Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sakit, sadar tidak sadar kita sering menggunakannya misalnya ketika kita sakit
kepala atau sakit gigi. Salah satu komponen obat yang kita minum biasanya
adalah suatu mekanisme nyeri proteksi bagi penderita yang timbul bila mana
seseorang yang memiliki banyak perbedaan dan hampir sebagian arti nyeri
Keadaan ini mempengaruhi beberapa faktor seperti : usia, jenis kelamin, latar
sebagainya.
tersebut.
1. Maksud Percobaan
0,5% yang diberikan sesuai dengan volume pemberian pada hewan coba
2. Tujuan Percobaan
menit ke 15, 30, 60, 90 dan 120 menit setelah diberikan perlakuan pada
b. Untuk menentukan sediaan yang paling baik dari tablet Antalgin, tablet
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Rasa nyeri dalam kebanyakan hal hanya merupakan suatu gejala yang
nyeri (nociceptor) di ujung ujung saraf bebas di kulit, mukosa serta jaringan
lain dan demikian menimbulkan antara lain reaksi radang dan kejang
kejang. Nociceptor ini juga terdapat di seluruh jaringan dan organ tubuh,
a. Analgetik Narkotik
Zat ini mempunyai daya penghalau nyeri yang kuat sekali dengan
titik kerja yang terletak disistem saraf sentral, analgetik ini umumnya
fisik dan psikis (ketagihan, adiksi) bila pengobatan dihentikan (Tjay &
Raharjda, 2002).
Analgetik non narkotik bersifat non adiktif dan kurang kuat dibandingkan
penanganan nyeri berat paska pembedahan dan terapi paliatif pada pasien-
air. Obat ini sering dikombinasi dengan obat-obat lain, antara lain dengan
aminofenazon. Obat ini dapat secara mendadak dan tak terduga menimbulkan
obat ini sudah lama dilarang peredarannya di banyak negara, antara lain AS,
NSAID
C. Efek Analgesik
nyeri perifer.
sensoris.
anestesi umum.
D. Nyeri
terjadi pada masa awal kehidupannya. Secara klinis, nyeri adalah apapun
Triyanto).
kebanyakan hal hanya merupakan suatu gejala yang berfungsi sebagai isyarat
encok), infeksi jasad renik atau kejang otot. Nyeri yang disebabkan oleh
teglandin. Rasa nyeri merupakan suatu perasaan subjektif pribadi dan ambang
toleransi nyeri berbedabeda bagi setiap orang. Batas nyeri untuk suhu badan
Rasa nyeri dalam kebanyakan hal hanya merupakan suatu gejala yang
peradangan (rema, encok), infeksi jasad renik atau kejang otot. Keadaan
rangsangan nyeri. Rasa nyeri dalam kebanyakan hal hanya merupakan suatu
mukosa serta jaringan lain dan demikian menimbulkan antara lain reaksi
radang dan kejang kejang. Nociceptor ini juga terdapat di seluruh jaringan
yang terendah saat seseorang merasakan rasa nyeri. Untuk setiap orang
E. Mekanisme Nyeri
stimulus noksius yang diperantarai oleh sistem sensorik nosiseptif. Sistem ini
berjalan mulai dari perifer melalui medulla spinalis, batang otak, thalamus
dan korteks serebri. Apabila telah terjadi kerusakan jaringan, maka sistem
nosiseptif akan bergeser fungsinya dari fungsi protektif menjadi fungsi yang
non noksius atau noksius ringan yang mengenai bagian yang meradang akan
sedikit lebih pucat. Mata berwarna hitam dan kulit berpigmen. Berat badan
bervariasi, tetapi umumnya pada umur empat minggu berat badan mencapai
18-20 gram. Mus musculus liar dewasa dapat mencapai 30-40 gram pada
umur enam bulan atau lebih. Mus musculus liar makan segala macam
tersedia bahkan bahan yang tidak bisa dimakan. Makanan yang diberikan
untuk Mus musculus biasanya berbentuk pelet secara tanpa batas (ad
libitum). Air minum dapat diberikan dengan botol-botol gelas atau plastik
dan Mus musculus dapat minum air dari botol tersebut melalui pipa gelas
atau plastik dan Mus musculus dapat minum air dari botol tersebut melalui
pipa gelas. Mus musculus liar lebih suka suhu lingkungan tinggi, namun
juga dapat terus hidup dalam suhu rendah. Kandang Mus musculus berupa
kotak sebesar kotak sepatu yang terbuat dari bahan plastik (prolipropilen
atau polikarbonat), almunium atau baja tahan karat. Syarat kandang mudah
dibersihkan, tahan lama, tahan gigitan dan aman (Smith & Mangkoewidjojo,
1988).
