Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai adalah
sebagai berikut :
a. Tujuan Umum
Mampu mengaplikasikan pengkajian sistem respirasi pada anak.
b. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui anatomi dan fisiologi sistem respirasi pada anak
2. Untuk mengetahui pengkajian sistem respirasi pada anak.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
gangguan gangguan lain. Saat lahir, paru paru berisi cairan. Cairan
ini dengan cepat dihalau dan di absorbsi karena paru paru terisi udara.
Struktur tulang toraks ( Thoracic cage ) bayi yang baru lahir agak
bundar. Secara bertahap diameter transversal bertambah sampai
menjadi bentuk elips seperti dada orang dewasa, kira kira umur 6
tahun. Struktur tulang toraks bayi juga agak lunak, yang memungkinkan
kerangka dada tertarik selama pernapasan yang memerlukan usaha
besar (Labored breathing). Bayi mempunyai sedikit jaringan dan
kartilago pada trakea dan bronkus yang memungkinkan struktur ini
lebih mudah kolaps. Jalan napas berkembang lebih cepat daripada
kolumna vertebra. Pada bayi bifurkasi trakea adalah setinggi vertebra
torakal ke 4.
Bayi hanya bernapas melalui hidung, dan rongga hidung yang
dilewati lebih sempit. Pernapasan kurang ritmik dibandingkan anak.
Pada bayi dan anak usia dibawah 6 atau 7 tahun, jenis pernapasan adalah
pernapasan diagfragma atau pernapasan abdomen.volume oksigen yang
di ekspirasi oleh bayi dan anak anak lebih besar daripada yang di
ekspirasikan oleh orang dewasa.pada usia 12 tahun anak mempunyai 9x
jumlah alveoli dibandingkan ketika lahir.
b. Faktor-faktor yang berperan pada rangsangan nafas bayi adalah :
1. Hipoksia pada akhir persalinan dan rangsangan fisik lingkungan
luar rahim yang merangsang pusat pernafasan di otak.
2. Tekanan terhadap rongga dada, yang terjadi karena kompresi paru
- paru selama persalinan, yang merangsang masuknya udara ke
dalam paru - paru secara mekanis.
3. Interaksi antara system pernapasan, kardiovaskuler dan susunan
saraf pusat menimbulkan pernapasan yang teratur dan
berkesinambungan serta denyut yang diperlukan untuk kehidupan.
4. Penimbunan karbondioksida (CO2)
4
Setelah bayi lahir, kadar CO2 meningkat dalam darah dan akan
merangsang pernafasan. Berurangnya O2 akan mengurangi gerakan
pernafasan janin, tetapi sebaliknya kenaikan CO2 akan menambah
frekuensi dan tingkat gerakan pernapasan janin.
5. Perubahan suhu
Keadaan dingin akan merangsang pernapasan.
5
keparahan ). Orang tua atau anak harus juga di tanya tentang
manifestasi-manifestasi yang berhubungan.
d. Riwayat masa lalu
a) Riwayat kelahiran
1. Riwayat prenatal
2. Riwayat neonatal
b) Penyakit pada masa anak-anak
e. Imunisasi
Termasuk hal-hal spesifik tentang imunisasi (tanggal,jenis) dan reaksi
yang tidak diharapkan,bila anak belum di imunisasi,catat alasannya
catat desentisasi misalnya campak,gondok/rubela.
f. Pengobatan saat ini
Termasuk obat-obatan dengan resep atau tanpa resep dokter, dosis,
frekuensi, dan waktu dari dosis terakhir
g. Pertumbuhan dan perkembangan fisik
Termasuk tinggi dan berat badan rata-rata pada umur 1, 2, 5 dan 10
tahun dan erupsi/ tanggalnya gigi.
h. Riwayat perkembangan
Riwayat perkembangan yang teliti penting dalam merencanakan
intervensi keperawatan yang sesuai dengan tingkat usia
anak,termasuk umur pada saat anak berguling badan, duduk sendiri,
merangkak, berjalan, mengucapkan kata pertama, mengucapkan kata
pertama, dan berpakaian tanpa bantuan.
