Você está na página 1de 13

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PERSYARAFAN

KELOMPOK IV

1.DOMINGGUS KORO LULU


2.METI FARIDAA. RATU
3. FANIAKSI LUDJI PAU
4.MARINCE DJO TALLO
5.JACINTA NURA
6.HENDRIK RATU KE
7.JACINTA COA
8.ADRIANUS TADU HERE
9.ANSELMUS LAMPADA
10.ANDY SELAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MARANATHA


KUPANG
2015
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM SARAF

Jaringan Saraf terdiri dari:

1. Neuron (sel saraf)


Merupakan unit anatomis dan fungsional sistem persarafan
Bagian-bagian dari neuron :
- badan sel (inti sel terdapat didalamnya)
- dendrit : menghantarkan impuls menuju badan sel
- akson : menghantarkan impuls keluar dari badan sel

Klasifikasi neuron berdasarkan bentuk :

a. Neuron unipolar
Terdpt satu tonjolan yg bercabang dua dekat dengan badan sel,saatcabang
menujuperifer & cabang lain menuju SSP (nesensoriksarafspinal)

b.Neuron bipolar
Mempunyai dua tonjolan,1 akson dan 1 dendrit

c. Neuron multipolar
Terdpt beberapa dendrit dan 1 akson yg dpt bercabang-cabang banyak sekali.Sebagian
besar organela sel pd neuron terdpt pada sitoplasm badan sel.

Fungsi neuron : menghantarkan impuls saraf keseluruh tubuh (somatik dan


viseral)Impuls neuron bersifat listrik disepanjang neuron dan bersifat kimia diantara
neuron (celah sinap / cleft sinaptik)Zat kimia yg disinteis neuron & disimpan didalam
vesikel ujung akson disebut neurotransmiter yg dpt menyalurkan impulsContoh
neurotransmiter : asetilcolin, norefineprin,dopamin,serotonin,gama-aminobutirat (GABA)

2. Sel penyokong

a.(Neuroglia pada SSP & sel schwann pada SST)

Ada 4 neuroglia

Mikrogi : berperan sbg fagosit


Ependima:berperan dlm produksi CSF
Astrosi : berperan menyediakan nutrisi neuron dan mempertahankan potensial
biolelektrik.
Oligodendrosit : menghasilkan mielin pd SSP yg merupakan selubung neuron

3.Mielin
- komplek protein lemak berwarna putih yg menutupi tonjolan saraf (neuron)
- menghalangi aliran ion Na & K melintasi membran neural.
- daerah yg tidak bermielin disebut nodus ranvier
- transmisi impuls pd saraf bermelin lebih cepat dari pada yg tak bermelin,karena
adanya loncatan impuls dari satu nodus kenodus lainnya (konduksi saltatorik)
Pembagian sistem saraf secara anatomi :
1.SSP (Sistem Saraf Pusat)
2. Sistem Saraf Tepi

Sistem saraf pusat (SSP) meliputi otak (ensephalon) dan sumsum tulang
belakang (medulla spinalis).Keduanya merupakan organ yang sangat lunak,dengan
fungsi yang sangat penting maka perlu perlindungan.Selain tengkorak dan ruas-
ruastulangbelakang, otak juga dilindungi 3 lapisan selaput meninges. Bila membran ini
terkena infeksi maka akan terjadi radang yang disebut meningitis.
Ketiga lapisan membran meninges dari luar ke dalam adalah sebagai berikut:

1.Durameter

Terdiri dari dua lapisan, yang terluar bersatu dengan tengkorak sebagai
endostium,dan lapisan lain sebagai duramater yang mudah dilepaskan dari tulang
kepala.Di antara tulang kepala dengan duramater terdapat rongga epidural.

2.Arachnoidea mater

Disebut demikian karena bentuknya seperti sarang labah-labah.Di dalamnya


terdapat cairan yang disebut liquor cerebrospinalis; semacam cairan limfa yang mengisi
sela sela membran araknoid.Fungsi selaput arachnoidea adalah sebagai bantalan
untuk melindungi otak dari bahaya kerusakan mekanik.

3.Piameter

Lapisan terdalam yang mempunyai bentuk disesuaikan dengan lipatan-lipatan


permukaan otak.

