Você está na página 1de 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Proses pengkajian keperawatan harus dilakukan dengan sangat individual
(sesuai masalah dan kebutuhan klien saat ini). Dalam menelaah status pernapasan
klien, perawat melakukan wawancara dan pemeriksaan fisik untuk memaksimalkan
data yang dikumpulkan tanpa harus menambah distres pernapasan klien.Setelah
pengkajian awal perawat memilih komponen pemeriksaan yang sesuai dengan
tingkat distres pernapasan yang dialami klien.Komponen pemeriksaan pulmonal
harus mencakup tiga kategori distres pernapasan yaitu akut, sedang, dan ringan.
Perawat yang memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan
pernapasan melakukan dan menginterpretasi berbagai prosedur pengkajian.Data
yang dikumpulkan selama pengkajian digunakan sebagai dasar untuk membuat
rencana asuhan keperawatan klien.
Perawat yang memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan
pernapasan melakukan dan menginterpretasi berbagai prosedur pengkajian.Data
yang dikumpulkan selama pengkajian digunakan sebagai dasar untuk membuat
rencana asuhan keperawatan klien. Dalam makalah ini, kelompok mencoba
membahas dan memaparkan pengkajian pernafasan pada anak.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang di atas, masalah yang dapat kami kaji dalam makalah ini
diantaranya:
1. Bagaimana anatomi dan fisiologi sistem respirasi pada anak?
2. Bagaimana pengkajian sistem respirasi pada anak?

1
1.3 Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai adalah
sebagai berikut :
a. Tujuan Umum
Mampu mengaplikasikan pengkajian sistem respirasi pada anak.
b. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui anatomi dan fisiologi sistem respirasi pada anak
2. Untuk mengetahui pengkajian sistem respirasi pada anak.

1.4 Manfaat Penulisan


Hasil dari pendiskusian dan penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan
manfaat kepada semua pihak, khususnya mahasiswa untuk menambah pengetahuan
dan wawasan tentang pengkajian sistem respirasi pada anak.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sistem Respirasi pada Anak


2.1.1 Pengertian Respirasi
Pernafasan (respirasi) adalah peristiwa menghirup udara dari luar yang
mengandung (oksigen) ke dalam tubuh serta menghembuskan udara yang
banyak mengandung karbondioksida sebagai sisa dari oksidasi keluar dari
tubuh. Penghisapan udara ini disebut inspirasi dan menghembuskan disebut
ekspirasi.
2.1.2 Anatomi dan Fisiologi Sistem Respirasi pada Anak
a. Perkembangan Anatomi dan Fisiologi Sistem Respirasi pada Anak
Selama dalam uterus, janin mendapatkan oksigen dari pertukaran
gas melalui plasenta. Setelah bayi lahir, pertukaran gas harus melalui
paru paru. Kuncup paru paru (Lung buds) janin mula mula
terbentuk pada minggu ke 4 kehamilan. Perkembangan kuncup (
Budding ) dan pembentukan cabang (Branching) membentuk batang
uatam lobulus bronkopulmonal. Pembentukan cabang terus
berlangsung sampai awal masa kanak kanak, meskipun percabangan
tersebut kurang proliferatif. Dari bulan ke-6, lobulus berkembang
menjadi duktus alveolus. Dan duktus berkembang menjadi sakus
alveolus, yang menjadi alveoli sebenarnya pada bulan ke 2 kehidupan
postnatal.
Karena sakus alveolus berkembang, epitel yang membatasi sakus
tersebut menipis. Kapiler kapiler paru menekan dinding sakus karena
paru paru dipersiapkan untuk pertukaran oksigen dan karbondioksida,
menjelang akhir bulan ke 6 kehamilan. Selama minggu terakhir
kehamilan, paru paru mengeluarkan surfaktan yang mencegah sakus
alveolus kolaps selama ekspirasi, menyebabkan atelektasis diantara