i. Riwayat Sosial
a. Meliputi melakukan defekasi dan miksi
b. Tidur (jumlah dan pola tidur selama siang dan malam hari, doa
waktu tidur dan objek yang aman, takut, dan mimpi buruk)
c. Kemampuan berbicara (pelat, gagap, jelas)
6
d. Seksualitas (hubungan dengan lawan jenis, keingintahuan
tentang informasi dan aktivitas seksual, jenis informasi yang di
berikan anak)
e. Sekolah (tingkatan dalam sekolah, prestasi akademik,
penyesuaian terhadap sekolah)
f. Kebiasaan (mengisap ibu jari,menggigit kuku, makan tanah,
membenturkan kepala)
g. Disiplin (metode-metode yang digunakan, respon anak terhadap
disiplin)
h. Kepribadian dan watak (keserasian,agresif,menarik diri,
hubungan dengan teman sebaya dan keluarga)
i. Anak-anak dan remaja harus di tanya apakah mereka pernah
merasa sedih atau murung. Jika ya mereka harus ditanya
apakah mereka pernah berfikir untuk bunuh diri.
2. Riwayat keluarga
Termasuk umur dan kesehatan anggota keluarga terdekat, penyakit
keturunan, adanya kelainan kongenital dan jenisnya, keturunan dari
orang tua, pekerjaan dan pendidikan orang tua, dan hubungan
keluarga.tanyakan tentang kondisi kehidupan (jenis tempat tinggal dan
tetangga). Berguna untuk menunjukan hubungan,umur,dan kesehatan
anggota keluarga.
7
data tentang status kesehatan seorang klien secara sistematis, menyeluruh,
akurat, singkat dan berkesinambungan (Muttaqin, 2010).
a. Pedoman pengkajian fisik pada bayi atau anak
1. Lakukan pengkajian secara umum dari ujung kepala ke ujung kaki
sementara mengumpulkan riwayat kesehatan dan tanda-tanda
vital.
2. Pengkajian secara umum membantu dalam menetapkan prioritas
perhatikan bagian-bagian yang sakit terlebih dulu contohnya,jika
seorang anak mengalami masalah pernapasan, pengkajian pada
bidang ini adalah prioritas.
3. Pengkajian fisik merupakan komponen esensial dari asuhan
keperawatan. Anak-anak sering kali tidak dapat mengatakan
kepada pemberi perawatan apa yang salah.pemberi perawatan
harus mampu mengkaji dan mengkomunikasikan keluhan anak
yang timbul dari pengkajian.
4. Beberapa aspek pemeriksaan fisik yang lengkap dapat diabaikan
selama pengkajian harian, tergantung pada umur anak, status
kesehatan, dan alasan untuk kontak dengan perawatan kesehatan.
Contoh pengkajian yang tidak selalu perlu di masukkan adalah
tinggi badan, lingkar kepala, berat badan, refleks tendon dalam,
dan uji neurologi.
5. Pendekatan dari ujung kepala ke ujung kaki, sistemik dan
berurutan untuk pemeriksaan dapat menjadi tidak mungkin urutan
pemeriksaan seringkali perlu diubah untuk menyesuaikan dengan
anak.
6. Seringkali beberapa observasi dapat dilakukan dalam sekali
waktu, karena ukuran daerah yang di periksa.
7. Lakukan aspek-aspek pemeriksaan yang kurang menimbulkan
stres terlebih dulu.
8
8. Gunakan pendekatan yang ramah dan tenang katakan pada anak
apa yang harus dilakukan daripada meminta untuk bekerja
sama.demonstrasi membantu anak untuk mengikuti prosedur.
9. Biarkan anak-anak memegang peralatan.
10. Gunakan kedua tangan bila mungkin.satu tangan atau pemeriksaan
dengan jari bisa ditafsirkan sebagai tindakan yang bersifat
menganggu.
11. Jangan meninggalkan bayi dan anak-anak tanpa diawasi diatas
meja pemeriksaan
9
dengan rutin selama proses penyakit, sebelum dan sesudah
pembedahan, dan bila keadaan anak memburuk.
