Você está na página 1de 18

STRUKTUR DAN DESAIN

ORGANISASI
By Andika 23.52 10 comments
STRUKTUR DAN DESAIN ORGANISASI

TEORI ORGANISASI UMUM 2


KELOMPOK1

NAMA NPM KELAS


Andika utama 10113891 2KA33
dwi putro gagah 2KA33

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah S.W.T, shalawat serta salam senan
tiasa tercurah kepada Rasullullah S.A.W karena berkah rahmat serta hidayahnya kami
dapat menyelesaikan makalah yang membahas tentang Desain dan
Struktur Organisasi,
Perubahan dan Pengembangan Organisasi ini.

Dalam kesempatan ini kami menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang
memberi bantuan, dorongan, dan arahan kepada penyusun. Ucapan terimakasih
tersebut
kami sampaikan kepada:
1. Mima Nizma, SE.,MM Dosen Teori Organisasi Umum 2
2. Teman-teman 2KA33 Universitas Gunadarma.

Dalam makalah ini kami menyadari masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu segala
saran
dan kritik guna perbaikan dan kesempurnaan sangat kami nantikan. Semoga makalah
ini
dapat bermanfaat khususnya bagi penyusun dan para pembaca pada umumnya.
Bekasi, 8 Juni 2015

Penyusun: Kelompok V 2KA33

DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang .........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................1-2
1.3 Tujuan Makalah........................................................................................2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Struktur dan Desain
Organisasi.........................................................3
2.2 keputusan manajerial dan tiga dimensi struktur
organisasi..................................3-8
2.3 Dimensi
Struktur..................................................................................................8-10
2.4 Model Desain
Organisasi.....................................................................................10-11
2.5 Implikasi Manajerial
............................................................................................11-12

BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Apakah itu struktur organisasi? Struktur organisasi ialah susunan pembagian
tugas secara formal yang ada dalam sebuah organisasi. Selain memiliki struktur,
organisasi juga memiliki desain organisasi
1. Organisasi Menurut Stoner
Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di
bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.
2. Organisasi Menurut James D. Mooney
Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
3. Organisasi Menurut Chester I. Bernard
Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang
atau lebih.
Desain dan struktur organisasi ini adalah sebuah proses yang meliputi enam
elemen :
- Spesialisasi kerja : adanya pembagian kerja yang dibagi menjadi beberapa
bagian.
- Pembagian departemen : Berdasarkan fungsi, produk, letak geografis, proses,
dan jenis costumer
- Ada rantai komando : Sehingga banyaknya karyawan yang dibawahi harus dibatasi
agar efektif dan efisien
- Sentralisasi dan Desentralisasi
Sentralisasi : pengambilan keputusan secara terpusat pada level atas
perusahaan
Desentralisasi : pengambilan keputusan dari level bawah yang terkait langsung dengan
aksi
- Formalisasi : ada standardisasi pada setiap organisasi sehingga perilaku karyawan
mengikuti aturan dan prosedur yang telah ditentukan

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah pengertian struktur dan desain organisasi?
2. Apa saja empat keputusan manajerial dan tiga dimensi struktur organisasi?
3. Apakah dimensi struktur itu?
4. Apa saja model desain organisasi?

1.3 Tujuan Makalah


1. Mengetahui pengertian struktur dan desain organisasi
2. Mengetahui empat keputusan manajerial dan tiga dimensi struktur organisasi
Memahami dimensi struktur
Memahami Perubahan dan Pengembangan Organisasi

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Struktur dan Desain Organisasi


Struktur adalah cara sesuatu disusun atau dibangun organisasi yang merupakan
suatu wadah berkumpulnya minimal dua orang untuk mencapai sebuah tujuan. Struktur
Organisasi adalah Suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian secara posisi yang
ada pada perusahaaan dalam menjalin kegiatan operasional untuk mencapai
tujuan.Struktur organisasi adalah bagaimana pekerjaan dibagi, dikelompok- kan, dan
dikoordinasikan secara formal.Struktur organisasi ialah susunan pembagian tugas
secara formal yang ada dalam sebuah organisasi.
Selain memiliki struktur, organisasi juga memiliki desain organisasi.
desain organisasi, Ivancevich (2008) mendefinisikannya sebagai proses penentuan
keputusan untuk memilih alternatif kerangka kerja jabatan, proyek pekerjaan, dan
departemen. Dengan demikian, keputusan atau tindakan-tindakan yang dipilih ini akan
menghasilkan sebuah struktur organisasi.

