Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena rahmat
dan anugerah-Nya kami telah selesai menyusun paper ini guna memenuhi
RSUPM.
Pada kesempatan ini, tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada
Kami sadar bahwa paper ini masih jauh dari sempurna, tidaklah
sifatnya membangun sangat kami harapkan, guna perbaikan menyusunan paper ini
di lain kesempatan.
Semoga paper ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi kita
semua.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................1
DAFTAR ISI..............................................................................................................2
PENDAHULUAN........................................................................................................3
DEFINISI..................................................................................................................4
EPIDEMIOLOGI........................................................................................................5
ETIOLOGI..................................................................................................................5-6
KLASIFIKASI............................................................................................................6-7
GAMBARAN KLINIS.................................................................................................7-8
DIAGNOSIS...............................................................................................................8-9
DIAGNOSIS BANDING...........................................................................................9
PENATALAKSANAAN...............................................................................................9-11
PROGNOSIS...............................................................................................................11
KESIMPULAN.............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................13
PENDAHULUAN
Gangguan tidur( insomnia ) sering terjadi pada masyarakat umum dan pada
(3) Gangguan jaddwal tidur-bangun ( tidur normal tetapi pada saat yang salah ),
(4) parasomnia ( perilaku abnormal yang muncul pada saat tidur ). Dari gangguan
belum cukup tidur pada saat dia terbangun.Hal ini dapat bersifat sementara
ataupun menetap.
dalam hidup kita. Untuk banyak orang, tidur memberikan energi baik secara
mental maupun fisik. Sebagian besar orang tidak mendapatkan tidur yang cukup
sehingga keesokan paginya akan merasa sedikit pusing, dan akan menjadi iritabel
menunjukkan bahwa bahkan deprivasi tidur ringan selama beberapa hari saja
mengganggu kemampuan kita untuk berpikir dengan jernih (Van Dongen. Maislin.
membuat semua jenis kesalahan menjadi nyata, demikian juga dengan terjadinya
kecelakaan. Ilusi dan halusinasi, terutama yang visual dan taktil, menyela dan
tidur di malam hari, bila mereka sering terbangun atau bangun terlalu awal dan
tidak dapat tidur lagi (kesulitan untuk mempertahankan tidur), atau bahkan bila
mereka tidur dengan jumlah jam yang cukup tetapi tetap merasa belum cukup
DEFENISI
mempertahankan tidur atau tidak cukup tidur, sehingga merasa tidak segar pada
waktu bangun pagi hari dan mengalami kualitas tidur yang buruk.(1,2)
hal ini biasanya diperberat dengan perilaku yang tidak sehat seperti jam tidur
Sebagian terbesar orang dewasa membutuhkan 8-9 jam tidur satu malam.
Namun ada beberapa orang yang biasanya tidur lebih singkat ( misalnya kurang
dari dari 6 jam ), tapi masih mampu berfungsi pada tingkat yang tinggi dan tanpa
keluhan di siang hari. Orang demikian dapat dianggap sebagai orang tidur
EPIDEMIOLOGI
perawat, dokter dan satpam sangat besar menimbulkan gangguan tidur pada
dengan pria dengan rasio 3:2. Dengan bertambahnya usia bertambah pula angka
kejadian gangguan tidur. Keluhan insomnia lebih sering didapat pada orang yang
mudah cemas atau depresi, orang dengan sosial ekonomi yang rendah, bercerai,
mereka dengan penyakit yang kronis dan pada peminum alkohol berat.(3)
ETIOLOGI
Gangguan pada jantung seperti gagal jantung dan iskemia pada pembuluh
Koroner.
CNS
Obat-obatan psikotropika
Tegang cemas
Kejadian yang mengancam nyawa atau kejadian yang memiliki stress tinggi
Gangguan tidur akibat waktu kerja yang tidak tetap (malam dan pagi)
KLASIFIKASI INSOMNIA
dapat dikenali dengan mudah oleh pasien sendiri. Faktor yang memicu
antara lain akibat lingkungan tidur yang berbeda, stress situasional akibat
dokter.
minggu atau lebih. Salah satu penyebab insomnia kronik yang paling umum
gangguan medis. Namun insomnia kronis bisa juga disebabkan oleh factor
stress kronik.(4)
yang langsung dari suatu zat seperti penyalahgunaan obat atau kondisi
ditegakkan. Keluhan yang paling sering dikemukakan oleh pasien insomnia ialah :
DIAGNOSIS
gangguan, oleh karena luasnya variasi individual. Lama gangguan yang tidak
diagnosis disini, dapat dimasukkan dalam reaksi stress akut atau gangguan
penyesuaian.(5)
DIAGNOSIS BANDING
Gangguan anxietas
Gangguan depresi
Alkoholisme
PENATALAKSANAAN
1. Farmakoterapi
o Golongan Benzodiazepine:
mg/malam
Pengaturan dosis :
tidur.
toleransi obat.
Pada usia lanjut, dosis harus lebih kecil dan peningkatan dosis
intoksikasi.
2. Non farmakoterapi
Batasi waktu di tempat tidur setiap hari pada jumlah yang sama
Olahraga
PROGNOSA
hidup, gangguan mental dan fisik. Pasien juga didukung dengan terapi hipnotik
KESIMPULAN
Tidur adalah keadaan organisme yang teratur dari proses otak yang
dibutuhkan oleh seseorang untuk dapat berfungsi baik. Pada orang normal
pada siklus biologiknya, menurun daya tahan tubuh serta menurunkan prestasi
insomnia.
mempertahankan tidur atau tidak cukup tidur, sehingga merasa tidak segar pada
waktu bangun pagi hari dan mengalami kualitas tidur yang buruk. Biasanya
disebabkan oleh gangguan di dalam waktu dan mekanisme tidur, hal ini biasanya
diperberat dengan perilaku yang tidak sehat, seperti tidak teratur jam tidur,
memulai tidur, sulit mempertahankan keadaan tidur, bangun terlalu cepat di pagi
mengandung kafein, hindari tidur sekejap pada siang hari, lakukan relaksasi otot
pada malam hari, pertahankan kondisi tidur yang menyenangkan, dan lain-lain.
insomnia kronis dapat mengganggu kualitas hidup, gangguan mental dan fisik.
DAFTAR PUSTAKA
3. Tomb, D. Gangguan Tidur. Edisi Enam. Jakarta. EGC. 2001. Hal: 220-230
http://www.klikdokter.com/illness/detail/49
6. Nevid JS, Rathus SA, Greene B. Gangguan Tidur. Psikologi Abnormal. Edisi
7. Kaplan, H.I. Sadock, B.J. Insomnia. Ilmu Kedokteran Jiwa Darurat. Widya