Mus musculus jantan dan betina muda sukar untuk dibedakan. Mus
musculus betina dapat dikenali karena jarak yang berdekatan antara lubang
anus dan lubang genitalnya. Testis pada Mus musculus jantan pada saat
matang seksual terlihat sangat jelas, berukuran relatif besar dan biasanya
tidak tertutup oleh rambut. Testis dapat ditarik masuk ke dalam tubuh. Mus
musculus betina memiliki lima pasang kelenjar susu dan puting susu sedang
Mus musculus akan lebih aktif pada senja atau malam hari, mereka
macam material lunak. Mus musculus adalah hewan terrestrial dan satu
jantan yang dominan biasanya hidup dengan beberapa betina dan Mus
musculus muda. Jika dua atau lebih Mus musculus jantan dalam satu
kandang mereka akan menjadi agresif jika tidak dibesarkan bersama sejak
2010 bahwa Mus musculus betina memiliki siklus estrus lamanya 4-6 hari,
dengan lama estrus kurang dari 1 hari. Beberapa Mus musculus betina jika
hidup bersama dalam keadaan yang berdesakan, maka tidak terjadi siklus
estrus pada saat itu tetapi jika dirangsang oleh urine Mus musculus jantan,
plug akan terjadi selama 24 jam. Masa bunting sekitar 19-21 hari dan
beranak sebanyak 4-13 ekor (rata-rata 6-8). Satu Mus musculus betina dapat
beranak sekitar 5-10 kali per tahun, sehingga populasinya meningkat dengan
sangat cepat. Musim kawin terjadi setiap tahun. Mus musculus yang baru
lahir buta dan tidak berambut. Rambut mulai tumbuh tiga hari setelah
kelahiran dan mata akan terbuka 1-2 minggu setelah kelahiran. Mus
kebuntingan yang pendek (18-21 hari) dan masa aktifitas reproduksi yang
lama (2-14 bulan) sepanjang hidupnya. Mencit mecapai dewasa pada umur
35 hari dan dikawinkan pada umur delapan minggu (jantan dan betina).
berlangsung sampai lima hari dan lamanya estrus 12-14 jam. Mencit jantan
dewasa memiliki berat 20-40 gram sedangkan mencit betina dewasa 18-35
gram. Hewan ini dapat hidup pada temperatur 30oC (Smith &
Mangkoewidjojo, 1988).
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Rodentia
Famili : Muridae
Upafamili : Murinae
Genus : Mus
Asam asetat atau asam cuka adalah senyawa kimia organik yang
dikenal sebagai pemberi rasa asam dan aroma pada makanan. Asam asetat
berasa asam dan berbau menyengat. Asam asetat bersifat korosif terhadap
kulit dan merupakan iritan keras untuk mata, kulit, dan membran mukosa.
1. Secara intraperitonial :
untuk mencegah terkenanya kandung kemih dan jika terlalu tinggi akan
2. Secara intravena
yaitu pada otot pangkal lengan, pada otot paha bagian luar yaitu 1/3 tengah
pada sebelah luar dan pada otot bokong yang tepat adalah 1/3 bagian dari
90.
penyuntikan ini yaitu pada lengan atas sebelah luar, pada paha bagian luar
6. Secara oral
F. Uraian Bahan
Rumus Molekul : OH
NHCOCH3
pahit
alkalihidroksida.
(Ramali, 2000).
(Farida, 2010).
(Ganiswarna S, 1995).
1995).
Rumus Bangun :
C 6 H5
O CH3
CH2 N CH3
O3SNa CH3
(Ganiswarna S, 1995).
(Ganiswarna S, 1995).
higroskopis.
K/P : Pensuspensi
mempunyai rasa
(Ramali,2000)
Sinonim : Meloksikam
mengandung air.
Farmakokinetik : 2000).
(Ganiswarna S, 1995).
1995).