3
gangguan gangguan lain. Saat lahir, paru paru berisi cairan. Cairan
ini dengan cepat dihalau dan di absorbsi karena paru paru terisi udara.
Struktur tulang toraks ( Thoracic cage ) bayi yang baru lahir agak
bundar. Secara bertahap diameter transversal bertambah sampai
menjadi bentuk elips seperti dada orang dewasa, kira kira umur 6
tahun. Struktur tulang toraks bayi juga agak lunak, yang memungkinkan
kerangka dada tertarik selama pernapasan yang memerlukan usaha
besar (Labored breathing). Bayi mempunyai sedikit jaringan dan
kartilago pada trakea dan bronkus yang memungkinkan struktur ini
lebih mudah kolaps. Jalan napas berkembang lebih cepat daripada
kolumna vertebra. Pada bayi bifurkasi trakea adalah setinggi vertebra
torakal ke 4.
Bayi hanya bernapas melalui hidung, dan rongga hidung yang
dilewati lebih sempit. Pernapasan kurang ritmik dibandingkan anak.
Pada bayi dan anak usia dibawah 6 atau 7 tahun, jenis pernapasan adalah
pernapasan diagfragma atau pernapasan abdomen.volume oksigen yang
di ekspirasi oleh bayi dan anak anak lebih besar daripada yang di
ekspirasikan oleh orang dewasa.pada usia 12 tahun anak mempunyai 9x
jumlah alveoli dibandingkan ketika lahir.
b. Faktor-faktor yang berperan pada rangsangan nafas bayi adalah :
1. Hipoksia pada akhir persalinan dan rangsangan fisik lingkungan
luar rahim yang merangsang pusat pernafasan di otak.
2. Tekanan terhadap rongga dada, yang terjadi karena kompresi paru
- paru selama persalinan, yang merangsang masuknya udara ke
dalam paru - paru secara mekanis.
3. Interaksi antara system pernapasan, kardiovaskuler dan susunan
saraf pusat menimbulkan pernapasan yang teratur dan
berkesinambungan serta denyut yang diperlukan untuk kehidupan.
4. Penimbunan karbondioksida (CO2)

4
Setelah bayi lahir, kadar CO2 meningkat dalam darah dan akan
merangsang pernafasan. Berurangnya O2 akan mengurangi gerakan
pernafasan janin, tetapi sebaliknya kenaikan CO2 akan menambah
frekuensi dan tingkat gerakan pernapasan janin.
5. Perubahan suhu
Keadaan dingin akan merangsang pernapasan.

1.2 Pengkajian Sistem Respirasi pada Anak


Pengkajian kesehatan pada anak, dimulai dengan bayi berumur satu bulan dan
di akhiri denga anak usia belasan tahun pada masa remaja akhir. Meskipun proses
pengkajian fisik dirinci ke dalam evaluasi berbagai sistem tubuh, perawat perlu
mengambil pendekatan sebagian untuk pengkajian fisik, kenyataannya pengkalian
fisik bersifat kontinu dann terjadi selama wawancara kesehatan.
1.2.1 Riwayat Kesehatan
1. Riwayat Kesehatan Pada Anak
a. Tanggal riwayat mengidentifikasi data
Termasuk nama,panggilan,nama orang tua yang dapat dihubungi
sselama jam-jam kerja,tanggal lahir anak,umur (bulan,tahun), jenis
kelamin, suku,bahasa yang diucapkan, bahasa yang dimengerti.
b. Keluhan utama
Gunakan pernyataan pembukaan singkat seperti Apa masalah yang
buat ia datang kesini? catat kata-kata orang tua atau anak,catat semua
kata-kata orang tua dan anak.
c. Riwayat penyakit sekarang
Termasuk uraian keluhan utama secara kronologis. Uraian menjawab
pertanyaan yang berhubungan dengan dimana ( lokasi ), apa (
kualitas, faktor-faktor yang mamperburuk atau meringankan gejala ),
kapan ( serangan, durasi, frekuensi ) dan seberapa ( intensitas,