2.2 Keputusan Manajerial dan Tiga Dimensi Struktur Organisasi


a. Keputusan Manajerial
Pengambilan keputusan (decision making) adalah proses identifikasi masalah
dan kesempatan kemudian memecahkannya. Pengambilan keputusan yang baik
merupakan bagian vital dari maanjemen yang baik, karena keputusan-keputusan yang
menentukan bagaimana suatu cara organisasi menyelesaikan masalah,
mengalokasikan sumber daya dan meraih sasaran.
4 keputusan manajerial sebagai pembentuk struktur organisasi meliputi :
1. Pembagian kerja, menyangkut kadar dari spesialisasi pekerjaan. Para manager
membagi seluruh tugas organisasi menjadi pekerjaan-pekerjaan khusus yang tersusun
dari aktivitas-aktivitas khusus. Secara ringkas dapat dinyatakan bahwa pembagian kerja
akan mempengaruhi tingkat prestasi organisasi melalui minimisasi ketergantungan
pada individu-individu tertentu atau perpindahan yang percuma komponen-komponen
pekerjaan besar. Disamping itu, pembagian kerja (spesialisasi) mengandung
konsekuensi- konsekuensi pada perilaku para karyawan, seperti menurunkan
keterlibatan dan kepuasan kerja karyawan, menimbulkan kebosanan karena pekerjaan
menjadi monoton, mengakibatkan tingkat keterkaitan karyawan lebih rendah dan
kehilangan motivasi yng mengarah kepada ketidakefisienan.
Contoh : Seorang Account Representative pada Kantor Pajak yang memiliki pekerjaan
khusus seperti pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan, melaksanakan
bimbingan dan melaksanakan himbauan kepada Wajib Pajak (WP).Pendelegasian
Kewenangan. Proses pembagian kewenangan dari atas ke bawah dalam organisasi.
2. Pendelegasian kewenangan (delegation of authority) mengacu secara khusus pada
kewenangan pengambilan keputusan, bukan melakukan pekerjaan. Pendelegasian
kewenangan memiliki efek positif pada pengembangan manager professional, dan
membawa iklim persaingan dalam organisasi.
3. Pembagian Departemen. Cara organisasi dibagi secara structural. Pembagian
departemen ini dapat dikelompokkan menjadi pembagian departemen berdasarkan
fungsinya (functional departementalization), berdasarkan wilayah (geographic
departementalization), berdasarkan produk (product departementalization),
berdasarkan pelanggan (customer departementalization).
Departementasi yang lebih khusus, secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Waktu dapat dibagi menjadi shift pertama, shift kedua, dan shift ketiga.
2. Pelayanan (Service) yang mencerminkan kelas pertama, kelas kedua, dan kelas
turis dalam suatu kapal pesiar.
3. Langganan dapat terdiri dari departemen penjualan industri, pedagang eceran,
pemerintah, militer dan konsumen akhir.
4. Peralatan dapat diperinci, misal didalam kelompok produksi, menjadi Departemen
pemotongan, perakitan dan pembungkusan.
5. Urutan angka (alpha-numerical) dapat digunakan dalam pelayanantelephone
dimana nomor-nomor 0000-5000 ditempatkan dalam satu Departemen dan nomor-
nomor 5001-9999 dalam Departemen lain.

Semakin besar dan kompleks suatu organisasi, akan sangat logis bila digunankan tipe
Departementasi organisasi kombinasi berbagai tipe diatas, yang dikenal segabai desain
organisasi campuran (hybird design) atau sering juga disebutmixed
departementation. Sebagai contoh, suatu perusahaan industri besar mungkin
diorganisasi menurut wilayah pada tingkat horizontal pertama, dan tingkatan-tingkatan
selanjutnya diorganisasi atas dasar produk, fungsi, peralatan dan waktu.
Departementasi fungsional. Pendekatan fungsional untuk mengelompokan kegiatan-
kegiatan organisasi ini mungkin merupakan tie Departementasi yang paling umum dan
luas digunakan dalam merancang struktur organisasi. Departementasi fungsional dapat
dijumpai dalam semua tipe organisasi. Sebagai contoh, dalam suatu organisasi
Manufacturing, fungsi-fungsi vital yang memungkinkan perusahaan beroperasi dan
menjaga kelangsungan hidupnya.
Kebaikan utama Departementasi fungsional adalah berkaitan denan aspek-aspek positif
spesialisasi . secara teoritis, fungsionalisme akan mengingkatkan efisiensi dan
memungkinkan pemanfaatan karyawan dan peralatan paling ekonomis.
Departementasi produk. Dengan berkembangnya organisasi formal departemetasi
fungsional menjadi semkain sulit dan tidak praktis lagi. Dalam hal ini, manajemen dapat
membentukdivisi-divisi setengah otonom, yang masing-masing dirancang,
memproduksi dan memasarkan sendiri produk-produknya. Setiap produk atau lini
produk dikelola oleh seorang manajer yang bertanggung jawab kepada direktur
organisasi.
Departementasi wilayah. Bila organisasi beroperasi diwilayah-wilayah yang tersebar,
maka Departementasi atas dasar wilayah akan diperlukan. Kegiatan pemasaran yang
beroperasi dibanyak daerah dalam suatu negara sering dibagi menjadi kelompok-
kelompok wilayah dengan manajer pemasaran tersendiri (Area Manajer) untuk setiap
lokasi.
Tipe organisasi divisional ini mempunyai berbagai kebaikan dan kelemahan. Kebaikan-
kebaikan antara lain: pengambilan keputusan lebih cepat dan dengan kemungkinan
kualitas lebih baik, koordinasi tugas lebih mudah dilaksanakan, karena ada pemusatan
kegiatan, beban manajemen pusat menjadi lebih ringan, karena ada pendelegasian
wewenang; dan pertanggung jawaban lebih jelas. Sedangkan kelemahan-kelemahanya
antara lain: kepentingan seluruh organisasi kurang diperhatikan, karena kepentingan
terpusat pada ukuran prestasi divisi; meningkatkan biaya operasional organisasi,
karena cenderung terjadinya kelebihan staff, duplikasi sumber daya dan peralatan; dan
mem persulit alokasi sumber daya dan konsistensi kebijaksanaan.

