketi 825 830 Majasari 2496
2
123
Cisata 736 740 Cadasari 1243
7
Karangta 177
Pagelaran 817 821 1789
njung 9
Koroncon 103
Patia 614 617 1038
g 3
Kab.
Sukaresmi 602 605 Pandegla 433 435
ng
8000
7000
6000
5000
4000
3000 2015
2014
2000
1000
0
Berdasarkan tabel dan grafik diatas dapat disimpukan bahwa Kecamatan Labuan memiliki tingkat
kepadatan penduduk yang tinggi, sedangkan untuk tingkat kepadatan penduduk yang rendah berada di
Kecamatan Sumur dengan kepadatan penduduknya 92 jiwa/km2. Padahal rata-rata kepadatan
penduduk di Kabupaten Pandeglang adalah 432 jiwa/km2.
Kecamatan 2013 2014 2015
2011 2012
Sumur 1488 2362 2362 2373
23070 6 3 3 8
Cimangu 2156 3801 3801 3819
37138 0 0 0 2
Ciballung 2047 3000 3000 3014
29247 5 5 5 7
Cibitung 2120 2195 2195 2206
21457 2 5 5 2
Cikeustik 5228 5234 5234 5258
51477 1 5 5 1
Cigeulis 3478 3482 3482 3498
34202 5 9 9 9
Panimbang 5060 5063 5063 5086
49555 3 4 4 4
Sobang 3559 3568 3568 3583
35564 9 6 6 4
Munjul 2264 2267 2267 2277
22342 3 7 7 9
Angsana 2585 2589 2589 2600
25269 2 7 7 5
Sindangresmi 2170 2174 2174 2184
21419 8 9 9 8
Picung 3615 3618 3618 3634
35505 0 0 0 4
Bojong 3427 3432 3432 3447
34378 1 5 5 8
Saketi 4440 4447 4447 4468
43505 4 1 1 2
Cisata 2386 2391 2391 2402
23546 0 2 2 2
Pagelaran 3377 3476 3476 3492
34219 8 5 5 4
Patia 2743 2780 2780 2793
27423 8 7 7 1
Sukaresmi 3336 3435 3435 3449
33981 2 3 3 9
Labuan 5368 5588 5688 5614
54624 6 8 8 6
Carita 3275 3280 3280 3295
32293 1 9 9 9
Jiput 3090 2884 2884 2897
28515 0 4 4 0
Cikedal 3010 3122 3122 3136
30673 5 2 2 8
Menes 3353 3610 3610 3626
35561 1 6 6 6
Pulosari 2831 2835 2835 2848
27880 5 1 1 1
Mandalawangi 4804 4809 4809 4831
47262 3 4 4 2
Cimanuk 3933 3938 3938 3957
38653 6 9 9 1
Cipeucang 2870 2875 2875 2888
28278 6 1 1 3
Banjar 3056 3059 3059 3073
30069 1 5 5 5
Kaduherjo 3537 3536 3536 3552
34785 9 7 7 6
Kabupaten Pandeglang terdiri dari 35 kecamatan. Dari 35 kecamatan tersebut memiliki jumlah
penduduk yang beragam, berdasarkan data dari BPS kabupaten Pandeglang dapat diketahui bahwa
kecamatan yang memiliki jumlah penduduk tertinggi pada periode tahun 2011-2015 adalah
Kecamatan Labuan, sedangkan berdasarkan periode 5 tahun terakhir kecamatan yang memiliki jumlah
penduduk terendah adalah kecamatan Keroncong, hal ini dapat diketahui karena kecamatan tersebut
dalam periode 5 tahun terakhir jumlah penduduknya tidak kurang dari 20.000 jiwa. Selain Kecamatan
Keroncong, Kecamatan Mekarjaya juga memiliki jumlah penduduk yang tidak kurang dari 20.000
jiwa.
Kelompok
umur Laki-laki Perempuan
0-4 67623 65196
5-9 66022 61892
10-14 64456 59749
15-19 59318 49554
20-24 45574 43180
25-29 45254 45120
30-34 42653 43079
35-39 43702 44220
40-44 40742 40044
45-49 37917 37700
50-54 30372 27823
55-59 21666 20169
60-64 16666 15384
65-69 10481 11178
70-74 7417 8726
75+ 7341 10087
Jumlah 607204 583101
Berdasarkan piramida penduduk diatas dengan data Jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur
pada tahun 2015, dapat diketahui bahwa jumlah penduduk paling banyak terdapat pada golongan usia
0-4 tahun, dari piramida diatas dapat diketahui juga bahwa tingkat kelahiran bayi tinggi dikarenakan
jumlah penduduk pada golongan usia balita begitu tinggi dibandingkan dengan penduduk usia
produktif yaitu usia 15-64 tahun sebanyak 750137 jiwa. Sedangkan penduduk usia non produktif
sebanyak 440168 jiwa.