Otak dan sumsum tulang belakang mempunyai 3 materi esensial yaitu:

1. Badan sel yang membentuk bagian materi kelabu (substansi grissea)

2. Serabut saraf yang membentuk bagian materi putih (substansi alba)

3. Sel-sel neuroglia,yaitu jaringan ikat yang terletak di antara sel-sel saraf di dalam
sistem saraf pusat

Walaupun otak dan sumsum tulang belakang mempunyai materi sama tetapi
susunannya berbeda.Pada otak,materi kelabu terletak di bagian luar atau kulitnya
(korteks) dan bagian putih terletak di tengah.Pada sumsum tulang belakang bagian
tengah berupa materi kelabu berbentuk kupu-kupu,sedangkan bagian korteks berupa
materi putih.
Otak Otak mempunyai lima bagian
utama,
Otak mempunyai lima bagian utama, yaitu:otak besar (serebrum), otak
tengah(mesensefalon),otak kecil (serebelum),sumsum sambung (medulla oblongata),
dan jembatan varol

Otak besar (serebrum)

Otak besar mempunyai fungsi dalam pengaturan semua aktivitas mental,yaitu yang
berkaitan dengan kepandaian (intelegensi),ingatan (memori),kesadaran,dan
pertimbangan.
Otak besar merupakan sumber dari semua kegiatan/gerakan sadar atau sesuai dengan
kehendak,walaupun ada juga beberapa gerakan refleks otak.Pada bagian korteks otak
besar yang berwarna kelabu terdapat bagian penerima rangsang (area sensor) yang
terletak di sebelah belakang area motor yang berfungsi mengatur gerakan sadar atau
merespon rangsangan.Selain itu terdapat area asosiasi yang menghubungkan area
moto dan sensorik.Area ini berperan dalam proses belajar,menyimpan ingatan,
membuat kesimpulan,dan belajar berbagai bahasa.Di sekitar kedua area tersebut
adalah bagian yang mengatur kegiatan psikologi yang lebih tinggi.Misalnya bagian
depan merupakan pusat proses
berfikir(yaitumengingat,analisis,berbicara,kreativitas)dan emosi.Pusat penglihatan
terdapat di bagian belakang.
Cerebrum terdiri dari dua belahan yang disebut hemispherium cerebri dan keduanya
dipisahkan oleh fisura longitudinalis.Hemisperium cerebri terbagi menjadi hemisper kanan dan
kiri. Hemisper kanan dan kiri ini dihubungkan oleh bangunan yang disebut corpus callosum.
Hemisper cerebri dibagi menjadi lobus-lobus yang diberi nama sesuai dengan tulang diatasnya,
yaitu:

1. Lobus frontalis, bagian cerebrum yang berada dibawah tulang frontalis


2. Lobus parietalis, bagian cerebrum yang berada dibawah tulang parietalis
3. Lobus occipitalis, bagian cerebrum yang berada dibawah tulang occipitalis
4. Lobus temporalis, bagian cerebrum yang berada dibawah tulang temporalis

Otak tengah (mesensefalon)

Otak tengah terletak di depan otak kecil dan jembatan varol.Di depan otak tengah
terdapat talamus dan kelenjar hipofisis yang mengatur kerja kelenjar-kelenjar endokrin.
Bagian atas (dorsal) otak tengah merupakan lobus optikus yang mengatur refleks mata
seperti penyempitan pupil mata,dan juga merupakan pusat pendengaran.

Otak kecil (serebelum)


Serebelum mempunyai fungsi utama dalam koordinasi gerakan otot yang terjadi
secara sadar,keseimbangan,dan posisi tubuh.Bila ada rangsangan yang merugikan
atau berbahaya maka gerakan sadar yang normal tidak mungkin dilaksanakan.

Sumsum sambung (medulla oblongata)

Sumsum sambung berfungsi menghantar impuls yang datang dari medula spinalis
menuju ke otak.Sumsum sambung juga memengaruhi jembatan,refleks fisiologi seperti
detak jantung,tekanan darah,volume dan kecepatan respirasi,gerak alat pencernaan,
dan sekresi kelenjar pencernaan.
Selain itu,sumsum sambung juga mengatur gerak refleks yang lain seperti bersin,
batuk,dan berkedip.
Medula Spinalis

Medula spinalis merupakan perpanjangan medula oblongata ke arah kaudal di dalam kanalis
vertebralis mulai setinggi cornu vertebralis cervicalis I memanjang hingga setinggi cornu
vertebralis lumbalis I - II.Terdiri dari 31 segmen yang setiap segmennya terdiri dari satu pasang
saraf spinal.Dari medula spinalis bagian cervical keluar 8 pasang ,dari bagian thorakal 12
pasang,dari bagian lumbal 5 pasang dan dari bagian sakral 5 pasang serta dari coxigeus keluar 1
pasang saraf spinalis.Seperti halnya otak,medula spinalispun terbungkus oleh selaput meninges
yang berfungsi melindungi saraf spinal dari benturan atau cedera.

Jembatan varol (pons varoli)

Jembatan varol berisi serabut saraf yang menghubungkan otak kecil bagian kiri dan
kanan,juga menghubungkan otak besar dan sumsum tulang belakang.