4. Rentang Kendali adalah jumlah bawahan yang melapor kepada atasan. rentang ini
merupakan satu faktor yang mempengaruhi bentuk dan tinggi suatu struktur organisasi.

b. Tiga Dimensi Struktur Organisasi


1.KOMPLEKSITAS
Kompleksitas adalah Kompleksitas merujuk pada tingkatan diferensiasi yang ada
di dalam sebuah organisasi. , mempertimbangkan tingkat diferensiasi yang ada dalam
organisasi termasuk di dalamnya tingkat spesialisasi atau tingkat pembagian kerja,
jumlah tingkatan di dalam hirarki organisasi serta tingkat sejauh mana unit-unit
organisasi tersebar secara geografis.
3 BENTUK DIFERENSIASI :
Diferensiasi Horisontal, merujuk pada tingkat diferensiasi antara unit-unit berdasarkan
orientasi para anggotanya, sifat dari tugas yang mereka laksanakan dan tingkat
pendidikan dan pelatihannya. Semakin banyak jenis pekerjaan yang ada dalam
organisasi yang membutuhkan pengetahuan dan keterampilan yang istimewa, semakin
kompleks pula organisasi tersebut.
Diferensiasi Vertikal, merujuk pada kedalaman struktur. Makin banyak tingkatan yang
terdapat diantara top management dan tingkat hirarki yang paling rendah, makin besar
pula terjadinya distorsi dalam komunikasi dan makin sulit mengkoordinasi pengambilan
keputusan dari pegawai manajerial, serta makin sukar bagi top manajer untuk
mengawasi kegiatan bawahannya.
Diferensiasi Spasial, merujuk pada tingkat sejauh mana lokasi kantor, pabrik dan
personalia sebuah organisasi tersebar secara geografis. Diferensiasi dapat dilihat
sebagai perluasan dari dimensi horizontal dan vertical, artinya adalah mungkin untuk
memisahkan tugas dan pusat kekuasaan secara geografis. Pemisahan ini mencakup
penyebaran jumlah dan jarak.

2.FORMALISASI
Formalisasi yaitu sejauhmana organisasi menyandarkan dirinya pada peraturan
dan prosedur untuk mengatur perilaku dari para pegawainya. Formalisasi merujuk pada
tingkat sejauh mana pekejaan dalam organisasi itu distandarisasikan. Jika sebuah
pekerjaan sangat diformalisasikan maka pemegang pekerjaan itu hanya mempunyai
sedikit kebebasan mengenai apa yang harus dikerjakan, bilamana mengerjakannya dan
bagaimana harus melakukannya.Dengan demikian formalisasi adalah suatu ukuran
tentang standarisasi.Formalisasi akan diukur dengan menentukan apakah organisasi
tersebut mempunyai manual mengenai kebijakan dan prosedur, menilai jumlah
keistimewaan peraturannya, melihat kembali uraian pekerjaan untuk melihat tingkat
kerumitan. Jika kita berbicara mengenai formalisasi maka kita merujuk pada peraturan
tertulis organisasi.

3.SENTRALISASI VS DESENTRALISASI
Sentralisasi, merujuk kepada tingkat dimana pengambilan keputusan
dikonsentrasikan pada suatu titik tunggal di dalam organisasi. Konsentrasi yang tinggi
menyatakan adanya sentralisasi yang tinggi, sedangkan konsentrasi yang rendah
menunjukkan sentralisasi yang rendah atau yang disebut Desentralisasi. Dalam
Sentralisasi harus memperhatikan Sentralisasi hanya memperhatikan struktur formal
dan bukan dengan organisasi informal.
Hambatan sentralisasi :
Hanya memperhatikan struktur formal.
Memperhatikan kebebasan dalam pengambilan keputusan.
Konsentrasi pada seseorang, unit atau tingkat.
Kontrol dari top manajemen, tetapi keputusan tetap terletak pada anggota tingkat
rendah.