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah penduduk di Kabupaten Pandeglang
mengalami kenaikkan tiap tahunnya, kenaikan tiap tahunnya tidak terlalu mencolok. Pada tahun dasar
perhitungan yaitu 2011 jumlah penduduk Kabupaten Pandeglang 1149893 jiwa, sedangkan pada tahun
akhir 2015 jumlah penduduknya 1188405 jiwa. Selisih antara jumlah penduduk tahun 2011 dengan
jumlah penduduk tahun 2015 adalah 38512 jiwa.
1200000 1.60
1190000 1.40
1.20
1180000
Tabel Kependudukan
1.00
1170000 Kabupaten
0.80 Pandeglang
1160000 Laju Pertumbuhan
0.60 Penduduk
1150000
0.40
1140000 0.20
1130000 0.00
1 2 3 4 2015
Berdasarkan grafik diatas dapat diketahui bahwa Laju pertumbuhan penduduk mengalami naik turun
dimana pada tahun 2012 laju pertumbuhan penduduk turun, sedangkan pada tahun 2012 laju
pertumbuhan penduduk naik secara drastis. Sedangkan apabila dilihat dari grafik kependudukan
berdasarkan jumlah penduduk, penurunan yang terjadi di tahun 2012 tidak terlihat signifikan, akan
tetapi tetap kenaikkna yang signifikan terlihat ditahun 2013.
PDRB harga
Tahun LPE
konstan
2011 5,36
20 5
10
4
0
LPE
2011 2012 2013 2014 2015
3
PDRB harga konstan
-10
2
-20
-30 1
-40 0
Produk Domestik Regional Bruto ( PDRB ) pada Kabupaten Pandeglang dapat diketahui bahwa
PDRB tiap tahunnya mengalami kenaikan maupun penurunan pendapatan, namun 3 tahun terakhir
PDRB mengalami kenaikkan meskipun kenaikkannya tidak signifikan. Pada tahun 2013 PDRB
Kabupaten Pandeglang mengalami penurunan, hal ini terlihat pada grafik LPE maupun pada grafik
PDRB harga konstan.
Regression Statistics
0,856495
Multiple R 372
0,733584
R Square 322
Adjusted R
Square -2
Standard 0,420517
Error 048
Observations 1
ANOVA
Significa
df SS MS F nce F
0,973839 5,5070
Regression 4 693 0,24346 66 #NUM!
0,353669 0,17683
Residual 2 175 5
1,327508
Total 6 868
Coefficien Standard Lower Upper Lower Upper
ts Error t Stat P-value 95% 95% 95,0% 95,0%
0,1130
Intercept -0,11309 89
8,9E-
X Variable 1 8,9E-307 307
X Variable 2 65535 65535
0,848437 0,210427 4,03196 0,0563 1,7538 1,7538
X Variable 3 831 935 4 63 -0,05696 36 -0,05696 36
0,026283 0,011200 2,34671 0,1435 0,0744 0,0744
X Variable 4 641 19 4 05 -0,02191 74 -0,02191 74
0,874721
472
RESIDUAL OUTPUT
Standar
d
Predicted Residua
Observation Y Residuals ls
1,2E+1
1 65535 65535 66
Maka, berdasarkan hasil regresi antara LPP dan LPE dapat diketahui bahwa hubungan antara kedunya
kuat hal ini dapat diketahui dari hasil dari R Square nya yang bernilai 0,73, dimana bila R Square
diatas 0,5 maka dianggap memiliki hubungan yang kuat antara kedua variabel tersebut. Dengan hasil
regresi diatas, maka data hasil regresi diatas dapat digunakan untuk merumuskan skenario mengenai
Laju Pertumbuhan Ekonomi. Skenario yang dibuat menggunakan rumus Regresi Linear dimana Y
sama dengan Laju Pertumbuhan Penduduk dan x adalah Laju Pertumnuhan Ekonomi. Rumus ini
digunakan untuk mengetahui hubungan antara LPP dengan LPE.
Skenario dirumuskan :
Y = LPP
A = Nilai x 1
Y= A + Bx
B = Nilai x 2
x= LPE
Y= 0,85 + (0,026*4)
Y= 0,954
Y= 0,85 + (0,026*3,78)
Y= 0,948
Y= 0,85 + (0,026*3,5)
Y= 0,941
Berdasarkan skenario-skenario yang dibuat untuk mengetahui hubungan antara LPP dengan LPE,
maka dapat diketahui bahwa LPP akan semakin meningkat apabila dibarengi dengan peningkatan dari
LPE. Hasil dari perhitungan skenario satu dengan hasil skenario yang lain tidak terlalu jauh dan
signifikan. Jadi walaupun skenario yang digunakan mengalami penurunan, penurunan tersebut masih
dalam jangkauan.
