Você está na página 1de 12

Askep TB Paru

. Askep Pada Pasien Dengan TB Paru

PENGKAJIAN
1. Biodata
a. Identitas Pasien
Nama : Ny. L
Umur : 36 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Sukarame 18/02 Tasikmalaya
Status Perkawinan : Kawin
Agama : Islam
Suku Bangsa : Sunda
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT
Nomor Register :12517309
Diagnosa Medis : Tuberkulosis Paru
Tanggal Masuk RS : 03 Mei 2012
Tanggal Pengkajian : 14 Mei 2012
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. A
Umur : 44 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Sukarame 18/ 02 Tasikmalaya
Hubungan dengan pasien : Suami

2. Keluhan Utama
Klien mengeluh sesak nafas.
3. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Penyakit Sekarang
Pada tanggal 03 mei 2012 klien masuk ke IGD jam 22.00 dengan keluhan sesak
nafas dan kadang-kadang batuk. Klien mengatakan sesak seperti tertindih. Sesak
dirasakan apabila klien beraktifitas dan berkurang jika diistirahatkan. Klien
mengatakan keluhan dirasakan sejak 8 bulan yang lalu, tetapi karena klien sedang
hamil pengobatannya ditunda. Klien baru berobat jalan ke dokter 3 bulan yang lalu.
Pada saat dilakukan pengkajian tanggal 14 Mei 2012, klien mengeluh sesak, sesak
bertambah bila klien tidur terlentang dan berkurang apabila tidur membungkuk,
sesak dirasakan seperti tekanan pada dada. Klien mengatakan sesak lebih sering
dirasakan pada siang hari. Frekuensi nafas klien meningkat, pada saat dilakukan
auskultasi terdengar wheezing dan ronchi. Selain itu klien mengeluh sakit dada,
lemas serta pusing.
b. Riwayat Penyakit Dahulu
Klien dan keluarga mengatakan bahwa 15 tahun yang lalu, klien pernah menderita
penyakit yang sama dan berobat ke dokter sampai pengobatan tuntas. Tetapi sejak
8 bulan yang lalu penyakit klien kambuh lagi dan berobat jalan ke dokter.

c. Riwayat Penyakit Keluarga


Klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang lain yang menderita penyakit
yang sama dengan klien.

4. Pola Aktifitas Sehari-hari


No Aktifitas Sebelum Sakit Saat Sakit
1 Pola Nutrisi Klien mengatakan biasa Klien makan dengan
makan 3x1 hari, porsi frekuensi 3x sehari,
makan habis 1 porsi, tak porsi habis 1 porsi
ada makanan yang dengan diit tinggi
dipantang. kalori tinggi protein.
Frekuensi minum 6-7 Frekuensi minum 4-5
gelas/ hari gelas sehari. Terapi
parenteral infus
Ringer Laktat 20 gtt/
menit.
2 Pola Eliminasi Klien mengatakan ia Klien BAB sebanyak 1
biasa BAB 1 - 2 x sehari, kali/ hari, warna feses
konsistensi lembek, hitam dengan
warna kuning, tidak konsistensi lembek.
menggunakan alat bantu Frekuensi BAK 5-6 x
BAB. Klien biasa BAK sehari, warna urine
4 - 5 x sehari warna kuning muda, tidak
urine kuning muda, tidak ada kesulitan BAK,
ada kesulitan saat BAK tidak terpasang
seperti rasa panas/ urine kateter.
menetes.
3 Istirahat Tidur Klien tidur di rumah 7 Klien mengatakan
jam sehari, tidur siang tidur 2-3 jam/ hari,
kadang-kadang. Di klien mengatakan
rumah klien tidak kesulitan tidur karena
mengalami gangguan sakit pada area dada
tidur. sehingga sulit untuk
menemukan posisi
yang nyaman untuk
tidur.
4 Aktifitas Klien mengatakan setiap Klien mengeluh
harinya ia menjalankan lemas, tidak dapat
usaha bordel dirumah. beraktifitas jadi klien
lebih banyak diam di
tempat tidur. Aktifitas
klien dibantu oleh
keluarganya.
5 Personal Klien mengatakan ia Klien mengatakan
Hygiene biasa mandi 2-3 x selama di RS belum
sehari, memakai sabun pernah mandi hanya
mandi, gosok gigi 2-3 x di washlap 2 x sehari
sehari dan dibantu oleh
menggunakan pasta keluarganya, gosok
gigi. Klien biasa mencuci gigi 1x sehari,
rambutnya 2 hari sekali. keramas belum
pernah.
5. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum
1) Penampilan Umum : Klien tampak lemah
2) Kesadaran : Composmentis
3) GCS : 15
4) Tanda-Tanda Vital
Suhu : 36,80 C
Nadi : 90 x/ menit
Tekanan darah : 100/ 70 mmHg
Respirasi rate : 26 x/ menit
5) Tinggi badan/ berat badan:

b. Sistem Pernafasan
1) Hidung
Bentuk simetris, pernafasan cuping hidung ada, tidak terdapat deviasi septum. Klien
dapat membedakan bau kayu putih dan parfum, warna membran merah muda, tidak
terdapat nyeri sinus. O2 terpasang 3-4 liter/ menit
2) Trakhea
Bentuk simetris, tidak ada benjolan, nyeri tekan tidak ada.
3) Dada
Bentuk simetris, pengembangan paru dikedua segmen sama, deformitas tidak ada,
vokal dan taktil fremitus baik, terdapat nyeri tekan, adanya dispneu, adanya retraksi
intercostal, terdengar ronchi, wheezing. Frekuensi nafas 26 x/ menit.

c. Sistem Kardiovaskuler
Bentuk dada simetris, terdapat nyeri tekan, bunyi jantung S1 dan S2 normal, tidak
ada suara tambahan gallop maupun murmur, nadi karotis teraba, JVP 2 cm, Nadi:
90 x/ menit, TD: 100/ 70 mmHg, Capillary Refill Time >2 menit.
d. Sistem Pencernaan
1) Mulut dan Gigi
Bentuk bibir simetris, bibir agak kering, mukosa lembab, warna merah muda, tidak
ada lesi, tidak ada karies
2) Abdomen
Bentuk simetris, ascites tidak ada, distensi tidak ada, hasil perkusi tidak ada
pembesaran hepar dan limpe, nyeri tekan pada hepar dan limpe tidak ada.
3) Anus
Hemoroid tidak ada, lesi tidak ada, nyeri tidak ada.

