Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
A.Aqidah
Aqidah secara bahasa berarti ikatan. Secara istilah adalah keyakinan hati atas
sesuatu. Kata aqidah tersebut dapat digunakan untuk ajaran yang terdapat dalam Islam,
dan dapat pula digunakan untuk ajaran lain di luar Islam. Sehingga ada istilah aqidah Islam,
aqidah nasrani; ada aqidah yang benar atau lurus dan ada aqidah yang sesat atau
menyimpang.
Dalam ajaran Islam, aqidah Islam (al-aqidah al-Islamiyah) merupakan keyakinan atas
sesuatu yang terdapat dalam apa yang disebut dengan rukun iman, yaitu keyakinan kepada
Allah, malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir, serta takdir baik dan buruk.
Dalam ajaran Islam, aqidah memiliki kedudukan yang sangat penting. Ibarat suatu
bangunan, aqidah adalah pondasinya, sedangkan ajaran Islam yang lain, seperti ibadah dan
akhlaq, adalah sesuatu yang dibangun di atasnya. Rumah yang dibangun tanpa pondasi
adalah suatu bangunan yang sangat rapuh. Tidak usah ada gempa bumi atau badai, bahkan
untuk sekedar menahan atau menanggung beban atap saja, bangunan tersebut akan runtuh
dan hancur berantakan.
Aqidah Islam adalah sesuatu yang bersifat tauqifi, artinya suatu ajaran yang hanya
dapat ditetapkan dengan adanya dalil dari Allah dan Rasul-Nya. Maka, sumber ajaran aqidah
Islam adalah terbatas pada Al-Quran dan Sunnah saja. Karena, tidak ada yang lebih tahu
tentang Allah kecuali Allah itu sendiri, dan tidak ada yang lebih tahu tentang Allah, setelah
Allah sendiri, kecuali Rasulullah salallahu `alaihi wasalam.
Generasi para sahabat adalah generasi yang dinyatakan oleh Rasululah sebagai
generasi terbaik kaum muslimin. Kebaikan mereka terletak pada pemahaman dan sekaligus
pengamalannya atas ajaran-ajaran Islam secara benar dan kaffah. Hal ini tidak
mengherankan, karena mereka adalah generasi awal yang menyaksikan langsung turunnya
wahyu, dan mereka mendapat pengajaran dan pendidikan langsung dari Rasulullah salallahu
`alaihi wasalam. Setelah generasi sahabat, kualifikasi atau derajat kebaikan itu diikuti secara
berurutan oleh generasi berikutnya dari kalangan tabiin, dan selanjutnya diikuti oleh
generasi tabiut tabiin.
Ilmu Akidah
a. Ilmu Tauhid
Ilmu yang menerangkan tentang sifat Allah swt yang wajib diketahui dan dipercayai.
b. Ilmu Usuluddin
Suatu ilmu yang kepercayaan dalam agama Islam, yaitu kepercayaan kepada Allah
SWT dan pesuruhNya.
c. Ilmu Makrifat
Suatu ilmu yang membahaskan perkara-perkara yang berhubung dengan cara-cara
mengenal Allah SWT.
d. Ilmu Kalam
Sesuatu ilmu yang membahas tentang akidah dengan dalil-dalil aqliah (ilmiah)
sebagai perisai terhadap segala tentangan daripada pihak lawan.
e. Ilmu Akidah
Suatu ilmu yang membahas tentang perkara-perkara yang berhubung dengan
keimanan kepada Allah swt.
Dalam istilah Islam, syariah berarti jalan besar untuk kehidupan yang baik, yakni
nilai-nilai agama yang dapat memberi petunjuk bagi setiap umat manusia.
Kata syariat dalam beberapa ayat Al-Quran mengandung arti jalan yang lurus dan
jelas menuju kebahagiaan hidup.