Proyeksi Penduduk
Proyeksi Penduduk
Skenario Naik
1188408,81
Proyeksi Penduduk
Skenario Tetap
1188405+(0,948+1)2=
1188408,79
Proyeksi Penduduk
Skenario Turun
1188405+(0,941+1)2=
1188408,76
1190000
1189500 Turun
tetap
1189000
Naik
1188500
1188000
1187500
2015 2020 2025 2030
Berdasarkan hasil proyeksi penduduk dari hasil skenario, maka jumlah penduduk akan tetap
meningkat meskipun skenario yang dibuat turun. Hasil dari ketiga proyeksi penduduk tersebut relatif
sama yaitu selalu meningkat walaupun diproyeksikan ke dalam 20 tahun mendatang. Pada 5 tahun
mendatang diperkirakan jumlah penduduk meningkat menjadi 1188409 jiwa, sedangkan untuk 10
tahun mendatang jumlah penduduk diperkirakan mencapai 1188413 jiwa dan 15 tahun mendatang
jumlah penduduk diperkirakan berjumlah 1188416 jiwa.
Location Quotient
Location Quotient adalah salah satu metode analisis yang digunakan untuk menentukkan komoditas
unggul dalam suatu wilayah, salah satunya dengan menentukkan sektor basis dan non basis. Untuk
menentukkan sektor basis dan non basis dibutuhkan data PDRB Kabupaten Pandeglang serta PDRB
Provinsi Banten sebagai pembandingnya.
Berdasarkan tabel PDRB Kabupaten Pandeglang dapat diketahui bahwa Kabupaten Pandeglang
unggul dalam sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan sedangkan sektor yang sedikit menyumbang
pada PDRB adalah sektor pengadaan air.
227,6458 229,9854
Jasa Perusahaan 6361,71 5970,7 6361,71
33 167
Administrasi
Pemerintahan,
371,9131 386,5618
Pertahanan dan 10613,85 9979,68 10613,85
94 056
Jaminan Sosial
Wajib
167,5326 176,3090
Jasa Pendidikan 4231 3719,71 3780,94
389 28
Jasa Kesehatan dan 177,5868 189,8020 204,0138 217,3506
5216,52
Kegiatan Sosial 06 833 889 94
368216,5 310385,5 331099,1 349351,2 368216,5
Jasa Lainnya
5 9 1 3 5
PDRB Provinsi Banten memiliki keunggulan dalam sektor Industri Pengolahan, karena Provinsi
Banten sendiri memiliki banyak industri yang berkembang disana sehingga Industri paling banyak
menyumbang ke dalam pendapatan daerahnya. Sedangkan untuk sektor penggadaan air menjadi
sektor yang paling sedikit menyumbang pendapatannya ke PDRB Provinsi.
Untuk mengetahui sektor mana aja yang menjadi sektor basisi maupun non basis maka dapat
diketahui dengan cara membagi PDRB sektor tertentu dengan jumlah PDRB pada tahun yang sama.
PDRB provinsi digunakan sebagai bahan pembanding sehingga PDRB provinvi pertiap sektornya
juga dibagi dengan jumlah PDRB Provinsi pada tahun yang sama, hasil dari pembagian pada sektor di
wilayah kabupaten dibagi kembagi dengan hasil dari PDRB Provinsi. Sehingga sektor yang memiliki
LQ<1 maka merupakan sektor NON BASIS sedangkan untuk sektor yang memiliki LQ<1 maka
termasuk kedalam sektor BASIS.
Pada data diatas dapat diketahui perubahan sektor yang semula menjadi sektor basis berubah menjadi
sektor basis ditahun kedepannya seperti sektor Penyedian Akomodasi dan Makan Minum, hal ini
dapat terjadi karena pendapatan daerah dalam sektor tersebut berkurang sehingga mempengaruhi nilai
LQ nya. Tidaknya dalam sektor Penyedian Akomodasi dan Makan Minum, perubahan fungsi sektor
juga dialami pada sektor Adminitrasi Pemerintah, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib, dan Sektor
Jasa Pendidikan. Perubahan sektor tersebut terjadi dalam tahun 2011-2012. Sedangkan untuk hasil
dari tahun 2015 sebagai berikut :
LQ Tahun 2015
0.16
Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa nilai LQ tertinggi berada di sektor Pertambangan dan
Penggalian dengan nila LQ 343,75, sedangkan sektor kedua yang memiliki nilai LQ tinggi adalah
sektor Industri Pengolahan. Untuk sektor yang paling sedikit menyumbang pendapatan regionalnya
rendah adalah sektor Informasi komunikasi dengan nila LQ 0,05.
60
50
30
20
10
0
NON BASIS BASIS
Pabila dipresentasekan antara sektor yang basis dan non basis maka diketahui bahwa sektor yang
menjadi sektor basis sekitar 58,8% sedangkan untuk sektor yang termasuk dalam sektor non basis
sekitar 42,2 %. Sehingga dapat disimpulkan bahwa mayoritas sektor-sektor pembentuk PDRB pada
Kabupaten Pandeglang termasuk dalam sektor basis.