5
keparahan ). Orang tua atau anak harus juga di tanya tentang
manifestasi-manifestasi yang berhubungan.
d. Riwayat masa lalu
a) Riwayat kelahiran
1. Riwayat prenatal
2. Riwayat neonatal
b) Penyakit pada masa anak-anak
e. Imunisasi
Termasuk hal-hal spesifik tentang imunisasi (tanggal,jenis) dan reaksi
yang tidak diharapkan,bila anak belum di imunisasi,catat alasannya
catat desentisasi misalnya campak,gondok/rubela.
f. Pengobatan saat ini
Termasuk obat-obatan dengan resep atau tanpa resep dokter, dosis,
frekuensi, dan waktu dari dosis terakhir
g. Pertumbuhan dan perkembangan fisik
Termasuk tinggi dan berat badan rata-rata pada umur 1, 2, 5 dan 10
tahun dan erupsi/ tanggalnya gigi.
h. Riwayat perkembangan
Riwayat perkembangan yang teliti penting dalam merencanakan
intervensi keperawatan yang sesuai dengan tingkat usia
anak,termasuk umur pada saat anak berguling badan, duduk sendiri,
merangkak, berjalan, mengucapkan kata pertama, mengucapkan kata
pertama, dan berpakaian tanpa bantuan.
i. Riwayat Sosial
a. Meliputi melakukan defekasi dan miksi
b. Tidur (jumlah dan pola tidur selama siang dan malam hari, doa
waktu tidur dan objek yang aman, takut, dan mimpi buruk)
c. Kemampuan berbicara (pelat, gagap, jelas)

6
d. Seksualitas (hubungan dengan lawan jenis, keingintahuan
tentang informasi dan aktivitas seksual, jenis informasi yang di
berikan anak)
e. Sekolah (tingkatan dalam sekolah, prestasi akademik,
penyesuaian terhadap sekolah)
f. Kebiasaan (mengisap ibu jari,menggigit kuku, makan tanah,
membenturkan kepala)
g. Disiplin (metode-metode yang digunakan, respon anak terhadap
disiplin)
h. Kepribadian dan watak (keserasian,agresif,menarik diri,
hubungan dengan teman sebaya dan keluarga)
i. Anak-anak dan remaja harus di tanya apakah mereka pernah
merasa sedih atau murung. Jika ya mereka harus ditanya
apakah mereka pernah berfikir untuk bunuh diri.
2. Riwayat keluarga
Termasuk umur dan kesehatan anggota keluarga terdekat, penyakit
keturunan, adanya kelainan kongenital dan jenisnya, keturunan dari
orang tua, pekerjaan dan pendidikan orang tua, dan hubungan
keluarga.tanyakan tentang kondisi kehidupan (jenis tempat tinggal dan
tetangga). Berguna untuk menunjukan hubungan,umur,dan kesehatan
anggota keluarga.

2.2.2 Pengkajian Fisik


Pemeriksaan fisik adalah sebuah proses dari seorang tenaga kesehatan
dalam memeriksa tubuh pasien untuk menemukan tanda klinis penyakit.
Meliputi inspeksi, palpasi, perkusi, dan aukultasi. Pemeriksaan fisik pada
sistem pernapasan merupakan satu dari komponen proses keperawatan
yang merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh perawat dalam menggali
permasalahan sistem pernafasan dari klien meliputi usaha pengumpulan

7
data tentang status kesehatan seorang klien secara sistematis, menyeluruh,
akurat, singkat dan berkesinambungan (Muttaqin, 2010).
a. Pedoman pengkajian fisik pada bayi atau anak
1. Lakukan pengkajian secara umum dari ujung kepala ke ujung kaki
sementara mengumpulkan riwayat kesehatan dan tanda-tanda
vital.
2. Pengkajian secara umum membantu dalam menetapkan prioritas
perhatikan bagian-bagian yang sakit terlebih dulu contohnya,jika
seorang anak mengalami masalah pernapasan, pengkajian pada
bidang ini adalah prioritas.
3. Pengkajian fisik merupakan komponen esensial dari asuhan
keperawatan. Anak-anak sering kali tidak dapat mengatakan
kepada pemberi perawatan apa yang salah.pemberi perawatan
harus mampu mengkaji dan mengkomunikasikan keluhan anak
yang timbul dari pengkajian.
4. Beberapa aspek pemeriksaan fisik yang lengkap dapat diabaikan
selama pengkajian harian, tergantung pada umur anak, status
kesehatan, dan alasan untuk kontak dengan perawatan kesehatan.
Contoh pengkajian yang tidak selalu perlu di masukkan adalah
tinggi badan, lingkar kepala, berat badan, refleks tendon dalam,
dan uji neurologi.
5. Pendekatan dari ujung kepala ke ujung kaki, sistemik dan
berurutan untuk pemeriksaan dapat menjadi tidak mungkin urutan
pemeriksaan seringkali perlu diubah untuk menyesuaikan dengan
anak.
6. Seringkali beberapa observasi dapat dilakukan dalam sekali
waktu, karena ukuran daerah yang di periksa.
7. Lakukan aspek-aspek pemeriksaan yang kurang menimbulkan
stres terlebih dulu.