Keuntungan desentralisasi :
setiap manajer mempunyai keterbatasan terhadap jumlah informasi
Dapat menanggapi perubahan dengan cepat.
Memberi masukan lebih rinci bagi pengambil keputusan.
Memotivasi pegawai untuk memberi kesempatan dlm pengambilan keputusan.
Memberi peluang pelatihan bagi manajer tingkat rendah.
Keuntungan sentralisasi :
Keputusan komprehensif yang akan diambil.
Penghematan dan lebih efektif

2.3 Dimensi Struktur


Tinjauan mengenai struktur organisasi biasanya cukup memadai dengan
menggunakan tiga parameter yang telah di jelaskan di atas. Sebagian besar telah di
bahas pada bagian dua yaitu kompleksitas, formalitas, dan sentralitas.
- Berbagai Fungsi Yang Melekat Pada Struktur Organisasi
Pengembangan struktur organisasi formal bersangkutan juga dengan penyusunan
hubungan-hubungan yang terjadi dalam struktur. Hubungan-hubungan sebagai fungsi-
fungsi struktural yang terjadi secara garis besar dapat diperinci sebagai berikut :
1. Wewenang. Arti wewenang (Authority) adalah hak melakukan sesuatu
atau memerintah orang lain untuk melakukan sesuatu.
2. Kekuasaan. Kekuasaan (Power) sering dicampur adukan dengan wewenang.
Walaupun kekuasaan dan wewenang sering ditemui bersama, tetapi keduanya
berbeda. Bila wewenang adalah hak untuk melakukan sesuatu, kekuasaan adalah
untuk melakukan hal tersebut.
3. Tanggung jawab. Tanggung jawab (Responsibility) adalah kewajiban untuk
melakukan sesuatu. Dalam organisasi, tanggung jawab adalah kewajiban seseorang
untuk melaksanakan tugas untuk fungsi organisasi.
4. Akuntabilitas. Tidak seperti tanggung jawab, Akuntabilitas (Account-Ability) adalah
faktor diluar individu dan perasaan pribadinya. Bila seseorang manajer menghendaki
pertanggungjawaban untuk suatu kegiatan yang dilakukan bawahan dapat dinyatakan
akuntabilitas terjadi.
5. Komunikasi dalam Organisasi. Dalam organisasi formal, arus informasi mengalir
secara khusus. Struktur organisasi diharapkan dapat menjadi alat utama bagi
komunikasi formal ini. Komunikasi seperti pemberian perintah, permintaan akan suatu
informasi, dan penerangan tentang keputusan manajemen sering mengalir dari atas ke
bawah melalui tingkatan Organisasi.
6. Hubungan Lini dan Staff. Masih berhubungan dengan konsep wewenang dikenal
apa yang disebut Hubungan Lini Dan Staff. Keduanya ini merupakan pendekatan yang
berbeda untuk menentukan Deskripsi wewenang dalam Organisasi.
7. Rentang Kendali. Yang dimaksud rentang kendali atau pengawasan (Span Of
Control) adalah beberapa orang jumlah bawahan yang dapat dikendalikan secara
efektif oleh seorang manajer atau atasan. Rentang Kendali sering disebut dengan
istilah-istilah span of supervision, span of authority, span of management dan span of
attention.
8. Sentrailisasi dan desentralisasi. Bila wewenang didelegasikan atau dilimpahkan
meluas dalam suatu organisasi, desentralisasi wewenang terjadi.
9. Rantai wewenang scalar. Karena keseluruhan kegiatan organisasi dibagi-bagi dan
dikelompokan atas dasar fungsi, produk, wilayah dan sebagainya, dan karena adanya
saling ketergantungan diantaranya, maka kegiatan-kegiatan tersebut harus
diintegrasikan.
10. Kesatuan perintah. Satu aspek dasar struktur organisasi lainya (implicit dalam rantai
scalar) adalah satu orang, satu atasan. Ini berarti bahwa seseorang bawahan
hendaknya hanya menerima instruksi dari sumber tunggal. Kesatuan perintah terutama
dimaksudkan untuk memudahkan koordinasi.
11. Ukuran, yaitu jumlah anggota dalam organisasi
12. Komponen administratif, yaitu presentase total jumlah anggota yang menjalankan
tanggung jawab administratif.
13. Spesialisasi, yaitu jumlah kekhususan yang dilakukan dalam anggota.
14. Standarisasi, yaitu adanya prosedur prosedur untuk mengatur peristiwa atau
aktivitas yang bersifat berulang atau regular.
15. Formalisasi, yaitu sejauh mana aturan, prosedur, aturan dilakukan secara tertulis.
16. Sentralisasi, Konsentrasi wewenang pengambilan keputusan.
17. kompleksitas, jumlah diferensiasi vertikal, jumlah unit atau departeman.
18. Integrasi, kualitas kerja sama antara unit unit yang dibutuhkan untuk menyatukan
tujuan, atau rencana rencana dan umpan balik yang digunakan untuk mengkoordinasi
unit unit.
19. diferensiasi, jumlah fungsi fungsi khusus yang di jalankan dalam organisasi, atau
perbedaan dalam orientasi kognitif dan emosional antara pada manager dari
departeman yang berbeda.
2.4 Model Desain Organisasi
Model desain organisasi adalah mekanisme-mekanisme formal pengelolaan
suatu organisasi yang menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap
hubungan-hubungan di antara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi-posisi maupun
orang-orang yang menunjukkan kedudukan, tugas wewenang dan tanggung jawab
yang berbeda-beda dalam suatu organisasi. Desain mengandung unsur-unsur
spesialisasi kerja, standardisasi, koordinasi, sentralisasi, desentralisasi dalam
pembuatan keputusan dan besaran satuan kerja.