e. Sistem Persyarafan
1. Nervus I (Olfaktorius)
Pasien dapat membedakan bau kayu putih dengan makanan
2. Nervus II (Optikus)
1) Aktifitas Visual
pasien dapat membaca papan nama siswa pada jarak 40 cm
2) Lapang pandang
Pasien disuruh untuk melihat warna dari pita kerudung siswa pada jarak 60 cm
dan dapat melihat serta menyebutkan warnanya
3. Nervus III (Okulomotorius)
Pada saat pupil diberi rangsangan cahaya, pupil kiri dan kanan simetris. Pada saat
cahaya dijauhkan pupil membesar.
4. Nervus IV (Trochlearis)
Kedua mata tidak terdapat nistagmus, bola mata dapat bergerak ke arah kanan dan
kiri.
5. Nervus V (Trigemius)
Fungsi sensorik : terdapat gerakan mengedipkan mata ketika pilinan kapas
didekatkan pada koroner, pasien dapat merasakan sentuhan kapas dengan mata
tertutup.
Fungsi motorik : pasien tidak dapat menggerakkan kaki sesaat setelah tidur karena
kram.
6. Nervus VI (Abdusens)
Pasien dapat melihat ke arah kiri dan kanan tanpa menengok.
7. Nervus VII (Fasialis)
Pasien berbicara normal, kedua pipi simetris.
8. Nervus VIII (Akustikus)
Koklearis : pasien mampu mendengar bisikan dengan intensitas suara rendah pada
jarak 30 cm.
9. Nervus IX (Glosofaringeal)
Refleks menelan normal.
10. Nervus X (Vagus)
Refleks menelan baik.
11. Nervus XI (Accesorius)
Ketika pasien diminta untuk mengangkat bahu yang kanan dan ditekan ternyata ada
tahanan. Pasien mampu mengangkat bahunya yang kanan dan kiri dengan baik.
12. Nervus XII (Hypoglosius)
Bentuk lidah simetris, kemampuan lidah pasien untuk menggerakkan ke kiri dan ke
kanan dapat dilakukan dengan mudah.
A. Refleks fisiologis
1. Refleks kornea
Ditimbulkan dengan cara menyentuhkan kapas pada limbus kornea, kalau mata
kanan yang akan diperiksa pasien melirik ke kiri, limbus kornea mata kanan
disentuhkan dengan kapas positif mata pasien akan mengedip.
2. Refleks faring
Faring pasien digores dengan spatel, dikatakan positif bila reaksinya muntah dan
negatif bila pasien tidak muntah.
3. Refleks bicep
Ketika mengetuk daerah fosa cubiti dengan lengan pada posisi fleksi terjadi
kontraksi otot dan gerakan fleksi lengan bawah.
4. Refleks tricep
Ketika mengetuk daerah siku di mana lengan pada posisi fleksi terjadi kontraksi otot
tricep dan gerak ekstensi bagian bawah.
B. Refleks patologis
1. Refleks hoffman tromner
Cara membangkitkannya jari tengah pasien diekstensikan, kemudian ujungnya
digores, positif terdapat gerakan fleksi jari lainnya
2. Refleks babinsky
Ketika telapak kaki digores dengan benda berujung tumpul (ballpoint), kelima jari
kaki menjadi plantar fleksi.

6) Sistem Perkemihan
Ginjal tidak teraba, nyeri tekan ginjal tidak ada, nyeri tekan pada kandung kemih
tidak ada, frekuensi BAK 5-6 x/ hari dengan warna kemerahan, nyeri pada waktu
BAK tidak ada.
7) Sistem Muskuloskeletal
Bentuk normal, terpasang infus pada ekstremitas sebelah kiri RL 20 gtt/ menit, ada
nyeri tekan pada ekstremitas kiri dan pembengkakan karena tidak jalannya saluran
infus.
5 5
5 5

8) Sistem Endokrin
Pembesaran kelenjar tiroid tidak ada, tremor tidak ada, riwayat penyakit diabetes
mellitus tidak punya, BB= , TB=

6. Data Psikososial
1) Status Emosi
Klien terlihat sabar dalam menghadapi penyakitnya kecuali kalau sesaknya kambuh.
2) Konsep Diri:
a) Body Image
Klien merasa bersyukur memiliki keadaan tubuhnya yang normal, meskipun kini dia
sedang sakit dia pasrah kepada Allah SWT bahwa ini merupakan cobaan bagi
dirinya.
b) Harga Diri
Harga diri klien baik, dia menerima keadaannya sekarang
c) Ideal Diri
Klien berharap ingin cepat sembuh dan ingin segera pulang ke rumahnya karena
mempunyai anak yang masih bayi.
d) Peran
Klien berperan klien di rumah sakit.
e) Identitas diri
Klien dapat menyebutkan kepada perawat tentang nama, alamatnya.
3) Interaksi sosial
a) Interaksi dengan keluarga
Interaksi klien dengan keluarga baik dibuktikan dengan klien dapat berkomunikasi
dengan keluarga dan ada keluarga yang sering menemaninya dan klien sering
meminta bantuan pada keluarganya.
b) Interaksi dengan masyarakat
Interaksi klien dengan masyarakat cukup baik, terbukti dengan ia banyak dikunjungi
oleh tetangganya
c) Interaksi dengan petugas kesehatan
Interaksi klien dengan petugas kesehatan cukup baik, terbukti dengan klien mau
kerja sama dan kolaboratif dalam pengobatan dan perawatan yang diberikan.
d) Interaksi dengan orang lain
Klien tidak dapat berinteraksi dengan orang lain (sesama pasien) di rumah sakit
karena klien hanya berbaring saja di tempat tidur