8
8. Gunakan pendekatan yang ramah dan tenang katakan pada anak
apa yang harus dilakukan daripada meminta untuk bekerja
sama.demonstrasi membantu anak untuk mengikuti prosedur.
9. Biarkan anak-anak memegang peralatan.
10. Gunakan kedua tangan bila mungkin.satu tangan atau pemeriksaan
dengan jari bisa ditafsirkan sebagai tindakan yang bersifat
menganggu.
11. Jangan meninggalkan bayi dan anak-anak tanpa diawasi diatas
meja pemeriksaan

b. Pengukuran Tanda-tanda Vital


1. Pengukuran suhu tubuh
Suhu tubuh harus diukur pada saat masuk kfasilitas pelayanan
keperawatan,sebelum atau sesudah pembedahan atau prosedur
diagnostik invasif.
- Suhu normal anak : 36,3 37,7oC
- Suhu normal bayi : 36,1 37,7oC
Catatan :
Oral : 0,2 oC 0,5 oC lebih rendah dari suhu rektal
Axilla : 0,5 oC lebih rendah dari suhu oral
Kemampuan otot-otot untuk menggigil meningkat sesuai dengan
maturitas,dan anak akan mengumpulkan lebih banyak sel adiposa
yang diperlukan untuk penyekatan panas
2. Pengukuran nadi
Pengukuran nadi merupakan bagian rutin dari prosedur rumah
sakit tapi tidak harus diremehkan sebagai indikator keadaan
sistem kardiovaskular yang diperoleh dengan mudah.gangguan
sistem kardiovaskular;efek demam;dan efek terapi pengobatan
dapat di pantau melalui pengkajian nadi.nadi harus dipantau

9
dengan rutin selama proses penyakit, sebelum dan sesudah
pembedahan, dan bila keadaan anak memburuk.
Tabel 1.1 frekuensi nadi pada anak-anak saat istirahat

Umur Frekuensi rata-rata

Lahir 140
1 Bulan 130
1-6 Bulan 130
6-12 Bulan 115
1-2 Tahun 110
2-4 Tahun 105
6-10 Tahun 95
10-14 Tahun 85
14-18 Tahun 82

3. Pengukuran tekanan darah


Tekanan darah merupakan hasil dari curah jantung dan
tahanan perifer yang meningkat,sampai saaat ini anak-anak
yang usianya dibawah 3 tahun tidak diukur tekanan
darahnya,karena diperlukan kesabaran dan keterampilan
yang lebih. Mayoritas anak-anak yang hipertensi
mempunyai ginjal.

10
Tabel 1.3 Tekanan darah normal sesuai umur
Umur Sistolik/diastolik (mmHg)

1 bulan 86/54
6 bukan 90/60
1 tahun 96/65
2 tahun 99/65
4 tahun 99/65
6 tahun 100/60
8 tahun 105/60
10 tahun 110/60
12 tahun 115/60
14 tahun 118/60
16 tahun 120/65

4. Pengukuran pernafasan
Anak yang lebih muda menghirup udara jumlah udara yang
relative lebih kecil dan menghembuskan udara yang lebih besar
bayi dan anak mempunyai lebih sedikit alveoli dan oleh karena
itu permukaan alveolus sedikit dimana pertukaran udara dapat
terjadi.