1. Desain Organisasi Mekanistik.

Proses kepemimpinan tidak mencakup persepsi tentang keyakinan dan kepercayaan.


Proses motivasi hanya menyadap motif fisik, rasa aman dan ekonomi melalui perasaan
takut dan sanksi.
Proses komunikasi berlangsung sedemikian rupa sehingga informasi mengalir ke
bawah dan cenderung terganggu tidak akurat.
Proses interaksi bersifat tertutup dan terbatas, hanya sedikit pengaruh bawahan atas
tujuan dan metode departemental.
Proses pengambilan keputusan hanya di tingkat atas, keputusan Relatif.
Proses penyusun tujuan dilakukan di tingkat puncak original, tanpa mendorong adanya
partisipasi kelompok.
Proses kendali dipusatkan dan menekankan upaya memperhalus kesalahan.
2. Desain Organisasi Orgranik.

Proses kepemimpinan mencakup persepsi tentang keyakinan dan kepercayaan antara


atasan dan bawahan dalam segala persoalan.
Proses motivasi berusaha menimbulkan motivasi melalui metode Partisipasi.
Proses komunikasi berlangsung sedemikian rupa sehingga informasi mengalir secara
bebas keseluruh orgranisasi yaitu ke atas ke bawah dan kesamping.
Proses interaksi bersifat terbuka dan ekstensif, bai atasan ataupun bawahan dapat
mempengaruhi tujuan dan metode partemental.
Proses pengambilan keputusan dilaksanakan di semua tingkatan melalui proses
kelompok.
Proses penyusunan tujuan mendorong timbulnya partisipasi kelompok untuk
menetapkan sasaran yang tinggi dan realistis.
Proses kendali menyeber ke seluruh orgranisasi dan menekan pemecahan masalah
dan pengendalian diri.
2.5 Implikasi Manajerial Desain dan Struktur Organisasi
Pegawai atau karyawan dalam suatu perusahaan terhubung dalam suatu kesatuan
struktur yang menyatu dengan tujuan agar pekerjaan yang ada dapat terselesaikan
dengan lebih baik dibandingkan tanpa adanya pembagian bagian tugas kerja. Untuk
melakukan pengumpulan orang-orang dalam suatu unit, divisi, bagian ataupun
departemen dengan tugas pekerjan yang berkaitan diadakan kegiaitan
departementalization atau departementalisasi. posisi adalah kualitas maka setiap orang
yang menempati posisi yang ia kuasai dalam suatu organisasi akan menghasilkan
kontribusi besar dalam suatu organisasi tersebut. itulah alasan mengapa diperlukan
implikasi manajerial desan dan struktur organisasi

Perubahan dan Pengembangan Organisasi

PENGERTIAN DAN PERUBAHAN ORGANISASI


Organisasi berasal dari kata organon dalam bahasa Yunani yang berarti alat.
Pengertian organisasi telah banyak disampaikan para ahli, tetapi pada dasarnya tidak
ada perbedaan yang prinsip, sehingga dapat kami simpulkan bahwa organisasi
merupakan sarana untuk melakukan kerjasama antara orang-orang dalam rangka
mencapai tujuan bersama, dengan mendayagunakan sumber daya yang dimiliki.

Pertumbuhkembangan IPTEK ,sosial,ekonomi,dan lingkungan menimbulkan


permasalan yang harus dihadapi organisasi menjadi semakin luas dan kompleks.
Permasalahn tersebut terus berkembang sesuai percepatan perubahan yang terjadi.