Pengertian ini menurut para ahli, identik dengan pengertian agama. Karena hanya
agamalah yang dapat membimbing manusia kepada kebenaran hakiki untuk memperoleh
kemenangan dan kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Dalam arti luas al-syariah berarti seluruh ajaran Islam yang berupa norma-norma
ilahiyah, baik yang mengatur tingkah laku batin (sistem kepercayaan/doktrinal) maupun
tingkah laku konkrit (legal-formal) yang individual dan kolektif.
Dalam arti ini, al-syariah identik dengan din, yang berarti meliputi seluruh cabang
pengetahuan keagamaan Islam, seperti kalam, tasawuf, tafsir, hadis, fikih, usul fikih, dan
seterusnya. (Akidah, Akhlak dan Fikih).
Dalam arti sempit al-syariah berarti norma-norma yang mengatur sistem tingkah
laku individual maupun tingkah laku kolektif. Berdasarkan pengertian ini, al-syariah dibatasi
hanya meliputi ilmu fikih dan usul fikih. Syari'ah dalam arti sempit (fikih) itu sendiri dapat
dibagi menjadi dua bidang:
ibadah
muamalah
Artinya: Islam ditegakan diatas lima asas, yaitu bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain
Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, mengerjakan shalat, mengeluarkan
zakat, melaksanakan ibadah haji dan puasa bulan Ramadhan.
Abu Ameenah menambahkan tiga perbedaan lain antara syariah dan fiqh, yaitu:
Pertama, Syariah merupakan hukum yang diwahyukan Allah yang terdapat dalam Al-Quran
dan sunah, sementara fikih adalah hukum yang disimpulkan dari syariah yang merespon
situasi-situasi tertentu yang tidak secara langsung dibahas dalam hukum syariah. Kedua,
syariah adalah pasti dan tidak berubah, sementara fikih berubah sesuai dengan situasi dan
kondisi dimana diterapkan. Ketiga, hukum syariah sebagian besar bersifat umum.
1. Bersumber dari Sang Pencipta, Tuhan semesta alam. Sehingga mutlak benar
2. Terjaga dari perubahan, karena Allah menjaga sumbernya
3. Mencakup semua aspek kehidupan
4. Menjadi keputusan adil untuk setiap kasus sengketa manusia
5. Layak diterapkan di setiap zaman dan tempat.
Keterangan di atas, terlepas dari pro-kontra manusia terhadap aturan yang Allah
turunkan. Dan dalam hidup pasti ada aturan. Bisa jadi sejalan, bisa jadi berbenturan. Antara
syariat Allah dan syariat hawa nafsu manusia.
Orang yang saat ini tidak sedang mengikuti syariat Allah, berarti dia sedang
mengikuti syariat hawa nafsunya. Karena hidup tidak akan pernah lepas dari aturan dan
syariat, semua akan dipertanggung jawabkan.
C.Akhlak
Jadi, dari beberapa pendapat tentang akhlak diatas pada hakekatnya tidak ada
perbedaan yang mendasar mengenai pengertian tersebut. Akhlak merujuk pada kebiasaan
kehendak. Ini berarti bahwa kalau kehendak itu dibiasakan maka kebiasaan itulah yang
dinamakan akhlak. Misalnya, kalau kehendak untuk membiasakan memberi maka ini
dinamakan akhlak dermawan. Budi adalah sifat jiwa yang tidak kelihatan, sedangkan akhlak
adalah kelihatan melalui kelakuan atau muamalah. Kelakuan adalah bukti dan gambaran
adanya akhlak.
Pembagian Akhlak
Macam-macam akhlak:
Dan inti dari berkakhlak tersebut diatas intinya adalah berakhlak baik kepada Allah
SWT. Karena Allah SWT telah menjadikan diri dan lingkungan sekitar dengan lengkap dan
sempurna.