11
Tabel 1.2. Variasi Pernafasan anak menurut umur
Umur Frekuensi
(pernafasan/menit)

Bayi premature 40-90


Neonatus 30-80
1 tahun 20-40
2 tahun 20-30
3 tahun 20-30
5 tahun 20-25
10 tahun 17-22
15 tahun 15-20
20 tahun 15-20

Faktor-faktor yang mempengaruhi pernafasan


1. Umur
Frekuensi pernafasan menurun dengan bertambahnya usia
anak,frekuensi meningkat secara dramatis pada bayi dan
anak keci yang sedang menangis,cemas,demam dan sakit.
2. Obat-obatan
Analgesik narkotik menurunkan frekuensi
pernafasan.,devirat xantin dapat menyebabkan peningkatan
pernafasan.
3. Demam
Frekuensi dan kedalaman pernafasan meningkat pada saat
anak demam.
4. Cemas dan takut

12
Frekuensi pernafasan anak meningkat saat mereka dalam
keadaan cemas dan takut
5. Patologis
Frekuensi,irama dan kedalaman pernafasan berubah akibat
dari trauma serebral,pendarahan,anemia,meningitis dan
keadaan jantung,penyakit infeksi dan tetanus.
Pola pola pernafasan yang berubah
1. Dispnea
Keadaan susah bernafass,ditandai dengan adanya retraksi.
2. Bradipsnea
Frekuensi pernafasan lambat dan irama teratur.
3. Takipnea
Frekuensi pernafasan cepat yang tidak normal
4. Hiperpnea
Pernafasan cepat dan dangkal
5. Apnea
Tidak ada pernafasan
6. Pernafasan cheyne stokes
Periode bernafas cepat dalam yang bergantian dengan
periode apnea,umumnya tampak pada bayi-bayi.
7. Pernafasan kusmaul
Bernafas dalam yang abnormal,bisa cepat,normal,atau
lambat
8. Pernafasan biot (pernafasan ataksik)
Tidak bisa diramal,bernafas tidak teratur ,biasanya terlihat
pada kerusakan otak bagian bawah dan depresi pernafasan.

13
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Proses pengkajian keperawatan harus dilakukan dengan sangat individual
(sesuai masalah dan kebutuhan klien saat ini) dan secara holistic caring. Dalam
menelaah status pernapasan klien, perawat melakukan wawancara dan pemeriksaan
fisik untuk memaksimalkan data yang dikumpulkan tanpa harus menambah distres
pernapasan klien. Setelah pengkajian awal perawat memilih komponen
pemeriksaan yang sesuai dengan tingkat distres pernapasan yang dialami klien
antara lain: tes diagnostik yang sesuai dengan diagnosa medis pasien.
Data hasil pengkajian keperawatan secara holistic caring merupakan dasar yang
digunakan oleh perawat untuk menegakkan diagnosa keperawatan, intervensi,
implementasi sampai dengan evaluasi. Tanpa pengseorang pengkajian keperawatan
yang lengkap dan holistic seorang perawat tidak akan bisa melakukan asuhan
keperawatan secara holistic caring.

3.2 Saran
Dalam pebuatan makalah ini juga penulis menyadari bahwa dalam pebuatan
makalah masi terdapat banyak kesalahan, kekurangan serta kejanggalan baik dalam
penulisan maupun dalam pengonsepan materi. Utnuk itu, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar kedepan lebih baik dan
penulis berharap kepada semua pembaca mahasiswa khususnya, untuk lebih
ditingkatkan dalam pembuatan makalah yang akan datang.

14
DAFTAR PUSTAKA

Alimul Hidayat, A. Aziz. 2009.Pengantar Ilmu Keperawatan Anak 1.Jakarta: Salemba


Medika
Anam. 2011. Pemeriksaan Frekuensi Pernafasan.

http://anam56.blogspot.com/2009/01/d.html. (Diakses tanggal 10 November 2016,


pukul 20:00 WITA)

Nursalam dkk. 2008.Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak (untuk perawat dan
bidan).Jakarta: Salemba Medika
Lynn, Betz, Cecily & A. Sowden, Linda. 2009.Buku Saku Keperawatan Pediatri Edisi
5.Jakarta: EGC
Potter and Perry. 2006.Fundamental Keperawatan Vol.1.Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC.

Riyadi, Sujono & Sukarmin.2009.Asuhan Keperawatan Pada Anak.Yogyakarta: Graha


Ilmu
Speer, Kathleen Morgan. 2007.Rencana Asuhan Keperawatan Pediatrik dengan
Clinical Pathway.Jakarta: EGC

15

Você também pode gostar