Situasi yang terjadi menjadikan pembelajaran bahwa permasalahan tidak tumbuh


secara linier, dimana banyak seklai hal-hal yang tidak pernah diduga sebelumnya.
Dengan demikian organisasi dituntut untuk terus menerus mempersiapkan dirinya
mengantisipasi dan menyesuaikan diri dengan perubahan. Pengalaman yang dialami
berbagai organisasi di Negara maju menunjukkan bahwa hanya organisasi yang secara
konsisten terus meningkatkan dirinya melalui pengembangan organisasi yang dapat
bertahan.

Dalam kenyataannya organisasi seringkali terjadi keadaan yang tidak mengalami


pertumbuhan yang disebabkan keengganan manusia untuk mengikuti perubahan,
dimana perubahan dianggap bisa menyebabkan dis equilibrium (hilangnya
keseimbangan moral). Hal ini mengakibatkan penyakit masyarakat atau tindakan yang
tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam organisasi sehingga perlu dilakukan
pengembangan organisasi untuk melakukan evaluasi, adaptasi, kaderisasi dan inovasi.

Pengertian Perubahan Organisasi adalah suatu variasi dari cara-cara yang telah
mapan,yang selama ini berlangsung dalam organisasi dan dipergunakan serta ditaati
oleh anggota organisasi dalam melakukan aktivitasnya dan berbeda dari apa yang
selama ini ada dan telah berlaku dalam organisasi.
Faktor-faktor Perubahan Organisasi
Sebuah perubahan dan pengembangan dapatlah terjadi pada apapun dan siapapun
tidak terkecuali dengan organisasi. Tidak banyak individu atau organisasi menyukai
adanya perubahan namun tidak dapat dihindari namun harus dihadapi.
Faktor perubahan terjadi karena ada 2 faktor yaitu faktor internal dan eksternal.
a. Faktor Internal
Adalah penyebab perubahan yang berasal dari dalam organisasi yang bersangkutan,
yang dapat berasal dari berbagai sumber.Problem yang sering timbul berkaitan dengan
hubungan sesama anggota organisasi pada umumnya menyangkut masalah
komunikasi dan kepentingan masing-masing anggota.Proses kerja sama yang
berlangsung dalam organisasi juga kadang-kadang merupakan penyebab dilakukannya
perubahan. Problem yang timbul dapat menyangkut masalah sistem kerjasamanya dan
dapat pula menyangkut perlengkapan atau peralatan yang digunakan. Sistem kerja
sama yang terlalu birokratis atau sebaliknya dapat menyebabkan suatu organisasi
menjadi tidak efisien. System birokrasi (kaku) menyebabkan hubungan antar anggota
menjadi impersonal yang mengakibatkan rendahnya semangat kerja dan pada
gilirannya produktivitas menurun, demikian sebaliknya. Perubahan yang harus
dilakukan akan menyangkut struktur organisasi yang digunakan.
Kekuatan-kekuatan Internal yaitu:
1. Perubahan kebijakan lingkungan
2. Perubahan tujuan
3. Perluasan wilayah operasi tujuan
4. Volume kegiatan bertambah banyak
5. Sikap dan perilaku dari para anggota organisasi.

b. Faktor eksternal
Adalah penyebab perubahan yang berasal dari luar, atau sering disebut lingkungan.
Organisasi bersifat responsive terhadap perubahan yang terjadi di lingkungannya. Oleh
karena itu, jarang sekali suatu organisasi melakukan perubahan besar tanpa adanya
dorongan yang kuat dari lingkungannya. Artinya, perubahan yang besar itu terjadi
karena lingkungan menuntut seperti itu. Beberapa penyebab perubahan organisasi
yang termasuk faktor ekstern adalah perkembangan teknologi, faktor ekonomi dan
peraturan pemerintah.
Kekuatan-kekuatan eksternal yaitu:
1. Politik
2. Hukum
3. Kebudayaan
4. Teknologi
5. Sumberdaya alam
6. Demografi
7. Sosiologi

Metode Perubahan dan Pengembangan Organisasi


Manajer senantiasa harus mengintisipasi perubahan dalam lingkungan yang akan
mensyaratkan penyesuaian penyesuaian disain organisasi di waktu yang akan
datang. Perubahan-perubahan dalam lingkungan organisasi dapat di sebabkan oleh
kekuatan internal dan kekuatan eksternal. Berbagai kekuatan eksternal dapat menekan
organisasi untuk mengubah tujuan, struktur dan operasinya.