Tabel 1.1 frekuensi nadi pada anak-anak saat istirahat
Lahir 140
1 Bulan 130
1-6 Bulan 130
6-12 Bulan 115
1-2 Tahun 110
2-4 Tahun 105
6-10 Tahun 95
10-14 Tahun 85
14-18 Tahun 82
10
Tabel 1.3 Tekanan darah normal sesuai umur
Umur Sistolik/diastolik (mmHg)
1 bulan 86/54
6 bukan 90/60
1 tahun 96/65
2 tahun 99/65
4 tahun 99/65
6 tahun 100/60
8 tahun 105/60
10 tahun 110/60
12 tahun 115/60
14 tahun 118/60
16 tahun 120/65
4. Pengukuran pernafasan
Anak yang lebih muda menghirup udara jumlah udara yang
relative lebih kecil dan menghembuskan udara yang lebih besar
bayi dan anak mempunyai lebih sedikit alveoli dan oleh karena
itu permukaan alveolus sedikit dimana pertukaran udara dapat
terjadi.
11
Tabel 1.2. Variasi Pernafasan anak menurut umur
Umur Frekuensi
(pernafasan/menit)
12
Frekuensi pernafasan anak meningkat saat mereka dalam
keadaan cemas dan takut
5. Patologis
Frekuensi,irama dan kedalaman pernafasan berubah akibat
dari trauma serebral,pendarahan,anemia,meningitis dan
keadaan jantung,penyakit infeksi dan tetanus.
Pola pola pernafasan yang berubah
1. Dispnea
Keadaan susah bernafass,ditandai dengan adanya retraksi.
2. Bradipsnea
Frekuensi pernafasan lambat dan irama teratur.
3. Takipnea
Frekuensi pernafasan cepat yang tidak normal
4. Hiperpnea
Pernafasan cepat dan dangkal
5. Apnea
Tidak ada pernafasan
6. Pernafasan cheyne stokes
Periode bernafas cepat dalam yang bergantian dengan
periode apnea,umumnya tampak pada bayi-bayi.
7. Pernafasan kusmaul
Bernafas dalam yang abnormal,bisa cepat,normal,atau
lambat
8. Pernafasan biot (pernafasan ataksik)
Tidak bisa diramal,bernafas tidak teratur ,biasanya terlihat
pada kerusakan otak bagian bawah dan depresi pernafasan.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Proses pengkajian keperawatan harus dilakukan dengan sangat individual
(sesuai masalah dan kebutuhan klien saat ini) dan secara holistic caring. Dalam
menelaah status pernapasan klien, perawat melakukan wawancara dan pemeriksaan
fisik untuk memaksimalkan data yang dikumpulkan tanpa harus menambah distres
pernapasan klien. Setelah pengkajian awal perawat memilih komponen
pemeriksaan yang sesuai dengan tingkat distres pernapasan yang dialami klien
antara lain: tes diagnostik yang sesuai dengan diagnosa medis pasien.
Data hasil pengkajian keperawatan secara holistic caring merupakan dasar yang
digunakan oleh perawat untuk menegakkan diagnosa keperawatan, intervensi,
implementasi sampai dengan evaluasi. Tanpa pengseorang pengkajian keperawatan
yang lengkap dan holistic seorang perawat tidak akan bisa melakukan asuhan
keperawatan secara holistic caring.
3.2 Saran
Dalam pebuatan makalah ini juga penulis menyadari bahwa dalam pebuatan
makalah masi terdapat banyak kesalahan, kekurangan serta kejanggalan baik dalam
penulisan maupun dalam pengonsepan materi. Utnuk itu, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar kedepan lebih baik dan
penulis berharap kepada semua pembaca mahasiswa khususnya, untuk lebih
ditingkatkan dalam pembuatan makalah yang akan datang.
14
DAFTAR PUSTAKA
Nursalam dkk. 2008.Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak (untuk perawat dan
bidan).Jakarta: Salemba Medika
Lynn, Betz, Cecily & A. Sowden, Linda. 2009.Buku Saku Keperawatan Pediatri Edisi
5.Jakarta: EGC
Potter and Perry. 2006.Fundamental Keperawatan Vol.1.Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
15