2002).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
a. Batang pengaduk
b. Gelas ukur 10 mL
c. Gelas Kimia1000 mL
d. Hot plate
e. Canula
f. Spoit 1 cc dan 5 cc
g. Stop watch
h. Timbangan digital
c. Antalgin 500 mg
d. Aquadest
e. Kertas perkamen
f. Meloxicam 15 mg
g. Na. Diklofenak 50 mg
h. Na CMC 0,5 %
i. Parasetamol 500 mg
3. Hewan uji
D. Cara Kerja
c. Dimasukkan Na. CMC kedalam air sedikit demi sedikit sambil diaduk
aquadest.
pemberian obat.
(1986)
5. Dicatat jumlah geliat kumulatif yang timbul pada menit ke 15, 30,
Rumus :
= Panjang X Lebar
Luas Segitiga
= 1
2 . .
( )
% Daya Analgetika = 1 100 %
( )
BAB IV
DATA PENGAMATAN
A. Hasil Pengamatan
500 mg
Na. CMC
4 26,95 g 0,89 mL 6 0 0 0 0
0,5%
Na.
5 Diklofenak 25,77 g 0,86 mL 14 0 0 0 0
50 mg
Meloxicam
6 25,54 g 0,85 mL 26 0 0 0 0
15 mg
B. Kurva Grafik
25
20 Antalgin
Jumlah geliat
Paracetamol
15
Asam Mefenamat
10 Na-CMC 0,5%
5 Na. Diklofenak
Meloxicam
0
15 30 60 90 120
Menit
BAB V
PEMBAHASAN
Pada praktikum ini yaitu dilakukan pengujian terhadap efek analgetik pada
hewan coba mencit (Mus musculus L) dengan menggunakan obat Antalgin 500
mg, Paracetamol 500 mg, Asam Mefenamat 500 mg, Natrium Diklofenak 25 mg,
Meloxicam 15 mg serta Na-CMC 0,5% sebagai kontrol dan Asam Aetat 0,5%
sebagai penginduksi.
asetat merupakan senyawa kimia yang dapat menstimulus nyeri dimana serabut
menimbulkan nyeri yang bersifat linu. Mekanisme dari asam asetat dalam
menimbulkan rasa nyeri adalah dengan cara membuat luka pada jaringan yang
bersifat asam dan darah yang bersifat netral agak sedikit basa juga akan
menyebabkan asidosis.
Dimana rute pemberian oral, ketika obat dimasukkan secara oral (mulut)
kedalam lambung (gaster). Didalam lambung obat akan larut yang disebut disolusi
kemudian obat akan dikirim ke usus halus, didalam usus inilah obat akan diserap
lalu obat masuk kedalam pembuluh darah dan menuju pusat sakit didalam tubuh.
Ketika perjalanan obat sudah sampai ke hati, obat akan bertemu zat kekebalan
tubuh yang disebut metabolisme. Didalam proses metabolisme ini zat racun obat
akan dilumpuhkan oleh zat kekebalan tubuh sedangkan zat yang bermanfaat akan
diolah sehingga berkhasiat sebagai obat. Zat obat yang dilumpuhkan akan dikirim
digunakan sebagai hewan uji karena mencit hampir identik secara genetis,
karakteristik biologi dan perilakunya sangat mirip manusia dan banyak gejala
Metode geliat, metode ini tidak hanya sederhana dan dapat dipercaya
tetapi juga memberikan evaluasi yang cepat terhadap jenis analgesik perifer.