Allah SWT menciptakan manusia dengan tujuan utama penciptaannya adalah untuk
beribadah. Ibadah dalam pengertian secara umum yaitu melaksanakan segala perintah dan
menjauhi segala larangannya dengan penuh kesadaran dan keikhlasan. Manusia
diperintahkan-Nya untuk menjaga, memelihara dan mengembangkan semua yang ada
untuk kesejahteraan dan kebahagiaan hidup. Dan Allah SWT sangat membeci manusia yang
melakukan tindakan merusak yang ada. Maka karena Allah SWT membenci tindakan yang
merusak maka orang yang cerdas akan meninggalkan perbuatan itu, dia sadar bahwa jika
melakukan perbuatan terlarang akan berakibat pada kesengsaraan hidup di dunia dan
terlebih-lebih lagi di akhirat kelak, sebagai tempat hidup yang sebenarnya. Maka intinya
manusia harus berakhlak yang mulia.
Dari segi bahasa baik adalah terjemahan dari kata khair dalam bahasa arab, atau
good dalam bahasa inggris. Louis Maluf dalam kitabnya, Munjid, mengatakan bahwa yang
disebut baik adalah sesuatu yang telah mencapai kesempurnaan. Sementara itu dalam
Websters New Twentieth century dictionary, dikatakan bahwa baik adalah suatu yang
menimbulkan rasa keharuan dalam kepuasan, kesenangan, persesuaian.
Selanjutnya yang baik itu juga adalah suatu yang mempunyai nilai kebenaran atau
nilai yang diharapkan yang memberikan kepuasan. Yang baik itu juga dapat diartikan
sesuatu yang sesuai dengan keinginan. Dan disebut baik itu juga dapat pula berarti sesuatu
yang mendatangkan rahmat, memberikan perasaan senang atau bahagia. Dan selain itu ada
pula pendapat yang mengatakan secara umum bahwa yang disebut baik atau kebaikan
adalah sesuatu yang diiginkan, yang diusahakan dan menjadi tujuan manusia. Tingkah laku
manusia adalah baik, jika tingkah laku tersebut menuju kesempurnaan manusia. Kebaikan
disebut nilai (value), apabila kebaikan itu bagi seseorang menjadi kebaikan yang kongkret.
Dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa yang disebut baik adalah segala sesuatu yang
berhubungan dengan yang luhur, bermartabat, menyenangkan dan disukai manusia. Definisi
kebaikan tersebut terkesan antroposentris, yakni memusat dan bertolak dari sesuatu yang
menguntungkan dan membahagiakan manusia.
Ajaran islam adalah ajaran yang bersumberkan wahyu Allah SWT, menurut ajaran
agama islam penentuan baik dan buruk harus didasarkan pada Al-quran dan Hadist. Didalam
Al-quran maupun hadist banyak dijumpai istilah yang mengacu pada yang baik dan yang
buruk. Diantara istilah yang mengacu pada hal yang baik misalnya al-hasanah, thayyibah,
khair, mahmudah, karimah dan al-birr.
1. Al-hasanah
3. Al-khair
Kata Al-khair digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang baik oleh seluruh umat
manusia, seperti berakal, adil, keutamaan dan segala sesuatu yang ber manfaat.
Lawannya adalah Al-syarr .
4.Karimah
Kata Al-karimah digunakan untuk menunjukkan pada perbuatan dan akhlak yang
terpuji yang ditampakkan pada kehidupan sehari-hari. Selanjutnya kata karimah bisa
digunakan untuk menunjukkan perbuatan yang terpuji yang skalanya besar, seperti
menafkahkan hartanya dijalan Allah dan berbuat baik pada orang tua.
5. Al-mahmudah
Kata ini digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang utama sebagai akibat dari
melakukan sesuatu yang disukai Allah SWT. Dengan demikian kata Al-mahmudah lebih
menunjukkan pada kebaikan yang bersifat batin dan spiritual.
6.Al-birr
OLEH:
UNIVERSITAS HALUOLEO
FAKULTAS HUKUM TAHUN 2014