7. Data Spiritual
Klien beragama Islam memiliki keyakinan kepada Allah SWT dan selalu berdoa
untuk kesembuhannya.

8. Data Penunjang
1) Hasil Laboratorium
Tanggal 13-05-2012
Jenis Hasil Nilai normal Interpretasi
Pemeriksaan
Hb 9,7 L :12-16 g/dl Rendah
Leukosit 8300 5000-10.000 dl Normal
LED 92/105 L: < 15m/jam Tinggi
Trombosit 280000 150.000-350.000 Normal
u/l
SGOT 10-31 ul 370 C Normal
SGPT 7-32 u/l Normal
Kreatinin L :0.5-1.1 MG/DL Normal
Ureum L: 10-50 MG/DL Normal
2) Hasil radiologi
Jantung batas kanan jelas, paru kanan sebagian atas terselubung, kiri terselubung
difus. Kesan : Tuberkulosis paru aktif
3) Therapy
Infus RL 20 gtt/ menit
Ceftazidin 1x1 gr
Salbutamol 3x1
Aminofilin 2 amp, drip/ 24 jam
Nebu combivent/ 8 jam
Ranitidin 2x1
OAT Lanjutan:
- Isoniasid 1x1
- Rifampin 1x1
- Etambutol 1x1
- Pirasinamid 1x1

9) ANALISA DATA
No Data Etiologi Masalah
1 Data subjektif : Peradangan paru Bersihan jalan nafas
- Klien mengeluh sesak tidak efektif
nafas Produksi mukus
- Klien mengeluh lemas meningkat
Data objektif :
- Frekuensi nafas penumpukan
26x/mnt sekret mukus pada
- Wheezing ada jalan nafas
- Ronchi ada
- Adanya sekret kental nafas tidak efektif
pada saluran nafas
- Kadang-kadang batuk

2. Data subjektif : Mycobacterium Gangguan


- Klien mengeluh sesak tuberculosis Pertukaran G
nafas masuk ke
- Klien mengeluh lemas bronchus

Data objektif : Peradangan kronis
- Adanya retraksi
intercostal Lesi primer
- O2 terpasang 3-4 mengalami
ltr/mnt pengapuran
- Klien sesak nafas bila menjadi rongga-
tidur terlentang rongga serta
- Saat sesak, klien jaringan nekrotik
bernafas dengan bibir
dimonyongkan Elastisitas recoil
paru menurun

Kolaps alveoli

Difusi
O2 terganggu
ANALISA DATA
Nama Pasien : Ny. S
Umur : 34 th
No RM : 533267

No Data Subjektif/Data Penyebab Masalah


Objektif
1 Ds : Pasien mengatakan Mycobacterium TB Bersihan jalan nafas
sesak tidak efektif
Do : Terdengar suara
tambahan whezing px
tampak lemas terdapat Infeksi saluran nafas
penarikan intercosta.
TTV:
TD : 110/60 mmHg
RR : 32x/menit Filtrasi sel radang
S : 38,4oC
N : 120x/menit

Penumpukan sputum
pada saluran nafas

Penyempitan lumen indo


bronkus

wheezing
2 Ds : Pasien mengatakan Infeksi saluran nafas Peningkatan suhu
badan terasa panas tubuh
Do : pasien tampak lemah,
kulit teraba panas, mukosa
kering. Filtrasi sel radang
TTV:
TD : 110/60 mmHg Gangguan termoregulasi
RR : 32x/menit
S : 38,4oC
N : 120x/menit
Panas

3 Ds : Pasien mengatakan Sesak Gangguan


nafsu makan menurun. pemenuhan nutrisi
Do : pasien tampak lemah,
bibir tampak kering.
Perubahan status
kesehatan

Ancaman kematian

Ansietas

Cemas

Peningkatan asam
lambung
Mual/muntah

Anoreksia

Intake in adekuat

Você também pode gostar