Pengertian Pengembangan Organisasi adalah suatu pendekatan sistematik, terpadu


dan terencana untuk meningkatkan efektivitas organisasi serta memecahkan masalah-
masalah (seperti kurangnya kerja sama/koperasi, desentralisasi yang berlebihan dan
kurang cepatnya komunikasi dan sebagainya) yang merintangi efisiensi pengoperasian
pada semua tingkatan.(Edi Wibowo,2010)

Tujuan utama Pengembangan Organisasi adalah untuk perbaikan fungsi organisasi itu
sendiri. Peningkatan produktivitas dan keefektifan organisasi membawa implikasi
terhadap kapabilitas organisasi dalam membuat keputusan berkualitas dengan
melakukan perubahan terhadap struktur, kultur, tugas, teknologi dan sumber daya
manusia. Pendekatan utama terhadap hal ini adalah mengembangkan budaya
organisasi yang dapat memaksimalkan keterlibatan orang dalam pembuatan keputusan
yang efektif dalam organisasi.
Menurut Robbins (1984), usaha PO pada umumnya diarahkan pada dua tujuan akhir,
yaitu peningkatan keefektifan organisasi dan peningkatan kepuasan anggotanya. Lebih
lanjut, Robbins merinci tujuan PO sebagai berikut:
a. Meningkatkan tingkat kepercayaan dan dukungan di antara anggota organisasi.
b. Meningkatkan timbulnya konfrontasi terhadap masalah organisasi baik dalam kelompok
maupun antar-kelompok, sebagai kebalikan dari to sweeping problem under the rug.
c. Terciptanya lingkungan dimana otoritas peran yang ditetapkan ditingkatkan dengan
otoritas berdasarkan pengetahuan dan keterampilan.
d. Meningkatkan keterbukaan komunikasi secara horisontal, vertikal dan diagonal.
e. Menaikkan tingkat antusiasme dan kepuasan personal dalam organisasi.
f. Menemukan solusi yang sinergis terhadap masalah dan Menaikkan tingkat
responsibilitas diri dan kelompok dalam perencanaan dan implementasi.
B. LANGKAH-LANGKAH PERUBAHAN ORGANISASI
Langkah langkah dalam mewujudkan perubahan organisasi, Langkah tersebut terdiri
dari :
1. Mengadakan Pengkajian : Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap organisasi apapun tidak
dapat menghindarkan diri dari pengaruh daripada berbagai perubahan yang terjadi di
luar organisasi. Perubahan yang terjadi di luar organisasi itu mencakup berbagai
bidang, antara lain politik, ekonomi, teknologi, hukum, sosial budaya dan sebagainya.
Perubahan tersebut mempunyai dampak terhadap organisasi, baik dampak yang
bersifat negatif maupun positif. Dampak bersifat negatif apabila perubahan itu menjadi
hambatan bagi kelancaran, perkembangan dan kemajuan organisasi. Dampak bersifat
positif apabila perubahan itu dapat memperlancar kegiatan, perkembangan dan
kemajuan organisasi atau dalam bentuk kesempatan-kesempatan baru yang tidak
tersedia sebelumnya.
2. Mengadakan Identifikasi : Yang perlu diidentifikasi adalah dampak perubahan
perubahan yang terjadi dalam organisasi. Setiap faktor yang menyebabkan terjadinya
perubahan organisasi harus diteliti secara cermat sehingga jelas permasalahannya dan
dapat dipecahkan dengan tepat.
3. Menetapkan Perubahan : Sebelum langkah-langkah perubahan diambil, pimpinan
organisasi harus yakin terlebih dahulu bahwa perubahan memang harus dilakukan, baik
dalam rangka meningkatkan kemampuan organisasi maupun dalam rangka
mempertahankan eksistensi serta pengembangan dan pertumbuhan organisasi
selanjutnya.
4. Menentukan Strategi : Apabila pimpinan organisasi yakin bahwa perubahan benar-
benar harus dilakukan maka pemimpin organisasi haru segera menyusun strategi untuk
mewujudkannya.
5. Melakukan Evaluasi : Untuk mengetahui apakah hasil dari perubahan itu bersifat positif
atau negatif, perlu dilakukan penilaian. Apabila hasil perubahan sesuai dengan harapan
berarti berpengaruh postif terhadap organisasi, dan apabila sebaliknya berarti negatif.
6. Mengadakan perubahan struktur organisasi.
7. Mengubah sikap dan perilaku pegawai.
8. Mengubah tata aliran kerja.
9. Mengubah peralatan kerja.
10. Mengubah prosedur kerja.
11. Mengadakan perubahan dalam hubungan kerja antar-personal.

C. PERENCANAAN STRATEGI PENGEMBANGAN ORGANISASI


Semua kegiatan perencanaan pada dasarnya melalui 4 tahapan berikut ini.

Tahap 1 : Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan


Perencanaan dimulai dengankeputusan-keputusan tentang keinginan atau kebutuhan
organisasi atau kelompok kerja.Tanpa rumusan tujuan yang jelas, organisasi akan
menggunakan sumber daya sumberdayanya secara tidak efektif.