Berdasarkan letaknya,otak dapat dibagi menjadi lima yaitu:

1) Telensefalon (end brain)


2) Diensefalon (inter brain)
3) Mesensefalon (mid brain)
4) Metensefalon (after brain)
5) Mielensefalon (marrow brain)

Telensefalon(end brain) terdiri dari:


a. Hemisfer serebri
b.kortek serebri
c.sistem limbik (Bangsal ganglia,hipokampus,Amigdala)
Diensefalon (inter brain) terdiri dari:
a.Epitalamus
b.Talamus
c.Subtalamus
d.Hipotalamus

Mesensefalon (mid brain) terdiri dari:


a.Kolikulus superior
b.Kolikulus inferior
c.Substansia nigra

Metensefalon (after brain) terdiri dari:


a.Pons
b.Serebelum
c.Mielensefalon
d.Medula oblongata

Sumsum Tulang Belakang

Pada penampang melintang sumsum tulang belakang tampak bagian luar


berwarna putih,sedangkan bagian dalam berbentuk kupu-kupu dan berwarna
kelabu.Pada penampang melintang sumsum tulang belakang ada bagian seperti sayap
yang terbagi atas sayap atas disebut tanduk dorsal dan sayap bawah disebut tanduk
ventral. Impuls sensori dari reseptor dihantar masuk ke sumsum tulang belakang
melalui tanduk dorsal dan impuls motor keluar dari sumsum tulang belakang melalui
tanduk ventral menuju efektor.
Pada tanduk dorsal terdapat badan sel saraf penghubung (asosiasi konektor)
yang akan menerima impuls dari sel saraf sensori dan akan menghantarkannya ke
saraf motor

Suplai darah otak


Otak mendapat suplai darah dari 2 arteri besar,yaitu :
1. Arteri karotis interna
2. Arteri vertebro basiler

Sistem saraf tepi adalah sistem saraf di luar sistem saraf pusat,untuk
menjalankan otot dan organ tubuh.
Tidak seperti sistem saraf pusat,sistem saraf tepi tidak dilindungi tulang,
membiarkannya rentan terhadap racun dan luka mekanis.
Sistem saraf tepi terdiri dari sistem saraf sadai dan sistem saraf tak sadar
(sistem saraf otonom).Sistem saraf sadar mengontrol aktivitas yang kerjanya diatur oleh
otak,sedangkan saraf otonom mengontrol aktivitas yang tidak dapat diatur otak antara
lain denyut jantung,gerak saluran pencernaan,dan sekresi keringat.

Gbr. Saraf tepi dan aktivitas-aktivitas yang dikendalikannya

1. Sistem Saraf Sadar

Sistem saraf sadar disusun oleh saraf otak (saraf kranial), yaitu saraf-saraf yang keluar
dari otak,dan saraf sumsum tulang belakang,yaitu saraf-saraf yang keluar dari sumsum
tulang belakang.

Saraf otak ada 12 pasang yang terdiri dari:

1.Tiga pasang saraf sensori

2.lima pasang saraf motorik

3.empat pasang saraf gabungan sensori dan motorik

Otak dilihat dari bawah menunjukkan saraf kranial


Saraf otak dikhususkan untuk daerah kepala dan leher, kecuali nervus vagus
yang melewati leher ke bawah sampai daerah toraks dan rongga perut. Nervus vagus
membentuk bagian saraf otonom.Oleh karena daerah jangkauannya sangat luas
makanervus vagus disebut saraf pengembara dan sekaligus merupakan saraf otak
yang paling penting.

Saraf sumsum tulang belakang berjumlah 31 pasang saraf


gabungan.Berdasarkan asalnya,saraf sumsum tulang belakang dibedakan atas 8
pasang saraf leher,12 pasang saraf punggung,5 pasang saraf pinggang,5 pasang saraf
pinggul,dan satu pasang saraf ekor.

Beberapa urat saraf bersatu membentuk jaringan urat saraf yang disebut
pleksusAda 3 buah pleksus yaitu sebagai berikut.

a. Pleksus cervicalis merupakan gabungan urat saraf leher yang mempengaruhi


bagian leher,bahu,dan diafragma.
b..Pleksus brachialis mempengaruhi bagian tangan.
c.Pleksus Jumbo sakralis yang mempengaruhi bagian pinggul dan kaki.

2. Saraf Otonom

Sistem saraf otonom disusun oleh serabut saraf yang berasal dari otak maupun
dari sumsum tulang belakang dan menuju organ yang bersangkutan.Dalam sistem ini
terdapat beberapa jalur dan masing-masing jalur membentuk sinapsis yang kompleks
dan juga membentuk ganglion.Urat saraf yang terdapat pada pangkal ganglion disebut
urat saraf pra ganglion dan yang berada pada ujung ganglion disebut urat saraf post
ganglion.
Sistem saraf otonom dapat dibagi atas sistem saraf simpatik dan sistem saraf
parasimpatik.Perbedaan struktur antara saraf simpatik dan parasimpatik terletak pada
posisi ganglion.Saraf simpatik mempunyai ganglion yang terletak di sepanjang tulang
belakang menempel pada sumsum tulang belakang sehingga mempunyai urat pra
ganglion pendek, sedangkan saraf parasimpatik mempunyai urat pra ganglion yang
panjang karena ganglion menempel pada organ yang dibantu.