nyeri. Pada percobaan ini rangsang nyeri diberikan berupa iritan kimia, dengan
menginjeksi secara intraperitoneal zat iritan berupa steril asam asetat. Efek nyeri
akan timbul dalam waktu yang lebih cepat karena iritan diberikan secara
ujung saraf bebas dikulit, selaput lender dan jaringan, lalu dialirkan melalui saraf
sensoris ke susunan saraf pusat (SSP) melalui sumsum tulang belakang ke talamus
dan ke pusat nyeri di otak besar (rangsangan sebagai nyeri). Sehingga timbul rasa
nyeri yang dapat dilihat terjadi pada hewan uji dengan adanya geliat-geliat yang
Adapun Onset dan durasi obat bekerja analgetik diantaranya adalah: Asam
Mefenamat, penyerapan obat dalam saluran cerna cepat dan hampir sempurna,
99% obat terikat oleh protein plasma. Kadar plasma tertinggi dicapai dalam 2 jam
setelah pemberian oral, dan waktu paruh dalam plasma 2-4 jam. Na diklofenak,
proses absorbsi dimulai segera setelah obat diberikan, dan rasa nyeri biasanya
berkurang dalam 15-30 menit. Kalium diklofenak dilepaskan cepat dalam aliran
darah untuk mengurangi rasa nyeri lebih cepat. Sebagian dari diklofenak di
sebagai metabolit melalui empedu dan di dalam feses. Meloxicam, obat ini
akan mengurangi rasa sakit dan inflamasi. Absorbsi berlangsung cepat dilambung,
terikat 99% pada protein plasma dan waktu paruh dalam plasma 45 jam sehingga
yang mudah larut dalam air dan cepat diserap ke dalam tubuh, Antalgin
thermostat yang mengatur suhu tubuh. Paracetamol hanya mempunyai efek ringan
Paracetamol 195cm2, Asam Mefenamat 510 cm2, Natrium diklofenak 210 cm2 dan
Meloxicam 195 cm2. Dari hasil pengamatan, nilai AUC semakin besar dengan
semakin sedikitnya jumlah geliat yang ditunjukkan pada mencit dalam hal ini efek
analgetik obat tersebut lebih baik. % Daya analgetik untuk masing-masing obat
obat Asam Mefenamat. Tetapi dari praktikum yang dilakukan justru pada hewan
uji yang diberi perlakuan paracetamol dan Meloxicam menyebabkan hewan uji
15, 30, 60, 90 dan 120 menit bahwa obat Meloxicam memiliki jumlah geliat
lagi hingga menit 120 diakibatkan hewan uji yang digunakan mati, yang kedua
obat Asam Mefenamat dimana pada menit ke 15 menunjukkan geliat paling tinggi
berturut-turut yaitu sebanyak 6, 5, 1 dan pada menit 120 tidak menunjukkan geliat
sebanyak 6 kali dan pada menit berikutnya hingga pada menit 120 tidak lagi
menunjukkan geliat diakibatkan hewan uji yang digunakan juga mati sama seperti
yang dialami pada hewan uji obat Meloxicam, Na CMC 0,5% yang digunakan
pada menit-menit berikutnya hingga menit 120 tidak menunjukkan geliat lagi dan
yang terakhir Antalgin tidak menunjukkan geliat sama sekali selama 120 menit
pengamatan.
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
2. Dalam praktikum kali ini obat yang paling baik digunakan untuk
B. Saran
praktikan untuk lebih serius dalam melakukan praktikum agar ilmu yang
laboratorium.
DAFTAR PUSTAKA
Dharmady, Agus & Eriyatno. 2004. Manajemen nyeri dalam suatu tatanan tim
FKUI .
Ramali, Ahmad, 2000. Kamus kedokteran : arti dan keterangan istilah. Jakarta :
Djambatan.
Priharjo, Robert. 1995. Tekhnik dasar pemberian obat bagi perawat. Jakarta :
EGC
BalaiPenerbit FKUI .
Tjay dan Raharadjo, dkk. 2002. Obat obat penting. Jakarta : Gramedia.
LAMPIRAN
A. Skema Kerja Uji Analgetikum pada hewan coba mencit (Mus muculus L)
Mencit dipuasakan
Ditimbang
Diinduksi I.P