Tahap 2 : merumuskan keadaan saat ini

Pemahaman akan posisi perusahaansekarang dari tujuan yang hendak di capai atau
sumber daya-sumber daya yang tersediauntuk pencapaian tujuan adalah sangat
penting, karena tujuan dan rencana menyangkutwaktu yang akan datang. Hanya
setelah keadaan perusahaan saat ini dianalisa, rencanadapat dirumuskan untuk
menggambarkan rencana kegiatan lebih lanjut. Tahap kedua inimemerlukan informasi-
terutama keuangan dan data statistik yang didapat melaluikomunikasi dalam organisasi.

Tahap 3 : mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan

Segala kekuatan dankelemahan serta kemudahan dan hambatan perlu diidentifikasikan


untuk mengukurkemampuan organisasi dalam mencapai tujuan. Oleh karena itu perlu
diketahui faktor-faktor lingkungan intren dan ekstern yang dapat membantu organisasi
mencapai tujuannya,atau yang mungkin menimbulkan masalah. Walau pun sulit
dilakukan, antisipasi keadaan,masalah, dan kesempatan serta ancaman yang mungkin
terjadi di waktu mendatang adalahbagian esensi dari proses perencanaan.

Tahap 4 : mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk


pencapaiantujuan

Tahap terakhir dalam proses perncanaan meliputi pengembangaan berbagai alternatif


kegiatan untuk pencapaian tujuan, penilaian alternatif-alternatif tersebut danpemilihan
alternatif terbaik (paling memuaskan) diantara berbagai alternatif yang ada.

D.IMPLIKASI MANAJERIAL
Pada bagian ini peneliti menyajian bergagai implikasi kebijakan yang dapat
dihubungkan dengan temuan-temuan yang dihasilkan dalam penelitian ini. Implikasi
manajerial memberikan kontribusi praksis bagi manajemen.

Kekuatan-kekuatan Internal dalam perubahan organisasi, Perubahan kebijakan


lingkungan, Perubahan tujuan, Perluasan wilayah operasi tujuan, Volume kegiatan
bertambah banyak, Sikap dan perilaku dari para anggota organisasi. Kekuatan-
kekuatan eksternal yaitu Politik, Hukum, Kebudayaan, Teknologi, Sumberdaya alam,
Demografi, Sosiologi

Kekuatan-kekuatan Eksternal yaitu Kompetisi yang semakin tajam dalam organisasi,


Perkembagan IPTEK, Perubahan lingkungan, baik lingkungan fisik maupun sosial yang
membuat organisasi berfikir, bagaimana mendaptkan sumber diluar organisasi untuk
masa depan organisasi.Kekuatan-kekuatan Internal yaitu Struktur, Sistem dan
prosedur, Perlengkapan dan fasilitas, Proses dan saran apabila tidak cocok akan
membuat organisasi melalui perbaikan. Perubahan organisasi dilakukan untuk
mencocokan dengan kebutuhan yang ada

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Struktur Organisasi adalah Suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian
secara posisi yang ada pada perusahaaan dalam menjalin kegiatan operasional untuk
mencapai tujuan. Desain organisasi, Ivancevich (2008) mendefinisikannya sebagai
proses penentuan keputusan untuk memilih alternatif kerangka kerja jabatan, proyek
pekerjaan, dan departemen. Dengan demikian, keputusan atau tindakan-tindakan yang
dipilih ini akan menghasilkan sebuah struktur organisasi.

4 keputusan manajerial sebagai pembentuk struktur organisasi meliputi


:Pembagian kerja, Pendelegasian kewenangan (delegation of authority), Pembagian
Departemen, Rentang Kendali. Tiga Dimensi Struktur Organisasi: kompleksitas,
formalisasi, sentralisasi vs desentralisasi. Hambatan sentralisasi : Hanya
memperhatikan struktur formal, memperhatikan kebebasan dalam pengambilan
keputusan, konsentrasi pada seseorang, unit atau tingkat, kontrol dari top manajemen,
tetapi keputusan tetap terletak pada anggota tingkat rendah.

Keuntungan desentralisasi :setiap manajer mempunyai keterbatasan terhadap


jumlah informasi , dapat menanggapi perubahan dengan cepat, memberi masukan lebih
rinci bagi pengambil keputusan, memotivasi pegawai untuk memberi kesempatan dlm
pengambilan keputusan, memberi peluang pelatihan bagi manajer tingkat
rendah. Keuntungan sentralisasi : Keputusan komprehensif yang akan diambil,
penghematan dan lebih efektif .
DAFTAR PUSTAKA
http://idviosafrisca.blogspot.com/2013/06/perubahan-dan-pengembangan-organisasi.html

Você também pode gostar