Fungsi sistem saraf simpatik dan parasimpatik selalu berlawanan


(antagonis).Sistem saraf parasimpatik terdiri dari keseluruhan "nervus vagus" bersama
cabang-cabangnya ditambah dengan beberapa saraf otak lain dan saraf sumsum
sambung.
Parasimpatik

mengecilkan pupil

menstimulasi aliran ludah

memperlambat denyut jantung

membesarkan bronkus

menstimulasi sekresi kelenjar pencernaan

mengerutkan kantung kemih

Simpatik

memperbesar pupil

menghambat aliran ludah

mempercepat denyut jantung


mengecilkan bronkus

menghambat sekresi kelenjar pencernaan

menghambat kontraksi kandung kemih

Mekanisme Penghantaran Impuls

Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf (neuron) dan sel-sel penyokong (neuroglia dan
Sel Schwann).Kedua sel tersebut demikian erat berikatan dan terintegrasi satu sama
lain sehingga bersama-sama berfungsi sebagai satu unit.Sistem saraf dibagi menjadi
sistem saraf pusat (SSP) dan sistem saraf tepi.Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan
medula spinalis.Sistem saraf tepi terdiri dari neuron aferen dan eferen sistem saraf
somatis dan neuron sistem saraf autonom (viseral).
Otak dibagi menjadi telensefalon,diensefalon, mesensefalon, metensefalon, dan
mielensefalon. Medula spinalis merupakan suatu struktur lanjutan tunggal yang
memanjang dari medula oblongata melalui foramen magnum dan terus ke bawah
melalui kolumna vertebralis sampai setinggi vertebra lumbal 1-2.Secara anatomis
sistem saraf tepi dibagi menjadi 31 pasang saraf spinal dan 12 pasang saraf kranial.
Suplai darah pada sistem saraf pusat dijamin oleh dua pasang arteria yaitu arteria
vertebralis dan arteria karotis interna,yang cabang-cabangnya akan beranastomose
membentuk sirkulus arteriosus serebri Wilisi.Aliran venanya melalui sinus dura matris
dan kembali ke sirkulasi umum melalui vena jugularis interna.(Wilson.
2005,Budianto.2005,Guyton. 1997)
Membran plasma dan selubung sel membentuk membran semipermeabel yang
memungkinkan difusi ion-ion tertentu melalui membran ini, tetapi menghambat ion
lainnya. Dalam keadaan istirahat (keadaan tidak terstimulasi),ion-ion K+ berdifusi dari
sitoplasma menuju cairan jaringan melalui membran plasma.Permeabilitas membran
terhadap ion K+ jauh lebih besar daripada permeabilitas terhadap Na+ sehingga aliran
keluar (efluks) pasif ion K+ jauh lebih besar daripada aliran masuk (influks) Na+.
Keadaan ini memngakibatkan perbedaan potensial tetap sekitar -80mV yang
dapat diukur di sepanjang membran plasma karena bagian dalam membran lebih
negatif daripada bagian luar.Potensial ini dikenal sebagai potensial istirahat (resting
potential). (Snell. 2007)
Bila sel saraf dirangsang oleh listrik, mekanik, atau zat kimia, terjadi perubahan
yang cepat pada permeabilitas membran terhadap ion Na+ dan ion Na+ berdifusi
melalui membran plasma dari jaringan ke sitoplasma.Keadaan tersebut menyebabkan
membran mengalami depolarisasi.Influks cepat ion Na+ yang diikuti oleh perubahan
polaritas disebut potensial aksi, besarnya sekitar +40mV. Potensial aksi ini sangat
singkat karena hanya berlangsung selama sekitar 5msec.Peningkatan permeabilitas
membran terhadap ion Na+ segera menghilang dan diikuti oleh peningkatan
permeabilitas terhadap ion K+ sehingga ion K+ mulai mengalir dari sitoplasma sel dan
mengmbalikan potensial area sel setempat ke potensial istirahat.
Potensial aksi akan menyebar dan dihantarkan sebagai impuls saraf.Begitu
impuls menyebar di daerah plasma membran tertentu potensial aksi lain tidak dapat
segera dibangkitkan.Durasi keadaan yang tidak dapat dirangsang ini disebut periode
refrakter.Stimulus inhibisi diperkirakan menimbulkan efek dengan menyebabkan influks
ion Cl- melalui membran plasma ke dalam neuron sehingga menimbulkan
hiperpolarisasi dan mengurangi eksitasi sel.(Snell. 2007)
.

Você também pode gostar