Catat jumlah geliat pada menit 15, 30, 60, 90, 120
Hasil
Hitung AUC
Pembahasan
Kesimpulan
B. Perhitungan Bahan
1. Na CMC 0,5% 200 mL
% = 100 %
0,5 % = 200 100 %
100
x = 100 = 1
%1 x V1 = %2 x V2
V1 = 0,5 mL
C. Perhitungan Dosis
a. Antalgin 500 mg
= 0,0026 500 mg
= 0,13 mg
BB mencit
2. Dosis pemerian = BB standar min Dosis Konversi
BB mencit
3. Volume pemerian = BB standar maks X Volume pemberian maks
23,05
= 60
30
= 0,795 mL
DP
4. Serbuk yang ditimbang = D.Etiket X Bobot rata rata antalgin
1,3
= 500x 72,5 mg
= 1,62 mg
5. Suspensi 20 Ml = 0,188 20 mL
= 3,76 mg/20 mL
b. Paracetamol 500 mg
=1,3 mg
BB mencit
2. Dosis Pemberian = BB standar min Dosis Konversi
20,70 g
= 1,3 mg
20 g
BB mencit
3. Volume Pemberian = Volume pemberian max
BB standar maks
20,70 g
= 1 mL
30 g
= 0,69 mL
DP
4. Serbuk yang ditimbang = X Bobot rata rata asmef
D.Etiket
1,34
= x 607 mg
500
= 1,62 mg
= 1,62 x 20 mL
= 32,4 mg/20 mL
=1,3 mg
BB mencit
2. Dosis Pemberian = BB standar min Dosis Konversi
26,21 g
= 1,3 mg
20 g
BB mencit
3. Volume Pemberian= BB standar maks Volume pemberian max
26,21 g
= 1 mL
30 g
= 0,87 mL
DP
4. Serbuk yang ditimbang = D.Etiket Bobot rata rata asmef
1,70
= 588 mg
500
= 1,99 mg
= 1,99 x 20
= 39,8 mg/20 mL
d. Natrium Diklofenak 50 mg
= 0,0026 50 mg
= 0,13 mg
BB mencit
2. Dosis pemerian = BB standar min Dosis Konversi
25,77
= 0,23 mg
20
= 0,167 mg
BB mencit
3. Volume pemerian = Volume pemberian max
BB standar maks
25,77
= 1 mL
30
= 0,859 mL
DP
4. Serbuk yang di timbang = B. rata rata Na.diclofenac
D.etiket
0,167
= 223 mg
50
= 0,744 mg
5. Dibuat 10 ml
1. Na-CMC
Na-CMC 0,5%
120
100
Jumlah geliat
80
60
40 Na-CMC 0,5%
20
0
15 30 60 90 120
Menit
1
I. Luas Segitiga = a. t
2
1
= 2 15.43
= 322,5 cm2
1
II. Luas Segitiga = 2 a. t
1
= 15.67
2
= 502,5 cm2
= 15 43
= 645 cm2
1
IV. Luas Segitiga = 2 a. t
1
= 30.85
2
= 1,275 cm2
= 30 25
= 750 cm2
1
VI. Luas Segitiga = 2 a. t
1
= 30.19
2
= 285 cm2
= 30 6
= 180 cm2
1
VIII. Luas Segitiga = 2 a. t
1
= 30.3
2
= 45 cm2
= 30 3
= 90 cm2
= 4095 cm
2. Paracetamol
Paracetamol 500 mg
12
10
8
jumlah geliat
6
Paracetamol 500 mg
4
0
15 30 60 90 120
Menit
1
I. Luas Segitiga = 2 a. t
1
= 15.2
2
= 15 cm2
1
II. Luas Segitiga = 2 a. t
1
= 60.6
2
= 180 cm2
10
jumlah geliat
6
Asam Mefenamat
4 500 mg
0
15 30 60 90 120
Menit
1
I. Luas Segitiga = 2 a. t
1
= 15.11
2
= 82,5 cm2
1
II. Luas Segitiga = 2 a. t
1
= 15.5
2
= 37,5 cm2
= 15 6
= 90 cm2
1
IV. Luas Segitiga = 2 a. t
1
= 30.1
2
= 15 cm2
= 30 5
= 150 cm2
1
VI. Luas Segitiga = 2 a. t
1
= 30.3
2
= 45 cm2
= 30 2
= 60 cm2
1
VIII. Luas Segitiga = 2 a. t
1
= 30.2
2
= 30 cm2
= 510 cm2
4. Natrium Diklofenak 50 mg
Natrium Diklofenak 50 mg
16
14
12
Jumlah geliat
10
8
Natrium Diklofenak
6
50 mg
4
2
0
15 30 60 90 120
Menit
1
Luas segitiga = 2 a. t
1
= 30.14
2
= 210 cm2
5. Meloxicam 15 mg
Meloxicam 15 mg
30
25
Jumlah geliat
20
15
10 Meloxicam 15 mg
5
0
15 30 60 90 120
Menit
1
Luas Segitiga = 2 a. t
1
= 15.26
2
= 195 cm2
1. Paracetamol 500 mg
%daya analgetik =1( ) 100%
195
= 1 (4095) 100%
= 1 0,047 100%
= 0,953 100%
= 95,3%
%daya analgetik =1( ) 100%
510
= 1 (4095) 100%
= 1 0,124 100%
= 0,876 100%
= 87,6%
3. Natrium diklofenak 50 mg
%daya analgetik =1( ) 100%
210
= 1 (4095) 100%
= 1 0,051 100%
= 0,949 100%
= 94,9%
4. Meloxicam
%daya analgetik =1( ) 100%
195
= 1 (4095) 100%
= 1 0,0478 100%
= 0,952 100%
= 95,3%
E. Gambar